d7616 akuntansi perusahaan dagang 2015

PERUSAHAAN DAGANG

7. Pembelian Persediaan
Ada dua sistem pencatatan persediaan
a. Sistem Persediaan Periodik (Periodic
Inventory System)
b. Sistem Persediaan Perpetual (Perpetual
Inventory System)

Perbadingan Sistem Periodik dan Sistem
Perpetual
Periodik

Perpetual

a. Tidak ada pencatatan
persediaan
b. Tidak ada buku
tambahan/kartu
persediaan
c. Untuk penyusunan

laporan keuangan harus
menghitung persediaan

a. Dilakukan pencatatan
persediaan
b. Mempunyai buku
tambahan/kartu
persediaan
c. Tidak perlu
menghitung persediaan
pada saat menyusun
laporan keuangan

Periodik

Perpetual

d. Biasa digunakan
untuk barang murah


d. Dapat digunakan
untuk semua jenis
barang

e. Biayanya murah,
tetapi lemah dalam
pengendalian

e. Baik untuk tujuan
pengendalian

Dalam Sistem Periodik Pembelian barang
dagangan dicatat dalam perkiraan
pembelian/purchases.
Dalam Sistem Perpetual pembelian
barang dagangan dicatat dalam perkiraan
persediaan barang
dagangan/Merchandise inventory

Contoh:

Pada tanggal 11 Mei 2011 membeli barang
dagangan secara kredit dari PT ABC Rp
2.000.000,Jurnal:
Sistem Periodik
Pembelian
XXX
Hutang Dagang
XXX

Sistem Perpetual
Persediaan Barang Dagangan
Hutang Dagang

XXX
XXX

Potongan Pembelian
Ada 2 macam:
1. Potongan Perdagangan/
Kuantitas(Quantity Discount)

adalah:
potongan yang diperoleh pembeli
jika membeli dalam jumlah besar

Potongan Tunai/ Pembelian (Purchases
Discount) adalah:
potongan yang diperoleh jika pembayaran
pada saat periode diskon sesuai yang
ditentukan dalam persyaratan.
Contoh:
Syarat mendapat potongan 2/10, n/30
artinya bahwa potongan adalah sebesar
2% jika dibayar dalam 10 hari setelah
tanggal faktur jangka waktu kredit 30 hari.

Ada 2 Cara pencatatan potongan tunai:
Cara 1: mencatat persediaan dengan
harga beli bruto, pencatatan potongan
saat dilakukan pembayaran pada periode
diskon.

Cara 2: mencatat persediaan dengan
harga beli netto (harga beli bruto
potongan)

Contoh:
Pada tanggal 11 Mei 2011 membeli barang
dagangan secara kredit dari PT ABC Rp
2.000.000,- dengan syarat 2/10,n/30.
Jurnal:
Cara 1
Persediaan barang dagangan 2.000.000
Hutang dagang
2.000.000

Perusahaan membayar pada periode
diskon
Jurnal:
Hutang Dagang
2.000.000
Kas

1.960.000
Persediaan Brg
40.000

Perusahaan membayar Setelah periode
diskon
Jurnal:
Hutang Dagang
Kas

2.000.000
2.000.000

Cara 2
Persediaan barang dagangan 1.960.000
Hutang dagang
1.960.000
Perusahaan membayar pada periode diskon
Hutang Dagang
1.960.000

Kas
1.960.000

Pembelian Retur dan Pengurangan
Harga
Pembelian retur :
Mengembalikan barang dagangan yang
dibeli kepada penjual dengan alasan.
Pengurangan harga:
Perusahaan memberikannya pada saat
terjadi kerusakan/cacat

Contoh
Pada tanggal 7 April dibeli barang dagangan
Rp 10.000.000,- dengan syarat
pembayaran 2/10, n/30. Pada tanggal 10
April dikembalikan barang dagangan
Rp 6.000.000,- 16 april pelunasan
pembayaran. Perusahaan
mengasumsikan pencatatan dengan dasar

kebijaksanaan bahwa semua diskon akan
diambil.

Jurnal:
7 April
Persediaan Barang
Dagangan
9.800.000
Hutang Dagang
9.800.000
10 April
Hutang dagang
5.880.000
Persediaan Brg dagangan
5.880.000

16 April
Hutang dagang
3.920.000
Persediaan Brg Dagangan

3.920.000

8. Penjualan Persediaan
a.Penjualan Tunai
Contoh:
Pada tanggal 27 Januari Restoran XYZ
menjual barang dagangan Rp 300.000 dan
Harga Pokok Penjualan(HPP) Rp 210.000
Jurnal:
Kas
300.000
Penjualan
300.000
HPP
210.000
Persediaan Brg dagangan
210.000

b. Penjulalan Kredit
Contoh:

Pada 16 Januari Perusahaan menjual
barang secara kredit
Rp 6.000.000,- pelunasan pada 27
Januari

Jurnal:
16 Januari
Piutang Dagang
6.000.000
Persediaan Brg Dagangan

6.000.000

27 Januari
Kas
6.000.000
Piutang Dagang

6.000.000


Potongan Penjualan
Potongan pembelian yang diberikan kepada
pembeli jika dipandang dari sudut penjual
maka disebut potongan penjualan.
Contoh:
Diterima pelunasan piutang dagang
2.000.000 dengan memberikan potongan
penjualan 2%.

Jurnal:
Kas
1960.000
Potongan Penjualan 40.000
Piutang Dagang
2.000.000

Penjualan Retur dan Pengurangan Harga
Pengembalian barang dagangan karena
cacat/rusak dilihat dari sudut pandang
penjual disebut Penjualan Retur.
Potongan harga (sales allowance) terjadi
jika ada kesepakatan pembeli tidak
mengembalikan barang dan penjual
memberikan potongan.

Contoh:
Pada 20 Oktober dijual barang dagangan
Rp 8.000.000,- secara kredit dan syarat
pembayaran 3/10, n/30. HPP Rp 5.500.000,25 Oktober pembeli mengembalikan barang
sejumlah Rp 400.000,- dengan HPP
Rp 250.000,-. Perusahaan menggunakan
sistem Perpetual dalam pencatatannya.

Jurnal
20 Oktober
Piutang Dagang
Penjualan
HPP

8.000.000
8.000.000

5.500.000
Persediaan Brg
Dagangan
5.500.000

25 Oktober
Penjualan Retur &
Pengurangan Harga
Piutang Dagang

400.000

Persediaan Brg Dagangan
HPP

400.000
250.000
250.000

Apabila pada 27 Oktober perusahaan
memberikan pengurangan harga kepada
pembeli atas barang yang rusak tidak
dikembalikan Rp 75.000,-.
Jurnal:
Penjualan Retur &
Pengurangan Harga
Piutang Dagang

75.000
75.000

9. Akuntansi Biaya Pengiriman
Merupakan biaya yang terjadi sehubungan
dengan pengiriman barang dagangan dari
tempat/gudang penjual ke pembeli
Syarat jual beli menentukan kapan suatu
perusahaan (penjual) mengakui adanya
penjualan dan perusahaan (pembeli)
mengakui adanya pembelian

Syarat jual beli menunjukkan pihak mana
yang menanggung atau membayar biaya
pengiriman, pembeli atau penjual
Ada dua syarat jual beli yang umum
digunakan:
1. Franco gudang penjual (free on board
shipping point/FOB shipping point) berarti
penjulan atau pembelian diakui pada saat
barang telah dimuat ke dalam alat
angkutan di tempat penjual dan biaya
pengiriman ditanggung oleh pembeli.

2. Franco gudang pembeli (free on board
destinition/FOB destination) berarti
penjulan atau pembelian diakui pada saat
barang telah sampai digudang pembeli
dan biaya pengiriman ditanggung oleh
penjual.

Contoh:
Tanggal 10 februari dijual barang dagangan
kepada PT XYZ secara kredit Rp 3.000.000,dengan syarat FOB Penjual n/30. Perusahaan
membayar biaya pengiriman lebih dulu
Rp 200.000,- dan membebankan PT XYZ
dengan menambah jumlah biaya dalam faktur
penjualan.HPP barang Rp 1.600.000,-

Jurnal
Piutang Dagang
Penjualan
Piutang Dagang
Kas

3.000.000
3.000.000
200.000
200.000

HPP
1.600.000
Persediaan Brg Dagangan 1.600.000

Jurnal yang dibuat PT XYZ berdasarkan
faktur yang diterima
Persediaan Brg
Dagangan
3.200.000
Hutang Dagang
3.200.000

1. Penjualan Bersih = Penjualan Retur
Penjualan - Diskon/Potongan
2. Harga Pokok Barang Yang Dibeli = Pembelian
- Retur Pembelian Diskon/Potongan
pembelian + Biaya Pengiriman Barang Masuk
3. Harga Pokok Penjualan = Persediaan Awal +
Harga Pokok Barang yang Dibeli Persediaan
Akhir
4. Laba Kotor = Penjualan Bersih Harga Pokok
Penjualan
5. Laba Bersih = Laba Kotor Biaya Operasi.

Penjualan
Retur Penjualan
Diskon/Potongan
Penjualan Bersih

XXXXX
xxx
xxx +
xxxx
XXXXX

Pembelian
Retur Pembelian
Diskon/Potongan

XXXXX
xxx
xxx +

Biaya Pengiriman/angkut
Harga Pokok Brg yg dibeli

xxxx
XXXX
XX +
XXXXX

Pesediaan awal
Pembelian
Retur Pembelian
Diskon/Potongan

XXXXX
xxx
xxx +
xxxx
XXXXX

LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN ABADI
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008
PENDAPATAN DARI PENJUALAN:
PENJUALAN
Rp 36.009.250
PENJUALAN RETUR
Rp 307.000
POTONGAN HARGA
Rp 289.500 (+)
Rp
596.500 (-)
PENJULAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN/HARGA POKOK PENJUALAN
LABA BRUTO
BEBAN OPERASI:
BEBAN PENJUALAN
Rp 3.731.000
BEBAN UMUM & ADMINISTRASI
Rp 1.738.000 (+)
- TOTAL BEBAN OPERASI
- LABA OPERASI
-PENDAPATAN LAIN-LAIN
BEBAN LAIN-LAIN
LABA BERSIH

Rp 35.412.750
Rp 26.265.250 (-)
Rp 9.147.500

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

5.469.000 (-)
3.678.500
220.000 (+)
3.898.500
122.000 (-)
3.776.500

LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PERUSAHAAN ABADI
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008
MODAL ADI PER 1 JANUARI 2008
Rp 7.190.000
LABA BERSIH
Rp 3.776.500
PRIVE
Rp 900.000 (-)
Rp 2.876.500 (+)
MODAL ADI PER 31 DESEMBER 2008
Rp 10.066.500

NERACA
PERUSAHAAN ABADI
NERACA
31 DESEMBER 2008

AKTIVA
AKTIVA LANCAR:
KAS
WESEL TAGIH
PIUTANG DAGANG
PIUTANG BUNGA
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN
PERLENGKAPAN KANTOR
ASURANSI DIBAYAR DIMUKA
TOTAL AKTIVA LANCAR

2.647.500
2.000.000
3.044.000
10.000
3.107.500
30.500
132.500

PASIVA
KEWAJIBAN LANCAR :
HUTANG DAGANG
HUTANG GAJI
SEWA DITERIMA DIMUKA
TOTAL KEWAJIBAN LANCAR

1.121.000
90.000
57.000

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG:
WESEL BAYAR JANGKA PANJANG
10.972.000 TOTAL KEWAJIBAN

AKTIVA TETAP:
MODAL
PERALATAN TOKO
1.355.000
MODAL ADI
AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN TOKO
(285.000)
PERALATAN KANTOR
778.500
AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN KANTOR
(236.000)
TOTAL AKTIVA TETAP
1.612.500
TOTAL AKTIVA
12.584.500 TOTAL PASIVA

1.268.000

1.250.000
2.518.000

10.066.500

12.584.500