View of Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Di SMA Bina Guna Tanah Jawa Kabupaten Simalungun

  ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

(BOS) DI SMA BINA GUNA TANAH JAWA KABUPATEN SIMALUNGUN

  Sarida Sirait

  (Politeknik Bisnis Indonesia)

  Abstrak Pengelolaan Dana Boss yang disalurkan pemerintah haruslah dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga tujuan utama dari program pemerintah ini bisa tercapai. Setelah dana tersebut dialokasikan ke sekolah-sekolah maka sudah menjadi kewajiban pihak sekolah untuk menggunakan dana tepat sasaran dan dilakukan evaluasi terhadap tingkat ketercapaiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk engetahui dengan benar efektifitas Perencanaan Pengelolaan Dana Bos. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian deskriptif . kualitatif Sumber data Sampel penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Bendahara BOS SMA, dan guru yang terkait dalam manajemen BOS SMA. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman, yang meliputi, Reduksi data, Display/penyajian data, Mengambil kesimpulan/verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa perencanaan dana bos, pelaksanaan, pengawasan dan pelaporan penggunaan dana bos sudah dilakukan sesuai prosedur yang ditentukan pemerintah.

  Kata Kunci : Perencanaa, pelaksanaan, pengawasan dana bos.

  PENDAHULUAN

  Berdasarkan hasil observasi melalui wawancara kepada Kepala Sekolah dan Bendahara BOS SMA BINA GUNA Tanahjawa, diperoleh Informasi bahwa pengelolaan Dana BOS SMA di SMA BINA GUNA Tanahjawa dimulai dengan pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) BOS SMA yang disusun oleh Kepala Sekolah, Bendahara BOS, Serta guru-guru SMA BINA GUNA Tanahjawa. Rancangan tersebut kemudian diajukan dan disetujui Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun. Pencairan Dana Bos di SMA BINA GUNA Tanah jawa, terdiri dari empat tahap atau per triwulan yaitu Rp 75.950.000 per twiwulan. Pada pencairan triwulan 1 terdapat kekurangan pencairan sebesar Rp 10.500.000 dan pada pencairan triwulan 3 terdapat kelebihan dana sebesar 1.050.000. Dengan demikian kekurangan pencairan dana pada triwulan 1 akan menyebabkan RAB BOS SMA tidak dapat dilaksana sementara kelebihan pencairan Dana BOS tersebut harus dikembalikan ke Pemerintah Pusat.

  Dalam mengelola Dana Bos, SMA BINA GUNA Tanahjawa mengalami hambatan yang membuat program tersebut tidak berjalan dengan efektif. Rencana Anggaran Biaya ( RAB) BOS SMA yang telah disusun oleh Kepala Sekolah untuk ditindak lanjut oleh Dinas Pusat, mengalami perubahan aturan mengenai penggunaan DANA BOS SMA. Hal tersebut mengharuskan Kepala Sekolah menyusun RAB BOS perubahan dengan disesuaikan pada penggunaan Dana yang terdapat di petunjuk teknis BOS SMA yang baru. Akibat peraturan BOS SMA ini, menjadikan penyaluran Dana BOS SMA ke sekolah menjadi terlambat.

  DASAR TEORI Pengelolaan Keuangan Sekolah

  Keuangan sekolah merupakan bagian yang sangat penting karena setiap kegiatan sekolah membutuhkan dana untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Menurut H.Malayu S.P Hasibuan (2007: 2) Pengelolaan atau manjemen adalah ilmu seni dan seni mengatur proses

  Vol. 7 No. 1 April 2017 pemanfaatan sumber daya yang ada manusia dan sumber-sumber lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengelolaan keuangan sekolah dapat baik jika dilakukan pemisahaan tugas, perencanaan, pembukuan setiap transaksi, pelaporan dan pengawasan.

  Bantuan Operasional Sekolah Menengah Atas (BOS SMA)

  a. Pengertian BOS SMA Bedasarkan petunjuk teknis BOS SMA tahun 2016:

  1. BOS SMA adalah program pemerintah berupaya pemberian dana langsung ke SMA baik Negeri maupun Swasta dimana besar dana yang diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing dikali satuan biaya bantuan.

  2. Dana Bos SMA adalah bantuan dana untuk membantu Sekolah Menengah Atas Negeri maupun Swasta dalam memenuhi biaya operasional sekolah.

  b. Tujuan BOS SMA Bedasarkan petunjuk teknis BOS SMA tahun 2016:

  1. Membantu biaya operasional non personalia sekolah

  2. Mengurangi angka putus sekolah siswa SMA

  3. Mewujudkan keberpihakan Pemerintah (afirmative action) bagi siswa SMA dengan cara mengurangi biaya sekolah.

  4. Memberikan kesempatan bagi siswa SMA mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu

  5. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran disekolah

  a. Sasaran Program dan Besaran Bantuan Sasaran program adalah SMA Negeri dan Swasta diseluruh Indonesia. Besar bantuan persekolah diperhitungkan berdasarkan jumlah siswa persekolah dikalikan satuan biaya BOS

  SMA. Satuan biaya Program BOS SMA Sebesar Rp. 350.000 persiswa/triwulan.Bedasarkan petunjuk teknis BOS SMA tahun 2016: Sekolah Penerima Program BOS SMA

  Menurut buku petunjuk teknis BOS SMA,ketentua sekolah penerima Dana BOS,antara lain:

  1. Penerima dana program BOS SMA adalah SMA Negeri dan Swasta yang memiliki ijin opersasional dan SK pengangkatan Kepala Sekolah/Bendahara dari pemerintah Daerah (bagi SMA Negeri) dan dari Yayasan (bagi SMA Swasta) bagi SMA yang memiliki kelas jauh (fillial), data siswa harus menginduk kesekolah induk.

  2. Sekolah memiliki Nomor Pokok Statistik Nasional (NPSN) yang dikeluarkan Pusat Data Statistik Pendidikan (PDSP) dan setiap siswanya memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)

  3. Sekolah penerima dana BOS diutaman bagi SMA yang telah mengisi DAPODIKMEN SMA secara on line melalui http://dapo.dikmen.kemdikbud.go.id/ http://bos.dikmen.

  kemdikbud.go.id Bagi sekolah yang memiliki kelas jauh (filial), data siswa harus menginduk

  kesekolah induk

  4. Sebagai wujud keberpihakan kepada siswa miskin atas pengalokasian Dana BOS SMA,sekolah diwajibkan membebaskan/membantu siswa miskin dari kewajiban membayar iuran sekolah dan biaya-biaya untuk kegiatan ekstrakurikurel siswa.

  5. Semua sekolah yang menerima bantuan Dana BOS harus mengikuti pedoman BOS SMA yang ditetapkan oleh pemerintah.

  Pemantauan, Evaluasi, Pelaporan Dana BOS SMA

  1. Hasil pemantauan dijadikan sebagai perencanaan progran BOS SMA dimasa yang akan datang. Pelaksanaan pemantauan dilakukan secara internal oleh Komite Sekolah dan Dinas

  Vol. 7 No. 1 April 2017

  Pendidikan Kabupaten/Kota melalui pengawasan sekolah dan eksternal oleh Direktorat Pembinaan SMA serta Dinas Pendidikan Provinsi.

  2. Menurut Stufflebeam dalam Arikunto,(2004:1) Evalusi merupakan proses penggambaran,pencarian dan pemberian informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan dalam menentukan alternative keputusan.

  3. Peraturan pemerintah no.48 tahun 2008 pasar 79 menyatakan bahwa dana pendidikan yang diperoleh dari pemerintah dan Pemerintah Daerah dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Kegiatan pertanggungjawaban bisa dilakukan secara bulanan, semesteran atau setiap selesai suatu kegiatan. Penetapan waktu pertanggungjawaban bergantung pada peraturan yang berlaku,yang ditetapkan oleh pemerintah maupun yayasan bagi sekolah swasta. Bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan Program BOS SMA pihak sekolah perlu menyusun laporan hasil pelaksanaan program kepada pihak terkait.

  METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian deskriptif kualitatif yang untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada dimasyarakat yang menjadi objek peneliti, dan berupaya menarik realitas ke permukaan sebagai suatu ciri.

  Waktu Dan Lokasi Penelitian

  Dalam menyelesaikan penulisan ini, penulis sudah melakukan penelitian pada bulan Agustus 2016- Oktober 2016 di SMA BINA GUNA Tanahjawa yang beralamat di jl komples Sekolah SwastaNagori Balimbingann Kecamatan Tanahjawa.

  Sampel Sumber Data

  Dalam penelitian ini, penentuan sampel penelitian dilakukan untuk mendukung hasil penelitian, maka pemilihan sampel harus yang benar-benar mengetahui serta terlibat langsung dengan masalah yang diteliti. Sampel penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Bendahara BOS SMA, dan guru yang terkait dalam manajemen BOS SMA.

  Teknik Pengumpulan Data

  Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dan observasi,dokumentasi, serta studi kepustakaan dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan menganalisisnya.

  Teknik Analisis Data

  Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis data model Miles dan Huberman, yang meliputi : Reduksi data, Display/penyajian data, dan Mengambil kesimpulan/verifikasi.

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Reduksi Data

  Selama proses penelitian berlangsung, penulis megumpulkan berbagai macam informasi, informasi tersebut tidak semua relevan digunakan dalam dalam pengambilan kesimpulan. Dalam hal ini penulis melakukan reduksi data yaitu suatu proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada

  Vol. 7 No. 1 April 2017 penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari lokasi penelitian.

  Perencanaan pengelolaan Dana BOS SMA di SMA Bina guna Tanah jawa diawali dengan penyusunan RKAS dan Penyususnan RAB BOS SMA.

  1. Penyusunan RKAS Data mengenai penyususnan RKAS diperoleh peneliti melalui wawancara dengan Kepala

  Sekolah, Bendahara BOS, guru dan Komite Sekolah. Proses penyusunan RKAS diawali dengan mengumpulkan kebutuhan dari masing-masing sumber daya manusia, kemudian akan dilakukan pengajuan kepada tim anggaran. Tim anggaran terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Ketua Tata Usaha. Tim anggaran sekolah akan membuat Penyusunan konsep mengenai pemasukan dan pengeluaran APBS ( Anggran Pendapatan Belanja Sekolah ), dan akan dilakukan sosialisasi dengan komite sekolah.

  Hasil dari penyusunan APBS yang telah dikomunikasikan dengan Komite Sekolah, selanjutnya, disosialisasikan kepada guru dan karyawan. Pelaksanaan sosialisai dengan menginformasikan kegiatan yang direncanakan untuk dianggarkan kemudian akan dilakukan sosialisasi dengan orang tua siswa.

  Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa Kepala Sekolah, Bendahara Bos, dan guru terjalin kerjasama yang baik dalam menyususn RKAS. Demikian juga Komite Sekolah juga terlibat seperti yang diunggkapkan Kepala Sekolah, Bendahara BOS dan guru Baik Komite Sekolah Itu Sendiri.

  2. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) BOS SMA Proses penyusunan RAB BOS SMA dilakukan bersamaan dengan penyusunan RKAS. Sekolah mekaukan penyusunan RKAS didasarkan petunjuk Teknis BOS SMA 2016. Kegiatan yang didanai menggunkan Dana BOS SMA adalah kegiatan operasional non personalia yang tercantum dalam petunjuk Teknis, Sehingga sekolah dapat melakukan penyusunan item-item perencanaan pendanaanya.

  

Tabel 1.

Perencanaa dan Penggunaan Dana Bos

  Aspek Responden Komite Sekolah Perencanaan

  Penggunaan Dana BOS

  SMA Kepala

  Sekolah Perencanaan penggunaan dana BOS SMA didasarkan oleh Petunjuk Teknis BOS SMA Tahun 2016, sekolah sudah mempunyai data yang akurat mengenai keadaan ekonomi keluarga siswa sebagai dasar untuk membebaskan biaya pendidikan. Pihak yang ikut dalam menyusun rencana anggaran adalah Kepala Sekolah, Bnedara BOS, Guru dan Karyawan serta Komite sekolah

  Bendahara BOS

  Perencanaan anggran bos berdasarkan pada juknis BOS SMA Tahun 2016. Proses penyusunanya Kepala Sekolah, Bnedara BOS, Guru dan Karyawan serta Komite sekolah dan TU. Siswa miskin benar-benar sangat diringankan dengan adanya program BOS SMA

Vol. 7 No. 1 April 2017

  Ada petunjuk teknis sebagai acuan dalam membuat rencana anggaran. Dan rencana itu Guru disusun secara bersama-sama olehKepala

  Sekolah, Bendahara BOS, Guru dan Karyawan serta Komite sekolah dan TU. Perencanaan anggaran dana BOS diperuntukkan untuk membiayai operasional

  Komite sekolah non personalia. Komite sekolah Sekolah benar-benar dilibatkan dalam penyusunan

  Rencana tersebut

  3. Penyaluran Dana BOS SMA Penyaluran Dana BOS SMA diperoleh dari wawancara kepada Kepala sekolah, Bendahara

  BOS, guru, dan Komite Sekolah. Sekolah menerima Dana BOS setiap triwulan, sehingga dalam satu tahun sekolah menerima empat kali penyaluran Dana BOS SMA.

  4. Penggunaan Dana BOS Penggunaan Dana BOS hanya untuk membiayai kegiatan yang bersipat operasional non personalia. Proses pengunaan Dana BOS didasarkan pada RAB BOS SMA yang telah dibuat di awal periode anggaran. Pelaksanaan terkadang tidak sesuai dengan rencana awal yang dibuat oleh sekolah, sehingga sekolah harus membuat RAB BOS SMA peribahan.

  5. Penggunaan Dana Bos

  Tabel 2 Hasil Wawancara aspek penggunaan Dana BOS

  Aspek Responden Hasil Wawancara Penyaluran Kepala Proses pengunaan Dana BOS berdasarkan

  Sekolah dari rencana anggaran Bendahara Proses penggunaan dana bos berdasarkan BOS buku petunjuk teknis Guru Proses penggunaan Dana BOS berdasarkan rencana yang telah dibuat Komite Proses penggunaan Dana BOS berdasarkan Sekolah rencana anggran yang telah disepakati bersama.

  Aspek Responden Hasil Wawancara Pembukuan Kepala Pembukuan dilakukan setiap bulannya. Dana BOS Sekolah Selalu dilakukan bukti pisik untuk pelaporan SMA Dana BOS

  Bendahara Pembukuan dilakukan secara rutin, proses BOS SMA pembukuannya berdasarkan bukti transaksi Guru Pembukuanya dilakukan secara rutin. Bukti transaksi dasar untuk pembukuan

  6. Pengawasan dan Evaluasi Dana BOS di SMA Bina guna Tanahjawa Pengawasan BOS SMA terdiri Dari pengawasan pihak Internal sekolah dan pengawasan pihak eksternal sekolah. Yang melakukan pengawasan dari pihak internal sekolah adalah Komite

  Sekolah dan Dinas Kabupaten bersama dengan Pengawas Sekolah. Pengawas dari pihak eksternal sekolah adalah Dinas terkait yaitu Dinas Pendidikan Provinsi bersama dengan Pusat.

  Vol. 7 No. 1 April 2017

  Evaluasi dilakukan oleh Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi yaitu etrkait LPJ atas Pengeloaan Dana BOS SMA. Evaluasi diberikan karena ada kesalahan dalam tata cara pembukuan ataupun perincian penggunaan Dana BOS SMA, sehinga sekolah perlu melakukan pembuatan laporan ulang.

  Display dan Penyajian

  Perencanaan Proses Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dan Rencana Anggran Biaya (RAB) BOS SMA di SMA BINA GUNA Tanahjawa. RKAS disusun untuk merencanakan kerja tahunan sekolah dan untuk menetapkan anggaran pendapatan dan belanja sekolah selama satu tahun. penyusunan RKAS didasarkan atas kebutuhan masing-masing SDM untuk jangka pendek hingga menengah. kegiatan yang prioritaskan untuk dianggarkan dalam RKAS adalah kegiatan yang paling dibutuhkan dan bersifat segera.

  RKAS yang disetujui untuk dianggarkan pada awal tahun terkadang mengalami ketidaksesuain saat dijalankan sehingga sekolah harus mengadakan penyusunan RKAS perubahan di tengah periode anggaran. pembuatan RKAS perubahan ini dilakukan untuk mengubah nominal anggaran dari kegiatan yang telah direncanakan oleh sekolah pada awal tahun, menjadi nominal yang sesuai dengan keadaaan yang sebenarnya. perubahan RKAS juga dilakukan karena terdapat kegiatan awal yang telah direncanakan tetapi tidak teralisasi pada tahun berjalan angaran tersebut, sehingga sekolah akan menggantinya dengan kegiatan lain dan disusun dalam draf RKAS perubahan.

  Analisis terhadap Rencana Anggaran Biaya (RAB) BOS SMA dibuat bersamaan dengan penyusunan RKAS. kegiatan yang danai dengan menggunakan Dana BOS SMA hanya kegiatan operasional sekolah non-personalia seprti yang dijelaskan dalam Buku Petunjuk Teknis BOS SMA.

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah dijelaskan dimaka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Perecaaan Dana BOS SMA Bina Guna Tanahjawa sudah dilakukan dengan baik, dimana seluruh SDM ikut serta dalam penyusunanya, dan berdasarkan hasil pengawasan dari pengawas internal dan eksternal perencanaa ini sudah sessuai dengan petunjuk teknis yang ada.

  2. Pelaksanaan Dana BOS SMA sudah melaksanakan prinsip efektif dan efisien, dapat dilihat dari tidak adanya pengadua negatif dari masyarakat dalam hal pengelolaanya.

  3. Pengawasan Pengeloaan Dana BOS SMA tauhu 2016 telah dilaksanakan oleh pihak internal dan eksternal. Pengawasan Internal dilakukan oleh Komite Sekolah mengenai ketepatan Pengelolaan Dana BOS SMA dan RAB BOS SMA dengan hasil yang baik. Pengawasan eksternal dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Evaluasi internal dilakuakn oleh Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten. Evaluasi Eksternal dilakuakn oleh Dinas Pendidikan Provinsi, terkait hasil LPJ BOS SMA yang dikirimkan oelh sekolah.

  Saran

  Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang dilakuakn peneliti, maka peneliti mengemukan saran sebagi berikut:

  1. Komite Sekolah melakukan pemantauan tidak hanya pada saat rapat pleno, namun sebainya juga melakukan pengecekan pembukuan dan kelengkapan bukti transaksi yang dibuat oleh sekolah.

  Vol. 7 No. 1 April 2017

  2. Pelaporan penggunaan Dana BOS SMA, Kepala Sekolah, Bendahara BOS, dan guru-guru sebaiknya berkoordinasi dengan baik, supaya pembuatan Laporan Pengelolaan Dana BOS SMA dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu. Sekolah melakukan publikasi dengan memasang di papan pengumuan terkait penggunaan Dana BOS SMA yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah.

  Suharman, Dadang, Riduwan dan Enas. 2014. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung : ALFABETA

  Moleong, Lexi. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Handoko, Hani. 2012.Manajemen. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta. Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Yogyakarta : Andi Sukardi. 2015. Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta : PT Bumi Aksara Hasibuan, Malayu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara

  Bastian, Indra, 2006, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga Djunaidi 2012. Metodologi Penelitian kualitatif,. JogJakarta: Ar-Ruzz

  Almanshur Fauzan , Ghony

  Media

  Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jalkarta: PT Bumi. Aksara Sugiyono . 2010. MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta.

  Petunjuk teknis BOS SMA.2016.

  Vol. 7 No. 1 April 2017

Dokumen yang terkait

1. This question paper consists of 40 questions. 2. Answer all questions. 3. Answer each question by blackening the correct space on the answer sheet. 4. Blacken only one space for each question. 5. If you wish to change your answer, erase the blackened m

0 1 19

1. This question paper consists of 40 questions. 2. Answer all questions. 3. Answer each question by blackening the correct space on the answer sheet. 4. Blacken only one space for each question. 5. If you wish to change your answer, erase the blackened m

0 0 15

HIGHLIGHTS Gold sales volume, including jewelleries, in the first semester of 2015 was up 180 to 10,996 kg (353,530 oz) compared to the same period last year Sales volume of ferronickel grew by 27 to 11,307 TNi compared to the sales figure in the first se

0 2 6

HIGHLIGHTS Ferronickel production volume in the first quarter of 2015 amounted to 4,512 tons of nickel contained in ferronickel (TNi), 36 higher than the same period in 2014 of 3,320 TNi The production volume of gold increased by 6 to 541 kg (17,394 oz) c

0 0 7

HIGHLIGHTS Ferronickel sales volume in 2014 (FY14) was recorded at 19,748 tons of nickel contained in ferronickel (TNi), 37 higher compared to the same period in 2013 (FY13) of 14,441 TNi Gold sales in FY14 rose 6 over 2013 sales to 9,978 kg (320,800 oz)

0 0 8

HIGHLIGHTS Production volume of total nickel ore in 2013 reached record high amounted to 11,521,212 wmt ANTAM’s 2013 nickel ore sales volume of 9,711,081 wmt was also the highest figure in the history of the company Gold sales volume in 2013 stood at 9,39

0 0 8

HIGHLIGHTS Gold sales volume in the first semester of 2013 surges by 51 com- pared to the same period in 2012 to 5,493 kg Gold sales in the first semester of 2013 amounts to Rp2.819 trillion or up 54 compared to the first semester of 2012 Gold is the larg

0 0 10

2013 Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

0 0 80

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR BADAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIMALUNGUN Bahrudi Efendi Damanik (AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar) ABSTRAK - View of Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terh

0 0 11

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia) ABSTRAK - View of Implementasi Analytical Hierarchy Process Dalam Penentuan Prioritas Konsumen Penerima Kredit

0 0 12