Kampanye Beretika.

Pikiran R,akyat
o Sabtu o

(8 Selasa o Rabu o Kamis () Jumat
4

6

5
20

OMar

7
22

21
.:J Apr

OMei


8
23

9

8JIln

26

25
OJul

12

11

10
24

1.3

27

OSep

OAgs

Minggu

14
28

OO,t

16

15
29
ONov

31


30
ODes

fI(ampanye Beretil~a
---Oleh MONANGSITORUS
.'

FSKI Komisi Pemilihan Umum baru
menetapkan masa
kampanye pemilil;lan presiden
2 Juni sampai dengan 4 Juli
2009, maju dari jadwal semula
(12 Juni 2009), namun dialog
calon presiden dengan Kamar
Dagang dan Industri (Kadin)
Indonesia telah dilakukan untuk menguji kemampuan para
kandidat dalam menyampaikan visi dan misinya di depan
pelaku dunia usaha. Para kandidat yang akan bertarung 8
Juli 2009 telah mematok angka pertumbuhan ekonomi mereka. Pasangan JK-Wm dengan

nomor urut 3 yang diusung
GOlkar dan Hanura mematok
pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2011. Pasangan SBYBoediono dengan nomor urut 2
yang diusung 23 parpol pendukung mematok pertumbuhan
ekonomi 7 persen pada akhir
2014. Sementara Mega-Pro dengan nomor urut 1 yang diusung PDIP dan Gerindra serta
didukung tujuh parpol meinatok pertumbuhan ekonomi minimal10 persen pada 2013.
Seusai dialog, beberapa hari
kemudian para kandidat mulai
menyerang dan menyikapi isu
pertumbuhan ekonomi yang
ditetapkan para kandidat. Ada
yang menyatakan tidak realistis dua digit, atau jangan
mengharapkan "angin surga",

M

,

,


- -- ----

-- -

hal itu tidak mungkin tercapai.
Ada yang mengatakan "neoliberal tidak penting" justru lebih penting "ekonomi kerakyatan".
Sebetulnya, bila diibaratkan
kampanye beretika seperti "reI
kereta" yang memiliki rangkaian gerbong yang stabil, mengikat, perman en. Kampanye
beretika juga ada sanksi, transparan, terukur, bersikap adil,
dan mengandung sistem nilai
sebagai pijakan standar moral
yang harus dijagajdipelihara
sehingg~ kereta dapat melaju
kencang dengan membawa penumpang lebih dari 220 jutajiwa ke arah tujuan yang dicitacitakan.
Inilah kira-kira yang perlu
dibangun para tim kampanye
ketiga kandidat. Mereka harus
duduk satu meja menetapkan


K lip i n 9 Hum 0 5 Un pod

syarat-syarat, merumuskan dalam bentuk kesepakatan dan
diterima bersama untuk menghindari ketidaketisan
dan
black campaign. Kesepakatan
tak sekadar menghidari black
campaign, tapi sekaligus mencegah kecurangan. Misalnya-,
tidak menggunakan kekuatan
TN! dan Polri maupun fasilitas
negara. Demikian juga presiden clan wakil presiden tak boleh menggunakan kunjungan
ke daerah untuk kampanye.
Sebab, di mata publik ketika
menjelang pemilihan presiden,
pejabat negara dinilai sibuk dengan kunjungan clan silaturahmi ke tokoh dan ,komunitas.
Oleh karena itu, perilaku dan
sikap para politisi yang tidak
konsisten menjaga etika gesungguhnya haruslah dijadikan pembelajaran. Kampanye
beretika justru harus ditularkan kepada generasi muda sebagai oHai-oHailuhur berbangsa clanbemegara.

Etika
Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani Kuno
ethos yang berarti pagar pembatas t~mak agar temak tersebut tidak berkeliaran seenaknya. Walaupun pintu pagar tidak dikunci tetapi temak yang
berada dalam lingkaran pagar
tidak berani keluar pagar. Dengan kata lain, ternak tersebut
sudah terbiasa untuk memperhatikan batas yang telah diten~
tukan meskipun pintu pagar

2009

I

temak terbuka.
Jika dihubungkan dengan
. etika kampanye yang akan dilakukan para tim kampanye,
etika merupakan ajaran tentang tingkah laku untuk bisa
membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Yang
baik adalah yang boleh dilakukan dan salah adalah harus dihindarkan atau tidak dilakukan. ltulah nilai perilaku para
tim kampanye yang harus dijunjung negarawan agar rakyat
semakin mencintainya.

Tegasnya, inti etika adalah
kekuatan mental dan ketinggian moral para kandidat yang
akan berkampanye. Kandidat
dan tim kampanye yang memiliki etika dan moral akan
menghormati dan melakukan
perbuatannya sesuai dengan
norma atau butir-butir kesepakatan yang telah ditetapkan,
dan berusaha mempertahankannya. Etlk3.harus dinomorsatukan dan menjadi pembim"
bing dalam setiap aktivitas
kampanye, bemegara, dan berbangsa. Jadi, tidak sekonyongkonyong perilaku dan sikap
politikus pemimpin bangsa ini
bisa berubah-ubah, yakni hari
ini lain, besok atau lusa lain
pilla dikatakan dan dilakukan.
Kampanye beretika akan
mempunyainilai, jika memberi manfaatbesar untuk berdemokrasi dan menyejahterakan
bangsa dan negara, bukan semata-mata kepeatingan tim
sukses yang ingin -sukses.
~- Ha-


nya kandidat yang memiliki
etika1ahyang membuat konstituen gampang membuat pilihannya di bilik suara.
Meskipun kampanye akan
dimulai dalam waktu dekat.
Namun, jika ada "semangat"
duduk bersama para tim kampanye tidak akan inerintangi
jalannyapilpres.Thejounding
fathers bangsa ini juga menyadari, sebaik apa pun susunan
(sistem) kenegaraan, tentu ada
saja ruang bagi kemungkinan
tumbuhnya persemaian segala
bentuk ketidalgujuran, keserakahan, dan ketamakan. ltu sebabnya, dalam Penjelasan
UUD 1945,butir N ditegaskan,
"... meskipun Undang-Undang
Dasar itu tidak sempurna,
akan tetapi jikalau semangat
para penyelenggara pemerin..
tahan baik, UU itu tidak akan
merintangi jalannya negara, jadi yang paling penting ialah semangat "
Apa yang terjadi pada masa

kampanye Pemilu 2004, dengan segudang pelanggaran
dan ketidakjujuran itu pertanda terabaikannya unsur moralitas dan etika, sehingga kampanye yang dibangun waktu
itu, tidak sedap dipandang mata. Padahal, kampanye yang
beretika salah satu unsur resep
panjang umur berdemokrasi.***
Penulis, dosen kandidat
Doktor 11mu Administrasi
PascasaTjana Unpad.

=>IOI
_