92ae6 02 model data relasional (mdr)

Sistem Basis Data

Model Data Relasional
Mahmud Yunus,S.Kom., M.Pd.

Cara Pandang (Abstraksi) Terhadap Data




Salah satu tujuan penerapan Sistem Basis Data
adalah menyediakan pengguna suatu pandangan
abstrak dari data, secara nyata dan sederhana yakni
sistem menyembunyikan rincian bagaimana data
disimpan dan dipelihara (pengguna tidak dipusingkan
dengan rumitnya sistem dalam mengelola data)
Pengguna Sistem Basis Data secara umum adalah
awam di bidang komputer, oleh karena itu
pengembang seharusnya menyembunyikan
kompleksitas sistem dari pengguna dengan
meyediakan beberapa peringkat abstaksi data 

three schema Architecture

Three Schema Architecture
USER
EXTERNAL
LEVEL

CONCEPTUAL
LEVEL
INTERNAL
LEVEL

External View

External View

Pandangan Konseptual/Logika

Pemetaan Secara Internal/ Phisik


DATABASE

External Level / Tingkat Pengguna/Pandangan
Pada peringkat ini meyederhanakan interaksi pengguna dengan
sistem berupa antarmuka pengguna grafis (GUI-Graphical User
Interface) pada perangkat lunak aplikasi sistem basis data.
Conceptual Level / Tingkat Konsep
Abstraksi yang mendiskripsikan secara menyeluruh tampilan
komunitas dari basis data meliputi entity, atribut dan bagaimana
hubungan relasi antar data/table yang terjadi.
Internal Level / Tingkat Fisik
Abstraksi yang mendiskripsikan struktur penyimpanan basis data
secara fisik pada system komputer dan organisasi file yang
digunakan dalam menyimpan dan mengakses basis data .

 Tingkat Pandangan
 Banyak pemakai yang tidak berurusan dengan
semua informasi yang disimpan dalam basis
data
 Kebanyakan pemakai hanya memerlukan

sebagian informasi yang ada dalam basis data
 Tingkat Pandangan (view) memdefinisikan suatu
bagian untuk suatu kelompok tertentu
 Sistem dapat menyediakan pandangan berbeda
pada basis data yang sama

 Tingkat Konseptual
 Tingkat Konseptual mendeskripsikan data apa
yang sesungguhya disimpan dan keterhungan
antar data (data relationships) yang ada dalam
basis data
 Seluruh basis data dinyatakan dengan sejumlah
struktur yang sederhana (mudah dipahami)
 Tingkat konseptual menyatakan
 Entitas, atribut dan terhubungannya
 Konstrain (batasan) terhadap data
 Informasi keamanan dan integritas data

 Tingkat Fisik
 Tingkat fisik mendeskripsikan cara penyimpanan

fisik data secara rinci (komplek)
 Tingkat ini mencakup implementasi fisik basis
data untuk memperoleh kinerja dan utilisasi
ruang penyimpanan yang optimal
 Tingkat fisik ini berurusan dengan
 Alokasi ruang penyimpanan
 Deskripsi rekord untuk kebutuhan penyimpanan
(ukuran simpanan untuk tiap item data)
 Teknik-teknik kompresi dan enkripsi data

Ketidakbergantungan Data
 Sasaran utama arsitektur 3 tingkat adalah
Ketidakbergantungan Data pada setiap levelnya
 Ketidatbergantungan Data merupakan kemampuan
memodifikasi skema di satu tingkat, dengan tidak
mempengaruhi definisi skema di tingkat lainnya.
 Ketidakbergantungan Data dapat dipandang
sebagai;
 Ketidakbergantungan secara logik (logical data
independence)  perubahan skema konsep tidak

mempengaruhi program aplikasi. Modifikasi tingkat
konsep diperlukan saat pengubahan struktur logik.
 Ketidakbergantungan secara fisik (logical data
independence)  perubahan skema fisik tidak
mempengaruhi skema konseptual. Modifikasi tingkat
fisik diperlukan untuk meningkatkan kinerja sistem
basis data dan aplikasi pada umumnya

 Perubahan pada skema konsep
(penambahan/pengurangan entitas, atribut
atau relasinya) harus dimungkinkan tanpa
mengubah skema eksternal yang telah ada.
 Perubahan pada skema internal/fisik
(perubahan struktur/organisasi file,
index/hashing, perangkat penyimpanan)
harus dimungkinkan tanpa perlu mengubah
skema konseptual

Model Data
 Model Data merupakan kumpulan konsep yang

terpadu untuk mendeskripsikan data, keterhubungan
antar data (relationship), semantik dan batasan
konsistensi data (constrain), yang berguna untuk
menyembunyikan kompleksitas/rincian penyimpanan
data pada level rendah/fisik
 Model Data dapat terdiri dari 3 komponen;
 Bagian struktur yang berisikan sekumpulan aturan
yang berkaitan dengan basis data yang dibangun
 Sekumpulan aturan integritas yang menjamin
keakuratan data
 Bagian manipulasi yang mendefinisikan tipe-tipe
operasi yang diijinkan seperti pembaruan dan
pengambilan data serta pengubahan struktur basis
data

Macam- Macam Model Data
 Model data yang umum digunakan adalah






Model Entity Relationship (ER Model)
Model Relasional
Model Data Berorientasi Objek
Model lain seperti Model Data Jaringan dan
Model Data Hierarki (keduanya sudah
kadaluarsa)

 Model-model data tersebut secara umum
dikategorikan menjadi
 Model data berbasis Rekord (ER, Relasional,
Jaringan dan Hierarki)
 Model data berbasis Objek (UML)

Model Data Jaringan
Mirip dengan hirarkical model, dimana data
dan hubungan antar data direpresentasikan dengan
record dan links. Perbedaannya terletak pada
susunan record dan linknya yaitu network model

menyusun record-record dalam bentuk graph.
Beberapa ketentuan untuk model data jaringan :
Terdapat lebih dari satu edge antara pasangan node
Tidak ada konsep root node
Suatu node dapat mempunyai lebih dari parent node
Contoh model data jaringan :

model data jaringan
R1

R3

R2

R4

R5

Menu


I Back

Model Data Hirarki
Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan
dengan record dan link (pointer), dimana record-record tersebut
disusun dalam bentuk tree (pohon), dan masing-masing node
pada tree tersebut merupakan record/grup data elemen.
Ketentuan-ketentuan dalam model data hirarki adalah :
Terdiri dari kumpulan record (R1,R2,R3,...Rn) yang masingmasing mempunyai field pengenal.
Terdapat suatu kumpulan kaitan yang berhubungkan semua
jenis record sehingga membuat diagram struktur data.
Kaitan tersebut membentuk suatu pohon yang semua ujungnya
mengarah ke daun.
Tidak mungkin ada elemen yang mempunyai parent lebih dari
satu.
Setiap kaitannya membentuk hubungan tunggal jamak, artinya
jika Ri parent dari Rj, maka setiap record Rj tepat hanya
mempunyai satu record Ri yang berkaitan.

Contoh Model Hirarki :

A

B

C

E

D

F

G

H

I

DEPARTEMEN
DNAME


DNUMBER

MGRNAME

MGRSTARDATE

EMPLOYE
NAME

SSN

BDATE

PROJECT
ADRESS

DEPENDENT
DEPNAME

SEX

PNUMM

PNAME

SUVERVISE
BRITHDATE

NAME

PLOCATION

WORKER
SSN

NAME

SSN

HOURS

Model Entity-Relationship
 Entity adalah obyek pada dunia nyata yang dapat
dibedakan satu dengan lainnya, yang bermanfaat bagi
aplikasi yang sedang dikembangkan
 Relationship adalah hubungan antara beberapa entitas
 Model Entity-Relationship adalah suatu representasi
logika dari data pada suatu organisasi atau area bisnis
tertentu dengan menggunakan Entity dan Relationship.
Nim

Atribute

Nama

Mahasiswa

Entity/Entitas

Nilai

No_Mk

Matakuliah

Mengambil

Relasi

Nama_MK

Model Data Relasional
 Model Data Relasional adalah model basis data
yang menggunakan sejumlah tabel untuk
mengambarkan data serta hubungan antara data-data
tersebut
 Setiap tabel memiliki sejumlah kolom dimana setiap
kolom memiliki nama yang unik.
 Setiap kolom dalam tabel-tabel mencerminkan atributatribut entitas yang bersangkutan seperti pada model
Entity Relationship
 Model Data Relasional merupakan abstraksi data
pada tingkat yang lebih rendah (detil) dari ERD(Entity
Relationship Diagram). Oleh karena itu perancang
basis data umumnya menggunakan ERD terlebih
dahulu kemudian menterjemahkan ke dalam model
relasional

Contoh Model Relasional
Tabel Mahasiswa

Tabel Matakuliah

Nim

Nama

No_Mk

Nama_MK

SKS

0001.52.2007

Paijoe

111

Basis Data

3

0002.51.2007

Bedjoe

222

Delphi

2

Tabel Nilai
NIM

No_MK

Nilai

0001.52.2007

111

A

0001.52.2007

222

B

0002.51.2007

111

A

Sasaran Model Relasional
 Model basis data disebut relasional karena basis data
dibangun berdasarkan konsep relasi di matematika.
 Relasi di matematika menyatakan bahwa elemen-elemen
dari himpunan yang berbeda dapat saling berhubungan
 Sasaran/tujuan penerapan model rasional adalah
 Memungkinkan derajat ketidakbergantungan data
yang tinggi. Program aplikasi tidak dipengaruhi oleh
modifikasi representasi internal (perubahan
organisasi file & urutan rekord)
 Memberikan landasan semantik, konsistensi dan
ketiadaan redudansi data dengan proses Normalisasi
Relasi (proses penghindaran terhadap kelompok data
berulang/RG dan redudansi)
 Memungkinkan perluasan bahasa manipulasi data
menjadi berorientasi himpunan (Set Oriented Data
Manipulation Language)

Keunggulan Model Relasional
 Merupakan alat komunikasi yang bagus (mudah
dipahami) antara pemakai dan perancang basis data
 Memenuhi kriteria kebutuhan dasar dalam
perancangan basis data (adanya mekanisme
konsistensi data dan penghilangan redudansi data)
 Adanya kemandirian antara Data degan Program
Aplikasi
 Struktur data yang dipresentasikan dengan model
relasi dapat dikonversi ke RDBMS dan
diimplementasikan ke komputer secara langsung
 Model data relasional yang telah dikonversi &
diimplementasikan dengan RDBMS dapat digunakan
secara bersama (data sharing)

Istilah-Istilah Pada Model Relasional


Relasi





Atribut






Himpunan nilai yang diijinkan dalam suatu Atribut
Setiap Atribut didefinisikan pada suatu Domain
Domain mendefinisikan nilai-nilai yang mungkin dimiliki oleh Atribut

Tupel





Nama kolom pada relasi
Seluruh Atribut dalam Relasi saling berhubungan untuk
merepresentasikan sebuah Tupel yang lengkap
Derajat (Degree) Relasi adalah jumlah Atribut dalam sebuah Relasi

Domain






Tabel yang terdiri dari baris dan kolom
Himpunan dari Tupel, yang secara matematis urutan Tupel tidak
PENTING

Baris yang berisi kumpulan Atribut dalam sebuah Relasi
Tupel juga dikenal sebagai Rekord

Kardinalitas Relasi


Jumlah Tupel yang dikandung sebuah Relasi pada suatu saat

Operasi Dasar Basis Data
 Pembuatan Basis Data (Create Database)
 Penghapusan Basis Data (Drop Database)
 Pembuatan File/Table baru ke suatu basis data
(Create Table)
 Penghapusan File/Table dari suatu basis data
(Drop Table)
 Penambahan data baru ke suatu file/table di
sebuah basis data (insert)
 Pengambilan data dari sebuah file/table
(Retrieve/Search)
 Pengubahan data dari sebuah file/table (Update)
 Penghapusan data dari sebuah file/table (Delete)

Bahasa Basis Data
 Terdiri dari sejumlah perintah
(statement) yang diformulasikan dan
dapat diberikan oleh pengguna dan
dikenali/diproses oleh DBMS untuk
melakukan suatu aksi/pekerjaan
tertentu.
 Komponen Bahasa Basis Data
 Data Definition Language (DDL)
 Data Manipulation Language (DML)

Data Definition Language
 Digunakan untuk mespesifikasikan
struktur/skema basis data yang
menggambarkan desain basis data secara
keseluruhan.
 Hasil kompilasi perintah DDL adalah kamus
data File yang berisi metadata (data yang
mendeskripsikan data sesungguhnya)
 Struktur penyimpan dan metode akses yang
digunakan oleh sistem basis data disebut
dengan data storage and definition language

Data Manipulation Language (DML)
 Digunakan untuk memanipulasi basis data
 Bentuk manipulasi





Pencarian kembali data lama
Penyisipan data baru
Penghapusan data
Pengubahan data

 Jenis DML
 Prosedural
 Non Prosedural

Manajer Basis Data
 Modul program yang menyediakan
antarmuka (interface) antar penyimpanan
data low level dalam basis data dengan
program aplikasi dan query yang diterima
oleh sistem.
 Tugasnya:






Berinteraksi dengan manajer file
Pelaksanaan integrity
Pelaksanaan Keamanan
Backup dan recovery
Kontrol konkurensi

Administrator Basis Data
 Orang yang mempunyai wewenang
untuk mengendalikan sistem basis
data.
 Tugasnya:
 Mendefinisikan Skema
 Mendefinisikan Struktur penyimpanan dan
metode akses
 Memodifikasi skema dan organisasi fisik
 Menjamin otorisasi untuk mengakses data
 Menspesifikasikan integrity constraint
(Pembatas)

Struktur Sistem Manajemen Basis Data

 File Manager
 Mengatur alokasi penyimpanan

 Database Manager
 Menetapkan antarmuka

 Query Processor
 Menerjemahkan perintah query menjadi instruksi
yang dimengerti oleh database manager

 DML Precompiler
 Mengubah perintah DML menjadi bentuk perintah
normal

 DDL Compiler
 Mengubah perintah DDL menjadi tabel yang berisi
metadata