BAB 4 TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A.

   Kompetensi Inti

  KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

  1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

  2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

  2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

  3.9 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.

  Indikator: 1.

  Menentukan nama senyawa kimia biner logam – nonlogam 2. Menentukan nama senyawa kimia biner nonlogam – nonlogam 3. Menentukan nama senyawa kimia poliatomik sederhana

4.9 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.

  Indikator: 1.

  Memberi nama senyawa-senyawa kimia sederhana menurut aturan IUPAC

A. Tata Nama Senyawa Sederhana

  Setiap rumus kimia mempunyai nama dengan aturan-aturan yang telah ditentukan dan disebut tata

nama senyawa. Dengan mengetahui rumus kimia, kita dapat menuliskan zat-zat yang bereaksi dan hasil

reaksinya dalam suatu persamaan reaksi.

  Tata nama sistematik dari senyawa kimia disusun dan diatur oleh IUPAC (International Union of

Pure and Applied Chemistry atau organisasi Internasional Kimia Murni dan Terapan). Penerapan tata

nama senyawa kimia meliputi senyawa – senyawa biner, poliatomik, dan ionik.

1. Tata Nama Senyawa Biner yang Terdiri dari Atom Logam dan Nonlogam

  Suatu senyawa dapat tersusun atas dua atau lebih unsur kimia. Senyawa yang tersusun atas dua unsur kimia disebut senyawa biner. Berikut tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur logam dan nonlogam.

  a.

  Nama senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur (senyawa biner) menggunakan akhiran –ida.

  b.

  Unsur logam (kation) disebutkan terlebih dahulu diikuti unsur nonlogam (anion).

  c.

  Jumlah unsur yang menyusun senyawa tidak berpengaruh terhadap penamaan senyawa. Contoh:

   KCl = kalium klorida NaCl = natrium klorida

   MgI MgO = magnesium oksida

    2 S = natrium sulfida Na d.

  Di belakang nama

  Jika kation berasal dari logam yang memiliki jumlah muatan lebih dari satu, maka

  logam (dalam bahasa Indonesia) dituliskan muatan ion dalam kurung dengan tulisan Romawi dilanjutkan dengan nama nonlogam diberi akhiran

  • –ida.

  Contoh:  = besi (II) klorida

  FeCl 2 3 = besi (III) klorida FeCl

   CuO = Tembaga (II) oksida

   2.

   Tata Nama Senyawa Biner yang Terdiri dari Atom Nonlogam dan Nonlogam

  Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam disebut dengan senyawa kovalen biner. Cara penamaan senyawa kovalen biner adalah sama seperti senyawa ion, yaitu diberi akhiran "ida". Jika pasangan unsur hanya membentuk satu jenis senyawa, angka indeks (jumlah atom) tidak perlu disebutkan. Contoh: HCl = hidrogen klorida

  Beberapa pasang unsur dapat pula membentuk lebih dari satu senyawa biner. Penamaan senyawa harus disebutkan jumlah atomnya dalam angka latin dengan indeks dalam bahasa Yunani, sebagai berikut: 1 = mono 6 = heksa

  2 = di 7 = hepta 3 = tri 8 = okta 4 = tetra 9 = nona 5 = penta 10 = deka

  Indeks angka satu untuk unsur pertama umumnya tidak pernah disebutkan. Contoh: CO = karbon monoksida CO = karbon dioksida 2 N 2 O 3 = dinitrogen trioksida

  N 2 O 5 = dinitrogen pentoksida HBr = hidrogen bromida HF = hidrogen fluorida CS = karbon disulfida 2

  LiCl b. RbI c. CaCl 2 d. SrO e. Al 2 O 3 f. NaF g.

  Fe 2 O 3 h.

  SnCl 2 i.

  MnO j. CaS 2. Tuliskan rumus senyawa ion yang mempunyai nama berikut!

  Natrium sulfida b. Magnesium oksida c. Aluminium sulfida d. Stronsium klorida e. Magnesium nitrida f. Tembaga (II) klorida g.

  Tembaga (I) oksida h. Seng (II) iodida i. Kromium (II) oksida j. Timah (II) oksida 3. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut.

  a.

  CO b. PCl 5 c. CO 2 d. SCl 6 e. SiCl 4 f. SO 2 g. Cl 2 O h. CBr 4 i. Cl 2 O 5 j. ClF 3 4. Tuliskan rumus molekul senyawa yang mempunyai nama berikut.

  a.

  Fosforus triklorida b. Karbon disulfida c. Karbon tetraklorida d. Difosforus trioksida e. Dinitrogen trioksida f. Diklorin heptaoksida g.

  Silikon dioksida h. Sulfur trioksida i. Diklorin trioksida j. Diarsen trioksida

  Soal Latihan!

  1

1. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut! a.

3. Tata Nama Senyawa Poliatomik

  Senyawa poliatom dibentuk oleh lebih dari dua atom yang berbeda. Pada umumnya senyawa ini

  dibentuk oleh ion-ion poliatomik. Ion-ion poliatomik itu sendiri adalah ion-ion yang terdiri atas dua atom atau lebih yang terikat bersama, umumnya dijumpai tersusun atas unsur-unsur nonlogam.

Tabel 4.1 Rumus dan Nama Ion – ion Poliatomik Ion Nama Ion Ion Nama Ion

  2- +

  NH Ammonium CO Karbonat - - 4 3 OH Hidroksida HCO 2- - 3 Bikarbonat CN Sianida SO Sulfit - - 3 NO Nitrit HSO Bisulfit 2 - 2- 3 NO 3 Nitrat SO 4 Sulfat - -

  ClO Hipoklorit SCN Tiosianat 2- - ClO 2 Klorit S - 2- 2 O 3 Tiosulfat

  ClO 3 Klorat CrO 4 Kromat 2- - ClO Perklorat Cr O Dikromat 4 2 3- - 7 MnO 4 Permanganat PO 4 Fosfat 3- -

  CH 3 COO Asetat PO 2- 2- 3 Fosfit C 2 O 4 Oksalat HPO 4 Hidrogen fosfat - 2-

  MnO 4 Manganat H 2 PO 4 Dihidrogen fosfat Nama senyawa ion poliatomik adalah gabungan nama kation, nama anion dan angka indeks tidak disebutkan. Senyawa ion bersifat netral, jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.

  Contoh:

   = natrium hipoklorit NaClO 4 = kalium permanganat KMnO

   3 = kalsium karbonat CaCO 3 = kalium nitrat

   KNO

   Tata Nama Senyawa Asam + 4.

  Asam adalah senyawa kovalen yang terdiri atas ion H (sebagai kation) dan suatu anion. Penamaan asam didahului dengan kata asam yang diikuti nama anion. Contoh: HBr = asam bromida H 2 SO 4 = asam sulfat

  HNO 3 = asam nitrat 5.

   Tata Nama Senyawa Basa

  • – Pada umumnya basa adalah senyawa ion dari logam dengan ion OH .

  Penamaannya diawali dengan menyebutkan ion logam dan diikuti dengan hidroksida. Contoh: KOH = kalium hidroksida Mg(OH) 2 = magnesium hidroksida Fe(OH) = besi (II) hidroksida 2 Soal Latihan!

  2 1.

  Tuliskan nama asam dengan rumus kimia sebagai berikut.

  a. CO 2 3 H b. 2 SO 3 H

  c. S 2 H d.

  HCl e. 3 PO 3 H

  f. COOH CH 3

2. Tuliskan rumus kimia asam-asam berikut.

  KNO 3 e.

  Reaksi kimia dapat diamati karena adanya perubahan dari warna zat

mula-mula. Selain perubahan warna, ada gejala lain yang menunjukkan terjadinya reaksi kimia, yaitu

perubahan wujud, suhu, adanya gas, atau terbentuknya endapan.

   Persamaan Reaksi Kita mengenal perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak

menghasilkan zat baru sedangkan perubahan kimia menghasilkan zat baru. Perubahan kimia disebut juga

reaksi kimia. Contoh perubahan kimia yang dapat diamati di lingkungan kita yaitu kayu dibakar menjadi

arang dan besi berkarat.

  Ag + Al 3+ B.

  Ca 2+ Zn 2+

  Cl - NO 2 - SO 4 2- Cr 2 O 7 2- PO 4 3- K +

  Kation Anion

  Amonium fosfat b. Natrium sulfida c. Natrium dihidrogen fosfat d. Barium sulfat e. Besi (II) nitrat f. Tembaga (I) asetat 7. Tuliskan rumus kimia yang terbentuk dari kation dan anion berikut, serta beri nama senyawa yang terbentuk!

  Tuliskan rumus kimia dan bentuk ion-ion yang terdapat dalam senyawa berikut: a.

  K 2 MnO 4 6.

  MgSO 4 f.

  a.

  Asam sulfat b. Asam klorat c. Asam oksalat d. Asam fosfat e. Asam perklorat f. Asam nitrit 3. Tuliskan nama dari basa berikut ini.

  Na 2 HPO 4 c.

  CaCO 3 b.

  a.

  Natrium hidroksida b. Tembaga (II) hidroksida c. Aluminium hidroksida d. Nikel (II) hidroksida Kalsium hidroksida f. Raksa (I) hidroksida 5. Tentukan massa molekul relatif dari senyawa berikut.

  a.

  KOH e. Au(OH) 3 f. Sn(OH) 2 4. Tuliskan rumus kimia dari basa berikut ini.

  Cr(OH) 3 d.

  Zn(OH) 2 c.

  Fe(OH) 2 b.

  a.

  NaHCO 3 d.

  Persamaan reaksi didefinisikan sebagai persamaan yang menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang

  

terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia . Dalam reaksi kimia terdapat zat-zat

  dan zat-zat hasil reaksi. Dalam menuliskan persamaan reaksi, rumus kimia pereaksi dituliskan di

  pereaksi

  ruas kiri dan rumus kimia hasil reaksi dituliskan di ruas kanan. Antara kedua ruas itu dihubungkan dengan tanda panah ( → ) yang menyatakan arah reaksi kimia. Contoh: Logam magnesium bereaksi dengan gas klorin membentuk magnesium klorida. Persamaan reaksinya adalah: Magnesium + klorin → magnesium klorida, atau dapat dituliskan dengan rumus kimia menjadi: Mg + Cl 2 → MgCl 2 Hal-hal yang digambarkan dalam persamaan reaksi adalah rumus kimia zat-zat pereaksi (reaktan) di sebelah kiri tanda panah dan zat-zat hasil reaksi (produk) di sebelah kanan tanda panah. Anak panah dibaca yang artinya “membentuk” atau “bereaksi menjadi”. Wujud atau keadaan zat-zat pereaksi dan hasil reaksi ada empat macam, yaitu gas (g), cairan (liquid atau l), zat padat (solid atau s) dan larutan (aqueous atau aq).

  Bilangan yang mendahului rumus kimia zat-zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi diberikan untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi. Selain untuk menyetarakan persamaan reaksi, koefisien reaksi menyatakan perbandingan paling sederhana dari partikel zat yang terlibat dalam reaksi.

  Pereaksi atau reaktan Hasil reaksi/produk

  2H 2 (g) + O 2 (g) → 2H 2 O(l) ↓ ↓ ↓

  koefisien H = 2 koefisien O = 1 koefisien H O = 2 2 2 2 Berdasarkan persamaan reaksi di atas, berarti 2 molekul hidrogen bereaksi

  dengan 1 molekul oksigen membentuk 2 molekul H 2 O. Oleh karena itu sebaiknya dihindari koefisien pecahan karena dapat memberi pengertian seolah

  • – olah partikel materi (atom atau molekul) dapat dipecah.

  Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dalam dua langkah sebagai berikut: 1. Menuliskan rumus kimia zat-zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan tentang wujudnya.

2. Penyetaraan, yaitu memberi koefisien yang sesuai, sehingga jumlah atom ruas kiri sama dengan jumlah atom ruas kanan.

C. Penyetaraan Reaksi

  Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat yang terlibat

  dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya .

  Banyak reaksi dapat disetarakan dengan jalan mencoba/menebak, akan tetapi sebagai permulaan dapat mengikuti langkah berikut:

  1. Pilihlah satu rumus kimia yang paling rumit, tetapkan koefisiennya sama dengan 1.

  2. Zat-zat yang lain tetapkan koefisien sementara dengan huruf.

  3. Setarakan dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang tadi diberi koefisien 1.

  4. Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling akhir.

  Suatu persamaan reaksi harus disetarakan agar sesuai dengan hukum kekekalan massa yang menyatakan bahwa: “dalam setiap reaksi kimia, jumlah massa zat – zat sebelum dan sesudah reaksi

  adalah sama . Maka, tidak ada atom unsur yang terhilang atau tercipta setelah reaksi kimia berlangsung.

  Jadi, dalam reaksi kimia hanya terjadi penataulangan atom

  • – atom pereaksi membentuk zat baru sebagai hasil reaksi. Sehingga, suatu persamaan reaksi memiliki jumlah atom yang sama pada sebelum dan sesudah reaksi.

  Contoh Soal!

  1.

  ) dengan gas oksigen membentuk Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara gas metana (CH 4 gas karbon dioksida dan uap air.

  :

  Penyelesaian

  Langkah 1: Menuliskan rumus kimia dan persamaan reaksi CH + O + H O(l) 4 (g) 2 (g) → CO 2 (g) 2 Langkah 2: Penyetaraan 4 = 1, sedangkan koefisien zat-zat lainnya dimisalkan dengan huruf.  Tetapkan koefisien CH

  1CH 4 (g) + aO 2 (g) bCO 2 (g) + cH 2 O(l)

   Setarakan jumlah atom ruas kiri dan kanan

  Jumlah Atom Jumlah Atom ∑ Atom Ruas Kiri = ∑ Atom Ruas Kanan Ruas Kiri ruas Kanan

  C = 1 C = b b = 1 H = 4 H = 2c 4 = 2c maka c = 2

  O = 2a O = 2b + c 2a = 2b + c a = 2 Persamaan reaksi setaranya menjadi:

  1CH 4 (g) + 2O 2 (g) 2 (g) + 2H 2 O(l)

  → 1CO Koefisien 1 tidak perlu ditulis, sehingga persamaan reaksi menjadi: CH (g) + 2O (g) (g) + 2H O(l) 4 2 → CO 2 2 2. Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara logam aluminium dengan klorida membentuk larutan aluminium klorida dan gas hidrogen.

  Penyelesaian :

  Langkah 1: Menuliskan rumus kimia dan persamaan reaksi Al(s) + HCl(aq) → AlCl 3 (aq) + H 2 (g) Langkah 2: Penyetaraan 3 = 1, sedangkan koefisien zat-zat lainnya dimisalkan dengan huruf.  Tetapkan koefisien AlCl

  aAl(s) + bHCl(aq)

  → 1AlCl 3 (aq) + cH 2 (g)  Setarakan jumlah atom ruas kiri dan kanan

  Jumlah Atom Jumlah Atom ∑ Atom Ruas Kiri = ∑ Atom Ruas Kanan Ruas Kiri ruas Kanan

  Al = a Al = 1 a = 1 H = b H = 2c b = 2c 3 = 2c maka c = 3/2

  Cl = b Cl = 3 b = 3 Persamaan reaksi setaranya menjadi:

  1Al(s) + 3HCl(aq) 1AlCl 3 (aq) + 3/2H 2 (g)

  Karena koefisien tidak boleh pecahan, untuk membulatkan pecahan, maka semua koefisien dikalikan

  dua, sehingga persamaan reaksi menjadi:

  2Al(s) + 6HCl(aq) 2AlCl 3 (aq) + 3H 2 (g) Soal Latihan!

  3 a.

  Setarakanlah persamaan reaksi berikut!

  1. Na 2 O + H 2 O → NaOH

  2. Fe + O 2 → Fe 2 O 3

  3. P + O O 4 2 → P 2 5

  4. KClO 3 → KCl + O 2

  5. N O 2 3 → NO + O 2

  6. N 2 O 5 + H 2 O → HNO 3

  7. Al O + H 2 3 2 O → Al(OH) 3

  8. Zn + H 2 SO 4 4 + H 2 → ZnSO

  • NaCl → PbCl 2 + NaNO
  • 3

      Nama yang tepat untuk NaClO adalah . . . .

      7. Butana terbakar sempurna membentuk gas karbon dioksida dan air.

      8. Larutan magnesium nitrat bereaksi dengan larutan natrium fosfat membentuk larutan magnesium fosfat dan larutan natrium nitrat.

      9. Logam besi bereaksi dengan larutan asam klorida membentuk larutan besi (III) klorida dan gas hidrogen.

      10. Karbon dioksida dan amonia bereaksi membentuk urea dan air 1.

      Nama untuk senyawa dengan rumus CaC 2 adalah . . . .

      a. kalsium karbonat b. kalsium karbida c. kalsium dikarbon d. kalsium karbohidrat e. kalsium dikarbonat 2.

      a. natrium hipoklorit b. natrium klorat c. natrium klorit d. natrium perklorat e. natrium klorida 3.

      5. Larutan natrium hidroksida bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan natrium sulfat 6.

      Nama yang tepat untuk senyawa KCN adalah . . . .

      a. kalium nitrat b. kalium nitrida c. kalium karbon d. kalium sianida e. kalium karbonat 4.

      Rumus kimia untuk kalsium karbonat adalah . . . .

      a.

      CaC 2 d.Ca 2 CO 3 b.

      Ca(OH) 2 e.CaCO 3 c.

      Larutan asam klorida bereaksi dengan larutan magnesium hidroksida membentuk larutan magnesium klorida dan air.

      4. Kalsium oksida padat bereaksi dengan air membentuk larutan kalsium hidroksida.

      9. H 3 PO 4 + Ca(OH) 2 → Ca 3 (PO4) 2 + H 2 O

      16. C 2 H 5 OH + O 2 → CO 2 + H 2 O

      10. Al + HCl → AlCl 3 + H 2

      11. Fe 2 O 3 + HBr → FeBr 3 + H 2 O

      12. Pb(NO 3 ) 2

      13. K 3 PO 3 + MgI 2 → KI + Mg 3 (PO 3 ) 2

      14. C 2 H 4 + O 2 → CO 2 + H 2 O

      15. C 3 H 4 + O 2 → CO 2 + H 2 O

      17. Ag 2 O + NH 3 → Ag + N 2 + H 2 O

      3. Logam aluminium bereaksi dengan gas oksigen membentuk aluminium oksida padat.

      18. Cu + HNO 3 → Cu(NO 3 ) 2 + NO + H 2 O

      19. I 2 + NaOH → NaI + NaIO 3 + H 2 O

      20. NaOH + H 2 SO 4 → Na 2 SO 4 + H 2 O b.

      Tuliskan persamaan reaksi berikut, kemudian setarakan! 1.

      Gas nitrogen bereaksi dengan gas hidrogen membentuk amonia.

      2. Gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen membentuk air.

      CaH 2 Uji Kompetensi Bab 4

      5. Rumus kimia yang benar untuk natrium dihidrogen fosfat adalah . . . .

      Pembakaran sempurna gas etana menghasilkan CO2 dan H2O seperti ditunjukkan pada persamaan reaksi berikut.

      CH 4 (g) + 2O 2 (g) → CO 2 (g) + 2H 2 O(g) d.

      CH 4 (g) + H 2 (g) → CH 2 (g) + 2H 2 (g) e.

      CH 4 (g) + N 2 (g) → CN 2 (g) + 2H 2 (g) 10.

      Perhatikan persamaan reaksi setara berikut.

      X + 2HCl(aq ) → 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g) Senyawa X adalah . . . .

      a.

      NaNO 3 b.

      NaOH c. Na 2 CO 3 d. Na 2 S 2 O 3 e. Na 2 SO 4 11.

      C 2 H 6 (g) + O 2 (g) → CO 2 (g) + H 2 O(l) Pada persamaan ini, perbandingan koefisien reaksi CO 2 terhadap

      CH 4 (g) + O 2 (g) → CO 2 (g) + 4H 2 O(g) b.

      H 2 O adalah . . . .

      a.

      1 : 1

      d. 3 : 1 b. 1 : 3

      e. 3 : 2 c. 2 : 3 12.

      Ca(OH) 2 (aq) + H 3 PO 4 (aq ) → Ca 3 (PO 4 ) 2 (s) + H 2 O(l) Koefisien reaksi pada persamaan di atas adalah . . . .

      a.

      1-2-3-6

      d. 3-2-1-6 b. 2-1-3-6

      CH 4 (g) + O 2 (g) → CO 2 (g) + 2H 2 O(g) c.

      a.

      a.

      75 e.

      Na 3 PO 4 b.

      Na(PO 4 ) 3 c.

      Na 2 HPO 4 d.

      Na 3 PO 3 e.

      NaH 2 PO 4 6.

      Massa molekul relatif (Mr) dari C 2 H 4 O 2 adalah . . . . Diketahui Ar C = 12, H = 1, O = 16 a.

      29 b.

      60 c.

      32 d.

      44 7. Massa satuan rumus (Mr) dari Na 2 S 2 O 3 adalah . . . . Diketahui Ar Na = 23, S = 32, O = 16 a.

      Gas metana terbakar sempurna menghasilkan gas CO 2 dan H 2 O. Persamaan yang tepat untuk menyatakan reaksi tersebut adalah . . . .

      71 b.

      103 c.

      94 d.

      158 106 8.

      Perhatikan persamaan reaksi setara berikut.

      X + Pb(NO 3 ) 2 (aq) → PbCl 2 (s) + NaNO 3 (aq) Senyawa X adalah . . . .

      a.

      HNO 3 b.

      HCl c. NaNO 3 d. NaCl 2 e. NaCl 9.

      e. 3-6-1-2 c. 2-3-1-6

    13. Di antara persamaan molekuler berikut, reaksi yang sudah setara adalah . . .

      Rumus senyawa aluminium klorida adalah . . . .

      2 H 2 (g) + 3SO 2 (g) → 2H 2 O(l) + 2SO 2 (g) 17.

      Pada reaksi: xC 2 H 6 (g) + yO 2 (g) → zCO 2 (g) + H 2 O(g) x, y, dan z berturut-turut yang benar adalah . . . .

      a.

      1, 7, 2 b.

      4, 7, 2 c. 2, 7, 4 d.

      4, 7, 4 e. 2, 7, 2 18.

      Nama senyawa K 2 O adalah . . . .

      a. dikalium oksida b. kalium dioksida c. kalium oksida d. kalsium oksida e. dikalsium oksida 19.

      a.

      Fe 2 O 3 (s) + C(s) → 2Fe(s) + 3CO(g) d.

      AlCl d.Al 2 Cl b.

      Al 3 Cl e.AlCl 3 c.

      AlCl 2 20.

      Nama senyawa CuS adalah . . . .

      a. tembaga sulfur b. tembaga(I) sulfida c. tembaga(II) sulfida d. tembaga sulfat e. tembaga sulfit 21.

      Nama yang benar P 2 O 3 adalah . . . .

      a. fosfor oksida

      d. difosfor trioksigen b. difosfor trioksida e. fosfor trioksigen c. fosfor trioksida

      C 2 H 6 (g) + 3O 2 (g) → 2CO 2 (g) + H 2 O(l) e.

      a.

      2CuO(s) + 2C(s) → Cu(s) + 4CO 2 (g) b.

      Fe(NO 3 ) 3 c.

      SO 2 (g) + 2O 2 (g

      ) → SO 3 (g) c.

      H 2 S(g) + O 2 (g) → H 2 O(l) + SO 2 (g) d.

      P 4 O 10 (g) + 10C(s) → P 4 (g) + 10CO(g) e.

      2NO(g) + O 2 (g) → 2NO 2 (g) 14.

      Jumlah atom nitrogen terbanyak dalam senyawa . . . .

      a.

      KNO 3 b.

      CO(NH 2 ) 2 d.

      CH 4 (g) + O 2 (g) → CO 2 (g) + 2H 2 O(l) b.

      Ca(NO 2 ) 2 e.

      N 2 O 5 15.

      Koefisien reaksi yang tepat untuk reaksi: K(s) + H 2 O(l) → KOH(aq) + H 2 (g) berturut-turut adalah . . . .

      a.

      2, 1, 1, 1 b.

      1, 2, 2, 1 c. 2, 2, 2, 1 2, 1, 2, 1

      16.

      1, 2, 1, 2 Reaksi yang sudah setara adalah . . . .

      a.

      CaO(s) + 2HCl(aq) → CaCl 2 (aq) + 2 H 2 O(l) c.

    22. Senyawa dinitrogen tetraoksida memiliki rumus . . . .

      a.

      HPO 4 26.

      Jika ion-ion Zn 2+, Ba 2+ , dan Al 3+ membentuk basa bergabung dengan ion hidroksida (OH

      a.

      ZnOH b.

      Ba 2 OH c.

      BaOH d.

      Zn 2 OH e.

      Al(OH) 3 27.

      Persamaan reaksi berikut yang setara adalah . . . .

      Fe(s) + HCl(aq)→ FeCl 2 (aq) + H 2 (g) b.

      H 2 PO 3 d.

      SO 2 (g) + O 2 (g )→ SO 3 (g) c. CuO(s) + 2H 2

      (g )→ Cu(s) + H 2 O(g) d.

      Na(s) + H 2 O(l )→ NaOH(aq) + H 2 (g) e.

      Zn(s) + H 2 SO4(aq )→ ZnSO 4

      (aq) + H2(g) 28. Reaksi pembakaran pirit adalah sebagai berikut.

      2FeS 2 + aO 2 → 2FeO + bSO 2 Koefisien untuk a dan b adalah . . . .

      a. a = 3; b = 2 b. a = 3; b = 3 c. a = 4; b = 3 d. a = 4; b = 5 e. a = 5; b = 4 29.

      Reaksi pembakaran gas asetilen adalah 2C 2 H 2 + aO 2 → bCO 2 + cH 2 O. Koefisien untuk a, b, dan c adalah . . . .

      a. a = 3; b = 2; c = 3 b. a = 2; b = 2; c = 2 c. a = 5; b = 3; c = 2 d. a = 5; b = 4; c = 2 e. a = 4; b = 5; c = 4

      H 3 PO 4 e.

      H 3 PO 3 c.

      a.

      Ca 2 SO 4 24.

      NO 4

      d. Ni 2 O b.

      Ni 2 O 4

      e. N 4 O 2 c.

      N 2 O 4 23.

      Rumus garam yang benar apabila ion kalsium bergabung dengan anion sulfat . . . .

      a.

      CaSO 4 d.Ca 2 (SO 3 ) 2 b.

      Ca 2 (SO 4 ) 2 e.CaSO 3 c.

      Rumus senyawa yang mungkin berdasarkan tabel kation dan anion berikut:

      H 2 PO 4 b.

      kation Anion K

    • + Mg 2+ Al 3+

      NO 3 - CO 3 2-

      PO 4 3- a.

      KCO 3 b.

      K 2 NO 3 c.

      MgNO 3 d.

      Mg 2 (PO 4 ) 3 e.

      AlPO 4 25.

      Rumus asam fosfat yang tepat adalah . . . .

      a.

    • – ), rumus basa yang benar adalah . . . .

      30. ) + dH 3 → cCu(NO 3 2 2 aCu + bHNO Koefisien a, b, c, dan d agar reaksi tersebut setara adalah . . . .

      a.

      2, 1, 1, 1 b.

      1, 2, 1, 1 c. 1, 1, 1, 2 d.

      1, 2, 1, 2 e. 2, 1, 2, 1 31.

      Reaksi amonium fosfat dengan kalium hidroksida membentuk kalium fosfat dan amonium hidroksida.

      Reaksi yang benar adalah . . . .

      a. 3 ) 4 (aq) + PO 4 (aq) + KOH(aq ) → K 4 (PO 4 ) 3 (aq) + NH 4 OH(aq) (NH

      b. ) PO (aq) + 3KOH(aq) OH(aq) + 3 KPO (aq) 4 3 4 → 3NH 4 4 (NH c. 4 ) 3 PO 4 (aq) + 3KOH(aq) 4 OH(aq) + K 3 PO4(aq)

      (NH → 3NH d. 3 PO 4 (aq) + 3 KOH(aq) → K 3 PO 4 (aq) + 3 NH 4 OH(aq) K e. 3 PO 4 (aq) + KOH(aq) 4 (PO 4 ) 3 (aq) + NH 4 OH(aq)

      K → K 32. Berikut ini tata nama yang benar, kecuali . . . .

      a.

      NaClO = natrium hipoklorit

      b. = natrium klorat NaClO 3 KClO d. 4 = kalium perklorat

      KClO e. 2 ) 2 = magnesium klorat Mg(ClO