ProdukHukum Keuangan
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Nomor : PER - 01 /PK/2006
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN
DANA PENYESUAIAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN LAINNYA TAHUN 2007
DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Menimbang
: a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 129/PMK.07/2006 tentang Penetapan Rincian Dana
Penyesuaian Tahun 2007 Kepada Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota,
pengelolaan Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya Tahun
2007 diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan;
b. bahwa untuk memberikan pedoman dalam pengelolaan Dana Penyesuaian
Infrastruktur Jalan dan Lainnya Tahun 2007, perlu ditetapkan Peraturan
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan.
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2006 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2007 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4662);
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 129/PMK.07/2006 tentang Penetapan
Rincian Dana Penyesuaian Tahun 2007 Kepada Daerah Provinsi,
Kabupaten, dan Kota.
Memperhatikan
: Laporan Panitia Kerja C (Belanja Ke Daerah) dalam rangka Pembicaraan
Tingkat I/Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2007 tanggal 16 Oktober
2006.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENYESUAIAN
INFRASTRUKTUR JALAN DAN LAINNYA TAHUN 2007.
BAB I
UMUM
Pasal 1
(1)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya adalah dana yang bersumber dari Dana
Penyesuaian pada Anggaran Belanja untuk Daerah dalam APBN Tahun Anggaran 2007.
(2)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan bagian dari pendapatan daerah dan dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran
2007.
(3)
Alokasi Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya Tahun 2007 adalah sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 129/PMK.07/2006 tentang Penetapan
Rincian Dana Penyesuaian Tahun 2007 Kepada Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
BAB II
PENGANGGARAN
Pasal 2
(1)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya dituangkan dalam Satuan Anggaran Per
Satuan Kerja (SAPSK) sebagai dokumen penganggaran.
(2)
SAPSK merupakan dasar penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) bagi
daerah penerima Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya.
(3)
Dana yang tercantum di dalam SAPSK merupakan batas tertinggi dan tidak boleh dilampaui.
BAB III
PENGGUNAAN DANA
Pasal 3
(1)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya untuk Kabupaten/Kota digunakan untuk
penyediaan sarana dan prasarana fisik yang meliputi kegiatan-kegiatan pada bidang:
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. jalan dan prasarana fisik lainnya;
d. irigasi dan pengairan;
e. air bersih dan lingkungan hidup; dan
f. pertanian, kelautan dan perikanan.
(2)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya yang dialokasikan pada bidang pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat digunakan untuk mendanai kegiatan
pemeliharaan/rehabilitasi dan/atau pengadaan/pembangunan sarana dan prasarana
pendidikan diutamakan pendidikan dasar 9 tahun;
(3)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya yang dialokasikan pada bidang kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat digunakan untuk mendanai kegiatan
pemeliharaan/rehabilitasi dan/atau pengadaan/pembangunan sarana dan prasarana
kesehatan;
(4)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya yang dialokasikan pada bidang
infrastruktur jalan dan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat digunakan
untuk mendanai kegiatan:
a. pemeliharaan jalan dan jembatan; dan/atau
b. peningkatan jalan; dan/atau
c. penggantian jembatan; dan/atau
d. pembangunan jalan dan jembatan; dan/atau
e. pemeliharaan/rehabilitasi dan/atau pembangunan prasarana pemerintahan; dan/atau
f.
kegiatan lainnya di luar bidang yang disebutkan pada ayat (1) huruf a, b, d, e, dan f.
(5)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya yang dialokasikan pada bidang irigasi dan
pengairan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dapat digunakan terutama untuk
mendanai kegiatan pemeliharaan irigasi/pengairan dan rehabilitasi/pembangunan jaringan
irigasi/pengairan.
(6)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya yang dialokasikan pada bidang air bersih
dan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dapat digunakan terutama
untuk mendanai kegiatan:
a. perbaikan, peningkatan, dan pembangunan baru sistem prasarana air bersih bagi
masyarakat di perdesaan dan perkotaan, serta penanganan prasarana dan sarana
sanitasi; dan/atau
b. penyediaan sarana dan prasarana yang ditujukan untuk menangani dan/atau mencegah
pencemaran lingkungan dan dampak yang ditimbulkannya.
(7)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya yang dialokasikan pada bidang pertanian,
kelautan dan perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dapat digunakan
terutama untuk mendanai kegiatan:
a. penyediaan/rehabilitasi sarana dan prasarana pertanian termasuk di dalamnya untuk
kegiatan perkebunan dan peternakan; dan/atau
b. penyediaan/rehabilitasi sarana dan prasarana perikanan tangkap dan budidaya.
Pasal 4
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya untuk Provinsi digunakan untuk kegiatan
pemeliharaan dan/atau pembangunan jalan dan jembatan dan/atau peningkatan jalan dan/atau
penggantian jembatan provinsi.
Pasal 5
Pelaksanaan atas kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 disesuaikan dengan kebutuhan
yang menjadi kewenangan daerah.
Pasal 6
Pelaksanaan kegiatan yang didanai Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya harus
diselesaikan paling lambat pada tanggal 31 Desember 2007, dan hasilnya sudah dapat
dimanfaatkan paling lambat mulai awal tahun 2008.
Pasal 7
(1)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya tidak dapat digunakan untuk :
a. belanja pegawai, termasuk di dalamnya pengeluaran untuk belanja gaji dan tunjangan,
honorarium, vakasi, dan lembur;
b. belanja barang alat tulis kantor, operasional pemeliharaan, dan perjalanan dinas;
c. biaya penelitian, termasuk studi kelayakan proyek;
d. pengadaan/pembebasan/pematangan tanah;
e. dana pendamping DAK;
f.
menutup defisit APBD;
g. biaya penyelenggaraan pemilihan kepala daerah;
h. kendaraan dinas untuk pejabat daerah;
i.
(2)
penyediaan/rehabilitasi sarana dan prasarana fisik yang dikelola oleh badan usaha milik
daerah.
Daerah dapat menyediakan dana penunjang untuk mendanai kegiatan-kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang diperlukan dalam rangka penyelesaian kegiatan-kegiatan yang
didanai dari Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya.
BAB IV
PENERBITAN SP SAPSK
Pasal 8
(1)
Gubernur, Bupati, dan Walikota daerah penerima menyampaikan Rencana Penggunaan Dana
Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya kepada Direktur Jenderal Perimbangan
Keuangan yang berisi rincian bidang dan kegiatan dan sasaran/target yang akan dicapai.
(2)
Format Rencana Penggunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada lampiran
I Peraturan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan ini.
(3)
Penyusunan Rencana Penggunaan Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya agar
dilakukan secara efisien dengan menggunakan standar biaya yang berlaku, antara lain
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.02/2006 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran
2007 dan Harga Satuan Umum Daerah setempat.
(4)
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan melakukan konfirmasi atas Rencana Penggunaan
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya.
Pasal 9
(1)
Berdasarkan hasil konfirmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4), Direktur
Jenderal Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Penetapan Satuan Anggaran Per Satuan
Kerja (SP-SAPSK).
(2)
SP-SAPSK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Gubernur, Bupati, dan
Walikota daerah penerima dan Direktur Jenderal Perbendaharaan.
(3)
Berdasarkan SP-SAPSK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Gubernur, Bupati,
Walikota daerah penerima menyusun konsep DIPA.
(4)
Konsep DIPA sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada Direktur Jenderal
Perbendaharaan untuk mendapatkan pengesahan.
dan
BAB V
PENYALURAN DANA
Pasal 10
Tata cara penyaluran Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya diatur lebih lanjut oleh
Direktur Jenderal Perbendaharaan.
BAB VI
PELAPORAN
Pasal 11
(1)
Gubernur, Bupati, dan Walikota daerah penerima Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan
Lainnya menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana tersebut setiap triwulan kepada
Menteri Keuangan cq. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan dan Direktur Jenderal
Perbendaharaan, dengan tembusan kepada Menteri Teknis terkait.
(2)
Laporan realisasi penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling
lambat 1 (satu) bulan setelah triwulan bersangkutan berakhir, kecuali laporan untuk triwulan
keempat disampaikan pada minggu pertama bulan Desember 2007.
(3)
Format laporan realisasi penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu
pada lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan ini.
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 12
Perubahan/revisi atas DIPA mengacu pada ketentuan yang berlaku.
Salinan Peraturan ini disampaikan kepada :
1. Menteri Keuangan Republik Indonesia;
2. Gubernur, Bupati, dan Walikota daerah penerima Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan
Lainnya;
3. Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Lampiran I ...
Lampiran II ...
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Nomor : PER - 01 /PK/2006
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN
DANA PENYESUAIAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN LAINNYA TAHUN 2007
DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Menimbang
: a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 129/PMK.07/2006 tentang Penetapan Rincian Dana
Penyesuaian Tahun 2007 Kepada Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota,
pengelolaan Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya Tahun
2007 diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan;
b. bahwa untuk memberikan pedoman dalam pengelolaan Dana Penyesuaian
Infrastruktur Jalan dan Lainnya Tahun 2007, perlu ditetapkan Peraturan
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan.
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2006 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2007 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4662);
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 129/PMK.07/2006 tentang Penetapan
Rincian Dana Penyesuaian Tahun 2007 Kepada Daerah Provinsi,
Kabupaten, dan Kota.
Memperhatikan
: Laporan Panitia Kerja C (Belanja Ke Daerah) dalam rangka Pembicaraan
Tingkat I/Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2007 tanggal 16 Oktober
2006.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENYESUAIAN
INFRASTRUKTUR JALAN DAN LAINNYA TAHUN 2007.
BAB I
UMUM
Pasal 1
(1)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya adalah dana yang bersumber dari Dana
Penyesuaian pada Anggaran Belanja untuk Daerah dalam APBN Tahun Anggaran 2007.
(2)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan bagian dari pendapatan daerah dan dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran
2007.
(3)
Alokasi Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya Tahun 2007 adalah sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 129/PMK.07/2006 tentang Penetapan
Rincian Dana Penyesuaian Tahun 2007 Kepada Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
BAB II
PENGANGGARAN
Pasal 2
(1)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya dituangkan dalam Satuan Anggaran Per
Satuan Kerja (SAPSK) sebagai dokumen penganggaran.
(2)
SAPSK merupakan dasar penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) bagi
daerah penerima Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya.
(3)
Dana yang tercantum di dalam SAPSK merupakan batas tertinggi dan tidak boleh dilampaui.
BAB III
PENGGUNAAN DANA
Pasal 3
(1)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya untuk Kabupaten/Kota digunakan untuk
penyediaan sarana dan prasarana fisik yang meliputi kegiatan-kegiatan pada bidang:
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. jalan dan prasarana fisik lainnya;
d. irigasi dan pengairan;
e. air bersih dan lingkungan hidup; dan
f. pertanian, kelautan dan perikanan.
(2)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya yang dialokasikan pada bidang pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat digunakan untuk mendanai kegiatan
pemeliharaan/rehabilitasi dan/atau pengadaan/pembangunan sarana dan prasarana
pendidikan diutamakan pendidikan dasar 9 tahun;
(3)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya yang dialokasikan pada bidang kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat digunakan untuk mendanai kegiatan
pemeliharaan/rehabilitasi dan/atau pengadaan/pembangunan sarana dan prasarana
kesehatan;
(4)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya yang dialokasikan pada bidang
infrastruktur jalan dan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat digunakan
untuk mendanai kegiatan:
a. pemeliharaan jalan dan jembatan; dan/atau
b. peningkatan jalan; dan/atau
c. penggantian jembatan; dan/atau
d. pembangunan jalan dan jembatan; dan/atau
e. pemeliharaan/rehabilitasi dan/atau pembangunan prasarana pemerintahan; dan/atau
f.
kegiatan lainnya di luar bidang yang disebutkan pada ayat (1) huruf a, b, d, e, dan f.
(5)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya yang dialokasikan pada bidang irigasi dan
pengairan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dapat digunakan terutama untuk
mendanai kegiatan pemeliharaan irigasi/pengairan dan rehabilitasi/pembangunan jaringan
irigasi/pengairan.
(6)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya yang dialokasikan pada bidang air bersih
dan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dapat digunakan terutama
untuk mendanai kegiatan:
a. perbaikan, peningkatan, dan pembangunan baru sistem prasarana air bersih bagi
masyarakat di perdesaan dan perkotaan, serta penanganan prasarana dan sarana
sanitasi; dan/atau
b. penyediaan sarana dan prasarana yang ditujukan untuk menangani dan/atau mencegah
pencemaran lingkungan dan dampak yang ditimbulkannya.
(7)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya yang dialokasikan pada bidang pertanian,
kelautan dan perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dapat digunakan
terutama untuk mendanai kegiatan:
a. penyediaan/rehabilitasi sarana dan prasarana pertanian termasuk di dalamnya untuk
kegiatan perkebunan dan peternakan; dan/atau
b. penyediaan/rehabilitasi sarana dan prasarana perikanan tangkap dan budidaya.
Pasal 4
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya untuk Provinsi digunakan untuk kegiatan
pemeliharaan dan/atau pembangunan jalan dan jembatan dan/atau peningkatan jalan dan/atau
penggantian jembatan provinsi.
Pasal 5
Pelaksanaan atas kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 disesuaikan dengan kebutuhan
yang menjadi kewenangan daerah.
Pasal 6
Pelaksanaan kegiatan yang didanai Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya harus
diselesaikan paling lambat pada tanggal 31 Desember 2007, dan hasilnya sudah dapat
dimanfaatkan paling lambat mulai awal tahun 2008.
Pasal 7
(1)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya tidak dapat digunakan untuk :
a. belanja pegawai, termasuk di dalamnya pengeluaran untuk belanja gaji dan tunjangan,
honorarium, vakasi, dan lembur;
b. belanja barang alat tulis kantor, operasional pemeliharaan, dan perjalanan dinas;
c. biaya penelitian, termasuk studi kelayakan proyek;
d. pengadaan/pembebasan/pematangan tanah;
e. dana pendamping DAK;
f.
menutup defisit APBD;
g. biaya penyelenggaraan pemilihan kepala daerah;
h. kendaraan dinas untuk pejabat daerah;
i.
(2)
penyediaan/rehabilitasi sarana dan prasarana fisik yang dikelola oleh badan usaha milik
daerah.
Daerah dapat menyediakan dana penunjang untuk mendanai kegiatan-kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang diperlukan dalam rangka penyelesaian kegiatan-kegiatan yang
didanai dari Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya.
BAB IV
PENERBITAN SP SAPSK
Pasal 8
(1)
Gubernur, Bupati, dan Walikota daerah penerima menyampaikan Rencana Penggunaan Dana
Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya kepada Direktur Jenderal Perimbangan
Keuangan yang berisi rincian bidang dan kegiatan dan sasaran/target yang akan dicapai.
(2)
Format Rencana Penggunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada lampiran
I Peraturan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan ini.
(3)
Penyusunan Rencana Penggunaan Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya agar
dilakukan secara efisien dengan menggunakan standar biaya yang berlaku, antara lain
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.02/2006 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran
2007 dan Harga Satuan Umum Daerah setempat.
(4)
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan melakukan konfirmasi atas Rencana Penggunaan
Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya.
Pasal 9
(1)
Berdasarkan hasil konfirmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4), Direktur
Jenderal Perimbangan Keuangan menerbitkan Surat Penetapan Satuan Anggaran Per Satuan
Kerja (SP-SAPSK).
(2)
SP-SAPSK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Gubernur, Bupati, dan
Walikota daerah penerima dan Direktur Jenderal Perbendaharaan.
(3)
Berdasarkan SP-SAPSK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Gubernur, Bupati,
Walikota daerah penerima menyusun konsep DIPA.
(4)
Konsep DIPA sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada Direktur Jenderal
Perbendaharaan untuk mendapatkan pengesahan.
dan
BAB V
PENYALURAN DANA
Pasal 10
Tata cara penyaluran Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya diatur lebih lanjut oleh
Direktur Jenderal Perbendaharaan.
BAB VI
PELAPORAN
Pasal 11
(1)
Gubernur, Bupati, dan Walikota daerah penerima Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan
Lainnya menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana tersebut setiap triwulan kepada
Menteri Keuangan cq. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan dan Direktur Jenderal
Perbendaharaan, dengan tembusan kepada Menteri Teknis terkait.
(2)
Laporan realisasi penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling
lambat 1 (satu) bulan setelah triwulan bersangkutan berakhir, kecuali laporan untuk triwulan
keempat disampaikan pada minggu pertama bulan Desember 2007.
(3)
Format laporan realisasi penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu
pada lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan ini.
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 12
Perubahan/revisi atas DIPA mengacu pada ketentuan yang berlaku.
Salinan Peraturan ini disampaikan kepada :
1. Menteri Keuangan Republik Indonesia;
2. Gubernur, Bupati, dan Walikota daerah penerima Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan
Lainnya;
3. Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Lampiran I ...
Lampiran II ...