Tinjauan Yuridis Perjanjian Waralaba Terhadap Pelanggaran Hak dan Kewajiban Oleh Penerima Waralaba Dalam Hal Tidak Diteruskannya Usaha Waralaba.

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN WARALABA TERHADAP
PELANGGARAN HAK DAN KEWAJIBAN OLEH PENERIMA WARALABA
DALAM HAL TIDAK DITERUSKANNYA USAHA WARALABA

ABSTRAK
Bidang usaha yang semakin luas menyebabkan semakin
bervariatifnya cara untuk memperluas bisnis. Salah satu bentuk
pengembangan untuk memperluas bisnis yang diminati saat ini yaitu dengan
menggunakan sistem bisnis waralaba (franchise). Sistem bisnis waralaba
merupakan format bisnis yang telah terbukti mampu meningkatkan
akselerasi pengembangan perekonomian dan merupakan sistem yang tepat
bagi terciptanya kesempatan berusaha. Namun dalam praktiknya, sistem ini
sering kali menimbulkan masalah terutama dalam hal tidak diteruskannya
usaha waralaba oleh penerima waralaba sebelum jangka waktu perjanjian
berakhir. Tujuan penelitian ini : pertama, untuk mengetahui, memahami, dan
menganalisis perlindungan hukum bagi pemberi waralaba dalam hal tidak
diteruskannya usaha waralaba oleh penerima waralaba sebelum jangka
waktu berakhir. Kedua untuk mengetahui, memahami, dan menganalisis
bentuk-bentuk tanggung jawab hukum penerima waralaba dalam hal tidak
diteruskannya usaha waralaba sebelum jangka waktu perjanjian berakhir.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

bersifat deskriptif yaitu memberikan gambaran menyeluruh dan sistimatis
tentang perlindungan hukum bagi pemberi waralaba dan tanggung jawab
hukum penerima waralaba dalam hal tidak diteruskannya usaha oleh
penerima waralaba dikaitkan dengan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun
2007 Tentang Waralaba (PP Waralaba) dan Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHPerdata) dengan menggunakan metode pendekatan yuridis
normatif, dengan menitikberatkan pada penelitian kepustakaan ditambah
dengan penelitian lapangan yang hasilnya disesuaikan dengan metode
kualitatif normatif.
Hasil penelitian menunjukan : pertama, bahwa tidak ada ketentuan
dalam PP waralaba yang memberikan perlindungan hukum, sedangkan
ketentuan dalam KUHPerdata memberikan perlindungan hukum bagi
pemberi waralaba dalam hal tidak diteruskannya usaha oleh penerima
waralaba. Kedua, bentuk tanggung jawab hukum penerima waralaba
berdasarkan PP Waralaba hanya sebatas klausul yang terdapat dalam
perjanjian waralaba. Adapun tanggung jawab hukum penerima waralaba
berdasarkan KUHPerdata berupa pembayaran ganti kerugian kepada
pemberi waralaba yang diatur dalam Pasal 1267 KUHPerdata.

iv