125. Contoh Surat Sewa Menyewa Resmi, Baik

PERJANJIAN SEWA-MENYEWA
No. …………..
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1.

Nama ………………. Pekerjaan …………. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama ……….. berkedudukan di ………….. selanjutnya disebut yang
Menyewakan;

2.

Nama …………… pekerjaan ……………. Alamat ……………….. dalam hal ini
bertindak untuk diri sendiri, selanjutnya disebut Penyewa;

Dengan ini menerangkan bahwa pihak yang menyewakan adalah pemilik sah sebuah
rumah yang terletak di jalan ………… No. ……. Kota ………….. bermaksud menyewakan
rumahnya kepada penyewa dan penyewa bersedia menyewa rumah tersebut dari pihak yang
menyewakan berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
1.


Sewa rumah ditetapkan sebesar Rp. …….. (………….) untuk jangka waktu sewa ……
tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan surat perjanjian ini.

2.

Pembayaran sewa rumah dilakukan secara tunai oleh penyewa kepada yang menyewakan
dengan diberikan tanda terima yang sah (kuitansi) segera setelah selesai penandatanganan
perjanjian ini.
Pasal 2

1.

Jika terjadi pembatalan perjanjian ini sebelum rumah tersebut ditempati oleh penyewa,
maka uang sewa dikembalikan kepada penyewa dengan dikenakan potongan 10% dari harga
sewa sebagai ganti kerugian pemutusan perjanjian ini.

2.

Jika terjadi pembatalan perjanjian ini sebelum jangka waktu sewa berakhir atas kehendak
penyewa sendiri, penyewa tidak dapat menuntut pengembalian uang sewa atau ganti kerugian

apapun dari yang menyewakan.

3.

Selama jangka waktu sewa, baik sebagian ataupun seluruh jangka waktu sewa tersebut,
penyewa tidak dibenarkan dan dilarang mengalihsewakan rumah tersebut kepada pihak lain
(pihak ketiga), dengan ancaman pembatalan perjanjian disertai dengan pembayaran ganti
kerugian kepada yang menyewakan.
Pasal 3

1.

Selama waktu sewa, penyewa wajib merawat, memelihara, dan menjaga rumah yang
disewa itu dengan sebaik-baiknya atas biaya yang ditanggung oleh penyewa sendiri.

2.

Jika terjadi kerusakan-kerusakan kecil, atau kerusakan sebagai akibat perbuatan penyewa
atau orang yang berada di bawah pengawasannya, maka semua biaya perbaikan dibebankan
dan menjadi tanggung jawab penyewa sendiri.


3.

Jika terjadi kerusakan berat karena kesalahan konstruksi, bencana alam, maka tanggung
jawab pemilik rumah.

4.

Selama waktu sewa, penyewa tidak boleh mengubah, menambah, mengurangi bentuk
bangunan rumah yang sudah ada, dengan ancaman membayar ganti kerugian kepada yang
menyewakan.
Pasal 4

1.

Penyewa wajib membayar sendiri biaya pemakaian telepon, aliran listrik, air PAM, Pajak
Bumi dan Bangunan pada rumah yang disewanya itu.

2.


Jika terjadi kerugian akibat kelalaian memenuhi kewajiban dalam ayat (1), penyewa
bertanggung jawab mengganti kerugian tersebut.
Pasal 5
1.

Yang menyewakan menjamin penyewa bahwa, rumah yang disewa itu dalam keadaan
tidak disengketakan, bebas dari tuntutan apapun dari pihak ketiga.

2.

Yang menyewakan menjamin penyewa bahwa jual beli rumah tersebut tidak memutuskan
perjanjian ini.
Pasal 6

1.

Jika penyewa ingin memperpanjang jangka waktu sewa, maka selambat-lambatnya dalam
waktu tiga bulan sebelum perjanjian ini berakhir, penyewa telah memberitahukan dan
memusyawarahkan dengan pihak yang menyewakan.


2.

Setelah jangka waktu sewa berakhir sedangkan penyewa tidak memperpanjang waktu
sewa, maka penyewa wajib segera mengosongkan rumah tersebut dalam keadaan baik dan
menyerahkan kunci rumah kepada pihak yang menyewakan.

3.

Penyewa boleh mengangkat peralatan yang dipasangnya dengan biaya sendiri pada
rumah tersebut tanpa merusak rumah, dan jika karena pembongkaran peralatan itu timbul
kerusakan, maka penyewa bertanggung jawab membayar biaya perbaikannya.

Pasal 7
Semua perselisihan yang timbul dari perjanjian ini kedua belah pihak setuju
menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat, dengan mengindahkan kelayakan dan
kepatutan.
Demikianlah surat perjanjian ini dibuat di ……… pada hari ………… tanggal ……..,
setelah dibaca dan dipahami isinya kemudian ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Yang menyewakan


Penyewa

…………………....

…...........………