PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE DAN PERKEMBANGAN TITIK PUSAT PERDAGANGAN SERTA POLA KONSUMSI DAN BELANJA MASYARAKAT DI KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG Brian Yogaswara C. brianyogaswaragmail.com Erlis Saputra erlissaputragmail.com Abstract - PEMBANG

PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE DAN PERKEMBANGAN TITIK PUSAT
PERDAGANGAN SERTA POLA KONSUMSI DAN BELANJA MASYARAKAT DI KECAMATAN
MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

Brian Yogaswara C.
[email protected]
Erlis Saputra
[email protected]
Abstract
Artos existence in Magelang cause various effects. This research is conducted with purposes:
(1)knowing trade centers development before and after Artos was built, (2)knowing Mertoyudan
society’s perception on Artos development, (3)knowing society’s consumption and expenditure pattern
in Mertoyudan before and after Artos was built.
This research was conducted by using qualitativeand quantitative method. The data collection
was completed by interviewing the respondents, observing trade centers distribution and
documentation. Analyzing technique used in this research is descriptive.
The results showed that:(1)Trade centers location before Artos was built tended to be
spreading. After Artos was built, trade centers were built near the main road. (2)Most of the society is
agree with the construction of Artos. However, most of the society do not agree if another mall is
added, because it could decrease comfort in Magelang. (3)There is expenditure differences of
Mertoyudan society in 2008 to 2014. This expenditure difference caused by the increasing of various

means for needs fulfillment and expenditures.
Keywords: Trade Center, Mall, Consumption, Perception
Abstrak
Munculnya Mall Armada Town Square (Artos) di Magelang menimbulkan berbagai dampak dari
pembangunan mall tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1)Mengkaji perkembangan titik pusat
perdagangan sebelum dan sesudah dibangunnya Mall Artos, (2) Mengetahui persepsi masyarakat terhadap
pembangunan Mall Artos, (3) Mengetahui pola konsumsi masyarakat sebelum dan sesudah dibangunnya Mall
Artos.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan melakukan interview terhadap responden, observasi sebaran pusat perbelanjaaan dan
dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Setelah dibangunnya Mall, pusat perdagangan muncul di
sekitar Mall dan dekat dengan jalan utama. (2) Sebagian besar masyarakat setuju akan dibangunnya Mall
Artos di Magelang. Namun, masyarakat tidak setuju jika ditambah Mall lagi di Magelang karena akan
mengurangi kenyamanan di Magelang. (3)Terdapat perbedaan tingkat pengeluaran masyarakat pada tahun
2008 sampai 2014. Perbedaan ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat. Dengan begitu dapat
dikatakan bahwa pola konsumsi masyarakat semakin meningkat.

Kata kunci: Pusat Perdagangan Mall, Konsumsi, Persepsi


1

PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN

Mall merupakan kompleks
perbelanjaan
terencana,
dengan
pengelolaan yang bersifat terpusat,
dengan sistem menyewakan unit-unit
kepada pedagang individu, sedangkan
pengawasannya
dilakukan
oleh
pengelola yang bertanggung jawab
secara
menyeluruh
(Beddington,

1982). Pembangunan mall merupakan
salah satu tanda perkembangan kota.
Dibangunnya sebuah mall dapat
berpengaruh terhadap budaya atau
kebiasaan masyarakat di daerah
tersebut.
Perkembangan mall yang
cukup pesat di beberapa wilayah di
Indonesia juga dipengaruhi oleh
beragamnya aktivitas yang dilakukan
masyarakat di dalam mall selain untuk
berbelanja, yaitu rekreasi atau untuk
mencari hiburan. Beddington (1982)
juga menyatakan bahwa masyarakat
berkunjung ke pusat perbelanjaan
bukan hanya berbelanja tetapi juga
untuk rekreasi.
Tujuan dari penelitian ini
adalah : (1)Mengkaji perkembangan
titik pusat perdagangan sebelum dan

sesudah dibangunnya Mall Armada
Town
Square
Magelang,
(2)
Mengetahui persepsi masyarakat
Kecamatan Mertoyudan terhadap
pembangunan Mall Armada Town
Square, (3) Mengetahui pola konsumsi
atau pola berbelanja masyarakat
Kecamatan Mertoyudan sebelum dan
sesudah dibangunnya Mall Armada
Town Square.

Menurut Sugiyono (2009),
metode penelitian merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data yang
valid dengan tujuan atau kegunaan
tertentu. Penelitian ini dilakukan di
Kecamatan Mertoyudan. Data yang

digunakan berupa data primer dan
data sekunder. Data primer ini
didapatkan dari:
a. Interview
Interview atau wawancara adalah
percakapan yang dilakukan dengan
maksud
tertentu.
Percakapan
dilakukan oleh dua pihak yaitu
pewawancara (interviewer) dan yang
diwawancara (interviewee). Menurut
Yunus
(2010),
agar
kegiatan
wawancara yang dilakukan efektif ada
beberapa tahap yang harus dialui,
yaitu mengenalkan diri, menjelaskan
maksud kedatangan, menjelaskan

materi wawancara, dan mengajukan
pertanyaan.
Metode ini digunakan untuk
memperoleh informasi-informasi dari
masyarakat mengenai persepsi mereka
terhadap dibangunnya Mall Armada
Town Square Magelang. Responden
yang
diwawancara
merupakan
penduduk yang berada di sekitar Mall
Armada Town Square di Kecamatan
Mertoyudan yang dipengaruhi oleh
keberadaan Mall berdasarkan radius
tertentu.
b. Observasi
Observasi yang dilakukan berupa
pengamatan
langung
mengenai

lingkungan fisik dari daerah penelitian
atau kegiatan penduduk yang sedang
2

berjalan di daerah penelitian. Bungin
(2007) membagi observasi menjadi
beberapa bentuk, yaitu observasi
partisipasi, observasi tidak terstruktur,
dan observasi kelompok. Observasi
yang dilakukan dalam penelitian ini
merupakan observasi tidak terstruktur,
karena
peneliti
melakukan
pengamatan tanpa menggunakan
pedoman observasi serta berdasarkan
penrkembangan yang ada di lapangan.
Observasi yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu untuk mengetahui
persebaran lokasi pusat perbelanjaan

yang
digunakan
penduduk
di
Kecamatan Mertoyudan. Selain itu
juga untuk mengetahui permasalahan
atau isu yang ada di dalam masyarakat
kaitannya dengan pola konsumsi atau
persepsi masyarakat mengenai Mall
Artos.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakukan
berupa pencatatan kejadian penting
atau fenomene-fenomena yang terjadi
di
daerah
penelitian
dengan
menggunakan alat-alat dokumentasi
seperti kamera dan buku catatan.

Dokumentasi
dilakukan
saat
wawancara
terhadap
responden
dilakukan dan saat penentuan pusat-

pusat
perbelanjaan
penelitian.

di

daerah

Populasi dari penelitian ini
adalah seluruh penduduk yang berada
di Kecamatan Mertoyudan. Jumlah
penduduk di Kecamatan Mertoyudan

adalah sebanyak 104.761 jiwa. Dari
seluruh populasi penelitian tersebut
diambil 40 responden sebagai sampel.
30 sampel merupakan jumlah sampel
minimum yang dapat mewakili
seluruh populasi (Sugiyono, 2009),
sedangkan 10 sampel digunakan
sebagai sampel tambahan. Pada
penelitian
ini,
satuan
analisis
penelitian adalah rumah tangga
sebagai responden.
Penentuan
responden
dilakukan dengan teknik purposive
sampling. Jumlah sampel yang
diambil yaitu 40 responden yang
dibagi dalam beberapa kelas yaitu

penduduk yang berada pada radius 8 km dari Mall Artos, dengan
masing-masing kelas mempunyai 8
buah sampel (Gambar 1). Kecamatan
Mertoyudan dipilih menjadi sampel
karena Mall Armada Town Square
berada di Kecamatan Mertoyudan.

3

Gambar 1. Peta sebaran responden

4

HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan
titik
pusat
perdagangan
Sebelum Artos dibangun, pusat
perbelanjaan yang dikunjungi oleh
penduduk di Kecamatan Mertoyudan

berupa pasar tradisional yang terletak
menyebar Setelah dibangun Artos,
pusat
perbelanjaan
modern
bermunculan di sekitar Mall Artos.
Semua pusat perbelanjaan baru yang
dibangun setelah Artos berdiri

Gambar 2. Peta pertambahan pusat perbelanjaan tahun 2011-2014

5

merupakan ruko-ruko yang
berisi minimarket dan swalayan.
Hampir seluruh pusat perbelanjaan
modern tersebut berada di jalan utama
dan berada di sekitar Mall Artos. Hal
ini dikarenakan lokasi tersebut
dianggap
strategis
sehingga
memudahkan akses menuju kesana.
Selain itu, pusat perbelanjaan modern
ini letaknya dekat dengan Mall Artos.
Berdasarkan hal tersebut, dapat
disimpulkan bahwa berdirinya pusatpusat perbelanjaan modern ini
dipengaruhi oleh keberadaan Mall
Artos di Magelang.
.
Pola konsumsi masyarakat
Pola konsumsi responden
dapat dikatakan mengalami perubahan
dari tahun 2008 hingga tahun 2014.
Hal ini dapat dilihat dari perbedaan
tingkat pengeluaran
atau total
pengeluaran dari sebanyak 40
responden. Berdasarkan Tabel 1, pada
tahun 2008 nilai total pengeluaran
sebesar Rp 59.925.000, dengan
peruntukan
pengeluaran
untuk
makanan sebesar Rp 27.350.000 atau
sebesar 45,64% dan peruntukan untuk
non makanan sebesar Rp 32.575.000
atau sebesar 54,36%. Pada tahun 2014
nilai presentase tersebut berubah,
presentase
pengeluaran
untuk
makanan turun menjadi 38,81%, dan
presentase pengeluaran untuk non
makanan naik menjadi 61,19%. Hal
tersebut
menandakan
bahwa
kebutuhan non makanan meningkat
menjadi lebih banyak atau lebih
bervariasi.
Besarnya
konsumsi
atau
pengeluaran responden mempunyai
hubungan yang berbanding lurus

dengan
pendapatan
responden.
Semakin besar pendapatan maka akan
semakin besar pula tingkat konsumsi
atau
pengeluaran
masyarakat.
Demikian pula sebaliknya, semakin
kecil pendapatan masyarakat, maka
akan semakin kecil pula tingkat
konsumsi
atau
pengeluaran
masyarakat.
Tabel 1. Jumlah pengeluaran makanan
dan non makanan
2008
Penge
luaran

2014

Jumlah
(Rp)

Persen

Jumlah
(Rp)

Persen

Maka
nan

27.350.000

45,64

3.160.0000

38,81

Non
Maka
nan

32.575.000

54,36

49.820.000

61,19

Total

59.925.000

100

81.420.000

100

Persepsi Masyarakat
Sebagian besar masyarakat
setuju dengan dibangunnya Mall
Armada Town Square, karena dapat
menciptakan sarana hiburan bagi
masyarakat sekitar. Masyarakat bisa
berbelanja, mengasuh anak dan
melakukan banyak hal di Mall Artos
sehingga menambah hiburan bagi
mereka.
Suatu kota besar sering
diartikan bahwa akan banyak pusat
perbelanjaan sebagai pusat kegiatan
masyarakat di dalamnya. Tetapi
dengan adanya pertumbuhan pusatpusat perbelanjaan yang semakin
6

banyak tidak selalu membawa dampak
baik bagi masyarakatnya. Begitu juga
dengan keberadaan Mall Artos
tersebut. Meskipun lokasi mendukung
untuk dibangun mall baru, tetapi tidak
semua masyarakat menginginkan
penambahan pusat perbelanjaan baru
muncul
kembali,
karena
akan
mengurangi
kenyamanan
di
Magelang.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Lokasi pusat-pusat perdagangan
sebelum dibangunnya Mall Armada
Town Square cenderung menyebar,
namun setelah dibangunnya Mall
pusat-pusat perdagangan dibangun
di sekitar Mall dan dekat dengan
jalan utama. Hal ini dikarenakan
daerah di dekat jalan utama dan di
sekitar mall merupakan area yang
strategis.
2.

Persepsi masyarakat mengenai
dibangunnya Mall Artos adalah
sebagian besar masyarakat setuju
akan dibangunnya Mall Artos di
Magelang karena dapat digunakan
sebagai sarana hiburan. Barang
yang disediakan lengkap, sehingga
keberadaannya
perlu
dipertahankan. Selain itu, lokasi
Artos sudah tepat dan mudah
dijangkau. Sebagian masyarakat
mengaggap bahwa pembangunan
Mall Artos menambah lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat.
Meskipun begitu, sebagian besar
masyarakat tidak setuju jika
ditambah Mall di Magelang karena
akan mengurangi kenyamanan di

3.

Magelang. Untuk pasar tradisional,
masyarakat menganggap bahwa
pasar
tradisional
perlu
dipertahankan, karena merupakan
tempat belanja utama masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan dasar
mereka
Besarnya
konsumsi
atau
pengeluaran responden mempunyai
hubungan yang berbanding lurus
dengan pendapatan responden.
Semakin besar pendapatan maka
akan semakin besar pula tingkat
konsumsi
atau
pengeluaran
masyarakat. Dari tahun 2008
sampai 2014 semakin banyak
kebutuhan yang harus dicukupi
oleh
masyarakat.
Semakin
banyaknya kebutuhan responden
menandakan
perubahan
pola
konsumsi masyarakat. Munculnya
Mall baru di Magelang yang dibuka
pada tahun 2011 juga dapat
menjadi salah satu penyebab
bertambahnya
pengeluaran
masyarakat. Adanya mall yang
merupakan pusat perbelanjaan baru
di Magelang, sedikit banyak akan
memberi
pengaruh
pada
masyarakat dan menjadikan gaya
hidup sebagian masyarakat menjadi
lebih konsumtif. Mall menyediakan
berbagai macam fasilitas seperti
tempat belanja, tempat hiburan,
tempat makan, dan tempat bermain.
Kebutuhan masyarakat seakan
meningkat dan lebih bervariasi
karena mall menyediakan fasilitasfasilitas yang lengkap tersebut.
Pengaruh suatu obyek baru
diharapkan bisa menjadi sektor
yang dapat merubah kondisi
ekonomi masyarakat.

7

Saran
1. Lokasi pusat perbelanjaan tidak
hanya harus strategis untuk
mendapatkan keuntungan dari
pembeli, namun juga harus
memperhatikan
lingkungan
sekitar dan dampak yang akan
ditimbulkan.

Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi
Penelitian
Wilayah
Kontemporer.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar

2. Kebutuhan akan selalu meningkat
seiring dengan adanya kemajuan
teknologi dan masyarakat harus
dapat mengelola keungan dengan
baik agar pengeluaran tidak
melebihi penghasilan masyarakat.
3. Semakin
banyaknya
pusat
perbelanjaan
modern
akan
menyingkirkan keberadaan pasar
tradisional. Karena itu, perbaikan
kualitas dan pelayanan dari pasar
tradisional perlu ditingkatkan,
namun
masih
dengan
mengedepankan
harga
yang
terjangkau agar tidak kalah
bersaing dengan keberadaan pasar
modern.
DAFTAR PUSTAKA
.Beddington, Nadine. 1982. Belanja
Pusat-Desain dan Kontruksi.
Jakarta: Gramedia
Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian
Kualitatif:
Komunikasi
Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya.
Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung : Alfabeta

8

Dokumen yang terkait

IDENTIFIKASI POLA CURAH HUJAN PADA KONDISI EL-NINO MELALUI CITRA MODIS DI PROVINSI JAWA TIMUR

0 0 10

EKSTRAKSI TINGGI BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN FOTO UDARA ORTHO DAN DATA LIDAR Habibullah habibullahmail.ugm.ac.id Nur Mohammad Farda fardageo.ugm.ac.id ABSTRACT - EKSTRAKSI TINGGI BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN FOTO UDARA ORTHO DAN DATA LIDAR

0 2 8

PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SIG UNTUK PEMETAAN KERAWANAN PANGAN BERDASARKAN PENDEKATAN AGROEKOSISTEM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

0 0 10

ESTIMASI STOK KARBON HUTAN DENGAN MEMANFAATKAN CITRA LANDSAT 8 DI TAMAN NASIONAL TESSO NILO, RIAU

0 0 11

Aplikasi Teknik Penginderaan Jauh untuk Identifikasi Mulut Gua dan Sebarannya Di Kawasan Karst Daerah Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta oleh Efendi Saputra moong.86gmail.com Retnadi Heru Jatmiko retnadihugm.ac.id Abstract - Aplikasi Teknik Penginderaan Jauh

1 0 7

KARAKTERISTIK OSEANOGRAFIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP DISTRIBUSI DAN TUTUPAN TERUMBU KARANG DI WILAYAH GUGUSAN PULAU PARI, KABUPATEN KEP.SERIBU, DKI JAKARTA

0 0 9

KAJIAN KARAKTERISTIK, PERSEBARAN DAN KEBIJAKAN REOG PONOROGO DI KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR

0 0 10

PEMAHAMAN MASYARAKAT LOKAL TERHADAP KONSEP PENGELOLAAN KAWASAN KEPESISIRAN TERPADU DI KAWASAN SAMAS Wening Yashinta wening.yashintalive.com Joko Christanto jokochrisugm.ac.id Estuning Tyas Wulan Mei estu.meigeo.ugm.ac.id Abstract - PEMAHAMAN MASYARAKAT LO

0 0 9

PERAN DESA WISATA TERHADAP KESEJAHTERAAN PEKERJA PARIWISATA DI DESA WISATA BEJIHARJO KECAMATAN KARANGMOJO KABUPATEN GUNUNGKIDUL

0 1 10

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERBELANJA DI TOKO MODERN DAN PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN BANTUL Kingkin Aji Hari Murti kingkin_murtiyahoo.com Bambang Sriyanto Eko Prakoso ekoprakugm.ac.id Abstract - IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YAN

0 0 13