ProdukHukum Keuangan

PENGANTAR

Komite Standar Akuntansi
Pemerintah Pusat dan Daerah

30 Oktober 2002

Kata Pengantar

Terselenggaranya sistem manajemen keuangan yang sehat merupakan salah satu kunci
perwujudan good governance. Di dalam sistem dimaksud tercakup beberapa prasyarat
yang harus dipenuhi tatkala transparansi dan akuntabilitas menjadi barometer. Di
antara prasyarat itu adalah jaminan bahwa segala peristiwa penting kegiatan
pemerintah terekam dengan baik dengan ukuran-ukuran yang jelas dan dapat
diikhtisarkan melalui proses akuntansi ke dalam bentuk laporan dimana kita bisa
melihat segala yang terjadi dan terdapat di dalam ruang entitas itu, yakni entitas
pemerintah.
Di samping fungsi transparansi dan akuntabilitas, akuntansi dapat menyajikan
informasi yang diperlukan berbagai pihak untuk berbagai kepentingan. Untuk itu kita
perlu membangun prosedur, teknik, metode, dan standar akuntansi yang layak. Upaya
profesional yang independen yang telah dilakukan oleh Komite Standar Akuntansi

Pemerintah—dengan dukungan berbagai lembaga terkait—telah tertuang pada naskah
Draft Publikasian (Exposure Draft) ini yang terdiri dari (1) Kerangka Konseptual, (2)
Penyajian Laporan Keuangan, (3) Pelaporan Realisasi Anggaran, dan (4) Pelaporan
Arus Kas.
Tahun depan dan beberapa tahun seterusnya, Komite telah mengantisipasi kesibukan
yang lumayan padat. Sederet standar akuntasi yang lebih terinci sudah menunggu
untuk dikembangkan. Termasuk di antara yang mendesak adalah Standar Akuntansi
Aset Tetap, Standar Akuntansi Utang Pemerintah, dan Standar Akuntansi Proyek
Investasi.
Dalam penyusunan Draft Publikasian ini, digunakan berbagai acuan sebagai bahan
bandingan, terutama standar akuntansi internasional untuk sektor publik yang
diterbitkan oleh Public Sector Committee dari International Federation of Accountants (IFAC),

manual Goverment Finance Statistics Manual dari International Monetary Fund (IMF),
standar akuntansi yang diberlakukan oleh Goverment Accounting Standards Board (GASB)
maupun oleh Federal Accounting Standards Advisory Board (FASAB) di Amerika Serikat,
dan juga standar akuntansi yang telah berlaku di lingkungan komersial terbitan Dewan
Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Draft Publikasian ini sengaja disebarluaskan untuk mendapat tanggapan dari berbagai
pihak sebagai masukan bagi perbaikan draft ini. Praktisi, akademisi, dan khalayak

pengguna informasi dinantikan partisipasinya, sehingga keinginan untuk mewujudkan
standar akuntansi yang layak di lingkungan pemerintah dapat diwujudkan dalam
tempo yang tidak terlalu lama.
Jakarta, 30 Oktober 2002
Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP)

Draft Publikasian ini diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah
Pusat dan Daerah dan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran-saran dan
masukan dalam rangka penyempurnaan draft ini masih dimungkinkan sebelum
diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah.

Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 5 Desember 2002.
(Form Tanggapan)
Tanggapan dikirimkan ke:

Sekretariat Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah
Gedung BAPEKSTA Lantai 8, Departemen Keuangan
Jln. Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta, 10710
Telepon/Facsimile 3443009
Email ppsapa@centrin.net.id


Salinan dari Draft Publikasian ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan
dan komentar yang akan dikirimkan ke Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
dan Daerah. Penggandaan Draft publikasian ini oleh individu atau organisasi/lembaga
dianjurkan dan diijinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan.

Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h

PENGANTAR
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
Pengantar ini akan menguraikan tujuan dan prosedur operasi dari Komite
Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah (KSAP) dan menjelaskan
lingkup dan wewenang dari Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
(PSAP). Isi dari pengantar ini dapat

digunakan sebagai referensi untuk

menginterpretasi Draft Publikasian dan Standar yang diterbitkan oleh
Komite.


PENDAHULUAN
1.

Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah (KSAP)
adalah komite yang dibentuk oleh Departemen Keuangan Republik
Indonesia, untuk memecahkan berbagai kebutuhan yang muncul
dalam pelaporan keuangan, akuntansi dan audit di pemerintahan.
Pemerintahan meliputi pemerintah pusat dan semua pemerintah
daerah di Republik Indonesia. KSAP mempunyai wewenang untuk
menyusun PSAP dan penerbitannya dilakukan atas nama Menteri
Keuangan.

2.

Komite dapat menerbitkan berbagai publikasian antara lain Standar,
Guidelines, Studi dan Occasional Papers. Masing-masing produk tersebut
akan diuraikan secara spesifik dalam terbitan lainnya dari Komite.
PSAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan otorisasi,
Pen g a n t a r - 1


Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h

yang telah ditetapkan oleh KSAP, untuk meningkatkan kualitas
pelaporan keuangan pemerintahan di seluruh Indonesia.

TUJUAN KOMITE
3.

Tujuan KSAP adalah untuk mengembangkan program–program
pengembangan akuntabilitas dan manajemen keuangan pemerintahan,
termasuk PSAP dan mempromosikan penerapan standar tersebut.

4.

Dalam mencapai tujuan tersebut diatas, PSAP telah disusun dengan
berorientasi ke International Public Sector Accounting Standards (IPSAS)
yang diterbitkan oleh International Federation of Accountant. Selain itu
dalam penyusunannya, PSAP juga telah diharmoniskan dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia. KSAP selalu

berusaha untuk mengikuti perlakuan akuntansi yang diterapkan di
SAK, kecuali setelah diteliti tidak sesuai untuk konteks pemerintahan.
Sehingga, standar yang diterbitkan oleh KSAP lebih ditujuan untuk
praktik yang spesifik terjadi pemerintahan saja. Sebagai contoh:
bentuk pelaporan keuangan pemerintahan.

5.

Dalam menyusun PSAP, KSAP menggunakan materi yang diterbitkan
oleh:
a. International Federation of Accountants
b. International Accounting Standards Committee
c. International Monetary Fund
d. Ikatan Akuntan Indonesia
Pen g a n t a r - 2

Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h

e. Financial Accounting Standard Bòard – USA
f. Governmental Accounting Standard Board – USA

g. Perundangan–undangan dan peraturan pemerintah lainnya yang
diterbitkan di Republik Indonesia
h. Organisasi professional lainnya di berbagai Negara yang
membidangi

pelaporan

keuangan,

akuntansi

dan

audit

pemerintahan

TUJUAN UMUM PELAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH
6.


Laporan Keuangan Pemerintahan diterbitkan tidak untuk memenuhi
kebutuhan khusus pemakainya, namun ditujukan untuk memenuhi
tujuan umum pelaporan keuangan. Istilah ”laporan keuangan
pemerintah pusat dan daerah” meliputi semua laporan dan berbagai
penjelasannya yang mengikuti laporan tersebut akan diakui sebagai
bagian dari laporan keuangan.

7.

Strategi peningkatan kualitas pelaporan keuangan pemerintahan
dilakukan dengan proses transisi menuju akrual. Saat ini, pendapatan,
belanja dan pembiayaan dicatat berbasis kas; utang, piutang dan aset
dicatat berbasis akrual. Sementara itu, praktik pencatatan pendapatan,
belanja, pembiayaan, utang, piutang dan aset berbasis akrual dapat
berterima umum. Proses transisi standar menuju akrual diharapkan
selesai tahun 2005.

Pen g a n t a r - 3


Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h

8.

Sebagai tambahan penyusunan pelaporan keuangan berterima umum,
entitas pemerintahan dimungkinkan untuk menghasilkan laporan yang
disusun untuk kebutuhan khusus lembaga tertentu. KSAP mendorong
penggunaan PSAP dalam penyusunan laporan keuangan bertujuan
khusus apabila dirasa layak.

STANDAR AKUNTANSI
Wewenang Standar Akuntansi Pemerintah
9.

Terkait dengan yuridiksi hukum, peraturan perundang–undangan
mengatur penerbitan PSAP. PSAP akan diterbitkan dalam yuridiksi
Surat Keputusan Menteri Keuangan. Otoritas

Menteri Keuangan


mensinerjikan pengelolaan keuangan publik di berbagai entitas
pemerintahan di Republik Indonesia.
10.

KSAP mendorong adopsi PSAP di berbagai lembaga pemerintah
pusat dan unit kerjanya, maupun di pemerintah daerah dan unit
kerjanya. Selain itu, pengharmonisan berbagai perundang-undangan
baik di pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan persyatan
PSAP amat diharapkan.

11.

Kesuksesan penerapan PSAP ini amat bergantung pada pengakuan
dan dukungan dari berbagai pihak terkait dalam bentuk produk
hukum yang dikeluarkan.

Pen g a n t a r - 4

Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h


12.

PSAP amat yakin bahwa penerapan PSAP akan berdampak pada
peningkatan kualitas pelaporan keuangan di pemerintah pusat dan
pemerintah daerah. Ini berarti informasi keuangan pemerintahan akan
dapat menjadi dasar pengambilan keputusan di pemerintahan; dan
juga terwujudnya transparansi dan akuntabilitas.

Ruang Lingkup
13.

PSAP diterapkan di lingkup pemerintahan, di pemerintah pusat dan
departemen– unit kerjanya; dan juga pemerintah daerah dan dinas –
unit kerjanya.

14.

Keterbatasan dari penerapan PSAP akan selalu dinyatakan secara
eksplisit pada setiap Standar yang diterbitkan.

Due Process
15.

Due Process Procedure (DPP) merupakan mekanisme prosedural yang
berisikan berbagai rangkaian/tahap-tahap kegiatan yang harus
dilakukan di dalam setiap penyusunan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintah (PSAP) oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
dan Daerah (KSAP).

16.

DPP yang telah disepakati ini umum berlaku secara internasional
dengan penyesuaian terhadap kondisi yang ada di Indonesia.
Penyesuaian dilakukan antara lain karena pertimbangan kebutuhan
yang mendesak, SDM dan pendanaan KSAP, serta kemampuan
Pen g a n t a r - 5

Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h

pengguna untuk memahami dan melaksanakan standar yang
ditetapkan. Tahap-tahap di dalam kegiatan DPP adalah sebagai
berikut:
a. Identifikasi topik untuk dikembangkan menjadi standar.
b. Konsultasi topik dengan Komite Pengarah.
c. Pembentukan Kelompok Kerja di dalam KSAP.
d. Riset terbatas oleh Kelompok Kerja.
ƒ Diskusi paper akuntansi atau monograf teori akuntansi,
apabila dipandang perlu.
ƒ Publikasi memorandum diskusi, apabila dipandang perlu.
e. Penulisan awal draft oleh Kelompok Kerja.
f. Pembahasan draft oleh Komite Kerja.
ƒ Pengambilan keputusan komite mengenai perlakuan
terhadap draft. (*untuk dimasukkan ke tata kerja: proses
penandatangan draft oleh masing-masing anggota komite
sebagai tanda persetujuan).
ƒ Apabila terdapat perbedaaan pendapat antara anggota
komite kerja, maka perbedaan selain yang disetujui akan
dicantumkan sebagai catatan kaki.
ƒ Konsultasi dengan BPK dan lembaga lain yang terkait.
g. Pelaporan Komite Kerja kepada Komite Pengarah dan
persetujuan atas draft untuk dipublikasikan.
h. Peluncuran draft publikasian (DP).
i. Dengar pendapat publik dan dengar pendapat publik terbatas.

Pen g a n t a r - 6

Ko m i t e St a n d a r Ak u n t a n si Pem er i n t a h Pu sa t d a n D a er a h

j. Pembahasan tanggapan atas DP dan masukan dengar pendapat
publik oleh KSAP.
k. Permintaan pertimbangan kepada BPK oleh Komite Pengarah
a.n. Pemerintah.
l. Pembahasan hasil pertimbangan BPK oleh KSAP.
m. Finalisasi standar.
ƒ Termasuk bahasa –sesuaikan di tata kerja.
ƒ Tanda tangan oleh seluruh anggota KSAP.
n. Penetapan Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat dan
Daerah.
o. Sosialisasi awal standar.

Bahasa
17.

Draft Publikasian dan Standar diterbitkan oleh KSAP dalam bahasa
Indonesia. Proses translasi ke bahasa lain harus dikonfirmasikan ke
KSAP.

Pen g a n t a r - 7