Peraturan Dirjen Perbendaharaan | KPPN TANJUNGBALAI

~

.
PERA TURAN DIREKTUR JENDERAl PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 69 IPB/2007
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER-59/PB/2005 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA
LOAN IBRD NO. 4788-IND/IDA CREDIT NO. 4076-IND
(SUPPORT FOR POOR AND DISADVANTAGED AREAS PROJECT)
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
Menimbang

a. bahwa dalam rangka perubahan lokasi penerima bantuan dan alokasi
dana sebagaimana tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor PER~59/PB/2005 tentang Petunjuk Pencairan
Dana Loan IBRD No. 4788-IND/IDA Credit No. 4076-IND (Support for
Poor and Disadvantaged Areas Project), dipandang perlu melakukan
perubahan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan dimaksud;
b.


Mengingat

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagairnana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang
Perubahan alas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-59/PB/2005 tentang Petunjuk Pencairan Dana Loan IBRD No. 4788IND/IDA Credit No. 4076-IND (Support for Poor and Disadvantaged Areas
Project);

1. Undang-Undqng Nomor 17 T ahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
Tambahanlembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2.

47,

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang


Nomor 15 Tahun 2004tentang
Pemeriksaan
Pengelolaan.dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesic;lTahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);

4.

5.

PeraturanPemerintah Nomor25 Tahun 2001 tentang Perubaha.n K~tiga
alas Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 tentang Bea M~suk,
Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjl!)alan
alas Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan dal.am Rangka Pelaksanaan
Proyek Pem~rintah yang Dibiayai dengan Hibc;lh c;ltau Dana Pinjc1man
Luar Negeri (Lel1lbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor
48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4092);

~


.,
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
6. KeputusanPresiden
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republiklndonesia
Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4330) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2006;

7. Sural Keputusan Bersama (SKB) Menteri Keuangan dan Menteri Negara
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Ketua
Bappenas
Nomor
185/KMK.O3/1995 dan. KEP. 031/KET/5/1995 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pelaksanaan, Penatausahaan, dan Pemantauan Pinjaman/
Hibah Luar Negeri dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah dengan SKB Nomor

459/KMK.O3/1999 dan KEP-264/KET/O9/1999;

8. Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 486/KM K.04/2000 tentang
Perubahan Kedua Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor239/KMK.01/1996 tanggal1 April 1996 sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
463/KMK.01/1998 tanggal 21 Oktober 1998 tentang Bea Masuk, Bea
Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan alas
Barang Mewah, dan Pajak Penghasilan dalam Rangka Pelaksanaan
Proyek Pemerintah yang Dibiayai dengan Hibah atau Dana Pinjaman
Luar Negeri;

9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005
tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran alas Beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan


PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG
PERUBAHAN
ATAS
PERATURAN
DIREKTUR
JENDERAL
PERBENDAHARAAN NOMOR PER-59/PB/2005 TENTANG PETUNJUK
PENCAIRAN DANA LOAN IBRD NO. 4788-INDIIDA CREDIT NO. 4076-IND
(SUPPORT FOR POOR AND DISADVANTAGED AREAS PROJECT).

Pasall
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER~59/PB/2005 tentang Petunjuk Pencairan Dana Loan IBRD No.
4788-INDIIDA Credit No. 4076-IND (Support for Poor and Disadvantaged
Areas Project), diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal1 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
"Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, yang dimaksud
dengan:

1. Credit/Loan Agreement No. 4076/4788-IND (Support for Poor and
Disadvantaged

Areas Project) secara

umumbertujuan

untuk membantu

pemerintah daerah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi daerahdaerah tertinggal dan khusus, terutama pemulihan kehidupan sosial
ekonomi daerah-daerah tertinggal.

~IJ-

~

,

2. Clo$ing Date adalah tanggal bates akhir waktu untuk penarikan dana
pinjaman/hibah luar negeri.

3. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya disebut DIPA atau
dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA adalah dokumen
pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau
Satuan Kerja (Satker) serta disahkan oleh Direktur Jenderal
Perbendaharaan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan etas nama Menteri Keuangan den berfungsi sebagai
dasar untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
negara den pencairan dana etas beban APBN serta dokumen pendukung
kegiatan akuntansi pemerintah.
4. Initial Deposit adalah dana atau uang muka (advance) yang dapat ditarik
setelah Naskah Perjanjian Pinjaman den Hibah Luar Negeri (NPPHLN)
dinyatakan efektif.
5. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya
disebut PAiKuasa PA adalah Menteri/Pimpinan Lembaga atau kuasanya
yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pad a Kementerian
Negara/Lembaga yang bersangkutan.

6. No Objection Letter (NOL) adalah persetujuan dari donor alas suatu
kontrak bilamana dipersyaratkan.
7. Rekening Kas Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang negara

yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara (BUN) atau pejabat yang ditunjuk, untuk menampung seluruh
penerimaan negara dan/atau membayar seluruh pengeluaran negara
pad a Bank/Sentral Giro yang ditunjuk.
8. Rekening Khusus (Special Account) adalah rekening pemerintah yang
berada di Bank Indonesia atau Bank Pemerintah lainnya yang ditunjuk
Menteri Keuangan yang dibuka untuk menampung dana PPHLN yang
digunakan untuk pembiayaan kegiatan pembangunan.
9. Sural Perintah Membayar, yang selanjutnya disebut SPM adalah
dokumen yang diterbitkan oleh PNKuasa PA atau pejabat lain yang
ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA atau
dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA.
10. Sural Pernyataan Tanggung Jawab Belanja, yang selanjutnya disebut
SPTB adalah pernyataan tanggung jawab yang dibuat oleh PNKuasa PA
alas transaksi belanja sampai dengan jumlah tertentu.
11. Sural Perintah Pencairan Dana, yang selanjutnya disebut SP2D adalah
sural perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa BUN untuk
pelaksanaan pengeluaran alas beban APBN berdasarkan SPM.
12. Sural Penetapan Bupati Bantuan Langsung Masyarakat Kabupaten (SPB
BLM-Kab) adalah sural yang menetapkan hasil keputusan forum

musyawarah kabupaten tentang penggunaan dana Bantuan Langsung
Masyarakat Kabupaten (BLM-Kab) oleh Bupati.
13. Sural Penetapan Bupati Dana Operasional Kegiatan Kabupaten (SPB
DOK-Kab) adalah sural yang menetapkan hasH keputusan forum
musyawarah kabupaten tentang penggunaan Dana Operasional Kegiatan
Kabupaten (DOK-Kab) oleh Bupati.

~

~

,

14.Sural Perjanjian Pemberian Bantuan Bantuan Langsung Masyarakat
Kabupaten (SPPB BLM-Kab ) adalah sural perjanjian/kesepakatan antara
Pejabat
Pembuat
Komitmen
Kabupaten
Program

Percepatan
Pembangunan Oaerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) dengan setiap
Ketua Unit Pengelola Kegiatan Dinas (UPKD) berdasarkan SPB BLMKab.

15.Sural Perjanjian Pemberian Bantuan Dana Operasional Kegiatan
Kabupaten(SPPB DOK-Kab) adalah sural perjanjian/kesepakatanantara
Pejabat Pembuat Komitmen Kabupaten Program P2DTK dengan Ketua
Tim Pengelola Kegiatan Kabupaten (TPK Kab) berdasarkanSPB DOKKab.
16. Sural Penetapan Carnal Bantuan Langsung Masyarakat Kecarnatan
(SPC BLM-Kec) adalah sural yang rnenetapkan hasil keputusan forum
musyawarah kecarnatan tentang penggunaan dana Bantuan Langsung
Masyarakat Kecarnatan (BLM-Kec) oleh Carnal.
17. Sural Penetapan Carnal Dana Operasional Kegiatan Kecarnatan (SPC
OaK-KeG) adalah sural yang rnenetapkan hasil keputusan forum
rnusyawarah kecarnatan tentang penggunaan oaK kecarnatan oleh
Carnal.
18. Surat Perjanjian Pemberian Bantuan Bantuan Langsung Masyarakat
Kecamatan (SPPB BLM-Kec) adalah surat perjanjian/kesepakatan antara
Pejabat Pembuat Komitmen Kecamatan Program P2DTK dengan Ketua
Unit Pengelola Kegiatan Kecamatan (UPK Kec) berdasarkan SPC BLMKec.


19.Sural Perjanjian Pemberian Bantuan Dana Operasional Kegiatan
Kecamatan(SPPB DOK-Kec)adalah sural perjanjian/kesepakatanantara
Pejabat Pembuat Komitmen Kecamatan Program P2DTK dengan Ketua
Unit Pengelola Kegiatan Kecamatan(UPK-Kec) berdasarkanSPC DOKKec.
20. Unit Pengelola Kegiatan Dinas (UPKD) adafah unit yang beranggotakan
dari unsur masyarakat dan perwakilan dinas bersangkutan yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan dan penggunaan
dana sesuai SPPB BLM-Kab.
21. Tim

Pengelola

Kegiatan Kabupaten

(TPK

Kab) adalah tim yang

beranggotakan dari unsur masyarakat dan perwakilan beberapa dinas
yang bertanggung jawab terhadap proses perencanaan P2DTK,
pengendalian kegiatan antar dinas, monitoring kualitas pelaksanaan
kegiatan oleh UPKD, dan penggunaan dana sesuai SPPB DOK-Kab."

2. Ketentuan Pasal 2 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
"Pasal2

s pesifikasi

Credit/Loan Agreementsebagai
berikut:~

~

a. Nomor CreditILoan
b. TanggalPenandatanganan
c. Nomor Register
d. Effective Date
e. Closing Date
f. Jumlah Loan
g. Nomor Rekening Khusus
h. Executing Agency

i. ImplementingAgency

Credit

f:QQa

4076~IND
4 Agustus 2005
10709501
2 November2005
31 Desember2011
SDR 23,150,000
Eq. US $ 35,000,000
601.246411

4788-IND
4 Agustus 2005
10708801
2 November2005
31 Desember2011
US $ 69,000,000
601.246411

Kementerian
Negara
Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas
Kementerian
Negara
Pembangunan
Daerah Tertinggal (KPDT)"

3. Ketentuan Pasal 3 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
"Pasal3
(1) Bupati selaku Kuasa PA di daerah menunjuk pejabat pelaksana di
kabupaten sebagai berikut:
a. Pejabat Pembuat Komitmen yang diberi wewenang untuk melakukan
tindakan yang dapat mengakibatkan terjadinya pengeluaran negara;
b. Pejabat yang diberi wewenang untuk menguji dan mencmdatangani
SPM;
c. Bendahara Pengeluaran."
(2) Dihapus
4. Ketentuan Pasal 7 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
"Pasal?
(1) Pelaksanaan pencairan dana dilakukan melalui penerbitan SP2D oleh
KPPN alas dasar SPM yang diajukan oleh PNKuasa PA berdasarkan
DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA (sesuai Sural
Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-77/PB/2007
tentang Tata Cara Penerbitan SP2D Rekening Khusus pada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara).
(2) Dalam penerbitan Sural Perintah Pencairan Dana Langsung (SP2D-LS),
KPPN harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pembayaran terhadap kontrak-kontrak yang mensyaratkan No
Objection Letter (NOL) dapat dilaksanakan apabila SPM yang
diajukan dilampiri copy NOL sesuai dengan SE DJA No. SE-104/
N2000 (Form 384C untuk pekerjaan kategori goods and works) alas
kontrak yang bersangkutan, NOL dari Bank Dunia yang dimaksud
adalah NOL terhadap kontrak yang telah ditetapkan/ditandatangani
(final/signed contract).
b. Berita Acara Pembayaran (BAP) yang dilampirkan pada pengajuan
SPM harus sesuai dengan SE DJA No. SE-84/N71/0696 tentang
Penulisan Nilai Kontrak dan Berita Acara Pembayaran (BAP) untuk
Proyek Pemerintah yang Dibiayai dengan Pinjaman/Hibah Luar
Negeri.

?YJ-

~

.
c. Pada SPM harus dicantumkan nilai, nomor dan tanggal kontrak
termasuk addendum,nomor dan tanggal SAP, nomor pinjaman,kode
dan besarnya persentase (porsi) kategori dan tanggal NOL (bila
dipersyaratkan).
(3) Pencairan Dana Kategori 1 (Block Grants) atau disebut Dana Bantuan
Langsung Masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Dana Bantuan Langsung Masyarakat (Hibah) Kabupaten
1. Tahap I sebesar 30% dari nilai SPPB BLM-Kab dengan
melampirkan:
a) SPB BLM-Kab (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini);
b) Resume KontrakiResume
SPPB (Form sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini);
c) Berita Acara Penggunaan Dana Unit PengeloJa Kegiatan
Dinas (BAPD UPKD) (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV Peraturan Direktur JenderaJ Perbendaharaan ini);
d) Sural Pernyataan Tanggung Jawab BeJanja (SPTB) (Form
sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan ini).
2. Tahap II sebesar 30% dari nilai SPPB BLM-Kab dapat dicairkan
apabila penggunaan dana Tahap I mencapai 90% atau lebih dan
pelaksanaan kegiatan fisik mencapai 20% dengan melampirkan:
a) BAPD UPKD (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran
IV Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini);
b) SPTB (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini).
3. Tahap III sebesar 30% dari nilai SPPB BLM-Kab dapat dicairkan
apabila penggunaan dana Tahap I mencapai 100%, dana
Tahap II mencapai 90%, dan pelaksanaan kegiatan fisik
mencapai 50% dengan melampirkan:
a) BAPD UPKD (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran
IV Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini);
b) SPTB (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini).
4. Tahap IV sebesar 10% dari nilai SPPB BLM-Kab dapat dicairkan
apabila penggunaan dana Tahap II mencapai 100%, dana
Tahap III mencapai 90%, dan pelaksanaan kegiatan fisik
mencapai 80% dengan melampirkan:
a) BAPD UPKD (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran
IV Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini);
b) SPTB (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini);
c) Sural Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan
(SPKMP) Dana BLM-Kab (Form sebagaimana tercantum
dalam
Lampiran
VI
Peraturan
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan ini).
b. Dana Bantuan Langsung Masyarakat (Hibah) Kecamatan
1. Tahap I sebesar 40% dari nilai SPPB BLM-Kec dengan
melampirkan:
a) SPC BLM-Kec (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VII Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
ini);

~

~

.
b) Resume KontraklResume
SPPB (Form sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini);
c) Berita Acara Penggunaan Dana Kolektif (BAPDK) BLM-Kec
(Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan ini);
d) SPTB (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini).
2. Tahap II sebesar 40% dari nilai SPPB BLM-Kec dapat dicairkan
apabila penggunaan dana Tahap I mencapai 90% atau lebih dan
pelaksanaan kegiatan fisik mencapai 30% dengan melampirkan:
a) BAPDK BLM-Kec (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VIII Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
ini);
b) SPTB (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini).
3. Tahap III sebesar 20% dari nilai SPPB BLM-Kec dapat dicairkan
apabila penggunaan dana Tahap I mencapai 100%, dana
Tahap II mencapai 90%, dan pelaksanaan kegiatan fisik
mencapai 80% dengan mefampirkan:
a) BAPDK BLM-Kec (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VIII Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
ini);
b) SPTB (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini);
c) SPKMP BLM-Kec (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IX Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini).
(4) Pencairan Dana Kategori 2 (Planning Grants) atau disebut Dana
Operasional Kegiatan Kabupaten dan Kecamatan adalah sebagai berikut:
a. Dana Operasional Kegiatan Kabupaten (DOK-Kab)
1. Tahap I sebesar 40% dari nilai SPPB DOK-Kab dengan
melampirkan:
a) SPB DOK-Kab (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran X Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini);
b) Resume Kontrak/Resume
SPPB (Form sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini);
c) BAPD DOK-Kab (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XI Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini);
d) SPTB (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini).
2. Tahap" sebesar 40% dari nilai SPPB DOK-Kab dapat diterbitkan
apabila penyerapan dana dari pencairan sebelumnya mencapai
90% dengan melampirkan:
a) BAPD DOK-Kab (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XI Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini);
b) SPTB (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini).
3. Tahap III sebesar 20% dari nilai SPPB DOK-Kab dapat diterbitkan
setelah pemanfaatan dana Tahap I mencapai 100% dan Tahap II
mencapai 90% dengan melampirkan:
a) BAPD DOK-Kab (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XI Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini)9r;;-

~

b) SPTB (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Peraturan Oirektur Jenderal Perbendaharaan ini).
b. Dana Operasional Kegiatan Kecamatan (OOK-Kec)
1. Tahap I sebesar 40% dari nilai SPPB OaK-KeG dengan
melampirkan:
a) SPC OaK-KeG (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XII Peraturan Oirektur Jenderal Perbendaharaan
ini);
b) Resume KontraklResume
SPPB (Form sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III Peraturan Oirektur Jenderal
Perbendaharaan in i);
c) BAPO OaK-KeG (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XIII Peraturan Oirektur Jenderal Perbendaharaan
ini);
d) SPTB (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Peraturan Oirektur Jenderal Perbendaharaan ini).
2. Tahap II sebesar 40% dari nilai SPPB OaK-KeG dapat diterbitkan
apabila penyerapan dana dari pencairan sebelumnya mencapai
90% dengan melampirkan:
a) BAPO OaK-KeG (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XIII Peraturan Oirektur Jenderal Perbendaharaan
ini);
b) SPTB (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Peraturan Oirektur Jenderal Perbendaharaan ini).
3. Tahap III sebesar 20% dari nilai SPPB OaK-KeG dapat diterbitkan
setelah pemanfaatan dana Tahap I mencapai 100% dan Tahap II
mencapai 90% dengan melampirkan:
a) BAPO OaK-KeG (Form sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XIII Peraturan Oirektur Jenderal Perbendaharaan
ini);
b) SPTB (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Peraturan Oirektur Jenderal Perbendaharaan ini).
(5) Pencairan Dana Kategori 3 (Goods and Consultant's Service for
Implementation Support) dan Kategori 4 (Goods and Consultant's Service
for Monitoring and Evaluation), untuk kebutuhan remunerasi, biaya
operasional, dan management fee perusahaan dengan melampirkan:
a. Resume Kontrak/SPPB antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan
Perusahaan/Non-Government
Organization
(NGO)/individu
bersangkutan (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran III
Peraturan Oirektur Jenderal Perbendaharaan ini);
b. SPTB (Form sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Peraturan
Oirektur Jenderal Perbendaharaan ini)."
5. Ketentuan Pasal 9 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
"Pasal9
(1) Pengisian kembali dana Rekening Khusus secara berkala dengan
penyampaian Financial Monitoring Report (FMR) kepada Direktorat
Pengelolaan Kas Negara sesuai prosedur yang berlaku menjadi
tanggung jawab Executing AgencylSatker pada Kementerian Negara

Pembangunan
Oaerah
Tertinggal.
~

~

(2) Apabila Executing AgencylSatker tidak melaksanakan kewajibannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mengakibatkansaldo akhir
yang tersedia pada RekeningKhususdi Bank Indonesiatidak mencukupi
kebutuhan kegiatan, maka Direktorat Jenderal Perbendaharaandapat
menerbitkan Surat Permintaan Penghentian Pembayaran Sementara
kepada KPPN bersangkutan.
(3) Pembayaran kembali atas penghentian pembayaran sementara
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat dilaksanakan setelah KPPN
menerima surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan
c.q. Direktorat Pengelolaan Kas Negara.
(4) Dalam rangka pengisian kembali Rekening Khusus, diminta
mengirimkan copy SP2D dan SPM berkenaan yang
Rekening Khusus beserta dokumen pendukungnya, yaitu:
a. Berita Acara Pembayaran (BAP);
b. NOL (Form 384C) sepanjang dipersyaratkan;
c. Rekapitulasi pengeluaran per kategori NPLN (Lampiran
Nomor SE-20/N61/0291 tentang Laporan Penerbitan
Pinjaman/Hibah Bank Dunia)."

agar KPPN
membebani

III SE DJA
SPM Dana

6. Ketentuan Pasal10 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
"Pasal10
(1) Untuk keperluan dokumentasi dan pelaporan, KPPN mengirimkan copy
SP2D dan copy SPM berkenaan (kecuali SPM TU dan TUP) beserta
dokumen pendukungnya.
(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikirimkan setiap hari
Senin yang diterbitkan pada minggu sebelumnya dan dialamatkan
kepada:
Direktorat Pengelolaan Kas Negara
Subdirektorat Dana Pinjaman dan Hibah
Gedung Perbendaharaan I Lantai IV
Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4
Jakarta 10710
Telepon/Faksimili: (021) 3864779
E-mail: dphpkn@perbendaharaan.qo.id
(3) KPPN agar tetap menyimpan pertinggal SP2D lengkap dengan dokumen
pendukungnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apabila sewaktuwaktu diperlukan sebagai ekspedisi kedua."

7. Ketentuan Pasal 11 diubah, sehinggaberbunyisebagai berikut:
"Pasal11
dana
Pemerintah

dan

yang

~

(2) Daftar Kabupaten dan Kecamatan penerima bantuan sebagaimana
tercantum
dalam Lampiran XIV
Peraturan
Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini."
Pasalll
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tangga I
ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.

2007

~

.

LAMPI RAN J
PERATURAN QIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 09
IPB/2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER-59/PB/2005 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN
DANA LOAN IBRD NO. 4788-IND/IDA CREDIT NO. 4076-IND
(SUPPORT FOR POOR AND DISADVANTAGED AREAS
PROJECT)

Catatan:
1. Pembebanan terhadap kategori 1 dan 2, dalam pengajuan SPM ke KPPN tidak
perlu dilampiriNOLfinal dari Bank Dunia.
2. Pembebanan terhadap kategori 3 dan 4, dalam pengajuan SPM ke KPPN tidak perlu
dilampiri NOL final dari Bank Dunia apabila nilai kontrak untuk kategori goods di
bawah USD 100,000, kontrak untuk kategori Consultants Firm di bawah USD 100,000
dan nilai kontrak untuk kategori Consultants Individual di bawah USD 25,OO°Q/(f

:--'9>~;l>-~!"

-'-I
'ID

DJA-C-lAA
01
::J

0
::J

1&
'iIi"

""'O"AOI'"
-C£.OI

-"1&
3"

0
::J

0

0
CD
3
~
00'
::I
C
::I
2'
'"
CcO'
C
::I
D)
'"
D)
::I
en
CD
"0

3
::!g

3

(f)

;,;:~ ..
0

iii"£.

~Di~QADi

,
'"
:>

en
~

:2:
»

en
c
os:

;u
~~

-c
N
0
-I
2S
A

0>

"'D
;u'"
-00

--I

0
'"

~
;u

~

::J"
C
(J)
C
VI

0

Z

»

~

~-<
"'",
::T",
~'"
OJ

~

»
Z

~~-o
CO>
-ca.co

~O>
-.
~
0>
::J
co

~

p::;~~
: »0-1

0;-a
'"
0>
::J

_zr
»

e-.

~

25;
~:
OJ:
::T:
c.
"':
'"
'"

OJ

"':
.
.

~~~

:c:~»
9OJ~
~
0

~g-

0

:Qj"
, '"

»
»

~L
OJ:
D>:
::T:
m:
}>o

g}~z}>
}>c:;o
OJ ""U }>
C}>
I
""U :::! -i
}>
m
-i
:;0

:
:
:
:

m

z

-i

Z

r
0
}>
Z

::'\
I
C
en
C
C/)

:1>0-0'0-0
.,..gm;:o
::0"";;"':;0

f!I~OcZ »Z
lJO~IO
::O:::::;o»m

~§;u.Z~
~()~»'

.:::J~~~~
g~CI>:;o
-Ic>-oCD
Z'"

m

O-l~Z
. m»O
""Z-I»

~~cj;
9'z~~
ZG>Z>
0-0
Z
~mO
CI>-I;oZ
C:Cmo

:gt:qs::


3-i

m-c
c
OJ
me.
~OJ

'"

0

:;0
()

9~

!i5m~
~~G)C

".

~

OJ
c

:

c

OJ-U 0

~

-0:

-0
z»0

0
IU
1&
OJ
::J"
-I
1&
;:+
S'
CD
CD
~
a.
IU
::J
A

'"

:>-c
-",

~

~
z

:u
0
G)
:u
}>
s::

CDIT
'"
c

»
z

os:

CD

:>A
'"

9
»
-I

c: c

""U

Qj"~
::T..,
e.",
"'::T

~

l:)<

::J

Z

0"
IU
::J

'"

en »

::J"0
~-I
~ A

CD
IU
..,
01

g>

e.m

Z
»
os:
»

~
C
::I
"<
D)

~ -g -C.§ ~ ~. S'
a.-~OIO"(J)
00' I&.g
m

2:
~

e.
CI>
'"
'"
OJ
:>

OCC:~r
::O;>i;:;o",,'p

-1-0

-oS:

"m.

~


cnc

0

g

ro

cro
ro"O

x-

rn
C>
C>
c
t
Q)
I-

cB
0> c
-ro
~[])
'"
ro
..oc
ro

m

J::

~"O

~
Q)
en
0

..r::
:.!!1

:E

c:
'"
c:

>2:c
.ro
:"0
c
ro
-ro
ro-

'-

:

ro

'"
ro

g :B -g ~

c,

e

: u

c:

c>
c:
: '"

::;J

0
;:j

a...

c:

:



: '"

t-:B~~ggE

R:S~

0> c'(5

~~.!9~:>:::(;j~

0>

ro

0>

0>

.r::"Om
c
..r::
ro
"ro
0>

:ro

:ij

:

a...'iU'~:>:::(;j

,'"

c:
'"

'-

'-::;J
"'.

,-~:2B~EQ)iij
c: ,-

"0
«

.:

~;:-

c: '" ""

:>:::

-"'roo>
=
mc..o

:!JE-:

!.~
:

~~~.!9E

~=c~

'"

(;j-

a...

c

>-

~ ~2

..

~:§!;

'"

~
:2


a...:

a.~-E"'a...

roo.
~
ro

~

~

~~-§

:2;..0
C

'-

a.

~

: t: 0

.:::

~
'::;J

>-

"§2~"§~B~
i::~~~~1!~~
mEca.E,!!!.'iijC:

Ei=~~i=~~ci3
E


. . . . . .

t-~"'(,)"""'