PERBUP NOMOR 84 TAHUN 2014 TENTANG FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

BI'PATI TI'LT'I|GAGT'ITG
PROVIilSI JANTA TITT'R
PERATT'RAT BI'PATI TI'LI'I|GAGI'NG
IIOUOR 8{ TAITUN 2014
TENTAITG
NORT'U IALU LIIITAS DAIT AITGKT'TAN
KABI'PATEIT TT'LI'ITCAGUNG
DENCAIT

T'AL/\[

RAIITAT TI'HAI| YAITG TAIIA ESA
BUPATI TI'LI'NGAGUIIG,

Al

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 Peraturan

Menimbang:

Mengingat


2}ll

tentang Forum Lalu Lintas dan
Angkutan Ja)art, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Fonrm I"alu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten T\rlungagung;
Pemerintah Nomor 37 Tahun

: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun

2.

3.

4.

5.

2OO2 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia (kmbaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor a168);
Undang-Undang Nomor 22 Ta}run 2OO9 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO9 Nomor 96, Tambahan kmbaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5025);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan
Daerah (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OL4
Nomor 244, Tarrbahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2Ol4
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 246,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2Ol1 tentang Forum
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OLl Nomor 73, Tatrbahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 52291;
Peraturan Daerah Kabupaten T\rlungagung Nomor 9 Tahun
2OI4 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2OI4

Nomor O3 Seri D);
XIEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERATURAN BUPATI TENTANG FORUM LALU LINTAS DAN
ANGKUTAN JALAN KABUPATEN TULUNGAGUNG.

{v

2

BAB I
KEIEITTUAIT T'UUU

Pasal

1


Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan
1. Daerah adalah Kabupaten Tulungagung.

:

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
TUlungagung.

3.
4.

Bupati adalah Bupati Tulungagung.
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang selanjutnya disingkat
LLA"I adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas lalu Lintas,
Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,

Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Kendaraan,

Pengemudi, Pengguna Jalan, serta pengelolaannya.


5.

6.

7.

8.

Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang selanjutnya
disingkat forum LLAJ adalah wahana koordinasi antar instansi
penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan di Kabupaten
Tulungagung.
Kawasan aglomerasi perkotaan adalah kawasan perkotaan yang
terdiri atas sebuah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau
kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan
disekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang
dihubungkan dengan system jaringan prasarana wilayah yang
terintregrasi dan membentuk sebuah sistem.
satuan Kerja Perangkat Daerah atau selanjutnya disingkat

SKPD addah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggar€an
pemerintahan daerah yang terdiri dari sekretariat Daerah,
sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah,
Kecamatan, dan Kelurahan yang melaksanakan urusan
pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya.
Asosiasi Perusahaan Angkutan umum adalah perkumpulan
yang dibentuk sebagai wadah dari pemsahaan angkutan
umum.

BAB II
PEIYYELEIVq}ARAAIV L/ILU LIITTAS DAIT AIVGKT'TAIT

JAL/Iil

Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
(1)

Kegiatan pelayanan langsung kepada


masyarakat,
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan dilaksanakan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.

(2) Penyelenggaraan LLAJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan secara terkoordinasi dalam sebuah forum.

t

3
(3)

Forum sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

bertugas
melakukan koordinasi antar instansi yang menyelenggarakan
lalu lintas dan angkutan jalan dengan memadukan dan
sinkronisasi perencanaan dan penyelesaian permasalahan LLA"I.
Bagtaa Kcdua

Ruang Lfag;kup
Pasal 3

Ruang lingkup penyelenggaraan LLiA'.I meliputi :
a. Urusan pemerintahan di bidang jalan;
b. Urusan pemerintahan di bidang perhubungan darat;
c. Urusan pemerintahan di bidang pengembangan industri dan
teknologi LL,A"I; dan

d. Urusan pemerintahan di bidang registrasi dan identiftkasi
kendaraan bermotor dan pengemudi, penegakan hukum,
operasional manajemen dan rekayasa lalu lintas, serta
pendidikan berlalu lintas.
Baglan Kotlga
Pcayoleneggre LLlLt
Pasal 4

Penyelenggaraan LlA"t di Daerah dilaksanakan oleh penyelenggara
LLA"I yang meliputi :
a. Kepolisian;

b. SKPD yang membidangi, yaitu:
1) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika;
2) Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Perumahan dan Cipta
Karya;
3) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Bagla! KGGmpat
Forun LLI\J
Pasal 5
(1)

Untuk mengkoordinasikan, memadukan dan mensinkronkan
perencanaan dan penyelesaian permasalahan LLA.I di Daerah,
dibahas dalam forum yang disebut Forum LI"A,-I.

(2) Forum Ll,A.l mempunyai tugas mengkoordinasikan, memadukan

dan mensinkronkan perencanaan dan permasalahan LLA"I di
Daerah.
(3)


Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Forum LLit l berfungsi

a.

:

pengkoordinasian perencanaan penyelesaian permasalahan
LI,A.I sesuai dengan tugas pokok penyelenggaraan jalan;

{L

4

b.

pelaksanaan sinkronisasi perencanaan dan penyelesaian

c.


permasalahan LLA.I;
perencanaan dan penyelesaian permasalahan LL,A"I.

Bqgfrn Krltma
Keanggota$ Fonrn
Pasal 6

(1) Keanggotaan Forum terdiri
a. Pembina, terdiri dari :
1.

dari:

Bupati;

2. Kepala Kepolisian Resor.
b. Penyelenggara, terdiri dari :

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika;
2) Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Perumahan dan Cipta
Karya;
3) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; dan
4) Satlantas Kepolisian Resor.
c. Akademisi;
d. Asosiasi perusahaan angkutan umum di Daerah;
e. Tenaga ahli di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
f. Lembaga swadaya masyarakat yang aktivitasnya di bidang
lalu lintas dan angkutan jalan; dan
g. Pemerhati lalu lintas dan angkutan jalan di Daerah.
1)

pada ayat (1) huruf c
sampai dengan huruf g dapat ditunjuk oleh pemrakarsa dari
salah satu unsur penyelenggara sesuai dengan permasalahan

(2) Keanggotaan sebagaimana dimaksud

yang dibahas.
BAB

III

UEKAIYISTE IIER.'A FORT'U
Pasal 7

(1) Setiap penyelanggara LL,A"I yang memerlukan keterpaduan di
dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan dapat
menjadi pemrakarsa pelaksanaan pembahasan dalam forum
LLAJ.
(2) Badan hukum atau masyarakat dapat mengajukan usulan
pembahasan permasalahan penyelenggaraan lalu lintas dan
angkutan jalan dalam forum LI,A"I melalui instansi Pemerintah
atau pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan fungsi
instansi.
(3) Dalam hal badan hukum atau masyarakat menilai bahwa suatu
perencanaan penyelenggaraan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (3) memerlukan keterpaduan antar instansi
penyelanggara LLAJ, dapat mengajukan usulan pembahasan
permasalahan penyelenggaraan LLA.I dalam forum LLA"I melalui
instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
tugas dan fungi instansi.

rt_

5

hal ini instansi Pemerintah atau Pemerintah Daerah
menilai bahwa usulan dari badan hukum atau masyarakat

(a) Dalam

sesuai dengan ruang lingkup sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3, instansi Pemerintah atau Pemerintah Daerah dapat
menjadi pemrakarsa pelaksanaan pembahasan dalam forum

LLIJ.
Pasal 8

(1) Dafam pelaksanaan pembahassan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) dan ayat (41, pemrakarsa pelaksanaan
pembahasan dalam forum LLA.I mengundang anggota forum
LLA"I.

(2) Dafam pelaksaan pembahasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat mengundang pula instansi lain yang terkait
dengan permasalahan yang akan dibahas.
(3) Dalam pelaksaan pembahasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (1) dan ayat (4), forum LI,A"I dipimpin oleh
pemrakarsa.
Pasal 9
(1) Pembahasan dalam forum LLA"I sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 harus menghasilkan kesepakatan yang merupakan solusi
dalam perencanaan atau penyelesaian permasalahaan lalu lintas

dan angkutan jalan.

I (satu) kali
dalam hal permasalahan sangat kompleks dan belum

(2) Pelaksaan pembahasan dapat

dilakukan lebih dari

diperbolehkan kesepakatan.

ayat (1) dituangkan
dalam naskah kesepakatan dan ditandatangani oleh peserta

(3) Kesepakatan sebagaimana dimaksud pada

forum LLA"I yang sepakat.
(4) Kesepakatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) disepakati

paling sedikit oleh pemrakarsa pelaksanaan pembahasan dalam

forum LLA", dengan SKPD yang sangat terkait

dengan

permasalahan yang dibahas.

yang dihasilkan dalam forum lalu lintas dan
angkutan jalan wajib dilaksanakan oleh semua instansi

(5) Kesepakatan

penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan.
Pasal

1O

(1) Dafam pelaksanaan pembahasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 dan Pasal 9, setiap peserta forum mempunyai hak dan
kewajiban yang sama.
(2) Pembahasan dilaksanakan secara musyawarah
kesepakatan diantara para peserta forum.
(3)

untuk mencapai

Apabila dalam pelaksanaan pembahasan tidak

kesepakatan, permasalahan
pemangku kepentingan.

akan

dikembalikan

tercapai
kepada

tL

6
BAB IV
DUK'I{GAT AX'UIITISTRASI
Pasal 11
Pelaksanaan forum LLA.I dapat memperoleh dukungan administratif
dari Sekretariat Daerah.

BAA V

I(TTEI|TUAI| PDITUTT'P
Pasal 12

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Keputusan Bupati
Tulungagung Nomor : 188.45/143/O3L/2OIO tentang Forum Lalu
Lintas dan Angkuten Jalan Kabupaten Tulungagung dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 13

Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Tulungagung.

Ditetapkan di Tulungagung
pada tanggal 19 Desember 2014

nO,/

di Tulungagung
15 Desember 2014
DAERAH

Pembina Utama Madya
NIP. 19590919 199003 1006

Berita Daerah Kabupaten T\rlungagung
Tahun 2014 Nomor 85