Data dan Penyajian Data
Data dan Penyajian Data
Data dan Penyajian Data Penyajian Data Penyajian Data
Data penelitian harus disusun dan disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami.
Penyusunan dan penyajian data penting untuk memudahkan : Analisis dan
pembacaan data hasil penelitian.
Penyajian data dapat dengan tabel frekuensi atau diagram ( grafk )
Kelompok Data
Kelompok Data
Skala pengukuran Skala pengukuran
sertifikat ISO membedakan skala ukur yang satu dengan Indonesia
55 yang lain. Untuk Brunei
5 menggunakan skala nominal ini, data RRC 285 diklasifkasikan dalam kelompok/kategori. Hong 551 Tiap kategori mungkin Kong diberi lambing, Jepang 1827 symbol, atau angka yang berfungsi untuk Malaysia 628 membedakan saja. Contoh penggunaan Filipina
79 skala nominal dapat dilihat pada tabel
siswa ciri membedakan dan mengurutkan, misalnya Sangat tinggi
7 dari yang paling rendah Tinggi
14 sampai paling tinggi, paling sedikit sampai Sedang
11 paling banyak. Contoh Rendah
2 penggunaan skala ordinal dapat dilihat Sangat rendah
3 pada tebel di samping.
3. Skala interval bukan hanya berfungsi sebagai nominal (membedakan) dan ordinal (mengurutkan),
namun juga menunjukkan ciri jarak yang sama.
Contoh misalnya penggunaan derajat celcius untuk menentukan tingginya suhu di suatu tempat, misalnya 29 derajat celcius, 30 derajat celcius, dan seterusnya. Angka nol pada skala ini tidak berarti “kosong” atau tidak ada. Misalnya, suhu nol derajat celcius tidak berari tidak ada panas.4. Skala rasio mempunyai ciri membedakan,
mengurutkan, jarak yang sama, dan mempunyai
titik nol yang berarti. Misalnya :
Jumlah mahasiswa yang hadir nol (artinya tidak ada mahasiswa yang hadir)
Jumlah mahasiswa yang hadir hari selasa 40, sedangkan yang hadir pada hari senin 20.(jadi yang hadir pada hari selasa dua kali lipat yang hadir hari
Penyajian data Penyajian data
Penyajian Data Dalam bentuk Tabel frekuensi
Kategori Frekuensi Persentase
Penyajian Data Penyajian Data
Penyajian data dalam bentuk diagram (grafk)
◦ Berisi seluruh informasi data disajikan sehingga pembaca tdk perlu mencari informasi utk memahami grafk di dalam teks.
◦ Nomor diagram, judul, serta jumlah data, data interval rasio angka dari setiap kategori harus jelas terlihat.
Grafk Jumlah Siswa Bimbel Jakarta Penyajian Data Penyajian Data
Kelebihan dan kekurangan
melakukan penyajian dengan grafkKelebihan Kekurangan
- lebih mudah diingat -penyajiannya harus sesuai
- lebih menarik tujuan
- informasi visual dan dapat -gambaran umum diperbandingkan -dipengaruhi skala
- menyajikan perubahan hubungan
PENYAJIAN DATA
PENYAJIAN DATA KUALITATIF KUALITATIF Data Kualitatif Data Kualitatif
Data kualitatif umumnya dihasilkan dari pertanyaan terbuka (pertanyaan yang kategori jawabannya tidak dibatasi oleh si peneliti).
◦ Contoh pertanyaan terbuka : “ Mengapa anda mencari pekerjaan di Korea?”
◦ Jawabannya akan beraneka ragam, perlu pengelompokan (penyederhanaan) jawaban Data kualitatif Data kualitatif
Di korea lebih mudah mencari pekerjaan
Korea menjanjikan gaji yang besar
Korea lebih banyak peluang
Pekerjaan apapun menghasilkan uang
Di Indonesia sulit mencari pekerjaan
Di Indonesia banyak perusahaan gulung tikar
Di Indonesia membutuhkan keahlian Penyajian & Interpretasi Penyajian & Interpretasi data data
Penyajian data dalam bentuk
tabel frekuensi (tabel distribusi
frekuensi kualitatif)◦ Adanya pembagian kelas yang
didasarkan atas kategori-kategori
tertentu◦ Contoh : interpretasi apa yang dapat
diperoleh dari tabel dibawah ini ? Penyajian & Interpretasi Penyajian & Interpretasi data data
Penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran (pie chart) dan diagram batang (bar chart)
Kategori dalam pie chart : (n/N) x 360o atau (n/N) x 100%
Kategori dalam diagram batang diwakilkan oleh suatu persegi panjang Contoh Pie Chart
Contoh Diagram Batang
Contoh Diagram Batang
PENYAJIAN DATA
PENYAJIAN DATA KUANTITATIF KUANTITATIF Data Kuantitatif Data Kuantitatif
Data kuantitatif berdasarkan pengukuran interval dan rasio
◦
Data dari responden umumnya
bervariasi sehingga memerlukan penyederhanaan data dengan caramengelompokkan data menjadi
kelas-kelas dan interval tertentu
◦ Kaidah yang dipakai untuk
penyederhanaan data biasanya
Jenis Data Jenis Data Berdasar nilainya, ada dua jenis data kuantitatif :
diskrit : diperoleh dari hasil perhitungan
kontinyu : diperoleh dari hasil pengukuran, sehingga umumnya dibutuhkan alat ukur tertentu untuk mendapatkan datanya
Penyederhanaan data (Distribusi
Penyederhanaan data (Distribusi
Frekuensi) Frekuensi)
Distribusi frekuensi
◦ Pengelompokan data ke dalam
beberapa kategori yang menunjukan
banyaknya data dalam setiap kategori dan setiap data tidak dapat dimasukan ke dalam dua atau lebih kategori Tujuan
◦ Data menjadi informatif dan mudah Langkah – langkah Penyederhanaan Langkah – langkah Penyederhanaan data (Distribusi Frekuensi) data (Distribusi Frekuensi)
Meng urutkan data
Membuat ketegori atau kelas data
Membuat Interval data
Membuat Tabel Frekuensi Melakukan penturusan atau tabulasi, memasukan nilai ke dalam
Penyajian data dan Penyajian data dan interpretasinya interpretasinya
Tabel frekuensi
Diagram (grafk) terdiri dari :
◦
Histogram : sama dengan diagram batang, hanya
batangnya menempel (tidak terpisah) karena data yang disajikan bersifat Kontinyu◦ Poligon Frekuensi : grafk yang dihasilkan dengan
menghubungkan puncak dari masing-masing nilai
tengah kelas histogram.◦ Ogive : diagram yang dibuat dari frekuensi kumulatif.
Sumbu horizontal menggunakan kelas, sedangkan sumbu vertikal menggunakan frekuensi kumulatif ◦ Stem and leaf diagram (grafk batang daun) : Batang = Langkah Pertama Langkah Pertama
Mengurutkan data : dari yang terkecil (Min) ke yang terbesar (Max) atau sebaliknya
Tujuan :
◦ Untuk memudahkan dalam
melakukan perhitungan pada langkah ketiga Langkah Pertama Langkah Pertama
Data diurut dari terkecil ke terbesar Nilai terkecil 215 Nilai terbesar 9750
9. Sukasari 840
16. Buahdua 3150
15. Jatinunggal 2175
14. Tanjungkerta 2075
13. Tanjungmedar 2050
12. Paseh 1580
11. Rancakalong 1280
10. Situraja 1200
8. Sumedang Selatan 750
No Nama Kecamatan ∑ Masyarakat yang dilayani
7. Surian 650
6. Ganeas 580
5. Conggeang 530
4. Darmaraja 365
3. Tomo 310
2. Ujung Jaya 290
1. Wado 215
17. Cibugel 3600 Langkah Kedua Langkah Kedua
Membuat kategori atau kelas data
◦ Tidak ada aturan pasti, berapa banyaknya kelas !
Langkah :
◦ Banyaknya kelas/kategori sesuai dengan kebutuhan Langkah kedua Langkah kedua
Gunakan pedoman bilangan bulat terkecil k, dengan demikian sehingga k
2 n atau aturan Sturges Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n
Contoh n = 20 (k) = 1 + 3,322 Log 20 imal h min itu 5 Jumla
(k) = 1 + 3,322 (1,301) ori ya Keteg
(k) = 1 + 4,322
Langkah ketiga Langkah ketiga
Tentukan interval kelas :batas kelas nyata dan batas kelas semu.
Interval kelas adalah batas bawah dan batas atas dari suatu kategori Rumus :
Nilai terbesar - terkecil Interval kelas = R /K= Interval Kelas Interval Kelas
Batas kelas nyata:antara kelas tidak terdapat loncatan nilai
◦ Range (R)= (Max+0,5) – (Min-0,5)
◦ K=kategori/Jumlah kelas
◦ interval=R/K= (Max+0,5) – (Min- 0,5) /K
Batas kelas semu: antara kelas terdapat loncatan nilai Contoh Contoh
Berdasarkan data
◦ Nilai tertinggi = 9750
◦ Nilai terendah = 215
Interval kelas : ◦
= [ 9750 – 215 ] / 5 ◦ = 1907
Jadi interval kelas 1907 yaitu jarak nilai terendah dan nilai tertinggi batas kelas batas kelas
Interval kelas Interval kelas semu semu
Nilai tertinggi : = 215 + 1907
Kelas Interval
= 2122 1 215 2122
Nilai terendah 2 2123 4030
Kelas ke 2 = 2122 + 1 3 4031 5938
= 2123 4 5939 7846 Interval kelas Interval kelas
batas kelas batas kelas nyata nyata
Kelas Batas Kelas nyata
1 214,5 x ≤ 2122,5 2 2122,5 x ≤ 4030,5 3 4030,5 x ≤ 5938,5 4 5398,5 x ≤ 7846,5 5 7846,5 x ≤ 9754,5
Tidak ada loncatan kelas Penyajian Data Penyajian Data
Batas kelas
◦ Nilai terendah dan tertinggi
Batas kelas dalam suatu interval kelas terdiri dari dua macam :
◦ Batas kelas bawah – lower class limit
Nilai teredah dalam suatu interval kelas
◦ Batas kelas atas – upper class limit
Nilai teringgi dalam suatu interval kelas Contoh Batas Kelas Contoh Batas Kelas
Kelas Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122
14 2 2123 4030 4 3 4031 5938 1 4 5939 7846 1 5 7847 9754
1 Interval Batas kelas atas Langkah keempat Langkah keempat
Lakukan penturusan atau tabulasi data
Kelas Interval Frekuensi Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122
IIIII IIIII IIII
14 2 2123 4030
III 3 3 4031 5938
I 1 4 5939 7846
I 1 5 7847 9754
I
1 Tabulasi data Tabulasi data
215-2122:
No Nama Kecamatan ∑ Masyarakat
yang dilayani1. Wado 215
2. Ujung Jaya 290
3. Tomo 310
4. Darmaraja 365
IIIII IIIII IIII = 14
6. Ganeas 580
7. Surian 650
8. Sumedang Selatan 750 Distribusi Frekuensi Distribusi Frekuensi
5. Conggeang 530
10. Situraja 1200
11. Rancakalong 1280
12. Paseh 1580
13. Tanjungmedar 2050
14. Tanjungkerta 2075
15. Jatinunggal 2175
16. Buahdua 3150
17. Cibugel 3600
9. Sukasari 840
Relatif Relatif
Frekuensi setiap kelas dibandingkan dengan frekuensi total
Tujuan ; Untuk memudahkan membaca data secara tepat dan tidak kehilangan makna dari kandungan data Contoh Contoh
Frekuensi relatif (%) Distribusi Frekuensi Relatif
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Frekuensi relatif (%)
1 215 2122
14
70 2 2123 4030
3
15 3 4031 5938
1
5 4 5939 7846
1
5 5 7847 9754
1
5 Nilai Tengah Nilai Tengah
Tanda atau perinci dari suatu interval kelas dan merupakan suatu angka yang dapat dianggap mewakili suatu interval kelas
Nilai tengah kelas kelasnya berada di tengah-tengah pada setiap interval kelas Contoh Nilai Tengah Contoh Nilai Tengah
Kelas Nilai tengah
1 215 2122 1168.5 2 2123 4030 3076.5 3 4031 5938 4984.5 4 5939 7846 6892.5 5 7847 9754 8800.5
Interval Nilai tengah Kelas ke 1 Nilai Tepi Kelas – Nilai Tepi Kelas –
Class Boundaries Class Boundaries
Nilai batas antara kelas yang
memisahkan nilai antara kelas satu dengan kelas lainnya
Penjumlahan nilai atas kelas dengan nilai bawah kelas diantaranya dan di bagi dua Contoh Nilai Tepi Kelas Contoh Nilai Tepi Kelas
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Nilai Tepi Kelas
1 215 2122 14 214.5 2 2123 4030 3 2122.5 3 4031 5938 1 4030.5 4 5939 7846 1 5938.5 5 7847 9754 1 7846.5
9754.5
Nilai tepi kelas ke 2 Frekuensi Kumulatif Frekuensi Kumulatif
Menunjukan seberapa besar jumlah frekuensi pada tingkat kelas tertentu
Diperoleh dengan menjumlahkan frekuensi pada kelas tertentu dengan frekuensi kelas selanjutnya
Frekuensi kumulatif terdiri dari ;
◦ Frekuensi kumulatif kurang dari Frekuensi kumulatif kurang dari Frekuensi kumulatif kurang dari
Merupakan penjumlahan dari mulai frekuensi terendah sanpai kelas tertinggi dan jumlah akhirnya merupakan jumlah data (n)
0 + 0 = 0 0 + 14 = 14 Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif Kurang dari
1 215 2122
214.5 2 2123 4030
2122.5
14 3 4031 5938
4030.5
17 7846 Frekuensi kumulatif lebih dari Frekuensi kumulatif lebih dari
Merupakan pengurangan dari jumlah
data (n) dengan frekuensi setiap kelas dimulai dari kelas terendah dan jumlah akhirnya adalah nol20 – 0 = 20 20 – 14 = 6 Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif Lebih dari
1 215 2122
214.5
20 2 2123 4030
2122.5
6 3 4031 5938
4030.5
3 7846 Jadi Frekuensi Kumulatif Jadi Frekuensi Kumulatif
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
Kurang dari Lebih dari1 215 2122
214.5
20
2 2123 4030
2122.5
14
6
3 4031 5938
4030.5
17
3
4 5939 7846
5938.5
18
2 Tabel Frekuensi Tabel Frekuensi
Distribusi Frekuensi Relatif n=20
3
5
5
20
4
4
15
3
Jumlah Anak Frekuensi (F) Prosentase(%)
30
6
2
10
2
1
25 Total 20 100 Grafk Grafk
Grafk dapat digunakan sebagai laporan
Mengapa menggunakan grafk ?
◦ Manusia pada umunya tertarik dengan gambar dan sesuatu yang ditampilkan delam bentuk visual akan lebih mudah diingat dari pada dalam bentuk angka
Grafk dapat digunakan sebagi kesimpulan tanpa kehilangan Grafk Histogram Grafk Histogram
Histogram merupakan diagram balok
Histogram menghubungkan antara
tepi kelas interval dengan padasumbu horizontal (X) dan frekuensi
setiap kelas pada sumbu vertikal (Y)
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) 1 215 2122
14 2 2123 4030 3 3 4031 5938
1 Histogram Histogram
Masy yg dilayani Grafk Polygon Grafk Polygon
Menggunakan garis yang
mengubungkan titik – titik yang
merupakan koordinat antara nilai tengah kelas dengan jumlah frekuensi pada kelas tersebutKelas Nilai Jumlah Tengah Frekuensi (F)
1 1168.5
14 2 3076.5 3 3 4984.5
1
Polygon
Polygon
Jumlah Frekuensi (F)
2
4
6
8
10
12
14
16 Jumlah Frekuensi (F)
Kurva Ogive Kurva Ogive
3 4031 5938
18
5938.5
4 5939 7846
3
17
4030.5
6
Merupakan diagram garis yang menunjukan kombinasi antara interval kelas dengan frekuensi kumulatif
14
2122.5
2 2123 4030
20
214.5
1 215 2122
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif Kurang dari Lebih dari
2 Contoh Kurva Ogive Contoh Kurva Ogive
25 f
20 ti la u
15 Kurang dari m u
10 Lebih dari
5 a u k re F
1
2
3
4
5
6
Stem and leaf diagram
Stem and leaf diagram
12 Gambar 2. Distribusi frekuensi Nilai Pengantar Statistika Sosial Kelas X 12 12 14 Poligon Frekuensi Nilai Pengantar Statistika Sosial Kelas X Gambar 3. re F i e n u k s
10 8 4 6 2 3 7 7 2 u F re i s n e k 10 8 6 2 89.5-96.5 82.5-89.5 75.5-82.5 68.5-75.5 61.5-68.5 54.5-61.5 47.5-54.5 Interval Kelas 1 2
4 51 58 Titik Tengah Interval Kelas 65 72 79 86 93 8.82% 5.88% 2.94% 5.88% 20.59% B A bu pe n ha rt um
40 20 Radio 25 30 35 TV 20.59% F E C D er P se nt as e 10 15 5 1995 1996 1997 1998 1999 2000 Koran G Tahun LATIHAN : Berikut dilaporkan sebaran data waktu keterlambatan 50 pegawai yang tidak mengikuti apel pagi (menit Buatlah - Tabel Distribusi Frekuensi
20.8 25.3 23.7 21.3 19.7 22.8 20.7 20.3 21.5 24.2 21.9 22.5 23.6 23.1 22.8 22.0 21.2 19.0 19.9 20.7 20.7 23.8 25.1 24.2 23.8 20.9 23.3 25.0 24.1 23.3 25.0 20.0 19.5 19.8 21.1 22.2 22.9 24.1 23.9 20.9 22.8 23.5 24.2 22.8 21.6 20.1 19.5 21.8 23.9 22.7
Latihan Latihan
- Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
71 75 57 88 64 80 75 82 90 68 90 88 71 75 71 81 81 48 82 72 62 68 74 79 84 75 57 75 75 68 65 68 75 80
71 75 57 88 64 80 75 82 90 68 90 88 71 75 71 81 81 48 82 72 62 68 74 79 84 75 57 75 75 68 65 68 75 80
Latihan :