Ringkasan laporan PPM IbPE tahun 2011

IbPE Kelompok Usaha Kerajinan Enceng Gondok
Oleh : Puji Lestari, M. Hum, Terry Irenewaty, M. Hum, Nur Hidayah, M. Si
Kiromim Baroroh, M. Pd, Aan Ardian, S. Pd, Kun Sri Budiasih, M. Si
1. Analisis Situasi
a. Kerajinan merupakan hasil seni yang sangat memiliki nilai.
b. Produk kerajinan tersebut saat ini sudah mencapai perdagangan ekspor
karena hampir 70% produk kerajinan ini untuk eksport. dimana para buyer
dari luar negeri banyak yang melirik kerajinan ini. Kerajinan enceng
gondok ini memiliki jangkauan berbagai negara.antara lain : Amerika
Serikat, Italia, Swiss. Paris, Eropa dan Jepang dan masih banyak lagi
negara yang menjadi tujuan ekspor.
c. Kerajinan enceng gondok ini juga memiliki daerah pemasaran di kota-kota
besar di Indonesia, seperti ; Bali, Jakarta, dan Bandung.
d. Produk yang dihasilkan memang sangat unik dan menarik. antara lain
keperluan fashion acecoris yakni berbagai model tas, dompet, topi dan lain
sebagainya.
e. Untuk menghasilkan kerajinan enceng gondok harus melewati beberapa
proses dan proses tersebut menyerap beberapa unit produksi. Unit-unit
atau komponen-komponen tersebut kemudian membentuk suatu relasi
produksi. Dimulai dari petani enceng gondok yang menghasilkan bahan
dasar untuk kerajinan enceng gondok.

f. Dalam pemasaran selama ini masih sangat tergantung dari pesanan.
Katalog sebagai sarana promosi juga perlu diimbangi dengan stok atau
master mengenai produk yang ada dalam katalog. Sehingga pemesan
datang dengan memilih produk dalam katalog. namun tidak tersedia
sampel produknya. Selama ini ekspor ke luar negeri dijalankan melalui
pengepul. Sehingga harga di tingkat konsumen menjadi lebih tinggi. Oleh
karena itu diperlukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
g. Harga antar pengrajin juga masih terjadi perbedaan. Antar pengrajin ada
kecenderungan untuk banting harga. Hal ini menyebabkan persaingan
harga yang tidak sehat antar pengrajin. Selama ini belum ada organisasi
yang dapat menjadi wadah untuk mengkoordinasikan kepentingan
pengrajin.
h. Seiring dengan kegiatan pengabdian yang dilakukan pada tahun I, pada
tahun II

terdapat UKM lain yang berminat bergabung yaitu Gulma
1

Mutiara Craft, sehingga total UKM Mitra tim pengabdi menjadi 3 yaitu :
Pandan Sari Craft, Rifat Craft dan Gulma Mutiara Craft.

2. Permasalahan UKM
Permasalahan dalam UKM adalah:
a. Manajemen : pembukuan keuangan belum tersusun sesuai dengan kaidah
keuangan yang berlaku. Persaingan harga yang tidak sehat antar pengrajin
akan merugikan pengrajin. Pengrajin belum memiliki wadah untuk
mengkoordinasikan segala permasalahan mereka. Selain pembukuan
manual yang dicatat di buku, diperlukan juga pembukuan berbasis
computer untuk mencatat kas masuk/keluar di masing-masing UKM.
Untuk menunjang keperluan tersebut maka diperlukan pengadaan laptop,
modem, printer dan meja kerja.
b. Pemasaran : masih tergantung dari pesanan pengepul. pengrajin biasa
menyebutnya PT.
c. Peralatan pun terbatas pada peralatan sederhana jarum. hakpen. dan alat
jungkit sederhana untuk memasang pegangan tas.
d. Bila cuaca hujan, maka proses pengeringan enceng gondok tidak
maksimal. Oleh karena itu diperlukan mesin oven (pengering)
e. Pada keperluan mencetak/membuat mal, diperlukan mesin las untuk
membuatnya. Kebutuhan mesin las menjadi penting guna memperlancar
produksi kerajinan tas enceng gondok.
f. Finansial: UKM tidak berani memproduksi kalau tidak ada pesanan.

Sehingga mereka hanya memproduksi ketika ada pesanan karena sudah
ada kepastian pembeli. Mereka juga tidak mempunyai master/stok barang.
sehingga para pembeli harus memesan.
g. Dalam hal bahan baku, sering terjadi pemutihan yang berlebihan atau tidak
sesuai dengan keinginan produsen, sehingga perlu formula untuk
pemutihan serat enceng gondok agar hasil pemutihan yang diharapkan bisa
sesuai.
3. Solusi yang ditawarkan
Adapun solusi yang ditawarkan adalah:
a.

Pelatihan manajemen terdiri dari produksi, pemasaran, dan pembukuan

b.

Pengadaan laptop, modem, printer dan meja kerja.

c.

Pelatihan di bidang UKM baik kepada pengrajin maupun karyawan.

Dalam hal ini sangat terkait pula dengan penambahan jumlah pengrajin yang
ahli di bidang pengoperasian mesin, sehingga kerajinan tas bisa lebih cepat
diproduksi, sehingga menghemat waktu dan biaya.
2

d.

Pengadaan mesin oven, dan las yang bisa digunakan untuk meningkatkan
produksi UKM mitra.

e.

Pelatihan pemutihan serat enceng gondok

f.

Mendorong pengrajin untuk mendapatkan modal untuk memenuhi stok
barang/master sehingga dapat segera memenuhi permintaan konsumen

Tabel. 3.Pelaksanaan Pengabdian

No

Kegiatan

1

2
3

4

Pelatihan
manajemen
permodalan
Pelatihan
manajemen
produksi
Pelatihan
manajemen
pemasaran

Pelatihan
pemutihan
serat enceng
gondok

Pelatihan
5 pembukuan

Tanggal dan tempat Pembicara
Pelaksanaan
Puji Lestari, M. Hum
 11 Juni 2011
di Pandan Sari Craft

Jumlah
peserta
15

 11 Juni 2011
di Pandan Sari Craft


Terry Irenewaty, M. Hum

15

 11 Juni 2011
di Pandansari Craft

Nur Hidayah, M. Si

15

 25 Juni 2011
Di Rifat Craft

Kun Sri Budiasih, M. Si

12




Kiromim Baroroh, M. Pd

6

25 Juni 2011

di Gulma Mutiara
Craft
Aan Ardian, S. Pd

25 Juni 2011

Pelatihan
di Gulma Mutiara
6 internet
Craft
7 Pengadaan

30 Juli 2011

mesin laptop,
di Rifat Craft
modem,
printer dan
meja kerja
8 Pengadaan

30 Juli 2011
mesin laptop,
di Gulma Mutiara
modem,
Craft
printer dan
meja kerja
9 Pengadaan

30 Juli 2011
mesin las
di Gulma Mutiara
Craft

10 Pengadaan

30 Juli 2011
mesin oven
di Pandan Sari
(pengering)
Craft
11 Pelatihan

7 Agustus 2011
pengoperasi
di Gulma Mutiara
an mesin las
Craft
12 Pelatihan

7 Agustus 2011
pengoperasi
di Pandan Sari Craft
an

mesin
oven
(pengering)

Tim pengabdi

6

-

Tim pengabdi

Tim pengabdi

-

Tim Pengabdi

-

Aan Ardian, S. Pd

6

Aan Ardian, S. Pd

6

3

4.

Hasil kegiatan
Berikut ini hasil kegiatan pengabdian tahun II :
a. Tersedianya 2 laptop, 2 modem, 2 printer, dan 2 meja kerja
b. Tersedianya 1 mesin las
c. Tersedianya 1 mesin oven (pengering)
d. Kemampuan mengoperasikan internet, pembuatan jejaring sosial untuk
menunjang pemasaran
e. Keterampilan dalam pengoperasian mesin las
f. Keterampilan dalam pengoperasian mesin oven (pengering)
g. Diketahuinya cara mendapatkan modal yang tepat bagi pengrajin
h. Diketahui manajemen produksi yang sesuai untuk pengrajin enceng gondok.
i. Diketahui model pemasaran yang tepat bagi pengrajin
j. Tersusunnya pembukuan
k. Diketahuinya proses pemutihan serat enceng gondok
l. Sikap positif dan motivasi yang tinggi dari para peserta selama mengikuti
kegiatan. Ini ditunjukkan peserta yang hadir mencapai 100% dalam setiap
pelatihan.

5.

Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan pelatihan ini terlaksana dengan baik karena didukung oleh beberapa
faktor, antara lain:
a. Semangat dan motivasi para peserta untuk maju dan terus meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan.
b. Dukungan (support) pengrajin Pandansari Craft , Rifat Craft

dan Gulma

Mutiara Craft untuk kelancaran kegiatan-kegiatan dalam bentuk pemberian
dukungan fasilitas tempat dan kegiatan.
c. UKM mitra yang kooperatif
d. Karyawan UKM yang antusias mengikuti pelatihan
e. UKM bersedia memberikan kontribusi baik berupa materiil dan immateriil
f. Tersedianya bahan baku untuk pelatihan terkait dengan kerajinan enceng
gondok
g. Kebersamaan tim pengabdi

4

Walaupun terdapat beberapa faktor pendukung, pelakasanaan PPM ini tidak
terlepas dari adanya faktor penghambat atau kendala yang dihadapi, yaitu:
a. Keterbatasan personil pengabdian
b. Keterbatasan sarana dan prasarana monitoring implementasi model
c. Keadaan cuaca hujan yang menghambat proses praktek pelatihan
d. Waktu yang relatif panjang untuk mempersiapkan kegiatan.
e. Sulit menemukan kesesuaian waktu yang bersamaan dalam pelaksanaan
kegiatan pegabdian
f. Pengadaan alat yang mengalami kemunduran akibat dari setting alat oleh
teknisi yang tidak sesuai jadwal yang direncanakan

5