Materi 1 Pendaftaran Pangan Olahan

PENDAFTARAN
PANGAN OLAHAN

Direktorat Penilaian Keamanan Pangan
Badan POM RI
2017

Outline
1 Pendahuluan
2 Pendaftaran Akun
3

Pendaftaran Pangan
Olahan
Pendaftaran Baru
Pendaftaran Variasi
Pendaftaran Ulang

4 Label Pangan
Olahan
5 Pendaftaran Single

MD
6 Penutup

1

Pendahul
uan

Latar Belakang Pendaftaran
Pangan
Olahan No. 28 Tahun 2004
Peraturan Pemerintah
Pasal 42 tentang Keamanan, Mutu dan
(1)
GiziAyat
Pangan

Dalam rangka pengawasan keamanan, mutu dan gizi
pangan, setiap pangan olahan baik yang diproduksi di
dalam negeri atau yang di-masukkan ke dalam wilayah

Indonesia untuk diperdagangkan dalam ke-masan
eceran sebelum diedarkan wajib memiliki surat
persetujuan pen-daftaran.
Ayat (3)
Surat persetujuan pendaftaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diterbitkan oleh Kepala Badan berdasarkan
hasil penilaian keamanan, mutu dan gizi pangan olahan.

Dasar Hukum
Peraturan Kepala Badan POM Nomor 12
Tahun 2016 tentang Pendaftaran
Pangan Olahan

Ketentuan
Setiap Pangan
Olahan baik yang
Umum
diproduksi di dalam negeri atau
yang
diimpor untuk diperdagangkan

dalam kemasan eceran wajib
memiliki Izin Edar.
Kemasan eceran merupakan kemasan akhir
Pangan yang tidak boleh dibuka untuk dikemas
kembali dan diperdagangkan.

Ketentuan Umum
Dikecualikan dari ketentuan tersebut,
Pangan Olahan yang:
a. diproduksi oleh industri rumah tangga
pangan;
b. mempunyai masa simpan kurang dari 7
hari;
c. dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia
dalam jumlah kecil untuk keperluan:
1. sampel dalam rangka permohonan
pendaftaran;
2. penelitian;

Ketentuan Umum

d. digunakan lebih lanjut sebagai bahan
baku dan tidak dijual secara langsung
kepada konsumen akhir.
e. yang dikemas dalam jumlah besar dan
tidak dijual secara langsung kepada
konsumen akhir; dan/atau
f. pangan yang dijual dan dikemas langsung
di hadapan pembeli dalam jumlah kecil
sesuai permintaan konsumen.

Kriteria Pangan
Olahan

Berdasarkan kelompoknya



PRODUKSI
Pangan
olahan yang

INDONESIA
diproduksi sendiri

• Pangan
olahan
yang
diproduksi
berdasarkan
kontrak

IMPOR
Pangan
olahan
yang
diproduksi di negara lain
dan diimpor ke dalam
wilayah Indonesia

Kedua jenis ini harus memenuhi:
• Kriteria keamanan, mutu, dan gizi

• Cara produksi pangan olahan
• Persyaratan label
yang baik
• Cara distribusi pangan olahan
yang baik

Pendaftaran diajukan untuk setiap
Pangan Olahan, termasuk yang
memiliki perbedaan dalam hal:
Jenis Pangan

Jenis Kemasan

Komposisi

Nama dan/atau Alamat
Produsen wilayah
Indonesia

Nama dan/atau Alamat

Produsen asal luar
negeri

Nama dan/atau Alamat
Importir/Distributor

Desain Label

Tata Cara Pendaftaran
JENIS PANGAN

PENGAJU
PENDAFTARAN

MD

Produsen

Produksi sendiri


Pihak yang
memproduksi

MD
Diproduksi berdasarkan
kontrak

PERSYARATAN
Produsen &
Pemberi / Penerima
Kontrak:



Pemberi kontrak

Memiliki IUI;
Memenuhi persyaratan
CPPOB untuk jenis
pangan yang

didaftarkan

Importir/distributor:


ML

Importir/distribu
tor




Memiliki izin di bidang
importasi/distribusi
pangan;
Memiliki surat penunjukkan
dari perusahaan asal di
luar negeri;
Memenuhi persyaratan

CDPOB

Sebelum melakukan Pendaftaran Pangan
Olahan,
Pendaftar wajib mengajukan:
Permohona
n Audit
Sarana
Produksi/Distr
i-busi sesuai
dg pe-doman
CPPOB ke
Balai
setempat

Hasil audit
diterbitkan
oleh Kepala
Balai
setempat,

tembusan ke
Dit insert

Sebagai
syarat untuk
pendaf-taran
akun
perusahaan

*Audit sarana dalam rangka Pendaftaran hanya dilakukan 1 (satu) kali untuk setiap Pendaftaran
untuk jenis Pangan Olahan yang sama.
**Jika berbeda jenis Pangan, dilakukan audit sarana kembali

Kriteria dan Tanggung
Jawab Perusahaan
Pendaftar

Kriteria Perusahaan dan
Sesuai
pasal 16 Perka BPOM No. 12 tentang
Pendaftar
Pendaftaran Pangan Olahan

Ayat (1)
Pelaksanaan Pendaftaran Pangan Olahan dilakukan oleh
pendaftar.
Ayat (2)
Pendaftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memahami kriteria dan persyaratan Pangan Olahan
yang didaftarkan.

Tanggung Jawab Perusahaan
dan Pendaftar
Pendaftar bertanggung
jawab
terhadap
kelengkapan,
kebenaran, dan keabsahan
doku-men
yang
diajukan
saat
Pendaftaran Pangan Olahan

Jika yang diajukan saat
Pendaftaran merupakan
doku-men
palsu
/
yang dipalsukan 
permohonan
Pendaftaran
di-tolak
dan Perusahaan yang
bersangkutan
tidak
dapat
me-lakukan
Pendaftaran Pangan
Olahan
selama
3
(tiga) tahun sejak

e-Registration
Terjadinya peningkatan permohonan
pendaftaran pangan olahan, baik dalam
negeri maupun luar negeri sejak tahun
2008
Untuk meningkatkan pelayanan
pendaftaran produk pangan lebih cepat,
efektif, efisien,transparan dan akuntabel

Layanan e-registration
(peraturan Kepala Badan POM No. 1
tahun 2013 tentang Penerapan
Pendaftaran Pangan Olahan Secara

Kelebihan Pendaftaran secara
Elektronik
ELEKTRONIK

Data administrasi
perusahaan
Akses pendaftaran
Jumlah pengajuan
pendaftaran
Persyaratan
pendaftaran
per jenis pangan
Persepsi petugas

Hanya satu kali pendaftaran perusahaan
paperless



Web-based, dapat diakses dari mana saja. Hanya
hardcopy Hasil Analisa dikirim ke Dit. PKP
Tidak ada pembatasan jumlah pendaftaran per
perusahaan per hari (pada jam kerja)
Persyaratan sudah ditetapkan per jenis pangan (self
assessment by sistem)
Persyaratan sudah tercantum dalam sistem 
perbedaan persepsi minimal

Pengajuan pendaftaran
Perusahaan yang akan mengajukan
pendaftaran pangan olahan harus
melakukan pendaftaran pemohon terlebih
dahulu untuk mendapatkan user ID dan
password.

User ID dan Password

merupakan
data rahasia perusahaan. Penyalahgunaan
User ID dan Password merupakan
tanggung jawab perusahaan sepenuhnya.

Pengajuan pendaftaran
Pendaftaran pemohon hanya dilakukan 1 (satu)
kali sepanjang tidak terjadi perubahan data
pemohon. Jika terjadi perubahan data, pemohon
harus menyampaikan pemberitahuan
perubahan data atau mengajuakn pendaftaran
kembali.
Perusahaan yang telah mendapatkan User ID
dan Password dapat melakukan Pendaftaran
melalui aplikasi e-Registration Pangan Olahan di
http://www.e-reg.pom.go.id

Cara Mendapatkan Nomor
Izin Edar (NIE)
Pendaftaran
Akun

Pendaftaran
Pangan
Olahan

Nomor Izin
Edar

2

Pendaftaran
Akun

Pendaftaran
# Dilakukan di Direktorat Inspeksi
Akun
dan Sertifikasi Pangan
Telepon 021-4241781
E-mail:
registrasi.inspeksi@yahoo.com
Untuk mendapatkan
Login&password, serta input dan
mengirimkan dokumen
administratif

Persyaratan dan Pendaftaran
# Notifikasi pemberitahuan diterima/ditolak melalui e-mail
Akun Perusahaan
M
D

PRODUKSI DALAM
NEGERI

1. Izin Usaha Industri
2. NPWP
3. PSB
(Hasil
Audit
Sarana Produksi)
4. Akte Notaris

M
L

PRODUKSI LUAR
NEGERI

1. SIUP / API
2. NPWP
3. PSB
(Hasil
Audit
Sarana Distribusi)
4. Akte Notaris
5. Surat
Penunjukkan
dari pabrik asal

3

Pendaftaran
Pangan Olahan

Pendaftaran Pangan Olahan
terdiri dari:
Pendafta
ran Baru

Pendafta
ran
Variasi

Pendafta
ran Ulang

Pendaftaran dilakukan secara elektronik/berbasis web. Pendaftaran
dilaksanakan secara bertahap berdasarkan tingkat risiko. Dalam
hal pendaftaran belum dapat dilaksanakan atau sistem elektronik
tidak berfungsi, maka Pendaftaran Pangan Olahan dilakukan secara
manual.

#
a

Pendaftaran Baru

Persyaratan Pendaftaran Baru
# Persyaratan pendaftaran Pangan Olahan
dibedakan berdasarkan tingkat risiko penilaian
yang terdiri atas:
TINGGI

RENDAH

SEDANG

SANGAT
RENDAH

Persyaratan Teknis untuk
Penetapan Tingkat Risiko
Penilaian
#4 Informasi proses
#1 Peruntukan (target
konsumen pro-duk)
#2 Penjelasan tentang nilai pH
dan aw produk
#3 Informasi suhu & waktu
proses pemanasan (jika
diproses dgn pe-manasan yg
bertujuan untuk mengurangi/mengontrol mikroba
patogen)

tertentu seperti organik,
iradiasi, rekayasa genetik,
ozonisasi,
dan teknologi
hurdle
#5 Pencantuman
klaim
pada
label seperti klaim kesehatan,
fungsi gizi, fungsi lain,
kandungan gizi, perbandingan
gizi,
dan lainnya BTP
#6 Penggunaan
terutama yang memiliki ADI
dan/atau batas maksimum
penggunaan

Persyaratan Teknis Berdasarkan
No

Tingkat Risiko Penilaian
(manual&elektronik)

Kelengkapan Data
Komposisi atau daftar bahan yang digunakan
1
termasuk keterangan asal bahan baku tertentu dan
atau BTP*
Proses produksi atau Sertifikat
GMP/HACCP/ISO22000/sertifikat serupa yang
2
diterbitkan/terakreditasi dan/atau hasil audit dari
pemerintah setempat**
3
Informasi tentang masa simpan
4
Informasi tentang kode produksi
5
Rancangan label
6
Hasil uji produk akhir (Certificate of Analysis)**
* tidak berlaku untuk komposisi tunggal
** tidak berlaku untuk pangan risiko rendah dan

TINGGI

Pangan
olahan
dengan
tingkat
risiko
penilaian
tinggi

• Diperuntukkan bagi konsumen atau
penyakit tertentu
• Mencantumkan klaim kesehatan meliputi
klaim fungsi zat gizi, fungsi lain, penurunan
risiko penyakit, dan/atau
• Merupakan pangan sterilisasi komersial
dengan ketentuan sebagai berikut:
• Pangan berasam rendah (pH > 4,6 dan >
aw 0,85)
• Dikemas secara hermetis
• Disterilisasi komersial, dan
• Disimpan pada suhu ruang

SEDANG

Pangan
olahan
dengan
tingkat
risiko
penilaian
sedang










Mencantumkan tabel informasi nilai gizi dan
klaim gizi meliputi klaim kandungan dan
perbandingan zat gizi,
Mencantumkan klaim lainnya meliputi klaim
isotonik, tanpa penambahan gula, klaim
laktosa dan klaim gluten
Menerapkan proses tertentu pada proses
produksinya: pas-teurisasi, ozonisasi, pangan
organik, pangan rekayasa gene-tika, pangan
iradiasi.
Menggunakan bahan baku tertentu yang
memiliki batasan penggunaan seperti herbal,
Menggunakan BTP yang memiliki batas
maksimum,
Menggunakan perisa dan/atau bumbu,
mencantumkan peringatan (warning) yang

SEDANG

Jenis pangan
olahan
dengan
tingkat risiko
penilaian
sedang

• Susu dan hasil olahnya meliputi susu
diasamkan, susu fermentasi, susu bubuk
berlemak, susu skim bubuk, susu dan krim
bubuk analog, susu bubuk lemak/minyak
nabati, susu bubuk, yogurt dan bahan untuk es
krim.
• Air mineral alami.
• Air minum dalam kemasan (Air Minum pH Tinggi
dan Air Embun) terutama yang tidak melalui
proses ozonisasi.
• Air minum beroksigen, terutama yang tidak
melalui proses ozonisasi.
• Minuman Beralkohol
• Pangan yang mengandung alkohol
• Makanan Penyimpanan Beku

RENDAH

Pangan
olahan
dengan
tingkat
risiko
penilaian
rendah



Definisi: Pangan olahan yang tidak
memenuhi kriteria pangan olahan dengan
tingkat risiko penilaian tinggi maupun
sedang, dan menggunakan bahan
tambahan pangan yang tidak memiliki
batas maksimum.



Proses penilaian produk dengan kategori ini
dilakukan melalui proses notifikasi

SANGAT
RENDAH

Pangan
olahan
dengan
tingkat
risiko
penilaian
sangat
rendah



Definisi: Pangan olahan yang tidak
memenuhi kriteria pangan olahan dengan
tingkat risiko penilaian tinggi, sedang,
maupun rendah, dan tidak menggunakan
bahan tambahan pangan.



Proses penilaian produk dengan kategori ini
dilakukan melalui proses notifikasi

Proses Pendaftaran Baru
EVALUASI

TINGGI
SEDANG
RENDAH
SANGAT
RENDAH

EVALUA
TOR

KASI
E

KASU
BDIT

DIREK
TUR

30 HK

VERIFIKASI
JENIS
PANGAN

NOTIFIKASI
KASIE

KASU
BDIT

10 HK

DIREK
TUR

#
b

Pendaftaran Variasi

Persyaratan Pendaftaran Variasi

Perusahaan
dapat
melakukan perubahan
data
perusahaan
maupun data pangan
olahan
yang
telah
memiliki Izin Edar

Pendaftaran
variasi
dapat
dilakukan
sepanjang
tidak
menyebabkan
perubahan
no-mor
izin edar dan/atau
per-ubahan
biaya
evaluasi dan pendaftaran

Jenis Perubahan
0
1

PERUBAHAN DATA
MINOR
• perubahan nama produsen;









perubahan nama dan/ atau
alamat Importir/Distributor;
perubahan nama dagang;
perubahan nama jenis;
perubahan dan/atau
penambahan berat/isi bersih;
pencantuman tulisan halal;
dan/atau tanda SNI;
perubahan untuk kepentingan
promosi dalam waktu
tertentu.
Perubahan masa simpan; dan/
atau;
Perubahan format kode
produksi.

0
2

PERUBAHAN DATA
MAYOR





perubahan desain label;
pencantuman dan atau
perubahan Informasi
Nilai Gizi;
perubahan dan/atau
penambahan klaim;
dan/atau
perubahan komposisi
dan/atau proses
produksi;

Variasi Minor (Notifikasi)
01

02

03

Pendaftaran
Variasi
dengan
perubahan
minor
diajukan
dengan
mengisi
Formulir (Lampiran 7)
dan
melam-pirkan
dokumen sesuai dengan jenis perubahan
yang diajukan (DAPAT
DI-DOWNLOAD PADA
SISTEM)

Dalam hal formulir
dan
dokumen
pendaftaran va-riasi
dinyatakan
lengkap
dan benar, paling
lambat
dalam
jangka waktu 10
(sepuluh)
hari
kerja, Kepala Badan
menerbitkan
persetujuan
Pendaftaran Variasi.

Tanpa
harus
menunggu
persetujuan
pendaftaran variasi,
Pendaftar dapat mulai
melakukan perubahan
sejak
tanggal
penyerahan dokumen
pendaftaran va-riasi
yang
dilengkapi
dengan
bukti
pembayaran Bank.

Persyaratan Pendaftaran Variasi
(Perubahan
/ Tambahan)
Minor (1)
No

Kelengkapan Data

Perubahan nama produsen dalam negeri
1. Izin usaha industri atau tanda daftar industri
2. Akte notaris yang menjelaskan status perubahan
Perubahan nama produsen luar negeri
1. Surat penunjukan dari perusahaan asal di luar negeri
2. Sertifikat Kesehatan (Health Certificate) atau Sertifikat Bebas Jual
3. (Certificate of Free Sale)
Surat penjelasan perubahan nama produsen di luar negeri dari pabrik asal
Perubahan nama dan / atau alamat Importir dan/atau Distributor
Surat Penunjukan dari pabrik asal dengan
1. nama dan/atau alamat importir/distributor
yang terbaru
2. SIUP atas nama dan / atau alamat importir/distributor yang baru
3. Hasil audit sarana distribusi terbaru

Jenis Pelayanan
Elektroni
Manual
k



-





-











Persyaratan Pendaftaran Variasi
(Perubahan
/ Tambahan)
Minor (2)
No

Kelengkapan Data

Perubahan nama dagang
1. Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI)
2. untuk produk
SNI wajib atau untuk produk yang mencantumkan tanda SNI pada label.
Sertifikat Merek (jika label mencantumkan ® atau ™)
Perubahan untuk kepentingan promosi dalam waktu tertentu
1. Surat pernyataan atau keterangan dari perusahaan yang menjelaskan
tujuan dan batas waktu untuk promosi
2. Izin promosi dari instansi yang berwenang (untuk hadiah langsung dan
undian
berhadiah)
Pencantuman logo Halal dan/atau Tanda SNI
1. Sertifikat Halal dan/atau SPPT-SNI
Perubahan masa simpan
1. Hasil uji stabilitas produk yang baru
Perubahan format kode produksi
1. Penjelasan format kode produksi yang baru

Jenis Pelayanan
Elektroni
Manual
k



-





















Persyaratan Pendaftaran Variasi
(Perubahan / Tambahan)
Mayor
No

Kelengkapan Data

Perubahan desain label
1. Rancangan label baru
Pencantuman dan/atau perubahan Informasi Nilai Gizi
1. Hasil analisa terbaru untuk zat gizi dan atau komponen fungsional
2. Perhitungan % AKG
Perubahan dan/atau penambahan klaim
1. Hasil analisa terbaru untuk zat gizi dan atau komponen fungsional yang
klaimnya diubah
2. atau ditambahkan
Perhitungan % AKG
Perubahan komposisi dan/atau Proses Produksi
1. Komposisi dan/atau Proses Produksi lama dan baru
2. Hasil uji terbaru
3. Penjelasan tentang asal bahan (khusus perubahan komposisi)
4. Keterangan tentang pangan rekayasa genetic (khusus perubahan
komposisi)

Jenis Pelayanan
Elektroni
Manual
k








-







-











#
c

Pendaftaran Ulang

Persyaratan
#
Pendaftaran Ulang PanganUlang
Olahan hanya
Pendaftaran

dapat dilakukan untuk Pangan Olahan yang
sama dengan yang disetujui sebelumnya.

Apabila Pangan Olahan yang didaftarkan ulang
telah mengalami perubahan  Pendaftaran
Variasi terlebih dahulu atau mengajukan
Pendaftaran Baru
Pendaftaran Ulang Pangan Olahan hanya dapat
dilakukan paling cepat 6 (enam) bulan dan
paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sebelum
tanggal masa berlaku izin edar berakhir.
Pendaftaran Ulang  NOTIFIKASI

Timeline Penerbitan
Pendaftaran Elektronik
Keputusan
Keputusan:
• Persetujuan
• Penolakan, atau
• Permintaan kelengkapan
data

TIMELINE
PETUGAS
30 HARI
(time to
response)

TIMELINE
PENDAFTAR
Drafting:
1 bulan
Pemenuhan
keleng-kapan
data: 30 hari

Izin Edar
IZIN EDAR Persetujuan hasil penilaian
pangan olahan yang diterbitkan oleh Kepala
Badan dalam rangka peredaran Pangan
NOMOR IZINOlahan
EDAR Nomor yang
diberikan bagi Pangan Olahan dalam
rangka peredaran pangan yang
tercantum pada izin edar
Pengambilan Izin Edar

Izin edar dapat diambil oleh pendaftar setelah
menyerahkan rancangan label akhir yang telah
disetujui dan asli bukti pembayaran jika pembayaran
dilakukan secara manual.

Contoh Rancangan Label
Akhir
yang telah disetujui

IZIN EDAR
PANGAN
OLAHAN

Izin Edar berlaku
selama 5 tahun dan
dapat diperpanjang
melalui Pendaftaran
Ulangyang
Izin Edar
telah habis masa
berlakunya
dinyatakan tidak
Pangan olahan
berlaku
yang masa berlaku
Izin Edarnya telah
habis dilarang
diedarkan

No Surat Izin
Edar
Identitas
Produk
Nomor Izin
Edar

Masa Berlaku
Izin Edar
Di sahkan
oleh Direktur
Penilaian
Keamanan
Pangan, a.n
KaBadan POM

Contoh Izin Edar
Produk Dalam Negeri dan
Luar Negeri
BPOM RI MD

BPOM RI ML

4

Label Pangan
Olahan

Peraturan
• UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan
terkait
Label Pangan
• PP No 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan
Pangan
• Peraturan Kepala Badan POM No. 12 Tahun
2016 Tentang Pendaftaran Pangan Olahan
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.00.06.51.0475 Tahun
2005 tentang Pedoman Pencantuman
Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan
• Peraturan No. HK. 03.1.23.11.11.09605
Tahun 2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.00.06.51.0475 Tahun
2005 tentang Pedoman Pencantuman
Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

Label Pangan

Ditempel
pada
kemasan

Dimasukkan
ke dalam
kemasan

Dicetak pada
kemasan

Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan
yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau
bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke
dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan
pangan.

Ketentuan Pencantuman
Label
Menggunakan
pada
0 Diwajibkan
Bahasa Indo-nesia
setiap pangan olahan
1 yang dike-mas untuk
diperdagangkan
0 Ditampilkan secara
Tidak mudah lepas
dari
ke-masan,
benar,
tidak
2 menyesatkan, jelas,
luntur, atau rusak
0
3

mudah
dibaca,
teratur
dan
tidak
berdesak-desakan
Melekat kuat , jika
dilepas akan merusak
label/kemasan
aslinya

Terletak pada bagian
yang mudah dilihat
dan dibaca

0
4
0
5
0
6

Keterangan Pada Label*
* Sesuai dengan UU No. 18 tahun 2012 tentang
Pangan
Nama Produk

Komposisi

Berat Bersih

Nama & Alamat
Produsen /
Importir

Halal bagi
yang
dipersyaratka
n

Tanggal & Kode
Produksi

Tanggal, Bulan,
& Tahun
Kadaluarsa

Nomor Izin Edar

Asal usul bahan
pangan tertentu

Nama Jenis
Nama
Dagang

Saran
Penyajian
Logo Halal
Nama dan
Alamat
Produsen

Bagian Utama
Label
Sirup Markisa

Bagian Lain
Komposisi:
gula
pasir, buah markisa
(20%), air, pewarna
kuning kuinolin CI
47005

Elvyr
a

Cara
Penyiapan/Penggunaan:
1. Masukkan 25 ml sirup
ke dalam gelas
2. Tambahkan 150 ml air
3. Aduk hingga rata
4. Sajikan

Saran Penyajian

Diproduksi oleh:
PT Elvyra Mandiri
Makassar 90141
Indonesia

Kode Produksi:
150216 ACD01

Isi Bersih 500ml

BPOM RI MD 123456789000

Nomor Izin
Edar

Baik Digunakan
Sebelum : 16 Des 16

Isi/berat
bersih

Komposisi

Cara
Penyiapan/
Penggunaa
n

Kode
produksi
Tanggal
Kedaluwars
a

Tulisan
• Menggunakan bahasa Indonesia
• Istilah asing dapat digunakan sepanjang
tidak ada padanannya, tidak dapat
diciptakan padanannya atau digunakan
untuk kepentingan perdagangan pangan
ke luar negeri
• Ukuran huruf minimal = huruf kecil “o”
huruf Arial 1 mm (6 point).
Huruf Arial 1 mm (6 point) :
font jenis “arial” dengan ukuran font 6
• Kemasan kecil (≤ 10 cm2) : ukuran huruf
tidak boleh lebih kecil dari 0.75 mm
• memuat keterangan paling sedikit
nama dan alamat pihak yang
memproduksi; dan
• pangan tersebut dimasukkan ke
dalam kemasan yang lebih besar
yang memungkinkan untuk memuat
keterangan yang harus dicantumkan

Gambar
orenji

• Harus menunjukkan hal
yang sebenarnya
• Gambar
buah,
sayur,
daging, ikan atau bahan
pangan lainnya
• boleh,
jika
pangan
meng-andung
bahan
tersebut, bu-kan perisa
• Pada
komposisi:
dicantumkan
jumlah
(%) bahan tersebut
• Contoh: ”Komposisi :
air, gu-la, ekstrak buah
jeruk
(2%),
perisa
artifisial jeruk”
• Dikecualikan,
gambar
sebagai sa-ran penyajian
(sesuai kewajaran)

Keterangan tentang
Berat Bersih atau Isi Bersih
 Berat bersih atau isi bersih  pernyataan pada label yang
memberikan keterangan mengenai kuantitas atau jumlah pangan
olahan yang terdapat di dalam kemasan atau wadah.
 Bobot tuntas atau berat tuntas  ukuran berat untuk pangan
padat yang menggunakan medium cair dihitung dengan cara
pengurangan berat bersih dengan berat medium cair.
 ditempatkan pada bagian utama label.
 Persyaratan pencantuman berat bersih atau isi bersih yaitu :
1) Pangan padat  berat bersih;
2) Pangan semi padat /kental  berat bersih /isi bersih;
3) Pangan cair  isi bersih.
 Penulisan satuan dalam satuan metrik. contoh:
Padat : miligram (mg), gram (g), kilogram (kg)
Cair
: mililiter (ml), liter (L)
Semi padat : miligram (mg), gram (g), kilogram (kg), mililiter (ml)
atau liter (L)
 Penulisan untuk menerangkan bentuk butiran /bijian sbb:
62
”Berat bersih : 1 g (Isi 5 butir @ 200 mg)”

Keterangan tentang Nama dan
Alamat
Pangan olahan yang diproduksi di wilayah
Indonesia:
• Harus dicantumkan nama dan alamat produsen
(nama kota, kode pos, dan Indonesia)
Pangan olahan yang dimasukkan ke wilayah
Indonesia
• harus dicantumkan nama dan alamat pihak yang
memproduksi di luar negeri. paling sedikit
mencantumkan nama kota dan nama negara.
• harus dicantumkan nama dan alamat importir.
paling sedikit mencantumkan nama kota, kode pos
dan Indonesia

Keterangan Kode Produksi dan
Kadaluwarsa

Pencantuman Kode
Produksi

• Penjelasan riwayat produksi pangan
olahan yang diproses pada kondisi dan
waktu yang sama
• Dapat dicantumkan dalam bentuk
nomor bets
• Dapat disertai dengan atau berupa
tanggal produksi, yaitu tanggal, bulan
tahun dimana pangan olahan tersebut
diproduksi

Keterangan Kode Produksi dan
Kadaluwarsa
Keterangan Kadaluwarsa
• Batas akhir pangan olahan dijamin mutunya
sepanjang penyimpanannya mengikuti
petunjuk produsen.
• Keterangan kedaluwarsa dicantumkan pada
label dengan didahului tulisan “Baik
digunakanPenulisan
sebelum : tanggal,
bulan,
Umur
Contoh penulisan
simpan
tahun”, sesuai dengan umur simpannya
≤ 3 bulan

Tanggal, bulan, dan
tahun

Baik digunakan sebelum : 10
JAN 13

˃ 3 bulan

Bulan dan tahun

Baik digunakan sebelum :
NOV 18

Keterangan Kedaluwarsa
 Pangan olahan yang tidak perlu mencantumkan
keterangan tanggal kedaluwarsa, yaitu :
 Minuman beralkohol jenis anggur (wine);
 Minuman yang mengandung alkohol lebih dari 10
(sepuluh) persen;
 Cuka;
 Gula (sukrosa); dan
 Roti dan kue yang mempunyai masa simpan
kurang dari atau sama dengan 24 (dua puluh
empat) jam.
 Pangan olahan diatas tetap harus mencantumkan
tanggal pembuatan dan atau tanggal pengemasan.
66

Best Before VS Used by
Date
Best Before
• best before = baik
digunakan sebelum;
• Setelah tanggal Best
before, pangan masih
dapat dipasarkan

Used by date/exp
date
• use by date =
expiration date =
kedaluwarsa
• setelah tanggal use by
date, pangan tidak
boleh dipasarkan

Best Before VS Used by
Date
• peraturan yang berlaku di Indonesia,
tidak ada perbedaan dalam
penggunaan istilah “baik digunakan
sebelum” dan “kedaluwarsa”.
• Keterangan kedaluwarsa
dicantumkan dengan tulisan “Baik
digunakan sebelum”.

Best Before VS Used by
Date




Dalam Food Standards Australia New Zealand (FSANZ), dijelaskan perbedaan antara
best before dan use by date sebagai berikut:
– Pangan yang harus dikonsumsi sebelum waktu tertentu karena alasan kesehatan
atau keamanan , harus ditandai “use by date”. Setelah tanggal tersebut, pangan
sudah tidak dapat dikonsumsi dan tidak boleh dijual karena berisiko terhadap
kesehatan atau keamanan.
– Setelah tanggal “best before”, pangan masih aman dikonsumsi namun kualitas
sudah berkurang dan masih dapat dijual.
– Untuk pangan yang mempunyai masa simpan lebih dari 2 tahun, missal
makanan kaleng, tidak perlu dilabel dengan “best before” karena sulit
memberikan pedoman yang akurat bagi konsumen seberapa lama pangan
tersebut terus bertahan kualitasnya selama beberapa tahun dan dapat
dikonsumsi.
– Kedua tanggal tersebut dipersyaratkan untuk pangan yang harus disimpan pada
kondisi khusus, misalnya yogurt yang harus disimpan pada suhu beku.
Dalam Codex stan 1-1985 yang telah diamandemen terakhir tahun 2010 tentang
General Standard for the Labelling of Prepackaged Foods, dijelaskan perbedaan
antara best before dan use by date sebagai berikut:
– Setelah tanggal Best before, pangan masih dapat dipasarkan sedangkan setelah
tanggal use by date, pangan tidak boleh dipasarkan.

Keterangan Halal
• Pencantuman keterangan Halal dilakukan
ketika bahan atau pangan tidak mengandung
bahan yang diharamkan dan diproses
menurut cara yang halal.
• Syarat pencantuman keterangan Halal
setelah memperoleh Sertifikat Halal dari MUI

Keterangan berkaitan dengan asal dan
sifat pangan
ALAMI untuk pangan olahan yang tidak
dicampur & tidak diproses atau pangan
olahan yang diproses secara fisika tetapi
tidak merubah sifat dan kandungannya
MURNI untuk pangan olahan yang tidak
ditambahkan sesuatu apapun, misal AMDK

DARI… Bahan tsb merupakan salah satu
bahan baku utama (minimal 50%
DENGAN… Diikuti % bahan, dikecualikan
bahan yang tidak boleh diklaim

Keterangan berkaitan dengan asal dan
sifat pangan
SEGAR Tidak boleh bagi pangan yang
terbuat dari bahan setengah jadi atau bahan
jadi
100% untuk pangan olahan yang tidak
ditambahkan/dicampur dengan bahan lain
ASLI tidak dapat digunakan untuk pangan
olahan yang dicampur dengan bahan yang
dapat mengaburkan keasliannya, seperti
penggunaan perisa. Misal : Susu cokelat
menggunakan cokelat dan perisa cokelat
tidak dapat mencantumkan kata “Dengan
Cokelat Asli”

Keterangan Lain
Penggunaan istilah untuk membedakan mutu suatu pangan olahan dapat
digunakan dengan ketentuan sbb :
 Istilah yang dapat digunakan untuk menunjukkan perbedaan suatu jenis
pangan olahan antara lain “spesial”, “premium”, “gold”,
“platinum”, “ekstra”, “plus (+)”, “advanced” atau kata lain yang
semakna.
 memiliki perbedaan yang jelas terkait mutu dan/atau gizi dengan
pangan olahan sejenis.
 Perbedaan kandungan gizi harus memenuhi ketentuan berlaku.
 Pangan sejenis  pangan olahan yang diproduksi oleh perusahaan yang
sama dengan nama jenis yang sama dan telah memiliki izin edar.
 disertai dengan tanda asterik (“*”) dan penjelasan tanda bintang
dicantumkan pada bagian utama label.
73

Tulisan dan Peringatan
Pangan olahan
yang mengandung
bahan berasal dari
babi
Susu Kental Manis

Pangan olahan
yang mengandung
pemanis

Minuman
beralkohol

Pangan olahan
yang mengandung
alkohol

Formula Bayi

Pangan yang
mengandung
alergen

Sediaan Bahan
Tambahan Pangan
(BTP)

Tulisan dan
gambar terkait
sponsor suatu
kegiatan (event)

Pangan Olahan yang
Mengandung
Bahan Berasal dari Babi

Minuman Beralkohol

Susu Kental Manis

Tulisan harus jelas terbaca dan proporsional
terhadap luas permukaan label dengan ukuran
paling sedikit 1,5 mm serta dicantumkan pada
bagian yang mudah dilihat oleh konsumen.

Pangan Olahan yang
Mengandung Alergen
Komposisi:
…………………..
Informasi
Alergen:
Mengandung sulfit

Bahan yang yang dapat menimbulkan
alergi a.l: serealia yang mengandung
gluten (seperti gandum, rye, barley,
oats, spelt), kerang-kerangan dan hasil
olahnya, telur dan hasil olahnya, ikan
dan hasil olahnya, kacang tanah, kedelai
dan hasil olahnya, susu dan hasil olahnya
termasuk laktosa, treenut dan hasil olah
kacang, sulfit (10 ppm atau lebih)

Pangan Olahan yang
Mengandung Pemanis

(1)

• Mengandung pemanis buatan, disarankan tidak
dikonsumsi oleh anak di bawah 5 (lima) tahun,
ibu hamil dan ibu menyusui;
• Pada label pangan olahan yang menggunakan
gula dan pemanis buatan wajib dicantumkan
tulisan ”Mengandung gula dan pemanis buatan”.
• Pada label pangan olahan yang menggunakan
pemanis buatan aspartam, wajib dicantumkan
peringatan “Mengandung fenilalanin, tidak cocok
Contoh pangan yang
mengandung gula dan pemanis
buatan

untuk penderita fenilketonurik”.

Pangan Olahan yang
Mengandung Pemanis

(2)

• Pada label pangan olahan yang
menggunakan pemanis poliol,
wajib dicantumkan peringatan
“Konsumsi berlebihan
mempunyai efek laksatif”.

Contoh pangan yang mengandung gula dan
pemanis alami sorbitol

Informasi Nilai Gizi pada Label
Pangan

Informasi Nilai Gizi (ING)
adalah daftar kandungan zat
gizi
pangan
pada
label
pangan
sesuai
dengan
format yang dibakukan.

TIDAK WAJIB

WAJIB, jika

• Disertai pernyataan bahwa pangan
mengandung vitamin, mineral, dan atau
zat gizi lainnya yang ditambahkan; atau
• Dipersyaratkan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku di bidang mutu dan gizi pangan,
wajib ditambahkan vitamin, mineral, dan
atau zat gizi lainnya

Informasi yg Wajib
Dicantumkan

Zat Gizi yg Wajib
Dicantumkan

Takaran saji

Energi total

Jumlah sajian per
kemasan

Lemak total

Catatan kaki

Protein
Karbohidrat total
Natrium

Ketentuan Informasi Nilai Gizi
pada
Front of Pack Label Pangan
•Olahan
Harus mencakup informasi tentang jumlah energi





berdampingan dengan jumlah lemak, lemak jenuh
dan garam (natrium),
Pencantuman gula dapat dicantumkan berdampingan
dengan zat gizi (energi, lemak, lemak jenuh, natrium)
Pencantumkan zat gizi lainnya dapat dicantumkan
sepanjang meme-nuhi persyaratan klaim yang
ditetapkan,
Pencantuman nilai gizi meliputi jumlah dan %AKG zat
gizi per kemas-an sesuai dengan yang tercantum
pada Tabel Informasi Nilai Gizi (ING).

FORMAT
INFORMASI
NILAI GIZI
Lemak,
protein, dan
karbohidrat

Vitamin dan
mineral

Catatan
kaki

Takaran saji
dan energi
total
Jumlah gizi dan
persentase
AKG
Persentase AKG : Jumlah

Persentase AKG : Jumlah
zat gizi per saji dibandingkan
dengan acuan label gizi
Biru
: wajib dicantumkan
dikali 100%
(mandatory)
Merah : wajib dicantumkan
dengan
persyaratan
tertentu
Hijau : dapat dicantumkan
secara
sukarela
(voluntary)

FORMAT
INFORMASI
NILAI
FORMATGIZI
LAIN
Format
Tabular/Horizont
al

Format Linier

Tulisan yang Dilarang
Dicantumkan
Mengandung zat
gizi lebih unggul
dari
produk lain

Dapat
menyehatkan

Merendahkan produk
lain

Pernyataan bebas
bahan tertentu
tetapi meng-andung
bahan
tertentu tersebut

Tidak mengandung
zat tertentu yang
secara alami tidak
ada.

Pernyataan dari
tenaga kesehatan
atau
yang menyerupai.

Berfungsi sebagai
obat
Dapat meningkatkan
kecerdasan atau IQ

Logo yang tidak
terkait produk

Gambar yang Dilarang
Dicantumkan
• Tenaga kesehatan atau berpenampilan
sebagai tenaga kesehatan
• Nama, logo atau identitas lembaga yang
melakukan analisis

5

Single MD

Outline

Pengertian

Single

MD

adalah satu nomor
pendaftaran
yang
sama
yang
diberikan untuk satu pangan olahan
yang diproduksi oleh perusahaan yang
memiliki beberapa sarana produksi di
lokasi berbeda sesuai dengan kriteria
Tujuanditetapkan
yang
Untuk memberikan kesempatan kepada perusahaan yang
memiliki beberapa sarana produksi di berbagai lokasi di
wilayah Indonesia melalui penggunaan rancangan label yang
sama.

Acuan
0
1
0
2

Undang-Undang Nomor
8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan
Konsumen
Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan

Peraturan Pemerintah
Nomor 69 Tahun 1999
tentang Label dan Iklan
Pangan
Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 2004
tentang
Keamanan,
Mutu, dan Gizi Pangan

0
3

Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan

Peraturan
Pemerintah
Nomor 48 Tahun 2010
tentang Jenis dan Tarif
Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang
berlaku
pada
Badan
Pengawas
Obat
dan
Makanan

0
4
0
5
0
6

Kriteria Single MD
 Single MD hanya dapat diajukan oleh perusahaan yang
memproduksi pangan di wilayah Indonesia.
 Pendaftaran diajukan sesuai dengan jenis produk
(manual atau elektronik)
 Pemberian single MD hanya dapat dilakukan apabila
terdapat kesamaan dalam hal :
a. Semua bahan baku termasuk asal bahan baku
dengan standar yang sama,
b. Proses produksi,
c. Nama perusahaan yang mendaftarkan dengan nama
perusahaan yang memiliki sarana produksi, dan
d. Desain label

Tata Cara Pengajuan Single MD
Pengajuan melalui e-registration :

Penambahan Sarana Produksi

Nomor Izin Edar Single MD
 diberikan untuk masing-masing lokasi
pabrik
 nama lokasi sarana produksi masingmasing
 nomor pendaftaran yang sama,
serta
 nomor surat persetujuan
pendaftaran yang berbeda

Masa Berlaku Persetujuan
Pendaftaran
Masa berlaku nomor pendaftaran (Nomor MD)
mengikuti masa berlaku surat persetujuan
pendaftaran yang pertama diterbitkan (nomor
induk)
Pendaftaran ulang dilakukan pada saat yang
bersamaan untuk semua lokasi sarana produksi
dan diberikan surat persetujuan pendaftaran
dengan masa berlaku yang sama (5 tahun)

Label Single MD
Label Pangan Olahan yang menggunakan single MD harus
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
di bidang pelabelan pangan.
Label pangan sekurang-kurangnya harus mencantumkan
keterangan tentang :
– nama pangan (nama jenis dan nama dagang)
– berat/isi bersih
– nomor pendaftaran (BPOM RI MD ……)
– nama dan alamat pihak yang memproduksi
– komposisi / daftar bahan yang digunakan
– kode produksi
– baik digunakan sebelum

Nama dan Alamat Pihak yang
Memproduksi
 Nama dan alamat pabrik induk dicantumkan
pada bagian utama label
 Alamat sarana produksi dapat dicantumkan
pada bagian lain berupa penambahan kode
khusus kota pada kode produksi.
 Kode khusus kota tersebut sesuai dengan SNI
dan akan menjadi acuan pengawasan post
market

Contoh Pencantuman singkatan
nama kota

U
IND

5 tahun

K

A
AN

K

4 tahun

6

Penutup

Akses Informasi dan Pengaduan
Direktorat Penilaian Keamanan
Telepon
: 021 – 42800221
Fax :Pangan
021 – 4245267
HP

: Subdit Penilaian Makanan Minuman
0813 99133 050
Subdit Penilaian Pangan Khusus
0813 99133 060
Subdit Penilaian Pangan Olahan Tertentu
0813 99133 070

Email

: ditpkp_bpom@yahoo.com
penilaianpangan@pom.go.id
ereg_pkp@pom.go.id
pengaduankonsumenpkp@pom.go.id

Konsultasi
: ditpkp_konsulmakmin_ereg@yahoo.com
ditpkp_konsukpk@yahoo.com
ditpkp_konsulpot@yahoo.com
Subsite
: http://registrasipangan.pom.go.id
Kontak Kami
: melalui Sistem e-registration
Kotak Saran
: di ruang pelayanan
Alamat surat menyurat :
Direktorat Penilaian Keamanan Pangan
Gedung B Lantai 3 Badan Pengawas Obat dan Makanan
Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat 10560

Akses Informasi dan Pengaduan
Badan POM
Website Badan POM RI
www.pom.go.id
HALOBPOM 1500533
@bpom_ri

Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK)

SMS: 081.21.9999.533
Email : halobpom@pom.go.id

Terima Kasih