Proposal Pakemnas Peradah Indonesia 2017 upload

1

I.

LATAR BELAKANG
Pemimpin yang ideal lahir dari sebuah proses dan jenjang secara bertahap. Proses yang dilalui
seorang pemimpin bergantung dari intensitas dan disiplinnya dalam mengikuti proses pendidikan
dan pelatihan keorganisasian. Teori sosial tentang kepemimpinan mengatakan bahwa “seorang
pemimpin harus dibentuk, tidak begitu saja muncul dan ditakdirkan sebagai pemimpin, oleh karena
itu seseorang menjadi pemimpin karena proses pendididkan dan pelatihan”. Proses
kepemimpinan untuk mencapai tujuan bersama akan muncul dari seorang pemimpin yang baik.
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai sebuah proses seni dan didesain dalam pendidikan
terstruktur dan sistematis.
Peran Pemuda sebagai pemimpin masa depan dalam merespon arus Globalisasi sangatlah
penting, mengingat kemajuan bangsa ini ditentukan dari andil pemuda selaku generasi penerus.
Bangsa Indonesia membutuhkan generasi yang hebat yang mempunyai sikap inovatif dan kreatif
dikombinasikan dengan sikap disiplin, kritis,
dan dinamis, mempunyai integritas, tak
gampang terseret dalam arus modernisasi,
bisa


bersikap

yang

semestinya

dalam

menghadapi kenyataan, mengenal nilai-nilai
budaya bangsa, bersedia berkompetisi untuk
knowledge based society dan memiliki
kepribadian yang pasti. Intinya, pemimpin
yang baik ialah pemimpin yang mampu
memelihara

harmonisasi

dan

manusia


berakhlak yang berpegang teguh pada norma
mulia dan patuh serta taat beragama.
Untuk mencapai kualitas tersebut, perlu adanya komitmen bersama dan dilakukan secara
konsistensi dari waktu ke waktu. Kepemimpinan tidak saja menjadi ujung tombak dari suatu
organisasi, melainkan roh dari setiap perjalanan organisasi. Untuk itu, pemimpin hendaknya dapat
dibentuk sedemikian rupa sebagai proses berkesinambungan dalam sebuah organisasi. Agar
memiliki komitmen dan loyalitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.
Komitmen dan loyalitas sebagai seorang pemimpin tidak hanya didasarkan kepada karakter
personal seorang pemimpin saja namun lebih kepada proses kerja yang diharapkan mampu
menghasilkan keputusan-keputusan terbaik. Keputusan-keputusan tersebut nantinya akan

2

menjadi aturan atau kebijakan yang akan dikeluarkan sehingga senantiasa dirasakan langsung
oleh masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “loyalitas” memiliki pengertian
kepatuhan dan kesetiaan.
Loyalitas yang diambil dalam perspektif ini adalah “kesetiaan”. Seorang pemimpin handal harus
memiliki loyalitas terhadap bawahannya, juga pada organisasi yang dipimpin. Jadi, seorang
pemimpin harus mengubah pola pikir bahwa bukan hanya bawahan yang harus loyal pada

pimpinan, namun kesetiaan seorang pemimpin harus mampu menjadi contoh oleh seluruh
anggotanya. Seorang pemimpin harus menumbuhkan sikap loyal pada setiap orang agar dapat
tercipta rasa kebersamaan dan saling memiliki dalam organisasi tersebut.
Ada pepatah yang menyatakan: “Loyalitas dekat dengan pengorbanan”. Memang pada
kenyataannya loyalitas selalu diiringi dengan pengorbanan, namun hasil yang akan dipetik pun
akan sangat manis dan mampu memiliki pengaruh yang positif terhadap organisasi. Seorang
pemimpin mencapai suksesnya melalui pelayanan kepada orang lain serta seluruh anggotanya,
bukan dengan mengorbankan orang lain. Artinya, seorang pemimpin itu harus terbuka dan
hangat, selalu siap kapanpun membagi ilmu
dan pengalamannya pada orang lain, serta
memiliki kepribadian yang hangat dan
ramah.
Sebagai harapan bangsa, para pemuda
Indonesia

harus

selalu

melatih


kepemimpinan dalam diri. Selalu melatih
leadership yang dekat rakyat, sebab untuk apa jadi pemimpin jika sekadar menduduki singgasana
dengan tidak memperhatikan nasib rakyat. Sebuah perubahan tak mesti menunggu banyak orang
untuk berubah. Ia akan bergerak dengan sendirinya beserta kalangan pemuda yang teguh
komitmen untuk merintis perubahan demi Kejayaan Bangsa.
Peran serta para pemuda dalam setiap momentum sangatlah penting dan bukan sebagai objek
suatu peristiwa melainkan sebagai subjek pengubah merupakan, yang mendorong setiap
perubahan kearah yang konstruktif serta menjadi kekuatan moral dalam mengawal setiap
perjalanan dan pembangunan bangsa. Berbagai penyakit modernisasi menghinggapi pemuda
Indonesia saat ini, seperti buta akan realitas sosial yang ada, ditambah dengan prilaku individualis,
pragmatis, hedonis dan konsumtif yang menyebabkan turunnya citra daya saing pemuda sebagai

3

tonggak inovasi dan kedigdayaan suatu bangsa, terlebih lagi dalam menghadapi arus Globalisasi
saat ini.
Menurut ajaran Hindu, terdapat delapan sifat dari pemimpin antara lain: Surya Brata (Bijaksana),
Chandra Brata (Memberi Rasa Nyaman), Bayu Brata (Pandai menggali aspirasi masyarakat), Agni
Brata (Pemberani), Kwera Brata (Pandai mengatur keuangan), Baruna Brata (Penampung

aspirasi), Indra Brata (memberikan kesejahteraan pada masyarakat), dan Yama Brata (Memberi
rasa adil). Melalui sifat-sifat luhur tersebut diharapkan mampu menjadi inspirasi dalam
menggerakan kepemimpinan yang mampu bekerja maksimal dan menghasilkan karya terbaik
untuk kemajuan, bangsa, Negara dan Hindu.
Pemimpin yang mampu bekerja dan menghasilkan
karya terbaik tentu saja tidak dapat dipelajari
secara teori saja. Perlu adanya proses dan terjun
langsung untuk merasakan dinamika dimasyarakat.
Kepemimpinan dan menghasilkan karya terbaik,
merupakan dua hal yang saling terkait dan konteks
kekinian. Kepemimpinan yang melayani dan Kerja
untuk Karya dalam pengelolaan sumber daya yang
dimiliki adalah kebutuhan bangsa saat ini.
Jadi, para pemuda Indonesia sebagai harapan bangsa, harus selalu melatih kepemimpinan dalam
diri dan menjadi pemimpin yang dekat rakyat, sebab untuk apa jadi pemimpin jika sekadar
menduduki singgasana dengan tidak memperhatikan nasib rakyat. Sebuah perubahan acapkali
tak mesti menunggu banyak orang untuk berubah. Ia akan bergerak dengan sendirinya beserta
kalangan pemuda yang teguh komitmen untuk merintis perubahan demi kejayaan Bangsa.
Tantangan semakin besar dalam arus globalisasi saat ini, yang hadir dengan wajah ganda. Di satu
sisi globalisasi dapat menghubungkan dengan cepat orang-orang dari seluruh penjuru dunia

dalam satu pergaulan yang disebut “komunitas global” (Global Community), di sisi lain, globalisasi
justru mulai mempertajam identitas masing-masing manusia dengan ciri khas etnik, agama,
ideologi, dan gaya hidup dalam kebersamaan global yang justru mengedepankan persaingan
pasar dan modal. Beberapa langkah strategis untuk mengembangkan potensi pemuda Indonesia
sesuai harapan yang diimpikan semua pihak, dimana fungsi pemuda adalah sebagai pelopor dan
penentu perubahan.

4

Pemuda dihadapkan pada persaingan bebas antara negara-negara ASEAN dalam
mengembangkan dan mengusasi perekonomian, dengan adanya tantangan ini perlu ditanamkan
pemikiran dan pandangan bahwa kesepakatan dan kesepahaman antara negara-negara,
khususnya kawasan ASEAN, membawa dampak tersendiri bagi Indonesia. Baik dari sisi tenaga
kerja, perdagangan bebas dengan diberlakukannya MEA 2015, dan masalah-masalah lainnya,
yang membutuhkan kesiapan mental, kemampuan, dan spiritual anak-anak muda untuk
menghadapi masalah-masalah tersebut.
Indonesia memiliki peluang yang sangat besar, hal ini karena Indonesia didukung dengan potensi
alam Indonesia yang melimpah serta sumber daya masyarakatnya yang unggul. Tantangan ini
akan semakin besar karena faktanya sasaran
pasar yang paling potensial adalah Indonesia

karena memiliki jumlah penduduk yang sangat
besar yakni ± 250 juta jiwa atau hampir
setengah dari jumlah penduduk negara yang
tergabung dalam ASEAN yang berjumlah ± 600
juta jiwa, artinya separuh dari pasar ekonomi di ASEAN adalah negara yang sangat kaya bernama
Indonesia.
Salah satu kekuatan kita adalah Pariwisata, sehingga sangat penting mengantisipasi dampak
Globalisasi terhadap keberlangsungan Pariwisata Indonesia. Pemuda Indonesia, khususnya
generasi muda Hindu perlu ditanamkan dan di kembangkan jiwa kewirausahaannya.
Diharapkan dengan penanaman kemampuan berwirausaha sejak dini, pemuda Indonesia mampu
mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia dimasa depan, terutama dalam menghadapi
globalisasi. Para pemuda sangat penting untuk mengolah dan memajukan Pariwisata Indonesia,
sebagai salah satu penghasil devisa dan pembuka lapangan pekerjaan. Pengembangan dan
penguatan Pariwisata, akan berdampak kepada penguatan ekonomi Indonesia.
Berbicara mengenai pemuda, pada hakikatnya pemuda adalah manusia emas dalam suatu
kehidupan serta pemegang estafet kemajuan bangsa di masa yang akan datang karena para
pemudalah yang lebih tajam dan menyukai tantangan yang lebih ekstrim dibandingkan dengan
manusia dimasa yang lain. Kepekaan didalam menyelesaikan masalah ekonomi yang terjadi di
Indonesia saat ini, inflasi, serta semakin meningkatnya kuantitas kemiskinan yang begitu tajam,
membuat kondisi ekonomi Indonesia semakin terpuruk, oleh karena itu peran pemuda sangatlah

penting dalam upaya penyelamatan ekonomi yang terjadi saat ini.

5

Tertanamnya pemikiran dan kesadaran pemuda adalah harapan bangsa, pemuda akan
senantiasa berfikir dan belajar memperbaharui keterampilannya dalam bekerja sehingga sebuah
cita-cita bangsa Indonesia menjadi negara maju akan selalu ada di dada pemuda akan terus
berusaha mewujudkan hal tersebut sesuai bidang mereka yaitu melalui kegiatan berwirausaha.
Pemuda sebagai ujung tombak pembangunan bangsa Indonesia tidak boleh takut dalam
mengambil sikap.
Merespon hal tersebut, Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (DPN
PERADAH Indonesia), akan mengadakan Pendidikan Kepemimpinan Nasional Pemuda Hindu SeIndonesia (PAKEMNAS IX PERADAH INDONESIA), sebagai respon Pemuda Hindu yang
terhimpun dalam wadah PERADAH Indonesia terhadap dinamika yang ada, khususnya dalam
merespon penguatan Pariwisata dan ketenagakerjaan di Indonesia.
Untuk itu, Pendidikan Kepemimpinan Nasional angkatan IX (Pakemnas IX) PERADAH Indonesia
melakukan internalisasi dengan semangat
kekinian ke dalam proses kaderisasi.
Pakemnas IX merupakan momentum untuk
meningkatkan


kualitas

dan

komitmen

kepemudaan bagi pengembangan potensi
anggota khususnya di bidang kepemimpinan
dan kewirausahaan.
Pendidikan Kepemimpinan Nasional ini melibatkan perwakilan PERADAH Se-Indonesia yang
berjumlah 300 Orang, dengan mengadakan:
1. Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PAKEMNAS) IX DPN PERADAH Indonesia
2. Sarasehan Budaya dan Pariwisata Indonesia.
3. Bakti Sosial (Pengobatan Gratis dan Penghijauan).
Kegiatan ini diharapkan akan mendapat dukungan dan kerjasama dari Berbagai
Pihak Demi kemajuan bangsa dan Negara, khususnya Memperkuat SDM Generasi
Muda menghadapi Globalisasi saat ini.

II.


MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan dari Pakemnas IX adalah sebagai berikut:

1) Memformulasikan potensi pemuda untuk menjadi daya dorong mendukung kepemimpinan dan
kewirausahaan/ kemandirian;

6
2) Sebagai kontribusi DPN PERADAH untuk memperkuat Pariwisata Indonesia;
3) Langkah nyata DPN PERADAH dalam berkontribusi membangun Bangsa dan Negara;
4) Konsolidasi dan merumuskan kebijakan organisasi diberbagai tingkatan seluruh Indonesia;
5) Media komunikasi antar Pengurus DPP dan DPK PERADAH Indonesia seluruh Indonesia.

III. TEMA PAKEMNAS IX DPN PERADAH INDONESIA
Pentingnya Pendidikan Kepemimpinan Nasional dan Sarasehan Nasional Budaya Pariwisata ini dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali dan tentunya Indonesia, mengingat daerah kuat dan
sejahtera, maka pasti Indonesia juga akan kuat. Untuk itu dibutuhkan loyalitas dan integritas para
pemimpin, khususnya pemuda dalam berkontribusi kepada bangsa dan Negara, terkait hal tersebut,
PAKEMNAS IX PERADAH INDONESIA mengangkat tema “SATYA BHAKTI PRABU : Bekerja dan
Berkarya Melayani Sesama”.


IV.

KEGIATAN

1. SARASEHAN NASIONAL PARIWISATA dan BUDAYA
“Memperkuat Pariwisata Berbasis Kearifan Budaya Lokal”

Landasan Pemikiran
Permasalahan pengembangan dan promosi pariwisata, baik di tingkat nasional maupun di tingkat
daerah dinilai semakin penting untuk mendukung pembangunan nasional. Demikian juga kekayaan
alam dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia, perlu mendapat perlindungan serta membutuhkan
upaya pelestarian agar dapat menjadi daya tarik wisatawan. Hal tersebut dilakukan agar meningkatkan
jumlah kunjungan wisata baik domestik maupun mancanegara. Pengembangan pariwisata tidak boleh
mengesampingkan spirit budaya lokal, oleh karena itu perlu digagas pengembangan pariwisata yang
sejalan

dengan

budaya dan

pembangunan

semangat manusia

beserta cipta, rasa, dan karsanya.
Gagasan

tersebut

berdasarkan
tarik

wisata

pembangunan

dikembangkan

pembangunan

daya

didasarkan

pada

masyarakat

dan

budayanya. Pengelolaan pariwisata

7
haruslah mengacu pada prinsip-prinsip pengelolaan yang menekankan pada nilai-nilai kelestarian
lingkungan,

komunitas lokal, dan nilai-nilai sosial budaya daerah tersebut sehingga wisatawan menikmati kegiatan
wisatanya serta bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar daerah pariwisata. Pengelolaan
pariwisata harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Pembangunan dan pengembangan pariwisata haruslah didasarkan pada kearifan lokal
dan special local sense yang merefleksikan keunikan peninggalan budaya dan keunikan
lingkungan.
2. Preservasi, proteksi, dan peningkatan kualitas sumber daya yang menjadi basis pengembangan
kawasan pariwisata.
3. Pengembangan atraksi wisata tambahan yang mengakar pada khasanah budaya lokal.
4. Pelayanan kepada wisatawan yang berbasis kepada keunikan budaya dan lingkungan lokal.
5. Memberikan dukungan dan legitimasi pada pembangunan dan pengembangan pariwisata jika
terbukti memberikan manfaat positif, tetapi sebaliknya mengendalikan dan/atau menghentikan
aktivitas pariwisata tersebut jika melampui ambang batas lingkungan alam atau akseptabilitas
sosial walaupun di sisi lain mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kekayaan warisan budaya bangsa dan nilai-nilai kearifan lokal yang berkembang secara turun temurun
merupakan sumber kekayaan bangsa yang tidak ternilai harganya. Warisan tersebut merupakan modal
dasar dalam memajukan pariwisata nasional. Untuk itu perlu diinventarisasi, dikodifikasi, dan
direvitalisasi nilai-nilai kearifan lokal tersebut dengan
cara menghidupkan kembali dan menempatkan nilainilai tersebut kedalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai
tersebut dapat dilihat dari tradisi berbagai suku bangsa
di Indonesia seperti, budaya gotong royong, budaya
disiplin,

budaya

rela

berkorban,

saling

hormat

menghormati dan toleransi yang menjadi ciri khas dunia pariwisata Indonesia.

2. PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN NASIONAL
“SATYA BHAKTI PRABU : Komitmen Pemimpin Bekerja dan Berkarya Melayani Sesama”.

Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat
Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan. Pelaksanaan pembangunan nasional mengacu

8
pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal agar terwujud kehidupan bangsa yang
mandiri, berkeadilan, sejahtera dan maju, serta kukuh kekuatan moral dan etikanya. Salah satu
indikator keberhasilan pembangunan nasional adalah terciptanya kader pemimpin bangsa yang
berbudi luhur.
Kepemimpinan (leadership) adalah seni untuk mempengaruhi dan melayani orang lain sedemikian
rupa sehingga memperoleh komitmen, kepercayaan, respek dan kemauan kerjasama pengikut
untuk mencapai sasaran bersama yang telah ditetapkan.
Singkatnya, kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain. Karena setiap orang
mempengaruhi orang lain, maka setiap orang adalah pemimpin. Tidak setiap orang akan menjadi
pemimpin besar, namun setiap orang dapat menjadi pemimpin yang lebih baik.

Jadi,

kepemimpinan dapat dipelajari.
Mengingat sifat dasar kepemimpinan yang dapat dipelajari dan masih lemahnya sistem penyiapan
kader pemimpin Hindu di Indonesia maka Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH
Indonesia) sebagai organisasi kader memiliki kewajiban moral untuk menyiapkan kader-kader
pemimpin umat Hindu dan pemimpin negara Indonesia sesuai dengan tuntutan perkembangan
jaman. Terkait dengan hal tersebut, salah satu upaya PERADAH Indonesia adalah dengan
meningkatkan SDM Generasi Muda Hindu, khususnya kader – kader PERADAH Indonesia melalui
Pendidikan Kepemimpinan Nasional ( PAKEMNAS ) PERADAH Indonesia.

3. BAKTI SOSIAL, PENGOBATAN GRATIS DAN PENGHIJAUAN.
“Kita Semua Bersaudara”
Tingkat pelayanan kesehatan umum di masyarakat Indonesia masih jauh dari kata memuaskan,
terutama bagi masyarakat yang kurang mampu dari segi ekonomi.

Permasalahan kesehatan

yang sering terjadi di tengah masyarakat menyebabkan terjadinya permasalahan – permasalahan
di bidang lain. Permasalahan kesehatan ini tentunya harus menjadi perhatian seluruh lapisan
masyarakat, bukan pemerintah saja. Pemuda sebagai penerus bangsa, sudah sepatutnya
berpartisipasi dan memberikan perhatian dalam hal peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
untuk masyarakat ekonomi lemah. Dengan begitu permasalahan yang dialami akibat layanan
kesehatan yang kurang dapat diminimalisir. Sebagai perwujudan nyata, PERADAH Indonesia
menyelenggarakan bakti sosial di bidang kesehatan “Pengobatan Gratis”, dan peduli lingkungan,
dengan melakukan penghijauan di beberapa wilayah di Karangasem - Bali. Kedua kegiatan
tersebut dirasa saling bersinambungan dan terkait, dimana dengan masayarakat yang sehat dan

9

lingkungan yang sehat akan mewujudkan masyarakat yang kuat, menuju masyarakat yang
sejahtera.

V.

WAKTU DAN TEMPAT
Keseluruhan acara akan diadakan pada hari Kamis sd Minggu, 09 – 12 Maret 2017, bertempat di
Mahajaya Agung Hotel & Convention Center, Jl. HOS. Cokroaminoto No. 63, Kota Denpasar, Bali.

VI. PENUTUP
Mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang besar dengan kehidupan masyarakatnya yang
sejahtera, rukun, dan damai adalah semangat dan motivasi spiritual yang harus selalu ada dalam
kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
khususnya generasi muda, harus terus ditingkatkan.
Kekayaan ekonomi kerakyatan sebagai jati diri bangsa Indonesia merupakan aset bangsa
Indonesia yang harus dipertahankan dan dijadikan strategi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara termasuk dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Melalui kegiatan ini, kami berharap mendapat dukungan semua pihak untuk bersama peran serta
anak muda dan masyarakat umum dalam berkontribusi menghadapi dinamika Globalisasi.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Jakarta, 24 November 2016.
Hormat kami,

10

LAMPIRAN I: SUSUNAN PANITIA

Susunan Kepanitiaan
PAKEMNAS IX PERADAH INDONESIA
PENASEHAT

;
AAGN Ari Dwipayana
Sylvia Ratnawati, M.Sc.
DR. Putu Gede Ary Suta
AA Ngurah Wirawan
Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, SE., MSi.
Komang Adi Setiawan
Wayan Sudane, M.M.

PENANGGUNG JAWAB ;
Ketua Umum

STERRING COMMITE( SC ) ;
Ketua
Anggota

D. Sures Kumar,S.Ag.,M.Si

I Putu Guna Aditya,S.Psi.
1. I Gede Ariawan,S.IP.,M.IP.
2. Anak Agung Ayu Ari Widhyasari,SH.,M.Kn.
3. Ketut Natha,S.Pd.H.
4. Ivonne Paula Pontonuwu,S.I.Kom.
5. Ni Gusti Ayu Ketut Kurniasari,S.IP,.M.Si.
6. Putu Dian Lusyani,S.Pd.,M.Pd.
7. Ida Ayu Made Purnamanigsih, S.Sos.H.

ORGANIZING COMMITE :
Ketua
Ketua I
Ketua II

I Kadek Adiawan,S.Si.,M.Si.
I Putu Adi Suryawan,SE.,S.Pd.H.,M.Fil.H.
I Made Ginardo, S. Pd. H.

Sekretaris
Sekretaris I
Sekretaris II

Yan Mitha Dyaksana,A.Md(TI).,S.Kom.,M.Kom.
Putu Pande Sulistya, S.Sos.
Ni Made Desmiari

Bendahara
Wakil Bendahara

Putu Utari Pandutami,S.Sos.
Putu Dian Anggreni, S.E.

Seksi Acara :
Koordinator
Anggota

Ni Nyoman Sugi Widiastithi,Amd.Keb.,S.Pd.H,.M.Pd
1. Cokorda Istri Meyga Semarayani,S.P.
2. I Wayan Semara Cipta, A.Md.
3. I Gusti Ngurah Panji
4. Komang Arif Budiasa ST
5. Dewi Bunga, SH., MH

11
6. I Dewa Putu Wirajaya,S.Pd.H
7. Tilem Pastika
8. Pala Suara
9. Dewa Alit Suastika
10. Made Arik Wiraputra,S.S
Seksi Transportasi dan Akomodasi
Koordinator
Anggota

Seksi Perlengkapan
Koordinator
Anggota

Seksi Konsumsi
Koordinator
Anggota

Seksi Publikasi dan Dokumentasi
Koordinator
Anggota

Seksi Kesehatan
Koordinator
Anggota

I Made Sandy Nugraha,S.Kom
1. I Wayan Putra Sudarianta, SH., MH.
2.Trans Wiantara
3. Gita Dewi
4. Putu Eka
5. Angga Valguna
7. Ida Bagus Putu Arcana,S.S.

I Komang Ardo Awamasu ST
1. Samporno Sejati,S.Pd.H
2. Bayu Darmayana
3. Eka Sura Adnyana
4. Yuda Asmara
5. Chandra Prawartana
6. Putu Yoga Sugiastika,S.Kom

I Nengah Suarsana,S.E
1. Ketut Mira Betri Agustina,SKM
2. Ni Ketut Gita Saraswati
3. Ida Ayu Diah Larashanti
4. Made Susilawati
5. Astuti
6. Iluh Sudarningsih
7. Sinta Dewi

I Komang Agus Widiantara,S.Sos.H
1. Nengah Weka Sujana
2.I Putu Arya Suryawan
3.I Nyoman Suparwata
4. Kana Madesu
5. Ayu Suaningsih
Putu Yoga Meindra
1. Ayu Pertiwi
2. Winiantari
3. Sujanayasa
4. Bagus Mas Suwarjana

12

LAMPIRAN II : JADWAL ACARA

Susunan Acara
SARASEHAN NASIONAL DAN
PAKEMNAS IX PERADAH INDONESIA
Waktu

Kegiatan

Penanggung Jawab

Kamis, 9 Maret 2017, Mahajaya Agung Hotel & Convention Center
08.00 – 09.30

Registrasi Peserta

Sie. Acara

09.30 – 10.00

Acara Pembukaan Sarasehan Nasional
• Kata Pembuka oleh MC ;
• Tari Penyambutan (Tari Sekar Jempiring) ;
• Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars PERADAH ;
• Laporan Ketua Panitia ;
• Sambutan Ketua Umum PERADAH Indonesia ;
• Sambutan Walikota Denpasar, Sekaligus membuka acara
• Doa.
Testimoni Kebudayaan :
1. Anggota DPD RI Komite III membidangi Agama,
Budaya dan Pariwisata
2. Ketua Harian PHDI Pusat

Sie. Acara
Alit Swastika
ISI Bali
Acara
Kadek Adiawan,S.Si,.MSi
D.Sures Kumar,S.Ag.,M.Si
I.B Rai Dharmawijaya Mantra
Acara

10.00 – 10.30

10.30 – 13.00

Sarasehan Nasional
“Memperkuat Pariwisata Berbasis Kearifan Budaya Lokal”
Pembicara:
1) Kementerian Pariwisata Republik Indonesia
2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3) Komisi X DPR RI

Dr. Shri I Gst Ngr Arya
Wedakarna
Mayjen(Purn) Wisnu Bawa
Tenaya
Sie. Acara
Prof. Dr. I Gde Pitana,M.Sc.
Hilmar Farid, Phd
Dr. I Wayan Koster

Moderator :
Ni Gusti Ayu Ketut Kurniasari S.IP, M.Si
13.00 – 14.00

Coffee Break dan persiapan Sosialisasi Empat Pilar

Sie. Konsumsi dan Acara

14.00 – 16.00
16.00 – 19.00

Sosialisasi Empat Pilar ( Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD
NRI 1945 dan NKRI ).
ISEMA (Istirahat, Sembahyang, Makan)

Wakil Ketua MPR RI
Dr. (H.C.) OESMAN SAPTA
Sie. Komsumsi

19.00 – 20.00

Evaluasi Panitia

Sie. Acara

20.00

Mapping Acara

Sie. Acara

Jumat, 10 Maret 2017, Mahajaya Agung Hotel & Convention Center
06.00 – 10.00
Registrasi Peserta

Sie. Acara

10.00 – 12.00

Materi I
Gerakan Kewirausahaan Nasional ( GKN )

-

12.00 – 13.00

Makan Siang

13.00 – 15.00

Materi II
Strategi pemberdayaan dan perjuangan Umat Hindu, serta
solusi pemecahan masalah-masalah keumatan.

DPR RI Komisi VI
Gde Sumarjaya Linggih
SE.,MAP
- Dinas Koperasi Bali
Sie. Komsumsi
-

Ketum Dharma Adhyaksa
PHDI Pusat
Dirjen Bimas Hindu

13
15.00 – 15.30

Coffee Break

Sie. Konsumsi

15.30 – 17.30

Materi III
Kepemimpinan Menurut Hindu dan Kepemimpinan Modern.
ISEMA
(Istirahat, Sembahyang, Makan)
Materi IV
Ansos ( Analisa Sosial )

- ABG Satria Narada
- DR. I Putu Gede Ary Suta
Sie. Konsumsi

17.30 – 19.00
19.00 – 21.00

21.00 – 22.00
22.00 – 06.00

PR (public relation) dan retorika/ public speaking.
Sharing
Istirahat Malam

Sabtu, 11 Maret 2017 Kasirarnawa Art Center Denpasar
07.00 – 09.30
Registrasi
09.30 – 11.00

11.00 – 11.15
11.15- 13.00

13.00-15.00
15.00 – 17.00

Acara Pembukaan Pakemnas IX Peradah Indonesia
- Kata Pembuka oleh MC ;
- Tari Penyambutan
- Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars PERADAH ;
- Laporan Ketua Panitia ;
- Sambutan Ketua Umum PERADAH Indonesia ;
- Tarian Hiburan
- Sambutan Wakil Gubernur Bali
- Sambutan Wakil Presiden, Sekaligus membuka acara
- Tarian kreasi
- Doa.
Coffe Break

Ni Putu Sri Harta Mimba, SE,
Ak, MSi, PhD.
- Ni Gusti Ayu Ketut
Kurniasari,S.IP,.M.Si.
Sie. Acara
-

Sie Acara

Sie Acara
Sie Acara
- Alit Swastika
- ISI Denpasar
- Paduan Suara Gurukula
- I Kadek Adiawan, S.Si., M.Si
- D. Sures Kumar, S.Ag., M.Si
- ISI Denpasar
- Drs. I Ketut Sudikerta
- H. Muh Jusuf Kalla
- Acara
- Acara
Sie. Konsumsi

Diskusi Kebangsaan (Materi V)
- Sistem politik dalam NKRI, perspektif hukum dan - AAGN Ari Dwipayana
undang-undang dalam kebebasan memeluk agama
- Wawasan Kebangsaan, Pertahanan, dan Bela Negara - Kementerian Pertahanan RI
- Wawasan Nusantara Berbasis Local Genius
- Gede Pasek Suardika SH.,MH
Istirahat Kembali Ke Hotel
Sie Acara dan Sie Transportasi
Kementerian Pemuda dan
Olahraga RI

17.00-19.00

Materi VI
Merealisasikan ide, gagasan serta pengelolaan psikologi
Pemuda Indonesia.
ISEMA

19.00-21.00

Sharing Alumni dan Pembentukan Forum Alumni

Sie. Acara

21.00 -22.00

Penutupan Pakemnas IX Peradah Indonesia

Dirjen Bimas Hindu

Sie. Konsumsi

Minggu, 12 Maret 2016 Mahajaya Agung Hotel & Convention Center
06.00 – 07.00

Sarapan

Sie. Konsumsi

07.00-12.00

Bakti Sosial di Karangasem

Sie. Perlengkapan

12.00

Pulang Ke Daerah Masing – Masing

17

Sekretariat Domisili :
Jalan. Utan Kayu Raya.No 68 H. Utan Kayu, Matraman – Jakarta Timur
Sekretariat Operasional :
Graha Sinergi PERADAH
Jalan : Sawah Lunto,No 50, Rt.004/Rw.01.Kel. Pasar Manggis.Kec.Setia Budi
Jakarta Selatan – Jakarta.

18
LAMPIRAN V : DOKUMENTASI PROGRAM KEGIATAN DPN PERADAH INDONESIA