Polres Lobar Investigasi Dugaan Rekening Liar di SKPD Lobar

Polres Lobar Investigasi Dugaan Rekening Liar di SKPD Lobar

Dugaan rekening liar yang ada di sejumlah SKPD i lingkup Pemkab Lombok Barat
(lobar) mendapat atensi dari Polres Lobar. Pihak terkait akan mekukan investigasi ii terhadap
temuaniii ini, untuk menelusuri apakah ada penyimpanganiv dan unsur pidana atau tidak.
Jika dalam hasil investigasi itu menemukan adanya dugaan tindakan penyimpangan,
maka aparat akan menindaklanjutinya. Sebaliknya jika tidak ditemukan maka akan
diserahkan ke Pemda setempat. “Kami akan investigasi, apakah ada unsur penyimpangan
atau perbuatan hukum di dalamnya. Kalau misalkan ada, maka tentunya kami (aparat hukum,
red) akan menindaklanjutinya. Kalau tidak ada tentunya diserahkan ke Pemda,” jelas
Kapolres Lobar, AKBP Yulianus Yulianto kepada wartawan di Mapolres Lobar, Rabu (1/7).
Menurutnya, dalam melakukan investigasi terhadap temuan ini tidak perlu menunggu
adanya aduan atau laporan dari masyarakat. Sebab sekecil apapun informasi ini, jelasnya,
aparat akan menyelidikinya. Penyelidikan itu penting untuk mengetahui apakah ada unsur
temuan penyimpangan di dalamnya atau tidak. Sejauh ini, temuan itu diketahuinya terbatas
dari pemberitaan di media massa.
Terpisah Plt Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si., mengaku dugaan rekening
liar itu hanya bersifat temuan administratif dari BPK. Menurutnya, tidak ada kerugian negara
yang mengarah ke unsur pidana. “Di BPK itu tidak ada ditemukan kerugian negarav, hanya
temuan bersifat administrasi,” jelasnya.
Diakuinya, terkait persoalan rekening ini, murni karena miskomunikasi antara kepala

SKPD ketika pendaftaran rekening itu ke dalam SK. Wabup mencontohkan, Kepala
Dishubkominfo, H. Ahmad Saikhu diminta operator untuk membuat rekening sebagai tujuan
penyetoran retribusi yang dibayar pihak operator tersebut.
Selanjutnya, Kepala Dishubkominfo melanjutkan permintaan itu dengan bersurat
kepada Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan Daerah (PPKD) untuk membuatkan SK
Bupati atas rekening itu. Kepala Dishubkominfo, kata Wabup mengaku tiga kali bersurat ke
Dinas PPKD untuk ditindaklanjuti supaya rekening itu di-SK-kan. “Namun, terjadi
miskomunikasi sehingga Dinas PPKD tidak melanjutkan surat itu,” terangnya.

Jalan keluar yang bisa dilakukan jelas Wabup supaya rekening itu tidak liar, maka
kepala dinas terkait harus melapor ke Wabup untuk meminta dibuatkan SK. Jika tidak, maka
rekening itu harus ditutup. “Kalau tidak di-SK-kan, maka harus ditutup,” tegasnya.

Sumber:
1.

Suara NTB. Polres Lobar Investigasi Dugaan Rekening Liar di SKPD Lobar. Kamis, 2

2.


Juli 2015
Lombok Post. Lobar Gamang Hajar Rekening Liar. Selasa, 7 Juli 2015

i.

ii.

iii.

satuan kerja perangkat daerah (SKPD), organisasi/lembaga pada pemerintah
daerah yang bertanggungjawab kepada gubernur/bupati/walikota dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari sekretaris daerah, dinas daerah dan
lembaga teknis daerah, kecamatan, desa, dan satuan polisi pamong praja sesuai
dengan kebutuhan daerah.
investigasi, penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta-fakta melakukan
peninjauan; percobaan, dan sebagainya, dengan tujuan memperoleh jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan terutama yang menyangkut peristiwa, sifat, atau khasiat suatu
zat, dan sebagainya; penyidikan.
temuan pemeriksaan (TP), 1. himpunan dan sintetis dari data dan informasi yang
dikumpulkan dan diolah selama dilakukan pemeriksaan pada entitas tertentu dan

disajikan sescara sistematis dan analistis meliputi unsur kondisi, kriteria, akibat, dan
sebab; 2. indikasi permasalahan yang ditemui di dalam pemeriksaan lapangan

iv.
v.

penyimpangan, proses, cara, perbuatan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku, program, dan rencana yang telah ditentukan.
kerugian negara/daerah, kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata
dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun
lalai [vide: UU No. 15/2006, Psl 1 angka 15].