DUKUNGAN KURIKULUM POLITEKNIK TERHADAP KEBUTUHAN INDUSTRI : Studi evaluaiif terhadap Kurikulum Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung dalam dukungannya terhadap kebutuhan tenaga kerja di P.T. Pindad CPerse

DUKUNGAN KURIKULUM POLITEKNIK
TERHADAP KEBUTUHAN INDUSTRI

CStudi evaluaiif terhadap Kurikulum
Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Institut Teknologi Bandung
dalam dukungannya terhadap kebutuhan tenaga kerja
di

P. T.

Pindad CPersero} Bandung}

Tesis

Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung
untuk memenuhi sebagian persyaratan
Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Pengembangan Kurikulum


oleh
N. S.

Junaedi

8932169

PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
1994

DISETUJUI

Prof.

DAN DISYAHKAN OLEH:

Dr.

Achmad


Sanusi

Pembimbing I

Dr.

R.

Ibrahim,

M.A.

Pembimbing II

PROGRAM PASCA

INSTITUT KEGURUAN

DAN


SARJANA

ILMU PENDIDIKAN BANDUNG

1994

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR

i

UCAPAN TERIMAKASIH

iv


DAFTAR ISI

vii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

BAB I

BAB II

x

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

1


B.

Perumusan dan Pembatasan Masalah

5

C.

Tujuan Penelitian

9

D.

Kegunaan Penelitian

10

PENDIDIKAN POLITEKNIK DAN TUNTUTAN DUNIA
KERJA INDUSTRI


A. ^Pendidikan Politeknik Sebagai Pendidikan
Keahlian

12

B. Pendidikan Politeknik dan Penyiapan
Tenaga Kerja Industri
C.

Pola Pengembangan Kurikulum Politeknik

yang Berorientasi
BAB III

23

pada Industri

29


METODE PENELITIAN

A.

Fokus

Penelitian

38

B.

Teknik Pengumpulan Data

40

C.

Waktu Pelaksanaan Penelitian


42

D.

Analisis

43

Data

VI11

IX

BAB IV

PELAKSANAAN DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN
A.


Pelaksanaan Penelitian

45

B.

Profil

Kebutuhan Tenaga Kerja pada

Divisi

Permesinan P. T.

Pindad

CPersero)

Bandung


C.

47

Kurikulum Program Studi Teknik Produksi
Jurusan

Teknik

Mesin

Politeknik

Institut Teknologi Bandung
BAB V

69

DUKUNGAN KURIKULUM POLITEKNIK
TERHADAP KEBUTUHAN INDUSTRI


A.

Pengantar

79

B.

Interpretasi terhadap Tugas dan
Tanggungjawab Pelaksana I di Divisi
Permesinan

P. T.

Pindad

CPersero)

Bandung
C.

80

Interpretasi terhadap Kurikulum
Program Studi Teknik Produksi
Jurusan

Teknik

Mesin

Politeknik

Insitut Teknologi Bandung
D.

89

Dukungan Kurikulum Program Studi.
Teknik

Produksi

Jurusan Teknik

Mesin

Politeknik Institut Teknologi Bandung
Terhadap Kebutuhan Tenaga kerja
Industri

BAB VI

DAFTAR

KESIMPULAN,

10O

PEMBAHASAN,

DAN REKOMENDASI

A.

Pengantar

171

B.

Rangkuman dan Kesimpulan

173

C.

Pembahasan

18S

D.

Rekomendasi

198

E.

Penutup

203

PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

204
208

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar/Tabel
GAMBAR

GAMBAR

1

2.

TABEL 1.

TABEL 2.

TABEL 3.

TABEL 4.

Halaman

STRUKTUR JENJANG PENDIDIKAN DAN
PIRAMIDA TENAGA KERJA INDUSTRI .

30

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MANAGERIAL
DAN SKILLS PADA TIAP ESELON/JABATAN
DI P.T. PINDAD CPERSERO:) BANDUNG ...

68

STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM STUDI
TEKNIK PRODUKSI JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI
BANDUNG

71

MATA KULIAH KELOMPOK KEAHLIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI
JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
YANG MENUNJANG BIDANG PRODUKSI
PERMESINAN

93

DUKUNGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI

TEKNIK PRODUKSI JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
TERHADAP KOMPETENSI TENAGA KERJA YANG
DIBUTUHKAN DI DIVISI PERMESINAN
P. T. PINDAD CPERSERO:) BANDUNG

109

JALINAN FUNGSIONAL DAN KUALITAS
DAYA DUKUNG KURIKULUM TERHADAP
KOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN

123

BAB

I

PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang Masalah

Berdasarkan tujuan pembangunan

nasional

Indonesia

jangka panjang, pembangunan bidang ekonomi ditekankan pada
sektor industri yang didukung sektor pertanian yang

Untuk

mencapai

tujuan

tersebut

sumber

daya

kuat.

manusia

merupakan hal yang paling utama sebagai sumber pembangunan

yang

dicita-citakan.

pembangunan

sumber

ekonomi

daya

sebagai
membangun

yang

manusia

salah

satu

manusia

Dengan

demikian

dimaksud

memegang

sebagai

sarana

peranan

sarana

pembangunan

Indonesia

seutuhnya

akibat

pembangunan

yang

strategis

nasional
dan

untuk

pembangunan

seluruh masyarakat Indonesia.

Dengan tidak mengenyampingkan sektor lainnya,
sektor

industri

perkembangan

dan

perubahan

berjalan begitu cepatnya karena motivasi

pihak pengembangan

sumber

daya

teknologi

ekonomi.

Dilain

tidak

berjalan

secepat perubahan teknologi tersebut. Menghadapi

pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan

manusia

dalam

teknologi

yang

dengan

cepat dapat merubah lingkungan hidup dan kerja,

maka langkah terbaik dalam mengembangkan sumber daya
manusia adalah mengarahkan pendidikan pada pembinaan
kemampuan intelektual menuju masyarakat belajar dan
kemudian terwujudnya masyarakat ilmiah yang sadar dan
mampu
melaksanakan
asas-asas
tercapainya
produktivitas, kualitas, dan efisien yang setinggitingginya.
( Hadiwaratama,

1986, h. 2 )

Sementara

itu

kecenderungan

dari

laporan

kehidupan

di

penelitian

Indonesia

25

pembangunan nasional jangka panjang kedua

tentang
tahun

(1993

dan implikasinya terhadap kualitas manusia dan

-

era

2018)

pendidikan

diperoleh gambaran bahva permasalahan utama pendidikan

Indonesia

dewasa

ini

dan

masa-masa

mendatang

berkisar pada produktivitas pendidikan

ditingkatkan baik secara

utamanya

Mengenai

terletak

hal

pada

masih

kelembagaan,

ini

disinyalir

perencanaan

penataan yang masih ditekankan pada pragmatik
dan belum dititik beratkan pada

masih

harus

nasional/regional,

maupun secara operasional.

bahva penyebab

yang

di

keterpaduan

dan

tradisional
untuk

kurun

vaktu yang cukup jauh.

Belum
adanya
simponi
yang
harmonis
antara
kecenderungan kehidupan dengan kualitas
manusia
khususnya tenaga kerja dan pendidikan.
Hal
ini
tampak
pada
produktivitas
berprestasi
dan

produktivitas pertumbuhan atau suasana, terutama
adanya kesenjangan antara tenaga kerja
hususnya
tenaga kerja
terdidik
dengan
lapangan
kerja
yang

tersedia,

pengangguran

yang

menjelma

terbuka secara

semu

dalam
dan

bentuk

intelektual

yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
( H. Engkoswara, 1990, h. 127 )

Sekaitan dengan gagasan tersebut di
pendidikan kejuruan teknologi

merupakan

sistem dari pendidikan nasional
tercapainya

tujuan

atas

pembangunan

penyelenggaraan
salah

trampil dalam bidangnya.

bekerja

sub

yang diharapkan menunjang
nasional.

Melalui

pendidikan kejuruan teknologi para peserta didik

agar memiliki kemampuan

satu

sebagai

dibina

tenaga-tenaga

Dalam penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia
salah satu

yaitu

di

antaranya

pendidikan

teknisi

ahli

pelaksanaan

yang

yang

melalui

pendidikan

berorientasi

programnya

"product

untuk

belakangi

nasional

pada

processes"

dan

manufacturing

di

Indonesia

antaranya

untuk

sebagai

pada

teknisi

kesenjangan

ahli),

kemampuan

hal

memenuhi

antara

ini

sub

awalnya

menyediakan tenaga-tenaga ahli trampil

(sebagai

menghasilkan

dititikberatkan

pengelolaannya. Kehadiran politeknik

pendidikan

Politeknik

sistem

dilatar

kekurangan

di

bidang

teknik

disebabkan

lulusan

dan

adanya

Sekolah

Kejuruan

Tingkat Atas (dalam hal ini STM) sebagai pelaksana

dengan

sarjana (dalam hal ini insinyur) sebagai tenaga ahli,
... di Indonesia antara Insinyur

dengan

yang pada mulanya merupakan tim yang
timbul kesenjangan (gap) yang makin

akibat kemajuan teknologi

dan

ilmu

taraatan

STM

baik ternyata
besar sebagai

(science).

Maka

timbul pemikiran untuk mendirikan lembaga pendidikan
teknik yang dapat menjembatani kesenjangan tersebut.
( Tonny Soevandito, 1988, h. 16 )

Sebagai pendidikan kejuruan pada tingkat

tinggi

sebagaimana

juga

pendidikan

kejuruan

pendidikan Politeknik programnya lebih
kemampuan praktek
keberhasilannya

(practical
tidak

berorientasi pada bagaimana

Dengan

diukur

(kuantitas) lulusan yang dihasilkan,

kemampuan

menengah,

ditekankan

knowhow).

semata-mata

pendidikan

pada
demikian

dari

tetapi

harus

unjuk

kerja

jumlah

lebih

para

lulusan di lapangan (dunia industri),
The ultimate succsess of a

vocational

and

technical

curriculum is not measured merely through
student
educational achievement but through the result of that

achievement-results
in the

work

that take the form of ferformance

world.

( Curtis R. Finch & John R. Crunkilton, 1979, h. 9 )

Hal yang demikian
diorientasikan
di

sekolah

membawa konsekuensi kurikulumnya

harus

pada proses (yaitu pengalaman dan kegiatan

disesuaikan

dengan

dunia

kerja)

dan

hasil/produk (yaitu hasil yang diakibatkan pengalaman

dan

kegiatan yang berwujud unjuk kerja siswa).
Keberadaan Politeknik

sebagai sub sistem pendidikan

nasional akan memegang peranan yang cukup strategis

menyongsong "masyarakat industri" di Indonesia,

hal

dalam

yang

demikian sesuai dengan kebijakan politis seperti dituangkan
dalam

Ketetapan

Majelis

Permusyawaratan

Rakyat

Nomor

II/MPR/1988, tentang Garis-garis Besar Haluan Negara,

Pendidikan, baik di sekolah maupun di
luar
sekolah,
perlu disesuaikan dengan
perkembangan
tuntutan
pembangunan
yang
memerlukan berbagai
jenis
ketrampilan dan keahlian di
segala bidang serta
ditingkatkan mutunya sesuai dengan kemajuan
ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Sehubungan dengan itu,
berbagai
jenis pendidikan kejuruan dan
keahlian
termasuk Politeknik perlu terus diperluas
dan
ditingkatkan mutunya.

( Tap. MPR No.

II/MPR/1988, Tentang Garis-garis Besar

Haluan Negara)

Sekaitan dengan

kebijakan

tersebut

ditegaskan

Direktur

Jenderal Pendidikan Tinggi,

Prof.Dr.Sukadji Ranumihardjo,

ketika membuka seminar

diskusi

dan

nasional

Pendidikan

Politeknik Elektro, 21 Nopember 1989 di Surabaya, bahwa

pada masa datang,
perluasan perguruan tinggi
hanya
terbatas pada Politeknik.
Alasannya, jalur pendidikan
ini
dinilai sangat dibutuhkan dalam mengisi
tenaga
kerja trampil di sektor industri, sekaligus
menjadi
ahli kelas menengah yang akan menangani alih teknologi.
( Kompas,

22 Nopember 1989

)

Kurikulum mempunyai peranan

untuk

keberhasilan

Politeknik.

Politeknik

suatu

yang

lembaga

sangat

strategis

pendidikan,

termasuk

Dengan memperhatikan karakteristik pendidikan

khususnya

serta

pendidikan

kejuruan

pada

umunya, kurikulum yang dinamis serta mempunyai keterkaitan
yang erat dan daya dukung terhadap kebutuhan

di lapangan (dunia

industri)

merupakan

dunia

suatu

hal

kerja

yang

perlu diperhatikan serta menjadi bahan kajian.

Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di

belum adanya hasil

kajian

yang

atas

berdasarkan

serta

penelitian,

mengingat penelitian dukungan kurikulum terhadap kebutuhan
masyarakat

(industri)

yang bersifat

akan

bermanfaat

terhadap

ilmu

kurikulum

teoritis

secara praktis
penulis

temuannya

bagi

merasa

pengembangan

tertarik

kurikulum

untuk

maupun

politeknik,

melaksanakan

penelitian yang merupakan suatu studi

baik

evaluatip

suatu

terhadap

kurikulum politeknik yang berlaku saat ini.

B.

Perumusan dan Pembatasan Masalah

Penelitian mengenai

terhadap
Program

kebutuhan
Studi

dukungan

industri

Teknik

kurikulum

difokuskan

Produksi

Politeknik

pada

Jurusan

kurikulum

Teknik

Mesin

Politeknik Institut Teknologi Bandung, sedangkan kebutuhan
industri

difokuskan

pada

kemampuan

unjuk

diharapkan oleh Divisi Permesinan

P.T.

Bandung.

dasar

Adapun

yang

penelitian ini difokuskan

menjadi
pada

masalah

kerja

Pindad

yang

(Persero)

pemikiran/alasan
di

atas

adalah

memperhatikan

perkembangan

arah

pembangunan

panjang bidang ekonomi di Indonesia

yang

jangka

diarahkan

pada

sektor industri yang mendukung pertanian, yang mana sektor
industri ditekankan pada pengolahan
menjadi

bahan

perkembangan
menyangkut

jadi.

Dengan

kebutuhan
sumber

perhatian dari

bahan

setengah

jadi

demikian

peranan

dan

industri

daya

manufaktur

manusianya)

Sementara itu jurusan

di

berorientasi

manusia

untuk

kebutuhan

industri

Teknik Mesin,

khususnya

Program

demikian

pada

pengkajian

pada

kebutuhan

industri.

Institut

Teknologi

penyediaan
manufaktur

Studi

dan

mendapat

berorientasi

Politeknik

Bandung yang

Dengan

perlu

lembaga pendidikan yang

penyediaan sumber daya manusia untuk

(khususnya

sumber
adalah

daya

Jurusan

Teknik

Produksi.

penilaian

terhadap

kurikulum pendidikan dalam kaitannya dengan kebutuhan
perkembangan yang terjadi di

industri perlu dilakukan.

Permasalahan pokok penelitian ini
dukungan

Teknik

kurikulum Program

Mesin

Politeknik

Studi

Teknik

Institut

terhadap pemenuhan kebutuhan tenaga
Permesinan P .T.

Pindad

(Persero)

permasalahan pokok tersebut
Bagaimanakah

dukungan

Keahlian Program
Mesin

Politeknik

Studi

ialah

Teknik

Jurusan

Teknologi

Bandung

kerja

pada

Divisi

Bandung 7. • Lebih

sebagai

kelompok

Produksi

Teknologi

berikut:
Kuliah

Jurusan

Bandung

bagi

pada Divisi

(Persero)

Pindad

khusus

Mata

pembentukan kualifikasi yang dituntut
P.T.

bagaimana

Produks i

dirumuskan

kurikulum

Institut

Permesinan

dan

Teknik
terhadap

tenaga

kerja

Bandung,

dalam hal : struktur kurikulum, ruang lingkup
bahan

pelajaran,

pelaksanaan

sistem

fasilitas penunjangnya, sistem

digunakan.

Untuk

pengajaran

evaluasi

memecahkan

tujuan

serta

pengajaran

permasalahan

dan

di

yang

atas

diperlukan kajian terhadap hal-hal berikut:

1. Bagaimanakah profil kebutuhan tenaga kerja pada

Divisi

Permesinan P.T. Pindad (Persero) Bandung, dalam hal:

1.1. Tingkatan dan atau

jabatan

yang dibutuhkan pada
level)

1.2. Jenis

(jobs)

tingkat

tenaga

menengah

kerja
(middle

?

dan

tingkat

pendidikan

yang

lulusannya

dapat mengisi jabatan tersebut ?
1.3. Kualifikasi

jenis

ketrampilan,

dan

serta

tingkat

pengetahuan,

yang

dibutuhkan,

sikap

berdasarkan standar kebutuhan industri,

pada

jabatan

yang diduduki lulusan Program Studi

Teknik Produksi

2. Bagaimanakah program

(MKK) Program

khususnya

Studi

Jurusan Teknik

kurikulum

Teknik

Mesin Politeknik

Mata

Produksi

Kuliah

?

Keahlian

Jurusan

Teknik

Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung, dalam hal:
2.1.

Struktur kurikulum kelompok bidang keahlian (MKK =
Mata

2.2.

Kuliah Keahlian)

?

Tujuan dan bahan yang berkaitan dengan

kemampuan pengetahuan,

ketrampilan,

kemampuan-

serta

sikap

pendidikan keahliannya ?

2.3. Pelaksanaan

sistem

penunjangnya ?

pengajaran

dan

fasilitas

2.4.

Sistem

evaluasi

keberhasilan

pendidikan

yang

digunakan ?

Dari

atas,

permasalahan pokok sebagaimana dikemukakan

kajian

masalah

difokuskan pada
1. Kurikulum

penelitian

ini

dibatasi

di

dan

:

Politeknik

yang

akan

dinilai

dukungannya

terhadap kebutuhan tenaga kerja terbatas pada kurikulum
Program Studi Teknik

Produksi,

Jurusan

Teknik

Mesin

Politeknik Institut Teknologi Bandung.

2. Komponen

kurikulum

Garis-garis Besar
tujuan,

bahan

fasi1itasnya,

Program

yang

sistem

adalah

terbatas

pada

pengajaran

dan

sistem evaluasi keberhasilan pendidikan.

Mata

Teknik Produksi,

yang

Kuliah

akan

dinilai

Keahlian

(MKK)

Mata Kuliah Penunjang Keahlian.

3.2.

Mata Kuliah Spesialisasi.

3.3.

Mata

Kuliah

terbatas
Program

pada
Studi

yang meliputi:

3.1.

Praktek.

4. Kebutuhan tenaga kerja industri
untuk

dimaksud

Pengajaran,

pengajaran,

3. Komponen kurikulum
kelompok

Politeknik

mendapatkan

"Deskripsi

kualifikasi pendidikan,
(job requirement)",

yang dijadikan sasaran
tentang

jabatan,

dan kemampuan yang

diharapkan

terbatas

pada

Permesinan P.T. Pindad (Persero)

lingkungan

Bandung.

Divisi

9

5. Dasar

yang akan

digunakan

untuk

menilai

dukungan

kurikulum politeknik terhadap

kebutuhan

industri

adalah

semua

kegiatan

jabatan,

dan

yang

dibutuhkan

deskripsi

kemampuan

requirement) dalam melaksanakan

yang ditunjukkan

oleh

(middle level) di

staf

Pindad (Persero) Bandung,

tugas dan

pada

lingkungan

tenaga

yaitu

tentang

(job

kewenangan,

tingkat

Divisi

kerja

menengah

Permesinan

uraian

jabatan

P.T.

yang

merupakan suatu rincian lengkap mengenai pekerjaan dari
suatu jabatan tertentu serta wewenang dan tanggungjawab

yang

dimiliki

Pekerjaan

oleh

(jobs)

pekerjaan

adalah

yang

kumpulan

tugas

dilaksanakan oleh pemegang pekerjaan

dapat diartikan sebagai

kumpulan

bersangkutan.
yang

harus

tersebut.

dari

Tugas

kegiatan

yang

harus dilaksanakan oleh seseorang dari waktu ke waktu.

C.

Tujuan Penelitian

Penelitian tentang

"Dukungan Kurikulum

Terhadap Kebutuhan Industri", bertujuan
deskripsi

kegiatan

pendidikan, dan

tentang

kemampuan

kerja

Politeknik

untuk

memperoleh

jabatan,

yang

requirement) untuk tenaga kerja tingkat

kualifikasi

dibutuhkan

menengah

level) pada P.T. Pindad (Persero) Bandung. Dari
yang menggambarkan kemampuan (kompetensi) yang
tadi
Kuliah

dapat dijadikan
Keahlian

(MKK)

dasar

untuk

Kurikulum

menilai
Program

(jobs

(middle
deskripsi

dibutuhkan
apakah

Studi

Mata
Teknik

Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknk Institut Teknologi

10

Bandung

dalam

hal

tujuan,

bahan

pengajaran,

pengajaran dan fasilitasnya, evaluasi, mendukung

kebutuhan

tenaga

berdasarkan

kerja

deskripsi

di
hasil

kepustakaan dinilai daya dukung
Teknik Produksi

sistem
tuntutan

industri.

Selanjutnya

penelitian

dan

kurikulum

jurusan Teknik Mesin

studi

Program

Politeknik

Studi

Institut

Teknologi Bandung dalam kaitannya dengan kebutuhan

tenaga

kerja pada Industri.

D.

Kegunaan

Penelitian

Berdasarkan

dikemukakan

di

tujuan

atas,

dari

penelitian

deskripsi

kerja dalam ruang lingkup tugas

sebagaimana

kemampuan

tenaga

tanggungjawabnya

dan

dunia kerja nyata di lingkungan industri, merupakan

satu acuan pokok dalam pengembangan

kurikulum

kejuruan khususnya Politeknik yang bertujuan
lulusan sebagai tenaga kerja di

Hasil

dari

di

salah

pendidikan
menghasilkan

industri.

pembahasan

yang

difokuskan

pada

penilaian dukungan kurikulum Program Studi Teknik Produksi
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung

terhadap kebutuhan tenaga kerja industri, bermanfaat

baik

yang bersifat teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat yang bersifat teoritis

Hasil

penelitian

informasi yang

dapat

teori pengembangan

sosiologis

ini

diharapkan

dapat

mengungkap

dimanfaatkan

untuk

memperdalam

kurikulum

pengembangan

terutama

kurikulum,

pada

landasan

juga

prinsip

11

pengembangan kurikulum
teknik

yang

tepat.

pendidikan
Dengan

kejuruan/pendidikan

demikian

tersebut dapat memperkaya konsep

dan

temuan-temuan
model

yang

ada

sehingga menunjang bagi pengembangan ilmu pendidikan.
2. Manfaat secara praktis

Hasil

penelitian

ini

dapat

dijadikan

masukan

pengembangan dan atau penyesuaian kurikulum

politeknik

khususnya bagi kurikulum Program Studi Teknik
Jurusan Teknik
terutama dalam

Mesin

dengan

kebutuhan

bagi

Produksi

dunia

kerja,

hal:

2.1. Penyusunan struktur kurikulum, yaitu jumlah

beban

belajar mahasiswa yang tergambar dari susunan mata
kuliah yang

Kuliah

harus

Kelompok

beban/bobot

diselesaikan,

Keahlian,

khususnya

serta

perkuliahan antara satu

Mata

perbandingan

mata

kuliah

terhadap yang lainnya maupun antara kelompok

mata

kuliah teori dan mata kuliah praktek.

2.2. Penyesuaian

ruang

lingkup

program

(tujuan

dan

bahan pengajaran)

2.3. Peningkatan
belajar

efektivitas

mengajar

dalam

dan
upaya

efisiensi

proses

mencapai

tujuan

pendidikan, terutama penyesuaian proses pengajaran
dengan

tuntutan

industri.

pembentukan

etos

kerja

di

BAB

III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini
untuk

memberikan

merupakan

pertimbangan

studi

evaluatif,

terhadap

yaitu

kurikulum

yang

sedang berlaku dikaitkan dengan kebutuhan tenaga kerja
dunia

industri.

kualifikasi

Dalam

tenaga

penelitian

kerja

yang

ini

ingin

dibutuhkan

diungkap

di

lapangan

(dunia industri) khususnya tenaga yang dikelompokkan

tingkat

menengah (middle

(pembanding)

dalam

Studi Teknik

Produksi

level)

menilai

untuk

dukungan

Jurusan

dijadikan
kurikulum

Teknik

Mesin

di

pada

acuan
Program

Politeknik

Institut Teknologi Bandung terhadap kebutuhan tenaga kerja

industri.

Adapun

pendekatan

penelitian

yang

digunakan

adalah metode deskriptif kualitatif.

A.

Fokus

Penelitian

Untuk mengkaji permasalahan sebagaimana dikemukakan
dalam Bab I, ditelaah sejumlah karakteristik dari :
1. Kebutuhan

tenaga kerja

pada

Divisi

Permesinan

P.T.

Pindad (Persero) Bandung.

2. Kurikulum Mata Kuliah
Mesin

Produksi

Keahlian

Jurusan

Teknik

(MKK)

Program

Mesin

Studi

Politeknik

Institut Teknologi Bandung. Pengkajian difokuskan

pada

kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK) dengan pertimbangan
bahwa kelompok ini ditujukan
38

sebagai

pemberian

bekal

39

kemampuan (pengetahuan, ketrampilan,

serta

sikap

dan

nilai) sebagai pokok keahlian para lulusannya, sehingga
perlu dijadikan bahan kajian

secara

khusus.

Kelompok

Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK) tidak dijadikan fokus

penelitian, mengingat kelompok ini merupakan pembekalan

dasar-dasar
Dengan

kemampuan

demikian

sebagai

penunjang

kemampuan

yang

keahlian.
disumbangkan

(kontribusi) dari MKDK dapat terakomodasi oleh kelompok
MKK. Karena pada

materi

kelompok

perkuliahan

yang

perkuliahan kelompok MKDK.
kontribusi

Yang

MKK

merupakan

bersifat

banyak

penerapan

dari

Namun demikian tidak berarti

MKDK diabaikan.

dijadikan fokus

dalam penelitian ini adalah

seluruh kualifikasi jabatan, pendidikan,

kemampuan

yang dibutuhkan (jobs requirement) pada Divisi

P.T.Pindad

dan

(Persero)

Bandung,

Studi Teknik Produksi,

Jurusan

serta

Permesinan

kurikulum

Teknik

Mesin

kerja

Program

Politeknik

Institut Teknologi Bandung dan implementasinya.

Adapun

sebagai

penelitian ini adalah

lapangan

(bidang

inkuiri)

dalam

:

a. PT. Pindad (Persero) Bandung, yaitu bagian :
- Sumber Daya Manusia
- Koordinasi Program
-

Divisi

Permesinan

b. Dokumen kurikulum Program Studi Teknik Produksi Jurusan

Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung.

40

c. Implementasi kurikulum kelompok

(MKK) Program Studi

Teknik

Mata

Produksi,

Kuliah

Keahlian

Jurusan

Teknik

Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung.

Program

d. Ketua Jurusan, Ketua
Mata Kuliah
Jurusan

Keahlian

Teknik

Studi,

Program

Mesin

dan

Studi

Politeknik

Dosen-dosen

Mesin

Produksi,

Institut

Teknologi

Bandung.

B. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai

instrumen

sendiri,
wawancara,

dengan

utama

dalam

dengan

(informan)

ini

kualitatif

adalah

pengumpulan

peneliti

data

digunakan

serta studi dokumentasi.

dilakukan

yang

penelitian

penelitian

teknik

observasi,

Wawancara

hakikat

bertujuan

terhadap

untuk

para

nara

memperoleh

sumber

data

yang

tidak dapat diamati secara langsung oleh peneliti dan atau
terdokumentasikan. Data yang diperoleh

ini lebih bersifat pendapat
nara

sumber

Data-data

terhadap

dimaksud

atau pun

masalah

yang

melalui

wawancara

pandangan dari para
diajukan

peneliti.

:

1. Dari pihak industri terutama yang berkaitan dengan,
a). Fungsi/bidang

usaha

departemen-departemen

dari

di

perusahaan

dan

lingkungan

atau

Divisi

Permesinan.

b). Jabatan-jabatan yang dapat diduduki
Politeknik, khususnya dari
Teknik Produksi

lulusan

Jurusan Teknik Mesin.

lulusan

D.III

Program

Studi

41

c). Kualifikasi kemampuan yang dibutuhkan pada

jabatan

yang diduduki lulusan Politeknik.

d). Penilaiannya terhadap kualitas kerja

para

lulusan

Politeknik, baik pada awal kerja maupun setelahnya.
e). Harapan/saran
pendidikan

untuk

Politeknik,

pengembangan
khususnya

kurikulum

Program

Studi

Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin.

2. Dari

pihak

Politeknik

Institut

Teknologi

Bandung,

yaitu:

a). Ketua Jurusan Teknik Mesin
Teknik Produksi,

dan Ketua Program Studi

terutama

yang

berkaitan

dengan

kebijakan- kebijakan jurusan dalam hal pengembangan
kurikulum

dalam

kaitannya

dengan

kebutuhan

industri.

b). Para

Dosen

Produksi

di

lingkungan

Jurusan

Program

Mesin,

Teknik

berkaitan dengan pelaksanaan
masalah

kegiatan

belajar

Studi

Teknik

terutama

kurikulum,
mengajar

yang

khususnya

dan

sistem

evaluasi .

Observasi dilakukan untuk memperoleh data di lapangan yang
secara langsung

dapat

terutama dilakukan

diamati

peneliti.

Observasi

ini

:

1. Terhadap kegiatan

pelaksanaan

jabatan/pekerjaan

diduduki lulusan politeknik D III Program Studi
Produksi Jurusan Teknik

Mesin,

P.T. Pindad (Persero) Bandung.

di

Divisi

yang
Teknik

Permesinan

42

2. Implementasi kurikulum kelompok
(MKK) Program

Studi

Teknik

Mata

Kuliah

Produksi

Keahlian

Jurusan

Teknik

Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung.

Studi Dokumentasi dilakukan

untuk

memperoleh

data

yang

bersifat tertulis, dalam hal ini data yang dimaksud adalah
1. Kebijakan-kebijakan yang diberlakukan

di

P.T.

(persero) Bandung khususnya kebijakan masalah
jabatan di

Divisi

Produksi

analisis

Permesinan.

2. Dokumen Kurikulum (Written
Teknik

Pindad

Curriculum)

Jurusan

Teknik

Program

Mesin

Studi

Politeknik

Institut Teknologi Bandung.

Antara teknik yang satu dengan yang
berdiri sendiri-sendiri dilakukan
atau

masalah

yang

lainnya
terhadap

berlainan,

tidak

hanya

informan

tetapi

dimungkinkan

penggabungan lebih dari satu teknik terhadap informan

atau masalah yang sama.
tersebut adalah
teknik-teknik

Sebagai

ketuntasan
yang

acuan

masalah,

dimaksud

dapat

dan

pelaksanaan
artinya

dan

cara

penggunaan

dilakukan

secara

loncat-loncat, misalnya dari wawancara pindah ke observasi

kemudian

pindah

lagi

ke

wawancara

atau

pun

studi

dokumentasi, demikian pula terhadap informannya. Hal

yang

demikian sekaligus sebagai upaya "triangulation".

C.Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dimulai dari awal Nopember 1991
berakhir

pada

bulan

Mei

1992.

Selama

pelaksanaan penelitian dibagi ke dalam dua

waktu

bagian

dan

tersebut

utama,

43

yaitu:

1). Penelitian di

P.T.

Pindad

berlangsung mulai awal
Pebruari

2).

(Persero)

Nopember

Bandung,

1991

sampai

yang

dengan

1992.

Penelitian di

Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Teknologi Bandung, yang berlangsung

dari

Institut

Maret

1992

sampai dengan Mei 1992.

D.

Anal isis

Data

Untuk mengatur,
mengatagorikan data
analisis

data.

mengurutkan,

mengelompokkan,

yang

diperoleh

dilakukan

Analisis

dilakukan

terhadap

diperoleh dari hasil

wawancara,

observasi,

dan

pekerjaan
data

serta

yang

studi

dokumentasi, yang dituangkan dalam catatan lapangan (field
notes) .

Proses
seluruh data,

analisis

data

dimulai

dengan

yang dilanjutkan dengan reduksi

dengan jalan membuat

abstraksi

untuk

ringkasan,

penarikan

tema,

penulisan "memo". Langkah berikutnya
satuan-satuan yang

kemudian

data

membuat

yang inti. Proses reduksi data ini dilakukan
membuat

penelaahan

rangkuman

dengan

pengelompokkan

data

disusun

dikatagorisasikan

yaitu

cara
dan

dalam

(koding).

Tahap akhir analisis data ini ialah mengadakan pemeriksaan
data

dengan

cara

dilakukan

"member

check",

mendiskusikan hasil reduksi data dengan informan.

yaitu

44

Kegiatan analisis data di atas dilakukan terhadap:
a. Data yang diperoleh dari pihak industri,

yaitu

Divisi

Permesinan P.T. Pindad (Persero) Bandung.

b. Data

dari

Jurusan

kurikulum

Teknik

Program

Mesin

Studi

Politeknik

Teknik

Institut

Produksi
Teknologi

Bandung dan implementasinya.
Setelah

dianalisis

dilakukan

data

pengkajian

tersebut

dan

langkah

penafsiran

kesimpulan tentang dukungan kurikulum

berikutnya

sebagai

terhadap

bahan

kebutuhan

industr i.

Dengan
diharapkan

langkah-langkah

didapat

kurikulum Program Studi

yang

rekomendasi
Teknik

ditempuh
untuk

Produksi

di

atas

pengembangan
Jurusan

Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung.

Teknik

BAB

V

DUKUNGAN KURIKULUM POLITEKNIK
TERHADAP KEBUTUHAN

A.

INDUSTRI

Pengantar

Sesuai dengan judulnya,

penelitian

studi evaluatif terhadap Kurikulum
Produksi

Jurusan

Teknologi

Teknik

Bandung

Program

Mesin

dihubungkan

ini

Studi

Politeknik

dengan

merupakan

interpretasi

penelitian , yaitu usaha
yang ditunjukkan

dituntut

dunia

oleh

kurikulum

kerja

industri.

suatu kesimpulan hasil

yang
yang

bab

kemampuan

kemampuan

Melalui

penelitian

tenaga

dalam

antara

dengan

diharapkan diperoleh suatu deskripsi

Institut

temuan-temuan

terhadap

membandingkan

Teknik

kebutuhan

kerja di P.T. Pindad (Persero) Bandung. Uraian
ini

merupakan

yang

interpretasi
mengarah

dapat

pada

dijadikan

acuan dalam rekomendasi penelitian.

Untuk keperluan tersebut di atas,
meliputi

uraian

bab

ini

:

- Interpretasi terhadap tugas
Pelaksana I di

dan

tanggungjawab

Divisi Permesinan P.T.

Pindad

jabatan
(Persero)

Bandung.

- Interpretasi terhadap
Produksi

Jurusan

kurikulum

Teknik

Mesin

Program

Studi

Politeknik

Teknik
Insitut

Teknologi Bandung.

- Penilaian
Produksi

dukungan
Jurusan

Kurikulum
Teknik

Mesin
79

Program

Studi

Politeknik

Teknik
Institut

80

Teknologi

Bandung

dengan

Kebutuhan

Tenaga

Kerja

Industri.

B. Interpretasi Terhadap Tugas dan Tanggungjawab
Pelaksana J_ di. Divisi Permesinan P.T.
(Persero)

Pindad

Bandung

Dari

deskripsi

lulusan D.III

tugas

Politeknik

di

dan

Divisi

(Persero)

Bandung

sebagaimana

bagian B,

tingkat

jabatan

tanggungjawab
Permesinan P.T.

dilaporkan

yang

jabatan
Pindad

pada

didudukinya

Bab

pada

awal

memasuki dunia kerja adalah sebagai Pelaksana I

yang

di setiap departemen. Jabatan

di

tersebut

berada

IV

ada
bawah

koordinasi dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Sub
Departemen. Sebagai Pelaksana I mereka juga membawahi
mengkoordinasikan

para

pelaksana

yaitu Pelaksana II & III.

Pelaksana

I

dituntut

Dengan

kemampuan

sebagai supervisor juga mereka

langsung
demikian

yang

harus

dan

(operator),
dari

jabatan

berfungsi

memiliki

selain

kemampuan

sebagai operator.
Sebagai supervisor kemampuan (kompetensi) yang harus

dimilikinya akan lebih
pengelolaan dan

dititikberatkan

kepemimpinan

pada

(managerial)

aspek-aspek
dalam

bidang

kerja di mana mereka bertugas. Mereka dituntut tanggungjawabnya dalam hal perencanaan dan pelaksanaan produksi dari
mulai

pembinaan

mengontrol
proses

dan

produksi,

personal,
mengatasi
sampai

pengaturan

proses

permasalahan

yang

dengan

pengontrolan

produksi,
ada

dalam

kualitas

81

produksi. Kemampuan sebagai
peningkatan

kualitas,

supervisor

dibutuhkan

produktivitas,

dan

untuk

efisiensi

produksi. Sedangkan sebagai operator mereka harus memiliki

kemampuan

unjuk

kerja

yang

dititikberatkan

pada

ketrampilan dalam bentuk psikomotorik secara langsung baik
dalam

perencanaan

(disain)

maupun

dalam

pelaksanaan

produksi di bagian mereka bertugas.
Dari

jabatan

Pelaksana

Permesinan P.T. Pindad
utamanya meliputi

I

(Persero)

yang

ada

Bandung,

di

Divisi

bidang

kerja

:

1). Engineering, yaitu memiliki kemampuan dalam:
a. Membaca dan menggambar gambar teknik

produk

umum,

produk perkakas, dan gambar senjata.

b. Merencanakan proses produksi

produk

umum,

produk

perkakas, dan produk senjata.

c. Merencanakan dan menentukan waktu

yang

dibutuhkan

dalam proses produksi.
d.

Merencanakan

material

yang

dibutuhkan

dalam

produksi.

e. Merencanakan konstruksi kaliber,

fixture, dan tool.

2). Perencanaan dan Pengendalian Produksi, yaitu

memiliki

kemampuan dalam:

a. Merencanakan produksi umum, perkakas, dan senjata.
b. Mengendalikan produksi umum, perkakas, dan senjata.
c. Merencanakan
produksi.

material

yang

dibutuhkan

dalam

82

3). Pengendalian mutu, yaitu memiliki kemampuan dalam :
a. Melaksanakan pengendalian mutu produk,

perkakas,

finishing

sepuh

&

pemeriksaan

pelapisan,

bubut,

frais, stamping, las/patri.

b. Melaksanakan kalibrasi peralatan

kontrol

kualitas

yang digunakan.

4). Produksi

perkakas,

ketrampilan

dalam

yaitu

memiliki

membubut,

kemampuan

memfrais,

dan

menggerinda,

menyepuh dan melapis.

5). Produksi

Mesin

1,

yaitu

memiliki

kemampuan

dan

ketrampilan membubut, memfrais, menggerinda, membor.

6). Produksi

Mesin

2,

yaitu

memiliki

kemampuan

dan

ketrampilan qlalam:

a. Menempa,

membor,

me-remer

&

memoles,

mengasah,

memfrais, membubut, melapisi, menstamping.
b. Membuat pegas.

7). Produksi Mesin 3, yaitu memiliki ketrampilan mengguna
kan mesin-mesin CNC dalam:

a. Melaksanakan

pengelasan,

pembubutan,

pemfraisan,

pemboran, pengikiran, pengepresan.
b. Pembuatan pegas (spring).
Dengan mengacu kepada kemampuan

serta

uraian

pekerjaan

(job

tersebut

deskripsi)

di

Pelaksana

kemampuan-kemampuan yang dimasud dapat diuraikan ke
aspek-aspek sebagai berikut:

atas

I,
dalam

83

1.

Aspek Pengetahuan

Memiliki pengetahuan tentang perencanaan

produksi,

pengetahuan pelaksanaan/proses produksi, serta pengetahuan

dalam pengendalian proses produksi dan mutu
meliputi produk umum, produk

perkakas

potong,

produk

alat

pegang),

dan

produk,

yang

ukur,

alat

(alat

senjata.

Kemampuan

tersebut yaitu:

1). Menguasai dasar-dasar ilmu pasti.
2). Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip pembuatan

dan

perencanaan gambar teknik.

3). Membaca gambar teknik.

4). Menganalisis karakteristik dan kualitas gambar produk.
5). Memahami cara-cara

menentukan

proses/urutan

kerja

dalam proses produksi (gambar proses).
6). Mengkaji dan memodifikasi baik gambar produksi
gambar

proses

disesuaikan . dengan

maupun

kebutuhan/kondisi

perusahaan.

7). Memahami cara-cara perhitungan waktu

yang

dibutuhkan

untuk proses produksi.
8). Mengetahui

dan

memahami

bahan (material) yang

jenis

serta

karakteristik

digunakan

dalam

setiap

jenis

produk.

9). Memahami jenis dan karakteristik mesin untuk produksi.
10). memahami jenis dan karakteristik perkakas

yang

akan

digunakan.

11). Memahami

cara-cara

mengkoordinir

produk dan gambar proses.

pembuatan

gambar

84

12). Memahami dasar-dasar kepemimpinan.
13). Memahami

cara

mengambil

keputusan

perencanaan produksi (gambar produk,

dalam
gambar

bidang
proses,

perencanaan material, kebutuhan waktu).

14). Memahami

cara-cara

membuat

laporan

sesuai

bidang

produksi masing-masing.
15). Memahami

prinsip-prinsip

memelihara

kesehatan

dan

keselamatan kerja.

16). Mengenal

dan

menguasai

mesin

dan

teknologinya,

meliputi mesin bubut, mesin frais, mesin gerinda.

17). Mengenal

dan

menguasai

prinsip-prinsip

dasar

perlengkapan tentang mesin bubut, mesin frais,

dan
mesin

gerinda.

18). Mengenal dan

memahami

klasifikasi

dan

spesifikasi

mesin bubut, mesin frais, mesin grtinda.

19). Mengenal dan memahami cara-cara

pengoperasian

mesin

bubut, mesin frais, mesin gerinda.

20). Mengetahui dan memahami dalam pekerjaan pengelasan.

21). Mengetahui dan memahami pelaksanaan pelapisan

dengan

elektronik/listrik dan etching.
22). Mengetahui

dan

membor, meremer

memahami
&

dalam

memoles,

pekerjaan

mengasah,

menempa,

menstamping,

mengikir.

23). Mengetahui

dan

memahami

proses

permesinan

pengetahuan perkakas yang akan digunakan.

24). Memahami proses penggunaan perkakas & alat ukur.

dan

85

25). Mengetahui

dan

pengelasan,

memahami

permesinan

pemotongan,

C.N.C

pembubutan,

untuk

pemfraisan,

pemboran, pengikiran, pengepresan, pembuatan pegas.
26). Memahami

klasifikasi

dan

memodifikasi

pekerjaan

(proses/urutan kerja) sesuai dengan kondisi bengkel.
27). Mengetahui dan memahami ilmu

bahan

(material)

yang

digunakan dalam produksi.

28). Memahami

prinsip

mengawasi, dan

mengkoordinasi,

cara

memberi

tugas

membimbing,
para

pelaksana

(operator).

29). Memahami cara-cara membuat laporan produksi.

30). Menganalisis
memfrais,

bidang

pekerjaan

dalam

membubut,

menggerinda.

31). Memahami prinsip dan cara mengambil

keputusan

dalam

bidang-bidang pelaksanaan produksi.

32). Memahami cara-cara mencatat, mengawasi, mengendalikan
dan mengecek kelengkapan setiap pesanan (order),

dan

mengikuti kemajuan produksi di bengkel-bengkel.
33).

Mengevaluasi

produksi,

dan

menganalisis

bahan/material,

perlengkapan

proses

operasi

gambar

(urutan

kerja) yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
34). Mengenal dan memahami standar mutu dari:

- produk gambar (gambar produk dan gambar proses)
- produk

permesinan

(bubut,

frais,

patri, sepuh, bor, tempa, renter
stamping, kikir, pegas)
- produk perkakas.

&

gerinda,
memoles,

las/
asah,

86

2.

Aspek Ketrampilan

Memiliki ketrampilan dalam

merencanakan

produksi,

melaksanakan produksi, serta mengendalikan proses produksi

dan

mutu

produk,

yang

meliputi

pruduk

umum,

produk

perkakas (alat ukur, alat potong, alat pegang), dan produk
senjata. Ketrampilan yang dimaksud yaitu :
1). Membuat sket/gambar teknik (gambar produk).

2). Mengkoordinir pembuatan gambar teknik.

3). Merencanakan

dan

memodifikasi

gambar,

baik

gambar

gambar

secara

produk maupun gambar proses.

4). Mengerjakan

pekerjaan

detail

bidang

teliti (baik gambar produk maupun gambar proses).

5). Menggunakan alat gambar teknik dengan ketrampilan yang
bervariasi untuk kepentingan perencanaan produksi.
6).

Memelihara

dan melaksanakan kebersihan dan keselamatan

kerja.

7). Menggunakan mesin-mesin konvensional
memfrais,

menggerinda,

melapisi,
mengasah,

membor,

mengelas,

menempa,

menstamping,

membubut,

menyepuh

meremer

mengikir,

8). Menggunakan perkakas (alat

dalam

dan

dan

memoles,

membuat pegas.

ukur,

alat

potong,

alat

pegang).

9). Menggunakan
mengelas,

mesin-mesin
memotong,

C.N.C

membubut,

mengikir, mengepres, membuat pegas.

untuk
memfrais,

keperluan
membor,

87

10). Mengerjakan

pekerjaan

detail

secara

teliti

dalam

mengoperasikan mesin-mesin produksi.
11).

Mengkoordinasikan operator dalam

pelaksanaan

proses

produksi.

12). Melaksanakan

pemeriksaan

mutu

produk

berdasarkan

standar yang ditetapkan dalam :
a), produk gambar (gambar produk dan gambar proses)

b). produk permesinan (bubut,

frais,

patri, sepuh, bor, tempa, remer
stamping, kikir,
c).

gerinda,
&

las/

poles,

asah,

pegas).

produk perkakas.

13). Melaksanakan penyortiran antara produk yang baik

dan

yang afkir.

14). Membuat

laporan

hasil

pemeriksaan

tentang

pengendalian proses produksi dan mutu produk.

3.

Aspek Sikap dan Nilai

Memiliki sikap dan nilai yang mendukung produktivi
tas

dan

efisiensi

perencanaan

produksi,

produksi, pengendalian proses produksi
yang meliputi produk umum,

produk

dan

pelaksanaan

mutu

perkakas

alat potong, alat pegang), dan produk senjata.

produk,

(alat

ukur,

Sikap

dan

nilai yang dimaksud adalah :

1). Memiliki daya prakarsa/inisiatif dalam bekerja

dengan

teliti dan cermat di bidang :

a). Menggambar

(baik

gambar

produk

maupun

gambar

proses), dan merencanakan material untuk produksi.

88

b). Pelaksanaan proses produksi.

c). Memeriksa dan mengendalikan

proses

produksi

dan

mutu produk.

2). Berani mengambil keputusan dalam :

a). Mengerjakan

gambar

gambar proses),

(baik

serta

gambar

produk

menentukan

maupun

material

yang

akan digunakan.

b). Melaksanakan proses produksi, khususnya dalam
memodifikasi

proses/urutan

kerja,

hal

bahan

yang

produksi

dan

digunakan, dan waktu yang diperlukan.

c). Memeriksa dan mengendalikan
mutu produk dari

proses

:

- produk gambar (gambar produk dan gambar proses).
- produk permesinan (bubut, frais,

sepuh,

bor,

tempa,

remer

&

gerinda,

las,

poles,

asah,

stamping, kikir, pembuatan pegas.

3). Menyadari pentingnya memelihara kebersihan, kesehatan,
serta keselamatan kerja.

Dari uraian kemampuan yang diharapkan sesuai dengan

deskripsi tugas dan tanggungjawab para Pelaksana
dapat diduduki para lulusan D.III
ini dari Program

Studi

Teknik

Politeknik,
Produksi

ditekankan

pada

fungsi

sebagai

(yang

dalam

Jurusan

Mesin), dapat dikemukakan bahwa tugas utama

banyak

I

mereka

hal

Teknik

lebih

supervisor

dibandingkan fungsi sebagai pelaksana (operator).

Sebagai

89

supervisor yang

berada

di

bawah

kebijakan

"production

manager" kemampuan yang harus dimilikinya lebih ditekankan

pada

aspek-aspek

pengelolaan

dan

kepemimpinan

(managerial). Mereka dituntut memiliki tanggungjawab dalam

hal

perencanaan

pembinaan

pelaksanaan

personal,

pengontrolan
proses

dan

dan

pengaturan

pemecahan

produksi,

produksi

sampai

proses

masalah

dengan

produksi, sehingga hasil produksi

dari

yang

mulai

produksi,

timbul

pengontrolan

memenuhi

dalam

kualitas

standar

yang

ditetapkan.

C. Interpretasi
Teknik

terhadap

Produksi

Politeknik

Kurikulum

Jurusan

Program

Teknik

Studi

Mesin

Institut Teknologi Bandung

Dari temuan penelitian sebagaimana dilaporkan

pada

Bab IV bagian C, sehubungan dengan Kurikulum Program Studi
Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin

Teknologi

Bandung,

dapat

Politeknik

dikemukakan

Institut

hal-hal

yang

berkaitan dengan komponen-komponen berikut:
1).

Struktur kurikulum

2).

Tujuan dan isi kurikulum

3). Sistem Pengajaran dan fasilitasnya
4). Sistem evaluasi keberhasilan pendidikan.

15.

Struktur

Kurikulum

Kurikulum Program
Teknik

Mesin

Politeknik

Studi

Teknin

Institut

Produksi
Teknologi

Jurusan
Bandung

90

memiliki struktur program yang terdiri dari kelompok
Kuliah Dasar Umum (MKDU)

=

7,46

%,

Mata

Keahlian (MKDK) = 10,08 %, Mata Kuliah

Kuliah

Keahlian

Mata
Dasar

(MKK)

=

82,46 % . Mata Kuliah Keahlian dibagi ke dalam :

Mata Kuliah Penunjang Keahlian = 32,46 %
Mata Kuliah Spesialisasi

= 10,96 %

Mata Kuliah Praktek

= 39,04 % .

Dari pengelompokan mata

kuliah

yang

ada

disebarkan

ke

dalam jam semester selama 6 semester, yang setiap semester
terdiri dari 38 jam pertemuan/minggu.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan

Kebudayaan Nomor

0363/1983

tentang

Pola

Dasar

dan

Program

Pendidikan Diploma Non Kependidikan, dalam kurikulum harus
diuraikan dan dikelompokkan ke

dalam

umum, mata kuliah dasar keahlian,

mata

mata

kuliah

kuliah

dasar

keahlian,

dengan proporsi MKDU = 10 % , MKDK = 20 - 25 % , MKK =

65

- 70 % , perimbangan antara pengajaran yang bersifat teori
dan praktek 50 - 60 % berbanding 40 - 50 % .

. Dari

komposisi

pengelompokkan

perimbangannya, kurikulum Program

Jurusan

Teknik

Mesin

Studi

Politeknik

kurikulum
Teknik

dan

Produksi

Institut

Teknologi

Bandung, dibandingkan dengan ketentuan S.K. Mendikbud

No.

0363/1983, ternyata lebih

MKK

(82,46 %) yang

dijabarkan

ditekankan
ke

dalam

pada

kelompok

penunjang

32,46 %, spesialisasi 10,96 % , praktek

39,04

keahlian
%

.

Dari

gambaran tersebut tampak lebih ditekankan pada mata kuliah

yang

menunjang

kompetensi

keahliannya

yaitu

sebagai

91

teknisi ahli bidang mesin produksi.

praktek memperoleh
praktek

bengkel

Mendikbud

No.

porsi
dan

Pengelompokkan

39,09

praktek

0363/1983

tersebut

Sedangkan

% yang

(mata

dari

(dalam

S.K.

kurangnya

kuliah

hal

terdiri

laboratorium

sekurang-

dalam

40

yang

%).

bersifat

praktek) sebenarnya masih terdapat dalam kelompok

lainnya

yaitu

Teknik,

mata

kuliah

penunjang

keahlian

(Gambar

Perancangan Teknik), spesialisasi (Perencanaan Penepat dan
Perkakas, Tugas Akhir). Dengan demikian

mata kuliah

yang

bersifat praktek pada struktur kurikulum cukup dominan.
Dari struktur kurikulum yang ada

wajib

mengambil

dan

pilihan lain kecuali

lulus

tuntas,

mengambil

setiap

mahasiswa

artinya

dari

isi

tidak

seluruh

perkuliahan. Dengan sistem yang demikian setiap
secara teoritis
lulusan

yang

disiapkan
memiliki

untuk

kualifikasi

sehingga para mahasiswa dari
pertama akan selesai

keenam,

kecuali

dikeluarkan

karena

mulai

bersama

yang

menguasai

masuk

pula

pada

mengalami

tidak

menjadi

yang

sama,

pada

semester

akhir

semester

kegagalan

memenuhi

paket

mahasiswa

dan

minimal

ada

standar

(misalnya
kenaikan

tingkat).

23. Tujuan dan Isi Kurikulum

Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik
Politeknik Institut Teknologi

beratkan pada
dalam

hal

ketrampilan

perencanaan,

Bandung

kerja

tujuannya

bidang

pelaksanaan,

mesin

kontrol

Mesin
dititik

produksi
kualitas,

92

di samping

produksi,

penguasaan

serta

sikap

pengetahuan

dan

bidang

nilai

teknik

mesin

keprofesionalannya.

Tujuan-tujuan tersebut dirinci ke dalam :

(1).

Bidang perencanaan
Para lulusan memiliki kemampuan :

- Menentukan langkah kerja pembuatan produk.
- Menentukan proses perlakuan panas.
- Merancang perkakas dan alat bantu produksi.
- Merancang proses produksi dan aliran bahan.

- Menghitug biaya dan volume produksi.
(2). Bidang Pelaksanaan

Para lulusan memiliki kemampuan :
- Mengoperasikan mesin perkakas konvensional dan

non

konvensional yang berkompeten serta peralatan untuk
membuat produk khusus.

- Melaksanakan proses perlakuan panas.
- Menggambar dan memproduksi perkakas dan alat

bantu

produksi.

- Melaksanakan proses produksi.
- Membuat program proses produksi dengan komputer.

(3). Bidang kontrol kualitas produk
Para lulusan memiliki kemampuan

:

- Mengawasi proses produksi dan mengelola bengkel.
- Mengendalikan mutu produk di

industri.

- Menguji bahan secara destruktif dan non destruktif.

Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas,
kelompok kealian disusun dalam

rangka

isi kurikulum
memenuhi

tuntutan

93

tenaga

kerja

khususnya
Bahan

sebagai

bidang

teknik

disusun

perkuliahan
kompetensi
Program

ke

yang

Politeknik

dibutuhkan

Institut

untuk

bidang

produksi

manusia

produksi

dalam

Teknik

kuliah

daya

menunjang

Bandung.

dapat

kompetensi-

rincian

Jurusan

kompetensi

permesinan

permesinan}.

berdasarkan

Produksi

industri,

subjek/topik-topik

sebagaimana

Teknologi

di

Cproduksi

bentuk

diorganisasikan

yang

Studi

sumber

tujuan

Teknik

Mesin

Kelompok

yang

mata

dibutuhkan

dilihat

pada

di

tabel

ber i k ut.

Tabel

MATA

PROGRAM STUDI

KULIAH

2

KELOMPOK

TEKNIK PRODUKSI

KEAHLIAN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI
YANG MENUNJANG BIDANG PRODUKSI

BANDUNG
PERMESINAN

BIDANG KOMPETENSI
MATA

YANG DI TUNJANG

KULIAH

PERENCANAAN

KEAHLIAN

! 1.

Teknologi

Bahan

! PELAKSANAAN

!

KONTROL

!

!

KUALITAS

!

V

V

!

V

V

!

2.

Statika

!

3.

Dinamika

Teknik

!

V

V

!

4.

Kekuatan

Bahan

!

V

V

94

laniutan tabel

2

!

5.

Elemen Mesin

!

V

V

!

6.

Gambar

!

V

V

V

!

V

V

V

Teknik

! 7. Perancangan
Teknik

!

8.

Termodinamika

!

V

!

9.

Mekanika

!

V

! 10. Teknik Bengkel !

V

V

!

V

V

!

11.

Teknik

Fluida

Listrik

! 12.

Pengukuran

!

V

V

! 13.

Pengantar

!

V

V

!

V

!

V

!

V

V

Pengaturan
!

14.

Mesin Kalor
& Fluida

! 15.

Manajemen
Perusahaan

!

16.

Keselamatan

V

Kerja

! 17.

Manajemen

!

Produksi

! 18.

Teknik Bengkel !

V

Produksi

!

19.

Perencanaan

!

V

V

Penepat dan
Perkakas

! 20.

Tugas Akhir

!

V

V

! 21.

Bengkel

!

V

V

Mekanik

V

95

laniutan tabel

! 22.

2

Bengkel
Produksi

!

23.

Laboratorium

V

!

V

V

!

Mekanik

!

24.

Laboratorium

V

Listrik

! 25.

Pneumatik/

V

V

Hidrolik

3D. Sistem Pengajaran dan fasilitasnya

Sistem

pengajaran

pada

Teknik Produksi Jurusan Teknik

Teknologi
semester

Bandung
yang

setiap

proses

Mesin

menggunakan

belajar

mengajar

pelajaran

dari

dengan

Studi
Insitut

jam

terdiri

setara

Program

Politeknik

satuan

minggunya

pelajaran (satu jam pelajaran
Pelaksanaan

kurikulum

38

50

ditekankan

jam

menit).
kepada

bimbingan penguasaan kemampuan hingga tuntas, hal demikian
nampak pada setiap proses belajar mengajar di kelas
maupun

di

bengkel

mengajar yang

dan

bersifat

laboratorium.

teori

kegiatan

Proses

tatap

teori
belajar

muka

dan

berstuktur dilaksanakan di kelas di bawah bimbingan dosen,
dalam pengertian setelah melaksanakan kegiatan perkuliahan
bersifat teoritis

para

mahasiswa

bekerja

menyelesaikan

96

tugas-tugas/latihan sesuai dengan permasalahan perkuliahan
di bawah pengawasan dosen sampai tuntas permasalahan
dimaksud. Dengan sistem seperti tersebut kemajuan

(penguasaan)

para

mahasiswa

sesuai dengan

tujuan

dapat

terhadap

belajar

kompetensi

Sedangkan

untuk

pengembangan lebih jauh para mahasiswa diberi tugas

untuk

dikerjakan secara mandiri

dikontrol.

yang

maupun

kelompok

di

luar

jam

pelajaran.

Untuk perkuliahan yang berbentuk praktek di bengkel
dan laboratorium kegiatan dilaksanakan di bawah

bimbingan

instruktur bengkel atau pun instruktur laboratorium dengan
fasilitas

yang

cukup

memadai.

Misalnya

pada

kegiatan

perkuliahan di bengkel setiap mahasiswa

menghadapi

mesin

masing-masing

alat-alat

untuk

menghasilkan

dilengkapi

benda

kerja

bahan

sesuai

dan

dengan

tugas

yang

dibagikan instruktur bengkel. Demikian pula perkuliahan di

laboratorium.

Kegiatan

perkuliahan

nampak tidak hanya ditekankan pada

para

mahasiswa

langsug

praktek
sekedar

melakukan

di

bengkel

tahu,

kegiatan

tetapi

praktek.

Mahasiswa dituntut menghasilkan benda kerja sesuai
standar yang ditentukan

siswa

(jobs

sheet),

standar yang ditetapkan

sebelumnya

jika

maka

benda

pada

kerja

mahasiswa

pekerjaannya. Demikian pula praktek di

dengan

lembaran

belum

harus

kerja

mencapai

mengulang

laboratorium,

para

mahasiswa langsung melaksanakan percobaan-percobaan sesuai

dengan

tugas-tugas

yang

dibebankan

sampai

dengan

97

perhitungan-perhitungannya sehingga

diperoleh

kesimpulan

dari percobaan laboratorium yang dimaksud.
Dengan

sistem

proses

belajar

dilaksanakan secara konsisten pada
Produksi

Teknologi

Jurusan

Teknik

Bandung,

sesuai dengan standar

Program

Mesin

penguasaan

mengajar
Studi

Politeknik

kemampuan

kurikulum

baik

yang
Teknik

Institut

(kompetensi)

berupa

penguasaan

materi yang bersifat teoritis maupun berbentuk ketrampilan
(skills) dapat dicapai secara efektif.

4D.

Sitern Evaluasi

Seperti

Keberhasilan Pendidikan

dimaklumi

dilaksanakannya

dunia pendidikan tujuan yang

paling

evaluasi

utama

adalah

mengetahui seberapa jauh keberhasilan yang

dari proses pendidikan yang telah
yang dimaksud biasanya

dimulai

telah

usaha

untuk
dicapai

dilaksanakan.
dengan

dalam

Kegiatan
pengukuran

kemudian hasilnya dibandingkan dengan pembanding (sta