perda no 5 tahun 2006

PERATURAhI DAERAH PROVINISI
NUSA TENGGARA BARAT

NOMOR 5 TAHTIN 20A6

T
E
N
T
A

N
G

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS,FUNGSI,
SUSUNANORNASISASIDAN TATAKERJA
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAhI DAERAH PROVINISI
NUSA TENGGARA BARAT


NOMOR 5 TAHTIN 20A6

T
E
N
T
A

N
G

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS,FUNGSI,
SUSUNANORNASISASIDAN TATAKERJA
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAII

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


PERATURANDAERAH PROVINSINUSA TENGGARABARAT
NOMOR 5 TAHT]N2006
TENTANG
PEMBENTUKAN.KEDUDUKAN. TUGAS.FUNGSI. SUSTINANORGANISASIDAN
TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJAPROVINSINUSA TENGGARABARAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GTIBERNUR NUSA TENGGARA BARAT.
Menimbang

'.

a. bahwa untuk menciptakan kondisi ketenteramandan ketertiban umum daerah
yang kondusif maka penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala
Daerah sangatdibutuhkan;

b . bahwa dalam rangka pelaksanaanketentuan Pasal 148 Undang-undangNomor
32 Tahun 2OO4 tentang PemerintahanDaerah, dipandang perlu membentuk
SatuanPolisi PamongPraja Provinsi Nusa TenggaraBarat;
bahwa berdasarkanpertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, dan

huruf b perlu menetapkanPeraturanDaerah tentang Pembentukan,Kedudukan,
Tugas, Fungsi, SusunanOrganisasidan Tata Kerja SatuanPolisi Pamong Praja
ProvinsiNusa TenggaraBarat.
Mengingat

l . Undang-undangNomor 64 Tahun 1958 tentang PembentukanDaerah-daerah
Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
NegaraTahun 1958Nomor I 15, TambahanLembaranNegaraNomor 1649);

2 . Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3041) sebagaimanatelah diubah dengan Undang-undangNomor 43
Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3890);
Undang-undangNomor 8 Tahun l98l tentang Hukum Acara Pidana(Lembaran
Negara Tahun l98l Nomor T6,TarnbahanLembaranNegara Nomor 3209);
undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
LembaranNegaraNomor a389);


%,

5 . Undang-undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125. Tambahan Lembaran Negara
Nomor a$7):
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan
Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10.
TambahanLembaranNegara Nornor 3373);

7 . PeraturanPemerintahNomor 25 Tahun 2000 tentang KewenanganPemerintah
dan KewenanganProvinsi SebagaiDaerah Otonom (Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 54, TambahanLembaranNegara Nomor 3952);
8

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan
Dekonsentrasi(LembaranNegara Tahun 2001 Nomor 62, TambahanLembaran
NegaraNomor 4095);
Peraturan PemerintahNomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi
Pamong Praja (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 112, Tambahan

LembaranNegara Nomor A28);

10.PeraturanPemerintahNomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
NegaraNomor 4578);
11. PeraturanPemerintahNomor 79 Tahun 2005 tentangPedomanPembinaandan
PengawasanPenyelenggaraanPemerintahanDaerah (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor 165, Tannbahan
LembaranNegaraNomor 4593);
12. PeraturanDaerah Provinsi Nusa TenggaraBarat Nomor 9 Tahun 2000 tentang
Pembentukan,Kedudukan, Tugas, Fungsi, SusunanOrganisasidan Tata Kerja
Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Sekretariat Dewan
PerwakilanRakyat Daerah Provinsi Nusa TenggaraBarat.
Dengan PersetujuanBersama
)EWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI NUSA TENCTGARABARAT

dan
GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT
MEMUTUSKAN:
:tapkan


PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTIIKAN, KEDUDUKAN,
TUGAS, FUNGSI, SUSLTNANORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN
POLISI PAMONG PRAJAPROVINSINUSA TENGGARABARAT
BAB I
KETENTUAN UMTIM
Pasal1
Dalam PeraturanDaerah ini, yang dimaksuddengan:
a. Daerah adalahProvinsi Nusa TenggaraBarat,
b. PemerintahDaerah adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat dan Perangkat Daerah
sebagaiunsur penyelenggaraPernerintahanDaerah;
c. Gubernur adalahGubernurNusa TenggaraBarat;

b.

d. SekretariatDaerah selanjutnyadisebut SETDA adalah SekretariatDaerah Provinsi
Nusa TenggaraBarat;
e. Sekretaris Daerah selanjutnyadisebut SEKDA adalah Sekretaris Daerah Provinsi
Nusa TenggaraBarat;
Satuan Polisi Pamong Praja selanjutnyadisebut Satpol PP adalah Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Nusa Tenggara Barat, merupakan perangkat Pemerintah
Daerah dalam memelihara dan rnenyelenggarakanketenteraman dan ketertiban
umum serta menegakkanPeraturanDaerah dan PeraturanKepala Daerah;
Kepala Satpol PP adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Nusa
TenggaraBarat;
Polisi Pamong Praja adalahAparatur PemerintahDaerah yang melaksanakantugas
Kepala Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketenteraman dan
ketertibanumum, menegakkanPeraturanDaerah dan PeraturanKepala Daerah;
Ketenteraman dan Ketertiban Umum adalah suatu keadaan dinamis yang
memungkinkan Pemerintah,Pemerintah Daerah dan masyarakatdapat melakdkan
kegiatannyadengantenteram,tertib dan teratur.

BAB II
PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal2
(l)

Membentuk SatuanPolisi PamongPrajaProvinsi Nusa TenggaraBarat.

(2) Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimanadimaksud pada ayat (l) rnerupakan

SatuanPolisi PamongPrajaType B.
Pasal3
(1)

Satuan Polisi Pamong Praja adalah perangkat Pemerintah Daerah yang
kedudukannyaberada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui
SEKDA

(2)

SatuanPolisi PamongPrajadipimpinoleh seorangKepala.
Pasal4

SatuanPolisi Pamong Praja mempunyaitugas membantuGubernur dalam memelihara
dan menyelenggarakanketenteraman dan ketertiban umum, menegakkan peraturan
Daerah dan PeraturanKepala Daerah.
Pasal5
Dalam menyelenggarakantugas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4. Satuan polisi
PamongPraja mempunyaifungsi .
a. penyusunan program dan pelaksanaan ketenteraman dan ketertiban umum.

penegakanPeraturanDaerah dan peraturan Kepala Daerah,
b. pelaksanaan kebijakan perneliharaan dan penyelenggaraan ketenteraman dan
ketertibanurnum di daenatu
c. pelaksanaankebijakanpenegakanPeraturanDaerah dan PeraturanKepala Daerah;

dan
d . pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraanketenteraman
Daerah
ketertiban umum serta penegakanPeraturan Daerah dan Peraturan Kepala
(PPNS) dan atau
dengan aparatKepolisianNegara, Penyidik PegawaiNegeri Sipil
aparaturlainnYa;
pengawasanterhadap masyarakatagar mematuhi dan mentaati Perafuran Daerah
dan PeraturanKePalaDaerah;
pelaksanaanpengelolaanketatausahaan'
BAB III
WEWENANG, HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal6
Polisi PamongPraja berwenang:
a. menertibkandan menindakwarga masyarakatatau badanhukum yang mengganggu

ketenteramandan ketertibanumum;
b. melakukan pemeriksaan terhadap warga masyarakat atau badan hukum yang
melakukanpelanggaranatas PeraturanDaerah dan PeraturanKepala Daerah;
c. melakukan tindakan represif non yustisial terhadap warga masyarakatatau badan
hukum yang melakukan pelanggaranatas Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala
Daerah.
Pasal7
polisi pamong Praja mempunyai hak kepegawaiansebagaiPegawai Negeri Sipil dan
mendapatkanfasilitas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkanperaturan
perundang-undangan.
Pasal8
Dalam melaksanakantugasnya,Polisi PamongPraja wajib :
a. menjunjung tinggi noffna hukum, norrna agama, hak asasi manusia dan normanorna sosiallainnyayang hidup dan berkembangdi masyarakat;
b. membantu menyelesaikanperselisihanwarga masyarakatyang dapat mengganggu
ketenteramandan ketertibanumum;
c. melaporkankepadaKepolisian Negara atas ditemukannyaatau patut diduga adanya
tindak pidana;
d. menyerahkan kepada PPNS atas ditemukannya atau patut diduga adanya
pelanggaranterhadapPeraturanDaerah dan PeraturanKepalaDaerah.
BAB IV

PENGAI{GIGTAN

DAN PEMBERFIENTI AN
Pasal9

Pengangkatandan pemberhentiananggota SatuanPolisi PamongPraja dilakukan sesuai
yang berlaku.
denganketentuanPeratunanPerundang-undangan
Pasal10
Persyaratanuntuk dapat diangkat sebagaiPolisi PamongPraja, yaitu :
a. PegawaiNegeri Sipil;

%.

b. Beijazah sekurang-kurangnyaSLTA dan atau serendah-rendahnyaberpangkat
PengaturMuda (II/a);
c. Tinggi badan sekurang-kurangnya 160 cm untuk laki-laki dan 155 untuk
perempuan;
d. Umur sekurang-kurangnya21 tahun;
e. Sehatjasmanidan rohani;
f.

Lulus pendidikandan pelatihandasarPolisi PamongPraja.
Pasal11

(1)

Polisi PamongPraja diberhentikankarena.
a. Alih tugas;
b. Atas permohonanyang bersangkutan;
c. Melanggar disiplin Polisi PamongPraja;
d. Dipidana berdasarkanputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap;

(2)

Anggota Polisi PamongPraja yang diberhentikandari SatuanPolisi PamongPraja
sebagaimanadimaksudpada ayat (1) tidak otomatis diberhentikansebagaiPNS.

(3)

Pedoman Peraturan Disiplin Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan ketentuan
yang berlaku.
peraturanperundang-undangan

BAB V
PAKAIAN DINAS. PERLENGKAPAN DAN PERALATAN OPERASIONAL
Pasal12
Pakaian dinas, perlengkapan dan peralatan operasional Polisi Pamong Praja
berpedomankepadaPeraturanMenteri Dalam Negeri.
BAB VI
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal13
SusunanOrganisasiSatuanPolisi PamongPraja terdiri dari :
a

Kepala;

b. BagianTata Usaha;
c. Bidang;
d. Sub Bagian,
e. Seksi;
f. Kelompok JabatanFunsional.
Pasal14
(1)

BagianTataUsahasebagaimana
dimaksudpadaPasal13huruf b, terdiri dari .
a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Perencanaandan Keuangan

(2)

Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Baglan yang berada di baw-ah
danbertanggungjawab kepadaKepalaSatpolPP.

(3)

Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
beradadi bawah dan bertanggungjawab kepadaKepala Bagian Tata Usaha.
Pasal15

(1)

tersebutpadaPasal13 huruf c, terdiri dari :
Bidang sebagaimana
a. Bidang PengendalianOperasional;
b. Bidang PengembanganKapasitas;
c, Bidang Pengawasandan Penindakan.

(2)

Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepadaKepala Satpol PP.
Pasal16

(1)

tersebut pada Pasal 15 ayat (1)
Bidang PengendalianOperasionalsebagaimana
huruf a, terdiri dari .
a. SeksiPengaduan;
b. SeksiOperasi.

(2)

Bidang PengembanganKapasitas sebagaimanatersebut pada Pasal 15 ayat (l)
huruf b, terdiri dari :
a. SeksiPengembanganPersonil;
b. SeksiKesamaptaan.

(3)

Bidang Pengawasandan Penindakansebagaimanatersebut pada Pasal 15 ayat (1)
huruf c, terdiri dari :
a. SeksiPengawasan;
b. SeksiPenindakan.

(4)

Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepadakepala bidang masing-masing.
Pasal17

Rincian tugas dan fungsi masing-masingjabatan struktural SatuanPolisi Pamong Praja
ditetapkandenganPeraturanGubernur
Pasall8
Bagan OrganisasiSatuan Polisi Pamong Praja sebagaimanatercantum dalam lampiran
PeraturanDaerah ini dan merupakanbagranyang tidak terpisahkan.
BAB VII
JABATAN FUNGSIONAL
Pasal19
Polisi Pamong Praja merupakan Jabatan Fungsional yang penetapannyadilakukan
yang berlaku.
sesuaidenganperaturanperundang-undangan

4,

Pasal20
(1)

IabatanFungsionalPolisi Pamong Praja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 18,
terdiri dari sejumlahtenaga dalamjenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam
berbagaikelompok sesuaidenganbidang keatrliannya.

(2)

Setiap kelompok sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) bertanggung jawab
kepadaKepala SatpolPP.

(3)

Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimanadimaksud dalam ayat (l) ditentukan
berdasarkankebutuhandan bebankerja.

(4)

Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) diatur
yang berlaku.
sesuaidenganketentuanPeraturanPenrndang-undangan

BAB VIII
PEMBINAAN
Pasal2l
Gubernur melakukan pembinaanteknis operasionaldan peningkatan kapasitas Satuan
Polisi PamongPraja.
BAB IX
ESELON
Pasal22
Eselon JabatanSatuanPolisi PamongPraja terdiri atas .
a. Kepala adalahJabatanEselon II B
b. Kepala Bagian dan Kabid adalahJabatanEselon III B
c. Kepala Sub Bag dan kepala seksi adalahJabatanEselon IV B

BAB X
KEPEGAWAIAN
Pasal23
(1)

Para pejabat di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja diangkat dan
diberhentikanoleh Gubernur sesuaidengan peraturan perundang-undanganyang
berlaku.

(2)

PengangkatanJabatanstruktural di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja diisi
oleh PejabatFungsionalPolisi PamongPraja sepanjangmemenuhipersyaratan.

BAB XI
PEMBIAYAAN
Pasal24
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaantugas Satuan Polisi Pamong Praja
dibebankanpada AnggaranPendapatandan BelanjaDaerah.

7t,

BAB XII
TATAKERJA
Pasal25
di bidang
Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas operasional
dengan
penegakan,penertiban, pengamanandan penyuluhan diselenggarakansesuai
ketentuanperaturanperundang-undangan'
Pasal26
menerapkan
Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakankewenangannyawajib
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasibaik secaravertikal maupun horizontal'
Pasal27
Pamong Praja
setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Satuan Polisi
petunjuk
bertanggung jawab memimpin, membimbing, mengawasi dan memberikan
langkahbagi pelaksanaantugas bawahan, dan bila terjadi penyimpangan,mengambil
langkahyang diperlukan sesuaidenganperaturanperundang-undanganPasal28
petunjukSetiap unsur pimpinan pada unit kerja wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masingserta menyampaikan
laporan berkala tepat pada waktunya'

BAB

XIII

KETENTUAN PERALIHAN
Pasal29
mengatur
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan yang
Daerah
tentang Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimanadiatur dalam Peraturan
g Tahun 2000 tentang Pembentukan,
Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor
Daerah
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
provinsi Nusa Tenggara Barat dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Nusa TenggaraBarat dinyatakantidak berlaku'

BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal30

r)

PeraturanDaerahini akanditetapkan
Hal-halyangmengaturtentangpelaksanaan
lebihlanjut denganPeraturandanlatauKeputusanGubernur.
dimaksuddalamayat (1)
PeraturandanlatauKeputusanGubernursebagaimana
Peraturan
I (satu) tahun sejak diundangkannya
ditetapkanselambatlambatnya
Daerahini.

Pasal31
PeraturanDaerahini mulai berlaku padatanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya,memerintahkanpengundanganPeraturanDaerah ini
denganpenempatannyadalamLembaranDaerah Provinsi Nusa TenggaraBarat.
Ditetapkan di Mataram
padatanggal 1O ;epterlber 2006

NUSA TENGGARA BARAT.
/^.
/,GUBERNTJR
'

/

,ir

4\./u-&
/
2,

A. LALU SERINATA

Pasal31
PeraturanDaerahini mulai berlaku padatanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya,memerintahkanpengundanganPeraturanDaerah ini
denganpenempatannyadalamLembaranDaerah Provinsi Nusa TenggaraBarat.
Ditetapkan di Mataram
padatanggal 1O ;epterlber 2006

NUSA TENGGARA BARAT.
/^.
/,GUBERNTJR
'

/

,ir

4\./u-&
/
2,

A. LALU SERINATA

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
NOMOR

'

TAHUN 2006

TENTANG
PEMBENTIJKAN,KEDUDUKAN, TUGAS,FLINGSI,SUSUNANORGANISASIDAN
TATAKERJASATUAN POLISI PAMONGPRAJAPROVINSINUSA TENGGARABARAT
LrMLM
Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan dinamika kegiatan masyarakat
seiramadengantuntutan era globalisasidan kewenanganotonomi daerah,kondisi ketenteraman
dan ketertiban umum daerahyang kondusif merupakansuatu kebutuhanmendasarbagi seluruh
masyarakatuntuk meningkatkanmutu kehidupannya.
Berkaitan dengan hal tersebut, sesuai dengan ketentuan Pasal 148 Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah, keberadaanSatuanPolisi Pamong Praja
perlu diatur denganperaturan Daerah, karena keberadaanSatuanPolisi Pamong Praja sebagai
perangkat Daerah memiliki art-t yang sangat strategis dalam membantu Gubernur dibidang
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, khususnya dalam rangka menciptakan
ketenteramandan ketertiban sertapenegakanataspelaksanaanPeraturanDaerah dan Peraturan
Kepala Daerah sertanorma-nofina yang berlaku di daerah'
Untuk menciptakan kondisi ketenteramandan ketertiban yang kondusif, tidak hanya
menjadi tanggungjawab Polisi PamongPraja, tetapi peran aktif dan partisipasi seluruhlapisan
masyarakatdiharapkanuntuk ikut serta memeliharakondisi ketenteramandan ketertiban serfa
mendukungtugas-tugasPolisi PamongPraja'
Dalam upaya menumbuhkankesadaranmasyarakattersebut, maka dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya Polisi PamongPraja melakukankegiatan antaralain memberi penyuluhan,
kegiatan patroli dan penertibanterhadap pelanggaranPeraturanDaerah dan PeraturanKepala
Daerah yang didahului denganlangkah-langkahpersuasifseperti peringatanbaik lisan maupun
tertulis.
Sebagaidasar pertimbanganuntuk menetapkan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Nusa TenggaraBarat tersebut adalah:
a. kewenanganyang dimiliki;
b. karakteristik, potensi dan kebutuhan,
c. kemampuankeuangan;
d" ketersediaanSumberDaya Aparatur;
e. pengembanganpola kerjasamaantar daerah danlataudenganpihak ketiga.
Disamping itu penetapanSusunanOrganisasiSatuanPolisi PamongPraja Provinsi Nusa
TenggaraBarat, memperhatikanpula prinsip-prinsippenataansebagaiberikut :
a. prinsip tugas dibagi habis;
b. prinsip perumusantugas pokok dan fungsi yangjelas;
c. prinsip fi.mgsionalisasi;
d. prinsip koordinasi dan integrasi;
e. prinsip kontinuitas;
f. prinsip kesisteman;

vt,

{,

prinsipefisiensi;
h, prinsipfleksibilitas;
i . prinsippengelompokan
tugas;
j
prinsiprentang/jenjang
pengendalian.
PASAL DEMI PASAL
PasalI
Pasal ini menegaskanbeberapa istilah yang digunakan dalam Peraturan Daerah ini,
dengan maksud untuk menyamakanpengertianistilah-istilah, sehingga dapatdihindari
kesalahpahaman
dalam menafsirkan.
Pasal2
Cukupjelas
Pasal3
Cukupjelas
Pasal4
Cukupjelas
Pasal5
Cukupjelas
Pasal6
Huruf a
Yang dimaksud dengan menertibkan adalah tindakan dalam rangka upaya
menumbuhkanketaatan warga masyarakatagar tidak melanggarketenteraman
dan ketertibanumum sertaPeraturanDaerah dan PeraturanKepala Daerah.
Yang dimaksud dengan menindak adalah tindakan yang dilakukan oleh Polisi
Pamong Praja terhadap anggota masyarakat, badan hukum lainnya yang
melanggar ketentuan dan atau obyek tertentu yang tidak sesuai dengan
PeraturanDaerah dan PeraturanKepala Daerah yang bersifat tindakan represif
non yustisial.
Huruf b
Yang dimaksud dengan pemeriksaanadalah pemeriksaanawal sampai dengan
dilimpahkannyahasil pemeriksaankepada penyidik apabila ditemukannyabukti
awal adanyapelanggaran.
Huruf c
Cukupjelas.
Pasal7
Yang dimaksud dengan fasilitas lain adalah uang saku, pakaian seragam dan
perlengkapanoperasionallainnya.
Pasal8
Huruf a
Yang dimaksud dengan norrna sosial lainnya adalah adat atau kebiasaanyang
diakui sebagai aturan/etika yang mengikat secara moral kepada masyarakat
setempat.
Huruf b
Yang dimaksud membantu menyelesaikan perselisihan adalah upaya
pencegahan agar perselisihan antar warga masyarakat tersebut tidak
menimbulkangangguanketenteramandan ketertibanumum.

Pasal31
PeraturanDaerahini mulai berlaku padatanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya,memerintahkanpengundanganPeraturanDaerah ini
denganpenempatannyadalamLembaranDaerah Provinsi Nusa TenggaraBarat.
Ditetapkan di Mataram
padatanggal 1O ;epterlber 2006

NUSA TENGGARA BARAT.
/^.
/,GUBERNTJR
'

/

,ir

4\./u-&
/
2,

A. LALU SERINATA

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
NOMOR

'

TAHUN 2006

TENTANG
PEMBENTIJKAN,KEDUDUKAN, TUGAS,FLINGSI,SUSUNANORGANISASIDAN
TATAKERJASATUAN POLISI PAMONGPRAJAPROVINSINUSA TENGGARABARAT
LrMLM
Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan dinamika kegiatan masyarakat
seiramadengantuntutan era globalisasidan kewenanganotonomi daerah,kondisi ketenteraman
dan ketertiban umum daerahyang kondusif merupakansuatu kebutuhanmendasarbagi seluruh
masyarakatuntuk meningkatkanmutu kehidupannya.
Berkaitan dengan hal tersebut, sesuai dengan ketentuan Pasal 148 Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah, keberadaanSatuanPolisi Pamong Praja
perlu diatur denganperaturan Daerah, karena keberadaanSatuanPolisi Pamong Praja sebagai
perangkat Daerah memiliki art-t yang sangat strategis dalam membantu Gubernur dibidang
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, khususnya dalam rangka menciptakan
ketenteramandan ketertiban sertapenegakanataspelaksanaanPeraturanDaerah dan Peraturan
Kepala Daerah sertanorma-nofina yang berlaku di daerah'
Untuk menciptakan kondisi ketenteramandan ketertiban yang kondusif, tidak hanya
menjadi tanggungjawab Polisi PamongPraja, tetapi peran aktif dan partisipasi seluruhlapisan
masyarakatdiharapkanuntuk ikut serta memeliharakondisi ketenteramandan ketertiban serfa
mendukungtugas-tugasPolisi PamongPraja'
Dalam upaya menumbuhkankesadaranmasyarakattersebut, maka dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya Polisi PamongPraja melakukankegiatan antaralain memberi penyuluhan,
kegiatan patroli dan penertibanterhadap pelanggaranPeraturanDaerah dan PeraturanKepala
Daerah yang didahului denganlangkah-langkahpersuasifseperti peringatanbaik lisan maupun
tertulis.
Sebagaidasar pertimbanganuntuk menetapkan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Nusa TenggaraBarat tersebut adalah:
a. kewenanganyang dimiliki;
b. karakteristik, potensi dan kebutuhan,
c. kemampuankeuangan;
d" ketersediaanSumberDaya Aparatur;
e. pengembanganpola kerjasamaantar daerah danlataudenganpihak ketiga.
Disamping itu penetapanSusunanOrganisasiSatuanPolisi PamongPraja Provinsi Nusa
TenggaraBarat, memperhatikanpula prinsip-prinsippenataansebagaiberikut :
a. prinsip tugas dibagi habis;
b. prinsip perumusantugas pokok dan fungsi yangjelas;
c. prinsip fi.mgsionalisasi;
d. prinsip koordinasi dan integrasi;
e. prinsip kontinuitas;
f. prinsip kesisteman;

vt,

{,

prinsipefisiensi;
h, prinsipfleksibilitas;
i . prinsippengelompokan
tugas;
j
prinsiprentang/jenjang
pengendalian.
PASAL DEMI PASAL
PasalI
Pasal ini menegaskanbeberapa istilah yang digunakan dalam Peraturan Daerah ini,
dengan maksud untuk menyamakanpengertianistilah-istilah, sehingga dapatdihindari
kesalahpahaman
dalam menafsirkan.
Pasal2
Cukupjelas
Pasal3
Cukupjelas
Pasal4
Cukupjelas
Pasal5
Cukupjelas
Pasal6
Huruf a
Yang dimaksud dengan menertibkan adalah tindakan dalam rangka upaya
menumbuhkanketaatan warga masyarakatagar tidak melanggarketenteraman
dan ketertibanumum sertaPeraturanDaerah dan PeraturanKepala Daerah.
Yang dimaksud dengan menindak adalah tindakan yang dilakukan oleh Polisi
Pamong Praja terhadap anggota masyarakat, badan hukum lainnya yang
melanggar ketentuan dan atau obyek tertentu yang tidak sesuai dengan
PeraturanDaerah dan PeraturanKepala Daerah yang bersifat tindakan represif
non yustisial.
Huruf b
Yang dimaksud dengan pemeriksaanadalah pemeriksaanawal sampai dengan
dilimpahkannyahasil pemeriksaankepada penyidik apabila ditemukannyabukti
awal adanyapelanggaran.
Huruf c
Cukupjelas.
Pasal7
Yang dimaksud dengan fasilitas lain adalah uang saku, pakaian seragam dan
perlengkapanoperasionallainnya.
Pasal8
Huruf a
Yang dimaksud dengan norrna sosial lainnya adalah adat atau kebiasaanyang
diakui sebagai aturan/etika yang mengikat secara moral kepada masyarakat
setempat.
Huruf b
Yang dimaksud membantu menyelesaikan perselisihan adalah upaya
pencegahan agar perselisihan antar warga masyarakat tersebut tidak
menimbulkangangguanketenteramandan ketertibanumum.

Huruf c
Yang dimaksud dengan tindak pidana adalah tindak pidana diluar yang diatur
dalamPeraturanDaerah.
Huruf d
Cukupjelas,
Pasal9
Cukupjelas.
Pasal10
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukupjelas
Huruf d
Cukupjelas
Huruf e
Yang dimaksud dengan sehatjasmani dan rohani adalah tidak cacat fisik dan
mental.
Huruf f
Cukupjelas
PasalI I
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud alih tugas adalah pindah tugas dari Unit Kerja selain
SatuanPolisi PamongPraja.
Huruf b
Anggota Polisi Pamong Praja dapat diberhentikan apabila permohonan
berhentinyasudahdisetujui oleh atasanyang mempunyaiwewenang.
Huruf c
Yang dimaksud dengan disiplin adalahketentuan disiplin dan tata tertib
sebagaimanayang ditetapkankhususbagi Anggota Polisi PamongPraja.
Huruf d
Yang dimaksud dengan dipidana adalah penjatuhan hukuman akibat
yang bersangkutanmelakukantindakan criminal atau yang dikategorikan
pidana kejahatan.
Lyat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukupjelas
Pasal12
Cukupjelas
Pasal13
Cukup jelas

%,

lasal 14
Cukupjelas
)asal15
Cukupjelas
)asalI 6
Cukupjelas
)asal17
Cukupjelas
)asal18
Cukup jelas
)asal19
Cukupjelas
tasal20
Cukupjelas
>asal2l
Pembinaan teknis operasional termasuk didalamnya pembinaan kemampuan Polisi
Pamong Praja melalui pembinaan etika profesi, pengembangan pengetahuan dan
pengalamannyadibidang PamongPraja.
'asal22
Cukup jelas
tasal23
Cukupjelas.
'asal 24
Cukup jelas.
tasal25
Cukupjelas.
>asal26
Cukupjelas.
tasal2T
Sesuai dengan prinsip analisisjabatan dan manajemenorganisasi,tiap pekerjaanyang
sesuai didelegasikan kepada bawahan diperlukan bimbingan dan pengarahanuntuk
penyelesaiansuatu pekerjaan.
Disamping itu merupakanimplementasidari pengawasanmelekat menuju pemerintahan
yang baik, bersih dan berwibawa. Disisi lain diharapkan agar penerapan peraturan
perundang-undangandapat dilaksanakansecarakonsistendan konsekuen.
'asal28
Cukupjelas
'asal 29
Cukupjelas
)asal30
Cukupjelas
'asal3 1
Cukupjelas

,5,

LAMPIRAN PERATURANDAERAH PROVINSINUSA TENGGARABARAT
NOMOR 5
TANGGAL

TAHI/N 2006
2006
10 sEPri.ivlBER

BAGAN STRI"IKTURORGANISASISATUAN POLISI PAMONG PRAJAPROVINSINUSA
IENGGARA BARAT

BAGIAN
TATAUSAHA

SUB BAGTAN
PERENCANAAN
DANKEUANGAN

BIDANG
PENGEMBANGAN
KAPASITAS

BIDANG
PENGAWASAN
DAN PENINDAKAN

TGUBERNURNUSA TENGGARABARAT,
'
/
zlt

e/(k

7,

H. LALU SERINATA