JENIS-JENIS Asplenium (ASPLENIACEAE) DI GUNUNG SINGGALANG SUMATERA BARAT.
JENIS-JENIS Asplenium (ASPLENIACEAE) DI GUNUNG SINGGALANG
SUMATERA BARAT
SKRIPSI SARJANA BIOLOGI
OLEH :
HARI FITRAH
B.P. 09 10 423 080
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014
ABSTRAK
Penelitian mengenai jenis-jenis Asplenium (Aspleniaceae) di Gunung Singgalang,
Sumatera Barat telah dilakukan pada bulan April hingga bulan Juli 2013. Sampel
dikoleksi pada jalur Nagari Koto Baru, Tanah Datar dan jalur Nagari Balingka,
Agam dengan menggunakan metode survei dan observasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui jenis-jenis dan karateristik jenis pada Asplenium di Gunung
Singgalang Sumatera Barat. Hasil analisis dan proses diidentifikasi ditemukan 11
jenis Asplenium, yaitu Asplenium affine S.w, Asplenium caudatum G. Forst,
Asplenium glaucaphyllum v.A.v.R, Asplenium nidus L, Asplenium pellucidum Lam,
Asplenium phylitids Don, Asplenium polyodon G. Forst, Asplenium salignum Bl,
Asplenium scortechinii Bedd, Asplenium tenerum G. Forst dan Asplenium unilateral
Lam.
Kata kunci: Asplenium, gunung Singgalang, jenis, karakteristik
vi
ABSTRACT
Taxonomy study about species of Asplenium has been conducted in Mount
Singgalang, West Sumatra from April to July 2013. The sample were collected used
survey and observation methods on route Nagari Koto Baru, Tanah Datar and
Nagari Balingka, Agam. The purpose of this study is to identify the Asplenium
species in mountain Singgalang and to describe their morphological characteristics.
The result of this study have found eleven species were Asplenium affine S.w,
Asplenium caudatum G. Forst, Asplenium glaucaphyllum v.A.v.R, Asplenium nidus
L, Asplenium pellucidum Lam, Asplenium phylitids Don, Asplenium polyodon G.
Forst, Asplenium salignum Bl, Asplenium scortechinii Bedd, Asplenium tenerum G.
Forst and Asplenium unilateral Lam.
Keywords: Asplenium, characteristics, mount Singgalang, species
vii
1
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan
kering (gurun). Keanekaragaman jenis tumbuhan paku tertinggi terdapat pada
kawasan yang beriklim tropis dan memiliki hutan pengunungan (Sastrapradja,
Afriastini, Darnaedi, dan Widjaya, 1979). Indonesia sebagai negara yang beriklim
tropis, mempunyai sejumlah gunung yang sesuai untuk tempat hidup tumbuhan paku.
Salah satunya adalah Gunung Singgalang. Gunung Singgalang terletak di provinsi
Sumatera Barat, Indonesia dengan ketinggian 2,877 mdpl dan memiliki kelembaban
yang tinggi (National Geographic Indonesia, 2007).
Keanekaragaman tumbuhan paku di hutan pegunungan sangat tinggi hal ini
dikarenakan tumbuhan paku menyukai tempat yang memiliki naungan (LIPI, 1980).
Salah satu contohnya adalah famili Aspleniaceae. Famili ini biasa dikenal dengan
sebutan P
? aku
sarang? atau S
? pleenworth?
Holltum (1967) menyatakan Famili
Aspleniaceae terhimpun dalam satu genus Asplenium dengan jumlah jenis yang
sangat besar (650 jenis) dan di kawasan Malaya ditemukan 27 spesies.
Sebaran Asplenium yang luas tidak terlepas dari bentuk hidupnya yang
beragam. Jenis ini memiliki bentuk hidup terestrial di tanah, menempel di batu dan
epifit, namun rata-rata hidup secara epifit (Holltum, 1967). Umumnya karakter
morfologi yang dimiliki inang tempat tumbuhnya adalah pohon yang mempunyai
batang yang besar, kulit yang kasar dan berlekuk, serta memiliki cabang yang besar
(Hariyadi, 2000).
Selain memiliki sebaran yang luas, Jenis Asplenium juga memiliki manfaat
bagi masyarakat. Jenis pada famili Aspleniaceae yang sering dimanfaatkan
masyarakat adalah Asplenium nidus. Di kawasan Malaya Asplenium nidus digunakan
2
sebagai obat untuk meningkatkan pertumbuhan rambut (De Winter dan Amoroso,
2003). Rahajoe (2004) menambahkan Asplenium nidus juga dapat dijadikan sebagai
komoditas perdagangan internasional. Beberapa jenis dari famili Aspleniaceae
memiliki peranan penting di alam. Ellwood, Jones dan Foster, (2002) menyatakan
ada sekitar 41.000 mirkoorganisme dalam sistem perakaran Asplenium nidus dengan
diameter akar berbeda-beda. Mardiya (2012) menambahkan Asplenium nidus dan
Asplenium phlytidis sebagai jenis paku yang banyak ditemukannya koloni?koloni
semut.
Informasi mengenai jenis-jenis Asplenium di wilayah pegunungan Sumatera
Barat belum banyak dilakukan. Sebelumnya, Mildawati, Arbain dan Fitrah (2013)
melakukan penelitian mengenai jenis pada Asplenium di kawasan Gunung Tandikek
Sumatera Barat. Beberapa penelitian tentang tumbuhan paku famili Aspleniaceae
yang telah dilakukan diantaranya Mitsuta, Kato dan Iwatsuki (1980) melakukan
penelitian dengan melihat struktur stele dari famili Aspleniaceae. Mudiana (2008),
melaporkan 160 individu Asplenium nidus tumbuh pada 14 jenis pohon inang yang
terdiri dari 66 individu pohon. Rahajoe (2004) melaporkan ada 12 jenis paku sarang
burung yang memiliki potensi dibidang perdagangan tanaman hias. Sedikitnya
pengetahuan mengenai famili ini pada hutan pegunungan mendorong perlunya
dilakukan penelitian mengenai Jenis-jenis Asplenium (Aspleniaceae) di Gunung
Singgalang Sumatera Barat.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dirumuskan permasalahan
yang akan dijawab melalui penelitian ini sebagai berikut:
1. Apa saja jenis?jenis Asplenium (Aspleniaceae) di kawasan Gunung Singgalang
Sumatera Barat?
3
2. Apa saja karakteristik morfologi pembeda antar jenis Asplenium (Aspleniaceae) di
Gunung Singgalang Sumatera Barat?
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui jenis-jenis Asplenium (Aspleniaceae) yang berada di Gunung
Singgalang Sumatera Barat.
2. Mendiskripsikan karakteristik dari jenis-jenis Asplenium (Aspleniaceae) yang di
temukan di Gunung Singgalang Sumatera Barat.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta gambaran tentang
tumbuhan paku Asplenium (Aspleniaceae) di Gunung Singgalang. Serta memberikan
masukan bagi masyarakat, pemerintah dan instansi atau lembaga terkait pengelolaan
dan pengembagan serta konservasi tumbuhan paku khususnya Asplenium.
SUMATERA BARAT
SKRIPSI SARJANA BIOLOGI
OLEH :
HARI FITRAH
B.P. 09 10 423 080
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014
ABSTRAK
Penelitian mengenai jenis-jenis Asplenium (Aspleniaceae) di Gunung Singgalang,
Sumatera Barat telah dilakukan pada bulan April hingga bulan Juli 2013. Sampel
dikoleksi pada jalur Nagari Koto Baru, Tanah Datar dan jalur Nagari Balingka,
Agam dengan menggunakan metode survei dan observasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui jenis-jenis dan karateristik jenis pada Asplenium di Gunung
Singgalang Sumatera Barat. Hasil analisis dan proses diidentifikasi ditemukan 11
jenis Asplenium, yaitu Asplenium affine S.w, Asplenium caudatum G. Forst,
Asplenium glaucaphyllum v.A.v.R, Asplenium nidus L, Asplenium pellucidum Lam,
Asplenium phylitids Don, Asplenium polyodon G. Forst, Asplenium salignum Bl,
Asplenium scortechinii Bedd, Asplenium tenerum G. Forst dan Asplenium unilateral
Lam.
Kata kunci: Asplenium, gunung Singgalang, jenis, karakteristik
vi
ABSTRACT
Taxonomy study about species of Asplenium has been conducted in Mount
Singgalang, West Sumatra from April to July 2013. The sample were collected used
survey and observation methods on route Nagari Koto Baru, Tanah Datar and
Nagari Balingka, Agam. The purpose of this study is to identify the Asplenium
species in mountain Singgalang and to describe their morphological characteristics.
The result of this study have found eleven species were Asplenium affine S.w,
Asplenium caudatum G. Forst, Asplenium glaucaphyllum v.A.v.R, Asplenium nidus
L, Asplenium pellucidum Lam, Asplenium phylitids Don, Asplenium polyodon G.
Forst, Asplenium salignum Bl, Asplenium scortechinii Bedd, Asplenium tenerum G.
Forst and Asplenium unilateral Lam.
Keywords: Asplenium, characteristics, mount Singgalang, species
vii
1
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan
kering (gurun). Keanekaragaman jenis tumbuhan paku tertinggi terdapat pada
kawasan yang beriklim tropis dan memiliki hutan pengunungan (Sastrapradja,
Afriastini, Darnaedi, dan Widjaya, 1979). Indonesia sebagai negara yang beriklim
tropis, mempunyai sejumlah gunung yang sesuai untuk tempat hidup tumbuhan paku.
Salah satunya adalah Gunung Singgalang. Gunung Singgalang terletak di provinsi
Sumatera Barat, Indonesia dengan ketinggian 2,877 mdpl dan memiliki kelembaban
yang tinggi (National Geographic Indonesia, 2007).
Keanekaragaman tumbuhan paku di hutan pegunungan sangat tinggi hal ini
dikarenakan tumbuhan paku menyukai tempat yang memiliki naungan (LIPI, 1980).
Salah satu contohnya adalah famili Aspleniaceae. Famili ini biasa dikenal dengan
sebutan P
? aku
sarang? atau S
? pleenworth?
Holltum (1967) menyatakan Famili
Aspleniaceae terhimpun dalam satu genus Asplenium dengan jumlah jenis yang
sangat besar (650 jenis) dan di kawasan Malaya ditemukan 27 spesies.
Sebaran Asplenium yang luas tidak terlepas dari bentuk hidupnya yang
beragam. Jenis ini memiliki bentuk hidup terestrial di tanah, menempel di batu dan
epifit, namun rata-rata hidup secara epifit (Holltum, 1967). Umumnya karakter
morfologi yang dimiliki inang tempat tumbuhnya adalah pohon yang mempunyai
batang yang besar, kulit yang kasar dan berlekuk, serta memiliki cabang yang besar
(Hariyadi, 2000).
Selain memiliki sebaran yang luas, Jenis Asplenium juga memiliki manfaat
bagi masyarakat. Jenis pada famili Aspleniaceae yang sering dimanfaatkan
masyarakat adalah Asplenium nidus. Di kawasan Malaya Asplenium nidus digunakan
2
sebagai obat untuk meningkatkan pertumbuhan rambut (De Winter dan Amoroso,
2003). Rahajoe (2004) menambahkan Asplenium nidus juga dapat dijadikan sebagai
komoditas perdagangan internasional. Beberapa jenis dari famili Aspleniaceae
memiliki peranan penting di alam. Ellwood, Jones dan Foster, (2002) menyatakan
ada sekitar 41.000 mirkoorganisme dalam sistem perakaran Asplenium nidus dengan
diameter akar berbeda-beda. Mardiya (2012) menambahkan Asplenium nidus dan
Asplenium phlytidis sebagai jenis paku yang banyak ditemukannya koloni?koloni
semut.
Informasi mengenai jenis-jenis Asplenium di wilayah pegunungan Sumatera
Barat belum banyak dilakukan. Sebelumnya, Mildawati, Arbain dan Fitrah (2013)
melakukan penelitian mengenai jenis pada Asplenium di kawasan Gunung Tandikek
Sumatera Barat. Beberapa penelitian tentang tumbuhan paku famili Aspleniaceae
yang telah dilakukan diantaranya Mitsuta, Kato dan Iwatsuki (1980) melakukan
penelitian dengan melihat struktur stele dari famili Aspleniaceae. Mudiana (2008),
melaporkan 160 individu Asplenium nidus tumbuh pada 14 jenis pohon inang yang
terdiri dari 66 individu pohon. Rahajoe (2004) melaporkan ada 12 jenis paku sarang
burung yang memiliki potensi dibidang perdagangan tanaman hias. Sedikitnya
pengetahuan mengenai famili ini pada hutan pegunungan mendorong perlunya
dilakukan penelitian mengenai Jenis-jenis Asplenium (Aspleniaceae) di Gunung
Singgalang Sumatera Barat.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dirumuskan permasalahan
yang akan dijawab melalui penelitian ini sebagai berikut:
1. Apa saja jenis?jenis Asplenium (Aspleniaceae) di kawasan Gunung Singgalang
Sumatera Barat?
3
2. Apa saja karakteristik morfologi pembeda antar jenis Asplenium (Aspleniaceae) di
Gunung Singgalang Sumatera Barat?
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui jenis-jenis Asplenium (Aspleniaceae) yang berada di Gunung
Singgalang Sumatera Barat.
2. Mendiskripsikan karakteristik dari jenis-jenis Asplenium (Aspleniaceae) yang di
temukan di Gunung Singgalang Sumatera Barat.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta gambaran tentang
tumbuhan paku Asplenium (Aspleniaceae) di Gunung Singgalang. Serta memberikan
masukan bagi masyarakat, pemerintah dan instansi atau lembaga terkait pengelolaan
dan pengembagan serta konservasi tumbuhan paku khususnya Asplenium.