TINJAUAN KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAP DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT TEBU Tinjauan Kualitas Genteg Beton Sebagai Penutup Atap Dengan Bahan Tambah Serat Tebu.

TINJAUAN KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAP
DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT TEBU

Naskah Publikasi
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh :
AAN PAMUNGKAS
NIM : D 100 110 057

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

TINJAUAN KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAP
DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT TEBU
Aan Pamungkas
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A.Yani Pabelan Kartosuro Tromol Pos I

Surakarta, Kode Pos 57102 Telp. (0271) 71741
e-mail : aanpamungkas77@gmail.com
ABSTRAKSI
Genteng beton merupakan penutup atap yang baik, namun genteng beton ini
harganya mahal dan berat. Sementara ini disekitar kita banyak bahan limbah serat tebu
yang berlimpah yang memiliki kuat tarik yang tinggi. Serat tebu yang memiliki kuat tarik
yang tinggi berpotensi sebagai bahan tambah dalam campuran genteng beton agar
menghasilkan genteng yang lebih kuat dan ringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penambahan serat tebu terhadap : (1) besar beban lentur, (2)
rembesan genteng beton, (3) penyerapan air, (4) sifat tampak genteng beton, (5)
keseragaman ukuran genteng beton, (6) penyerapan panas pada genteng beton dan
kualitas genteng beton dengan bahan tambah serat tebu dan genteng beton tanpa bahan
tambah. Analisis data yang sudah dilakukan dari pengujian kemudian dibandingkan
degan SNI dan PUBI. Hasil dari penelitian ini menggunakan bahan tambah serat tebu
dengan perbandingan 1 semen : 2 kapur mill : 2,5 pasir sedangkan untuk penambahan
serat tebu berbeda-beda yaitu persentasenya dari 0 %; 1 %; 1,5 %; 2 %; 2,5 % dari berat
pasir yang digunakan. Hasil pengujian beban lentur rata-rata pada persentase penambahan
sera tebu 0 % = 103,23 kg; 1 % = 126,49 kg; 1,5 % = 123,57 kg; 2 % = 106,70 kg; 2,5 =
96,22 kg. Hasil pengujian remebesan genteng beton dengan penambahan serat tebu 0 %;
1 %; 1,5 %; 2 %; 2,5 % semuanya tidak terjadi rembesan. Hasil pengujian penyerapan air

rata-rata genteng beton pada penambahan serat tebu 0 % = 6,05 %; 1 % = 7,53 %; 1,5 %
= 8,19 %; 2 % = 9,07 %; 2,5 % = 9,44 %. Hasil sifat tampak genteng beton pada
penambahan serat tebu 0 %; 1 %; 1,5 % tidak terdapat retak, rongga dan cacat lainnya
sedangkan pada penambahanan serat tebu 2 % dan 2,5 % terdapa retak dan rongga. Hasil
pengujian ukuran genteng beton P = 420 mm, L = 12,5 mm, tebal bagian yang rata = 14,1
mm, tebal penumpangan = 8,5 mm, lebar penumpangan = 78 mm, kedalam alur = 34,5
mm, panjang penum pang = 420 mm. Hasil pengujian penyerapan panas rata-rata pada
penambahan serat tebu 0 % = 92,47 %; 1 % = 95,40 %; 1,5 % = 93,00 %; 2 % = 92,37 %;
2,5 % = 94,00 %.
Kata kunci : genteng beton, serat tebu

REVIEW THE QUALITY OF CONCRETE TILE AS A COVER THE ROOF
WITH A MATERIAL ADDED SUGAR CANE FIBER
Aan Pamungkas
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A.Yani Pabelan Kartosuro Tromol Pos I
Surakarta, Kode Pos 57102 Telp. (0271) 71741
e-mail : aanpamungkas77@gmail.com
ABSTRACTION
Background this research is the quality of the tile concrete with the added fibers

cane .The purpose of ari this study is to find the influence of the addition of fibers cane
against: ( 1 ) larger the burden on pliable , ( 2 ) seepage tile concrete , ( 3 ) the absorption
of water , ( 4 ) of the nature of looked tile concrete , ( 5 ) uniformity size tile concrete , ( 6
) the absorption of heat on tile concrete and quality of tile concrete with the added fibers
cane and tile concrete without its added .Analysis of the data been conducted from testing
is compared in sni and pubi .The result of this research use of added fibers of the sugar
cane by comparison 1 cement: 2 lime mill: 2.5 sand while for the addition of fibers cane
different namely the percentage of 0 %; 1 %; 1.5 %; 2 %; 2.5 % of heavy sand used .The
results of testing burden pliable averages for each the percentage the addition of and cane
0 % = 103,23 kg; 1 percent = 126,49 kg; 1.5 % = 123,57 kg; 2 % = 106,70 kg; 2.5 =
96,22 kg. The results of testing remebesan tile concrete by the addition of fibers cane 0
%; 1 %; 1.5 %; 2 %; 2.5 % they did not happened seepage .The results of testing
absorption water the average tile concrete to adding fibers cane 0 % = 6,05 %; 1 percent =
7,53 %; 1.5 % = 8,19 %; 2 % = 9,07 %; 2.5 % = 9,44 % .The results of the nature of
looked tile concrete to adding fibers cane 0 %; 1 %; 1.5 % there is no crack , a cavity and
defect other while in penambahanan fibers cane 2 % and 2.5 % terdapa crack and cavity
.The results of testing size tile concrete p = 420 mm , l = 12.5 mm , thick part flattened =
14.1 mm , thick laying on = 8.5 mm , wide laying on = 78 mm , into a groove = 34,5 mm
, long penum pang = 420 mm. the results of testing absorption of heat the average to
adding fibers cane 0 % = 92,47 %; 1 percent = 95,40 %; 1.5 % = 93,00 %; 2 % = 92,37

%; 2.5 % = 94,00 % .
Keyword : Concrete tile roofs, Fibers cane

2.

PENDAHULUAN
Genteng

merupakan

Bagaimana

rembesan

(impermeabilitas)

air

genteng


bagian utama dari suatu bangunan

beton

utama sebagai pentup atap rumah.

penambahan serat tebu 0%;

Fungsi

1%; 1,5%; 2%; dan 2,5%

utama

genteng

adalah

menahan panas sinar matahari dan


dari

setiap

variasi

dari berat pasir ?

guyuran air hujan. Jenis genteng

3.

Berapa persentase penyerapan

bermacam-macam, yaitu genteng

air (porositas) genteng beton

beton, genteng tanah liat, genteng


dari setiap variasi penambahan

keramik, genteng seng, genteng

serat tebu 0%; 1%;

kayu. Genteng beton merupakan

2%; dan 2,5% dari berat pasir

salah satu penutup atap yang baik,

?

namun tidak banyak masyarakat

4.

Bagaimana


sifat

1,5%;

tampak

yang menggunakan genteng beton,

genteng beton genteng beton

selain harganya yang relatif mahal,

dari setiap variasi penambahan

genteng

serat tebu 0%;

beton


juga

termasuk

penutup atap yang berat.
Serat

tebu

1%;

1,5%;

2%; dan 2,5% dari berat pasir
digunakan

?

sebagai bahan tambah pembuatan


5.

Bagaimana

keseragaman

genteng beton karena memiliki

ukuran genteng beton untuk

kuat tarik yang tinggi , selain itu

setiap

dapat memperdayakan serat tebu

serat tebu 0%; 1%; 1,5%;

yang dibuang atau tidak dipakai


2%; dan 2,5% dari berat pasir

lagi untuk digunakan untuk bahan

?

tambah pembuatan genteng beton.

6.

variasi

penambahan

Berapa nilai penyerapan panas

Rumusan Masalah

rata-rata genteng beton dari

1.

Berapa besar beban lentur rata-

setiap

rata genteng beton dari setiap

serat tebu 0%; 1%; 1,5%;

variasi penambahan serat tebu

2%; dan 2,5% dari berat pasir

0%; 1%; 1,5%; 2%; dan

?

2,5% dari berat pasir ?

1

variasi

penambahan

7.

Bagaimana kualitas genteng

%; 1 %; 1,5 %; 2 %; dan 2,5 %

beton tanpa bahan tambah dan

dari berat pasir.

genteng

beton

dengan

6. Mengetahui seberapa besar nilai

penambahan serat sabut tebu ?

penyerapan
genteng

Tujuan penelitian
1. Mengetahui

seberapa

panas

beton

rata-rata

dari

setiap

besar

penambahan serat tebu 0 %; 1

beban lentur rata-rata genteng

%; 1,5 %; 2 %; dan 2,5 % dai

beton

berat pasir.

dari

setiap

variasi

penambahan serat tebu 0 %; 1

7. Mengetahui

kualitas

genteng

%; 1,5 %; 2 %; dan 2,5 % dari

beton tanpa bahan tambah dan

berat pasir.

genteng

2. Mengetahui
rembesan

seberapa
air

besar

beton

dengan

penambahan serat tebu.

(permeabilitas)

Manfaat penelitian

genteng beton dari setiap variasi

1. Hasil dari penelitian ini dapat

penambahan serat tebu 0 %; 1

dijadikan informasi bahwa serat

%; 1,5 %; 2 %; dan 2,5 % dari

tebu dapat dimanfaatkan sebagai

berat pasir.

campuran

3. Mengetahui

seberapa

besar

persentase

penyerapan

dalam

pembuatan

genteng beton.

air

2. Menambah

wawasan

untuk

(porositas) genteng beton dari

pengembangan ilmu teknologi

variasi penambahan serat tebu 0

bahan.

%; 1 %; 1,5 %; 2 %; dan 2,5 %

3. Mengetahui
performance/kinerja

dari berat pasir.
4. Mengetahui

sifat

tampak

beton dengan bahan tambah

genteng beton dari setiap variasi

serat tebu.

penambahan serat tebu 0 %; 1

4. Menambah nilai guna dari serat

%; 1,5 %; 2 %; dan 2,5 % dari

tebu.

berat pasir.
5. Mengetahui

genteng

Batasan Masalah
keseragaman

Dalam penelitian ini perlu

ukuran genteng beton dari setiap

adanya

variasi penambahan serat tebu 0

dalam

2

batasan

masalah,

melakukan

agar

pengujian

genteng beton dapat menghasilkan

7. Faktor air semen (FAS) yang

kualitas genteng beton yang baik.

digunakan 0,47

Adapun batasan masalah adalah

8. Genteng beton diuji pada umur

sebagai berikut :
1. Serat

tebu

28 hari dengan jumlah benda uji
yang

digunakan

masing-masing 5 buah.

diperoleh dari penjual air tebu di
wilayah

di

adalah pengujian beban lentur,

potong-potong dengan panjang

rembesan air (permeabilitas),

1-2

persentase

penyerapan air (porositas), sifat

penambahan bahan 0 %; 1 %;

tampak, ukuran dan penyerapan

1,5 %; 2 %; dan 2,5 % dari berat

panas genteng beton.

cm

Surakarta

dengan

dan

9. Pengujian yang akan dilakukan

pasir yang digunakan.

10.

Pembanding

kualitas

2. Semen yang digunakan dalam

genteng beton berasal dari tiga

penelitian ini adalah semen

produksi pabrik, yaitu Restu Adi

gresik dengan kemasan ini 40

(RA), Marwani Indah (MI) dan

kg, tertutup rapat dan butiran

Mutiara (MU)

halus tidak menggumpal.

TINJAUAN PUSTAKA

3. Pasir yang digunakan dalam

GENTENG

penelitian ini pasir yang berasal

Genteng

dari Kaliworo Klaten.

satu

merupakan

komponen

salah
penting

4. Kapur mill yang digunakan

pembangunan perumahAan yang

dalam penelitian ini di beli di

memiliki fungsi untuk melindungi

Toko

rumah dari suhu, hujan maupun

Bangunan

di

wilayah

Surakarta.

untuk fungsi yang lainnya. Jenis

5. Serat tebu diambil dari pejual
tebu dipinggir jalan.
6. Air

yang

digunakan

dalam

genteng

bermacam-macam,

genteng

beton,

genteng

tanah

liat,genteng keramik, genteng seng

pembuatan genteng beton ini

dan genteng kayu (sirap).

adalah air yang berada di sekitar

Macam-macam

pembuatan

penutup atap sebagai berikut :

genteng

ada

beton

genteng

1. Genteng tanah liat

Karanganyar.

3

atau

2. Genteng metal

e. Ketahanan

terhadap

3. Genteng keramik

rembesan

4. Genteng beton

(permeabilitas)

air

Tidak boleh ada tetesan air

A. Kualitas Genteng

dari

1. Syarat Mutu menurut

permukaan

bagian

genteng

dalam

Departemen Pekerjaan

bawah

Umum, 2007 ( SNI 0096)

waktu 20 jam atau 5 menit.

a. Beban lentur
Genteng

beton

harus

mampu

menahan

beban

lentur

minimal

menurut

200

B. Pengujian

Benda

Uji

Genteng Beton

N

a. Pengujian

Departemen

Beban

Lentur

Genteng Beton

Pekerjaan Umum, 2007 SNI

b. Pengujian Rembesan Genteng

0096.

Beton

b. Penyerapan air

c. Pengujian Penyerapan Air

Penyerapan air maksimal

d. Pengujian Sifat Tampak

10 %

e. Pengujian

c. Sifat Tampak

Keseragaman

Genteng Beton

Genteng harus mempunyai

f. Pengujian Penyerapan Panas

permukaan

LANDASAN TEORI

atas

yang

mulus, tidak terdapat retak,
atau

cacat

mempengaruhi

lain

Genteng Beton

yang

Genteng

sifat

adalah

unsur

bangunan yang berfungsi sebagai

pemakaian.

penutup atap, agar bangunan tidak

d. Ukuran

terkena air hujan, panas matahari

Ukuran panjang, lebar dan

dan lainnya.Genteng beton atau

tebal beton untuk seluruh

genteng

partai

bangunan yang dipergunakan untuk

yang

diserahkan

harus sama dan seragam.

semen

adalah

unsure

atap yang dibuat dari beton dan
dibentuk sedemikian rupa serta
dengan ukuran tertentu. Genteng

4

beton

dibuat

mencampur

dengan

pasir

cara

dan

3.

semen

Kapur mill
Kapur

Mill

adalah

bahan

ditambah air, kemudian diaduk

bangunan yang dihasilkan dari batu

sampai

kapur yang dibakar sampai menjadi

homogen

lalu

dicetak.

Selain semen dan pasir, sebagai

klinker

bahan susun genteng beton dapat

menjadi bubuk halus (PUBI, 1982).

juga

4.

ditambahkan

Pembuatan

kapur.

genteng

dan

digiling

Air
Persyaratan

dapat

sehingga

air

menurut

dilakukan dengan 2 cara sederhana

PUBI (1982) adalah air harus

yaitu secara manual (tanpa pres)

bersih, tidak mengandung lumpur,

dan secara mekanik (dipres).

minyak, garam-garam yang dapat

Menurut

larut dan merusak beton.

Departemen

Pekerjaan Umum Tahun 2007, (

5.

Serat

SNI 0096 ) genteng beton atau
genteng

semen

adalah

Serat Tebu
tebu(bagasse)

yaitu

serat alami berserat yang diperoleh

unsur

bangunan yang dipergunakan untuk

dari

atap, atap terbuat dari campuran

penggilingan

merata antara semen portland atau

(saccharum oficinarum). Serat ini

sejenisnya dengan agregat dan air

sebagian besar mengandung bahan-

dengan atau tanpa menggunakan

bahan

pigmen.

mengandung air 48-52%, gula rata-

tanaman

proses
tebu

lignoselulosa.Bagasse

%. Serat bagasse sebagian besar

Semen Portland

terdiri dari selulosa, hemiselulosa

Semen Portland adalah semen

dan lignin dan tidak dapat larut

hidrolis yang didapat dengan cara

dalam air. (Menurut Lavarack et al,

menggiling klinker (PUBI, 1982).
2.

samping

rata 3,3%, dan serat rata-rata 47,7

Bahan Pembuat Genteng Beton
1.

hasil

2002) bagasse merupakan hasil

Pasir

samping proses pembuatan gula

Pasir adalah butiran halus yang

tebu mengandung berupa serat,

dihasilkan dari desintregrasi batuan

minimal 50% serat tebu diperlukan

alam (Tjokrodimuljo, 1996).

sebagai

5

bahan

bakar

boiler,

sedangkan sisanya 50% hanya

b. Variabel terikat

ditimbun sebagai buangan yang

Variabel

memiliki nilai ekonomi rendah.

penelitian

METODELOGI PENELITIAN

pengujian yang dilakukan pada

Metode Penelitian

genteng beton yaitu : beban

Metode yang digunakan pada
penelitian

ini

eksperimen

adalah

penggunaan

metode
bahan

c. Variabel pengendali
1. Komposisi campuran semen,
kapur mill dan pasir

benda uji genteng beton di Home

di

Adi”,

2. Ketebalan genteng beton

yang

Ketebalan

Tasikmadu-

di

Laboratorium

genteng

beton

diusahakan seragam yaitu 8

Karanganyar. Pengujian genteng
beton

jenis

ukuran dan penyerapan panas

Pelaksanaan kajian pembuatan

beralamatkan

adalah

air, sifat tampak, keseragaman

Tempat Penelitian

''Restu

ini

dalam

lentur, rembesan air, penyerapan

tambah serat tebu.

Industry

terikat

mm.

Bahan

3. Proses pembuatan

Bangunan Program Studi Teknik

Cara

Sipil Universitas Muhammadiyah

pencampuran

Surakarta.

menggunakan cara manual,

Variabel Kajian

begitu pula dengan proses

a. Variabel bebas

pencetakannya.

1) 1 PC : 2 KM : 2,5 PS +0%

atau

proses
bahan

4. Pemeliharaan

dari berat pasir

Proses pemeliharaan genteng

2) 1 PC : 2 KM : 2,5 PS + 1%

beton dalam bak perendaman

dari berat pasir

selama 14 hari.

3) 1 PC : 2 KM : 2,5 PS + 1,5%

5. Jenis bahan yang digunakan

dari berat pasir

semen portland, kapur mill,

4) 1 PC : 2 KM : 2,5 PS + 2%

pasir dan serat tebu.

dari berat pasir

6. Tenaga pelaksana

5) 1 PC : 2 KM : 2,5 PS + 2,5%

Pekerja atau tukang yang

dari berat pasir

memiliki keahlian khusus

6

dalam pencetakan genteng

HASIL PENGUJIAN

beton.

Pengujian bahan dilakukan di

Alat dan Bahan Pengujian

Laboratorium Bahan Bangunan

1.

Jurusan Teknik Sipil Universitas

Bahan-

bahan

digunakan

yang
dalam

Muhammadiyah

Surakarta,

pengujian ini meliputi :

menghasilkan data-data sebagai

semen, pasir, kapur mill,

berikut :

air dan serat tebu.

1. Karakteristik Pasir

2. Peralatan yang digunakan
dalam

penelitian

a. Dari hasil pemeriksaan

ini

berat jenis pasir diperoleh

meliputi

berat jenis 2,51

:cetok,takaran,adonan,cetak

b. Dari hasil pemeriksaan

an genteng beton, tempat

berat

pengeringan genteng beton,

diperoleh

bak perendaman, ayakan,

pasir 1,51 gr/cm3

satuan

pasir

berat

satuan

jangka sorong, timbangan

c. hasil pemeriksaan kadar

elektrik, mesin uji beban

air pasir diperoleh kadar

lentur, oven, meteran, alat

air pasir 4,379 %

pemotong, alumunium foil,

d. Dari hasil pemeriksaan

lilin, seng, mistar, gelas

distribusi

ukur, picknometer.

(gradasi pasir), diperoleh

ukuran

butir

Tahap Pelaksanaan Pengujian

nilai modulus halus butir

Tahap

(mhb) pasir 3,40

pelaksanaan

dibagi

menjadi 5 tahap yaitu :

2. Karakteristik kapur mill

1.

Tahap persiapan

2.

Pengujian Pengujian Bahan

jenis

3.

Tahap Pembuatan Benda Uji

berat jenis kapur 2,43

a. Dari pemeriksaan berat

Genteng Beton
4.

kapur

diperoleh

b. Hasil pemeriksaan berat

Tahap Pengujian Benda Uji

satuan

Genteng Beton

diperoleh

7

kapur

yaitu

berat

satuan

Ukuran

Berat

Persen

Ayakan

Tertinggal

Tertinggal

(mm)

Persen Kumulatif

(%)

Tertinggal (%)

Lolos (%)

9,5

0

0

0

100

4,75

3

0,66

0,66

99,34

2,36

42

9,21

9,87

90,13

1,18

66

14,47

24,34

75,66

0,60

124

27,19

51,54

48,46

0,30

88

19,30

70,83

29,17

0,15

54

11,84

82,68

17,32

pan

79

17,32

100

0

456

100

339,91

kapur

mill

diperoleh kadar air serat

1,273

gram/cm3

tebu 4,65 %

c. Hasil pemeriksaan kadar
4. Karakteristik genteng beton

air kapur yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu

Pemeriksaan karakteristik genteng

diperoleh kadar air kapur

beton

0,5 %

pengujian ini adalah pemeriksaan
sifat

3. Karakteristik semen

dilakukan

tampak

genteng

dalam

beton,

ukuran, beban lentur, penyerapan

a. Dari pemeriksaan berat

b.

yang

jenis serat tebu diperoleh

air

(porositas),

rembesan

berat jenis serat tebu

(impermeabilitas), dan penyerapan

0,787

panas. Diuraikan sebagai berikut :

Dari hasil pemeriksaan

1. Pengujian beban lentur

berat satuan serat tebu

Dari hasil pengujian bahwa

diperoleh

genteng

serat

berat
tebu

satuan

penambahan

0,210

gram/cm3

serat

serat

dengan
tebu

dengan persentase 1 %, 1,5 %,
2 % dapat meningkat beban

c. Hasil pemeriksaan kadar
air

beton

tebu

lentur

yaitu

akan

penambahan

8

tetapi

pada

serat

tebu

dengan

persentase

2,5

%

karena air tidak melebihi 10

beban lentur lebih rendah.
Genteng
pabrik

2.

beton
RA

%

produksi

dan

4. Pengujian sifat tampak

Mutiara

Hasil pengujian sifat tampak,

memenuhi persyaratan mutu I

dapat diketahui genteng beton

PUBI dengan beban lentur

dengan bahan tambah serat

120 kg. Namun dalam SNI

tebu 0 %, 1 %, 1,5 % tidak

0096-2007

persyaratan

terdapat rongga dan keretakan

genteng beton harus memiliki

sedangkan pada bahan tambah

karakteristik

lentur

serat tebu 2 % dan 2,5 %

minimum 2000 N, sehingga

terdapat keretakan dan rongga

hanya genteng beton produksi

yang berarti tidak memenuhi

Mutiara

persyaratan dalam SNI 0096-

beban

yang

memnuhi

persyaratan yaitu 2944.36 N.

2007 yaitu genteng beton

Pengujian rembesan air

harus tidak terdapat retak dan

Dari

tidak cacat

hasil

pengujian

ketahanan terhadap rembesan

banyak

lain. Semakin
penambahan

(permeabilitas)untuk

persentase serat tebu yang

kelima variasi penambahan

ditambahkan semakin banyak

serat tebu tersebut memenuhi

keretakan dan rongga.

air

persyaratan
Pekerjaan

Departemen
Umum

(

5. Pengujian

SNI

Hasil

3. Pengujian penyerapan air
pengujian

genteng

pengujian

ukuran

beton

tidak

beton

009:2007)

Hasil

ukuran

genteng

semakin

menunjukan

ukuran

yang

tinggi penambahan serat tebu

kurang dari batas minimum.

pada genteng beton , porositas

Sehingga

pada genteng beton semakin

memenuhi persyaratan SNI

naik.

0096-2007.

genteng

Meskipun
beton

persyaratan

demikian
memenuhi

SNI-0096-2007

9

genteng

beton

6. Pengujian penyerapan panas
Pengujian penyerapan pans
pada

genteng

beton

menunjukan bahwa genteng
dengan

penambahan

serat

tebu 0 %, 1 %, 1,5 %, 2 %,
2,5

%

belum

memenuhi

persyaratan koefisisen serapan
kalor yaitu antara 70-75 %.
Hasil tersebut tidak memenuhi
persyaratan disebabkan dalam
proses pengujiannya alat yang
digunakan

kurang

tertutup

rapat.

10

Grafik Rata-rata Beban Lentur
Beban Rata-rata (kg)

130
120
110
100
90
80
0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

Persentase serat tebu (%)

1) Karakteristik beban lentur (Fc) 0 %
Fbt = 104,68 kg = 1046,8 N
100,32 kg = 1003,2 N
104,68 kg = 1046,8 N
F = 103,23 kg = 1032.3
Sd =

=

 (F

i

 F)2

n
(1046,8  1032,3) 2  (1003,2  1032,3) 2  (1046,8  1032,3) 2
3

= 20,55 N
Fc = F-1,64 x Sd
=1032-1,64 x 20,55
= 998,30 N
2) Karakteristik beban lentur (Fc) 1 %
Fbl = 122,13 kg = 1221,3 N
117.77 kg = 1177,7 N
139,58 kg = 1395,8 N
F = 126,49 kg = 1264,9 N

11

Sd =

 (F

i

 F)2

n

(1221,3  1264,9)2  (1177,7  1264,9)2  (1395,8  1264,9)2
=
3
= 94,23 N
Fc = F-1,64 x Sd
=1264,9-1,64 x 94,23
= 1110,36 N
3) Karakteristik beban lentur (Fc) 1,5 %
Fbl = 135,2 kg = 1352 N
130,84 kg = 1308,4 N
104,67 kg = 1046,7 N
F = 123,57 kg = 1235,7 N
Sd =

=

 (F

i

 F)2

n
(1352  1235,7) 2  (1208,4  1235,7) 2  (1046,7  1235,7) 2
3

= 129,09 N
Fc = F-1,64 x Sd
=1235,7-1,64 x 129,09
= 1023,99 N
4) Karakteristik beban lentur (Fc) 2 %
Fbl = 127,35 kg = 1273,5 N
101,18 kg = 1011,8 N
91,58 kg = 915,8 N
F = 106,70 kg = 1067,0 N
Sd =

=

 (F

i

 F) 2

n
(1273,5  1067,0) 2  (1011,8  1067,0) 2  (915,8  1067,0) 2
3

12

= 151,16 N
Fc = F-1,64 x Sd
=1067,0-1,64 x 151,16
= 819,18 N
5) Karakteristik beban lentur (Fc) 2,5 %
Fbl = 95,95 kg = 959,5 N
101,2 kg = 1012 N
91,5 kg = 915,5 N
F = 96,22 kg = 962,2 N
Sd =

=

 (F

i

 F)2

n
(959,5  962,2) 2  (1012  962,2) 2  (915,5  962,2) 2
3

= 39,45 N
Fc = F-1,64 x Sd
= 962,2-1,64 x 39,45
= 897,50 N
6) Karakteristik beban lentur (Fc) RA
Fbl = 139,58 kg = 1395,8 N
174,47 kg = 1744,7 N
148,30 kg = 1483 N
F = 154,12 kg = 1541,2 N
Sd =
=

 (F

i

 F)2

n
(1395,8  1541,2) 2  (1744,7  1541,2) 2  (1483,0  1541,2) 2
3

= 148,26 N
Fc = F-1,64 x Sd
=1541,2-1,64 x 148,26
= 1298,06 N
7) Karakteristik beban lentur (Fc) MI

13

Fbl = 117,77 kg = 1177,7 N
113,41 kg = 1134,1 N
117,77 kg = 1177,7 N
F = 116,32 kg = 1163,2 N
Sd =

 (F  F )

2

i

n

(1177,7  1163,2)2  (1177,7  1163,2)  (1177,7  1163,2)2
=
3
2

= 20,55 N
Fc = F-1,64 x Sd
=1163,2-1,64 x 20,55
= 1129,49 N
8) Karakteristik beban lentur (Fc) Mutiara
Fbl = 436,18 kg = 4361,8 N
322,78 kg = 3227,8 N
357,67 kg = 3576,7 N
F = 372,21 kg = 3722,1 N
Sd =

 (F F )

2

i

n

(4361,8  3722,1)2  (3227,8  3722,1)2  (3576,7  3722,1)2
=
3
= 474,23 N
Fc = F-1,64 x Sd
=3722,1-1,64 x 474,23
= 2944,36 N

14

KESIMPULAN DAN SARAN

sedangan

Kesimpulan

tambah 2 %, 2,5 % terdapat

1. Genteng

Beton

dengan

pada

bahan

rongga dan keretakan.

penambahan serat tebu 1 %,

5. Pengujian Ukuran genteng

1,5 %, 2 % beban lentur

beton dengan bahan tambah

semakin naik tetapi pada

0 %, 1 %, 1,5 %, 2 %, 2,5 %

penambahan serat tebu 2,5

dan

% beban lentur semakin

memenuhi persyaratan SNI-

rendah.

0096-2007 karena ukuran

2. Pengujian

terhadap

beton

rembesan air genteng beton

produksi

tidak

pabrik

kurang

dari

syarat batas minimum.

untuk ke empat persentase

6. Pengujian

terhadap

penambahan serat tebu dan

penyerapan panas genteng

produksi

beton

pabrik

tidak

penambahan

serat

terdapat rembesan dibawah

tebu 0 %, 1 %, 1,5 %, 2 %,

genteng

2,5 % dan genteng beton

beton

sehingga

memenuhi persyaratan SNI

produksi

0096-2007 dan PUBI-1982.

memenuhi

3. Pengujian penyerapan air
genteng

beton

dengan

1 %, 1,5 %, 2 %, 2,5 %

1. Untuk

beton

selanjutnya

semakin naik.
4. Hasil
tampak

menggunakan

pengujian

sifat

genteng

beton

persyaratan

tidak lebih dari 75 %.
Saran-saran

genteng

tidak

pengujian fisika bahan yaitu

penambahan serat tebu 0%,

porositas

pabrik

penelitian
sebaiknya
serat

tebu

yang lebih lembut dan halus
2. Untuk

penelitian

dengan bahan tambah 0 %,

selanjutnya

1 %, 1,5 % memenuhi

penambahan

persyaratan SNI-0096-2007

sama tetapi pada campuran

karena

tidak

semen, kapur mill, pasir

rongga

dan

terdapat
keretakan,

berbeda

15

persentase
serat

tebu

Muhammadiyah Surakarta
(UMS).

DAFTAR PUSTAKA
Basuki, E, 2005. Tinjauan
Kualitas Genteng Beton
Sebagai Penutup Atap
Dengan Bahan Tambah
Serat Ijuk. Universitas
Muhammadiyah Surakarta
(UMS).

Mulyono, T, 2003. Teknologi
Beton. Yogyakarta
Tjokrodimuljo,
K.
Teknologi
Yogyakarta.

Cahyani, S. 2011. Penelitian
Mengenai Genteng Beton
Dengan Bahan Tambah
Serat Agel.
Departemen Pekerjaan Umum,
1982
,
Persyaratan
Umum Bahan Bangunan
( PUBBI-1982 ). Pusat
penelitian
dan
pengembangan
Pemukiman,
Badan
penelitian
dan
Pengembangan
P.U,
Bandung
Departemen Pekerjaan Umum,
2007.Genteng
Beton.
Jakarta. SNI 0096-2007,
Jakarta
Departemen
Perindustrian
Republik Indonesia, Mutu
Dan Cara Uji Genteng
Beton. SII. 0447 - 81
Irawan, D, 2005. Analisi
Kualitas Genteng Beton
Sebagai Penutup Atap
Dengan Bahan Tambah
Serbuk Gergaji Kayu.
Universitas

16

1996.
Beton.

Dokumen yang terkait

TINJAUAN KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAPDENGAN BAHAN TAMBAH SERAT SABUT KELAPA Tinjauan Kualitas Genteng Beton Sebagai Penutup Atap Dengan Bahan Tambah Serat Sabut Kelapa.

0 4 16

TINJAUAN KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAPDENGAN BAHAN TAMBAH SERAT SABUT KELAPA Tinjauan Kualitas Genteng Beton Sebagai Penutup Atap Dengan Bahan Tambah Serat Sabut Kelapa.

0 3 13

PENDAHULUAN Tinjauan Kualitas Genteng Beton Sebagai Penutup Atap Dengan Bahan Tambah Serat Sabut Kelapa.

0 3 5

PENDAHULUAN Tinjauan Kualitas Genteg Beton Sebagai Penutup Atap Dengan Bahan Tambah Serat Tebu.

0 2 5

TINJAUAN KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAP DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT TEBU Tinjauan Kualitas Genteg Beton Sebagai Penutup Atap Dengan Bahan Tambah Serat Tebu.

0 2 15

ANALISIS KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAP DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT IJUK Analisis Kualitas Genteng Beton Sebagai Penutup Atap Dengan Bahan Tambah Serat Ijuk.

0 1 15

BAB 1 PENDAHULUAN Analisis Kualitas Genteng Beton Sebagai Penutup Atap Dengan Bahan Tambah Serat Ijuk.

0 2 5

ANALISIS KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAP DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT IJUK Analisis Kualitas Genteng Beton Sebagai Penutup Atap Dengan Bahan Tambah Serat Ijuk.

0 5 14

TINJAUAN KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAP DENGAN BAHAN TAMBAH Tinjauan Kualitas Genteng Beton Sebagai Penutup Atap Dengan Bahan Tambah Serbuk Gergaji Kayu Akasia.

0 1 16

TINJAUAN KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAP DENGAN BAHAN TAMBAH Tinjauan Kualitas Genteng Beton Sebagai Penutup Atap Dengan Bahan Tambah Serbuk Gergaji Kayu Akasia.

0 2 15