kepmensos NO 78 TAHUN 1993

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
DAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 78 TAHUN 1993
39 / HUK / 1993
TENTANG
PEMBINAAN ORGANISASI SOSIAL / LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
MENTERI DALAM NEGERI RI DAN MENTERI SOSIAL RI
Menimbang
a.bahwa pelaksanaan Pembangunan Nasional sebagaimana diamanatkan oleh GBHN
1993 diselenggarakan oleh masyarakat dan Pemerintah ;
b.bahwa untuk maksud tersebut Pemerintah berkewajiban untuk memberikan
pengarahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang mendorong peranserta aktif
masyarakat ;
c.bahwa Organisasi Sosial / Lembaga Swadaya Masyarakat yang selanjutnya disebut
Orsos/LSM di bidang usaha kesejahteraan sosial sebagai wadah kelembagan peranan
dan partisipasi masyarakat semakin tumbuh dan berkembang, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif ;
d.bahwa untuk meningkatkan efektifitas fungsi dan peranan Orsos/LSM tersebut
segabai wadah kelembagaan partisipasi masyarakat, di pandan g perlu untuk
meningkatkan koordinasi pembinaan baik secara umum maupun teknis ;
e.bahwa sehubungan hal-hal tersebut di atas perlu metapkan Keputusan Bersama

antara Menteri Dalam Negeri RI dan Menteri Sosial RI.
Mengingat :
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1954 tentang Undian ( Lembaran Negara Tahun
1954 Nomor 75, tambahan Lembaran Negara Nomor 623 ) ;
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1961 tentang Pengumpulan Uang atau Barang (
Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 214, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2273 )
;
Undang - undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok - pokok Pemerintahan di Daerah
( Lembaran Negara tahun 1974 Nomor 38, tambahan Lembaran Negara Nomor 3037 ) ;
Undang - undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan - ketentuan Pokok
kesejahteraan Sosial ( Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 53, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3039 ) ;
Undang- undang Nomor 5 tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa ( Lembaran Negara
Tahun 1979 Nomor 56, YTambahan Lembaran Negara Nomor 3153 ) ;
Undang - undang Nomor 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi Kemasyarakatan (

Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3298 ) ;
Peraturan PemerintahNomor Nomor 29 Tahun 1980 tentang Pelaksanaan
Pengumpulan Sumbangan ( Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3175 ) ;

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 Tentang Koordinasi Kegiatan Instansi
Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3373 ) ;
Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 1973 Tentang Penertiban Penyelenggaraan
Undian ;
Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Organisasi
Departemen ;
Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 1980 Tentang Penyempurnaan dan Peningkatan
Fungsi Lembaga Sosial Desa Menjadi Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa ;
Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1984 Tentang Susunan Organisasi Departemen ;
Keputusan Presiden Nomor 96/M/Tahun 1993 Tentang Pembentukan Kabinet
Pembangunan IV ;
Keputusan Menteri Sosial Nomor 40/HUK/KEP/X/1980 Tentang Organisasi Sosial ;
Keputusan Menteri Sosial Nomor 15 Tahun 1983 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Sosial ;
Keputusan Menteri Sosial Nomor 16 Tahun 1984 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Departemen Sosial di Provinsi dan Kantor Departemen Sosial di
kabupaten /Kotamadya ;
Keputusan Menteri Sosial Nomor 54/HUK/KEP/IX/1984 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Tata Cara Penerimaan dan Penggunaan Bantuan Luar Negeri oleh Badan-badan Sosial

;
Keputusan Menteri Sosial Nomor 58/HUK/KEP/IX/1984 Juncto Keputusan Menteri
Sosial Nomor37/HUK/1993 Tentang Dewan Nasional Indonesia Uuntuk Kesejahteraan
Sosial ;
Keputusan Menteri Sosial Nomor A/A-38-VI\92/MS Tentang Pengukuhan Susunan
Pengurus dengan Anggaran Dasar Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan
Sosial ;
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 1984 Tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja LEmbaga Ketahanan Masyarakat Desa ;
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 1989 Tentang Tim Pembina
Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa ;
Keputusa nMenteri Dalam Negeri Nomor 92 Tahun 1992 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen dalam Negeri ;
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 1993 tentang Struktur dan Tata
Kerja Kecamatan.
Menetapkan :
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI RI DAN MENTERERI SOSIAL RI
TENTANG PEMBINAAN ORGANISASI SOSIAL / LEMBAGA SWADAYA
MASYARAKAT.


BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan Bersama ini yang dimaksud dengan :
Organisasi Sosial adalah Lembaga/Yayasan/Perkumpulan Sosial yang di bentuk oleh
masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang
berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam melaksanakan Usaha
Kesejahteraan Sosial (UKS) ; yang selanjutnya disingkat Orsos.
Lembaga Swadaya Masyarakat adalah Organisasi/Lembaga yang dibentuk oleh
anggota masyarakat Warganegara Republik Indonesiasecara sukarela atas kehendak
sendiri dan berminat serta bergerak di bidang UKS yang ditetapkan oleh
Organisasi/Lembaga sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam uapya meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengabdian
secara swaday; yang selanjutnya disingkat LSM.
Usaha-usaha kesejahteraan sosial adalah semua upaya program dan kegiatan yang
ditujukan untuk mewujudkan, membina, memelihara, memulihkan dan mengembangkan
kesejahteraan sosial. Dalam pengertian ini termasuk pula usaha-usaha pengembangan
masyarakat.
Pembinaan adalah setiap bentuk upaya untuk membimbing, mengayomi dan
mendorong Orsos/LSM kearah pertumbuhan yang sehat dan mandiri, mampu berperan

serta dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tujuan pembentukannya dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan nasional.
Pembinaan umum adal pembinaan di bidang politik dalam rangka memantapkan
kesadaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945, menjamin persatuan dan kesatuan bangsa berperanserta secara aktif
dalam pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.
Pembinaan tehnis adalah suatu upaya mengarahkan dan mengembangkan program /
kegiatan Orsos/LSM yang bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial yang
berkaitan dengan sifat kekhusan Orsos/LSM yang bersngkutan yang meliputi
pendataan kelembagaan organisasi, perencanaan , pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan, pembinaan lanjut.
Pasal 2
Orsos/LSM sebagaimana dimaksud dalam pasal 1, angka 1 dan 2 termasuk Orsol/LSM
yang mempunyai fungsi koordinatif meliputi Dewan Nasional Indonesia untuk
Kesejahteraan Sosial (DNIKS), Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial
(BKKKS), Koordinator kegiatan Kesejahteraan Sosial (KKKS), dan Lembaga Ketahanan
Masyarakat Desa (LKMD).

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 3
Pembinaan dimaksudkan untuk mengembangkan dan mendayagunakan peranan
Orsos/LSM sebagai wahana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bidang
kesejahteraan sosial.
Pasal 4
Pembinaan bertujuan untuk meningkatnya peranan Orsos/LSM sebagai mitra yang
membantu dan bersama-sama pemerintah dalam melaksanakan pembangunan Bidang
Kesejahteraan Sosial yang bermanfaat bagi kepentingan kesejahteraan sosial
masyarakat dalam lingkup pembangunan nasional.
BAB III
RUANG LINGKUP PEMBINAAN
Pasal 5
Ruang lingkup pembinaan meliputi :
a.Pendatan/pemetaan potensi, posisi keberadaan Orsos/LSM;
b.Pembinaan dan pengembangan fungsi dan status Orsos/LSM;
c.Hubungan Orsos/LSM dengan instansi pembina ( Departemen Dalam Negeri dan
Departemen Sosial );
d.Pengaturan hak dan kewajiban Orsos/LSM;
e.Pemantapan mekanisme koordinasi dan prosedur kerja bagai Orsos/LSM dengan
Departemen Sosial dan Departemen Dalam Negeri.

BAB IV
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 6
Tugas dan tanggung jawab Departemen dalam Negeri selaku Pembina Umum meliputi :
a.Melakukan pembinaan umum dalam rangka memantapkan kesadaran hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b.Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan secara periodik dan berjenjang
dalam rangka melaksanakan pembinaan umum.
Pasal 7
Tugas dan tanggung jawab Departemen Sosial selaku Pembina teknis meliputi :
a.Melakukan perencanaan pembinaan, bimbingan, penyuluhan serta pengembangan
dan pembinaan lanjut peran dan fungsi Orsos/LSM;
b.Melaksanakan pembinaan, bimbingan, penyuluhan serta pengembangan dan
pembinaan lanjut peran dan fungsi Orsos/LSM;
c.Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pembinaan, bimbingan,

penyuluhan serta pengembangan pembinaan lanjut peran dan fungsi Orsos/LSM.
Pasal 8
Tugas dan tanggung jawab bersama Departemen Dalam Negeri dan Departemen
Sosial meliputi :

a.Melakukan pendataan dan pendaftaran ORsos/LSM sesuai dengan fungsi dan
perannya;
b.Menyelenggarakan koordinasi pendataan /pemetaan terhadap posisi, eksistensi, dan
misi Orsos/LSM sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing instansi
guna memaksimalkan peran dan fungsi instansi terkait dengan Orsos/LSM;
c.Mengadakan tukar menukar informasi dan melakukan konsultasi terhadap
perkembangan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing instansi guna
meningkatkan pelaksanaan mekanisme koordinasi antar Orsos/LSM;
d.Mengusahakan terciptanya iklim yang kondusif bagi tercapainya suasana yang
memungkinkan Orsos/LSM dapat melaksanakan fungsi dan peranannya secara optimal
di bidang UKS sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;
e.Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
BAB V
AZAS, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ORSOS/LSM
Pasal 9
1.Setiap Orsos/LSM harus berazaskan Pancasila dan UUD 1945.
2.Tugas dan tanggung jawab Orsos/LSM adalah :
a.Setiap Orsos /LSM wajib mendaftarkan diri sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku;
b.Membantu dan bersama-sama Pemerintah melaksanakan UKS secara dinamis dan

bertanggung jawa, berdasarkan prinsip-prinsip keswadayaan menju kemandirian;
c.Melaksanakan program UKS sesuai dengan fungsi dan peranan masing-masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d.Membina dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan pemerintah dan
sesama Orsos/LSM demi terlaksananya program UKS sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
e.Melaporkan program dan kegiatannya kepada instansi Pembina Umum, instansi
Pembina Tehnis dan masyarakat secara periodik dan berjenjang;
f.Berkoordinaso dengan LKMD tentang perencanaan dan pelaksanaan UKS di
Desa/Kelurahan.
Pasal 10
Untuk melaksanakan UKS, Orsos/LSM menggali dan mendayagunakan potensi dan
sumber dana yang dimanfaatkan secara bertanggung jawab berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 11
Orsos/LSM yang berfungsi koordinatif di berbagai jenjang mengkoordinasikan kegiatan

UKS dari Orsos /LSM secara dinamis dan bertanggung jawab berdasarkan prinsip
keswadayaan menuju kemandirian.
Pasal 12

Dalam melaksanakan fungsi dan peranannya, Orsos/LSM wajib mengutamaka n
kepentingan nasional, menjaga dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
rangka memelihara integritas dan ketahanan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
BAB VI
MEKANISME KERJA
Pasal 13
Pelaksanaan pembinaan umum maupun pembinaan tehnis kepada Orsos/LSM
dilakukan baik secara bersama-sama atau sendiri-sendiri melalui kegiatan konsultatif
dan koordinatif fungsional secara berjenjang.
Pasal 14
Hubungan antara Orsos/LSM dengan Instansi Pembina bersifat konsultatif dan
koordonatif fungsional secara berjenjang.
Pasal 15
Hubungan antar Orsos/LSM bersifat konsultatif dan atau koordinatf secara berjenjang.
Pasal 16
Hubungan antara Orsos/LSM dengan Orsos Koordinatif sebagaimana dimaksud pada
pasal 2, bersifat konsultatif dan atau koordinatif fugnsional secara berjenjang.
BAB VII
PEMBIAYAAN

Pasal 17
Segala pembiayaan yang timbul akibat ditetapkannya keputusan bersama ini sepanjang
yang menyangkut tugas dan tanggung jawab Instansi Pembina, dibebankan kepada
anggaran masing-masing Departemen dalam Negeri dan Departemen Sosial.
BAB VIII
PELAKSANAAN
Pasal 18
Keputusan Bersama ini dilaksanakan berdasarkan petunjuk pelaksanaan sebagaimana
terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan bersama ini.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN

pasal 19
Semua ketentuan yang ada dan berlaku yang berkaitan dengan keterpaduan
pembinaan terhadap Orsos/LSM, tetap berlaku selama dan sepanjang tidak
bertentangan dengan Keputusan Bersama ini.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Keputusan Bersama ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 25 September 1993
MENTERI SOSIAL RI
DTO
INTEN SOEWENO
MENTERI DALAM NEGERI RI
DTO
MOH.YOGIE S.M