S PGSD 1107391 Chapter 1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa,
“Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI
merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh siswa
dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan
pendidikan” (Depdiknas, 2006: 47). Pencapaian SK dan KD tersebut pada
pembelajaran IPA didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk membangun
kemampuan,

bekerja

ilmiah,

dan

pengetahuan

sendiri


yang difasilitasi

oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata Pelajaran IPA.
Pembelajaran IPA yang sering dilakukan saat ini adalah pembelajaran IPA
yang cenderung masih konvensional atau tradisional. Dimulai dari guru dengan
menerangkan materi, memberi contoh, memberikan latihan soal dan diakhiri
dengan memberikan pekerjaan rumah (PR). Sehingga mengakibatkan siswa
merasa bosan dan jenuh di dalam kelas. Proses pembelajaran yang monoton
tersebut menyebabkan motivasi siswa dalam belajarpun akan mengalami
penurunan. Hal ini, disebabkan karena proses pembelajaran yang dilakukan di
kelas didominasi oleh guru. Semua kegiatan terfokus pada guru tanpa menyadari
bahwa siswa adalah komponen terpenting yang tidak boleh dilupakan sebagai
bagian dalam proses belajar mengajar. Tanpa kita sadari, proses pembelajaran
seperti itu semakin lama akan mengikis kemampuan mereka baik dalam hal
pengetahuan, keaktifan, kecerdasan, serta sosialisasi dengan teman-temannya.
Akibatnya, banyak siswa yang tidak dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 60.
Permasalahan yang ada dikelas V SDN Cisarua Kecamatan Purabaya
Kabupaten Sukabumi yaitu hasil belajar IPA masih rendah khususnya tentang
Pesawat Sederhana. Hasil belajar siswa masih rendah dilihat dari hasil ulangan

harian yang masih di bawah KKM. Dimana 40% siswa nilai ulangan hariannya di
atas KKM sedangkan 60% siswa nilai ulangan hariannya di bawah KKM.
AgusGunawan,2014
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN
PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A
MATCH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran IPA di kelas V SDN Cisarua terutama dalam pokok bahasan
Pesawat Sederhana yang didominasi guru sangat kuat, kurangnya interaksi antara
guru dengan siswa, guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab
sehingga siswa kurang dilibatkan dalam proses belajar mengajar di kelas yang
mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif dalam belajar. Selain itu, guru
menyampaikan dan menyajikan materi IPA pada pokok bahasan Pesawat
Sederhana kurang menarik perhatian siswa yang menyebabkan siswa menjadi
jenuh dan bosan dengan materi yang diajarkan. Padahal, sebenarnya banyak
metode dan model-model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam proses belajar
mengajar agar siswa tidak bosan dan tetap bisa menerima serta merespon materi
yang diajarkan dengan baik. Oleh karena itu, agar hasil belajar IPA dapat
meningkat, maka seorang guru dituntut menguasai dan menerapkan beberapa

model pembelajaran yang ada sehingga pembelajaran lebih variatif.
Banyak model pembelajran IPA yang dapat diterapkan dalam proses
belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran alternatif yang dapat membantu
siswa

mengkonstruksikan

pengalaman

belajarnya

sendiri

adalah

model

pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang heterogen.
Isjoni (Stahl, 2009) menyatakan dengan melaksanakan model pembelajaran

kooperatif, siswa memungkinkan dapat meraih keberhasilan dalam belajar,
disamping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik
keterampilan berpikir (thinking skill) maupun keterampilan sosial (social skill),
seperti keterampilan untuk mengemukakan pendapat, aktif bertanya, menerima
saran dam masukan dari orang lain, bekerja sama, rasa setia kawan, dan
mengurangi perilaku yang menyimpang di kelas.
Menurut Lie (2008) model pembelajaran kooperatif akan dapat
menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan saling
ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, interaksi promotif,
komunikasi antar anggota, pemrosesan kelompok. Selain itu, model kooperatif
tipe Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena tipe dalam
pembelajaran ini menggunakan bentuk permainan sehingga siswa tertarik untuk
AgusGunawan,2014
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN
PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A
MATCH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar. Bermain sambil belajar ini secara tidak langsung membuat suasana hati
mereka lebih senang dan hal ini akan mengakibatkan pula siswa menjadi lebih

aktif di kelas tanpa menghilangkan inti sari dari proses belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengambil judul
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA tentang Pokok
Bahasan Pesawat Sederhana melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Make a Match “. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
make a match diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan
Pesawat Sederhana dengan menerapkan model pembelajaran koooperatif tipe
make a match pada siswa kelas V SDN Cisarua Kabupaten Sukabumi?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pesawat
Sederhana dengan menerapkan model pembelajaran koooperatif tipe make a
match pada siswa kelas V SDN Cisarua Kabupaten Sukabumi?
3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA
tentang pokok bahasan Pesawat Sederhana dengan menerapkan model
pembelajaran koooperatif tipe make a match pada siswa kelas V SDN Cisarua
Kabupaten Sukabumi?
C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dilaksanakan pada penelitian ini adalah :
1. Memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok
bahasan Pesawat Sederhana dengan menerapkan model pembelajaran
koooperatif tipe make a match pada siswa kelas V SDN Cisarua Kabupaten
Sukabumi.
2. Memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok
bahasan Pesawat Sederhana dengan menerapkan model pembelajaran

AgusGunawan,2014
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN
PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A
MATCH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

koooperatif tipe make a match pada siswa kelas SDN Cisarua Kabupaten
Sukabumi.
3. Memperoleh gambaran tentang peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pesawat Sederhana dengan
menerapkan model pembelajaran koooperatif tipe make a match pada siswa
kelas V SDN Cisarua Kabupaten Sukabumi.

D. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru,
siswa dan sekolah.
1. Guru
a. Dapat dijadikan sebagai rujukan pada pokok bahasan Pesawat
Sederhana melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match.
b. Dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match
dengan baik dalam pembelajaran IPA tentang Pesawat Sederhana.
2. Siswa
a. Dapat menumbuhkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model kooperatif tipe make a match.
b. Dapat mengetahui dan mengalami secara langsung proses belajar
mengajar menggunakan model kooperatif tipe make a match.
c. Siswa menjadi lebih aktif dalam berinteraksi dengan temannya saat
proses belajar mengajar berlangsung, serta siswa menjadi lebih aktif
lagi dalam belajar.
3. Sekolah
a. Dapat digunakan sebagai referensi untuk menggali ilmu terutama
dalam model pembelajaran kooperatif tipe make a match.
b. Dapat meingkatkan mutu dan profesionalisme guru dalam mengajar.


AgusGunawan,2014
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN
PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A
MATCH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Definisi Operasional
Ada beberapa variabel yang perlu dijelaskan secara operasional dalam
mengukur keberhasilan dalam penelitian ini, antara lain:
1.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a match atau mencari pasangan
adalah model pembelajaran kooperatif dengan cara mencari pasangan
soal/jawaban yang tepat, siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum
batas waktu akan mendapat poin. Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk
wajib menunjukkan pertanyaan-jawaban dan dibacakan di depan kelas.
Langkah-langkah model Pembelajaran Make a Match adalah sebagai berikut :
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik

yang cocok untuk sesi review, sebaiknya satu bagian kartu berisi soal dan
bagian lainnya berisi jawaban.
b. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
c. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya
d. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin
e. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya
f. Demikian seterusnya
g. Kesimpulan /penutup

2.

Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Sudjana adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Adapun hasil belajar tersebut adalah
kemampuan kognitif siswa setelah proses belajar tentang pokok bahasan
Pesawat Sederhana yang diukur melalui instrumen tes berbentuk uraian.


AgusGunawan,2014
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN
PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A
MATCH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu