Upaya Mengembangkan Perilaku Sopan Melalui Pembiasaan pada Anak Kelompok B1 di TK Alkhairaat Tondo | Hasnah | Bungamputi 3302 10257 1 PB
UPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI
PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1
DI TK ALKHAIRAAT TONDO
Hasnah1
ABSTRAK
Masalah pada penelitian ini adalah : apakah dengan menggunakan
penerapan pembiasaan dapat mengembangkan perilaku sopan anak didik
pada anak kelompok B1 TK Alkhairaat Tondo. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui apakah dengan menggunakan penerapan pembiasaan
dapat mengembangkan perilaku sopan anak didik pada anak kelompok
B1 di TK Alkhairaat Tondo yang berjumlah 20 orang anak didik.
Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data diperoleh
dari hasil observasi terhadap anak didik dan dokumentasi terhadap anak
didik atas penerapan pembiasaan yang dilakukan. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa pengembangan perilaku sopan pada
kelompok B1 TK Alkhairaat Tondo mengalami peningkatan. Pada
aspek mengucapkan salam sebelum masuk kelas yang mendapat nilai
sangat baik pra penelitian 15%, siklus I 35%, siklus II 75%, nilai
cukup pra penelitian 25%, siklus I 15%, siklus II 5%, nilai kurang pra
penelitian 40%, siklus I 25%, siklus II 5%. Aspek mau diajak
bekerjasama dan peduli sama orang lain nilai sangat baik pra
penelitian 10%, siklus I 25%, siklus II 75%, nilai cukup pra penelitian
20%, siklus I 15%, siklus II 10%, nilai kurang pra penelitian 50%,
siklus I 35%, siklus II 10%. Pada aspek bersikap sopan, ramah dan
saling menghormati pada orang lain yang mendapat nilai sangat baik
pra penelitian 20%, siklus I 30%, siklus II 80%, nilai cukup pra
penelitian 20%, siklus I 15%, siklus II 10%, nilai kurang pra
penelitian 35%, siklus I 40%, siklus II tidak ada. Pada aspek sabar
menunggu giliran yang mendapat nilai sangat baik pra penelitian 20%,
siklus I 35%, siklus II 85%, nilai cukup pra penelitian 25%, siklus I
15%, siklus II 5%, nilai kurang pra penelitian 45%, siklus I 25%,
siklus II tidak ada.
Kata Kunci : Perilaku Sopan, Pembiasaan
PENDAHULUAN
Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa kecemasan
sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, dimana masa tersebut amat
1
Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Tadulako. No. Stambuk A 451 09 087.
794
menentukan pertumbuhan dan perkembangan manusia selanjutnya. Anak usia dini memiliki
potensi yang perlu dikembangkan, potensi dasar tersebut secara umum terbagi menjadi dua,
yaitu perilaku dan kemampuan dasar. Dalam mengembangkan potensi tersebut peran orang
tua, guru dan orang dewasa yang berada di sekeliling sangat berperan penting dalam
mengembangkan potensi dasar tersebut. Jika potensi anak dilakukan dengan cara yang tidak
baik maka akan membawa dampak negatif yang terus terbawa sampai anak dewasa.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang merupakan
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan dalam jalur formal, informal, non
formal (Matahari Educars, 2009:1). Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan terpenting
karena usia dini merupakan masa unik dalam kehidupan anak-anak, karena usia ini
merupakan masa pertumbuhan yang paling peka sekaligus paling sibuk. Masa peka adalah
masa terjadinya kematangan fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan
oleh lingkungan.
Perkembangan anak yang dimulai dari lahir sampai enam tahun berlangsung sangat
cepat dan pada masa ini perkembangan anak mulai terbentuk dan menetap. Hal ini
disebabkan
perkembangan
anak
berlangsung
secara
berkesinambungan
artinya
perkembangan suatu tahap akan berpengaruh terhadap tahap berikutnya, dan pola
kepribadian anak berkembang relatif menetap. Perilaku dalam bahasa Inggris disebut
“behavior”. Perilaku seseorang sangat menentukan diterima atau tidaknya seseorang dalam
kehidupan sosial, dengan perilaku yang positif akan membawa seseorang untuk dihargai
dan diperlakukan dengan baik dalam kehidupannya.
Menurut Notoatmojo (2007:133) mengatakan bahwa perilaku adalah semua kegiatan
atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati
langsung. Menurut Heri Purwanto (1998:12) mengemukakan bahwa perilaku manusia
berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia. Sopan santun merupakan sikap yang
baik dalam berbudi bahasa maupun bertingkah laku atau disebut tatakrama. Sopan santun
merupakan tata cara yang lahir dalam hubungan antar manusia, kebiasaan ini muncul karena
adanya aksi dan reaksi dalam pergaulan.
Manusia adalah mahluk sosial yang dituntut untuk saling berhubungan, mengenal
antara satu dengan yang lain dan saling membantu antar sesama. Agar tingkah laku
manusia dapat diterima dan disenangi oleh siapa saja, maka sebagai mahluk sosial harus
795
memiliki sifat baik dan harus pandai dalam menempatkan diri dalam bergaul di
lingkungan masyarakat. Pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan yang paling utama
untuk anak-anak yang masih kecil. Dikatakan demikian karena anak-anak kecil belum
menyadari apa yang dikatakan baik dan apa yang dikatakan buruk.
Dalam Kurikulum TK pembiasaan merupakan isi dari program pembelajaran yang
dilakukan di TK. Dalam hal ini bidang pembentukan perilaku merupakan kegiatan yang
dilakukan terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak, sehingga menjadi
kebiasaan baik. Bidang pengembangan ini meliputi lingkup pengembangan nilai-nilai
agama dan moral, serta pengembangan sosial emosional dan kemandirian. Pembiasaan
sangat penting untuk diterapkan karena pembentukan moral dan rohani tidaklah cukup
tanpa pembiasaan sejak dini. Untuk terbiasa hidup dalam berperilaku yang positif
memerlukan latihan yang kontinyu setiap hari dan dibarengi dengan keteladanan akan siasia. Pembiasaan (habituation) merupakan proses pembentukan sikap perilaku yang relatif
menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berlang-ulang.
Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini, maka
dapat dikemukakan hipotesis tindakan sebagai berikut, dengan menggunakan penerapan
pembiasaan dapat mengembangkan perilaku sopan anak pada anak kelompok B1 di TK
Alkhairaat Tondo.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara bersiklus,
mengacu pada model/desain penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart:
0
4
a
3
1
2
8
b
7
Keterangan:
0 : Orientasi
1 : Rencana siklus 1
2 : Pelaksanaan siklus 1
3 : Observasi siklus 1
4 : Refleksi siklus 1
5 : Rencana siklus 2
6 : Pelaksanaan siklus 2
7 : Observasi siklus 2
8 : Refleksi siklus 2
a : Siklus 1
b : Siklus 2
5
6
Gambar 1 Alur Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
796
Penelitian ini dilakukan di TK Al Khairaat Tondo, sedangkan penelitian ini adalah
anak kelompok B1 yang berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 9 orang anak laki-laki dan 11
orang anak perempuan. Cara pengumpulan sejumlah data dilakukan melalui observasi
dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif kualitatif
dengan rumus persentase dalam Sudijono (1989:40), sebagai berikut :
P=
F
x 100%
N
Keterangan :
P = Persentase
F = Jumlah anak didik yang sudah mampu pada masing-masing aspek yang
diamati
N = Jumlah sampel
100 = Angka tetap/pembulatan
Data kualitatif yang merupakan hasil pengamatan dan dokumentasi yang dilakukan
kemudian dianalisis secara deskripsi dengan mengelompokkan berdasarkan teknik
kategori sebagai berikut :
= Berkembang sangat baik
= Berkembang sesuai harapan
= Mulai berkembang
= Belum berkembang
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini diawali dengan melakukan kegiatan pra tindakan di TK Alkhairaat
Tondo, hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data awal pada kemampuan anak
didik terhadap pengembangan perilaku sopan anak, serta menyiapkan alat dan sumber
belajar sebagai penunjang dalam proses pembelajaran.
Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pra Penelitian
Aspek yang diamati
No
1
2
3
4
Nilai
Berkembang sangat
baik
Berkembang sesuai
harapan
Mulai berkembang
Belum berkembang
Total
%
Mau diajak
bekerja sama
dan peduli
sama orang lain
%
Bersikap sopan,
ramah dan
menghormati
orang lain
%
Sabar
menunggu
giliran
%
3
15
2
10
4
20
4
20
4
20
4
20
5
25
2
10
5
8
25
40
4
10
20
50
4
7
20
35
5
9
25
45
20
100
20
100
20
100
20
100
Mengucapkan
salam sebelum
masuk kelas
797
Tindakan siklus I dilakukan dengan 2 kali pertemuan di kelas. Dalam penyajian
materi, peneliti bertindak sebagai pengajar yang didampingi oleh rekan guru yang
bertindak sebagai pengamat.
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siklus I
Aspek yang diamati
No
1
2
3
4
Nilai
Berkembang sangat
baik
Berkembang sesuai
harapan
Mulai berkembang
Belum berkembang
Total
%
Mau diajak
bekerja sama
dan peduli
sama orang
lain
7
35
5
3
5
20
Mengucapkan
salam sebelum
masuk kelas
%
Bersikap sopan,
ramah dan
menghormati
orang lain
%
Sabar
menunggu
giliran
%
6
30
5
25
7
35
25
4
20
4
20
5
25
15
25
100
3
7
20
15
35
100
3
8
20
15
40
100
3
5
20
15
25
100
Tindakan siklus II ini juga dilakukan 2 kali pertemuan di kelas. Dalam penyajian
materi, peneliti bertindak sebagai pengajar yang didampingi oleh rekan guru yang
bertindak sebagai pengamat.
Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siklus II
Aspek yang diamati
No
1
2
3
4
Nilai
Berkembang sangat
baik
Berkembang sesuai
harapan
Mulai berkembang
Belum berkembang
Total
%
Mau diajak
bekerja sama
dan peduli
sama orang lain
15
75
3
1
1
20
Mengucapkan
salam sebelum
masuk kelas
%
Bersikap sopan,
ramah dan
menghormati
orang lain
%
Sabar
menunggu
giliran
%
15
75
16
80
17
85
15
1
5
2
10
2
10
5
5
100
2
2
20
10
10
100
2
0
20
10
0
100
1
0
20
5
0
100
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang ada akan dibahas permasalahan dalam penelitian ini yakni
apakah dengan menggunakan teknik pembiasaan dapat mengembangkan perilaku sopan
pada anak di kelompok B1 TK Alkhairaat Tondo. Perilaku sopan merupakan sikap yang
mencerminkan perbuatan dan sikap yang baik. Pada pra penelitian perilaku sopan anak
masih rendah seperti anak belum terbiasa memberi salam masuk dalam kelas, tidak mau
bekerjasama dalam mengembalikan permainan yang digunakan bersama, tidak
798
menghormati guru seperti jalan-jalan di dalam kelas pada saat berdoa dan belajar dan
tidak sabar menunggu giliran pada saat berbaris di depan kelas. Pembelajaran yang
dilakukan menggunakan pembiasaan tentang bagaimana bersikap baik, hal tersebut
selalu dilakukan berulang-ulang agar anak mendapatkan hasil yang lebih baik yaitu anak
dapat berperilaku sopan. Pada siklus I penerapan perilaku melalui pembiasaan sebagian
besar masih berada dalam kategori rendah tetapi setelah dilakukan siklus II, perilaku
sopan anak yang tadinya rendah menjadi meningkat sebagian besar menempati kategori
baik.
Heri Purwanto (1998) mengemukakan bahwa perilaku manusia berasal dari dorongan
yang ada dalam diri manusia. Karena anak dalam masa perkembangan baik psikis maupun
fisik maka anak mudah meniru apa yang dilihatnya sehingga terdorong rasa ingin tahu
melakukan hal yang sama. Dampak dari pembiasaan yang terjadi sangat baik, ini
dikarenakan anak yang tadinya kurang memberi salam menjadi rajin memberi salam
sebelum masuk kelas, yang suka jalan-jalan pada saat berdoa dan belajar sudah duduk sopan
dan tertib, anak mau mengembalikan permainan yang digunakan dan sabar menunggu
giliran pada saat berbaris di depan kelas. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka
upaya pengembangan perilaku sopan melalui pembiasaan sangat baik diterapkan di sekolah
taman kanak-kanak, melalui proses pembelajaran dengan teknik pembiasaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan hasil penelitian tentang upaya mengembangkan
perilaku sopan melalui pembiasaan pada anak, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
pembiasaan merupakan pembelajaran yang tepat bagi perkembangan perilaku sopan bagi
anak di TK Alkhairaat Tondo, hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan yang ada,
dimana perkembangan perilaku sopan anak pada siklus I sebagian besar masih berada pada
kategori kurang baik dan sedang. Setelah dilakukan pengamatan pada siklus II,
perkembangan perilaku sopan anak yang tadinya agak rendah menjadi meningkat dan
sebagian besar menempati kategori baik pada semua aspek penilaian.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu tentang pengembangan perilaku
sopan melalui pembiasaan maka peneliti mengemukakan beberapa saran, sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran di TK terutama pengembangan perilaku sopan yang baik hendaknya
dapat menggunakan teknik pembiasaan, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan anak didik, hal ini dikarenakan teknik pembiasaan lebih cepat
berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak didik.
799
2. Dalam rangka mencapai keberhasilan dalam membentuk kepribadian anak terutama
perilaku sopan hendaknya didukung oleh unsur keteladanan dan pembiasaan yang
konsisten dari guru dan orang tua, serta keluarga dimana anak bersosialisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmojo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurdin, Adnil Edwin. (2011). Tumbuh Kembang Perilaku Manusia. Jakarta: EGC.
Purwanto, Heri. (1998). Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. Jakarta:
Kedokteran EGC.
Rahmat, H. Dede. (2009). Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Rochiati. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosdakarya.
Srimawarni. (2011). Upaya Meningkatkan Nilai-nilai Moral Anak Didik melalui
Pembiasaan pada Anak Kelompok B5 di TK Aisyiyah I Palu Timur. Skripsi FKIP
UNTAD Palu, tidak diterbitkan.
Susanto, Ahmad. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
800
PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1
DI TK ALKHAIRAAT TONDO
Hasnah1
ABSTRAK
Masalah pada penelitian ini adalah : apakah dengan menggunakan
penerapan pembiasaan dapat mengembangkan perilaku sopan anak didik
pada anak kelompok B1 TK Alkhairaat Tondo. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui apakah dengan menggunakan penerapan pembiasaan
dapat mengembangkan perilaku sopan anak didik pada anak kelompok
B1 di TK Alkhairaat Tondo yang berjumlah 20 orang anak didik.
Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data diperoleh
dari hasil observasi terhadap anak didik dan dokumentasi terhadap anak
didik atas penerapan pembiasaan yang dilakukan. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa pengembangan perilaku sopan pada
kelompok B1 TK Alkhairaat Tondo mengalami peningkatan. Pada
aspek mengucapkan salam sebelum masuk kelas yang mendapat nilai
sangat baik pra penelitian 15%, siklus I 35%, siklus II 75%, nilai
cukup pra penelitian 25%, siklus I 15%, siklus II 5%, nilai kurang pra
penelitian 40%, siklus I 25%, siklus II 5%. Aspek mau diajak
bekerjasama dan peduli sama orang lain nilai sangat baik pra
penelitian 10%, siklus I 25%, siklus II 75%, nilai cukup pra penelitian
20%, siklus I 15%, siklus II 10%, nilai kurang pra penelitian 50%,
siklus I 35%, siklus II 10%. Pada aspek bersikap sopan, ramah dan
saling menghormati pada orang lain yang mendapat nilai sangat baik
pra penelitian 20%, siklus I 30%, siklus II 80%, nilai cukup pra
penelitian 20%, siklus I 15%, siklus II 10%, nilai kurang pra
penelitian 35%, siklus I 40%, siklus II tidak ada. Pada aspek sabar
menunggu giliran yang mendapat nilai sangat baik pra penelitian 20%,
siklus I 35%, siklus II 85%, nilai cukup pra penelitian 25%, siklus I
15%, siklus II 5%, nilai kurang pra penelitian 45%, siklus I 25%,
siklus II tidak ada.
Kata Kunci : Perilaku Sopan, Pembiasaan
PENDAHULUAN
Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa kecemasan
sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, dimana masa tersebut amat
1
Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Tadulako. No. Stambuk A 451 09 087.
794
menentukan pertumbuhan dan perkembangan manusia selanjutnya. Anak usia dini memiliki
potensi yang perlu dikembangkan, potensi dasar tersebut secara umum terbagi menjadi dua,
yaitu perilaku dan kemampuan dasar. Dalam mengembangkan potensi tersebut peran orang
tua, guru dan orang dewasa yang berada di sekeliling sangat berperan penting dalam
mengembangkan potensi dasar tersebut. Jika potensi anak dilakukan dengan cara yang tidak
baik maka akan membawa dampak negatif yang terus terbawa sampai anak dewasa.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang merupakan
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan dalam jalur formal, informal, non
formal (Matahari Educars, 2009:1). Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan terpenting
karena usia dini merupakan masa unik dalam kehidupan anak-anak, karena usia ini
merupakan masa pertumbuhan yang paling peka sekaligus paling sibuk. Masa peka adalah
masa terjadinya kematangan fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan
oleh lingkungan.
Perkembangan anak yang dimulai dari lahir sampai enam tahun berlangsung sangat
cepat dan pada masa ini perkembangan anak mulai terbentuk dan menetap. Hal ini
disebabkan
perkembangan
anak
berlangsung
secara
berkesinambungan
artinya
perkembangan suatu tahap akan berpengaruh terhadap tahap berikutnya, dan pola
kepribadian anak berkembang relatif menetap. Perilaku dalam bahasa Inggris disebut
“behavior”. Perilaku seseorang sangat menentukan diterima atau tidaknya seseorang dalam
kehidupan sosial, dengan perilaku yang positif akan membawa seseorang untuk dihargai
dan diperlakukan dengan baik dalam kehidupannya.
Menurut Notoatmojo (2007:133) mengatakan bahwa perilaku adalah semua kegiatan
atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati
langsung. Menurut Heri Purwanto (1998:12) mengemukakan bahwa perilaku manusia
berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia. Sopan santun merupakan sikap yang
baik dalam berbudi bahasa maupun bertingkah laku atau disebut tatakrama. Sopan santun
merupakan tata cara yang lahir dalam hubungan antar manusia, kebiasaan ini muncul karena
adanya aksi dan reaksi dalam pergaulan.
Manusia adalah mahluk sosial yang dituntut untuk saling berhubungan, mengenal
antara satu dengan yang lain dan saling membantu antar sesama. Agar tingkah laku
manusia dapat diterima dan disenangi oleh siapa saja, maka sebagai mahluk sosial harus
795
memiliki sifat baik dan harus pandai dalam menempatkan diri dalam bergaul di
lingkungan masyarakat. Pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan yang paling utama
untuk anak-anak yang masih kecil. Dikatakan demikian karena anak-anak kecil belum
menyadari apa yang dikatakan baik dan apa yang dikatakan buruk.
Dalam Kurikulum TK pembiasaan merupakan isi dari program pembelajaran yang
dilakukan di TK. Dalam hal ini bidang pembentukan perilaku merupakan kegiatan yang
dilakukan terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak, sehingga menjadi
kebiasaan baik. Bidang pengembangan ini meliputi lingkup pengembangan nilai-nilai
agama dan moral, serta pengembangan sosial emosional dan kemandirian. Pembiasaan
sangat penting untuk diterapkan karena pembentukan moral dan rohani tidaklah cukup
tanpa pembiasaan sejak dini. Untuk terbiasa hidup dalam berperilaku yang positif
memerlukan latihan yang kontinyu setiap hari dan dibarengi dengan keteladanan akan siasia. Pembiasaan (habituation) merupakan proses pembentukan sikap perilaku yang relatif
menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berlang-ulang.
Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini, maka
dapat dikemukakan hipotesis tindakan sebagai berikut, dengan menggunakan penerapan
pembiasaan dapat mengembangkan perilaku sopan anak pada anak kelompok B1 di TK
Alkhairaat Tondo.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara bersiklus,
mengacu pada model/desain penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart:
0
4
a
3
1
2
8
b
7
Keterangan:
0 : Orientasi
1 : Rencana siklus 1
2 : Pelaksanaan siklus 1
3 : Observasi siklus 1
4 : Refleksi siklus 1
5 : Rencana siklus 2
6 : Pelaksanaan siklus 2
7 : Observasi siklus 2
8 : Refleksi siklus 2
a : Siklus 1
b : Siklus 2
5
6
Gambar 1 Alur Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
796
Penelitian ini dilakukan di TK Al Khairaat Tondo, sedangkan penelitian ini adalah
anak kelompok B1 yang berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 9 orang anak laki-laki dan 11
orang anak perempuan. Cara pengumpulan sejumlah data dilakukan melalui observasi
dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif kualitatif
dengan rumus persentase dalam Sudijono (1989:40), sebagai berikut :
P=
F
x 100%
N
Keterangan :
P = Persentase
F = Jumlah anak didik yang sudah mampu pada masing-masing aspek yang
diamati
N = Jumlah sampel
100 = Angka tetap/pembulatan
Data kualitatif yang merupakan hasil pengamatan dan dokumentasi yang dilakukan
kemudian dianalisis secara deskripsi dengan mengelompokkan berdasarkan teknik
kategori sebagai berikut :
= Berkembang sangat baik
= Berkembang sesuai harapan
= Mulai berkembang
= Belum berkembang
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini diawali dengan melakukan kegiatan pra tindakan di TK Alkhairaat
Tondo, hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data awal pada kemampuan anak
didik terhadap pengembangan perilaku sopan anak, serta menyiapkan alat dan sumber
belajar sebagai penunjang dalam proses pembelajaran.
Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pra Penelitian
Aspek yang diamati
No
1
2
3
4
Nilai
Berkembang sangat
baik
Berkembang sesuai
harapan
Mulai berkembang
Belum berkembang
Total
%
Mau diajak
bekerja sama
dan peduli
sama orang lain
%
Bersikap sopan,
ramah dan
menghormati
orang lain
%
Sabar
menunggu
giliran
%
3
15
2
10
4
20
4
20
4
20
4
20
5
25
2
10
5
8
25
40
4
10
20
50
4
7
20
35
5
9
25
45
20
100
20
100
20
100
20
100
Mengucapkan
salam sebelum
masuk kelas
797
Tindakan siklus I dilakukan dengan 2 kali pertemuan di kelas. Dalam penyajian
materi, peneliti bertindak sebagai pengajar yang didampingi oleh rekan guru yang
bertindak sebagai pengamat.
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siklus I
Aspek yang diamati
No
1
2
3
4
Nilai
Berkembang sangat
baik
Berkembang sesuai
harapan
Mulai berkembang
Belum berkembang
Total
%
Mau diajak
bekerja sama
dan peduli
sama orang
lain
7
35
5
3
5
20
Mengucapkan
salam sebelum
masuk kelas
%
Bersikap sopan,
ramah dan
menghormati
orang lain
%
Sabar
menunggu
giliran
%
6
30
5
25
7
35
25
4
20
4
20
5
25
15
25
100
3
7
20
15
35
100
3
8
20
15
40
100
3
5
20
15
25
100
Tindakan siklus II ini juga dilakukan 2 kali pertemuan di kelas. Dalam penyajian
materi, peneliti bertindak sebagai pengajar yang didampingi oleh rekan guru yang
bertindak sebagai pengamat.
Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siklus II
Aspek yang diamati
No
1
2
3
4
Nilai
Berkembang sangat
baik
Berkembang sesuai
harapan
Mulai berkembang
Belum berkembang
Total
%
Mau diajak
bekerja sama
dan peduli
sama orang lain
15
75
3
1
1
20
Mengucapkan
salam sebelum
masuk kelas
%
Bersikap sopan,
ramah dan
menghormati
orang lain
%
Sabar
menunggu
giliran
%
15
75
16
80
17
85
15
1
5
2
10
2
10
5
5
100
2
2
20
10
10
100
2
0
20
10
0
100
1
0
20
5
0
100
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang ada akan dibahas permasalahan dalam penelitian ini yakni
apakah dengan menggunakan teknik pembiasaan dapat mengembangkan perilaku sopan
pada anak di kelompok B1 TK Alkhairaat Tondo. Perilaku sopan merupakan sikap yang
mencerminkan perbuatan dan sikap yang baik. Pada pra penelitian perilaku sopan anak
masih rendah seperti anak belum terbiasa memberi salam masuk dalam kelas, tidak mau
bekerjasama dalam mengembalikan permainan yang digunakan bersama, tidak
798
menghormati guru seperti jalan-jalan di dalam kelas pada saat berdoa dan belajar dan
tidak sabar menunggu giliran pada saat berbaris di depan kelas. Pembelajaran yang
dilakukan menggunakan pembiasaan tentang bagaimana bersikap baik, hal tersebut
selalu dilakukan berulang-ulang agar anak mendapatkan hasil yang lebih baik yaitu anak
dapat berperilaku sopan. Pada siklus I penerapan perilaku melalui pembiasaan sebagian
besar masih berada dalam kategori rendah tetapi setelah dilakukan siklus II, perilaku
sopan anak yang tadinya rendah menjadi meningkat sebagian besar menempati kategori
baik.
Heri Purwanto (1998) mengemukakan bahwa perilaku manusia berasal dari dorongan
yang ada dalam diri manusia. Karena anak dalam masa perkembangan baik psikis maupun
fisik maka anak mudah meniru apa yang dilihatnya sehingga terdorong rasa ingin tahu
melakukan hal yang sama. Dampak dari pembiasaan yang terjadi sangat baik, ini
dikarenakan anak yang tadinya kurang memberi salam menjadi rajin memberi salam
sebelum masuk kelas, yang suka jalan-jalan pada saat berdoa dan belajar sudah duduk sopan
dan tertib, anak mau mengembalikan permainan yang digunakan dan sabar menunggu
giliran pada saat berbaris di depan kelas. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka
upaya pengembangan perilaku sopan melalui pembiasaan sangat baik diterapkan di sekolah
taman kanak-kanak, melalui proses pembelajaran dengan teknik pembiasaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan hasil penelitian tentang upaya mengembangkan
perilaku sopan melalui pembiasaan pada anak, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
pembiasaan merupakan pembelajaran yang tepat bagi perkembangan perilaku sopan bagi
anak di TK Alkhairaat Tondo, hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan yang ada,
dimana perkembangan perilaku sopan anak pada siklus I sebagian besar masih berada pada
kategori kurang baik dan sedang. Setelah dilakukan pengamatan pada siklus II,
perkembangan perilaku sopan anak yang tadinya agak rendah menjadi meningkat dan
sebagian besar menempati kategori baik pada semua aspek penilaian.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu tentang pengembangan perilaku
sopan melalui pembiasaan maka peneliti mengemukakan beberapa saran, sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran di TK terutama pengembangan perilaku sopan yang baik hendaknya
dapat menggunakan teknik pembiasaan, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan anak didik, hal ini dikarenakan teknik pembiasaan lebih cepat
berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak didik.
799
2. Dalam rangka mencapai keberhasilan dalam membentuk kepribadian anak terutama
perilaku sopan hendaknya didukung oleh unsur keteladanan dan pembiasaan yang
konsisten dari guru dan orang tua, serta keluarga dimana anak bersosialisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmojo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurdin, Adnil Edwin. (2011). Tumbuh Kembang Perilaku Manusia. Jakarta: EGC.
Purwanto, Heri. (1998). Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. Jakarta:
Kedokteran EGC.
Rahmat, H. Dede. (2009). Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Rochiati. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosdakarya.
Srimawarni. (2011). Upaya Meningkatkan Nilai-nilai Moral Anak Didik melalui
Pembiasaan pada Anak Kelompok B5 di TK Aisyiyah I Palu Timur. Skripsi FKIP
UNTAD Palu, tidak diterbitkan.
Susanto, Ahmad. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
800