T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Komik Mengenai Sampah Plastik untuk Anak Usia 9 – 12 Tahun T1 Full text

Perancangan Komik Mengenai Sampah Plastik Untuk
Anak Usia 9 – 12 Tahun
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Desain

Peneliti :
Gloria Yuniasari Koswanto (692012001)
Jasson Prestiliano, S.T., M.Cs.
Birmanti Setia Utami, S.Sn., M.Sn.

Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Mei 2017
1

1. Pendahuluan
Sampah tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. Sampah adalah suatu material sisa

yang berasal dari manusia, hewan, maupun tumbuhan dalam bentuk padat, cair,
maupun gas yang dibuang karena sudah tidak terpakai lagi. Berdasarkan sifatnya,
sampah dapat dibagi menjadi 2 macam. Yang pertama adalah sampah organik yang
dapat mengalami pembusukan atau pelapukan. dan yang kedua adalah sampah
anorganik yang sangat sulit terurai.
Sampah yang paling mengkhawatirkan saat ini adalah sampah plastik. Plastik
merupakan bahan anorganik yang sulit terurai sehingga menimbulkan pencemaran
lingkungan yang cukup serius. Indonesia menempati urutan kedua, setelah Tiongkok,
untuk persoalan sampah plastik. Menurut data statistik dari Antaranews, produksi
sampah plastik di Indonesia mencapai 5,4 juta ton per tahun. Jumlah sampah plastik
tersebut merupakan 14 persen dari total produksi sampah di Indonesia dan didominasi
oleh sampah plastik domestik atau rumah tangga. Plastik yang tidak terkelola dan
menumpuk tentu dapat merusak lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat [1].
Karena hal-hal tersebut maka pengetahuan tentang sampah plastik harus
ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Menurut Dr. Mary Go Setiawani, masa usia
9 tahun adalah masa yang tepat untuk membentuk kebiasaan baik dalam diri mereka.
Secara mental, anak dalam usia ini juga sedang gemar-gemarnya membaca, memiliki
daya ingat yang tajam dan baik, dan mulai bisa berpikir logis sehingga dibutuhkan
media yang dapat merangsang pikiran mereka. Sementara secara emosi, anak usia ini
menyukai humor atau sesuatu yang menyenangkan [2].

Melalui analisa singkat diatas, buku bergambar adalah sarana yang efektif untuk
pembelajaran anak usia 9 - 12 tahun. Berdasarkan hasil dari wawancara dengan
pustakawan perpustakaan SDN Lempuyangwangi Yogyakarta yaitu Bu Sri Suciati dan
Bu Sukesti pada hari Sabtu tanggal 20 Maret 2012 pukul 10.12, dikatakan bahwa
perpustakaan sekolah mempunyai banyak koleksi buku bergambar baik buku fiksi
maupun buku non fiksi. Dilihat dari data sirkulasi peminjaman, buku-buku bergambar
lebih digemari oleh anak-anak siswa SDN Lempuyangwangi Yogyakarta dengan
format ilustrasi/bergambar [3].
Oleh karena itu akan dibuat buku bergambar berbentuk komik mengenai sampah
plastik untuk anak usia 9 - 12 tahun. Dengan buku bergambar yang dinilai efektif dalam
menarik minat anak, diharapkan anak-anak semakin peduli dengan permasalahan
sampah plastik di Indonesia, sehingga ke depannya permasalahan sampah plastik ini
dapat dikendalikan semua kalangan masyarakat. Buku ini akan dibuat dengan desain
yang menarik dan cocok untuk anak-anak yang menyukai hal-hal menyenangkan dan
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang dibuat oleh Widodo pada tahun 2014 dengan judul “Iklan Layanan
Masyarakat Bahaya Sampah Plastik” menyatakan perlu diambil tindakan untuk
2


menanggulangi masalah sampah plastik. Meskipun sudah disebar peringatanperingatan tentang bahaya sampah bagi masyarakat menggunakan media cetak maupun
elektronik, masih dianggap kurang karena hanya dapat dipahami orang-orang dewasa
saja. Oleh karenanya dibuat iklan dengan bentuk animasi yang memadukan audio dan
visual dengan karakter kartun yang digemari anak-anak. Melalui penelitian ini
didapatkan kesimpulan bahwa iklan layanan masyarakat Bahaya Sampah Plastik dalam
bentuk video animasi adalah pilihan jitu dalam menyampaikan sebuah pesan kepada
masyarakat, apalagi dengan video animasi kartun tentu sangat menarik minat anakanak untuk melihatnya. Sehingga anak usia dini bisa mengerti bahaya sampah plastik.
Dinyatakan dalam pembuatan iklan dalam bentuk animasi dibutuhkan ketekunan dan
kesabaran dalam proses pembuatanya serta selalu memperhatikan pesan yang ingin
disampaikan. Oleh karena itu disarankan bila ingin membuat sebuah iklan animasi
harus memperhatikan tujuan pembuatan iklan itu sendiri, tidak hanya dari segi estetika
saja [4].
Penelitian dengan judul “The Designing Of Illustration Book For River
Preservational For Children” yang dibuat oleh Lukmana pada tahun 2014 menyatakan
anak-anak umur 6 - 12 tahun termasuk pada kategori tahap masa perkembangan
“pertengahan dan akhir anak-anak”. Secara psikografi, target audience sudah bisa
berpikir secara konkrit, rasional, dan objektif, mampu melakukan interaksi pertemanan
sebaya, "berkelompok" dalam sebuah aktivitas bersama, memliliki daya ingat kuat dan
secara aktif mengembangkan dan memperbarui pemahaman tentang dirinya (sense of

self). Penggayaan visual karakter dalam cerita mengikuti psikologi dari target audience
dimana anak lebih menyukai gaya gambar kartun. Penggambaran dengan gaya gambar
kartun ini digunakan untuk gambar obyek-obyek yang dekat dengan target audience
(obyek sehari-hari) seperti karakter manusia, rumah, pohon, mainan perahu kertas, dan
sebagainya. Warna yang digunakan adalah dominan warna-warna yang cerah yang
mempunyai sifat ceria dan bersemangat sesuai dengan karakter anak sehingga
diharapkan dapat menarik perhatian anak untuk meningkatkan minat baca buku cerita
ilustrasi ini. Tipografi menggunakan tipe font sans serif dengan ukuran huruf antara 24
hingga 72 point. Font yang didesain khusus untuk anak menjadi pilihan mengingat
karakteristiknya yang ceria, luwes, serta memiliki tingkat keterbacaan yang baik
apabila digunakan pada teks yang singkat. Elemen layout menggunakan sistem grid
dengan sedikit kolom yang dapat memudahkan dalam membaca teks cerita. Pemilihan
sequence normal yaitu default dari kiri ke kanan serta terdapat penekanan elemen
layout pada halaman yang dapat menjaga fokus pembaca serta estetika keseimbangan
yang menimbulkan kesan menarik dan meningkatkan minat baca dari target audience
[5].
Penelitian oleh Wilianto pada tahun 2013 yang berjudul “Perancangan Buku Cerita
Bergambar Interaktif Berjudul “Our World Is Our Home” Bertema Pelestarian
Lingkungan” mengatakan bahwa untuk merancang buku cerita bergambar interaktif
yang menarik, menyenangkan, memberikan pesan yang baik, meningkatkan imajinasi,

kecintaaan serta meningkatkan budaya membaca dan kepedulian anak-anak kepada
lingkungan maka pembuatan buku cerita harus dipikirkan dengan matang selain dari
3

segi visual yang menarik minat anak-anak juga dalam segi cerita harus sesuai dengan
tujuan awal. Selain cerita harus berbobot namun juga harus mudah dicerna oleh anakanak sehingga mereka dapat dengan mudah menangkap maksud dan isi cerita.
Perencanaan research yang baik akan dapat menghasilkan karya yang sesuai dengan
target audience, melihat banyak dan bermacam referensi juga membantu dalam
pembuatan sebuah buku cerita sehingga menjadi buku yang menarik bagi anak-anak.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode
kepustakaan yaitu pencarian materi, buku-buku, berbagai sumber bacaan yang dapat
menunjang dalam pengumpulan data mengenai segala sesuatu yang berhubungan
dengan cerita yang diangkat. Metode analisis yang digunakan adalah kualitatif, metode
yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa dengan tujuan untuk membuat deskripsi,
gambaran mengenai fakta-fakta sifat-sifat hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Data kualitatif ini diukur secara tidak langsung seperti ketrampilan, aktifitas, sikap, dan
sebagainya [6].
Menurut Scout McCloud komik dapat memiliki arti gambar-gambar serta lambang
lain yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam urutan tertentu, untuk

menyampaikan informasi dan mencapai tanggapan estetis dari pembacanya. Biasanya,
komik dicetak dan diterbitkan di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat
diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam
majalah, berbentuk buku tersendiri, hingga sekarang sudah dapat dibaca melalui media
internet melalui situs-situs khusus. Menurut Waluyanto komik sebagai media
pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Dalam konteks ini pembelajaran menunjuk pada sebuah proses
komunikasi antara pelajar (siswa) dan sumber belajar (dalam hal ini komik
pembelajaran). Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal jika pesan
pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut, dan menarik [7].
Sampah plastik merupakan jenis sampah yang sangat sulit terurai dalam tanah,
membutuhkan waktu bertahun-tahun. Pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) sampah bukanlah solusi yang cukup bijak dalam pengelolaan sampah plastik
ini. Perlu adanya manajemen sampah plastik mulai dari lingkungan terkecil yaitu
rumah tangga hingga skala besar meliputi kawasan kota yang dikelola oleh pemerintah
kota atau daerah setempat. Untuk itu perlu adanya pemahaman tentang jenis-jenis
plastik, kandungan materialnya, hingga dampaknya terhadap lingkungan sehingga
diharapkan terbentuk manajemen pengelolaan yang tepat. Jenis-jenis plastik dapat
dilihat pada gambar 1.


Gambar 1 Simbol recycling plastik yang ada pada produksi plastik.

4

Berikut penjelasan dari simbol-simbol recycling tersebut:
a. PET (Polyethylene Therephthalate): Ringan, murah, dan mudah
membuatnya. Dapat digunakan untuk menyimpan makanan
(foodgradable), namun dianjurkan hanya dipakai sekali saja, karena
pemakaian yang berulang akan menghasilkan senyawa yang bersifat racun
bagi tubuh. Contoh plastik ini adalah botol air minum kemasan.
b. HDPE (High Density Polyethylene): Mempunyai karakteristik hampir sama
dengan plastik PET yaitu foodgradable dan sekali pakai, namun memiliki
ketebalan lebih. Sering dijumpai sebagai wadah sabun, shampoo, detergen,
dan sebagainya.
c. PVC (Polyvinyl Chloride): Memiliki karakteristik fisik yang stabil dan
memiliki ketahanan terhadap bahan kimia, cuaca, sifat elektrik dan aliran.
Bahan ini paling sulit didaur ulang dan paling sering dijumpai pada pipa
dan konstruksi bangunan. Beberapa pada mainan anak. Tidak dianjurkan
untuk makanan.
d. LDPE (Low Density Polyethylene): Bisa digunakan untuk wadah makanan

dan plastik-plastik lembek sekali pakai. Contohnya adalah plastik jajanan
dan kantung plastik untuk berbelanja.
e. PP (Polypropylene): Plastik jenis terbaik, mempunyai sifat tahan terhadap
kimia kecuali klorin, bahan bakar dan xylene, mempunyai sifat insulasi
listrik yang baik. Bahan ini juga tahan terhadap air mendidih dan sterilisasi
dengan uap panas. Sangat dianjurkan untuk menyimpan makanan dan dapat
digunakan berulang kali. Contohnya adalah wadah plastik Tupperware.
f. PS (Polystyrene): Jenis ini mempunyai kekakuan dan kestabilan dimensi
yang baik. Biasanya digunakan untuk wadah makanan sekali paka,
peralatan medis, dan lain-lain. Dianjurkan hanya sekali pakai.Contohnya
adalah styrofoam.
g. Lainnya, biasanya adalah PC (Polycarbonate): Jenis plastik ini biasanya
merupakan hasil daur ulang dari plastik lain dan sudah ditambahkan bahan
lain selain plastik murni. Kuat dan secara thermal sangat stabil, biasa
digunakan pada barang-barang seperti komputer, compact disc, dan
sebagainya. Tidak dianjurkan untuk wadah makanan.

3. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan
strategi linier, yaitu menetapkan urutan logis pada tahapan perancangan sederhana.

Output dari setiap tahap menjadi input bagi tahap berikutnya. Proses utama strategi
linier dapat dilihat pada Gambar 2.

5

Gambar 2 Bagan Metode Linier

Pengumpulan data
Pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data tentang
perancangan komik mengenai sampah plastik untuk anak usia 9 - 12 tahun adalah
secara kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan Ibu Lea
Trisnasari, seorang nara sumber yang pernah bekerja di pabrik plastik Gajah, Surakarta.
Sedangkan pengumpulan data secara kuantitatif dilakukan pada anak-anak kelas 5 SD
Kristen Satya Wacana yang berjumlah 49 anak dengan cara membagikan kuisioner.
Pengumpulan data secara kualitatif menunjukan teori yang telah didapatkan
adalah benar adanya bahwa plastik terdiri dari 7 jenis utama yang memiliki komposisi
dan kegunaan yang berbeda-beda. Narasumber menambahkan bahwa selama ia bekerja
di pabrik plastik, didapatinya bahwa penggunaan plastik di Indonesia sudah tidak
terkendali, dimana pemasukan sampah plastik untuk didaur ulang setiap harinya sangat
melimpah. Kadang kala pemasukan sampah plastik yang akan didaur ulang jauh lebih

besar daripada jumlah plastik yang sudah didaur ulang. Narasumber juga mengamati
bagaimana masyarakat masih kurang kesadarannya dalam penggunaan berbagai jenis
plastik, mulai dari plastik sekali pakai yang dipakai berulang kali hingga pemakaian
wadah plastik non-foodgradable sebagai tempat menyimpan makanan. Perlu
disampaikan pada masyarakat untuk menekan penggunaan plastik serta penggunaan
plastik yang benar dan aman sesuai jenisnya masing-masing.
Untuk pengambilan data secara kuantitatif didapatkan hasil bahwa pengetahuan
anak akan plastik sangatlah kurang, dimana 82% anak masih tidak tahu jenis plastik
HDPE, 84% tidak tahu jenis plastik PVC, 82% juga tidak tahu jenis plastik PP, dan
sebesar 65% anak tidak pernah memperhatikan 4 jenis plastik lainnya. Padahal anakanak ini merupakan pengguna plastik yang cukup aktif. Tercatat bahwa 48% anak-anak
sehari-harinya sering menggunakan plastik, diantaranya botol air mineral sebanyak
24%, kantung plastik sebanyak 20%, tempat makan reusable sebanyak 20% dan
sisanya jenis plastik lainnya. Maka dari itu perlu diinformasikan dan diajarkan pada
mereka mengenai penggunaan sampah plastik yang tepat. Melalui penelitian kuantitatif

6

pula didapatkan hasil bahwa 91% anak lebih memahami buku-buku yang disampaikan
beserta gambar penjelasan. Tercatat juga 72% anak lebih menyukai buku dengan cerita
dibandingkan buku yang berisi informasi saja. Komik mendapatkan peringkat pertama

dengan 39%, disusul novel dengan 21%.
Pengumpulan data secara kuantitatif sangat mendukung perancangan komik
mengenai sampah plastik, dimana pengetahuan anak mengenai plastik yang masih
kurang dapat diatasi dengan bacaan yang menarik bagi mereka sehingga mereka lebih
mengerti dan tertarik untuk mempelajarinya.
Analisis Data
Melalui penelitian awal, diketahui bahwa komik merupakan bacaan yang
menarik bagi anak-anak usia 9-12 tahun, sehingga komik mengenai sampah plastik
dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan edukasi dan informasi
mengenai sampah plastik karena menarik bagi anak-anak.
Berdasarkan analisa, dibuatlah gagasan-gagasan awal dalam perancangan
komik mengenai sampah plastik, antara lain:
Tabel 1 Gagasan awal komik mengenai sampah plastik

Judul
Genre
Style Komik
Premise
Logline

Latar

Krisis Plastik
Petualangan, Fabel, Superhero, dan edukasi
Kartun
Petualangan sekelompok anak untuk mencari pelaku
pembuangan sampah plastik di laut.
Ricky dan Ria bersama dengan dua teman binatangnya Sealy
dan Tory mencari pelaku pembuangan sampah plastik di
lautan tempat tinggal Sealy dibantu oleh seorang Superhero
bernama Plastichero yang mereka temui dalam perjalanan.
Sepanjang perjalanan mereka belajar banyak mengenai jenisjenis plastik dan bertemu dengan tokoh-tokoh antagonis.
Pantai, jalan, gudang, markas Plastichero

Perancangan
Tahapan-tahapan dalam perancangan komik mengenai sampah plastik untuk
anak usia 9-12 tahun adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan alur cerita dan penentuan bahasan
Alur cerita merupakan hal terpenting yang harus dibuat pertama kali
dalam perancangan komik. Tujuannya untuk menetapkan dan mengarahkan
pembuatan komik mulai dari penokohan yang diperlukan hingga tujuan cerita

7

dan informasi yang disampaikan. Alur dan bahasan komik dapat dilihat pada
tabel 2.
Tabel 2 Alur cerita dan bahasan per chapter komik

CHAPTER

BAHASAN

ALUR CERITA

1.Pembukaan

Menyampaikan
permasalahan awal
dimana lautan tercemar
dengan sebagian besar
adalah sampah plastik

Dimulai di tepi pantai tempat Ricky
tinggal, ia bertemu dengan seekor anjing
laut bernama Sealy yang meminta
pertolongannya.
Permasalahan awal adalah sampahsampah yang dibuang oleh seseorang dan
mencemari tempat tinggal Sealy. Ricky
pun bersama dengan Ria adiknya, serta
Sealy dan Tory (teman kura-kura
mereka) mencari pelaku dari
pembuangan sampah ke laut tersebut.

2. PET dan
HDPE

Pesan untuk mengurangi
penggunaan plastik jenis
ini serta pesan untuk
selalu menghancurkan
sebelum membuangnya,
supaya tidak digunakan
untuk bisnis curang oleh
pihak – pihak tidak
bertanggung jawab

Ria haus dan membeli sebotol air minum
kemasan. Namun Ricky curiga dengan
botol air minum tersebut karena tutup
botolnya sangat mudah dibuka dan
airnya berbau aneh, yang akhirnya
didapati bahwa air minum tersebut palsu.
Merekapun mengikuti penjual air
minum tersebut kembali ke markasnya.
Didapati disana seorang pengusaha
curang bernama Bos Besar yang
menggunakan botol air minum dari
sampah untuk diisi dan dijual kembali.
Begitu juga dengan produk lain seperti
sampo, sabun, dll yang menggunakan
plastik HDPE.
Mereka menghentikan Bos Besar setelah
mengetahui kelemahan Bos Besar,
dibantu dengan Plastichero yang tibatiiba muncul. Setelah didapati kenyataan
bahwa bos besar bukan pelaku
pembuangan sampah di lautan,
Plastichero menawarkan bantuan pada
mereka untuk mencari orang tersebut.

8

3. PVC dan
Lain

Jenis ini paling jarang
digunakan anak – anak,
sehingga bab ini hanya
memberikan
pengetahuan mengenai
plastik ini.

Plastichero menawarkan Ricky dan
kawan – kawan untuk singgah di
markasnya yang tidak jauh dari tempat
mereka berada. Mereka diperkenalkan
pada seorang kakek bernama kakek Budi
yang adalah asisten Plastichero. Disana
mereka diperkenalkan tentang jenis
plastik PVC dan lainnya. Setelah itu
Plastichero meminta kakek Budi untuk
mengantar Ricky dan kawan – kawan
melanjutkan pencarian tersangka karena
ia harus membereskan masalah plastik di
tempat lain dahulu.

4. LDPE dan
PS

Karena sebagian besar
masyarakat sudah
mengetahui bahwa
plastik ini merupakan
plastik sekali pakai, bab
ini akan menekankan
pada mengurangi
penggunaan plastik jenis
ini.

Ricky dan kawan – kawan bertemu
dengan musuh bebuyutan Plastichero,
yaitu Kresekman. Ia mendapatkan
kekuatan dari tumpukan sampah kantong
plastik dan Styrofoam makanan yang
sangat melimpah dan tidak terurus di
dekat situ. Cara ia mendapatkan seluruh
plastik tersebut adalah dengan
menghipnotis orang-orang, untuk
menggunakan plastik secara berlebihan
saat jajan makanan.
Kakek Budi, dibantu oleh Ricky dan
kawan-kawan menyingkirkan tumpukan
sampah plastik terebut dan melemahkan
Kresekman. Sewaktu Plastichero datang
untuk membereskannya, Kresekman
yang licik menyandera Sealy supaya ia
bisa kabur. Namun berkat kecerdikan
Sealy hal ini dapat diatasi. Kresekman
pun tertangkap dan segera diamankan
oleh plastichero sementara Ricky dan
kawan-kawan serta kakek Budi
melanjutkan perjalanan mereka.

9

5. PP

6. Final

Menyampaikan
informasi mengengai
plastik jenis ini
sekaligus menghimbau
anak untuk lebih
memilih
menggunakannya
dibandingkan plastik
jenis lain

Sambungan dari bab sebelumnya, saat
dalam perjalanan melanjutkan pencarian
pelaku pembuangan sampah di laut,
Plastichero kembali dengan
membawakan mereka bekal
menggunakan plastik jenis PP.
Plastichero sangat menganjurkan
penggunaan plastik ini dibandingkan
plastik – plastik lain. Setelah menikmati
makan siang, tiba-tiba Sealy melihat
pelaku pembuangan sampah plastik di
laut yang mereka cari-cari dan mereka
segera mengejar orang tersebut

Menyampaikan bahwa
pengguna plastik dan
yang bertanggung jawab
pada kerusakan
lingkungan karenanya
adalah seluruh
penggunanya, yaitu
manusia.

Mereka menangkap pelaku pembuangan
sampah di laut yang ternyata adalah cucu
kakek Budi yang bernama Anton. Ia
yang adalah pekerja di sebuah tempat
pembuangan akhir mengaku terpaksa
membuang sampah yang berlebihan ke
laut karena sudah tidak dapat ditampung
lagi di tempat pembuangan akhir.
Didapati bahwa kesalahan ada pada
semua orang karena sudah menggunakan
plastik secara berlebihan. Kemudian
Plastichero dan Kakek Budi
menawarkan pekerjaan pada Anton agar
dia tidak perlu melakukan pekerjaan
yang merusak lingkungan lagi.

b. Perancangan karakter pada komik
Berdasarkan alur cerita yang telah ditentukan, maka dibuatlah tokoh-tokoh
dalam komik sebagai berikut:
1. Ricky: Seorang anak laki-laki yang tinggal di pantai, anak yang
bersemangat dan peduli terhadap kawan-kawannya.
2. Ria: Adik perempuan dari Ricky, bersifat lugu namun dapat diandalkan.
3. Sealy: Anjing laut kecil korban dari pembuangan sampah di laut.
Bersemangat serta cerdik.
4. Tory: Kura-kura teman Ricky, Ria dan Sealy. Mempunyai sifat mudah
terkesan. Sangat mengidolakan Plastichero.
5. Plastichero: Seorang superhero yang memberantas berbagai masalah
mengenai plastik dalam masyarakat. Bersemangat, ceria, dan suka
membantu orang lain yang dalam kesulitan.
10

6. Kakek Budi: Asisten setia Plastichero. Sabar dan dapat diandalkan,
namun kondisi fisiknya sudah melemah karena usia lanjut.
7. Bos Besar: Pengusaha curang yang memanfaatkan sampah plastik untuk
membuat produk-produk palsu yang membahayakan masyarakat. Jahat
dan sangat menyukai uang, tidak peduli pada kesehatan masyarakat.
8. Kresekman: Musuh bebuyutan Plastichero. Ia mendapatkan kekuatan
dari sampah plastik yang berceceran sehingga ia menghipnotis orangorang untuk memakai sampah plastik secara berlebihan. Licik dan tidak
peduli terhadap kerusakan lingkungan.
9. Anton: Cucu kakek Budi yang merupakan pelaku dari pembuangan
sampah di laut. Ia sebenarnya adalah orang baik yang peduli terhadap
lingkungan, namun karena tekanan dalam pekerjaannya, ia terpaksa
melakukan hal yang merusak lingkungan.
Sketsa dari karakter komik “Krisis Plastik”dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Sketsa karakter dalam komik “Krisis Plastik”

c. Pembuatan Sketsa Komik
Sketsa merupakan gambar kasar pada awal pembuatan sebuah karya. Dalam
perancangan komik, sketsa dibuat untuk mempermudah digital outlining pada
tahap selanjutnya. Sketsa dibuat diatas kertas berukuran A4 menggunakan
pensil. Contoh dari sketsa komik “Krisis Plastik” dapat dilihat pada gambar 4.

11

Gambar 4 Contoh sketsa komik “Krisis Plastik”

d. Proses Digital
Sketsa yang sudah jadi di scan untuk dimasukan kedalam komputer yang
kemudian dilanjutkan dengan proses outlining menggunakan aplikasi Paint
Tool SAI. Proses awal adalah dengan menempatkan gambar berisi hasil scan
sketsa kedalam layer pertama kemudian dibuat layer baru lagi untuk tempat
menyalin dengan menggunakan tools pen, softpen, dan blend berukuran antara
3 sampai 9 pt. Contoh hasil outlining digital komik “Krisis Plastik” dapat dilihat
pada gambar 5.

Gambar 5 Contoh hasil outlining digital komik “Krisis Plastik”

e. Proses Digital Colouring

Setelah outlining maka dimulailah pewarnaan dengan menggunakan
aplikasi yang sama. Warna yang dipilih menyesuaikan dengan karakteristik

12

anak-anak supaya menarik. Contoh hasil digital colouring komik “Krisis
Plastik” dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6 Contoh hasil digital colouring komik “Krisis Plastik”

f. Pemberian Teks
Setelah proses digital colouring maka gambar yang telah jadi di export
kedalam file berbentuk JPEG dan dipindah kedalam aplikasi Corel Draw. Font
yang digunakan untuk dialog biasa adalah “VTC Letterer Pro” sedangkan untuk
dialog suara efek dan suara keras menggunakan font yang lebih tebal, yaitu
“SF Comic Script”. Contoh hasil pemberian teks pada komik “Krisis Plastik”
dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7 Contoh hasil pemberian teks pada komik “Krisis Plastik”

13

g. Pembuatan Cover

Cover komik “Krisis Plastik” memiliki konsep yang ceria, dengan
memperlihatkan keseluruhan karakter dalam komik, untuk tokoh protagonis
didepan dan tokoh antagonis dibelakang dengan ukuran yang lebih kecil. Dalam
cover dituliskan nama penulis dan judul buku. Font yang digunakan adalah “SF
Comic Script”. Sketsa dan outlining cover komik “Krisis Plastik” dapat dilihat
pada Gambar 8.

Gambar 8 Sketsa dan outlining cover komik “Krisis Plastik”

h. Pembuatan Merchandise dan Souvenir

Dalam penelitian ini akan dibuat merchandise yang sesuai dengan konten
komik, berupa totebag dengan gambar karakter komik “Krisis Plastik” untuk
selalu mengingatkan pembaca agar selalu memilih alternatif non-plastik dalam
rutinitas sehari-hari. Sedangkan untuk souvenir akan dibuat stiker dan
gantungan kunci dengan karakter komik “Krisis Plastik.” Desain merchandise
dan souvenir dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9 Desain merchandise dan souvenir

14

i.

Pembuatan Komik Strip untuk Media Promosi

Dalam penelitian ini akan dibuat media promosi berupa komik strip yang
berisi percakapan antara dua anak yang membaca komik berjudul “Krisis
Plastik” untuk memperkenalkan sedikit mengenai buku tersebut. Desain komik
strip untuk media promosi dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10 Desain komik strip untuk media promosi

4. Hasil dan Pembahasan
Hasil akhir dari perancangan komik mengenai sampah plastik untuk anak usia 9-12
tahun adalah berupa komik cetak berjudul “Krisis Plastik dengan ukuran B5. Ukuran
disesuaikan dengan kenyamanan baca bagi konsumen agar tidak terlalu besar atau
terlalu kecil. Hasil akhir halaman dari perancangan komik “Krisis Plastik” dapat dilihat
pada Gambar 11.

15

Gambar 11 Halaman komik “Krisis Plastik”

Untuk hasil perancangan cover, warna yang digunakan adalah warna-warna cerah
sesuai dengan karakteristik anak sehingga diharapkan dapat menarik perhatian anak
untuk membaca komik “Krisis Plastik”. Di bagian cover belakang dicantumkan logo
Universitas Kristen Satya Wacana dan logo Fakultas Teknologi Informasi sebagai
penanda hasil karya mahasiswa Desain Komunikasi Visual FTI UKSW. Hasil akhir
cover komik “Krisis Plastik” dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12 Cover depan dan belakang komik “Krisis Plastik”

Hasil souvenir berupa gantungan kunci dan sticker pack serta merchandise berupa
totebag sebagai kemasan buku dengan wajah para karakter komik “Krisis Plastik”
dapat dilihat pada Gambar 13.

16

Gambar 13 Hasil merchandise dan souvenir komik “Krisis Plastik”

Sedangkan komik strip sebagai media promosi akan dipublikasikan secara cetak untuk
dijadikan poster yang akan disebarkan di sekolah-sekolah maupun secara online melaui
media-media sosial seperti facebook, instagram, dan lain lain. Tujuan dari penyebaran
promosi secara online adalah untuk menarik minat orang tua dari anak-anak sekolah
dasar. Hasil dari pembuatan komik strip sebagai media promosi dapat dilihat pada
Gambar 14.

Gambar 14 Hasil komik strip sebagai media promosi

17

Tahap pengujian dilakukan secara kuantitatif pada anak-anak kelas 5 SD
Kristen Satya Wacana yang berjumlah 49 anak dengan cara membagikan kuisioner.
Setelah anak-anak membaca komik “Krisis Plastik” dan mengisi kuisioner, maka
didapatkan data yang dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Hasil penghitungan kuisioner berdasarkan skala likert

Pertanyaan
Apakah gambar komik ini bagus?
Apakah ceritanya menarik dan
mudah dipahami?
Apakah tokohnya keren-keren?
Apakah setelah membaca komik,
kalian jadi lebih mengerti
mengenai sampah plastik?
Apakah kalian jadi paham
mengenai bahaya sampah plastik?

STS
1
3

TS
2
3

R
3
10

S
4
27

SS
5
6

Total PresenSkor*
tase
176
71%

2

5

6

30

4

170

69%

4
2

1
4

9
13

13
13

22
17

195
186

80%
76%

3

1

11

29

5

179

73%

*Skor Maksimum = 245
Hasil pengujian menunjukan bahwa komik “Krisis Plastik” cukup efektif dalam
menyampaikan pembelajaran sampah plastik pada anak, dimana 71% anak menyukai
gambar dari komik ini, 69% anak memahami cerita yang disampaikan dengan baik,
80% anak menyukai tokoh dalam komik, 76% anak lebih mengerti mengenai sampah
plastik, dan 73% anak menjadi paham akan bahaya sampah plastik.
Dilakukan juga promosi kepada Koalisi Masyarakat Hijau Indonesia sebagai
bentuk kerja sama untuk kelanjutan publikasi dari komik “Krisis Plastik”. Menurut
sekretaris Koalisi Masyarakat Hijau Indonesia yaitu Intan Nur Eka V, komik “Krisis
Plastik” menarik dan mampu mengajak bukan hanya anak saja namun kalangan lain
seperti remaja dan orang tua untuk selalu memperhatikan pemakaian sampah plastik.
Surat bukti penelitian dari Koalisi Masyarakat Hijau Indonesia dapat dilihat pada
lampiran 1.

5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilitian, perancangan, dan pengujian yang telah dilakukan
dapat ditarik kesimpulan bahwa komik mengenai sampah plastik mengenai sampah
plastik berjudul “Krisis Plastik” dapat menjadi media pembelajaran yang cukup baik
bagi anak-anak usia 9-12 tahun karena dinilai cukup menarik, mudah dipahami, dan
sesuai dengan kesukaan anak-anak sehingga dapat menyampaikan informasi secara
optimal pada anak. Selain itu komik ini juga mampu mengajak anak-anak untuk
memperhatikan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

18

Saran dan masukan yang didapat dari hasil perancangan untuk pengembangan
berikutnya adalah dalam segi cerita agar lebih dikembangkan lagi sehingga lebih seru
saat dibaca serta untuk segi tulisan untuk dipersingkat sepadat mungkin supaya anak
lebih nyaman dalam membacanya.

6. Daftar Pustaka
[1] Syafputri, Ella. 2014. Produksi Sampah Plastik Indonesia 5,4 Juta Ton per Tahun.
http://www.antaranews.com/berita/417287/produksi-sampah-plastik-indonesia54-juta-ton-per-tahun (diakses pada 12 Maret 2016)
[2] Setiawani, Mary Go. 2001. Pembaruan Mengajar . Bandung: Yayasan Kalam
Hidup.
[3] Astuti, Ratna Dwi. 2012. Pengaruh Buku Bergambar Terhadap Minat Baca Siswa
Di Sekolah Dasar Negeri Lempuyangwangi Yogyakarta. http://digilib.uinsuka.ac.id/10759/ (diakses pada 22 Maret 2016)
[4] Asmar, Widodo Wono. 2014. Iklan Layanan Masyarakat Bahaya Sampah Plastik.
http://www.distrodoc.com/225723-iklan-layanan-masyarakat-bahaya-sampahplastik (diakses pada 22 Maret 2016)
[5] Lukmana, Taufik Hendra. 2014. The Designing of Illustration Book for River
Preservational for Children.
http://www.jurnalwimba.org/index.php/wimba/article/view/104 (diakses pada 22
Maret 2016)
[6] Wilianto, David. 2013. Perancangan Buku Cerita Bergambar Interaktif Berjudul
“Our World is Our Home” Bertema Pelestarian Lingkungan.
http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/748 (diakses pada 22
Maret 2016)
[7] Waluyanto, H, D. 2005. Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan, Vol. 7. No. 1:45-55

19

Lampiran 1

20

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL FLIGHT DI INDONESIA PERIODE 2002. 1-2006. 12

27 507 12

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

IbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebu

8 129 1