S GEO 1100998 Chapter1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata
merupakan
salah
satu
sektor
perekonomian
yang
perkembangannya cukup signifikan, dimana hampir semua wilayah di Indonesia
memiliki sumberdaya alam yang sangat berguna dalam upaya mengembangkan
sektor pariwisata berkelanjutan. Pariwisata berkelanjutan merupakan industri
pariwisata yang berkomitmen untuk meminimalkan dampak negatif pada
lingkungan, membantu menciptakan lapangan pekerjaaan dimasa depan bagi
masyarakat lokal, dapat didukung secara ekologis dalam waktu yang lama dan
layak secara ekonomi.
Dewasa ini perkembangan pariwisata sudah sedemikian pesat adanya
pergeseran orientasi pengembangan produk wisata, dari yang dikenal dengan
konsep pariwisata massal (mass tourism) / konvensional yaitu pengembangan
skala besar menjadi, pengembangan pariwisata yang berorientasi pada konsep
pariwisata yang berkualitas (quality tourism) / wisata rekreasional yang unik dan
berkualitas, atau yang lebih dikenal dengan istilah wisata minat khusus (special
interest tourism). Indonesia dalam bidang pariwisata harus mampu melakukan
terobosan-terobosan baru khususnya dalam mempromosikan produk pariwisata
dan membuat produksi pariwisata baru dengan memanfaatkan alam yang ada pada
daerah masing-masing, sehingga mampu menarik perhatian sebanyak mungkin
wisatawan.
Selera wisatawan pun ikut mengalami pergeseran di dalam dunia pariwisata
(tren), dimana yang dahulu bersifat massal ke pariwisata yang bersifat spesial atau
khusus, misalnya wisata sambil belajar dan wisata petualangan semakin
meningkat peminatnya. Berdasarkan hal tersebut, munculnya wisata minat khusus
menjadi pilihan utama saat ini, terlebih lagi wisata minat khusus tersebut
berhubungan langsung kepada wisata alam yang masih alami. Keinginan untuk
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
2
kembali ke alam (back to nature) ditunjukkan dari kecenderungan yang ada,
antara lain : wisatawan tidak lagi mengejar atau mencari produk murah untuk
tujuan wisata mereka, melainkan berani membayar dengan harga mahal untuk
kualitas pengalaman yang diperoleh dari kunjungan wisata mereka (value for
money). Tingkat kepuasan akan
menjadi hal yang lebih penting dan dituntut oleh wisatawan (Hall & Weiler,
1992).
Gua yang memiliki hiasan dinding (ornament) bagus akan menjadi daya
tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Keberadaan gua tidak semua dapat
diakses dengan kendaraan sehingga kadang-kadang harus berjalan kaki. Oleh
karena itu untuk menikmati jenis wisata ini dibutuhkan kondisi fisik yang prima
dan peralatan penulusuran yang memadai serta biaya yang tinggi sehingga tidak
setiap orang dapat menikmatinya.
Gambar 1.1 Sebaran Karst Indonesia
Sumber : caves.or.id
Di pulau Jawa, kawasan karst tersebar pada zona pegunungan selatan,
membentang dari sebelah barat hingga sebelah timur pulau. Persebarannya
meliputi Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta dan Jawa Timur.
Jawa Barat (Jabar) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
cukup banyak potensi sumberdaya alam yang memukau, berupa gua-gua di bagian
selatannya . Keindahan alam gua tersebut berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai
area wisata yang berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mencegah pertambangan yang merusak lingkungan.
Dalam Brahmantyo (2004, hlm 5) disebutkan bahwa :
“Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki persebaran dan
perkembangan karst yang baik. Persebaran tersebut dapat dijumpai di
Kabupaten Lebak, Sukabumi, Bogor, Tasikmalaya, Ciamis, Cianjur,
Garut, Karawang dan Bandung. Khusus di Kabupaten Sukabumi, kawasan
karst tersebar di wilayah bagian selatan (Pajampangan).”
Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi adalah salah satu kawasan yang
terletak pada kawasan yang berbatuan dasar kapur atau gamping. Keindahan alam
gua tersebut berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai objek wisata yang menarik
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga dapat dilihat dari data
kunjungan wisatawan yang mengunjungi obyek wisata alam di Kabupaten
Sukabumi yang cenderung setiap tahun meningkat, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini .
Tabel 1.1
Data Kunjungan Wisata Alam Kabupaten Sukabumi
No
Obyek Wisata
TNGP Jalur Selabintana
Hutan Wisata Situ Gunung
Pantai Cimaja
Sungai Citarik
Gua Buni Ayu
Total
Sumber : Soraya (2014)
1
2
3
4
5
Jumlah Wisatawan
2011
2012
2013
11.672
23.762
14.98
21.351
48.499
53.408
10.247
11.456
15.517
23.343
24.243
25.143
2.531
3.252
4.315
69.009
111.212
113.363
Salah satu lokasi yang memiliki potensi yang paling mendominasi tersebut
terletak di Desa Cikarang. Fenomena alam yang ada berupa obyek wisata alami
gua karst dengan keberagaman dan keindahan ornamen di dalamnya.
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Gua memiliki ciri yang beragam,diantaranya gua vertikal, gua horizontal,
gua yang dialiri sungai bawah tanah, gua yang telah kering, serta berbagai macam
ornamen yang terdapat di dalamnya seperti bentukan bentukan stalaktit, stalagmit,
kanopi, gordam, tiangan, dan menjadi habitat biota khas gua seperti kelelawar,
walet, jamur dan lain sebagainya.
Dalam pengembangan potensi gua karst perlu memperhatikan beberapa
aspek karena gua karst rentan memiliki kerusakan yang signifikan. Sebagai wujud
perhatian terhadap arti penting bentang alam karst (gua termasuk di dalamnya),
Hal ini didasari oleh adanya Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
No. 1456 K/20/MEM/2000 Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Kars. Sudah
seharusnya, jika lahirnya peraturan itu disambut baik oleh seluruh kalangan
masyarakat, baik pemerintah maupun non pemerintah.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji dengan judul
penelitian “Potensi Wisata Gua Karst di Desa Cikarang Kecamatan Cidolog
Kabupaten Sukabumi”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang telah diuraikan oleh
penulis, maka dari itu penulis melakukan identifikasi terhadap masalah tersebut
yang akan dikaji pada penelitian ini. Identifikasi masalah ini disusun untuk
menjadi acuan kerja dalam penelitian. Adapun identifikasi masalah sebagai
berikut :
1.
Keberadaan kawasan karst di Desa Cikarang Kecamatan Cidolog
Kabupaten Sukabumi dengan bentukannya yaitu gua karst menjadi salah
satu daya tarik wisata , namun belum berkembang,
2.
Meningkatnya selera masyarakat terhadap wisata alam di Kabupaten
Sukabumi, sehingga dapat menjadi acuan bagi pemerintah setempat
untuk mengembangkan pariwisata alam di Kabupaten Sukabumi.
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana potensi pariwisata gua karst di Desa Cikarang Kecamatan
Cidolog Kabupaten Sukabumi ?
2. Objek apa saja yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata gua
karst di Desa Cikarang Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi ?
3. Bagaimana karakteristik wisatawan di Desa Cikarang Kecamatan
Cidolog Kabupaten Sukabumi?
D. Tujuan Penelitian
1.
Memperoleh gambaran pariwisata gua karst di Desa Cikarang secara
geografi Pariwisata.
2.
Memperoleh gambaran objek - objek yang dapat dikembangkan sebagai
daya tarik wisata gua karst di Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi.
3.
Memperoleh gambaran wisatawan di Desa Cikarang Kecamatan Cidolog
Kabupaten Sukabumi.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat yang ingin dicapai oleh
penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Manfaat Teoritis, hasil penelitian ini dapat memperkaya teori dan
pengkajian geografi terhadap fenomena fenomena fisik dan sosial
khususnya pada mata kuliah Geografi Pariwisata. Hasil penelitian
diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi untuk penelitian
selanjutnya di bidang pariwisata.
2.
Manfaat Praktis, hasil penelitian ini menjadi salah satu syarat untuk
penulis dalam rangka penyelesaian studi di Departemen Pendidikan
Geografi
UPI
dan
diharapkan
dapat
dijadikan
sebagai
bahan
pertimbangan bagi pemerintahan daerah setempat dalam hal melakukan
pengembangan dan peningkatan kualitas pariwisata di Kabupaten
Sukabumi, khususnya kawasan karst di Kecamatan Cidolog.
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
F. Penelitian Yang Relevan
Tabel 1.2
Penelitian yang relevan
Peneliti
Oka
Sumarlin
001972
(2006)
Judul
Dampak Pemanfaatan Gua
Terhadap
Kondisi Lingkungan
Endokarst Di Desa Cikarang
Kecamatan Cidolog
Kabupaten Sukabumi
Metode
Survey dan
Deksriptif
Tujuan
Mengidentifikasi bentuk
pemanfaatan gua di Desa
Cikarang Kecamatan Cidolog
Kabupaten Sukabumi.
Menganalisis dampak
pemanfaatan gua terhadap kondisi
lingkungan endokarst di Desa
Cikarang Kecamatan Cidolog
Kabupaten Sukabumi.
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil
Rendahnya pengetahuan dan
tingginya tingkat kebutuhan
hidup, menyebabkan masyarakat
Desa
Cikarang
melakukan
pemanfaatan sumberdaya gua
secara
pragmatis,
tanpa
mempertimbangkan
pemanfaatan jangka panjang.
8
Firman
Firdaus
0802950
(2013)
Potensi Wisata Kawasan
Karst Padalarang
Survey dan
Deskriptif
Gita
Harmony
& Agus
Joko
(2014)
Kajian Potensi Gua Sebagai
Arahan
Wisata Minat Khusus
Penelusuran Gua
Di Pulau Nusakambangan
Survey dan
Deskriptif
Mengidentifikasi potensi kawasan
karst Padalarang secara geografi
pariwisata.
Mengidentifikasi objek dan daya
tarik wisata yang dapat
dikembangkan di kawasan wisata
karst Padalarang
Mengidentifikasi faktor apa saja
yang menjadi daya tarik
pengunjung datang ke kawasan
karst Padalarang.
Mengidentifikasi tingkat
partisipasi masyarakat dalam
upaya pengembangan wisata karst
Padalarang.
Berdasarkan hasil teknik analisis
persentase hampir seluruhnya
wisatawan yang berkunjung ke
komplek Gunung Masigit
menyatakan gua dan keunikan
sejarahnya lah yang dirasakan
wisatawan menjadi daya tarik
utama mereka sehingga
mendorong keinginan mereka
untuk mengunjungi kawasan karst
di komplek Gunung Masigit.
Mengidentifikasi potensi gua
sebagai arahan wisata minat
khusus di Pulau Nusakambangan
Mengidentifikasi objek dan daya
tarik wisata gua yang dapat
dikembangkan di Pulau
Nusakambangan
Gua-gua yang termasuk dalam
kelas potensi tinggi dapat
dikembangkan menjadi wisata
minat khusus, yakni : Gua Merah,
Gua Tuka, dan Gua Lawa
sedangkan gua-gua yang
termasuk dalam kelas potensi
sedang yaitu Gua Maria, Gua
Masigitsela, Gua Tulang, Gua
Wili, dan Gua Nagaraja termasuk
dalam wisata gua yang bersifat
konvensional/ massal (mass
tourism).
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
Maillisa
Isvananda
1100219
(2015)
Potensi Pariwisata di
Kabupaten Musi Banyuasin
Sumatera Selatan
Survey dan
Deskriptif
Menganalisis potensi pariwisata di
Kabupaten Musi Banyuasin.
Mengidentifikasi kemenarikan
pariwisata di Kabupaten Musi
Banyuasin.
Mengidentifikasi karakteristik
wisatawan di Kabupaten Musi
Banyuasin.
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek potensi atraksi wisata yang
masuk dalam kelas atau kategori
cukup mendukung. Masih ada
beberapa objek pariwisata yang
belum dikelola dengan baik oleh
pemerintah. Aspek sarana
prasarana potensi cukup
mendukung dalam
pengembangan potensi pariwisata
yang ada di Kabupaten Musi
Banyuasin.
G. Definisi operasional
Agar tidak terjadi adanya kesalahan dalam menafsirkan penelitian yang
berjudul “Potensi Wisata Minat Khusus Kawasan Karst di Kecamata Cidolog
Kabupaten Sukabumi”, maka definisi operasional yang dimaksud penulis adalah
1. Potensi Alam Sebagai Daya Tarik Wisata
Potensi adalah daya, kekuatan, kekuasaan, kemampuan yang belum
diaktualkan. Potensi wisata adalah sumber daya untuk dikembangkan yang
terdapat di daerah tujuan wisata, meliputi potensi fisik dan potensi sosial yang
merupakan daya tarik agar wisatawan mau berkunjung ke daerah tujuan wisata,
Marioti (Yoeti, 1996, hlm 172).
Dalam penelitian ini yang dimaksud potensi alam untuk wisata yaitu wisata
yang memanfaatkan unsur-unsur alam sebagai daya tarik wisata (natural
enimities).
2. Kawasan Karst Untuk Wisata
Kawasan menurut Darsoprajitno (2002, hlm 128) adalah :
“Suatu daerah tertentu yang memiliki ciri dan fungsi khusus. Yaitu
tempat yang mempunyai ciri serta mempunyai kekhususan untuk
menampung kegiatan manusia berdasarkan kebutuhannya dan setiap
tempat yang mempunyai ciri dan identitas akan lebih mudah untuk dicari
ataupun ditempati untuk lebih melancarkan segala hal yang berhubungan
dengan kegiatannya”.
Karst merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui karena
proses pembentukanya memerlukan waktu ratusan bahkan jutaan tahun, oleh
karena itu upaya apa saja yang mampu mempertahankan kelestarianya agar karst
dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, salah satu upaya pelestarianya yaitu
melalui pengembangan wisata.
3. Karakteristik Wisatawan
Ogilvie dalam Pendit (2002, hlm 35) wisatawan adalah semua orang yang
memenuhi syarat, yaitu pertama bahwa mereka meninggalkan rumah
kediamannya untuk jangka waktu kurang dari satu tahun dan kedua bahwa
sementara mereka bepergian mengeluarkan uang ditempat yang mereka
kunjungi tanpa dengan maksud mencari nafkah di tempat tersebut.
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengelompokan wisatawan menurut Marpaung (2002, hlm 48) yaitu umur,
jenis kelamin, dan kelompok sosio-ekonomi.
H. Struktur Organisasi Skripsi
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 menguraikan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan
masalah, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
2. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Bab 2 menguraikan tentang teori yang terkait dengan permasalahan yang
dibahas dalam hal ini mengenai konsep dasar geografi yang mengkaji
tentang pariwisata, potensi pariwisata, kemenarikan pariwisata dan
karakteristik wisatawan.
3. BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 menjelaskan mengenai tahapan yang harus dilakukan dalam proses
penelitian seperti lokasi penelitian, metode penelitian, pendekatan
penelitian,
variabel
penelitian,
populasi
sampel
penelitian,
teknik
pengumpulan data, analisis data dan instrumen penelitian.
4. BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Bab 4 membahas mengenai rumusan masalah yang telah disusun pasa bab 1
dengan landasan teori pada bab 2 dan teknik analisis dan pengumpulan data
pada bab 3, sehingga pada bab ini akan menjawab pertanyaan yang ada pada
penelitian ini yaitu mengenai potensi wisata gua karst di Desa Cikarang
Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi.
5. BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
Bab 5 berupa penyajian dan pemaknaan peneliti terhadap hasil dari analisis
penelitian dan pemberian saran dari hasi penelitian dan untuk penelitian
selanjutnya
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata
merupakan
salah
satu
sektor
perekonomian
yang
perkembangannya cukup signifikan, dimana hampir semua wilayah di Indonesia
memiliki sumberdaya alam yang sangat berguna dalam upaya mengembangkan
sektor pariwisata berkelanjutan. Pariwisata berkelanjutan merupakan industri
pariwisata yang berkomitmen untuk meminimalkan dampak negatif pada
lingkungan, membantu menciptakan lapangan pekerjaaan dimasa depan bagi
masyarakat lokal, dapat didukung secara ekologis dalam waktu yang lama dan
layak secara ekonomi.
Dewasa ini perkembangan pariwisata sudah sedemikian pesat adanya
pergeseran orientasi pengembangan produk wisata, dari yang dikenal dengan
konsep pariwisata massal (mass tourism) / konvensional yaitu pengembangan
skala besar menjadi, pengembangan pariwisata yang berorientasi pada konsep
pariwisata yang berkualitas (quality tourism) / wisata rekreasional yang unik dan
berkualitas, atau yang lebih dikenal dengan istilah wisata minat khusus (special
interest tourism). Indonesia dalam bidang pariwisata harus mampu melakukan
terobosan-terobosan baru khususnya dalam mempromosikan produk pariwisata
dan membuat produksi pariwisata baru dengan memanfaatkan alam yang ada pada
daerah masing-masing, sehingga mampu menarik perhatian sebanyak mungkin
wisatawan.
Selera wisatawan pun ikut mengalami pergeseran di dalam dunia pariwisata
(tren), dimana yang dahulu bersifat massal ke pariwisata yang bersifat spesial atau
khusus, misalnya wisata sambil belajar dan wisata petualangan semakin
meningkat peminatnya. Berdasarkan hal tersebut, munculnya wisata minat khusus
menjadi pilihan utama saat ini, terlebih lagi wisata minat khusus tersebut
berhubungan langsung kepada wisata alam yang masih alami. Keinginan untuk
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
2
kembali ke alam (back to nature) ditunjukkan dari kecenderungan yang ada,
antara lain : wisatawan tidak lagi mengejar atau mencari produk murah untuk
tujuan wisata mereka, melainkan berani membayar dengan harga mahal untuk
kualitas pengalaman yang diperoleh dari kunjungan wisata mereka (value for
money). Tingkat kepuasan akan
menjadi hal yang lebih penting dan dituntut oleh wisatawan (Hall & Weiler,
1992).
Gua yang memiliki hiasan dinding (ornament) bagus akan menjadi daya
tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Keberadaan gua tidak semua dapat
diakses dengan kendaraan sehingga kadang-kadang harus berjalan kaki. Oleh
karena itu untuk menikmati jenis wisata ini dibutuhkan kondisi fisik yang prima
dan peralatan penulusuran yang memadai serta biaya yang tinggi sehingga tidak
setiap orang dapat menikmatinya.
Gambar 1.1 Sebaran Karst Indonesia
Sumber : caves.or.id
Di pulau Jawa, kawasan karst tersebar pada zona pegunungan selatan,
membentang dari sebelah barat hingga sebelah timur pulau. Persebarannya
meliputi Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta dan Jawa Timur.
Jawa Barat (Jabar) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
cukup banyak potensi sumberdaya alam yang memukau, berupa gua-gua di bagian
selatannya . Keindahan alam gua tersebut berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai
area wisata yang berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mencegah pertambangan yang merusak lingkungan.
Dalam Brahmantyo (2004, hlm 5) disebutkan bahwa :
“Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki persebaran dan
perkembangan karst yang baik. Persebaran tersebut dapat dijumpai di
Kabupaten Lebak, Sukabumi, Bogor, Tasikmalaya, Ciamis, Cianjur,
Garut, Karawang dan Bandung. Khusus di Kabupaten Sukabumi, kawasan
karst tersebar di wilayah bagian selatan (Pajampangan).”
Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi adalah salah satu kawasan yang
terletak pada kawasan yang berbatuan dasar kapur atau gamping. Keindahan alam
gua tersebut berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai objek wisata yang menarik
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga dapat dilihat dari data
kunjungan wisatawan yang mengunjungi obyek wisata alam di Kabupaten
Sukabumi yang cenderung setiap tahun meningkat, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini .
Tabel 1.1
Data Kunjungan Wisata Alam Kabupaten Sukabumi
No
Obyek Wisata
TNGP Jalur Selabintana
Hutan Wisata Situ Gunung
Pantai Cimaja
Sungai Citarik
Gua Buni Ayu
Total
Sumber : Soraya (2014)
1
2
3
4
5
Jumlah Wisatawan
2011
2012
2013
11.672
23.762
14.98
21.351
48.499
53.408
10.247
11.456
15.517
23.343
24.243
25.143
2.531
3.252
4.315
69.009
111.212
113.363
Salah satu lokasi yang memiliki potensi yang paling mendominasi tersebut
terletak di Desa Cikarang. Fenomena alam yang ada berupa obyek wisata alami
gua karst dengan keberagaman dan keindahan ornamen di dalamnya.
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Gua memiliki ciri yang beragam,diantaranya gua vertikal, gua horizontal,
gua yang dialiri sungai bawah tanah, gua yang telah kering, serta berbagai macam
ornamen yang terdapat di dalamnya seperti bentukan bentukan stalaktit, stalagmit,
kanopi, gordam, tiangan, dan menjadi habitat biota khas gua seperti kelelawar,
walet, jamur dan lain sebagainya.
Dalam pengembangan potensi gua karst perlu memperhatikan beberapa
aspek karena gua karst rentan memiliki kerusakan yang signifikan. Sebagai wujud
perhatian terhadap arti penting bentang alam karst (gua termasuk di dalamnya),
Hal ini didasari oleh adanya Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
No. 1456 K/20/MEM/2000 Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Kars. Sudah
seharusnya, jika lahirnya peraturan itu disambut baik oleh seluruh kalangan
masyarakat, baik pemerintah maupun non pemerintah.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji dengan judul
penelitian “Potensi Wisata Gua Karst di Desa Cikarang Kecamatan Cidolog
Kabupaten Sukabumi”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang telah diuraikan oleh
penulis, maka dari itu penulis melakukan identifikasi terhadap masalah tersebut
yang akan dikaji pada penelitian ini. Identifikasi masalah ini disusun untuk
menjadi acuan kerja dalam penelitian. Adapun identifikasi masalah sebagai
berikut :
1.
Keberadaan kawasan karst di Desa Cikarang Kecamatan Cidolog
Kabupaten Sukabumi dengan bentukannya yaitu gua karst menjadi salah
satu daya tarik wisata , namun belum berkembang,
2.
Meningkatnya selera masyarakat terhadap wisata alam di Kabupaten
Sukabumi, sehingga dapat menjadi acuan bagi pemerintah setempat
untuk mengembangkan pariwisata alam di Kabupaten Sukabumi.
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana potensi pariwisata gua karst di Desa Cikarang Kecamatan
Cidolog Kabupaten Sukabumi ?
2. Objek apa saja yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata gua
karst di Desa Cikarang Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi ?
3. Bagaimana karakteristik wisatawan di Desa Cikarang Kecamatan
Cidolog Kabupaten Sukabumi?
D. Tujuan Penelitian
1.
Memperoleh gambaran pariwisata gua karst di Desa Cikarang secara
geografi Pariwisata.
2.
Memperoleh gambaran objek - objek yang dapat dikembangkan sebagai
daya tarik wisata gua karst di Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi.
3.
Memperoleh gambaran wisatawan di Desa Cikarang Kecamatan Cidolog
Kabupaten Sukabumi.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat yang ingin dicapai oleh
penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Manfaat Teoritis, hasil penelitian ini dapat memperkaya teori dan
pengkajian geografi terhadap fenomena fenomena fisik dan sosial
khususnya pada mata kuliah Geografi Pariwisata. Hasil penelitian
diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi untuk penelitian
selanjutnya di bidang pariwisata.
2.
Manfaat Praktis, hasil penelitian ini menjadi salah satu syarat untuk
penulis dalam rangka penyelesaian studi di Departemen Pendidikan
Geografi
UPI
dan
diharapkan
dapat
dijadikan
sebagai
bahan
pertimbangan bagi pemerintahan daerah setempat dalam hal melakukan
pengembangan dan peningkatan kualitas pariwisata di Kabupaten
Sukabumi, khususnya kawasan karst di Kecamatan Cidolog.
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
F. Penelitian Yang Relevan
Tabel 1.2
Penelitian yang relevan
Peneliti
Oka
Sumarlin
001972
(2006)
Judul
Dampak Pemanfaatan Gua
Terhadap
Kondisi Lingkungan
Endokarst Di Desa Cikarang
Kecamatan Cidolog
Kabupaten Sukabumi
Metode
Survey dan
Deksriptif
Tujuan
Mengidentifikasi bentuk
pemanfaatan gua di Desa
Cikarang Kecamatan Cidolog
Kabupaten Sukabumi.
Menganalisis dampak
pemanfaatan gua terhadap kondisi
lingkungan endokarst di Desa
Cikarang Kecamatan Cidolog
Kabupaten Sukabumi.
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil
Rendahnya pengetahuan dan
tingginya tingkat kebutuhan
hidup, menyebabkan masyarakat
Desa
Cikarang
melakukan
pemanfaatan sumberdaya gua
secara
pragmatis,
tanpa
mempertimbangkan
pemanfaatan jangka panjang.
8
Firman
Firdaus
0802950
(2013)
Potensi Wisata Kawasan
Karst Padalarang
Survey dan
Deskriptif
Gita
Harmony
& Agus
Joko
(2014)
Kajian Potensi Gua Sebagai
Arahan
Wisata Minat Khusus
Penelusuran Gua
Di Pulau Nusakambangan
Survey dan
Deskriptif
Mengidentifikasi potensi kawasan
karst Padalarang secara geografi
pariwisata.
Mengidentifikasi objek dan daya
tarik wisata yang dapat
dikembangkan di kawasan wisata
karst Padalarang
Mengidentifikasi faktor apa saja
yang menjadi daya tarik
pengunjung datang ke kawasan
karst Padalarang.
Mengidentifikasi tingkat
partisipasi masyarakat dalam
upaya pengembangan wisata karst
Padalarang.
Berdasarkan hasil teknik analisis
persentase hampir seluruhnya
wisatawan yang berkunjung ke
komplek Gunung Masigit
menyatakan gua dan keunikan
sejarahnya lah yang dirasakan
wisatawan menjadi daya tarik
utama mereka sehingga
mendorong keinginan mereka
untuk mengunjungi kawasan karst
di komplek Gunung Masigit.
Mengidentifikasi potensi gua
sebagai arahan wisata minat
khusus di Pulau Nusakambangan
Mengidentifikasi objek dan daya
tarik wisata gua yang dapat
dikembangkan di Pulau
Nusakambangan
Gua-gua yang termasuk dalam
kelas potensi tinggi dapat
dikembangkan menjadi wisata
minat khusus, yakni : Gua Merah,
Gua Tuka, dan Gua Lawa
sedangkan gua-gua yang
termasuk dalam kelas potensi
sedang yaitu Gua Maria, Gua
Masigitsela, Gua Tulang, Gua
Wili, dan Gua Nagaraja termasuk
dalam wisata gua yang bersifat
konvensional/ massal (mass
tourism).
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
Maillisa
Isvananda
1100219
(2015)
Potensi Pariwisata di
Kabupaten Musi Banyuasin
Sumatera Selatan
Survey dan
Deskriptif
Menganalisis potensi pariwisata di
Kabupaten Musi Banyuasin.
Mengidentifikasi kemenarikan
pariwisata di Kabupaten Musi
Banyuasin.
Mengidentifikasi karakteristik
wisatawan di Kabupaten Musi
Banyuasin.
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek potensi atraksi wisata yang
masuk dalam kelas atau kategori
cukup mendukung. Masih ada
beberapa objek pariwisata yang
belum dikelola dengan baik oleh
pemerintah. Aspek sarana
prasarana potensi cukup
mendukung dalam
pengembangan potensi pariwisata
yang ada di Kabupaten Musi
Banyuasin.
G. Definisi operasional
Agar tidak terjadi adanya kesalahan dalam menafsirkan penelitian yang
berjudul “Potensi Wisata Minat Khusus Kawasan Karst di Kecamata Cidolog
Kabupaten Sukabumi”, maka definisi operasional yang dimaksud penulis adalah
1. Potensi Alam Sebagai Daya Tarik Wisata
Potensi adalah daya, kekuatan, kekuasaan, kemampuan yang belum
diaktualkan. Potensi wisata adalah sumber daya untuk dikembangkan yang
terdapat di daerah tujuan wisata, meliputi potensi fisik dan potensi sosial yang
merupakan daya tarik agar wisatawan mau berkunjung ke daerah tujuan wisata,
Marioti (Yoeti, 1996, hlm 172).
Dalam penelitian ini yang dimaksud potensi alam untuk wisata yaitu wisata
yang memanfaatkan unsur-unsur alam sebagai daya tarik wisata (natural
enimities).
2. Kawasan Karst Untuk Wisata
Kawasan menurut Darsoprajitno (2002, hlm 128) adalah :
“Suatu daerah tertentu yang memiliki ciri dan fungsi khusus. Yaitu
tempat yang mempunyai ciri serta mempunyai kekhususan untuk
menampung kegiatan manusia berdasarkan kebutuhannya dan setiap
tempat yang mempunyai ciri dan identitas akan lebih mudah untuk dicari
ataupun ditempati untuk lebih melancarkan segala hal yang berhubungan
dengan kegiatannya”.
Karst merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui karena
proses pembentukanya memerlukan waktu ratusan bahkan jutaan tahun, oleh
karena itu upaya apa saja yang mampu mempertahankan kelestarianya agar karst
dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, salah satu upaya pelestarianya yaitu
melalui pengembangan wisata.
3. Karakteristik Wisatawan
Ogilvie dalam Pendit (2002, hlm 35) wisatawan adalah semua orang yang
memenuhi syarat, yaitu pertama bahwa mereka meninggalkan rumah
kediamannya untuk jangka waktu kurang dari satu tahun dan kedua bahwa
sementara mereka bepergian mengeluarkan uang ditempat yang mereka
kunjungi tanpa dengan maksud mencari nafkah di tempat tersebut.
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengelompokan wisatawan menurut Marpaung (2002, hlm 48) yaitu umur,
jenis kelamin, dan kelompok sosio-ekonomi.
H. Struktur Organisasi Skripsi
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 menguraikan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan
masalah, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
2. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Bab 2 menguraikan tentang teori yang terkait dengan permasalahan yang
dibahas dalam hal ini mengenai konsep dasar geografi yang mengkaji
tentang pariwisata, potensi pariwisata, kemenarikan pariwisata dan
karakteristik wisatawan.
3. BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 menjelaskan mengenai tahapan yang harus dilakukan dalam proses
penelitian seperti lokasi penelitian, metode penelitian, pendekatan
penelitian,
variabel
penelitian,
populasi
sampel
penelitian,
teknik
pengumpulan data, analisis data dan instrumen penelitian.
4. BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Bab 4 membahas mengenai rumusan masalah yang telah disusun pasa bab 1
dengan landasan teori pada bab 2 dan teknik analisis dan pengumpulan data
pada bab 3, sehingga pada bab ini akan menjawab pertanyaan yang ada pada
penelitian ini yaitu mengenai potensi wisata gua karst di Desa Cikarang
Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi.
5. BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
Bab 5 berupa penyajian dan pemaknaan peneliti terhadap hasil dari analisis
penelitian dan pemberian saran dari hasi penelitian dan untuk penelitian
selanjutnya
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Moch.Reza Santosa, 2016
POTENSI WISATA GUA KARST DI DESA CIKARANG KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu