S SOS 1202882 Chapter3

BAB III
METODE PENELITAN
1.1 Desain Penelitian
Peneliti menggunakan Desain penelitian studi kasus dikarenakan peneliti
lebih memfokuskan penelitian terhadap suatu fenomena atau kasus yang ingin
dipahami secara mendalam dengan mengabaikan fenomena lain. fenomena
tersebut yaitu gaya hidup masyrakat Desa Cibodas sebagai Desa wisata, dari
fenomena tersebut peneliti mengkaji tentang bagaimana fenomena tersebut terjadi
dan dampak yang ditimbulkan fenomena tersebut dalam masyarakat sekitarnya.
Selama penelitian melakukan pengamatan secara mendalam terhadap fenomena
mengenai gaya hidup masyarakat Cibodas sebagai Desa wisata, dengan
melakukan hal tersebut peneliti memiliki banyak persiapan untuk mendapatkan
informasi secara lengkap dan mendalam.
Untuk menjawab pertaanyaan masalah diatas peneliti menggunakan Desain
penelitian studi kasus. Stake (dalam Creswell 2010) menjelaskan bahwa :
Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti
menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses,
atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan
aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu
yang telah ditentukan. (hlm. 20).

Sebagaimana penelitian kualitatif, Desain penelitian dalam penelitian ini
bersifat umum, fleksibel, berkembang dan muncul dalam proses penelitian. Meski
bersifat fleksibel, penelitian ini tetap mengacu pada rumusan masalah penelitian.
Langkah pertama yang dilakukan peneliti yaitu mengidentifikasi mengenai gaya
hidup masyarakat Desa Cibodas, dalam hal ini peneliti menekankan pada gaya
hidup masyarakat seperti cara berpakaian, cara kerja konsumsi, termasuk pilihan
bacaan, bagaimana individu mengisi kesehariannya. Gaya hidup masyarakat
berubah akibat hubungan dengan wisatawan yang berinteraksi dan saling bertukar
kebudayaan.

Khoir Randi Purnomo, 2016
GAYA HIDUP MASYARAKAT DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG SEBAGAI DAERAH OBJEK
PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27

1.2

Partisipan dan Tempat Penelitian


1.2.1

Partisipan
Partisipan merupakan pihak-pihak yang menjadi sumber yang dapat

memberikan informasi, maka partisipasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat
yang bertempat tinggal disekitar objek wisata Desa Cibodas, anggota keluarga
yang terlibat dalam kegiatan di kawasan wisata, tokoh-tokoh masyarakat Desa
Cibodas yang mengetahui pembangunan Desa wisata Cibodas. Karakteristik yang
telah ditentukan untuk menentukan responden bertujuan untuk memudahkan
peneliti untuk mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan yang dibutuhkan
dalam penelitian ini. Adapun rincian informan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Identitas Informan
No

Informan

Usia


Pekerjaan

Pendidikan
terakhir

1.

Ibu Nining

43 tahun

Penjual bubur

SD

2.

Bapak Aceng

40 tahun


Kasi pemerintahan

S1

3.

Bapak Encep

50 tahun

Driver di Lembah SMA
Bougenville

4.

Ibu Erna

55 tahun


Ibu

rumah SD

tanggapan
5.

Ibu Siti

33 tahun

Ibu

rumah SD

tanggapan
6.

Bapak Emon


77 tahun

Pensiunan

SD (SR)

7.

D. Sukaya

54 tahun

Kepala Desa

SLTA

8.

Ibu Erni


35 tahun

Pedagang

SD

9.

Ibu Yuni

24 tahun

Ibu rumah tangga

SMP

40 tahun

Petani sayur


SMP

10. Bapak Jaja

Khoir Randi Purnomo, 2016
GAYA HIDUP MASYARAKAT DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG SEBAGAI DAERAH OBJEK
PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28

1.2.2

11. Bapak Yuri

30 tahun

Petani sayur

SMP


12. Bapak Ayi

42 tahun

Petani

SD

Tempat Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Desa Cibodas kecamatan Lembang yang terletak

1.260 mdpl di atas ketinggian laut. Desa Cibodas memiliki luas wilayah sebesar
1.273,44 hektar. Pada bagian utara Desa Cibodas berbatasan dengan Desa
Wangunharja, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cimenyan, sebelah barat
berbatasan dengan Desa Langensari, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa
Suntenjaya.

1.3


Teknik Pengumpulan Data

1.3.1

Wawancara
Teknik pengumpul data lain yang sering digunakan oleh para peneliti di

lapangan adalah teknik wawancara, yaitu pertemuan langsung yang direncanakan
antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk memberikan atau menerima
informasi tertentu (Sukardi, 2006, hlm. 53).
Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan
informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lama.
Wawancara mendalam dilakukan secara fleksibel, misalnya mengobrol
dengan informan ketika informan melakukan kegiatan dengan peneliti. Oleh
karena itu, peneliti menggunakan metode wawancara semi terstruktur untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Peneliti membuat pedoman
wawancara


berupa

pokok-pokok

pertanyaan

yang berhubungan

dengan

permasalahan, kemudian ketika proses wawancara berlangsung mengikuti situasi
informan, apabila jawaban informan menyimpang dari permasalahan maka
Khoir Randi Purnomo, 2016
GAYA HIDUP MASYARAKAT DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG SEBAGAI DAERAH OBJEK
PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29

peneliti harus bisa mengarahkan. Wawancara dilakukan berulang kali dengan
seluruh informan hingga mendapatkan data-data yang dibutuhkan secara akurat.
Untuk mempermudah dan membantu kegiatan wawancara mendalam,
peneliti akan menggunakan alat bantu berupa perekam suara dan kamera. Perekam
suara digunakan untuk merekam percakapan selama wawancara agar peneliti
dapat memeriksa ulang hasil wawancara atau data-data sebagai bukti penelitian.
Kamera digunakan untuk mengambil gambar ketika wawancara dilakukan sebagai
dokumentasi bahwa peneliti melakukan wawancara terhadap informan.
Jadi, peneliti akan menggunakan metode wawancara secara langsung dan
mendalam kepada pengelola pariwisata, wisatawan, penjabat desa, tokoh
masyarakat serta masyarakat setempat yang bertempat tinggal di Desa Cibodas
kecamatan Lembang ataupun mereka yang ikut andil dalam kegiatan pariwisata
tersebut. Wawancara mendalam sangat penting dilakukan untuk memperoleh
banyak informasi yang akurat berkaitan dengan permasalahan yang sedang
diteliti.
1.3.2

Observasi
Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik. Dalam arti yang
luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang
dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Observasi dilakukan
untuk mendapatkan data mengenai gaya hidup masyarakat Desa Cibodas sebagai
kawasan Desa wisata. Observasi dilakukan dengan cara menganati gaya hidup
masyarakat dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan masyarakat. Observasi
dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk melihat gaya hidup masyarakat Desa
Cibodas.
1.3.3

Dokumentasi
Studi dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara

mengkaji dokumen-dokumen profil desa Cibodas sehingga dapat dikaji keadaan
masyarakatnya. Dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperkuat data hasil
observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan berkaitan dengan gaya hidup

Khoir Randi Purnomo, 2016
GAYA HIDUP MASYARAKAT DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG SEBAGAI DAERAH OBJEK
PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

masyarakat desa Cibodas. Jenis dokumen yang digunakan dapat berupa dokumen
pemerintah yang berasal dari kantor desa.
Dokumen dapat berupa surat-surat, buku-buku, arsip, notulen, modul,
majalah, dan catatan-catatan. Studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah
dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah
penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan data penduduk; grafik, gambar,
surat-surat, foto, akte. (Danial, 2009, hlm. 79).
Menurut Guba dan Lincoln (dalam Bungin, 2011) dokumentasi yaitu:
Setiap bahan tertulis ataupun film lain dari record, yang tidak
dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Dokumen
adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan pencatatan atau pengutipan data dari dokumen yang ada
dilokasi penelitian (hlm. 161).
Penelitian ini akan menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi
sehingga peneliti dapat melihat secara langsung serta menganalisis berbagai
dokumen yang berhubungan dengan gaya hidup masyarakat dan perkembangan
pariwisata yang ada di Desa Cibodas kecamatan Lembang.

1.3.4

Studi Literatur
Studi litelatur yaitu mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan

masalah yang menjadi pokok bahasan dengan objek penelitian. Hal ini merujuk
pendapat (Kartono, 1996) yang mengemukakan bahwa :
Studi literatur adalah teknik penelitian yang dapat berupa informasiinformasi data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
yang di dapat dari buku-buku, majalah, naskah-naskah, kisah sejarah,
dokumentasi-dokumentasi, dan lain-lain. (hlm. 33)
Sehingga dengan studi literatur ini digunakan untuk memperoleh data empiris
yang relevan dan berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.
1.3.5 Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan dilakukan melalui pembelajaran buku-buku, jurnaljurnal dan penelitian-penelitian/skripsi yang telah ada sebelumnya yang terkait
dengan masalah yang diteliti. Reformasi juga dapat melalui artikel-artikel yang
Khoir Randi Purnomo, 2016
GAYA HIDUP MASYARAKAT DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG SEBAGAI DAERAH OBJEK
PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

terdapat dalam majalah, koran, maupun didapat dari media elektronik melalui
internet research.

1.4 Instrumen Penelitian
Instrument dalam penelitian digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam
penelitian kualitatif ini instrument utamanya adalah penulis sendiri. Sugiyono
(2005, hlm. 59) menyatakan bahwa, “Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri”. Selanjutnya Nasution
(dalam Sugiyono, 2009) menyatakan bahwa:
Dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain daripada menjadikan
manusia sebagai instrument penelitian utama. Alasannya ialah segala
sesuatu belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, focus
penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil
yang didapatkan itu semua tidak dapat ditentukan secara pasti dan
jelas sebelumnya. segala sesuatu masih perlu dikembangkan
sepanjang penelitian itu. (hlm. 60).
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri. Tetapi
setelah masalahnya yang akan dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan menjadi
suatu instrumen.
Berdasarkan dua pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa dalam
penelitian kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum jelas dan pasti,
maka yang menjadi instrument adalah peneliti sendiri. Tetapi setelah masalahnya
yang akan dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan suatu instrumen. Saat
melakukan penelitain peneliti dibantu oleh beberapa pedoman seperti pedoman
wawancar dan pedoman observasi
Pedoman wawancara dan pedoman observasi mempermudah peneliti
untuk melakukan penelitian dalam menjawab masalah yang telah dirumuskan.
Karena terkadang, peneliti mengalami kesulitan dalam mengajukan pertanyaan
yang relevan.
1.5 Penyusunan Alat dan Pengumpulan Data
Penyusunan alat dan pengumpulan data diperlukan untuk mempermudah
peneliti dalam mengumpulkan data hasil observasi dan wawancara. Adapun
penyusunan alat dan pengumpul data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Khoir Randi Purnomo, 2016
GAYA HIDUP MASYARAKAT DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG SEBAGAI DAERAH OBJEK
PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

1.5.1

Tahap Persiapan
Dalam tahapan persiapan langkah awal yang dilakukan oleh peneliti

adalah mencari informasi mengenai pengelola pariwisata, aparatur Desa, tokoh
masyarakat, serta sejumlah masyarakat yang bersedia menjadi partisipan
penelitian. Selain itu untuk memudahkan penelitian, peneliti juga harus
melakukan pengenalan atau penilaian terhadap lapangan. Pengenalan dan
penilaian lapangan bertujuan untuk pengenalan kondisi, situasi, dan menyesuaikan
diri dengan kondisi lingkungan penelitian. Peneliti harus melakukan pendekatan
secara personal maupun interpersonal dengan para partisipan yakni panitia
pengelola pariwisata, aparatur Desa, tokoh masyarakat, serta sejumlah masyarakat
Desa Cibodas kecamatan Lembang
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah penyusunan
rancangan penelitian atau penyusunan kisi-kisi penelitian. Penyusunan kisi-kisi
penelitian digunakan untuk mempermudah dalam pengumpulan data-data dan
agar penelitian lebih sistematis dan terarah.
Kemudian setelah kisi-kisi penelitian telah disusun, maka langkah
selanjutnya adalah penyusunan alat pengumpulan data, alat pengumpulan dalam
penelitian ini yaitu observasi dan wawancara kepada informan yang telah
ditetapkan sebelumnya yaitu panitia pembebasan lahan, pengelola pariwisata,
tokoh masyarakat, serta masyarakat Desa Cibodas kecamaan Lembang. Karena
alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara, maka
perlu adanya penyusunan pedoman observasi dan pedoman wawancara.
Pedoman observasi disusun sebelum peneliti melakukan pengamatan di
lingkungan masyarakat Desa Cibodas. Pedoman observasi disusun agar kegiatan
yang akan dilakukan selama observasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan,
sehingga kegiatan observasi berjalan secara efektif dan efisien.
Pedoman wawancara disusun untuk mempermudah proses wawancara agar
lebih terarah. Pedoman wawancara terdiri dari daftar pertanyaan yang
berhubungan dengan permasalahan yang kemudian akan ditanyakan kepada
partisipan.

Khoir Randi Purnomo, 2016
GAYA HIDUP MASYARAKAT DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG SEBAGAI DAERAH OBJEK
PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

1.5.2

Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahap utama dalam penelitian. Jika peneliti

sudah melakukan penyusunan rancangan penelitian serta pengenalan dan
penilaian lapangan, langkah selanjutnya adalah tahap pelaksanaan penelitian.
Namun sebelum tahap pelaksanaan penelitian dilakukan peneliti harus
mempersiapkan peralatan pendukung yang akan dibutuhkan untuk mempermudah
proses penelitian seperti alat tulis, alat perekam, dan kamera. Peralatan pendukung
digunakan untuk membantu peneliti dalam mendokumentasikan hasil catatan
lapangan selama proses pelaksanaan penelitian.
Langkah selanjutnya dalam tahapan pelaksanaan penelitian adalah
melakukan observasi dan wawancara dengan partisipan yakni panitia aparatur
Desa, tokoh masyarakat, dan sebagian masyarakat Desa Cibodas kecamatan
Lembang namun langkah tersebut dilaksanakan dengan pendekatan yang tidak
terlalu kaku dimana peneliti harus bisa menciptakan suasana yang nyaman bagi
partisipan sehingga kegiatan observasi dan wawancara lebih fleksibel dan
memungkinkan partisipan untuk terbuka dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan peneliti.

1.5.3

Tahap Pengelolaan Data
Data dan informasi yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, studi

dokumentasi, dan studi literatur membuat catatan lapangan untuk memudahkan
proses penelitian yang selanjutnya akan dideskripsikan dan dijabarkan dalam
bentuk laporan. Kemudian dilakukanlah tahap pengelolaan data yakni menyusun,
mengelompokkan,

mengklasifikasikan

atau

mengkategorikan

data,

serta

selanjutnya menemukan hubungan atau kaitan data yang diperoleh dengan
maksud untuk menemukan makna dan informasi yang berhubungan dengan
masalah yang sedang diteliti.
Data yang diperoleh peneliti dari hasil observasi dan wawancara dipilih
dan diklasifikasikan berdasarkan kepentingan dan kebutuhan untuk memenuhi
tujuan penelitian yang hendak dicapai sesuai dengan rumusan masalah yang telah
ditentukan peneliti, yang tentunya mengenai gaya hidup masyarakat Desa Cibodas
sebagai daerah objek wisata. Data-data yang sesuai dengan rumusan masalah
Khoir Randi Purnomo, 2016
GAYA HIDUP MASYARAKAT DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG SEBAGAI DAERAH OBJEK
PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

penelitian kemudian diidentifikasi dan dipahami, kemudian agar lebih mudah
dipahami divisualisasikan dalam bentuk table atau diagram.

1.6 Uji Keabsahan Data
Cresswell (2010, hlm. 285) menjelaskan validitas merupakan “upaya
pemeriksaan terhadap akurasi hal penelitian degan menerapkan prosedurprosedur tertentu”. Berikut cara yang didapat dilakukan untuk mengusahakan
agar kebenaran hal peneliti dapat dipercaya yaitu antara lain:
1. Triangulasi
Salah satu hal terpenting dalam penelitian adalah validitas data karena data
yang diperoleh hatuslah data data yang didapat baik kualitasnya dan sesuai dengan
kenyataan dilapangan. Menurut Nasution (2003, hlm. 105) mengatakan “validitas
data merupakan faktor

yang penting dalam sebuah penelitian karena data

dianalisis terlebih dahulu harus mengalami pemeriksaan. Validitas membuktikan
hasil yang diamati sudah sesuai dengan kenyataan dan memangg sesuai dengan
yang

sebenarnya

terjadi”.

Dalam

hal

ini

Sugiyono

(2009,

hlm.121)

mengemukankan bahwa “uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi
uji

credibility

(validitas

internal),

transferability

(validitas

eksternal),

dependability (reliabilitas), dan confirmability (objektivitas)”.
Berdasarkan pendapat Sugiyono diatas, dalam penelitian ini akan
dilakukan uji credibility (validitas internal). Uji kredibilitas data dapat dilakukan
dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,
triangulasi, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referansi dan member
check. Berdasarkan uji kreadibilitas tersebut, peneliti menggunakan teknik
triangulasi untuk pengujian dan pemeriksaan keabsahan data. Menurut Sugiyono
(2009, hlm. 264). “Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu”. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 125) terdapat tiga triangulasi yaitu
“triangulasi sumber data, triangulasi teknik pengumpulan, dan triangulasi waktu
pengumpulan data”. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan

teknik

triangulasi sumber data dan teknik triangulasi sumber data. Dengan menggunakan

Khoir Randi Purnomo, 2016
GAYA HIDUP MASYARAKAT DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG SEBAGAI DAERAH OBJEK
PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

triangulasi sumber data penelti akan melakukan pengecekan melalui tiga sumber
yaitu pemerintah Desa Cibodas, Pengelola wisata, dan masyarakat Desa Cibodas.
Gambar 3.1 Teknik Triangulasi Sumber Data
Tokoh Masyarakat

Masyarakat

Panggelola tempat Wisata
2. Sumber: Diolah oleh Peneliti
Dari gambar di atas dapat dijelaskan dalam triangulasi sumber data ini peneliti
mengecek data mulai dari pemerintah Desa Cibodas, kemudian data diambil dari
pengelola wisata dan terakhir data selanjutnya diperoleh dari masyarakat Desa
Cibodas yang bertempat di sekitar objek wisata. Hal ini dilakukan dengan tujuan
agar mendapatkan keabsahan data yang berasal langsung dari lapangan.
Selanjutnya adalah teknik triangulasi pengumpulan data. Pada teknik ini
pengujian data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dengan
menggunakan teknik ayang dipakai dalam mencari data dilapangan.
Gambar 3.2 Teknik Triangulasi Pengumpulan Data
Observasi

Wawancara

Dokumentasi
Sumber: Diolah oleh Peneliti
Dalam gambar di atas dapat dijelaskan bahwa triangulasi teknik ini
memiliki tiga teknik yang akan digunakan dalam mengecek data yaitu dimulai
dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hal ini dilakukan agar hasil dari
penelitian yang telah dilakukan teruji keaabsahannya.

Khoir Randi Purnomo, 2016
GAYA HIDUP MASYARAKAT DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG SEBAGAI DAERAH OBJEK
PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

Gambar 3.3 Teknik Triangulasi Tiga Waktu
Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

2. Mengadakan Member Check
Tujuan dari member check adalah agar informasi yang peneliti peroleh
yang digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh
informasi.
3. Memperpanjang Masa Observasi
Pada saat melakukan observasi diperlukan waktuu betul-betul mengenal suatu
lingkungan, oleh sebab itu peneliti berusaha memperpanjang waktu penelitian
dengan cara mengadakan hubungan baik dengan masyarakat disana, dengan
mengenal kebasaan yang ada dan mengecek kebenaran informasi guna
memperoleh data dan informasi yang valid yang diperlukan dalam penelitian ini.
4. Pengamatan Terus menerus
Agar tingkat validitas data diperoleh mencapai tingkat tertinggi, peneliti
mengadakan pengamatan secara terus menerus terhadap subjek penelitian untuk
memperoleh gambaran nyata tentang status ekonomi keluarga. Sebagai bahan
referensi untuk meningkatkan kepecayaan dan kebenaran data, peneliti
menggunakan bahan dokumen yakni hal rekaman wawancara dengan subjek
penelitian, foto-foto dan lainnya.

3.7 Teknik Analisis Data
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi

data

adalah

proses

analisis

yang

dilakukan

untuk

mengelompokkan dan mengklasifikasikan data-data dan informasi hasil
lapangan, baik hasil observasi, hasil wawancara mendalam terhadap partisipan,
studi dokumentasi, dan studi literatur yang sesuai dengan aspek yang akan
Khoir Randi Purnomo, 2016
GAYA HIDUP MASYARAKAT DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG SEBAGAI DAERAH OBJEK
PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

diteliti, yaitu gambaran gaya hidup masyarakat, faktor penyebab gaya hidup
masyarakat, tanggapan masyarakat Desa Cibodas terhadap gaya hidup
masyarakat. Reduksi data bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan
gambaran yang lebih jelas terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan
lapangan, karena sudah diklasifikasikan sesuai masalah dan aspek-aspek
permasalahan yang diteliti. Sementara itu menurut Sugiyono (2010, hlm. 92)
mengungkapkan bahwa, “Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup
banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama
peneliti ke lapangan maka data akan bertambah jumlahnya, semakin kompleks
dan semakin rumit, untuk itu diperlukan reduksi data”.
Dari berbagai data-data yang peneliti dapat dilapangan mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu gaya hidup masyarakat desa
Cibodas, peneliti melakukan reduksi data dengan merangkum, memilih hal
pokok, fokus pada hal yang bersifat penting dan dicari pola temanya.

b. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data (data display) adalah sekumpulan informasi tersusun yang
akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh dengan kata lain
menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola
hubungannya.
Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci namun
menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran-gambaran terhadap
aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian.
Penyajian data selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai
dengan data hasil penelitian yang diperoleh.
c. Conclution Drawing Verivication
Conclusion drawing verification merupakan upaya untuk mencari arti,
makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data-data yang telah dianalisis dengan
mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat
dan mudah dengan mengacu kepada tujuan penelitian.

Khoir Randi Purnomo, 2016
GAYA HIDUP MASYARAKAT DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG SEBAGAI DAERAH OBJEK
PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

3.8 Isu Etik
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang gaya hidup
masyarakat Desa Cibodas sebagai daerah objek wisata. Penelitian ini menyangkut
tentang gaya hidup masyarakat Desa yang didalamnya terdapat tempat-tempat
pariwisata sehingga selalu bersinggungan dengan wisatawan yang menyebabkan
terjadi pertukaran kebudayaan

Khoir Randi Purnomo, 2016
GAYA HIDUP MASYARAKAT DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG SEBAGAI DAERAH OBJEK
PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu