HUBUNGAN ANTARA PENEGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL Hubungan Antara Pengetahuan, Peran Keluarga Dan Sumber Informasi (Media) Dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah Di Smp 1 Parang Kabupaten Magetan.
HUBUNGAN ANTARA PENEGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN
SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL
REMAJA PRANIKAH DI SMP I PARANG KABUPATEN MAGETAN
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
Rima Mailani Puspitasari
J410110025
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMDDIYAH SURAKARTA
2015
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN
SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL
REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN
Oleh
Rima Mailani Puspitasari*Anisa Catur Wijayanti**Farid Setyo Nugroho***
*Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat. FIK UMS,**Dosen Kesehatan
Masyarakat FIK UMS,***Dosen Kesehatan Masyarakat FIK UMS
*Email: [email protected]
ABSTRAK
Perilaku seksual remaja yang berisiko di kalangan remaja khususnya remaja yang
belum menikah semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara pengetahuan, peran keluarga, dan sumber informasi (media)
dengan perilaku seksual remaja pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan crosssectional dan pendekatan metode kuantitatif. Subjek penelitian adalah remaja
yang berusia 12-15 tahun yang bersekolah di SMP I Parang. Populasi dalam
penelitian ini adalah kelas VII, VIII dan IX yang bersekolah di SMP I Parang
dengan jumlah 629 siswa dan sampel yang digunakan 106 siswa. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah proposional random sampling.
Analisis statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dengan tingkat
kepercayaan 0,05. Hasil penelitian mendapatkan ada hubungan antara
pengetahuan (Pvalue 0,012 ; PR=2,026 ; 95% CI : 1,256-3,237 ; CC:0,257) peran
keluarga (Pvalue = 0,016 ; PR=1,994 ; 95% CI :1,165-3,413 CC:0,246) dan tidak
ada hubungan antara sumber informasi (media) (Pvalue = 0,464 > 0,05) dengan
perilaku seksual remaja pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan.
Kata kunci: Perilaku, Seks Pranikah, Remaja SMP
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 1
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
ABSTRACT
Adolescent sexsual behavior that is risky among teenagers especially unmarried teens
is increasing. This study aims to determine the relationship between knowledge, the
role of the family, and sources of information (the media) with a premarital
adolescent sexsual behavior in the junior 1 Parang Magetan. This study was an
observational study with cross-sectional and quantitative method approach. Subjects
were adolescents aged 12-15 years in junior hight school 1 Parang. Population in
this research is class VII, VIII, and IX were in junior hight school 1 Parang the
number of 629 student sampel used. The sampling techniqued used is propotional
ramdom sampling. The statistical analysis used was Chi Square test with a confident
lavel of 0,05. Based on the results of this research there is a relationship between
knowledge (Pvalue=0,012 ; PR=2,026 ; 95% CI : 1,256-3,237 ; CC:0,257). The role
of families (Pvalue=0,016 ; PR=1,994 ; 95% CI : 1,165-3,413; CC: 0,246). And no
connection between the sources of information (the media) (Pvalue = 0,464) with
sexsual behavior adolescent premarital in junior hight school 1 Parang district
Magetan.
Key words : Behavior, Premarital sexsual, Junior teens
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 2
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
Organization
PENDAHULUAN
(WHO,
2013)
yang
memperkirakan setiap tahun terdapat
remaja
350 juta penderita baru IMS di
belum
negara-negara berkembang di Afrika,
menikah cenderung meningkat. Hal
Asia, Asia Tenggara, dan Amerika
ini terbukti dari beberapa hasil
Latin. Data kementrian RI jumlah
penelitian bahwa yang menunjukkan
kasus baru AIDS selalu meningkat.
usia remaja ketika pertama kali
Pada tahun 2009 ditemukan kasus
mengadakan hubungan seksual aktif
baru AIDS sebanyak 3.863 kasus.
bervariasi antara usia 14–23 tahun
Pada tahun 2010 terdapat 4.917
dan usia terbanyak yaitu antara 17–
kasus. Pada bulan Januari sampai
18 tahun (Fuad et al, 2003). Perilaku
Desember 2011 terdapat 1.805 kasus,
seksual
dari
Perilaku
berisiko
di
khususnya
seksual
kalangan
remaja
pada
yang
remaja
dapat
1.805
tersebut
ditemukan
diwujudkan dalam tingkah laku yang
sebanyak 45 kasus AIDS terjadi pada
bermacam-macam,
dari
pelajar dan mahasiswa (Dirjen P2PL
berkencan,
Kemenkes, 2011). Data Depkes RI
berpegangan tangan, mencium pipi,
(2006), menunjukkan jumlah remaja
berpelukan,
bibir,
umur 10-19 tahun di Indonesia
memegang buah dada di atas baju,
sekitar 43 juta (19,61%) dari jumlah
memegang buah dada di balik baju,
penduduk. Sekitar satu juta remaja
memegang alat kelamin di atas baju,
pria (5%) dan 200 ribu remaja wanita
memegang alat kelamin di bawah
(1%) secara terbuka menyatakan
baju,
bahwa mereka pernah melakukan
perasaan
mulai
tertarik,
dan
mencium
melakukan
senggama
(Sarwono, 2003). Perubahan perilaku
hubungan
remaja mengakibatkan peningkatan
Rohmahwati (2008), paparan media
kerentanan remaja terhadap penyakit
massa, baik cetak (koran, majalah,
terutama yang berhubungan dengan
buku-buku porno) maupun elektronik
kesehatan seksual dan reproduksi
(TV, VCD, Internet), mempunyai
termasuk ancaman yang meningkat
pengaruh secara langsung maupun
terhadap
sampai
tidak langsung pada remaja untuk
Health
melakukan
penyakit
HIV/AIDS.
IMS
World
seksual.
hubungan
Menurut
seksual
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 3
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
pranikah. Mereka juga mempelajari
pengetahuan, peran keluarga dan
hubungan
sumber informasi (media).
seksual
hasilnya
dari
remaja
internet,
yang
beberapa
generasi lalu masih malu-malu kini
TINJAUAN PUSTAKA
sudah melakukan hubungan seksual
A. Remaja
di usia dini yaitu 13-15 tahun (BPS,
2007).
Peranan
keluarga
penting
sebagai
tempat
sangat
pertama
Remaja
dalam
ilmu
psikologis juga diperkenalkan
dengan
istilah
lain,
seperti
untuk melakukan sosialisasi nilai dan
puberteit,
norma-norma
pendidikan
youth. Dalam bahasa Indonesia
pertama bagi remaja untuk dapat
sering pula dikaitkan pubertas
membentuk pemahaman moral dan
atau remaja. Remaja merupakan
berakhlak yang baik. Hal tersebut
suatu fase perkembangan antara
kemudian
berpengaruh
masa kanak-kanak dan masa
kepada pergaulan remaja dan akan
dewasa, berlangsung antara usia
diperburuk
yang
12 sampai 21 tahun. Masa
tanpa
remaja terdiri dari masa remaja
kendali dari keluarga. Oleh karena
awal usia 12-15 tahun, masa
itu remaja membutuhkan bimbingan
remaja pertengahan usia 15-18
dan
tahun, dan masa remaja akhir
serta
sangat
oleh
menimbulkan
kebebasan
bantuan
terdekat
pergaulan
dari
seperti
Berdasarkan
orang-orang
orang
hasil
tuannya.
survei
yang
adolescence,
dan
usia 18-21 tahun (Monks, et al.
2002). Masa remaja disebut juga
dilakukan pada 3 SMP di daerah
sebagai
Magetan,
terdapat
dikeluarkan
dari
periode
perubahan,
4
siswi
tingkat perubahan dalam sikap,
sekolah
karena
dan perilaku selama masa remaja
hamil diluar nikah, akibat perilaku
sejajar dengan perubahan fisik
seksual pranikah. Oleh karena itu
(Hurlock, 2004).
penulis tertarik melakukan penelitian
mengenai faktor yang mempengaruhi
perilaku seks remaja yang meliputi
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 4
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
atau
B. Perilaku
Perilaku
memungkinkan
manusia
terjadinya suatu perilaku.
merupakan hasil segala macam
c. Faktor pendorong atau
pengalaman
serta
interaksi
penguat yaitu faktor yang
manusia yang terwujud dalam
memperkuat
bentuk pengetahuan, sikap dan
perilaku antara lain tokoh
tindakan. Perilaku merupakan
masyarakat, teman atau
suatu tindakan yang mempunyai
kelompok
sebaya,
frekuensi,
peraturan,
undang-
lama,
dan
tujuan
terjadinya
khusus, baik yang dilakukan
undang, surat keputusan
secara sadar maupun tidak sadar
dari
(Green,
2000).
pemerintahan daerah atau
(2003),
merumuskan
Notoatmodjo
bahwa
pusat
perilaku merupakan respon atau
reaksi
seseorang
terhadap
stimulus (rangsangan dari luar).
Menurut
pejabat
(Notoatmodjo,
2003).
2. Perilaku
Seksual
pada
Remaja
1. Perilaku ditentukan oleh 3
faktor:
para
Menurut
Sarwono
(2003), perilaku seksual adalah
Green
(2000),
segala
tingkah
laku
yang
perilaku ditentukan oleh 3
didorong oleh hasrat seksual
faktor:
baik yang dilakukan sendiri,
a. Faktor predisposisi yaitu
dengan lawan jenis maupun
faktor-faktor yang dapat
sesama jenis tanpa adanya ikatan
mempermudah terjadinya
pernikahan
suatu perilaku.
Menurut Stuart (2001), perilaku
b. Faktor pendukung atau
menurut
agama.
seksual yang sehat dan adaptif
pemungkin
meliputi
dilakukan
ditempat
semua
karakter
dalam ikatan yang sah menurut
lingkungan dan semua
hukum.
Sedangkan
sumber
seksual
pranikah
daya
atau
fasilitas yang mendukung
pribadi
perilaku
merupakan
perilaku seksual yang dilakukan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 5
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
tanpa melalui proses pernikahan
bagian sensitif seperti payudara,
yang
hukum
alat kelamin, c) menempelkan
maupun menurut agama dan
alat kelamin (petting), f) oral
kepercayaan
seks, g) berhubungan seksual
resmi
menurut
masing-masing
(Mu’tadin,
2002).
Irawati
Menurut
(2002)
melakukan
remaja
berbagai
macam
perilaku seksual berisiko yang
terdiri
atas
tertentu
tahapan-tahapan
yaitu
berpegangan
dimulai
tangan,
dari
cium
(senggama).
C. Faktor-Faktor yang
berhubungan dengan perilaku
seksual remaja pranikah
Menurut
faktor
Sarwono
yang
(2008),
mempengaruhi
perilaku seksual remaja pranikah
kering, cium basah, berpelukan,
sebagai berikut :
memegang atau meraba bagian
1. Faktor internal
sensitif, petting, oral sex, dan
a. Pendidikan.
bersenggama. Perilaku seksual
b. Pengetahuan
pranikah pada remaja ini pada
c. Sikap
akhirnya dapat mengakibatkan
d. Meningkatnya libido
berbagai
e. Religiusitas
dampak
yang
merugikan remaja itu sendiri.
Engle et.al. (2005) dalam
Tjiptaningrum
mengatakan
(2009),
bahwa
perilaku
f. Gaya hidup
2. Faktor eksternal
a. Sumber informasi
b. Peran keluarga
seksual ringan mencakup : a)
c. Sosial-ekonomi
menaksir, b) pergi berkencan, c)
d. Tempat tinggal
mengkhayal,
d)
tangan,
bercium
(kening,
e)
pipi),
berpegangan
f)
ringan
saling
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
digunakan
adalah
termasuk kategori berat adalah :
observasional
dengan
a) bercium bibir/mulut dan lidah,
cross-sectional. Sampel penelitian
b) meraba dan mencium bagian-
adalah siswa SMP Negeri 1 Parang
memeluk,
sedangkan
yang
penelitian
pendekatan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 6
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
yag
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
Kabupaten Magetan yang berjumlah
106
siswa
dengan
metode
pengambilan sampel menggunakan
proposiaonal
random
sampling.
2. Jenis Kelamin
Tabel 2. Gambaran responden
berdasarkan jenis kelamin
Jenis
Frekuensi
%
Analaisis data bivariat menggunakan
Kelamin
uji Chi-Squre
Laki-laki
50
47,2
Perempuan
56
52,8
Jumlah
106
100
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Distribusi jenis kelamin
1. Umur
terbesar adalah perempuan yaitu
Tabel 1. Gambaran responden
sebanyak
berdasrakan umur
Sedangkan persentase laki-laki
56
orang
(52,8%).
sebanyak 50 orang (47,2%).
Umur
Frekuensi
%
12
18
17,5
13
26
24,5
14
35
33
15
27
25
Tabel 3. Gambaran responden
Jumlah
106
100
berdasarkan pengetahuan
Distribusi umur responden
Analisis Univariat
3. Pengetahuan Perilaku Seksual
Pengetahuan Frekuensi
%
persentase terbesar adalah umur
14 tahun yaitu sebanyak 35 orang
(33%). Sedangkan
persentase
terkecil adalah umur 12 tahun
yaitu sebanyak 18 orang (17,5%).
Baik
78
73,6
Tidak baik
28
26,4
106
100
Jumlah
Hasil analisis pengetahuan
perilaku
seksual
menujukkan
bahwa kemampuan remaja dalam
memahami
dan
mengetahui
tentang perilaku seks, dampak
perilaku seks, pencegahan dan
penularan IMS, dan HIV/AIDS
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 7
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
dalam kategori baik sebanyak 78
orang
(73,6%).
pengetahuan
Sedangkan
remaja yang tidak
baik sebanyak 28 orang (26,4%).
Tabel 5. Gambaran responden
berdasarkan sumber informasi
Sumber
Frekuensi
%
Banyak
34
32,1
Sedikit
72
67,9
Jumlah
106
100
Informasi
4. Peran Keluarga
Tabel 4. Gambaran responden
berdasarkan peran keluarga
Peran
5. Sumber Informasi (media)
Frekuensi
%
Sumber informasi yang
Keluarga
Baik
57
73,6
Tidak baik
49
26,4
Jumlah
106
100
keluarga
atau
dalam
hal
Keadaan
situasi
keluarga
komunikasi dengan orang tua dan
mengenai pendidikan kesehatan
reproduksi yang diberikan oleh
orang tua kepada remaja yang
termasuk dalam kategori baik
dengan persentase terbesar yaitu
57 orang (53,8%). Sedangkan
kategori yang tidak baik sebanyak
49 orang ( 46,2%).
diperoleh
remaja
mengenai
perilaku
seksual
pranikah
diketahui 72 orang (67,9%) dalam
kategori sedikit dan sebanyak 34
orang
(32,1%)
mendapatkan
informasi mengenai seks dari
banyak sumber. Sumber informasi
mengenai
perilaku
seksual
diantara seperti TV, internet, HP,
radio,
VCD,
buku
bacaan,
majalah, koran, film atau video
dan teman sebaya.
6. Perilaku seksual
Tabel 6. Gambaran responden
berdasarkan perilaku seksual
Perilaku
Frekuensi
%
Seksual
Berat
38
35,8
Ringan
68
64,2
Jumlah
106
100
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 8
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
Perilaku seksual remaja
pranikah
di
I
Parang
yaitu sebanyak 38 orang (35,8%)
sebagian
besar
yang meliputi mencium bibir,
perilaku seksual remaja pranikah
nekking (mencium leher pacar)
dalam
onani, memegang daerah sensitif
menujukkan
SMP
Sedangkan dalam kategori berat
kategori
ringan
yaitu
sebanyak 68 orang (64,2%) yang
(alat
meliputi pergi berkencan dengan
pacar), petting (menempelkan alat
pacar, berpegangan tangan dengan
kelamin)
pacar, berpelukan dengan pacar,
melakukan
dan mencium pipi dengan pacar.
(senggama).
kelamin,
leher
dengan
dengan
pacar,
hubungan
sex
Analisis Bivariat
1. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah
Tabel
7. Distribusi responden hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual
remaja pranikah
95% CI
Perilaku
Seksual
Total
Pengetahuan
Berat
p
value
Ringan
Tidak Baik
n
16
%
n %
n %
57,2 12 42,9 28100
Baik
22
28,2 56 71,8 78100
Lower
0,012
Berdasarkan hasil penelitian
diketahuai
Contingency
Coefficient
PR
responden
2,026 1,256
dan
Upper
3,237
memiliki
0,257
risiko
perilaku
yang
seksual ringan sebanyak 56 orang
memiliki pengetahuan tidak baik
(71,8%). Hasil uji statistik dengan
dan
menggunakan
memiliki
risiko
perilaku
uji
Chi
Square
seksual berat sebanyak 16 orang
diperoleh nilai (p value = 0,012 <
(57,2%).
0,05) dapat disimpulkan bahwa ada
Sedangkan
responden
yang memiliki pengetahuan baik
hubungan
antara
pengetahuan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 9
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
dengan perilaku seksual remaja
mencium bibir, nekking (mencium
pranikah. Berdasarkan penelitian
leher pacar), memegang daerah
tersebut,
PR
sensitif, alat kelamin, dan yang lain
sebesar 2,026 (95% CI; 1,256-
denganpacar, petting(menempelkan
3,267). Artinya bahwa pengetahuan
alat
yang tidak baik mengenai perilaku
senggama (melakukan hubungan
seksual memiliki risiko 2,026 kali
seksual)
untuk berperilaku seksual dalam
responden
kategori
pengetahuan baik.
didapatkan
berat
nilai
yang
meliputi
kelamin
dengan
dibandingkan
yang
pacar),
dengan
memiliki
2. Hubungan Antara Peran Keluarga dengan Perilaku Seksual
Tabel 8. Hubungan peran keluarga dengan perilaku seksual remaja pranikah
Peran
Keluarga
Perilaku Seksual
Total
Berat
Tidak Baik
p
value
n
%
n
%
n
24
49
25
51
49100
14
PR
Upper
Contingency
Coefficient
3,413
0,246
Ringan
Lower
%
0,016
Baik
95% CI
24,6
43
75,4
1,994
1,165
67100
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh nilai (p value = 0,016
diketahui responden yang memiliki
keluarga
0,05) dapat disimpulkan bahwa
sebanyak
tidak ada hubungan antara sumber
Sedangkan peran keluarga yang
informasi dengan perilaku seksual
tidak baik sebanyak 49 orang
remaja pranikah di SMP I Parang.
(46,2%)
dalam
57
kategori
orang
baik
(73,6%).
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 11
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
c. Sumber informasi yang diperoleh
3. Ada hubungan antara perankeluarga
remaja mengenai perilaku seksual
dengan
pranikah dalam kategori banyak
pranikah di SMP I Parang Kab.
sebesar
(32,1%).
Magetan dengan nilai (p value = 0,016
Sedangkan sumber informasi yang
< 0,05) dan didapatkan nilai PR
dperoleh remaja dalam kategori
sebesar 1,994 (95% CI:1,165-3,413)
sedikit sebanyak 72 orang (67,9%).
artinya responden yang memiliki peran
d. Perilaku seksual remaja pranikah
keluarga tidak baik berisiko 1,994 kali
34
menujukkan
orang
sebagian
besar
untuk
perilaku
seksual
berperilaku
remaja
seksual
berat
perilaku seksual dalam kategori
dibandingkan dengan responden yang
ringan sebanyak 68 orang (64,2%).
memiliki peran keluarga baik.
Sedangkan dalam kategori berat
4. Tidak ada hubungan antara sumber
sebanyak 38 orang (35,8%) yang
informasi (media) dengan perilaku
meliputi : mencium bibir pacar,
seksual remaja pranikah di SMP I
nekking (mencium leher pacar),
Parang Kab. Magetan diperoleh hasil
onani, pekking (menempelkan alat
(Pvalue = 0,342 < 0,05).
kelamin pacar), memegang daerah
sensitif, alat kelamin, dll dengan
pacar dan senggama (melakukan
2. Ada hubungan antara pengetahuan
perilaku
seksual
1. Bagi sekolah penelitian ini dapat
dijadikan
hubungan seksual)
dengan
Saran
remaja
pertimbangan
untuk
memasukkan
kurikulum
kesehatan
reproduksi
seperti
pengertian
pranikah di SMP I Parang Kab.
kesehatan
Magetan diperoleh nilai (p value =
reproduksi, penularan dan pencegahan
0,012 < 0,05) dan didapatkan nilai PR
mengenai
sebesar 2,026 (95% CI:1,256-3,267)
diberikan kepada siswa-siswi melalui
artinya bahwa pengetahuan yang tidak
bimbingan
baik
mendalam.
mengenai
perilaku
seksual
memiliki risiko 2,026 kali untuk
reproduksi,
perilaku
konseling
fungsi
alat
seksual
yang
dll
lebih
2. Bagi siswa-siswi dapat meningkatkan
berperilaku seksual dalam kategori
pengetahuan
tentang
kesehatan
berat dibandingkan dengan responden
reproduksi,
memahami
pencegahan
yang memiliki pengetahuan baik.
dan penularan IMS dan HIV/AIDS
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 12
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
serta dampak yang ditimbulkan dari
perilaku
seksual
pranikah
dengan
mencari informasi yang baik akurat
sertamemilihteman yang baik agar
tidak terpengaruh terhadap perilaku
seksual pranikah.
3. Bagi
keluarga
memberikan
kesehatan
orang
tua
pengetahuan
reproduksi
pada
Kedokteran Masyarakat XIX/IXI60:UGM Yogyakarta.
dapat
tentang
Green LW dan Kreuter MW.2000. Health
Promotion An Education and
Enviromental Approach. Maylied
Publishing Company.
Green LW dan Kreuter MW.2003. Health
Promotion An Education and
Enviromental Approach. Maylied
Publishing Company.
remaja
khususnya pada usia 12-15 tahun,
Hurlock
memberikan informasi yang baik dan
bertanggungj awab agar remaja tidak
salah dalam mendapatkan informasi
yang dapat memepengaruhi perilaku
seksual.
DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2007. Survei Kesehatan Reproduksi
Remaja Indonesia 2007. Jakarta : BPS
Departemen Kesehatan RI. 2002.Modul
Kesehatan Reproduksi Remaja.
Jakarta
Dirjen P2PL Kemenkes RI. 2011. Laporan
Kasus HIV/AIDS di Indonesia
Tahun 2011.Jakarta : Kemenkes
RI.
Fuad C, Radiono,S; Pramestri I. 2003.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Seksual Terhadap Pengetahuan
dan Sikap Remaja dalam Upaya
Pencegahan Penularan HIV/AIDS
di
Kota
Yogyakarta.Berita
EB.
2004.
Adolescent
Development, Fourth Edition.
Tokyo: Mc Graw-Hill.
Monks FJ,Knoers A.M.P., Haditono S.R.,.
2002. Psikologi Perkembangan
Pengantar
dalam
Berbagai
Bagiannya. Edisi Keempat Belas.
Yogyakarta:
Gadjah
Mada
University Press.
Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan
Perilaku
Kesehatan.Jakarta:
Rineka Cipta.
Rahmawati, D.A., Lutfiati, A., Sri M.,
2008. Pengaruh Pergaulan Bebas
dan
VCD
Porno
TerhadapPerilaku Remaja Di
Masyarakat. http://kbi. gemari.or.
id/berita detail. php?id=2569.
Diakses tanggal 25 Juli 2015.
Sarwono WS. 2003. Psikologi Remaja.
Jakarta: Grafindo Persada.
World
Health Organization. 2003. The
Health of young
people a
challange and a promise. Geneva.
Switzerland
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 13
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL
REMAJA PRANIKAH DI SMP I PARANG KABUPATEN MAGETAN
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
Rima Mailani Puspitasari
J410110025
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMDDIYAH SURAKARTA
2015
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN
SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL
REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN
Oleh
Rima Mailani Puspitasari*Anisa Catur Wijayanti**Farid Setyo Nugroho***
*Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat. FIK UMS,**Dosen Kesehatan
Masyarakat FIK UMS,***Dosen Kesehatan Masyarakat FIK UMS
*Email: [email protected]
ABSTRAK
Perilaku seksual remaja yang berisiko di kalangan remaja khususnya remaja yang
belum menikah semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara pengetahuan, peran keluarga, dan sumber informasi (media)
dengan perilaku seksual remaja pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan crosssectional dan pendekatan metode kuantitatif. Subjek penelitian adalah remaja
yang berusia 12-15 tahun yang bersekolah di SMP I Parang. Populasi dalam
penelitian ini adalah kelas VII, VIII dan IX yang bersekolah di SMP I Parang
dengan jumlah 629 siswa dan sampel yang digunakan 106 siswa. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah proposional random sampling.
Analisis statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dengan tingkat
kepercayaan 0,05. Hasil penelitian mendapatkan ada hubungan antara
pengetahuan (Pvalue 0,012 ; PR=2,026 ; 95% CI : 1,256-3,237 ; CC:0,257) peran
keluarga (Pvalue = 0,016 ; PR=1,994 ; 95% CI :1,165-3,413 CC:0,246) dan tidak
ada hubungan antara sumber informasi (media) (Pvalue = 0,464 > 0,05) dengan
perilaku seksual remaja pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan.
Kata kunci: Perilaku, Seks Pranikah, Remaja SMP
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 1
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
ABSTRACT
Adolescent sexsual behavior that is risky among teenagers especially unmarried teens
is increasing. This study aims to determine the relationship between knowledge, the
role of the family, and sources of information (the media) with a premarital
adolescent sexsual behavior in the junior 1 Parang Magetan. This study was an
observational study with cross-sectional and quantitative method approach. Subjects
were adolescents aged 12-15 years in junior hight school 1 Parang. Population in
this research is class VII, VIII, and IX were in junior hight school 1 Parang the
number of 629 student sampel used. The sampling techniqued used is propotional
ramdom sampling. The statistical analysis used was Chi Square test with a confident
lavel of 0,05. Based on the results of this research there is a relationship between
knowledge (Pvalue=0,012 ; PR=2,026 ; 95% CI : 1,256-3,237 ; CC:0,257). The role
of families (Pvalue=0,016 ; PR=1,994 ; 95% CI : 1,165-3,413; CC: 0,246). And no
connection between the sources of information (the media) (Pvalue = 0,464) with
sexsual behavior adolescent premarital in junior hight school 1 Parang district
Magetan.
Key words : Behavior, Premarital sexsual, Junior teens
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 2
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
Organization
PENDAHULUAN
(WHO,
2013)
yang
memperkirakan setiap tahun terdapat
remaja
350 juta penderita baru IMS di
belum
negara-negara berkembang di Afrika,
menikah cenderung meningkat. Hal
Asia, Asia Tenggara, dan Amerika
ini terbukti dari beberapa hasil
Latin. Data kementrian RI jumlah
penelitian bahwa yang menunjukkan
kasus baru AIDS selalu meningkat.
usia remaja ketika pertama kali
Pada tahun 2009 ditemukan kasus
mengadakan hubungan seksual aktif
baru AIDS sebanyak 3.863 kasus.
bervariasi antara usia 14–23 tahun
Pada tahun 2010 terdapat 4.917
dan usia terbanyak yaitu antara 17–
kasus. Pada bulan Januari sampai
18 tahun (Fuad et al, 2003). Perilaku
Desember 2011 terdapat 1.805 kasus,
seksual
dari
Perilaku
berisiko
di
khususnya
seksual
kalangan
remaja
pada
yang
remaja
dapat
1.805
tersebut
ditemukan
diwujudkan dalam tingkah laku yang
sebanyak 45 kasus AIDS terjadi pada
bermacam-macam,
dari
pelajar dan mahasiswa (Dirjen P2PL
berkencan,
Kemenkes, 2011). Data Depkes RI
berpegangan tangan, mencium pipi,
(2006), menunjukkan jumlah remaja
berpelukan,
bibir,
umur 10-19 tahun di Indonesia
memegang buah dada di atas baju,
sekitar 43 juta (19,61%) dari jumlah
memegang buah dada di balik baju,
penduduk. Sekitar satu juta remaja
memegang alat kelamin di atas baju,
pria (5%) dan 200 ribu remaja wanita
memegang alat kelamin di bawah
(1%) secara terbuka menyatakan
baju,
bahwa mereka pernah melakukan
perasaan
mulai
tertarik,
dan
mencium
melakukan
senggama
(Sarwono, 2003). Perubahan perilaku
hubungan
remaja mengakibatkan peningkatan
Rohmahwati (2008), paparan media
kerentanan remaja terhadap penyakit
massa, baik cetak (koran, majalah,
terutama yang berhubungan dengan
buku-buku porno) maupun elektronik
kesehatan seksual dan reproduksi
(TV, VCD, Internet), mempunyai
termasuk ancaman yang meningkat
pengaruh secara langsung maupun
terhadap
sampai
tidak langsung pada remaja untuk
Health
melakukan
penyakit
HIV/AIDS.
IMS
World
seksual.
hubungan
Menurut
seksual
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 3
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
pranikah. Mereka juga mempelajari
pengetahuan, peran keluarga dan
hubungan
sumber informasi (media).
seksual
hasilnya
dari
remaja
internet,
yang
beberapa
generasi lalu masih malu-malu kini
TINJAUAN PUSTAKA
sudah melakukan hubungan seksual
A. Remaja
di usia dini yaitu 13-15 tahun (BPS,
2007).
Peranan
keluarga
penting
sebagai
tempat
sangat
pertama
Remaja
dalam
ilmu
psikologis juga diperkenalkan
dengan
istilah
lain,
seperti
untuk melakukan sosialisasi nilai dan
puberteit,
norma-norma
pendidikan
youth. Dalam bahasa Indonesia
pertama bagi remaja untuk dapat
sering pula dikaitkan pubertas
membentuk pemahaman moral dan
atau remaja. Remaja merupakan
berakhlak yang baik. Hal tersebut
suatu fase perkembangan antara
kemudian
berpengaruh
masa kanak-kanak dan masa
kepada pergaulan remaja dan akan
dewasa, berlangsung antara usia
diperburuk
yang
12 sampai 21 tahun. Masa
tanpa
remaja terdiri dari masa remaja
kendali dari keluarga. Oleh karena
awal usia 12-15 tahun, masa
itu remaja membutuhkan bimbingan
remaja pertengahan usia 15-18
dan
tahun, dan masa remaja akhir
serta
sangat
oleh
menimbulkan
kebebasan
bantuan
terdekat
pergaulan
dari
seperti
Berdasarkan
orang-orang
orang
hasil
tuannya.
survei
yang
adolescence,
dan
usia 18-21 tahun (Monks, et al.
2002). Masa remaja disebut juga
dilakukan pada 3 SMP di daerah
sebagai
Magetan,
terdapat
dikeluarkan
dari
periode
perubahan,
4
siswi
tingkat perubahan dalam sikap,
sekolah
karena
dan perilaku selama masa remaja
hamil diluar nikah, akibat perilaku
sejajar dengan perubahan fisik
seksual pranikah. Oleh karena itu
(Hurlock, 2004).
penulis tertarik melakukan penelitian
mengenai faktor yang mempengaruhi
perilaku seks remaja yang meliputi
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 4
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
atau
B. Perilaku
Perilaku
memungkinkan
manusia
terjadinya suatu perilaku.
merupakan hasil segala macam
c. Faktor pendorong atau
pengalaman
serta
interaksi
penguat yaitu faktor yang
manusia yang terwujud dalam
memperkuat
bentuk pengetahuan, sikap dan
perilaku antara lain tokoh
tindakan. Perilaku merupakan
masyarakat, teman atau
suatu tindakan yang mempunyai
kelompok
sebaya,
frekuensi,
peraturan,
undang-
lama,
dan
tujuan
terjadinya
khusus, baik yang dilakukan
undang, surat keputusan
secara sadar maupun tidak sadar
dari
(Green,
2000).
pemerintahan daerah atau
(2003),
merumuskan
Notoatmodjo
bahwa
pusat
perilaku merupakan respon atau
reaksi
seseorang
terhadap
stimulus (rangsangan dari luar).
Menurut
pejabat
(Notoatmodjo,
2003).
2. Perilaku
Seksual
pada
Remaja
1. Perilaku ditentukan oleh 3
faktor:
para
Menurut
Sarwono
(2003), perilaku seksual adalah
Green
(2000),
segala
tingkah
laku
yang
perilaku ditentukan oleh 3
didorong oleh hasrat seksual
faktor:
baik yang dilakukan sendiri,
a. Faktor predisposisi yaitu
dengan lawan jenis maupun
faktor-faktor yang dapat
sesama jenis tanpa adanya ikatan
mempermudah terjadinya
pernikahan
suatu perilaku.
Menurut Stuart (2001), perilaku
b. Faktor pendukung atau
menurut
agama.
seksual yang sehat dan adaptif
pemungkin
meliputi
dilakukan
ditempat
semua
karakter
dalam ikatan yang sah menurut
lingkungan dan semua
hukum.
Sedangkan
sumber
seksual
pranikah
daya
atau
fasilitas yang mendukung
pribadi
perilaku
merupakan
perilaku seksual yang dilakukan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 5
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
tanpa melalui proses pernikahan
bagian sensitif seperti payudara,
yang
hukum
alat kelamin, c) menempelkan
maupun menurut agama dan
alat kelamin (petting), f) oral
kepercayaan
seks, g) berhubungan seksual
resmi
menurut
masing-masing
(Mu’tadin,
2002).
Irawati
Menurut
(2002)
melakukan
remaja
berbagai
macam
perilaku seksual berisiko yang
terdiri
atas
tertentu
tahapan-tahapan
yaitu
berpegangan
dimulai
tangan,
dari
cium
(senggama).
C. Faktor-Faktor yang
berhubungan dengan perilaku
seksual remaja pranikah
Menurut
faktor
Sarwono
yang
(2008),
mempengaruhi
perilaku seksual remaja pranikah
kering, cium basah, berpelukan,
sebagai berikut :
memegang atau meraba bagian
1. Faktor internal
sensitif, petting, oral sex, dan
a. Pendidikan.
bersenggama. Perilaku seksual
b. Pengetahuan
pranikah pada remaja ini pada
c. Sikap
akhirnya dapat mengakibatkan
d. Meningkatnya libido
berbagai
e. Religiusitas
dampak
yang
merugikan remaja itu sendiri.
Engle et.al. (2005) dalam
Tjiptaningrum
mengatakan
(2009),
bahwa
perilaku
f. Gaya hidup
2. Faktor eksternal
a. Sumber informasi
b. Peran keluarga
seksual ringan mencakup : a)
c. Sosial-ekonomi
menaksir, b) pergi berkencan, c)
d. Tempat tinggal
mengkhayal,
d)
tangan,
bercium
(kening,
e)
pipi),
berpegangan
f)
ringan
saling
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
digunakan
adalah
termasuk kategori berat adalah :
observasional
dengan
a) bercium bibir/mulut dan lidah,
cross-sectional. Sampel penelitian
b) meraba dan mencium bagian-
adalah siswa SMP Negeri 1 Parang
memeluk,
sedangkan
yang
penelitian
pendekatan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 6
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
yag
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
Kabupaten Magetan yang berjumlah
106
siswa
dengan
metode
pengambilan sampel menggunakan
proposiaonal
random
sampling.
2. Jenis Kelamin
Tabel 2. Gambaran responden
berdasarkan jenis kelamin
Jenis
Frekuensi
%
Analaisis data bivariat menggunakan
Kelamin
uji Chi-Squre
Laki-laki
50
47,2
Perempuan
56
52,8
Jumlah
106
100
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Distribusi jenis kelamin
1. Umur
terbesar adalah perempuan yaitu
Tabel 1. Gambaran responden
sebanyak
berdasrakan umur
Sedangkan persentase laki-laki
56
orang
(52,8%).
sebanyak 50 orang (47,2%).
Umur
Frekuensi
%
12
18
17,5
13
26
24,5
14
35
33
15
27
25
Tabel 3. Gambaran responden
Jumlah
106
100
berdasarkan pengetahuan
Distribusi umur responden
Analisis Univariat
3. Pengetahuan Perilaku Seksual
Pengetahuan Frekuensi
%
persentase terbesar adalah umur
14 tahun yaitu sebanyak 35 orang
(33%). Sedangkan
persentase
terkecil adalah umur 12 tahun
yaitu sebanyak 18 orang (17,5%).
Baik
78
73,6
Tidak baik
28
26,4
106
100
Jumlah
Hasil analisis pengetahuan
perilaku
seksual
menujukkan
bahwa kemampuan remaja dalam
memahami
dan
mengetahui
tentang perilaku seks, dampak
perilaku seks, pencegahan dan
penularan IMS, dan HIV/AIDS
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 7
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
dalam kategori baik sebanyak 78
orang
(73,6%).
pengetahuan
Sedangkan
remaja yang tidak
baik sebanyak 28 orang (26,4%).
Tabel 5. Gambaran responden
berdasarkan sumber informasi
Sumber
Frekuensi
%
Banyak
34
32,1
Sedikit
72
67,9
Jumlah
106
100
Informasi
4. Peran Keluarga
Tabel 4. Gambaran responden
berdasarkan peran keluarga
Peran
5. Sumber Informasi (media)
Frekuensi
%
Sumber informasi yang
Keluarga
Baik
57
73,6
Tidak baik
49
26,4
Jumlah
106
100
keluarga
atau
dalam
hal
Keadaan
situasi
keluarga
komunikasi dengan orang tua dan
mengenai pendidikan kesehatan
reproduksi yang diberikan oleh
orang tua kepada remaja yang
termasuk dalam kategori baik
dengan persentase terbesar yaitu
57 orang (53,8%). Sedangkan
kategori yang tidak baik sebanyak
49 orang ( 46,2%).
diperoleh
remaja
mengenai
perilaku
seksual
pranikah
diketahui 72 orang (67,9%) dalam
kategori sedikit dan sebanyak 34
orang
(32,1%)
mendapatkan
informasi mengenai seks dari
banyak sumber. Sumber informasi
mengenai
perilaku
seksual
diantara seperti TV, internet, HP,
radio,
VCD,
buku
bacaan,
majalah, koran, film atau video
dan teman sebaya.
6. Perilaku seksual
Tabel 6. Gambaran responden
berdasarkan perilaku seksual
Perilaku
Frekuensi
%
Seksual
Berat
38
35,8
Ringan
68
64,2
Jumlah
106
100
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 8
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
Perilaku seksual remaja
pranikah
di
I
Parang
yaitu sebanyak 38 orang (35,8%)
sebagian
besar
yang meliputi mencium bibir,
perilaku seksual remaja pranikah
nekking (mencium leher pacar)
dalam
onani, memegang daerah sensitif
menujukkan
SMP
Sedangkan dalam kategori berat
kategori
ringan
yaitu
sebanyak 68 orang (64,2%) yang
(alat
meliputi pergi berkencan dengan
pacar), petting (menempelkan alat
pacar, berpegangan tangan dengan
kelamin)
pacar, berpelukan dengan pacar,
melakukan
dan mencium pipi dengan pacar.
(senggama).
kelamin,
leher
dengan
dengan
pacar,
hubungan
sex
Analisis Bivariat
1. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah
Tabel
7. Distribusi responden hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual
remaja pranikah
95% CI
Perilaku
Seksual
Total
Pengetahuan
Berat
p
value
Ringan
Tidak Baik
n
16
%
n %
n %
57,2 12 42,9 28100
Baik
22
28,2 56 71,8 78100
Lower
0,012
Berdasarkan hasil penelitian
diketahuai
Contingency
Coefficient
PR
responden
2,026 1,256
dan
Upper
3,237
memiliki
0,257
risiko
perilaku
yang
seksual ringan sebanyak 56 orang
memiliki pengetahuan tidak baik
(71,8%). Hasil uji statistik dengan
dan
menggunakan
memiliki
risiko
perilaku
uji
Chi
Square
seksual berat sebanyak 16 orang
diperoleh nilai (p value = 0,012 <
(57,2%).
0,05) dapat disimpulkan bahwa ada
Sedangkan
responden
yang memiliki pengetahuan baik
hubungan
antara
pengetahuan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 9
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
dengan perilaku seksual remaja
mencium bibir, nekking (mencium
pranikah. Berdasarkan penelitian
leher pacar), memegang daerah
tersebut,
PR
sensitif, alat kelamin, dan yang lain
sebesar 2,026 (95% CI; 1,256-
denganpacar, petting(menempelkan
3,267). Artinya bahwa pengetahuan
alat
yang tidak baik mengenai perilaku
senggama (melakukan hubungan
seksual memiliki risiko 2,026 kali
seksual)
untuk berperilaku seksual dalam
responden
kategori
pengetahuan baik.
didapatkan
berat
nilai
yang
meliputi
kelamin
dengan
dibandingkan
yang
pacar),
dengan
memiliki
2. Hubungan Antara Peran Keluarga dengan Perilaku Seksual
Tabel 8. Hubungan peran keluarga dengan perilaku seksual remaja pranikah
Peran
Keluarga
Perilaku Seksual
Total
Berat
Tidak Baik
p
value
n
%
n
%
n
24
49
25
51
49100
14
PR
Upper
Contingency
Coefficient
3,413
0,246
Ringan
Lower
%
0,016
Baik
95% CI
24,6
43
75,4
1,994
1,165
67100
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh nilai (p value = 0,016
diketahui responden yang memiliki
keluarga
0,05) dapat disimpulkan bahwa
sebanyak
tidak ada hubungan antara sumber
Sedangkan peran keluarga yang
informasi dengan perilaku seksual
tidak baik sebanyak 49 orang
remaja pranikah di SMP I Parang.
(46,2%)
dalam
57
kategori
orang
baik
(73,6%).
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 11
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
c. Sumber informasi yang diperoleh
3. Ada hubungan antara perankeluarga
remaja mengenai perilaku seksual
dengan
pranikah dalam kategori banyak
pranikah di SMP I Parang Kab.
sebesar
(32,1%).
Magetan dengan nilai (p value = 0,016
Sedangkan sumber informasi yang
< 0,05) dan didapatkan nilai PR
dperoleh remaja dalam kategori
sebesar 1,994 (95% CI:1,165-3,413)
sedikit sebanyak 72 orang (67,9%).
artinya responden yang memiliki peran
d. Perilaku seksual remaja pranikah
keluarga tidak baik berisiko 1,994 kali
34
menujukkan
orang
sebagian
besar
untuk
perilaku
seksual
berperilaku
remaja
seksual
berat
perilaku seksual dalam kategori
dibandingkan dengan responden yang
ringan sebanyak 68 orang (64,2%).
memiliki peran keluarga baik.
Sedangkan dalam kategori berat
4. Tidak ada hubungan antara sumber
sebanyak 38 orang (35,8%) yang
informasi (media) dengan perilaku
meliputi : mencium bibir pacar,
seksual remaja pranikah di SMP I
nekking (mencium leher pacar),
Parang Kab. Magetan diperoleh hasil
onani, pekking (menempelkan alat
(Pvalue = 0,342 < 0,05).
kelamin pacar), memegang daerah
sensitif, alat kelamin, dll dengan
pacar dan senggama (melakukan
2. Ada hubungan antara pengetahuan
perilaku
seksual
1. Bagi sekolah penelitian ini dapat
dijadikan
hubungan seksual)
dengan
Saran
remaja
pertimbangan
untuk
memasukkan
kurikulum
kesehatan
reproduksi
seperti
pengertian
pranikah di SMP I Parang Kab.
kesehatan
Magetan diperoleh nilai (p value =
reproduksi, penularan dan pencegahan
0,012 < 0,05) dan didapatkan nilai PR
mengenai
sebesar 2,026 (95% CI:1,256-3,267)
diberikan kepada siswa-siswi melalui
artinya bahwa pengetahuan yang tidak
bimbingan
baik
mendalam.
mengenai
perilaku
seksual
memiliki risiko 2,026 kali untuk
reproduksi,
perilaku
konseling
fungsi
alat
seksual
yang
dll
lebih
2. Bagi siswa-siswi dapat meningkatkan
berperilaku seksual dalam kategori
pengetahuan
tentang
kesehatan
berat dibandingkan dengan responden
reproduksi,
memahami
pencegahan
yang memiliki pengetahuan baik.
dan penularan IMS dan HIV/AIDS
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 12
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi
dengan Perilaku Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab.
ARTIKEL PENELITIAN Magetan
serta dampak yang ditimbulkan dari
perilaku
seksual
pranikah
dengan
mencari informasi yang baik akurat
sertamemilihteman yang baik agar
tidak terpengaruh terhadap perilaku
seksual pranikah.
3. Bagi
keluarga
memberikan
kesehatan
orang
tua
pengetahuan
reproduksi
pada
Kedokteran Masyarakat XIX/IXI60:UGM Yogyakarta.
dapat
tentang
Green LW dan Kreuter MW.2000. Health
Promotion An Education and
Enviromental Approach. Maylied
Publishing Company.
Green LW dan Kreuter MW.2003. Health
Promotion An Education and
Enviromental Approach. Maylied
Publishing Company.
remaja
khususnya pada usia 12-15 tahun,
Hurlock
memberikan informasi yang baik dan
bertanggungj awab agar remaja tidak
salah dalam mendapatkan informasi
yang dapat memepengaruhi perilaku
seksual.
DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2007. Survei Kesehatan Reproduksi
Remaja Indonesia 2007. Jakarta : BPS
Departemen Kesehatan RI. 2002.Modul
Kesehatan Reproduksi Remaja.
Jakarta
Dirjen P2PL Kemenkes RI. 2011. Laporan
Kasus HIV/AIDS di Indonesia
Tahun 2011.Jakarta : Kemenkes
RI.
Fuad C, Radiono,S; Pramestri I. 2003.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Seksual Terhadap Pengetahuan
dan Sikap Remaja dalam Upaya
Pencegahan Penularan HIV/AIDS
di
Kota
Yogyakarta.Berita
EB.
2004.
Adolescent
Development, Fourth Edition.
Tokyo: Mc Graw-Hill.
Monks FJ,Knoers A.M.P., Haditono S.R.,.
2002. Psikologi Perkembangan
Pengantar
dalam
Berbagai
Bagiannya. Edisi Keempat Belas.
Yogyakarta:
Gadjah
Mada
University Press.
Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan
Perilaku
Kesehatan.Jakarta:
Rineka Cipta.
Rahmawati, D.A., Lutfiati, A., Sri M.,
2008. Pengaruh Pergaulan Bebas
dan
VCD
Porno
TerhadapPerilaku Remaja Di
Masyarakat. http://kbi. gemari.or.
id/berita detail. php?id=2569.
Diakses tanggal 25 Juli 2015.
Sarwono WS. 2003. Psikologi Remaja.
Jakarta: Grafindo Persada.
World
Health Organization. 2003. The
Health of young
people a
challange and a promise. Geneva.
Switzerland
Hubungan antara Pengetahuan, Peran Keluarga, Sumber Informasi dengan Perilaku 13
Seksual Remaja Pranikah di SMP I Parang Kab. Magetan