T1 802012111 Full text
HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DENGAN KECENDERUNGAN
ANOREKSIA NERVOSA PADA SISWI JURUSAN KECANTIKAN
SMK NEGERI 1 SALATIGA
OLEH
YEFKRIS LAU
80 2012 111
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk
Mencapai Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DENGAN KECENDERUNGAN
ANOREKSIA NERVOSA PADA SISWI JURUSAN KECANTIKAN
SMK NEGERI 1 SALATIGA
Yefkris Lau
Chr. Hari Soetjiningsih
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
Perfeksionisme dengan Kecenderungan Anoreksia Nervosa
pada siswa jurusan
kecantikan di SMK Negeri 1 Salatiga. Penelitian ini menggunakan seluruh siswi jurusan
kecantikan yang berjumlah 98 orang sebagai responden. Metode penelitian yang
digunakan dalam pengumpulan data dengan metode skala, yaitu skala Perfeksionisme
yang disusun penulis, yang terdiri dari 29 pernyataan, dan skala Kecenderungan
Anoreksia Nervosa yang disusun oleh Garner dan Garfinkel (1982) dan dimodifikasi
oleh penulis, yang terdiri dari 26 pernyataan. Teknik analisa data yang dipakai adalah
teknik korelasi product moment dari Pearson. Dari hasil analisa data diperoleh koefisien
korelasi (r) 0,001 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang berarti ada hubungan
positif yang signifikan antara Perfeksionisme dengan Kecenderungan Anoreksia
Nervosa. Hal ini bermakna bahwa tingginya Perfeksionisme pada siswa akan diikuti
dengan Kecenderungan Anoreksia Nervosa yang tinggi.
Kata Kunci : Perfeksionisme, Anoreksia Nervosa.
i
Abstract
The purpose of this study is to determine the relationship between perfectionism
with tendency of anorexia nervosa on students beauty class at SMK Negeri 1 of
Salatiga. This research was using all students beauty class as respondent, there are
amount 98 students. The research method which is used in data collection methods was
scale method; it was the scale of perfectionism that compiled by writer, which consists
of 29 statements, and tendency of anorexia nervosa scale developed by Garner dan
Garfinkel (1982) and modificated by writer, which consists of 26 statements. Data
analysis technique used is a product moment correlation technique. From the data
analysis obtained correlation coefficient (r) 0.001; p = 0,000 (p 0,30. Nilai korelasi item total bergerak
antara 0,333-0,696 dengan minimal indeks daya diskriminan item sebesar > 0,30.
2. Skala Perfeksionisme
Uji reliabilitas dan analisa seleksi item pada skala Perfeksionisme dilakukan dengan
dua kali putaran. Hasil uji reliabilitas dan daya diskriminan item pada putaran pertama
dari Perfeksionisme dengan 29 item didapatkan 3 item gugur yaitu item 24, 25, dan 26.
Kemudian pada putaran kedua didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,939 yang
13
berarti alat ukur tersebut tergolong reliabel. Penentuan-penentuan item valid
menggunakan ketentuan dari Azwar (2012) yang menyatakan bahwa item pada skala
pengukuran dapat dikatakan valid apabila > 0,30. Nilai korelasi item total bergerak
antara 0,436-0,697 dengan minimal indeks daya diskriminan item sebesar > 0,30.
Prosedur Penelitian
Melalui proses pengumpulan data, maka diperoleh data kasar, kemudian data
tersebut dianalisis dengan metode Product moment korelasi Pearson.. Penggunaan
metode ini bertujuan untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan antara Pefeksionisme
dengan kecenderungan anorexia nervosa pada siswi jurusan kecantikan di SMK Negeri
1, Salatiga. Analisa data penelitian yang diperoleh dalam bentuk angka yang dianalisis
dengan memanfaatkan fasilitas komputerisasi SPSS versi 20 for windows. Apabila nilai
sig. < 0,05 maka ada korelasi yang signifikan, sementara apabila nilai sig. > 0,05 maka
tidak ada korelasi yang signifikan.
HASIL PENELITIAN
UJI Deskriptif
1. Variabel Kecenderungan Anoreksia Nervosa (KAN)
Variabel kecenderungan Anoreksia Nervosa (KAN) memiliki skala yang berisi 22
item dengan nilai berjenjang antara nilai 0 hingga nilai 3, dan memiliki mean sebesar
35,28 dengan standar deviasi 9,054 dan jumlah subjek (N) sebanyak 98 yang
memperoleh nilai empirik minimum sebesar 9 dan maksimum 62. Untuk menentukan
tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel kecenderungan Anoreksia Nervosa, peneliti
menggunakan 4 (empat) kategori yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Maka
14
skor hipotetik maksimum 3x22 item valid = 66 dan skor minimum 0x22 item valid = 0,
maka intervalnya adalah 16,5 (diperoleh dari perhitungan Interval).
Norma kategorisasi hasil pengukuran Skala KAN dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.
No.
Kategorisasi Pengukuran Skala Kecenderungan Anoreksia Nervosa
Interval
Kategori
Mean
N
Presentase
1.
0 < X < 16,5
Rendah
3
3,061%
2.
16,5 < X < 33
Sedang
32
32,65%
3.
33 < X < 49,5
Tinggi
59
60,204%
4.
49,5 < X < 66
Sangat Tinggi
4
4,085%
98
100%
35,28
Jumlah
SD = 9,054 Min = 9 Max = 62
Berdasarkan Tabel 2. di atas dapat dilihat bahwa 4 orang memiliki skor KAN yang
berada pada kategori sangat tinggi dengan presentase 4,085%, 59 orang memiliki skor
KAN pada kategori tinggi dengan presentase 60,204%, 32 orang memiliki skor KAN
pada kategori sedang dengan presentase 32,65%, dan 3 orang memiliki skor KAN pada
kategori rendah dengan presentase 3,061%. Berdasarkan rata-rata KAN siswa berada
pada kategori sedang. Skor yang diperoleh subjek bergerak dari skor minimum sebesar
9 sampai dengan skor maksimum sebesar 62 dengan standar deviasi 9,054.
2. Variabel Perfeksionisme
Variabel Perfeksionisme memiliki skala yang berisi 26 item dengan nilai berjenjang
antara nilai 1 hingga nilai 4. dan memiliki mean sebesar 42,98 dengan standar deviasi
13,460 dan jumlah subjek (N) sebanyak 98 yang memperoleh nilai empirik minimum
sebesar 26 dan maksimum 104 (Lihat tabel 1). Untuk menentukan tinggi rendahnya
15
hasil pengukuran variabel Perfeksionisme, peneliti menggunakan 4 (empat) kategori
yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Maka skor hipotetik maksimum 4x26
item valid = 104 dan skor minimum 1x26 item valid = 26, maka intervalnya adalah 19,5
(diperoleh dari perhitungan Interval). Norma kategorisasi hasil pengukuran Skala
Perfeksioniseme dapat dilihat pada Tabel 2.
No.
1.
Tabel 2.
Kategorisasi Pengukuran Skala Perfeksionisme
Interval
Kategori
Mean
N
Presentase
26 < X < 45,5
Rendah
39,795%
39
2.
45,5 < X < 64,5
Sedang
48,52
53,061%
52
3.
65 < X < 84,5
Tinggi
5
5,102%
4.
85,5 < X < 104
Sangat Tinggi
2
2,042%
Jumlah
100%
98
SD = 13,460 Min = 26 Max = 104
Berdasarkan Tabel 4. di atas dapat dilihat bahwa 2 orang memiliki skor
Perfeksionisme yang berada pada kategori sangat tinggi dengan presentase 2,042%, 5
orang memiliki skor Perfeksionisme yang berada pada kategori tinggi dengan presentase
5,102%, 52 orang memiliki skor Perfeksionisme yang berada pada kategori sedang
dengan prensentase 53,061%, dan 39 orang memiliki skor Perfeksinisme pada kategori
rendah dengan presentase 39,795%. Berdasarkan rata-rata Perfeksionisme siswa berada
pada kategori sedang. Skor yang diperoleh subjek bergerak dari skor minimum sebesar
26 sampai dengan skor maksimum sebesar 104 dengan standar deviasi 13,460.
16
Uji Normalitas
Untuk uji normalitas sebaran skor digunakan uji Kolmogorof Smirnov.
Tabel 3.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KAN PERFEKSIONISME
N
98
98
Mean
35,28
48,52
a,b
Normal Parameters
Std.
9,054
13,460
Deviation
Absolute
,106
,082
Most Extreme Differences
Positive
,090
,082
Negative
-,106
-,073
Kolmogorov-Smirnov Z
1,051
,809
Asymp. Sig. (2-tailed)
,220
,530
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil uji normalitas yang menggunakan Kolmogorof smirnov pada
tabel 4 diatas, dapat diketahui kedua variabel memiliki signifikansi p>0,05. Variabel
kecenderungan Anoreksia Nervosa memiliki nilai K-S-Z sebesar 1,051 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,220 (p>0,05). Oleh karena nilai signifikansi p>0,05, maka
distribusi data berdistribusi normal. Hal ini juga terjadi pada variabel Perfeksionisme
yang memiliki nilai K-S-Z sebesar 0,809 dengan nilai signifikansi sebesar 0,530
(p>0,05), dengan demikian data Perfeksionisme juga berdistribusi normal.
17
Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk menguji integritas hubungan data yaitu variabel bebas
dan variabel terikat, untuk mengetahui apakah variabel bebas berhubungan dengan
variabel terikat atau tidak.
Tabel 4.
Hasil Uji Linearitas antara Perfeksionsieme dengan Kecenderungan Anoreksia
Nervosa
ANOVA Table
Sum of df Mean
Squares
Square
KAN *
PERFEKSIO
NISME
Between (Comb
Groups ined)
Within Groups
Total
5899,445 39
151,268
2052,117 58
7951,561 97
35,381
F
4,275
Sig.
,000
Dari hasil uji linearitas diperoleh nilai F sebesar 4,275 dengan sig.= 0,000 (p
ANOREKSIA NERVOSA PADA SISWI JURUSAN KECANTIKAN
SMK NEGERI 1 SALATIGA
OLEH
YEFKRIS LAU
80 2012 111
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk
Mencapai Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
HUBUNGAN ANTARA PERFEKSIONISME DENGAN KECENDERUNGAN
ANOREKSIA NERVOSA PADA SISWI JURUSAN KECANTIKAN
SMK NEGERI 1 SALATIGA
Yefkris Lau
Chr. Hari Soetjiningsih
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
Perfeksionisme dengan Kecenderungan Anoreksia Nervosa
pada siswa jurusan
kecantikan di SMK Negeri 1 Salatiga. Penelitian ini menggunakan seluruh siswi jurusan
kecantikan yang berjumlah 98 orang sebagai responden. Metode penelitian yang
digunakan dalam pengumpulan data dengan metode skala, yaitu skala Perfeksionisme
yang disusun penulis, yang terdiri dari 29 pernyataan, dan skala Kecenderungan
Anoreksia Nervosa yang disusun oleh Garner dan Garfinkel (1982) dan dimodifikasi
oleh penulis, yang terdiri dari 26 pernyataan. Teknik analisa data yang dipakai adalah
teknik korelasi product moment dari Pearson. Dari hasil analisa data diperoleh koefisien
korelasi (r) 0,001 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang berarti ada hubungan
positif yang signifikan antara Perfeksionisme dengan Kecenderungan Anoreksia
Nervosa. Hal ini bermakna bahwa tingginya Perfeksionisme pada siswa akan diikuti
dengan Kecenderungan Anoreksia Nervosa yang tinggi.
Kata Kunci : Perfeksionisme, Anoreksia Nervosa.
i
Abstract
The purpose of this study is to determine the relationship between perfectionism
with tendency of anorexia nervosa on students beauty class at SMK Negeri 1 of
Salatiga. This research was using all students beauty class as respondent, there are
amount 98 students. The research method which is used in data collection methods was
scale method; it was the scale of perfectionism that compiled by writer, which consists
of 29 statements, and tendency of anorexia nervosa scale developed by Garner dan
Garfinkel (1982) and modificated by writer, which consists of 26 statements. Data
analysis technique used is a product moment correlation technique. From the data
analysis obtained correlation coefficient (r) 0.001; p = 0,000 (p 0,30. Nilai korelasi item total bergerak
antara 0,333-0,696 dengan minimal indeks daya diskriminan item sebesar > 0,30.
2. Skala Perfeksionisme
Uji reliabilitas dan analisa seleksi item pada skala Perfeksionisme dilakukan dengan
dua kali putaran. Hasil uji reliabilitas dan daya diskriminan item pada putaran pertama
dari Perfeksionisme dengan 29 item didapatkan 3 item gugur yaitu item 24, 25, dan 26.
Kemudian pada putaran kedua didapatkan koefisien reliabilitas sebesar 0,939 yang
13
berarti alat ukur tersebut tergolong reliabel. Penentuan-penentuan item valid
menggunakan ketentuan dari Azwar (2012) yang menyatakan bahwa item pada skala
pengukuran dapat dikatakan valid apabila > 0,30. Nilai korelasi item total bergerak
antara 0,436-0,697 dengan minimal indeks daya diskriminan item sebesar > 0,30.
Prosedur Penelitian
Melalui proses pengumpulan data, maka diperoleh data kasar, kemudian data
tersebut dianalisis dengan metode Product moment korelasi Pearson.. Penggunaan
metode ini bertujuan untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan antara Pefeksionisme
dengan kecenderungan anorexia nervosa pada siswi jurusan kecantikan di SMK Negeri
1, Salatiga. Analisa data penelitian yang diperoleh dalam bentuk angka yang dianalisis
dengan memanfaatkan fasilitas komputerisasi SPSS versi 20 for windows. Apabila nilai
sig. < 0,05 maka ada korelasi yang signifikan, sementara apabila nilai sig. > 0,05 maka
tidak ada korelasi yang signifikan.
HASIL PENELITIAN
UJI Deskriptif
1. Variabel Kecenderungan Anoreksia Nervosa (KAN)
Variabel kecenderungan Anoreksia Nervosa (KAN) memiliki skala yang berisi 22
item dengan nilai berjenjang antara nilai 0 hingga nilai 3, dan memiliki mean sebesar
35,28 dengan standar deviasi 9,054 dan jumlah subjek (N) sebanyak 98 yang
memperoleh nilai empirik minimum sebesar 9 dan maksimum 62. Untuk menentukan
tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel kecenderungan Anoreksia Nervosa, peneliti
menggunakan 4 (empat) kategori yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Maka
14
skor hipotetik maksimum 3x22 item valid = 66 dan skor minimum 0x22 item valid = 0,
maka intervalnya adalah 16,5 (diperoleh dari perhitungan Interval).
Norma kategorisasi hasil pengukuran Skala KAN dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.
No.
Kategorisasi Pengukuran Skala Kecenderungan Anoreksia Nervosa
Interval
Kategori
Mean
N
Presentase
1.
0 < X < 16,5
Rendah
3
3,061%
2.
16,5 < X < 33
Sedang
32
32,65%
3.
33 < X < 49,5
Tinggi
59
60,204%
4.
49,5 < X < 66
Sangat Tinggi
4
4,085%
98
100%
35,28
Jumlah
SD = 9,054 Min = 9 Max = 62
Berdasarkan Tabel 2. di atas dapat dilihat bahwa 4 orang memiliki skor KAN yang
berada pada kategori sangat tinggi dengan presentase 4,085%, 59 orang memiliki skor
KAN pada kategori tinggi dengan presentase 60,204%, 32 orang memiliki skor KAN
pada kategori sedang dengan presentase 32,65%, dan 3 orang memiliki skor KAN pada
kategori rendah dengan presentase 3,061%. Berdasarkan rata-rata KAN siswa berada
pada kategori sedang. Skor yang diperoleh subjek bergerak dari skor minimum sebesar
9 sampai dengan skor maksimum sebesar 62 dengan standar deviasi 9,054.
2. Variabel Perfeksionisme
Variabel Perfeksionisme memiliki skala yang berisi 26 item dengan nilai berjenjang
antara nilai 1 hingga nilai 4. dan memiliki mean sebesar 42,98 dengan standar deviasi
13,460 dan jumlah subjek (N) sebanyak 98 yang memperoleh nilai empirik minimum
sebesar 26 dan maksimum 104 (Lihat tabel 1). Untuk menentukan tinggi rendahnya
15
hasil pengukuran variabel Perfeksionisme, peneliti menggunakan 4 (empat) kategori
yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Maka skor hipotetik maksimum 4x26
item valid = 104 dan skor minimum 1x26 item valid = 26, maka intervalnya adalah 19,5
(diperoleh dari perhitungan Interval). Norma kategorisasi hasil pengukuran Skala
Perfeksioniseme dapat dilihat pada Tabel 2.
No.
1.
Tabel 2.
Kategorisasi Pengukuran Skala Perfeksionisme
Interval
Kategori
Mean
N
Presentase
26 < X < 45,5
Rendah
39,795%
39
2.
45,5 < X < 64,5
Sedang
48,52
53,061%
52
3.
65 < X < 84,5
Tinggi
5
5,102%
4.
85,5 < X < 104
Sangat Tinggi
2
2,042%
Jumlah
100%
98
SD = 13,460 Min = 26 Max = 104
Berdasarkan Tabel 4. di atas dapat dilihat bahwa 2 orang memiliki skor
Perfeksionisme yang berada pada kategori sangat tinggi dengan presentase 2,042%, 5
orang memiliki skor Perfeksionisme yang berada pada kategori tinggi dengan presentase
5,102%, 52 orang memiliki skor Perfeksionisme yang berada pada kategori sedang
dengan prensentase 53,061%, dan 39 orang memiliki skor Perfeksinisme pada kategori
rendah dengan presentase 39,795%. Berdasarkan rata-rata Perfeksionisme siswa berada
pada kategori sedang. Skor yang diperoleh subjek bergerak dari skor minimum sebesar
26 sampai dengan skor maksimum sebesar 104 dengan standar deviasi 13,460.
16
Uji Normalitas
Untuk uji normalitas sebaran skor digunakan uji Kolmogorof Smirnov.
Tabel 3.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KAN PERFEKSIONISME
N
98
98
Mean
35,28
48,52
a,b
Normal Parameters
Std.
9,054
13,460
Deviation
Absolute
,106
,082
Most Extreme Differences
Positive
,090
,082
Negative
-,106
-,073
Kolmogorov-Smirnov Z
1,051
,809
Asymp. Sig. (2-tailed)
,220
,530
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil uji normalitas yang menggunakan Kolmogorof smirnov pada
tabel 4 diatas, dapat diketahui kedua variabel memiliki signifikansi p>0,05. Variabel
kecenderungan Anoreksia Nervosa memiliki nilai K-S-Z sebesar 1,051 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,220 (p>0,05). Oleh karena nilai signifikansi p>0,05, maka
distribusi data berdistribusi normal. Hal ini juga terjadi pada variabel Perfeksionisme
yang memiliki nilai K-S-Z sebesar 0,809 dengan nilai signifikansi sebesar 0,530
(p>0,05), dengan demikian data Perfeksionisme juga berdistribusi normal.
17
Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk menguji integritas hubungan data yaitu variabel bebas
dan variabel terikat, untuk mengetahui apakah variabel bebas berhubungan dengan
variabel terikat atau tidak.
Tabel 4.
Hasil Uji Linearitas antara Perfeksionsieme dengan Kecenderungan Anoreksia
Nervosa
ANOVA Table
Sum of df Mean
Squares
Square
KAN *
PERFEKSIO
NISME
Between (Comb
Groups ined)
Within Groups
Total
5899,445 39
151,268
2052,117 58
7951,561 97
35,381
F
4,275
Sig.
,000
Dari hasil uji linearitas diperoleh nilai F sebesar 4,275 dengan sig.= 0,000 (p