103611 AKJ 27 September 2004 Pameran Benda benda Pusaka

No Kaset: 107
Reporter: Helmi
Kameramen: Setya
Judul: Pameran Benda-benda Pusaka FKN IV 2004
Dalam rangkaian Festival kraton Nusantara IV, di gedung JEC digelar pameran benda-benda
pusaka kraton se Nusantara yang telah dibuka kemarin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Sekitar 24 kraton dan kasultanan seperti Gowa, Buton, Tidore, Bima, Kacirebonan, Serdang,
dan Kasultanan Palembang Darusalam mengikuti pameran ini dengan memamerkan bendabenda pusaka mereka. Beragam benda-benda kraton seperti kereta, tandu, mahkota raja, keris,
dan foto-foto dapat Anda saksikan disini.
Ada hal-hal khusus yang diberlakukan bagi pengunjung yang ingin masuk ke dalam pameran
benda-benda pusaka ini. Bagi mereka diwajibkan untuk menitipkan tas-tas yang dibawa, tidak
boleh makan dan dilarang menyentuh atau memegang benda-benda yang disakralkan itu.
--------------------------Statement-------------------------M Helfi Dirix ( Ketua Paniitia Pameran benda-benda pusaka)
Sementara itu, sebelum benda-benda pusaka tersebut dibawa ke Jogjakarta, berbagai upacara
ritual tertentu, telah dilakukan di daerah masing-masing. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal
yang tidak diinginkan mengingat tingginya nilai sejarah dan kesakralan benda-benda pusaka
tersebut.
--------------------------statement-----------------------M Helfi Dirix ( Ketua Panitia Pameran benda-benda pusaka)
Demikian Helmi dan kameramen Setya melaporkan untuk Apa Kabar Jogja RB TV

No Kaset: 107

Reporter: Helmi
Kameramen: Setya
Judul: Pameran Kerajinan FKN IV 2004
Berbagai produk-produk handicraft, herbal, gamelan dan potensi pariwisata lainnya hingga
tanggal 29 September nanti dipamerkan di gedung JEC sebagai rangkaian dari Festival Kraton
Nusantara IV.
Kegiatan ini dilakukan untuk mempromosikan produk-produk tersebut sekaligus untuk
menjemput pasar dan memperkuat posisi produk. Diharapkan pula, melalui pameran ini dapat
terjalin kontak bisnis dengan pembeli dari dalam dan luar negeri. Menurut Yuna Pancawati,
bendahara pameran kerajinan ini, tercatat ada 73 stand standar, 13 stand eksklusif, dan 32
anjungan.
Sementara itu pengunjung yang merupakan pengusaha, pelaku bisnis maupun calon pembeli
ria dalam dan luar negeri dapat menikmati produk-produk yang disajikan dalam pameran yang
dibuka dari pukul 9 hingga 21 malam ini.

Demikian Helmi dan kameramen Setya melaporkan untuk Apa Kabar Jogja RB TV

No Kaset: 107
Reporter: Helmi
Kameramen: setya

Judul: Tourism Indonesia Mart and Expo (TIME)

Pariwisata sering diartikan sebagai sebuah indikator signifikan untuk hubungan perdamaian
dan perkembangan ekonomi yang dijalin antar berbagai negara. Indonesia sebagai negara
kepulauan, kaya akan budaya dan sumber-sumber alam yang unik. Potensi-potensi ini harus
selalu dikembangkan untuk dapat mendatangkan keuntungan.
Sementara itu kasus pengeboman di Bali, JW Marriot dan di Kuningan memberikan dampak
yang cukup besar. Namun kiranya hal ini tidak menyurutkan para pengusaha terutama yang
bergerak di bidang pariwisata untuk terus mengajak wisatawan datang ke Indonesia.
Sebuah event internasional, Tourism Indonesia Mart and Expo (TIME) digelar di gedung JEC
dari tanggal 26-29 september 2004, untuk mendukung pertumbuhan potensi pariwisata di
Indonesia dan Jogjakarta pada khususnya. Dibuka oleh menteri budaya dan pariwisata, I Gede
Ardika, sedikitnya terdapat 150 pembeli potensial dan penjual bertemu dalam satu atap,
sehingga memungkinkan terjadinya transaksi-transaksi bisnis pariwisata.
Melalui global marketing seperti ini, diharapkan Indonesia yang kaya akan sajian-sajian wisata
seperti budaya, suku-suku, pantai, petualangan keunikan-keunikan lainnya ini dapat disajikan
dan Indonesia terus menjadi negara tujuan favorit bagi kaum pendatang. Dalam jangka
panjangnya, pariwisata dapat berperan penting dalam pengembangan ekonomi dan sosial, serta
dapat memberikan keuntungan pada masyarakat lokal, regional dan nasional.


Demikian Helmi dan kameramen Setya melaporkan untuk Apa Kabar Jogja RB TV