Staffsite STMIK PPKIA Pradnya Paramita

SISTEM INFORMASI
UNTUK MENDUKUNG
KEPUTUSAN MANAJERIAL

SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN (SPK)
atau Decision Support Systems (DSS) adalah
sistem informasi interaktif yang menyediakan
informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data
yang digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan pada situasi yang semi terstruktur
dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak
seorang pun tahu secara pasti bagaimana
keputusan seharusnya dibuat



Tujuan DSS

meningkatkan


kemampuan

para

pengambil

keputusan

dengan memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih
banyak atau lebih baik dan membantu untuk merumuskan
masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan DSS dapat
menghemat waktu, tenaga dan biaya.


Jadi tujuan DSS adalah untuk meningkatkan efektivitas (do
the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam
pengambilan keputusan.

Karakteristik DSS








Menawarkan keluwesan, kemudahan
beradaptasi, dan tanggapan yang cepat
Memungkinkan pemakai memulai dan
mengendalikan masukan dan keluaran
Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa
bantuan pemrogram profesional
Menyediakan dukungan untuk keputusan dan
permasalahan yang solusinya tak dapat
ditentukan didepan
Menggunakan analisis data dan perangkat
pemodelan yang canggih

Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan :









Posisi / kedudukan
Masalah. Ada berbagai jenis masalah yaitu
masalah terstruktur, masalah tidak terstruktur,
masalah rutin dan masalah insidentil.
Tersedianya informasi yang diperlukan
Keadaan intern / ekstern organisasi
Tujuan
Kepribadian dan kecakapan pengambil
keputusan

Langkah-Langkah Proses Pengambilan Keputusan


Menurut Simon, model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan
yaitu terdiri dari tiga fase, yaitu:
1.

2.

3.
4.

Intelligence. Tahap ini merupakan proses penelusuran dan
pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan
masalah. Data masukkan diperoleh, diproses, dan diuji dalam
rangka mengidentifikasikan masalah.
Design. Tahap ini merupakan proses menemukan,
mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa
dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah,
menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.
Choice. Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara
berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.
Implementation. Hasil dari pemilihan tersebut kemudian

diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

Model Sistem Pengambilan Keputusan
dibagi dua, yaitu:
1. Sistem pengambilan keputusan tertutup.
Pengambilan keputusan dianggap:
Mengetahui semua alternatif dan akibat atau hasil

masing-masing alternatif.
Mempunyai suatu metode (aturan, hubungan,
dsb) yang memungkinkan ia membuat urutan
alternatif yang lebih disukai.
Memilih alternatif yang memaksimumkan sesuatu
seperti keuntungan, volume penjualan, atau
kegunaan


2. Sistem pengambilan keputusan terbuka.
Pengambilan keputusan dianggap:
Tidak mengetahui semua alternatif dan semua


hasil.
Melakukan penyelidikan secara terbatas untuk
menemukan beberapa alternatif yang
memuaskan.
Mengambil keputusan yang mmuaskan tingkat
keinginannya.

Masalah atau problem
Masalah atau problem dibagi dalam tiga golongan
besar, yaitu:
 Masalah Korektif.
Masalah yang timbul karena adanya penyimpangan dari
apa yang direncanakan.
 Masalah Progresif.
Suatu masalah yang terjadi akibat adanya keinginan
untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu prestasi
atau hasil masa lalu.
 Masalah Kreatif.
Masalah yang muncul karena adanya keinginan untuk

menciptakan sesuatu yang sama sekali baru.

Jenis masalah
(Herbert A. Simon)

1. Masalah terstruktur : masalah yang bisa dipecahkan melalui 3 tahapan yaitu
intelligence, design dan pilihan.
2. Masalah tak terstruktur : masalah yang tidak bisa dipecahkan melalui tahapan
pemecahan masalah.
3. Masalah semi terstruktur : masalah yang bisa dipecahkan dengan 1 atau 2
tahapan pengambilan keputusan .

Decisions in the e-Business
Decision Characteristics

Unstructured
Strategic
Management

m


Tactical
Management

Operational
Management

n
io
at

De
cis

or

Structured

io
ns


f
In

Semistructured

Contoh keputusan
Struktur keputusan Manaj.operasional

Manaj.taktis

Manaj.stategis

Tak terstruktur

Manajemen kas

Analisis kinerja
kelompok kerja


Reorganisasi
perusahaan

Semi terstruktur

Manajemen
kredit, penjadwalan produksi,
tugas kerja harian

Penilaian kenerja karyawan,
penganggaran
program

Perencanaan
produk, merger
dan akuisisi

Terstruktur

Pengendalian

persediaan

Pengendalian
program

Pengendalian
perusahaan

TIPE KEGIATAN MANAJEMEN
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya
didalam organisasi dibagi menjadi 3 bagian :
1. Perencanaan strategic : merupakan kegiatan manajemen tingkat atas, sebagai

proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan
penentuan strategi-strategi.
2. Pengendalian manajemen : system untuk meyakinkan bahwa organisasi telah
menjalankan strategi yg sudah ditetapkan secara efektif dan efisien. Ini merupakan
tingkatan taktik(tactical Level), yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah
menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat dilakukan dengan berhasil.
Taktik yg dijalankan biasanya bersifat jangka pendek ± 1 thn.
Proses pengendalian manajemen terdiri dari : pembuatan program kerja,
penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis.
3. Pengendalian operasi : Sistem untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu
telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ini merupakan penerapan program
yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen.Pengendalian operasi dilakukan
dibawah pedoman proses pengendalian manajemen dan difokuskan pada tugas2
tingkat bawah.

Kondisi yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan

Tipe Keputusan
Manajemen
Pengambilan keputusan ( Decision making) :
adalah tindakan manajemen dalam pemilihan
alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur :
keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt
diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan
dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/
keputusan pemesanan barang, keputusan
penagihan piutang,dll.

2.

Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur :
keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang
dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya
bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg
terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih
canggih, keputusan alokasi dana promosi.

3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg
tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini
terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan
keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk
mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam
pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung
dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk terstruktur yg
jarang terjadi.