OFFICE PERSONNEL | Karya Tulis Ilmiah OFFICE PERSONNEL
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 18:29:27 2017 / +0000 GMT
OFFICE PERSONNEL
Office personnel sering disebut juga sebagai manajemen personalia atau juga sebagai manajemen sumber daya manusia.A.
Pengertian Manajemen Pengertian manajemen personalia menurut beberapa ahli diantaranya:Edwin B. Flippo mengemukakan
manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan individu,
karyawan, dan masyarakat. (Malayu S.P. Hasibuan.2005)Dale Yoder mendefinisikan manajemen personalia adalah penyedia
kepemimpinan dan pengarahan para karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka.(Malayu S.P. Hasibuan.2005)Adrew F.
Sikula Administrasi kepegawaian ialah penempatan orang ke dalam, suatu perusahaan. (Malayu S.P. Hasibuan.2005)John B. Miner
dan Mary Green miner Manajemen personalia di definisikan sebagai suatu proses pengembangan, menerapkan, dan menilai
kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, metode-metode, dan program-program yang berhubungan dengan individu karyawan dalam
organisasi. (Malayu S.P. Hasibuan.2005)Michel J. Jucius menurutnya manajemen personalia adalah lapangan manajemen yang
bertalian dengan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian, bermacam-macam fungsi pengadaan, pengembangan,
pemeliharaan, dan pemanfaatan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga: 1.
Tujuan untuk perkumpulan didirikan dan dicapai
secara efisien dan efektif.2.
Tujuan semua pegawai dilayani sampai tingkat yang optimal.3.
Tujuan masyarakat diperhatikan
dan dilayani dengan baik. (Malayu S.P. Hasibuan.2005)Menurut Malayu S.P. Hasibuan mendefinisikan adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat. (Malayu S.P. Hasibuan.2005) Menurut T. Hani Handoko, manajer personalia adalah ?seorang manajer dan sebagai
manajer harus melaksanakan fungsi-fungsi dasar manajemen tanpa memperdulikan apapun hakekat fungsi operasional?(
forumpositif.wordpress.com)Menurut M. Manulang mengatakan bahwa menajemen personalia berarti seni dan imu perencanaan,
pelakanaaan, penyyusunan, dan pengontrolan tenaga kerja untuk tercapainya tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan
adanya kepuasan hati pada diri pekerja.(H. Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari.1994)B. Tujuan dan kegiatan manajemen
sumber daya manusiaTujuan manajemen personalia yaitu untuk meningkatkan dukungan sumber daya manusia dalam usaha
meningkatakan efektivitas oranisasi dalam rangka mencapai tujuan. Menurut William B. Werther dan Keith Davis mengatakan
tujuan dari manajemen personalia adalah untuk meningkatkan produktivitas pegawai, mengurangi tingkat absebsi, mengurangi
tingkat perputaran kerja, atau meningkatkan loyalitas para pegawai pada organisasi. Kegiatan atau aktivitas manajemen personalia
secara umum dapat dikategorikan menjadi empat yaitu:1.
Persiapan dan pengadaan,2.
Pengembangan dan penilaian,3.
Pengkompensasian dan perlindungan,4.
Hubungan-hubungan kepegawaianC. Komponen Manajemen PersonaliaTenaga kerja
manusia pada dasarnya dibedakan atas pengusaha, karyawan, dan pemimpin.1.
Pengusaha adalah setiap orang yang
menginvestasikan modalnya untk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laa yang
dicapai perusahaan tersebut2.
Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karana tanpa keikutsertaaan mereka,
aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam nenetapkan rencana, system, proses, dan tujuan yang ingin
dicapai. Karyawan adalah penjual jasa (ppikiran dan tenaganya) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih
dahulu. Prosisi karywan dalm suatu perusahaan dibedakan atas karyawan operasional dan karywan manajerial (pimpinan)a.
Karyawan operasional adalah setiap orng yang secra langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah
atasan.b. Karyawan manajerial adalah setiap orang yang berhak memerinth bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya
dan dikerjakan sesuai dengan perintah. Mereka mencapai tujuanya melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Karyawan manajerial ini
bebedakan atas manajer lini dan manajer staf.i.
Manajemen lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang lini
(line authority), berhak dan tertanggung jawab langsung merealisasi tujuan perusahaan.ii.
Manajer staf adalah pemimpin yang
mempunyai wewenang staf(staff authority) yang hanya berhak memerikan sar4an dan pelayanan untuk memperlancar penyelesaian
tugas-tugas manajer lini.Pemimpin atau manajer adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk
mengarahkan orang lain serta tanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah
gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahanya, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif sesuai dengan perintahnya.
Asas-asas kepermimpinan adalah bersikap tegas dan rasional, bertindak konsisten dan berlaku adil dan jujur. Setiap pemimpin atau
manajer adalah termasuk personalia, karena tugasnya mengatur personel yang menjadi bawahanya.D. Peranan Manajemen
Personalia Manajemen adalah fungsi yang behubungan dengan mewujudkan hasil tertentu melalui kegiatan orang-orang. Hal ini
berarti bahwa sumber daya manusia berperan penting dan dominan dalam manajemen.Manajemen personalia mengatur dan
menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah sebagai berikut:1.
Menetapkan jumlah, kualitas dan
penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job
requirement, dan job evaluation..2.
Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasakan asas the right man in
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 1/3 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 18:29:27 2017 / +0000 GMT
the right place and the right place and the right man in the right job.3.
Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan,
promosi, dan pemberhentian.4.
Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada maa yang akan dating.5.
Memperkirakan keadaan prekonomian ada umum dan perkembangan perusahaan pada khususnya.6.
Memonitor dengan cermat
undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaa sejenis.7.
Memonitor kemajuan teknik
dan perkembangan serikat buruh.8.
Melaksanakan pendidikan, latiahn dan penilaian prestasi karywan9.
Mengatur mutasi
karyawan baik vertical maupun horizontal10. Mengatur pension, pemberhentian dan pesangonnya.E. Sarana-Sarana
PersonaliaSebagai acuan atau standar melalui mana kegiatan sumber daya manusia yang dilakukan dapat mencapai tuuannya, yakni
membantu organisasi untk mencapai tujuannya, kegiatan-kegiatan tersebut harus mengacu pada empat sarana atau dimensi,
yaitu:(Marihot Tua Efendi Hariandja.2007)1.
Societal ObjectiveKegiatan yang dilakukan harus dapt memberikan kuntungan bagi
masyaraka, organisasi, atau perusahaan. Sebagaimana diketahui, organisasi bediri dlma lingkungan masyarakat dan dimaksudkan
untuk memberkan suatu nilai bagi masyarakat, atau membantu masyarakat ntuk meningkatkan kesejahteraananya. Oleh karena itu,
semua aktivitas, policy dan progra-program kepeawaian tidk bole bertentngan dengan kepentingan masyarakat, harus mengindahkan
nilai-nilai dan keyakinan yang bekembang dalam masyarakat, serta membantu masyarakat denan memberkan lapangan pekerjaan.2.
Organizational objectiveKegiatan yng dilakukan harus dapt membrkan bantuan untuk mencapai tujuan orgnisasi. Agar organisasi
dapat bertahan dn memberi manfaat, organisasi harus dpt mencapai keuntungan atau bekrja secara efektif dn efisien. Oeleh karena
itu, program-program kepegawaian harus ditunjukkan untuk meningkatkan produktivitas organisasi. 3.
Functional
objectiveSasaran ini mengusahakan adanya kesesuaaian antara kegiatan, kemapuan departemen sumber daya manusia, dengan
kegiatan bisnis dan perubahan-perubhannya. Oelh karena itu, pegawai manajemen dpersonalia diharapkan seorang yang memiki
pengetahuan luas mengenai lingkungan internal bisnis, strategi bisnis, dan lingkungan luar agar dapt melakukan program-program
kepegawaian sesuai dengan tujuan organisasi.4.
Personal objectiveKegiatan yang dilakukan harus dapt membantu pegawai untuk
mencaai tujuan-tujuan pribadi. Motif pegawai untuk bekerja merupakan hal yang kompleks, mosalnya motif sosial, pengakuan, dan
pertumbuhan diri. Untuk itu perusahaaan harus memberikan kemungkinann untuk mencapainya. Bila hal ini tidak dipenuhi, jelas
akan mengakibatkan rendahnya kepuasan kerja karyawan, yang dalam jangka pangjang akan membuat perusahaan menghadapi
berbagai kendala dalam usaha mendapatkan dukugan yang optimal dari pegawai untuk mencapai tujuan perusahaan.F. Metode
Pendekatan Manajemen PersonaliaDalam menpelajari meanajmen personalia ada tiga pendekatan yang dapt dilakukan(Malayu S.P.
Hasibuan.2005) yaitu:1. Pendekatan mekanisMekanisasi(otomatisasi) adalah mengganti peranan tenaga kerja manusia dengan
tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan. Penggantian ini didasarkan kepad apertimbanan ekoomis, kemanusiaan, efektivitas, dan
kemampuan yang lebih basar dan lebih baik. Pendekatan ini minitikberatkan analisisnya kepada spesialisasi, efektivitas,
standardisasi, dan memperlakukan karywan sama dengan mesin. Spesialisasi semakin mendala dan pembagian kerja semakin
mendetail sebagai akibat perkembangan perusahan dan kemajuan teknologi canggih. Keungungan spesialisasi ini, pekerja semakin
terampil da efektivitas semakin besar. Kelemahanya, pekerjaan membosanan para pekerja, mematikan kreativitas, dan kebanggaan
mereka dalm bekrja semakin berkurang.
Pendekatan mekanis ini akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah berikut;a.
Pengangguran teknologis adalah pekerjaan yang dilaksanakan dengan metode padat karyawan ( labor intensive) menjadi metode
utama modal (captal intensive) penggantian metode kerja ini akan mengakibatkan banyak pekerja yang kehilangan pekerjaaannya,
sebab tenaga suatu mesin dan mengantikan pekerjaan dari banyak orang.b.
Keamanan EkonomisYang dimaksudkan ketika
seseorang karyawan takut di-PHK, sehingga kehilangan pekerjaan yang mengakibatkan kehilangan pendapatannya. Ketidakpastian
pekerjaaan karena mekanisasi, apalagi usia dan tanggungannya yang semakin berat maka perasaan semakin tidak aman dalam arti
ekonomi.c.
Organisasi BuruhPengangguran teknologi, keamanan konomis dan politis mendorong terbentuknya organisasi buruh
atau serikat-serkat buruh. Organisasi buruh ini mulanya terbentuk dalam setiap perusahaaan, tetapi kemudian berkembanglah
organisasi buruh nasional dan internasional. Tujuan dari organisasi buruh ini adalah melindungani kepentingan buruh dari perlakuan
yang sewenang-wenang oleh majikan atau manajer serta ditunggangi oleh unsur-unsur politis dari golongan-golongan tertentu.d.
Kebanggaan dalam pekerjaanDengan pembagian kerja yang berdasarkan spesilisasi secara mendetail maka setiap buruh hanya
mengerjakan semacam pekerjaaan saja. Hal ini akan meningkatkan keterampilannyha tetapi di sisi lain pekerjaan menjadi
membosankan, dan kebanggaan terhadap pekerjaaan semakin rendah karena hasil akhir dari pekerjaan itu dirasa kurang berarti.2.
Pendekatan PaternalisPada pendekatan paternalis (paternalistic approach), manajer untuk pengarahan bawahanya bertindak seperti
bapak terhadap anak-anaknya. Para bawahan diperlakukan dengan baik, fasilitas-fasilit diberikan , bawahan dianggap sebagai
anak-anaknya. Tugasnya karyawan dianggap diperlakukan oleh manajer sebagai anak-anak saja. Pendekatan ini mengakibatkan
karyawan menjadi manja, malas, sehinggga produktivitas kerja turun dan akhirnya laba berkurang bahkan perusahaan bisa rugi serta
kelangsungan hidupnya terancam.3.
Pendekatan Sistem SosialPendekatan ini memandang bahwa organisasi/perusahaan adalah
suatu sist4em yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yang kompleks yang bisa disebut sebagai system yang ada di luar.
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 2/3 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 18:29:27 2017 / +0000 GMT
Setiap karyawan walaupun jabatannya rendah dan kecil jasanya harus tetap mendapat penghargaan yang baik agar tujuan perusahaan
tercapai. Pendekatan system social ini mengutamakan kepada hubungan harmonis, interaksi yang baik, saling menghargai, saling
membutuhkan, dan saling mengisi hsehingga terdapat suatu total system yang baik.G. Ciri-Ciri Manusia BerkualitasUntuk
mewujudkan manajemen personalia yang efektif dan efisien, perlu disepakati lebih dahalu tujuannya. Di atas telah berulang kali
disinggung bahwa yang hendak dicapai adalah mewujudkan angkatan kerja yang kualitas, agar dapt ikut berpartisipsi dalam
melaksanakan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ciri-ciri manusia berkualitas, baik secara universal
maupun sesuai dengan kondisi. Karakteristik terdiri dari:1.
ProduktifSeseorang dikatakan berkualitas apabila dalam kehidupan
sehari-hari mampu menghasilkan sesuatu denganmemiliki lapangan kerja dan berprestasi dalam meklaksanakan pekerjaannya.
Untuk itu manusia perlu memiliki keterampilan dan jika mungkin berkeahlian atau professional dalam suatu bidang yang
memungkinkan untuk memasuki lapangan kerja.2.
Berkepribadian Mandiri Karakteristik ini bermakna bahwa sumber daya
manusia harus dikembangkan menjadi angkatan kerja yang mamapu merebut kesempatan kerja, baik dengan memasuki lapangan
kerja yang sudah tersedia maupun dengan membuka lapangan kerja sendiri. Manusia berkualitas memiliki kepribadian mandiri yang
dicerminkan dalam sikap dan prilki kwiraswastaan yang tinggi, sehingga tidak pernah merasa kehabisan inisiatif dan kreativitas
dalm menciptakan pekerjaan yang produktif.Kepribadian mandiri dengan sifat, sikap dan prilaku wiraswasta ditampilakan dalm
bentuk mampu bersaing dan berkerja sama, berdisiplin, berani merebut kesempatan, berani mencoba dan tidak mudah putus asa
menghadapi kegagalan bersedia bekerja keras, tekun, rajin, gigih, hemat, mampu memanfaatkan waktu, bersedia mulai dari bawah
untuk menuju sukses, berpikir maju dan positif, berpikir besar, jujur, dapat dipercaya dan bersedia mempercayai orang lain, terbuka
pada kritik dan saran,dll.3.
Beriman dan berfungsi sebagai warga Negara yang baikManusia berkualitas tidak saja gandrung
mengejar sukses di dunia, tetapi juga gigih mengejar kebahagiaan spiritual di dunia untuk menjadi hamba Tuhan yang sukses dalam
kehidupan di akhirat. Sikap dan perilaku itu akan memperkukuh kesadaram sebagai warga Negara yang baik. Dengan kata lain
mampu memahami dan menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara, berdasarkan hukum.H. Tantangan Bagi
Manajemen PersonaliaManajemen personalia harus diwujudkan dalam kondisi yng telah terbentuk di lingkungan suatu Negara.
Kondisi itu merupakan hasil kperkembangan sewajarnya atau secara alamiah, yang pada suatu saat disadari perlu dikendalikan,
untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Ada beberapa tantangan itu bagi personalia yaitu:1. Kondisi
kependudukanTingakt pertumbuhan jumlah penduduk yang relative masih cukip tinggi berissi berbagai permasalahan yang cukiip
rumit untuk dipecahkan dalam rangka pengeloloaannya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Tantangan ini diantaranya
sebagai berikuta.
Komposisi yang tidak seimbang antara penduduk yang produktif dan yang konsumtifb.
Komposisi yang
tidak seimbang antara penduduk wanita dan pria.c.
Penyebaran jumlah penduduk yang tidak merata di seluruh pelosok tahan air
dan antara kota dengan pedesaan.2. Kemajuan ilmu dan teknologi Ilmu dan teknologi yang begerak maju dan berkembang secra
psat didalam dan di luar negeri, dalam era globalisasi dan era informasi, ternyata tidak sedikit menimbulkn masalah dilihat dri sudut
penglolan sumber daya manusia. Masalah ini diantaranya a.
Dengan adanya mekanisasi, komputerisasi dan bahkan robotisasi
maka peluang kerja menjadi semakin sempit.b.
Ilmu dan teknologi yang terus maju dan berkembagn mngakibatkan tidak pernah
dapt disiapkan tenaa kerja siap pakai.c.
Ilmu dan teknologi berpengruh pula pada nilai-nilai kehidupan masyarakat, antara lain
dengan semakin dominannya sikap individualism dan materialistis.3.
System pendidikanJumlah penduduk yang cukup besar dan
sebagian besar adalah generasi muda. Usaha pemerataan kesempatan bersekolah, mengharuskan memperlambat pelaksanaan
pningkatan mutu pendidikan.I. Unsur-Unsur Manajemen PersonaliaPengelolaan sumber daya manusia untuk meningkatkan
kualitasnya agar menjadi produktif guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, pada dasarnya merupakan tugas dan tanggung jawab
keluarga, masyarakat dan pemerintah. Akan tetapi karena pemerintah merupakan perencana, pelaksana dan pengendali kegiatan
untuk mencapai tujuan negara, termasuk juga dengan melaksanakan pembangunan, maka manajemen sumber daya manusia harus
diwujudkan sebagai salah satu kegiatan pemerintahan/pembangunan. Berikut unsure-unsurnya: 1.
Perencanaan sumber daya
manusia2.
Unsur pelaksanaan (actuating)3.
Unsur pengganggaran (budgeting)4.
Unsur control (control)DAFTAR
PUSTAKAHasibuan, Drs.H. Malayu.2005.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: PT. Bumi Aksara.Nawawi, Prof. Dr. H.
Hadirin, Dra. H. M. Martini Hadari.1994. Ilmu Administarasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.Hariandja, Morihot Tua Efendi
Drs.,M.Si.2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Grasindo.Gie, The Liang.1991. Administrasi Perkantoran
Modern. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 3/3 |
Export date: Sat Sep 2 18:29:27 2017 / +0000 GMT
OFFICE PERSONNEL
Office personnel sering disebut juga sebagai manajemen personalia atau juga sebagai manajemen sumber daya manusia.A.
Pengertian Manajemen Pengertian manajemen personalia menurut beberapa ahli diantaranya:Edwin B. Flippo mengemukakan
manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan individu,
karyawan, dan masyarakat. (Malayu S.P. Hasibuan.2005)Dale Yoder mendefinisikan manajemen personalia adalah penyedia
kepemimpinan dan pengarahan para karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka.(Malayu S.P. Hasibuan.2005)Adrew F.
Sikula Administrasi kepegawaian ialah penempatan orang ke dalam, suatu perusahaan. (Malayu S.P. Hasibuan.2005)John B. Miner
dan Mary Green miner Manajemen personalia di definisikan sebagai suatu proses pengembangan, menerapkan, dan menilai
kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, metode-metode, dan program-program yang berhubungan dengan individu karyawan dalam
organisasi. (Malayu S.P. Hasibuan.2005)Michel J. Jucius menurutnya manajemen personalia adalah lapangan manajemen yang
bertalian dengan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian, bermacam-macam fungsi pengadaan, pengembangan,
pemeliharaan, dan pemanfaatan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga: 1.
Tujuan untuk perkumpulan didirikan dan dicapai
secara efisien dan efektif.2.
Tujuan semua pegawai dilayani sampai tingkat yang optimal.3.
Tujuan masyarakat diperhatikan
dan dilayani dengan baik. (Malayu S.P. Hasibuan.2005)Menurut Malayu S.P. Hasibuan mendefinisikan adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat. (Malayu S.P. Hasibuan.2005) Menurut T. Hani Handoko, manajer personalia adalah ?seorang manajer dan sebagai
manajer harus melaksanakan fungsi-fungsi dasar manajemen tanpa memperdulikan apapun hakekat fungsi operasional?(
forumpositif.wordpress.com)Menurut M. Manulang mengatakan bahwa menajemen personalia berarti seni dan imu perencanaan,
pelakanaaan, penyyusunan, dan pengontrolan tenaga kerja untuk tercapainya tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan
adanya kepuasan hati pada diri pekerja.(H. Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari.1994)B. Tujuan dan kegiatan manajemen
sumber daya manusiaTujuan manajemen personalia yaitu untuk meningkatkan dukungan sumber daya manusia dalam usaha
meningkatakan efektivitas oranisasi dalam rangka mencapai tujuan. Menurut William B. Werther dan Keith Davis mengatakan
tujuan dari manajemen personalia adalah untuk meningkatkan produktivitas pegawai, mengurangi tingkat absebsi, mengurangi
tingkat perputaran kerja, atau meningkatkan loyalitas para pegawai pada organisasi. Kegiatan atau aktivitas manajemen personalia
secara umum dapat dikategorikan menjadi empat yaitu:1.
Persiapan dan pengadaan,2.
Pengembangan dan penilaian,3.
Pengkompensasian dan perlindungan,4.
Hubungan-hubungan kepegawaianC. Komponen Manajemen PersonaliaTenaga kerja
manusia pada dasarnya dibedakan atas pengusaha, karyawan, dan pemimpin.1.
Pengusaha adalah setiap orang yang
menginvestasikan modalnya untk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laa yang
dicapai perusahaan tersebut2.
Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karana tanpa keikutsertaaan mereka,
aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam nenetapkan rencana, system, proses, dan tujuan yang ingin
dicapai. Karyawan adalah penjual jasa (ppikiran dan tenaganya) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih
dahulu. Prosisi karywan dalm suatu perusahaan dibedakan atas karyawan operasional dan karywan manajerial (pimpinan)a.
Karyawan operasional adalah setiap orng yang secra langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah
atasan.b. Karyawan manajerial adalah setiap orang yang berhak memerinth bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya
dan dikerjakan sesuai dengan perintah. Mereka mencapai tujuanya melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Karyawan manajerial ini
bebedakan atas manajer lini dan manajer staf.i.
Manajemen lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang lini
(line authority), berhak dan tertanggung jawab langsung merealisasi tujuan perusahaan.ii.
Manajer staf adalah pemimpin yang
mempunyai wewenang staf(staff authority) yang hanya berhak memerikan sar4an dan pelayanan untuk memperlancar penyelesaian
tugas-tugas manajer lini.Pemimpin atau manajer adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk
mengarahkan orang lain serta tanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah
gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahanya, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif sesuai dengan perintahnya.
Asas-asas kepermimpinan adalah bersikap tegas dan rasional, bertindak konsisten dan berlaku adil dan jujur. Setiap pemimpin atau
manajer adalah termasuk personalia, karena tugasnya mengatur personel yang menjadi bawahanya.D. Peranan Manajemen
Personalia Manajemen adalah fungsi yang behubungan dengan mewujudkan hasil tertentu melalui kegiatan orang-orang. Hal ini
berarti bahwa sumber daya manusia berperan penting dan dominan dalam manajemen.Manajemen personalia mengatur dan
menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah sebagai berikut:1.
Menetapkan jumlah, kualitas dan
penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job
requirement, dan job evaluation..2.
Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasakan asas the right man in
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 1/3 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 18:29:27 2017 / +0000 GMT
the right place and the right place and the right man in the right job.3.
Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan,
promosi, dan pemberhentian.4.
Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada maa yang akan dating.5.
Memperkirakan keadaan prekonomian ada umum dan perkembangan perusahaan pada khususnya.6.
Memonitor dengan cermat
undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaa sejenis.7.
Memonitor kemajuan teknik
dan perkembangan serikat buruh.8.
Melaksanakan pendidikan, latiahn dan penilaian prestasi karywan9.
Mengatur mutasi
karyawan baik vertical maupun horizontal10. Mengatur pension, pemberhentian dan pesangonnya.E. Sarana-Sarana
PersonaliaSebagai acuan atau standar melalui mana kegiatan sumber daya manusia yang dilakukan dapat mencapai tuuannya, yakni
membantu organisasi untk mencapai tujuannya, kegiatan-kegiatan tersebut harus mengacu pada empat sarana atau dimensi,
yaitu:(Marihot Tua Efendi Hariandja.2007)1.
Societal ObjectiveKegiatan yang dilakukan harus dapt memberikan kuntungan bagi
masyaraka, organisasi, atau perusahaan. Sebagaimana diketahui, organisasi bediri dlma lingkungan masyarakat dan dimaksudkan
untuk memberkan suatu nilai bagi masyarakat, atau membantu masyarakat ntuk meningkatkan kesejahteraananya. Oleh karena itu,
semua aktivitas, policy dan progra-program kepeawaian tidk bole bertentngan dengan kepentingan masyarakat, harus mengindahkan
nilai-nilai dan keyakinan yang bekembang dalam masyarakat, serta membantu masyarakat denan memberkan lapangan pekerjaan.2.
Organizational objectiveKegiatan yng dilakukan harus dapt membrkan bantuan untuk mencapai tujuan orgnisasi. Agar organisasi
dapat bertahan dn memberi manfaat, organisasi harus dpt mencapai keuntungan atau bekrja secara efektif dn efisien. Oeleh karena
itu, program-program kepegawaian harus ditunjukkan untuk meningkatkan produktivitas organisasi. 3.
Functional
objectiveSasaran ini mengusahakan adanya kesesuaaian antara kegiatan, kemapuan departemen sumber daya manusia, dengan
kegiatan bisnis dan perubahan-perubhannya. Oelh karena itu, pegawai manajemen dpersonalia diharapkan seorang yang memiki
pengetahuan luas mengenai lingkungan internal bisnis, strategi bisnis, dan lingkungan luar agar dapt melakukan program-program
kepegawaian sesuai dengan tujuan organisasi.4.
Personal objectiveKegiatan yang dilakukan harus dapt membantu pegawai untuk
mencaai tujuan-tujuan pribadi. Motif pegawai untuk bekerja merupakan hal yang kompleks, mosalnya motif sosial, pengakuan, dan
pertumbuhan diri. Untuk itu perusahaaan harus memberikan kemungkinann untuk mencapainya. Bila hal ini tidak dipenuhi, jelas
akan mengakibatkan rendahnya kepuasan kerja karyawan, yang dalam jangka pangjang akan membuat perusahaan menghadapi
berbagai kendala dalam usaha mendapatkan dukugan yang optimal dari pegawai untuk mencapai tujuan perusahaan.F. Metode
Pendekatan Manajemen PersonaliaDalam menpelajari meanajmen personalia ada tiga pendekatan yang dapt dilakukan(Malayu S.P.
Hasibuan.2005) yaitu:1. Pendekatan mekanisMekanisasi(otomatisasi) adalah mengganti peranan tenaga kerja manusia dengan
tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan. Penggantian ini didasarkan kepad apertimbanan ekoomis, kemanusiaan, efektivitas, dan
kemampuan yang lebih basar dan lebih baik. Pendekatan ini minitikberatkan analisisnya kepada spesialisasi, efektivitas,
standardisasi, dan memperlakukan karywan sama dengan mesin. Spesialisasi semakin mendala dan pembagian kerja semakin
mendetail sebagai akibat perkembangan perusahan dan kemajuan teknologi canggih. Keungungan spesialisasi ini, pekerja semakin
terampil da efektivitas semakin besar. Kelemahanya, pekerjaan membosanan para pekerja, mematikan kreativitas, dan kebanggaan
mereka dalm bekrja semakin berkurang.
Pendekatan mekanis ini akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah berikut;a.
Pengangguran teknologis adalah pekerjaan yang dilaksanakan dengan metode padat karyawan ( labor intensive) menjadi metode
utama modal (captal intensive) penggantian metode kerja ini akan mengakibatkan banyak pekerja yang kehilangan pekerjaaannya,
sebab tenaga suatu mesin dan mengantikan pekerjaan dari banyak orang.b.
Keamanan EkonomisYang dimaksudkan ketika
seseorang karyawan takut di-PHK, sehingga kehilangan pekerjaan yang mengakibatkan kehilangan pendapatannya. Ketidakpastian
pekerjaaan karena mekanisasi, apalagi usia dan tanggungannya yang semakin berat maka perasaan semakin tidak aman dalam arti
ekonomi.c.
Organisasi BuruhPengangguran teknologi, keamanan konomis dan politis mendorong terbentuknya organisasi buruh
atau serikat-serkat buruh. Organisasi buruh ini mulanya terbentuk dalam setiap perusahaaan, tetapi kemudian berkembanglah
organisasi buruh nasional dan internasional. Tujuan dari organisasi buruh ini adalah melindungani kepentingan buruh dari perlakuan
yang sewenang-wenang oleh majikan atau manajer serta ditunggangi oleh unsur-unsur politis dari golongan-golongan tertentu.d.
Kebanggaan dalam pekerjaanDengan pembagian kerja yang berdasarkan spesilisasi secara mendetail maka setiap buruh hanya
mengerjakan semacam pekerjaaan saja. Hal ini akan meningkatkan keterampilannyha tetapi di sisi lain pekerjaan menjadi
membosankan, dan kebanggaan terhadap pekerjaaan semakin rendah karena hasil akhir dari pekerjaan itu dirasa kurang berarti.2.
Pendekatan PaternalisPada pendekatan paternalis (paternalistic approach), manajer untuk pengarahan bawahanya bertindak seperti
bapak terhadap anak-anaknya. Para bawahan diperlakukan dengan baik, fasilitas-fasilit diberikan , bawahan dianggap sebagai
anak-anaknya. Tugasnya karyawan dianggap diperlakukan oleh manajer sebagai anak-anak saja. Pendekatan ini mengakibatkan
karyawan menjadi manja, malas, sehinggga produktivitas kerja turun dan akhirnya laba berkurang bahkan perusahaan bisa rugi serta
kelangsungan hidupnya terancam.3.
Pendekatan Sistem SosialPendekatan ini memandang bahwa organisasi/perusahaan adalah
suatu sist4em yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yang kompleks yang bisa disebut sebagai system yang ada di luar.
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 2/3 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 18:29:27 2017 / +0000 GMT
Setiap karyawan walaupun jabatannya rendah dan kecil jasanya harus tetap mendapat penghargaan yang baik agar tujuan perusahaan
tercapai. Pendekatan system social ini mengutamakan kepada hubungan harmonis, interaksi yang baik, saling menghargai, saling
membutuhkan, dan saling mengisi hsehingga terdapat suatu total system yang baik.G. Ciri-Ciri Manusia BerkualitasUntuk
mewujudkan manajemen personalia yang efektif dan efisien, perlu disepakati lebih dahalu tujuannya. Di atas telah berulang kali
disinggung bahwa yang hendak dicapai adalah mewujudkan angkatan kerja yang kualitas, agar dapt ikut berpartisipsi dalam
melaksanakan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ciri-ciri manusia berkualitas, baik secara universal
maupun sesuai dengan kondisi. Karakteristik terdiri dari:1.
ProduktifSeseorang dikatakan berkualitas apabila dalam kehidupan
sehari-hari mampu menghasilkan sesuatu denganmemiliki lapangan kerja dan berprestasi dalam meklaksanakan pekerjaannya.
Untuk itu manusia perlu memiliki keterampilan dan jika mungkin berkeahlian atau professional dalam suatu bidang yang
memungkinkan untuk memasuki lapangan kerja.2.
Berkepribadian Mandiri Karakteristik ini bermakna bahwa sumber daya
manusia harus dikembangkan menjadi angkatan kerja yang mamapu merebut kesempatan kerja, baik dengan memasuki lapangan
kerja yang sudah tersedia maupun dengan membuka lapangan kerja sendiri. Manusia berkualitas memiliki kepribadian mandiri yang
dicerminkan dalam sikap dan prilki kwiraswastaan yang tinggi, sehingga tidak pernah merasa kehabisan inisiatif dan kreativitas
dalm menciptakan pekerjaan yang produktif.Kepribadian mandiri dengan sifat, sikap dan prilaku wiraswasta ditampilakan dalm
bentuk mampu bersaing dan berkerja sama, berdisiplin, berani merebut kesempatan, berani mencoba dan tidak mudah putus asa
menghadapi kegagalan bersedia bekerja keras, tekun, rajin, gigih, hemat, mampu memanfaatkan waktu, bersedia mulai dari bawah
untuk menuju sukses, berpikir maju dan positif, berpikir besar, jujur, dapat dipercaya dan bersedia mempercayai orang lain, terbuka
pada kritik dan saran,dll.3.
Beriman dan berfungsi sebagai warga Negara yang baikManusia berkualitas tidak saja gandrung
mengejar sukses di dunia, tetapi juga gigih mengejar kebahagiaan spiritual di dunia untuk menjadi hamba Tuhan yang sukses dalam
kehidupan di akhirat. Sikap dan perilaku itu akan memperkukuh kesadaram sebagai warga Negara yang baik. Dengan kata lain
mampu memahami dan menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara, berdasarkan hukum.H. Tantangan Bagi
Manajemen PersonaliaManajemen personalia harus diwujudkan dalam kondisi yng telah terbentuk di lingkungan suatu Negara.
Kondisi itu merupakan hasil kperkembangan sewajarnya atau secara alamiah, yang pada suatu saat disadari perlu dikendalikan,
untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Ada beberapa tantangan itu bagi personalia yaitu:1. Kondisi
kependudukanTingakt pertumbuhan jumlah penduduk yang relative masih cukip tinggi berissi berbagai permasalahan yang cukiip
rumit untuk dipecahkan dalam rangka pengeloloaannya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Tantangan ini diantaranya
sebagai berikuta.
Komposisi yang tidak seimbang antara penduduk yang produktif dan yang konsumtifb.
Komposisi yang
tidak seimbang antara penduduk wanita dan pria.c.
Penyebaran jumlah penduduk yang tidak merata di seluruh pelosok tahan air
dan antara kota dengan pedesaan.2. Kemajuan ilmu dan teknologi Ilmu dan teknologi yang begerak maju dan berkembang secra
psat didalam dan di luar negeri, dalam era globalisasi dan era informasi, ternyata tidak sedikit menimbulkn masalah dilihat dri sudut
penglolan sumber daya manusia. Masalah ini diantaranya a.
Dengan adanya mekanisasi, komputerisasi dan bahkan robotisasi
maka peluang kerja menjadi semakin sempit.b.
Ilmu dan teknologi yang terus maju dan berkembagn mngakibatkan tidak pernah
dapt disiapkan tenaa kerja siap pakai.c.
Ilmu dan teknologi berpengruh pula pada nilai-nilai kehidupan masyarakat, antara lain
dengan semakin dominannya sikap individualism dan materialistis.3.
System pendidikanJumlah penduduk yang cukup besar dan
sebagian besar adalah generasi muda. Usaha pemerataan kesempatan bersekolah, mengharuskan memperlambat pelaksanaan
pningkatan mutu pendidikan.I. Unsur-Unsur Manajemen PersonaliaPengelolaan sumber daya manusia untuk meningkatkan
kualitasnya agar menjadi produktif guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, pada dasarnya merupakan tugas dan tanggung jawab
keluarga, masyarakat dan pemerintah. Akan tetapi karena pemerintah merupakan perencana, pelaksana dan pengendali kegiatan
untuk mencapai tujuan negara, termasuk juga dengan melaksanakan pembangunan, maka manajemen sumber daya manusia harus
diwujudkan sebagai salah satu kegiatan pemerintahan/pembangunan. Berikut unsure-unsurnya: 1.
Perencanaan sumber daya
manusia2.
Unsur pelaksanaan (actuating)3.
Unsur pengganggaran (budgeting)4.
Unsur control (control)DAFTAR
PUSTAKAHasibuan, Drs.H. Malayu.2005.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: PT. Bumi Aksara.Nawawi, Prof. Dr. H.
Hadirin, Dra. H. M. Martini Hadari.1994. Ilmu Administarasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.Hariandja, Morihot Tua Efendi
Drs.,M.Si.2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Grasindo.Gie, The Liang.1991. Administrasi Perkantoran
Modern. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 3/3 |