T1 692009058 Full text

1.

Pendahuluan
Industri musik di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Perkembangan ini menjadi salah satu hal yang sangat positif untuk
kemajuan industri hiburan. Dengan berkembangnya industri musik di
Indonesia, banyak band-band baru bermunculan membuat persaingan di
industri musik menjadi lebih ketat.
Sebuah band lokal dihadapkan dengan beberapa masalah, antara lain
adalah masalah dalam hal memperkenalkan band kepada masyarakat atau
dalam kasus ini adalah masalah promosi dengan menggunakan media audio
visual. Masalah ini dialami oleh band lokal asal Salatiga yaitu Sekawan and
Friends. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya kepada
band Sekawan and Friends, pada era serba digital sekarang ini, berpromosi
melalui media sosial, membuat single, mempublikasikan lagu melalui
soundcloud, tampil di festival jazz seperti loenpia jazz, jazz goes to campus,
jazzngisoringin dan lain sebagainya kurang untuk memenuhi kebutuhan
promosi band Sekawan and Friends.
Untuk memenuhi kebutuhan promosi di era digital ini, Salah satu
alternatif media promosi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah adalah dengan perancangan media komunikasi visual yang

berbentuk film dan berjenis video klip lalu pada hasil akhir
diimplementsikan dalam bentuk perancangan media berbentuk VCD.
Perancangan video klip Sekawan and Friends ini, menggunakan jenis
cinematic video. Jenis ini mengandalkan tutur film berupa cerita pendek,
lirik diceritakan melalui gambar-gambar yang dramatis kemudian
digabungkan dengan penampilan band. Melalui media komunikasi visual
ini, diharapkan cerita yang tersirat dari lagu dapat disampaikan kepada
penonton melalui visualisasi yang menarik dan video ini dapat menjadi
sebuah media promosi audio visual yang efektif untuk lagu “Terbaik” dan
band Sekawan and Friends semakin dikenal masyarakat.

2.

Tinjauan Pustaka
Makna Ikon Video Klip (Analisis Semiotika Video Klip Armada
Racun "Amerika" Versi 1). Penelitian ini membahas tentang video klip
"Amerika" versi 1 yang menggunakan media video klip sebagai sarana
penyampaian pesan melalui ikon-ikon yang digunakan di dalam video klip
tersebut. Dan hasil dari analisa tersebut adalah Armada Racun menuangkan
segala bentuk pemikirannya untuk menggambarkan permasalahan budaya

Amerika yang menerpa masyarakat Indonesia dengan menggunakan ikon di
dalam video klip yang berupa produk Amerika dan digabunggkan dengan
ide pemikiran mereka. [1]. Video Klip Sebagai Media Promosi Grup Musik
Spirit of Life. Penelitian ini membahas tentang pembuatan video klip
sebagai media promosi band indie yaitu Spirit of Life dengan lagu mereka
yang berjudul "Looser". Dan hasil dari pembuatan video klip ini adalah
sebuah video klip dengan jenis performance klip. Dari pembuatan video klip
ini didapatkan kesimpulan bahwa media komunikasi visual sangatlah
berguna untuk promosi sebuah kelompok musik. Dan media visual seperti
video klip merupakan media yang efektif dalam proses promosi karena
1

2

target dapat melihat dan mengenal lebih dekat tanpa perantara dan informasi
dari orang lain[2]. Dari kedua penelitian yang ada, kelebihan penelitian yang
dilakukan adalah pembuatan video klip dengan jenis cinematic video
sehingga visualisasi cerita dari lirik lagu dapat disampaikan dengan tutur
film pendek dan audience dapat melihat video klip seperti menonton sebuah
film pendek dan hasil akhir dari pembuatan video klip ini akan

diimplementasikan dalam bentuk perancangan media berbentuk VCD.
Visualisasi berdasarkan cerita dari lirik lagu “Terbaik”. Tujuan pembuatan
video klip ini untuk mempromosikan band Sekawan and Friends dan lagu
"Terbaik" kepada masyakarat serta menyampaikan isi cerita lagu melalui
media audio visual.
Komunikasi visual (komunikasi melalui penglihatan) adalah sebuah
rangkaian proses penyampaian infromasi atau pesan kepada pihak lain
dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera
penglihatan. Komunikasi visual menkombinasikan seni, lambang, tipografi,
gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya[3].
Multimedia berasal dari kata multi yang berarti banyak dan media
berarti bentuk atau saran komunikasi. Dalam bidang komputer, multimedia
adalah aplikasi atau presentasi berbasis komputer yang menggabungkan dua
atau lebih media, seperti teks, suara, gambar, video, dan animasi.
Penggunaan multimedia pada komputer menjadikan komputer lebih mudah
dipakai, lebih nyaman, lebih menyenangkan dan lebih menarik bagi user.
Multimedia dapat memberikan lebih banyak cara dalam menampilkan
sebuah data atau informatika[4].
Film (sinema) adalah cinematographie yang berasal dari kata cinema
(gerak), tho atau phytos (cahaya), dan graphie atau grhap (tulisan, gambar,

citra). Jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar dapat
melukis gerak dengan cahaya, harus menggunakan alat khusus, yang biasa
disebut kamera[5].
Video klip tumbuh sebagai aliran dan industri sendiri. Di Indonesia
tidak kurang dari 60 video klip diproduksi setiap tahunnya. Pada tahun 1960
grup musik dari inggris, The Beatles, memproduksi video klip yang
digunakan untuk mempromosikan album rekaman terbaru mereka. Mereka
adalah pionir yang memperkenalkan video klip. Video klip mulai
berkembang saat MTV hadir di tahun 1981. Dalam waktu singkat video klip
menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan grup musik/band yang
mengeluarkan album baru[6].
Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses,
mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak[7]. Video Klip adalah
kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan efek tertentu
dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik,
instrumen dan penampilan band[8].
Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography
yang berasal dari bahasa Latin kinema yang berarti gambar. Sinematografi
sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik
menangkap gambar dan menggabungkan gambar tersebut sehingga menjadi


3

rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat mengemban cerita).
Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni
menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama
maka peralatan yang digunakan hampir sama. Perbedaannya, peralatan
fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap
rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar
tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar.
Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik
perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase
(montage)[9].
Cinematic video merupakan tampilan video yang lebih
mengandalkan alur cerita film. Video dengan genre ini menggunakan tutur
film tradisional yaitu lebih menyerupai sebuah cerita pendek. Beberapa
contoh cinematic video adalah ‘papa don’t preach’ dari Madonna dan
‘janie’s got a gun’ milik Aerosmith. Kedua video klip ini dikategorikan
sebagai cinematic video klasik karena tampilan visualnya merupakan
ilustrasi cerita dari liriknya. Liriknya diceritakan melalui gambar-gambar

yang dramatis yang kemudian digabungkan dengan penampilan
artisnya[10].
Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan
meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk
memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon
konsumen[11].
Pengertian musik. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola
yang dapat menyenangkan telinga atau mengkomunikasikan perasaan atau
suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi, dan harmoni yang
memberikan kedalaman dan memungkinkan penggunaan beberapa
instrumen atau bunyi-bunyian[12].
Sekawan and Friends adalah sebuah band lokal beraliran popjazz,
fusion, groove asal Salatiga, Jawa Tengah, yang terbentuk pada tahun
2009. Band ini memiliki 6 personil, antara lain Jalu (Vokal), Deny (bass),
Yoel (drum), Yogi (piano), Yesaya (gitar), Christian (perkusi). Memulai
karir sebagai band pengisi acara natal di kampus, pentas seni SMA di kota
salatiga dan ikut serta mengisi dalam pelayanan di berbagai gereja. Untuk
menjaga konsistensi dalam bermusik, Sekawan and Friends aktif terlibat
dalam berbagai event musik seperti Jazzngisoringin Semarang dan event
lainnya di Salatiga, Semarang, maupun di Jakarta. Beberapa event yang

telah di ikuti Sekawan and Friends antara lain Melek jazz di Salatiga
(2011), Juara 2 Campus jazz festival se-Jateng DIY (2011), Jazz in the
mall di Semarang (2012), Balawan feat Sekawan and friends
@jazzngisoringin (2012), Ramadhan jazz festival di Jakarta (2012), Juara
2 Jazz goes to campus festival di Jakarta (2012), Loenpia Jazz di Semarang
(2013), Jazz Atas Awan di Dieng Banjarnegara (2013) dan pengisi Jazz
Goes To Campus (2013).

4

3.

MetodePenelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode cyclic
strategy.Strategi berputar ini pada dasarnya memiliki prinsip yang sama
dengan linear strategy, hanya pada strategi ini ada kalanya suatu tahap
perlu diulang kembali untuk menampung umpan balik (Feed back)
sebelum tahap berikutnya dilanjutkan. Pengulangan tahap ini lazim disebut
loop [13].Tahapan-tahapan yang telah dilaksanakan dalam penelitian dapat
dilihat pada Gambar 1.

Tahap 1

Tahap 2

Lanjut/kembali

Tahap 3

Gambar 1.Cyclic strategy

Tahap 1 dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang dihadapi
oleh band lokal Sekawan and Friends dengan cara melakukan wawancara
dengan personil band Sekawan and Friends. Masalah yang dihadapi oleh
band Sekawan and Friends adalah promosi melalui media komunikasi
visual berbentuk film yaitu video klip. Setelah masalah telah
teridentifikasi, dilakukan pengumpulan data secara verbal dan visual untuk
dijadikan dasar dari perancangan komunikasi visual berbentuk film dan
berjenis video klip ini. Setelah data verbal dan visual didapatkan lalu
dilakukan analisis data untuk mendapatkan kesimpulan antara data visual
dan verbal yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan video

klip.
Tahap 2 adalah proses pra produksi hingga evaluasi. Pada tahap ini
dimulai dengan proses pra produksi yang didalamnya dibagi menjadi 4
bagian yaitu perancangan ide, storyline, treatment dan storyboard. Ide
cerita diambil dari lirik lagu “Terbaik”. Setelah ide cerita didapatkan,
dibuat sebuah storyline sebagai penjabaran dari ide cerita. Lalu storyline
diterjemahkan menjadi sebuah treatment, yang berisi setting, jenis shot,
angle dan transisi kamera. Selanjutnya pembuatan storyboard. Storyboard
merupakan deskripsi dari setiap scene yang secara detail, berupa sketsa
dari scene yang akan diambil, shot, angle dan pergerakan kamera. Setelah
keempat poin dalam proses pra produksi selesai dilanjutkan dengan proses
produksi dalam hal ini adalah pengambilan gambar. Lalu dilanjutkan
dengan pasca produksi dimana hasil dari pengambilan gambar masuk
kedalam dapur editting. Dalam proses ini, video diedit sesuai dengan
skenario yang telah dibuat. Dilakukan juga proses gradding (pemberian
tone warna pada video) agar warna yang dihasilkan sesuai dengan suasana
yang ingin ditampilkan. Lalu pemberian backsound yaitu lagu “Terbaik”.
Setelah tahap 2 selesai dilanjutkan dengan tahap evaluasi. Pada
tahap ini, video klip yang telah dirancang, diperlihatkan kepada band
Sekawan and Friends untuk dilakukan proses evaluasi agar hasil dari

perancangan ini sesuai dengan inti cerita dari lirik lagu dan video klip bisa
mewakili identitas band Sekawan and Friends. Pada pembuatan video klip
“Terbaik” ini terjadi cycle sebanyak dua kali yaitu yang pertama adalah

5

6

7

6. Sekawan and Friends memiliki gaya berpakaian casual.
7. Didapatkan logo dari band Sekawan and Friends.
Perancangan
Ide cerita
Setelah melakukan pengumpulan data, ide cerita diambil dari lirik
lagu “Terbaik” dan inti cerita dibuat sesuai dengan inti dari lagu “Terbaik”
yaitu tentang seseorang yang menemukan kekasih terbaik dalam hidupnya.
Storyline
Storyline adalah cerita rekaan tentang film yang akan diproduksi.
Storyline juga suatu gambar kerja keseluruhan dalam memproduksi film,

sehingga dalam proses produksinya akan lebih terarah.
Ada sepasang kekasih bernama Santo dan Eva. Mereka telah
menjalin hubungan asmara cukup lama, banyak waktu yang telah mereka
lewati bersama-sama. Setiap pagi Eva selalu membantu Santo untuk bersiap
pergi bekerja, mereka selalu sarapan bersama sambil berbagi canda dan
tawa. Hingga pada suatu malam, Santo mengajak Eva pergi kesebuah kafe
untuk makan malam sambil menikmati alunan lagu dari band Sekawan and
Friends.
Pada malam itu juga Santo akan melamar Eva. Namun semua tidak
berjalan seperti yang dipikiran Santo, Eva menolak lamaran Santo saat ia
akan menyematkan cincin dijari manis Eva. saat itu juga Eva berlari
meninggalkan Santo. Eva memiliki hobi menulis diari, setiap hari ia
mencurahkan isi hatinya kepada diarinya. Malam itu sesampainya dirumah,
Eva menulis buku diarinya. dengan raut muka sedih, ia menuliskan kejadian
yang baru saja dialaminya. ia mencurahkan isi hatinya mengapa ia menolak
lamaran Santo.
Keesokan harinya Santo menghubungi Eva, tetapi tidak ada
jawaban. ia memutuskan untuk pergi ke rumah Eva, namun sesampainya
disana ia menemukan Eva telah tergeletak di kamar mandi. setelah kejadian
itu, ternyata Eva meninggalkan Santo untuk selama-lamanya.
Sekarang Santo seorang diri, ia mengingat kembali akan kenangankenangannya saat bersama Eva, mulai dari mereka sarapan berdua, mereka
menghabiskan waktu ditaman, hingga saat malam dimana Santo akan
melamar Eva. Ia menyusuri tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi
berdua.
Santo membaca satu persatu tulisan tangan Eva didalam diari.
Hingga pada akhirnya, Santo pergi ke makam Eva, dan membaca tulisan
terakhir di diari milik Eva. Saat itu Santo menyadari bahwa dirinyalah
kekasih terbaik yang pernah Eva miliki.
Treatment, setelah pembuatan storyline, kemudian tahap selanjutnya
adalah pembuatan treatment. Treatment disusun berdasarkan hasil riset awal
(baik langsung maupun tak langsung). Dalam penyusunan treatment yang
terpenting adalah kumpulan dari jenis shot, angle dan juga transisi kamera.
Berikut merupakan contoh treatment video klip yang akan dirancang.

8

Act : Video Klip Sekawan and Friends “Terbaik”
Scene I
Ext : Taman
Time : morning
Santo dan Eva bergandengan bersama saat berada di taman.
Cut to....
2. Scene 2
Int : Kafe
Time : night
Shot vokalis Sekawan and Friends.
Cut to....
3. Scene 3
Int : Kamar
Time : morning
Shot barang kenangan Santo dan Eva.
Cut to....
4. Scene 4
Int : Kamar
Time : morning
Santo mengingat saat Eva membantunya bersiap ke kantor.
Cut to....
5. Scene 5
Int : Kamar
Time : morning
Eva sedang membantu Santo memakai jas.
Cut to....
6. Scene 6
Int : Kafe
Time : night
Shot band.
Cut to....
7. Scene 7
Ext : Teras Kamar
Time : morning
Santo dan Eva sedang sarapan bersama.
Cut to....
8. Scene 8
Ext : Kafe
Time : Night
Shot Band.
Cut to....
9. Scene 9
Ext : Taman
Time : day
Eva dan Santo sedang kejar-kejaran.
Cut to....
10. Scene 10
Int : Kamar
Time : morning
Santo terbangun dan akan pergi ke tempat kenangannya bersama Eva.
Cut to....
1.

9

10

11

12

13

14

Pada scene 9 terlihat pada Gambar 17, scene ini
menggambarkan flashback saat Eva dan Santo berkejaran di taman.
Scene ini terdiri dari 2 shot pada shot pertama gambar diambil dari
belakang Santo dan Eva dengan menggunakan Medium Shot dan
kamera follow Santo dan Eva saat berlari. Shot kedua
menggunakan Medium Shot pergerakan kamera follow dan gambar
diambil dari sisi depan Santo dan Eva untuk mendapatkan ekspresi
keceriaan mereka.

Gambar 18. Video Klip “Terbaik” Scene 10

Pada scene 10 terlihat pada Gambar 18, scene ini
menggambarkan saat Santo terbangun dari tidurnya dan ia teringat
akan kenangannya bersama Eva. Shot pertama menggambarkan
Santo saat tidur, shot ini menggunakan Medium Shot dan
pergerakan kamera Crab Right untuk menunjukan Santo sedang
tidur dan suasana yang tenang. Shot kedua menggunakan Medium
Shot memperlihatkan gerakan Santo terbangun dari tidurnya dan
terlihat ekspresi Santo berbeban berat. Shot ketiga menggunakan
Medium Close Up untuk mendapatkan detail saat Santo mengusap
kepalanya mengekspresikan bahwa ia sedang lelah dan memiliki
beban pikiran. Shot keempat menggunakan Medium Close Up
untuk menunjukan ekspresi kesedihan Santo karena teringat akan
kenangannya bersama Eva. Shot kelima memperlihatkan langkah
kaki Santo meninggalkan kamarnya untuk pergi ke tempat dimana
Santo dan Eva menghabiskan waktu bersama. Pada shot ini
digunakan Frog Eye agar detail langkah Santo lebih terlihat.

5.

Pengujian
Pengujian video klip ini dilakukan untuk mengetahui
keefektifan dan kelayakan hasil pembuatan cinematic clip
“Terbaik” sebagai media promosi lagu “Terbaik” dan band
Sekawan and Friends. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
metode kualitatif dan kuantitatif.
Pengujian Kualitatif
Pengujian ini dilakukan dengan cara wawancara kepada
band Sekawan and Friends serta para praktisi dibidang video klip
setelah melihat video klip “Terbaik”, dalam hal ini diambil tiga
responden untuk pengujian kualitatif yaitu :

15







Band Sekawan and Friends
Menurut band Sekawan and Friends selaku client dalam
perancangan video klip “Terbaik”. Video klip ini sudah memiliki
visualisasi yang sesuai dengan inti cerita dari lagu “Terbaik”, video
klip ini juga sesuai dengan band Sekawan and Friends sehingga
sudah mewakili identitas band ini. Dari segi visualisasi, video ini
sudah lebih dari ekspektasi yang diharapkan, sangat menarik
karena didukung dengan pemilihan talent yang tepat sehingga
membuat video klip ini menjadi sangat menarik untuk ditonton.
Video klip “Terbaik” ini sudah sangat layak untuk dijadikan media
promosi untuk band kami karena visualisasi cerita dikemas dengan
baik dan mudah diikuti.
Akademisi DKV FTI UKSW
Menurut pendapat Benedictus Ridho Junaldi , salah satu
akademisi DKV FTI UKSW setelah melihat video klip “Terbaik”.
Dari segi cerita video klip ini mudah diikuti, visualisasi dari video
klip ini juga sudah menarik. Dari sisi teknis pengambilan gambar,
editing dan gradding sudah sangat baik perpaduan high contrast
dengan tone color yang digunakan sudah sangat sesuai. Video klip
ini sudah sangat layak untuk digunakan sebagai media promosi
sebuah band lokal yang berasal dari kota salatiga, video klip
dengan kualitas seperti ini sudah sangat baik digunakan sebagai
media promosi band khususnya Sekawan and Friends.
Videografer Profesional
Menurut pendapat Frans Kurniawan, pemilik Layarupa
Visual setelah melihat video klip “Terbaik”. Visualisasi cerita yang
ditampilkan sudah cukup sesuai dengan lirik lagu, perpaduan antara
lagu sebagai backsound dan tampilan visual saling mendukung
sehingga emosi atau mood dari suasana yang ingin ditampilkan
dapat dirasakan saat menonton. Dari pandangan videografer, cerita
yang disampaikan cukup mudah untuk dimengerti dan menarik
karena visualisasi yang ditampilkan memancing penonton untuk
mengikuti video klip sampai selesai. Video ini sudah layak untuk
dijadikan media promosi band, semoga melalui promosi dengan
video klip, ada produser musik yang tertarik untuk mengorbitkan
band ini.
Pengujian Kuantitatif
Pengujian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner.
Responden yang dilibatkan adalah masyarakat umum sebanyak 30
orang dan mahasiswa DKV UKSW sebanyak 30 orang. Kuesioner
diberikan bertujuan untuk menilai tanggapan para responden
terhadap keefektifan pembuatan video klip “Terbaik” sebagai
media visualisasi lirik lagu dan promosi lagu sebuah band. Daftar
pernyataan dibagi menjadi 2 tahap, pernyataan sebelum melihat
video dan setelah melihat video. Lalu hasil jawaban dihitung
menggunakan skala Likert.

16

17

masyarakat umum mulai dari usia remaja sampai dewasa dan 30
orang mahasiswa DKV dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2.Tabel Daftar Pernyataan Sebelum Melihat Video Klip
No

Pernyataan

3

Apakah saya mengetahui tentang band sekawan and friends?
Berapa sering saya mendengar lagu “Terbaik” dari band sekawan and
friends?
Berapa sering saya melihat video klip band Sekawan and Friends?

4

Berapa sering saya melihat promosi dari band Sekawan and Friends?

1
2

Daftar jawaban untuk kuesioner sebelum melihat video
dengan pilihan item jawaban penyataan negatif, yang diberikan
kepada 60 responden yang terdiri dari masyarakat umum dan
mahasiswa DKV, dihitung dengan menggunakan skala Likert dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Tabel Jawaban Hasil Kuisioner

Pernyataan
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
Jumlah Total
Skor
Persentase

A
8
2
1
1
12
12
1,3%

B
19
5
4
9
37
74
8,5%

C
3
8
6
5
22
66
7,6%

D
20
35
34
34
123
492
56,3%

E
10
10
15
11
46
230
26,3%

Total
60
60
60
60
240
874
100%

Melalui hasil pengujian kepada masyarakat umum dan
mahasiswa DKV sebelum melihat video klip, didapatkan hasil
analisa bahwa sebanyak 1,3% responden menyatakan sangat sering
melihat dan sangat mengetahui band Sekawan and Friends. 8,5%
responden menyatakan mengetahui dan pernah melihat band
Sekawand and Friends. 7,6% responden menyatakan ragu-ragu.
56,3% responden menyatakan tidak pernah melihat, mendengar
atau mengetahui tentang band Sekawan and Friends. Dan 26,3%
responden menyatakan sangat tidak mengetahui dan mengenal
band Sekawan and Friends. Melalui hasil ini, dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden belum mengenal band Sekawan
and Friends. Hal ini dibuktikan besarnya persentase dengan nilai
56,3% yang menyatakan tidak pernah mengenal band Sekawan and
Friends dan 26,3% menyatakan sangat tidak mengenal band
Sekawan and Friends.
Setelah mengisi pernyataan sebelum melihat video, untuk
menguji kelayakan dan keefektifan dari pembuatan video klip ini,
dilakukan pengujian terhadap 30 orang responden yang terdiri dari
masyarakat umum. Berikut daftar pernyataan yang diberikan
kepada masyarakat umum dapat dilihat pada Tabel 4.

18

No
1
2
3
4
5
6

Tabel 4.Tabel Daftar Pernyataan Untuk Masyarakat Umum
Pertanyaan
Setelah melihat video klip tersebut, saya mengetahui personil band
Sekawan and Friends?
Bagaimana pendapat saya tentang jalan cerita video klip “Terbaik”?
Bagaimana pendapat saya tentang kesesuaian lirik dengan visualisasi
pada video klip?
Bagaimana pendapat saya tentang pengambilan gambar video klip
“Terbaik”?
Apakah saya paham visualisasi dan cerita dari video klip?
Apakah video klip “Terbaik” ini dapat menjadi media promosi yang
efektif bagi band Sekawan and Friends?

Daftar Jawaban kuesioner untuk menguji kelayakan dan
keefektifan video klip dengan item jawaban pernyataan positif
yang diberikan kepada 30 orang responden masyarakat umum,
dihitung dengan menggunakan skala Likert dapat dilihat pada
Tabel 5.
Tabel 5. Tabel Jawaban Hasil Kuisioner

Pernyataan

A

B

C

D

E

Total

Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
Pernyataan 5
Pernyataan 6
Jumlah Total
Skor
Persentase

8
15
4
20
11
13
71
355
45,4%

18
15
25
10
17
16
101
404
51,7%

3
0
1
0
2
1
7
21
2,7%

1
0
0
0
0
0
1
2
0,2%

0
0
0
0
0
0
0
0
0%

30
30
30
30
30
30
180
782
100%

Melalui hasil pengujian tentang pembuatan video klip
“Terbaik” sebagai media promosi lagu dan band Sekawan and
Friends kepada masyarakat umum. Didapatkan hasil analisa bahwa
sebanyak 45,4% responden memilih item pernyataan A dengan
pernyataan setelah melihat video klip, responden sangat mengenal
band Sekawan and Friends, dan video klip “Terbaik” sangat
menarik untuk ditonton. Pada item jawaban B sebanyak 51,7%
responden menyatakan setelah melihat video klip “Terbaik”
responden mengenal band Sekawan and Friends dan video klip ini
menarik untuk ditonton. 2,7% responden menyatakan ragu-ragu
mengenal band Sekawan and Friends setelah melihat video klip
“Terbaik”. Sebanyak 0,2% responden menyatakan tidak mengenal
band Sekawan and Friends setelah menonton video klip “Terbaik”.
Dari hasil pengujian yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa
video klip terbaik menjadi sebuah promosi yang sangat efektif
karena dapat diterima oleh target audience. Dapat dilihat dari hasil
persentase sebanyak 45,4% responden sangat mengenal dan
mengetahui band Sekawan and Friends setelah melihat video klip

19

“Terbaik”. Dan sebanyak 51,7% responden menyatakan mengenal
band Sekawan and Friends setelah melihat video klip. Hal ini
mengindikasikan bahwa video klip ini menjadi media promosi
komunikasi visual yang efektif bagi band Sekawan and Friends.
Pengujian kedua dilakukan dengan responden yang
dilibatkan adalah mahasiswa DKV sebanyak 30 orang. Kuesioner
dengan item jawaban pernyataan positif diberikan bertujuan untuk
menilai tanggapan responden dari segi teknis. Daftar pernyataan
yang diberikan kepada mahasiswa DKV setelah melihat video klip
dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6.Tabel Daftar Pernyataan Untuk Mahasiswa DKV
Pertanyaan

No
1
2
3
4
5
6

Menurut saya, bagaimana kualitas sound pada video klip “Terbaik”?
Bagaimana pendapat saya tentang pergerakan kamera, angle, dan
komposisi yang digunakan dalam video klip “Terbaik”?
Bagaimana pendapat saya tentang transisi scene pada video klip
“Terbaik”?
Bagaimana pendapat saya untuk tone color yang digunakan dalam
video klip “Terbaik”?
Apakah saya paham alur cerita video klip “Terbaik”?
Sebagai orang yang mengetahui dunia video, bagaimana kualitas
keseluruhan video klip “Terbaik” yang berjenis cinematic video?

Daftar jawaban pernyataan yang diberikan kepada
responden mahasiswa DKV, untuk mengetahui kualitas video klip
dari segi teknis. Dihitung dengan menggunakan skala Likert dapat
dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Tabel Jawaban Hasil Kuisioner

Pernyataan

A

B

C

D

E

Total

Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
Pernyataan 5
Pernyataan 6
Jumlah Total
Skor
Persentase

18
11
6
2
4
4
45
225
29,8%

12
19
23
26
21
25
126
504
66,8%

0
0
0
2
5
1
8
24
3,2%

0
0
1
0
0
0
1
2
0,2%

0
0
0
0
0
0
0
0
0%

30
30
30
30
30
30
180
755
100%

Melalui hasil pengujian tentang pembuatan video klip “Terbaik” sebagai
media promosi lagu dan band Sekawan and Friends kepada mahasiswa DKV.
Didapatkan hasil analisa bahwa sebanyak 29,8% memilih item jawaban A
responden menyatakan video klip terbaik sangat baik dari segi teknis. 66,8%
responden memilih item jawaban B, responden menyatakan video klip “Terbaik”
dari segi teknis memiliki teknik yang baik dalam pengambilan gambar hingga
proses editing. 3,2% responden menyatakan ragu-ragu. Dan 0,2% responden
menyatakan video klip “Terbaik” kurang menarik dari segi teknis. Dari hasil
analisa dapat disimpulkan bahwa video klip “Terbaik” memiliki kualitas teknis
yang sangat bagus sehingga menjadi sebuah video klip yang menarik untuk

20

ditonton. Dapat dilihat dari hasil persentase sebanyak 29,8% dan 66,8%
responden memilih item jawaban A dan B yang masuk di dalam range terbilang
sangat baik dan baik.
Dari hasil pengujian kuesioner didapatkan kesimpulan bahwa sebagian
besar responden belum pernah mengenal dan mengetahui promosi dari band
Sekawan and Friends. Dan setelah melihat hasil dari video klip “Terbaik”
responden menyatakan mengenal band Sekawan and Friends. Responden
menyatakan hasil perancangan video klip ini sangat menarik, dari segi visual,
cerita dan teknik yang digunakan dalam pengambilan gambar.

6.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan, maka
didapatkan hasil bahwa pembuatan video klip “Terbaik” dapat diterima dengan
baik oleh masyarakat sehingga band Sekawan and Friends dapat dikenal melalui
video klip. Dari segi teknis video klip “Terbaik” memiliki kualitas yang sangat
baik sehingga menjadi sebuah video klip yang menarik untuk ditonton.
Pembuatan video klip sebagai media komunikasi visual lagu “Terbaik” dan
promosi band Sekawan and Friends sangat efektif untuk sebuah media promosi
dalam bentuk audio visual.
Proses perancangan yang dimulai dari pra produksi yang baik, detail,
sistematis didukung dengan teknik sinematografi dan editing yang menarik, dapat
menghasilkan video klip yang menarik untuk ditonton. Pemilihan setting tempat,
waktu dan penggunaan talent yang tepat menjadi faktor pendukung agar video
klip memiliki mood yang dapat dirasakan penonton.
Pembuatan video klip “Terbaik” dengan jenis cinematic clip ini, lirik lagu
divisualisasikan semenarik mungkin agar ada keselarasan antara alunan lagu
dengan visualisasi pada video klip, sehingga audience dapat menikmati lagu
sambil melihat ilustrasi cerita yang disajikan. Keselarasan antara alunan lagu dan
visualisasi yang ada akan menciptakan suasana lagu yang lebih dramatis dan
mood di visualisasi cerita akan lebih terasa. Hal ini membuat video klip “Terbaik”
menjadi sebuah media komunikasi visual yang efektif untuk visualisasi lirik
maupun media promosi band Sekawan and Friends.

7.
[1]

[2]
[3]
[4]
[5]
[6]

Daftar Pustaka
Sanjaya, Yusup Bangkit, 2012. Makna Ikon Video Klip (Analisis Semiotika
Video Klip Armada Racun “Amerika” Versi 1), Salatiga : Universitas
Kristen Satya Wacana.
Blegur, John William, 2010. Video Klip Sebagai Media Promosi Grup
Musik Spirit Of Life, Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Sless, David. Learning and Visual Communication. Croom Helm, 1981.
Dix, Alan. Human-Computer Interaction. Prentice-Hall,Inc, 1993.
Guru,2011.PengertianSinematografi http://www.perpuskita.com/pengertiansinematografi/126/ (diakses tanggal 12 Januari 2013).
Guru, 2011. Jenis-jenis Film. http://www.perpuskita.com/jenis-jenisfilm/121/ (diakses tanggal 12 Januari 2013).

21

[7]

[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]

Anton,2005. Modul Multimedia 4.
http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/multimedia.php (didownload tanggal 14
Desember 2012).
Brata, Vincent Bayu Tapa, 2007. Videografi dan Sinematografi Praktis.
Jakarta : Elex Media Komputindo.
Guru,2011.PengertianSinematografi http://www.perpuskita.com/pengertiansinematografi/126/ (diakses tanggal 12 Januari 2013).
Kleiler & Moses, 1997. You Stand There: Making Music Video. New York :
Three Rivers Press.
Alma, Buchari . 2006. Pemasaran dan Pemasaran Jasa , Alfabeta, Bandung.
Oxford Ensiklopedi Belajar, 2005. Jakarta: Grolier.
Sarwono, Jonathan & Hary Lubis. 2007. Metode Riset Untuk Desain
Komunikasi Visual. Yogyakarta : Andi.
Sutopo. 2003. Multimedia Interaktif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Likert Rensis, 1932. A Technique for the Measurement of Attitudes, Issues
136-165. Charlottesville : Science Press.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dam R dan B), Alfabeta, Bandung.