HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI TERHADAP POLA MAKAN PADA MAHASISWA YANG AKTIF BEROLAHRAGA.
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI TERHADAP POLA MAKAN PADA MAHASISWA YANG AKTIF BEROLAHRAGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Ilmu Keolahragaan
Disusun oleh: MUHAMMAD IQBAL
NIM. 0903881
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI TERHADAP POLA MAKAN PADA MAHASISWA YANG AKTIF BEROLAHRAGA
oleh
MUHAMMAD IQBAL
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan
© Muhammad Iqbal 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(3)
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4
LEMBAR PENGESAHAN
MUHAMMAD IQBAL
0903881
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI TERHADAP POLA MAKAN PADA MAHASISWA YANG AKTIF BEROLAHRAGA
(4)
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Muhammad Iqbal. (2013). Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga. Program Studi Ilmu Keolahragaan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh asumsi mengenai pengetahuan gizi yang baik mampu membentuk pola makan yang baik pada mahasiswa yang aktif berolahraga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional yang bertujuan, (1) untuk mengetahui gambaran pengetahuan gizi pada mahasiswa yang aktif berolahraga, (2) untuk mengetahui gambaran pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga, dan (3) untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi terhadap pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi Ilmu Keolahragaan dengan sampel penelitian mahasiswa yang telah lulus mata kuliah ilmu gizi dan aktif berolahraga. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kepada mahasiswa yang telah lulus mata kuliah ilmu gizi dan aktif berolahraga. Hasil penelitian menunjukan, (1) gambaran pengetahuan gizi mahasiswa berdasarkan hasil penelitian menunjukan pengetahuan gizi yang cukup baik, (2) gambaran pola makan mahasiswa berdasarkan hasil penelitian menunjukan pola makan yang cukup baik, (3) berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang rendah (8%) antara pengetahuan gizi terhadap pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga.
(5)
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C.Tujuan Penelitian ... 4
D.Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS ... 6
A.Kajian Pentingnya Pengetahuan Gizi Bagi Mahasiwa ... 6
B.Pentingnya Asupan Gizi pada Manusia ... 8
C.Kaitan Pengetahuan Gizi Dengan Pola Makan Pada Mahasiswa ... . 14
D.Kerangka Pemikiran... 18
E. Hipotesis ... 18
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
A.Lokasi Populasi dan Sampel Penelitian ... 19
B. Desain Penelitian ... 19
C.Metode Penelitian ... 20
D.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 20
E. Instrumen Penelitian ... 21
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 22
1. Pengujian validitas ... 22
2. Reliabilitas ... 24
G.Teknik Pengumpulan Data ... 25
(6)
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28
A.Hasil Penelitian ... 28
1. Gambaran Umum Karakteristik Responden ... 28
a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 28
b. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Aktivitas Olahraga yang Biasa Dilakukan ... 28
c. Karakteristik Responden berdasarkan Perolehan Informasi tentang Pengetahuan Gizi ... 29
2. Gambaran Pengetahuan Gizi (Variabel X) ... 30
3. Gambaran Pola Makan (Variabel Y) ... 31
4. Hasil Pengujian Penelitian ... 31
a. Uji Normalitas ... 31
b. Uji Pearson Korelasi Momen ... 32
c. Analisis Determinasi ... 33
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 35
1. Gambaran Pengetahuan Gizi Mahasiswa yang Aktif Berolahraga ... 36
2. Gambaran Pola Makan Mahasiswa yang Aktif Berolahraga ... 35
3. Hubungan pengetahuan gizi terhadap pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga ... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
A.Kesimpulan ... 39
B. Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 43 RIWAYAT HIDUP ...
(7)
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 21
2. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 21
3. Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X ... 22
4. Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y ... 23
5. Tabel 3.5 Nilai Koefisien Reliabilitas... 24
6. Tebel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel X ... 24
7. Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Variabel Y ... 25
8. Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Kategori Penilaian ... 26
9. Tabel 3.9 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi... 27
10. Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 28
11. Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Aktivitas Olahraga yang Biasa Dilakukan ... 29
12. Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Perolehan Informasi tentang Pengetahuan Gizi ... 29
13. Tabel 4.5 Analisis Pengetahuan Gizi (Variabel X)... 30
14. Tabel 4.6 Analisis Pola Makan (Variabel Y) ... 31
15. Tabel 4.7 Uji Normalitas ... 32
16. Tabel 4.8 Pearson Korelasi Momen ... 33
(8)
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Makanan Sumber Karbohidrat ... 9
2. Gambar 2.2 Makanan Sumber Protein ... 11
3. Gambar 2.3 Makanan Sumber Lemak ... 12
4. Gambar 2.4 Makanan Sumber Vitamin ... 13
5. Gambar 2.5 Makanan Sumber Mineral ... 13
6. Gambar 2.6 Skema Kerangka Pemikiran ... 18
(9)
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga DAFTAR LAMPIRAN
A. Instrumen Penelitian dan Data Penelitian ... 42
A.1. Kuesioner Penelitian ... 42
A.2. Book Sheet Kuesioner Penelitian ... 47
A.3. Foto-foto ... 53
B. Output Data Penelitian dengan SPSS ... 55
B.1. Output SPSS Data Responden... 55
B.2. Output SPSS Normalitas, Korelasi dan Determinasi ... 56
C. Surat Keterangan ... 57
C.1 Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Skripsi ... 57
C.2 Daftar Kegiatan Bimbingan ... 60
(10)
1
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Salah satu pengetahuan yang perlu dikaji secara akademis dalam ilmu kesehatan adalah Ilmu gizi atau nutrisi. Menurut Sediaoetama dalam FKM-UI (2010: 4) mendefinisikan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari hal ikhwal makanan yang dikaitkan dengan kesehatan tubuh dan dalam prosesnya gizi mempengaruhi hampir semua proses dalam tubuh yang berkaitan dengan penyediaan energi dan untuk pemulihan.
Dalam kenyataannya pengetahuan dan pemahaman tentang gizi sangat baik untuk diketahui karena fungsi utama dari gizi adalah untuk memberikan energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia didalam tubuh (Sediautama, 2000: 27). Selain itu asupan gizi yang baik menjadi faktor penting dalam masa pertumbuhan serta perkembangan tubuh. Gizi secara umum memiliki berbagai fungsi terhadap kesehatan tubuh, seperti sebagai sumber energi, pembangun, energi dan lain sebagainya.
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan secara terencana untuk berbagai tujuan, antara lain mendapatkan kesehatan, kebugaran, rekreasi, pendidikan dan prestasi (Irianto, 2007: 1). Dapat dikatakan bahwa olahraga memiliki banyak fungsi dan tujuan bagi tubuh. Selain itu Orang yang aktif berolahraga adalah orang yang melakukan kegiatan olahraga dengan intensitas dan waktu tiga sampai lima kali dalam satu minggu (Giriwijoyo, 2010: 44).
Menurut Sharkey dalam Irianto (2007: 1) usaha menambah kualitas fisik bagi olahragawan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan efisiensi kerja muscle fitness dan energi fitness. Hal ini menjadikan alasan bahwa gerak merupakan perwujudan dari terjadinya kontraksi otot, sementara untuk dapat berkontraksi, otot memerlukan energi. Energi yang diperlukan untuk kinerja fisik diperoleh dari metabolisme bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
(11)
2
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga
Berdasarkan alasan diatas bisa dikatakan bahwa makanan atau zat gizi merupakan salah satu penentu kualitas kinerja fisik serta pertumbuhan.
Dalam hubungannya dengan olahraga, ilmu gizi bersama-sama ilmu lainnya mendukung tercapainya prestasi olahraga, sebab prestasi atlit ditentukan oleh kualitas latihan, sedangkan latihan yang berkualitas dapat diperoleh apabila didukung berbagai ilmu penunjang, antara lain psikologi, anatomi, fisiologi, biomekanika, statistik tes pengukuran, belajar gerak, sejarah, ilmu pendidikan, sosiologi, kesehatan olahraga dan ilmu gizi (Santosa, 2007: 3).
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat dikatakan bahwa Ilmu gizi olahraga (sport nutrition) merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara pengelolaan makanan dengan kinerja fisik dan bermanfaat untuk kesehatan, kebugaraan, pertumbuhan anak serta pembinaan prestasi olahraga. dan merupakan satu bidang keilmuan yang perlu dipahami oleh mereka yang berkecimpung dalam bidang olahraga, baik untuk tujuan kesehatan, kebugaran, rekreasi, pendidikan maupun prestasi.
Tujuan mempelajari ilmu gizi olahraga adalah untuk memahami hubungan nutrisi, gaya hidup, self image, dan kinerja fisik. Hal ini penting dipahami oleh masyarakat, terutama oleh orangtua, guru, pembina, pelatih olahraga masyarakat untuk dapat membantu dalam mencapai derajat sehat dan bugar serta pelatih olahraga prestasi dan atlit agar mampu mengoptimalkan pengembangan prestasi.
Dengan informasi gizi yang baik, setidaknya para mahasiswa yang aktif berolahraga diharapkan memperoleh asupan energi. Asupan energi menurut Guyton terdiri dari 45% karbohidrat, 40% energi dari lemak, serta 15% energi dari protein setiap hari untuk menjalani aktivitas (Alimul, 2009: 26). Selain itu, mahasiswa yang aktif berolahraga dan atlet juga harus mengetahui apa yang harus dikonsumsi pada saat sebelum dan sesudah latihan atau bertanding. Makanan apa yang harus dikonsumsi untuk masa pemulihan, serta cairan apa yang harus diminum saat melakukan olahraga agar tidak terjadi dehidrasi.
(12)
3
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga
Sering kali dijumpai mahasiswa yang aktif berolahraga dan menjadi atlet menggunakan sedikit waktunya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serta cenderung mengkonsumsi makanan instan atau makanan yang paling mudah untuk di konsumsi, padahal secara teori telah mengetahui bahwa kekurangan zat gizi pada makanan dapat mempengaruhi kinerja tubuh. Selain itu, mahasiswa perlu mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang secara rutin untuk menjalankan tuntutan mereka baik belajar, berlatih, serta melakukan aktivitas lainnya.
Ada banyak alasan yang menyebabkan mengapa saran ilmu gizi tidak diterapkan dan tidak diikuti dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena kurangnya pendidikan, pengetahuan serta informasi tentang pentingnya gizi bagi tubuh.
Berg berpendapat bahwa latar belakang pendidikan seseorang merupakan salah satu unsur penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi, karena dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, diharapkan pengetahuan atau informasi tentang gizi yang dimiliki menjadi lebih baik. Sering masalah gizi timbul karena ketidaktahuan dan kurangnya informasi tentang gizi yang memadai (FKM-UI ,2010: 186).
Sebuah studi yang telah dilakukan oleh Zeigler dkk pada tahun 2002 menunjukkan bahwa persaingan dalam olahraga ternyata dapat menimbulkan kekhawatiran serta masalah dengan kesehatan, misalnya asupan gizi yang dikonsumsi mungkin terjadi karena faktor-faktor kurangnya waktu istirahat, latihan yang padat, serta tekanan-tekanan yang mengakibatkan tubuh menjadi kurus.
Apabila seseorang aktif berolahraga atau atlit mengetahui kapan dan apa yang harus dikonsumsi saat beraktivitas olahraga maka diharapkan dapat memberikan manfaat dari pemilihan makanan dan pola atau kebiasaan makan yang tepat. Karena dengan pemilihan makanan yang tepat diharapkan bisa memberikan tambahan energi. Selain itu asupan gizi yang masuk kedalam tubuh juga bisa memenuhi semua kebutuhan didalam tubuh. Sebaliknya, apabila asupan gizi yang dikonsumsi tidak mencukupi akan mengakibatkan
(13)
4
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga
penurunan fungsi tubuh, energi serta dapat mengakibatkan penurunan performa dan prestasi atlit.
Dari pemaparan diatas maka penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian tentang hubungan Pengetahuan Gizi Terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga khususnya dikalangan mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perlu diadakan perumusan masalah agar penelitian ini dapat dilakukan sebaik-baiknya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Hubungan Pengetahuan Gizi Terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga, yang dijabarkan melalui pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pengetahuan gizi pada mahasiswa yang aktif berolahraga?
2. Bagaimana gambaran pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga? 3. Bagaimana hubungan antara pengetahuan gizi terhadap pola makan pada
mahasiswa yang aktif berolahraga?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui gambaran pengetahuan gizi pada mahasiswa yang aktif berolahraga.
2. Mengetahui gambaran pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga.
3. Mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi terhadap pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga.
(14)
5
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga D. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada berbagai pihak yang langsung maupun secara tidak langsung bersentuhan dengan masalah penelitian ini yaitu kepada:
1. Bagi institusi
Dapat memberikan gambaran pengetahuan gizi dan pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga di lapangan untuk menjadi bahan kajian mata kuliah ilmu gizi.
2. Bagi keilmuan
a. Sebagai bahan tambahan dan referensi keilmuan khususnya untuk program studi Ilmu Keolahragaan tentang ilmu gizi dan pola makan. b. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
(15)
19
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Universitas Pendidikan Indonesia, program studi ilmu keolahragaan yang beralamat di Jl.Dr Setiabudhi No.229 Bandung.
2. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi Ilmu Keolahragaan.
3. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik sampel purposive. Teknik sampel purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Suherman 2009: 60). Pertimbangan dalam menentukan sampel pada penelitian ini yaitu mahasiswa Ilmu keolahragaan yang telah lulus mata kuliah Ilmu gizi dan aktif berolahraga. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 orang mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2010 .
B. Desain Penelitian
Bentuk desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Keterangan :
X = Pengetahuan Gizi
Y = Pola Makan Mahasiswa Yang Aktif Berolahraga
(16)
20
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga C. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan antara dua atau lebih variable tanpa ada usaha untuk mempengaruhi variable-variabel tersebut. Menurut Fraenkel & Wallen (1993:62) penelitian korelasi adalah untuk memperjelas pemahaman tentang fenomena-fenomena penting melalui identifikasi hubungan diantara variable-variabel.
D. Variabel penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen (pengetahuan gizi) dan variabel dependen (pola makan mahasiswa yang aktif berolahraga).
2. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah penafsiran atau pengertian terhadap judul, maka penulis memaparkan pembahasan yang diharapkan dapat mengarah kepada penelitian yang efektif dan efisien. Untuk itu penulis memaparkannya sebagai berikut:
a. Pengetahuan gizi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu, sedangkan ilmu gizi menurut Seadiaoetama (2008: 1) adalah ilmu yang mempelajari hal ikhwal makanan yang dikaitkan dengan kesehatan tubuh. gizi dalam penelitian ini merupakan pengukuran tingkat penguasaan responden terhadap pertanyaan mengenai ilmu gizi yang meliputi zat- zat gizi, fungsi zat gizi, makanan sumber zat gizi dan penyakit yang berhubungan dengan gizi.
b. Pola makan
Menurut Farida (2004: 69) pola makan adalah “susunan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu.”
(17)
21
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga c. Mahasiswa yang aktif berolahraga
Aktif berolahraga adalah orang yang melakukan kegiatan olahraga dengan intensitas dan waktu 3 sampai 5 kali dalam satu minggu (Giriwijoyo, 2010: 44).
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel pada penelitian ini adalah 1. Kuisioner Data demografis
Kuisioner data demografis dalam penelitian ini berisi tentang informasi jenis kelamin, intensitas olahraga dalam satu minggu, jenis olahraga yang dilakukan, perolehan informasi tetang gizi.
2. Tes pengetahuan gizi
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator No. Item Soal
Pengetahuan gizi
(variabel X)
Ilmu gizi Zat- zat gizi 1, 2, 3, 4, 6, 7, 17,
18 19, 21, 22
Fungsi zat gizi 5, 8, 11, 12, 13,
20,
Makanan sumber
zat gizi
9, 10, 14, 15, 16, 23
Penyakit gizi 24, 25, 26, 27, 28,
29, 30
3. Angket pola makan
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator No. Item Soal
Pola makan
(variebel Y)
Pemilihan makanan Jenis makanan dan
Frekuensi makan
(18)
22
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga F. Proses Pengembangan Instrumen
1. Pengujian Validitas
Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
program SPSS 17. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan
menurut Nisfianoor (2009: 204) bahwa “tiap item yang bernilai lebih dari 0,2 berarti item instrumen tersebut valid dan reliabel”. Hasil perhitungan uji validitas untuk variabel X dan variabel Y disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini.
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X (Tes Pengetahuan Gizi)
No. Pertanyaan
Corrected item- total Correlation
Keterangan
1. 0.653 Valid
2. 0.363 Valid
3. 0.372 Valid
4. 0.389 Valid
5. 0.468 Valid
6. 0.574 Valid
7. 0.556 Valid
8. 0.078 Valid
9. 0.289 Valid
10. 0.601 Valid
11. 0.511 Valid
12. 0.262 Valid
13. 0.410 Valid
14. 0.285 Valid
15. 0.721 Valid
16. 0.372 Valid
17. 0.135 Tidak valid
18. 0.673 Valid
19. 0.115 Tidak valid
20. 0.423 Valid
21. 0.110 Tidak valid
22. 0.720 Valid
23. 0.000 Tidak valid
24. 0.131 Tidak valid
25. 0.128 Tidak valid
26. 0.405 Valid
27. 0.075 Tidak valid
28. -0.0147 Tidak valid
29. 0.605 Valid
(19)
23
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y (Pola Makan)
No. pertanyaan
Corrected item- total Correlation
Keterangan
1. 0.484 Valid
2. 0.623 Valid
3. 0.483 Valid
4. -0.142 Tidak valid
5. 0.494 Valid
6. 0.709 Valid
7. 0.462 Valid
8. -0.014 Tidak valid
9. 0.440 Valid
10. 0.007 Tidak valid
11. 0.252 Valid
12. 0.208 Valid
13. 0.530 Valid
14. 0.710 Valid
15. 0.592 Valid
16. 0.497 Valid
17. -0.228 Tidak valid
18. 0.208 Valid
19. 0.503 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan statistik menggunakan program SPSS 17 diperoleh perhitungan uji validitas untuk variabel X (tes pengetahuan gizi) yang digambarkan pada tabel 3.2 sebanyak 30 soal yang diuji kepada 30 responden memiliki hasil berupa 21 soal tes pengetahuan gizi yang valid dan akan digunakan dalam penelitian. Sedangkan untuk soal tes pengetahuan gizi yang tidak valid ditunjukkan nomor 17, 19, 21, 23, 24, 25, 27,28, 30 tidak digunakan dalam penelitian ini.
Hasil perhitungan statistik untuk uji validitas pada variabel Y (pola makan) yang digambarkan pada tabel 3.3 sebanyak 19 soal kuisioner yang diuji kepada 30 responden memiliki hasil berupa 14 soal kuisioner pola makan yang valid dan akan digunakan dalam pemelitian. Sedangkan untuk soal kuisioner pola makan yang tidak valid ditunjukkan nomor 4, 8, 10, 17 tidak digunakan dalam penelitian ini.
(20)
24
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga 2. Reliabilitas
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program SPSS 17. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan berdasarkan kriteria pengklasifikasian menurut J.P Guilford (Suherman, 2003: 119) sebagai berikut.
Tabel 3.5 Nilai Koefisien Reliabilitas
Koefisien reliabilitas Interpretasi
0,90 ≤ r11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi
0,70 ≤ r11 < 0,90 Derajat reliabilitas tinggi
0,40 ≤ r11 < 0,70 Derajat reliabilitas sedang
0,20 ≤ r11 < 0,40 Derajat reliabilitas rendah
r11 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas rendah
Sumber : Suherman (2003: 119)
Hasil perhitungan uji reliabilitas untuk variabel X dan variabel Y disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini.
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel X (Tes Pengetahuan Gizi)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
(21)
25
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Variabel Y (Pola Makan)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.731 16
Berdasarkan hasil perhitungan statistik menggunakan program SPSS 17 diperoleh hasil nilai untuk variabel X dan digambarkan pada tabel 3.6 yaitu 0,730 yang berarti memiliki derajat reliabilitas tinggi, sedangkan variabel Y digambarkan pada tabel 3.6 yaitu 0, 731 yang berarti memiliki derajat reliabilitas tinggi karena berada pada 0,70 ≤ r11 < 0,90.
G. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes pengetahuan gizi dan angket pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data demografi sampel, data pengetahuan gizi dan data tentang pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga. Langkah pertama yang dilakukan adalah membagikan soal tes dan angket kepada seluruh sampel. Kemudian peneliti menginstruksikan dan menjelaskan kepada sampel cara pengisian soal tes pengetahuan gizi dan angket pola makan.
Pengetahuan gizi diukur berdasarkan total jawaban yang benar pada lembar tes. Lembar tes berisi 21 pertanyaan dengan jawaban berupa pilihan ganda. Pertanyaan pada lembar tes meliputi zat- zat gizi, fungsi zat gizi dan makanan sumber zat gizi bagi tubuh yang diukur dengan cara menjawab pertanyaan kemudian dinilai berdasarkan skor, dengan nilai skor dari jawaban benar = 1 dan salah = 0, dan total skor pengetahuan tersebut kemudian dipresentasikan dan dikategorikan menjadi kurang ( jawaban benar <60%), cukup baik ( jawaban benar 60-80%), dan baik (jawaban benar >80%) ( Rahmawati, 2012 : 6 ).
Pola makan yang dilakukan mahasiswa yang aktif berolahraga berisi tentang pernyataan tentang jenis makanan yang dimakan serta frekuensi makan. Pola
(22)
26
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga
makan diukur dengan menggunakan kuisioner yang berisi 21 pentanyaan yang mengacu pada skala 1 (tidak pernah) sampai 4 (selalu) kemudian diberi skor dan dipersentasikan serta dikategorikan menjadi kurang (jawaban benar <60%), cukup baik (jawaban benar 60-80%), dan baik (jawaban benar >80%) (Rahmawati, 2012: 6).
H. Analisis data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS
versi 17 dan Microsoft Excel. Berikut analisis data yang dilakukan dalam
penelitian ini:
1. Analisis deskriptif dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17 menggunakan menu deskriptif frequensi dan Microsoft Excel. Untuk mempermudah menganalisis data yang diperoleh maka di interpretasikan dengan kriteria yang dikemukakan oleh Rahmawati (2012: 6), yaitu: Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Kategori Penilaian
Persentase Kategori
Jawaban benar >80% Baik
Jawaban benar 60-80% Cukup baik
Jawaban benar <60% Kurang
Sumber : Rahmawati (2012: 6)
2. Analisis uji Lilliefors untuk melihat apakah data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, dengan pengambilan keputusan apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka data tersebut berdistribusi tidak normal, dan sebaliknya apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas, apabila data yang diperoleh berdistribusi normal maka menggunakan analisis uji parametrik dengan menggunakan rumus Pearson Korelasi Momen, dan apabila data yang
(23)
27
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga diperoleh tidak berdisribusi normal maka menggunakan analisis uji non-parametrik dengan menggunakan rumus Rank Spearman Korelasi. Kemudian hasil pengujian diinterpretasikan dengan kriteria yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 184).
Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2012: 184)
4. Uji determinasi dengan bantuan SPSS 17 dan Microsoft excel yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel.
(24)
39
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Gambaran pengetahuan gizi mahasiswa yang aktif berolahraga ditunjukkan dari hasil penelitian meliputi pengetahuan kognitif tentang gizi secara keseluruhan berada pada kriteria cukup baik.
2. Gambaran pola makan mahasiswa yang aktif berolahraga ditunjukkan dari hasil penelitian meliputi pemilihan makanan dan frekuensi makan secara keseluruhan berada pada kriteria cukup baik.
3. Hubungan antara pengetahuan gizi terhadap pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga khususnya di program studi Ilmu keolahragaan yaitu terdapatnya hubungan yang rendah .
B. Saran
1. Mahasiswa yang sudah memiliki pengetahuan kognitif tentang ilmu gizi yang baik harus dipertahankan, sedangkan yang masih berada pada kriteria cukup baik ataupun kurang untuk harus ditingkatkan lagi melalui pembelajaran, pemahaman, yang didapatkan pada perkuliahan, serta sumber informasi lain yang membahas tentang gizi.
2. Mahasiswa yang sudah memiliki pola makan yang baik harus dipertahankan, sedangkan yang masih berada pada kriteria cukup baik ataupun kurang harus memperhatikan pola makan kembali dengan mengikuti aturan gizi seimbang. Karena dengan melaksanakan pola makan yang baik maka tubuh akan mendapat pemenuhan kebutuhan gizi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan yang optimal.
3. Pengetahuan tentang ilmu gizi serta pola makan harus selalu ditingkatkan karena dengan tingkat pengetahuan gizi baik akan menghasilkan pola makan yang baik pula, serta dengan pola makan yang baik akan tercipta status gizi yang baik pula.
(25)
40
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga Daftar Pustaka
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Departemen Gizi dan Kesehatan. (2010). Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Irianto, Djoko Pekik. (2007). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta: Andi Offset.
Natalia, Agnes. (2012). Gambaran Pola Konsumsi Makanan Mahasiswa Di Universitas Indonesia. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan. UI : Tidak Diterbitkan.
Nisfianoor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.
Notoadmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, Sukijo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka.
Rahmawati, Rr Fika. (2012). Pengetahuan Gizi, Sikap, Perilaku Makan dan
Asupan Kalsium pada Siswi SMA. Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi.
UNDIP : Tidak Diterbitkan.
Ruhayati, Yati dkk. (2008). Sport Nutrition (Ilmu Gizi Olahraga). Bandung : FPOK UPI.
Santosa, Giriwijoyo dkk. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga untuk kesehatan dan
untuk prestasi olahraga. FPOK UPI. Bandung
Santoso , Giriwijoyo. (2005). Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB.
Santoso, Singgih. (2010). Mastering SPSS 18. Jakarta: Elex Media Kompetindo. Sediaoetama, Achmad Djaeni. (1987). Sistem Pengamatan dan Pemantauan Gizi.
Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Sediautama, Achmad Jaeni. (2000). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di
(26)
41
Muhammad Iqbal, 2013
Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan pada Mahasiswa yang Aktif Berolahraga
Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta.
Suhanda, Irwan. (2006). Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Suherman, Adang dkk.(2012). Metode Penelitian Olahraga. Bandung : FPOK UPI.
Suherman, Erman. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA-FMIFA.
Sundayana, Rostina. (2010). Statistik Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut Press.
Wiryono, P. (2009). Nutrasetika: sebuah Tinjauan Pengembangan Produk
(1)
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Variabel Y (Pola Makan)
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.731 16
Berdasarkan hasil perhitungan statistik menggunakan program SPSS 17 diperoleh hasil nilai untuk variabel X dan digambarkan pada tabel 3.6 yaitu 0,730 yang berarti memiliki derajat reliabilitas tinggi, sedangkan variabel Y digambarkan pada tabel 3.6 yaitu 0, 731 yang berarti memiliki derajat reliabilitas tinggi karena berada pada 0,70 ≤ r11 < 0,90.
G. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes pengetahuan gizi dan angket pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data demografi sampel, data pengetahuan gizi dan data tentang pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga. Langkah pertama yang dilakukan adalah membagikan soal tes dan angket kepada seluruh sampel. Kemudian peneliti menginstruksikan dan menjelaskan kepada sampel cara pengisian soal tes pengetahuan gizi dan angket pola makan.
Pengetahuan gizi diukur berdasarkan total jawaban yang benar pada lembar tes. Lembar tes berisi 21 pertanyaan dengan jawaban berupa pilihan ganda. Pertanyaan pada lembar tes meliputi zat- zat gizi, fungsi zat gizi dan makanan sumber zat gizi bagi tubuh yang diukur dengan cara menjawab pertanyaan kemudian dinilai berdasarkan skor, dengan nilai skor dari jawaban benar = 1 dan salah = 0, dan total skor pengetahuan tersebut kemudian dipresentasikan dan dikategorikan menjadi kurang ( jawaban benar <60%), cukup baik ( jawaban benar 60-80%), dan baik (jawaban benar >80%) ( Rahmawati, 2012 : 6 ).
Pola makan yang dilakukan mahasiswa yang aktif berolahraga berisi tentang pernyataan tentang jenis makanan yang dimakan serta frekuensi makan. Pola
(2)
makan diukur dengan menggunakan kuisioner yang berisi 21 pentanyaan yang mengacu pada skala 1 (tidak pernah) sampai 4 (selalu) kemudian diberi skor dan dipersentasikan serta dikategorikan menjadi kurang (jawaban benar <60%), cukup baik (jawaban benar 60-80%), dan baik (jawaban benar >80%) (Rahmawati, 2012: 6).
H. Analisis data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS
versi 17 dan Microsoft Excel. Berikut analisis data yang dilakukan dalam
penelitian ini:
1. Analisis deskriptif dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17 menggunakan menu deskriptif frequensi dan Microsoft Excel. Untuk mempermudah menganalisis data yang diperoleh maka di interpretasikan dengan kriteria yang dikemukakan oleh Rahmawati (2012: 6), yaitu: Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Kategori Penilaian
Persentase Kategori
Jawaban benar >80% Baik
Jawaban benar 60-80% Cukup baik
Jawaban benar <60% Kurang
Sumber : Rahmawati (2012: 6)
2. Analisis uji Lilliefors untuk melihat apakah data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, dengan pengambilan keputusan apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka data tersebut berdistribusi tidak normal, dan sebaliknya apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas, apabila data yang diperoleh berdistribusi normal maka menggunakan analisis uji parametrik dengan menggunakan rumus Pearson Korelasi Momen, dan apabila data yang
(3)
diperoleh tidak berdisribusi normal maka menggunakan analisis uji non-parametrik dengan menggunakan rumus Rank Spearman Korelasi. Kemudian hasil pengujian diinterpretasikan dengan kriteria yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 184).
Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2012: 184)
4. Uji determinasi dengan bantuan SPSS 17 dan Microsoft excel yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Gambaran pengetahuan gizi mahasiswa yang aktif berolahraga ditunjukkan dari hasil penelitian meliputi pengetahuan kognitif tentang gizi secara keseluruhan berada pada kriteria cukup baik.
2. Gambaran pola makan mahasiswa yang aktif berolahraga ditunjukkan dari hasil penelitian meliputi pemilihan makanan dan frekuensi makan secara keseluruhan berada pada kriteria cukup baik.
3. Hubungan antara pengetahuan gizi terhadap pola makan pada mahasiswa yang aktif berolahraga khususnya di program studi Ilmu keolahragaan yaitu terdapatnya hubungan yang rendah .
B. Saran
1. Mahasiswa yang sudah memiliki pengetahuan kognitif tentang ilmu gizi yang baik harus dipertahankan, sedangkan yang masih berada pada kriteria cukup baik ataupun kurang untuk harus ditingkatkan lagi melalui pembelajaran, pemahaman, yang didapatkan pada perkuliahan, serta sumber informasi lain yang membahas tentang gizi.
2. Mahasiswa yang sudah memiliki pola makan yang baik harus dipertahankan, sedangkan yang masih berada pada kriteria cukup baik ataupun kurang harus memperhatikan pola makan kembali dengan mengikuti aturan gizi seimbang. Karena dengan melaksanakan pola makan yang baik maka tubuh akan mendapat pemenuhan kebutuhan gizi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan yang optimal.
3. Pengetahuan tentang ilmu gizi serta pola makan harus selalu ditingkatkan karena dengan tingkat pengetahuan gizi baik akan menghasilkan pola makan yang baik pula, serta dengan pola makan yang baik akan tercipta status gizi yang baik pula.
(5)
Daftar Pustaka
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Departemen Gizi dan Kesehatan. (2010). Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Irianto, Djoko Pekik. (2007). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta: Andi Offset.
Natalia, Agnes. (2012). Gambaran Pola Konsumsi Makanan Mahasiswa Di Universitas Indonesia. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan. UI : Tidak Diterbitkan.
Nisfianoor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.
Notoadmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, Sukijo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka.
Rahmawati, Rr Fika. (2012). Pengetahuan Gizi, Sikap, Perilaku Makan dan
Asupan Kalsium pada Siswi SMA. Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi.
UNDIP : Tidak Diterbitkan.
Ruhayati, Yati dkk. (2008). Sport Nutrition (Ilmu Gizi Olahraga). Bandung : FPOK UPI.
Santosa, Giriwijoyo dkk. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga untuk kesehatan dan
untuk prestasi olahraga. FPOK UPI. Bandung
Santoso , Giriwijoyo. (2005). Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB.
Santoso, Singgih. (2010). Mastering SPSS 18. Jakarta: Elex Media Kompetindo. Sediaoetama, Achmad Djaeni. (1987). Sistem Pengamatan dan Pemantauan Gizi.
Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Sediautama, Achmad Jaeni. (2000). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di
(6)
Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta.
Suhanda, Irwan. (2006). Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Suherman, Adang dkk.(2012). Metode Penelitian Olahraga. Bandung : FPOK UPI.
Suherman, Erman. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA-FMIFA.
Sundayana, Rostina. (2010). Statistik Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut Press.
Wiryono, P. (2009). Nutrasetika: sebuah Tinjauan Pengembangan Produk