Bahan Ajar HI PERIKATAN 3

YAITU

2. KECAKAPAN
BERTINDAK

: KECAKAPAN ATAU
KEMAMPUAN UNTUK
MELAKUKAN
PERBUATAN HUKUM.
 PERBUATAN HUKUM : PERBUATAN
YANG
AKAN MENIMBULKAN AKIBAT HUKUM.
13/10/17

NENENG OKTARINA, SH,MH

1

lanjutan




Orang yang mengadakan perjanjian
hanyalah orang yang cakap hukum
dan wenang bertindak.
Orang yang cakap/wenang bertindak
adalah orang yang sudah dewasa
atau sudah kawin atau susdah
berumur 21 tahun.

13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

2

Lanjutan


Orang yang tidak berwenang untuk

melakukan perbuatan hukum
adalah :
1. anak di bawah umur
(minderjarigheid)
2. orang yang berada di bawah
pengampuan

13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

3

4. Causa yang Halal





geoord Oorzaakeloofde

Pasal 1337 KUHPER, hanya menyebutkan
Causa yang terlarang.
Causa yang terlarang :
1. bertentangan dengan Undang-Undang
2. bertentangan dengan Kesusilaan
3. bertentangan dengan ketertiban
Umum

13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

4

3. ADANYA OBJEK PERJANJIAN







Onderwerp der overeenkomst
Objek perjanjian : prestasi (pokok
perjanjian.
Prestasi : apa yang menjadi
kewajiban debirtur dan apa yang
menjadi hak si kreditur
Bentuk prestasi : berbuat sesuatu,
memberikan sesuatu dan tidak
melakukan sesuatu.

13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

5

BENTUK-BENTUK PERJANJIAN




BENTUK PERJANJIAN :
1. TERTULIS
2. LISAN
PERJANJIAN TERTULIS ADA TIGA
BENTUK YAITU :
1. PERJANJIAN DI BAWAH TANGAN,
YANG
DITANDATANGANI PARA PIHAK SAJA.

13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

6

LANJUTAN
2. PERJANJIAN DENGAN SAKSI

NOTARIS UNTUK MELEGALISIR
TANDA TANGAN PARA PIHAK.
3. PERJANJIAN YANG DIBUAT
DIHADAPAN DAN OLEH NOTARIS
DALAM BENTUK AKTA NOTARIL

13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

7

AKTA NOTARIL






YAITU AKTA YANG DIBUAT DIHADAPAN

DAN DIMUKA PEJABAT YANG
BERWEWENANG UNTUK ITU.
PEJABAT YANG BERWEWENANG UNTUK
ITU : NOTARIS, CAMAT, PPAT
FUNGSI AKTA NOTARIL :
1. SEBAGAI BUKTI BAHWA PARA PIHAK
YBS TELAH MENGADAKAN PERJANJIAN

13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

8

LANJUTAN
2. SEBAGAI BUKTI BAGI PARA PIHAK BAHWA
APA YANG TERTULIS DALAM PERJANJIAN
ADALAH MENJADI TUJUAN DAN KEINGINAN
PARA PIHAK.
3. SEBAGAI BUKTI KEPADA PIHAK KETIGA

BAHWA PADA TANGGAL TERTENTU,
KECUALI DITENTUKAN SEBALIKNYA PARA
PIHAK TELAH MENGADAKAN PERJANJIAN
BAHWA ISI PERJANJIAN ADALAH SESUAI
DENGAN KEHENDAK PARA PIHAK.
13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

9

FUNGSI PERJANJIAN
1.

2.

FUNGSI YURIDIS
DAPAT MEMBERIKAN KEPASTIAN
HUKUM BAGI PARA PIHAK.
FUNGSI EKONOMIS

MENGGERAKKAN (HAK MILIK)
SUMBER DAYA DARI NILAI
PENGGUNAAN YANG LEBIH RENDAH
MENJADI NILAI YANG LEBIH TINGGI.

13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

10

PERIKATAN YANG LAHIR DARI
UNDANG-UNDANG




DIATUR DALAM PASAL 1352 KUHPER1380KUHPER
PERIKATAN YANG LAHIR DARI UU
ADALAH SUATU PERIKATAN YANG

TIMBUL/LAHIR/ADANYA KARENA
TELAH DITENTUKAN DALAM UU ITU
SENDIRI.

13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

11

JENIS JENIS PERIKATAN
KARENA UU :


1. PERIKATAN YANG LAHIR DARI UU SAJA
YAITU : PERIKATAN YANG
TIMBUL/LAHIR/ADANYA KARENA
ADANYA HUBUNGAN KEKELUARGAAN.
COLNTOH : ALIMENTASI : PEMBERIAN
NAFKAH DARI SEORANG ANAK KEPADA

ORANG TUANYA YANG SUDAH TIDAK
MAMPU
LAGI MENCARI NAFKAH UNTUK DIRINYA.

13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

12

LANJUTAN


2. PERIKATAN YANG LAHIR KARENA
PERBUATAN MANUSIA. PERBUATAN
MANUSIA DAPAT DIBEDAKAN
MENJADI
a. Perbuatan yang dibolehkan.
ex. Pembayaran tak terutang,
zaakwaarneming
b. Perbuatan Melanggar Hukum

13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

13

Ketentuan Umum Dalam Hukum
Perikatan




Istilah :
perikatan=verbintennis=perutangan =
obligation
Pengertian : Nieuwenhuis
“perikatan adalah hubungan hukum
harta kekayaan antara dua orang atau
lebih, dimana pihak yang satu (debitur)
wajib melakukan prestasi, sedangkan
pihak lain berhak atas suatu prestasi”.

13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

14

Pengertian perikatan


M enurut C. Asser’s :
“ Hubungan hukum kekayaan/harta
benda antara dua orang atau lebih
berdasarkan mana orang yang satu
terhadap orang lainnya berhak atas
suatu penunaian/prestasi dan orang
lain ini terhadap orang itu
berkewajiban atas penunaian/prestasi
ini.

13/10/17

NENENG OKTARINA, SH

15