Publikasi Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
ISSN 2581 - 2270
PROSIDING HEFA
(HEALTH EVENTS FOR ALL)
PUBLIKASI HASIL RISET KESEHATAN UNTUK
DAYA SAING BANGSA
Kudus, 19 Agustus 2017
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Cendekia Utama Kudus
Tahun 2017
PROSIDING HEFA (Health Events for All)
Publikasi Hasil Riset Kesehatan untuk Daya Saing Bangsa
ISSN 2581 – 2270
Pengarah
Ketua STIKES Cendekia Utama Kudus
Penanggung Jawab
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
STIKES Cendekia Utama Kudus
Editors
Eko Prasetyo, S.KM, M.Kes
David Laksamana Caesar, S.KM, M.Kes
Ns. Sholihul Huda, S.Kep, M.N.S
Ns. Sri Hartini, S.Kep, M.Kes
Dessy Erliani Mugitasari, S.Farm, Apt
Sistem Informasi dan Teknologi
Susilo Restu Wahyuno, S.Kom
Sekertariat :
LPPM SIKES Cendekia Utama Kudus
Jl. Lingkar Raya Kudus – Pati Km. 5 Desa Jepang, Mejobo, Kudus
Telp (0291) 4248655, Fax (0291) 4248657
Email : lppm.stikescendekiautama@yahoo.com
www.stikescendekiautamakudus.ac.id
Prosiding Health Event of All merupakan Terbitan berkala ilmiah seminar hasilhasil
penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan setiap 1 tahun oleh LPPM
STIKES Cendekia Utama Kudus.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................... i
Dewan Redaksi ..................................................................................................... ii
Kata Pengantar Ketua LPPM ................................................................................. iii
Materi Keynote Speaker ........................................................................................ iv
Daftar Isi ................................................................................................................ xxiii
Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis) pada Tikus Diabetes Tipe II yang di Induksikan Fruktosa
96 Ayu Safitri Juniati Hubungan Tingkat Stres dengan Strategi Koping yang digunakan pada Santri Remaja di Pondok Pesantren Nurul Alimah Kudus
Analisis Faktor Sikap Ibu, Dukungan Keluarga,Tingkat Pengetahuan dan Jenis Pekerjaan Ibu dengan Imunisasi Dasar Lengkap
91 Ayu Citra Mayasari , Okky Rachmad Ngakili
80 Avis Sayyida Faza Studi Kualitatif Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Anak Rumah Sakit Islam Sunan Kudus
72 Asmadi Efektifitas Model Peer Educator Mantan Pengguna dan Bukan Pengguna Narkoba terhadap Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di Kabupaten Kuningan
62 Ardiana Nur Aflah Hubungan Spiritualitas dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien di Ruang ICU (Intensive Care Unit) RSUD Dr.Loekmono Hadi Kudus
Belief Models) di RSJ Menur Surabaya
FaktorFaktor yang Mempengaruhi MRS Ulang Pasien Berdasarkan Model Kepercayaan Kesehatan (Health
55 Antonius Catur Sukmono, Hery Anggrawati
Hubungan Pengetahuan Motivasi dan Sikap Kerja dengan Pelaksanaan Program 5R Unit Paper Mill 5/6/9 PT. Pura Barutama Kudus
49 Anisa Dewi Rosnasari, Ervi Rachma Dewi
44 Anna Merliana, Ricka Islamiyati
Penulis Judul Artikel Halaman
38 Andhita Tety Suharlina Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Nutrisi Masa Nifas di Desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati
Hubungan Peran Orangtua dalam Mesntimulasi Perkembangan dengan Perkembangan Motorik Usia Prasekolah di TK Pertiwi Desa Kesambi Kab. Kudus
30 Ana Kurnia Dewi, Biyanti Dwi Winarsih
Partum
Gambaran Penerapan Pijat Oksitosin pada Ibu Post
24 Ambarwati, Eny Pujiati
Evaluasi Penerapan Job Safety Analysis (JSA) di Bagian Produksi Unit Paper Mill 7/8 Pt. Pura Barutama
14 Alviana Mirnayanti, Eko Prasetyo
Pengaruh Kunjungan Rumah pada Neonatus terhadap Penurunan Risiko Kematian Bayi di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
1 Ahmad Kholid, Siti Haryani, Tri Susilo
Hubungan Kepatuhan Diet dan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
Afissa Rahma Ayunda, Dwi Priyantini
103
Depi Mahardika Studi Deskriptif Higiene Sanitasi Pondok Pesantren di Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
196 Erista Kumalasari Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Bedah di RSUD dr.
Relationship between Availability of Infrastructure Facilities with Implementing Health Care Program School Health Unit (UKS) in SMP Muhammadiyah 4 Gadung Surabaya
187 Eko Prasetyo, David Laksamana Caesar, Wahyu Yusianto
Evaluasi Kesehatan Kerja di Home Industri Pengolahan Roti
192 Eko Rindiyantoko, Ema Dwi Hastuti
Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim yang Mengandung Ekstrak Buah Parijoto (Medinella
Speciosa)
Loekmono Hadi Kudus 203
Hubungan Antara Induksi Oksitosin dan Pemberian ASI terhadap Kejadian Ikhterus Neonatorum di RSU dr. Soewandi Surabaya
Farina Putri Pratama Gambaran Manajemen Laktasi Ibu di Desa Prambatan Lor Kaliwungu Kabupaten Kudus
211 Fergiawan Resnu Listyandoko
Gambaran Kecelakaan Kerja pada Pekerja di Pt. Pura Barutama Unit Offset Kudus
216 Hidayatus Sya’diyah, Seyla Ikhviana Cahyaningtyas
Efektifitas Puding Kelor terhadap Perubahan Berat Badan Balita Gizi Kurang pada Keluarga Nelayan di RW 03 Kelurahan Kedung Cowek Kecamatan Bulak Kenjeran Surabaya
221 Kushariyadi Terapi MModalitas Keperawatan Pijat Punggung sebagai Perawatan Daya Ingat (Registrasi) Lansia di
179 Dya Sustrami, Ninik Ambar Sari
171 Dwi Ernawati, Sri Anik R, Gema Tiarasari Meida
110 Desi Kartika Sari Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Fungsi
Gambaran Histopatologi Otot Polos Bronkus Mencit Asma yang di Intervensi Injeksi Aminophyllin
Kognitif pada Pasien Diabetes Mellitus di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Loekmono Hadi kudus
116 Dewi Astuti, Sri Hartini
Hubungan Pengetahuan Dan Status Imunisasi Dengan Tingkat Kejadian Campak Di Wilayah Puskesmas Kayen Kabupaten Pati
126 Dhian Satya Rachmawati
Terapi Oksigen Hiperbarik dalam Perubahan Kadar Glukosa Darah Pasien dengan Diabetes Mellitus di Lakesla Drs. Med. Rijadi r. S., Phys Surabaya
134 Dian Arsanti Palupi, Qorri Aina
142 Dina Rahayuningsih, Sholihul Huda
Pengaruh Pemberian Pijat Bayi terhadap Kualitas dan Kuantitas Tidur pada Bayi Usia 612 Bulan di Masyarakat Pesisir Surabaya
Hubungan Harga Diri dengan Kemampuan Interaksi Sosial Lanjut Usia di Posyandu Lansia Desa Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati
148 Dini Mei Widayanti, Aprillia Sasmita
Frekuensi Konsumsi Junk Food pada Pasien Ca Payudara di Ruang Bedah Rsal dr. Ramelan Surabaya
156 Diyah Arini, Siad Rizky Febrinendy
Efektifitas Jus Labu Siam (Sechium Edule) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol di Dusun Kates RW 07 Desa Rejotangan Tulungagung
162 Diyan Mutyah, Dia Anggraini E
Unit Pelaksana Teknis Panti Sosial Lanjut Usia 230
Kabupaten Jember Lela Nurlela, Sukma Ayu C.K., ,Sri May Utami
325 Nur Sholikhah, Risna Endah Budiati
306 Noor Ida Shilfia, Sri Wahyuningsih
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Status Gizi pada Balita di Desa Lambangan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus
313 Noor Khoirina Hubungan Riwayat Kontak Penderita Dengan
Kejadian Tuberkulosis Paru Anak Usia 114 Tahun Di Balai Kesehatan Masyarakat Pati
319 Nugroho Tri Laksono, Nisha Dharmayanti Rinarto
Hubungan Perilaku Merokok Dengan Kejadian Nstemi Dan Stemi Pada Pasien Pjk Di Rsud Sidoarjo
Efektifitas Jenis Umpan dalam Keberhasilan Penangkapan Rattus Tanezumi Sebagai Reservoir Leptospirosis
Pengaruh Latihan Kegel terhadap Inkontinensia Urin pada Pasien Postpartum di Rsud Sidoarjo 299
334 Okta Viani Febrilian, Endra Pujiastuti
Uji Efektivitas Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla
speciosa blume) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada
Tikus Putih Wistar Yang Dibebani Sukrosa 341
Retno Fidyawati, Ari Susanti
Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Kepatuhan Diet Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Di Rumkital dr. Ramelan Surabaya
Nofi Khuriyah Hubungan Antara Riwayat Penyakit Ispa Dan Diare Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kudus
294 Nita Kurniawati, Qori’ilaSa’idah
Hubungan Konsep Diri dengan Kualitas Hidup (Quality Of Life) pada Pasien Kanker Serviks di Poli Kandungan Rumkital dr. Ramelan Surabaya
254 Meiana Harfika , Wiwiek Liestyaningrum, Vivi Feranit
238 Listiana Trimuriani, Heriyanti Widyaningsih
Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kepuasan Pengguna Kontrasepsi Suntik di Desa Bulungcangkring Jekulo Kudus
248 M. Irfan Syaifulloh, Ina Ristian
Green Synthesis Nanopartikel Perak (Agnps)
Menggunakan Ekstrak Sambiloto (Andrographis
panniculata)
Karies Gigi pada Anak Usia Sekolah (7 8 Tahun) di Daerah Pesisir dan Daerah Pegunungan
Efektivitas Sediaan Gel Dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinillaspeciosablume) Sebagai Handsanitizer Terhadap Jumlah Angka Bakteri
260 Merina Widyastuti, Sri Anik Rustini
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Pesisir tentang Pertolongan Korban Tenggelam di Kenjeran Surabaya
272 Muh. Zul Azhri R, Rifka Pahlevi
Pengaruh Aktivitas Fisik dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Hipertensi pada Penduduk Usia Dewasa Pertengahan di Daerah Pesisir RW 02 di Kelurahan Kedung Cowek Surabaya
280 Murtaqib, Nur Widayati
Pengaruh Pelatihan Terhadap Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Banjir Pada Siswa Di Pondok Pesantren Al Hasan I Dan Al Hasan Ii Panti Jember
288 Ninda Laraswati, Lilis Sugiarti
347 Ririn Megawati, David Analisis Higiene Perorangan pada Jasaboga Golongan 355 Laksamana Caesar A1 di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Rofiqi Yunas Studi Deskriptif Kejadian Hipertensi di Posyandu
Lansia Desa Piji Wilayah Kerja Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus
Vivin Khoirunisa, Ana Fadilah
Tidak Bekerja pada Anak di TK PGRI Slungkep 02 456
449 Zulfia Shaumi Perbedaan Pola Asuh Ibu yang Bekerja dan Ibu Yang
Pengaruh Terapi Bermain Flashcard terhadap Pengetahuan Gizi
442 Yulia Ayu Ariyani, Anita Dyah Listyarini
Hubungan Sanitasi Makanan dengan Status Gizi Anak Usia Toddler di Kelurahan Kenjeran Kecamatan Bulak Surabaya
Yuanita Putri Adi Malfarian, Nur Chabibah, Qori’lla Saidah
1 RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus 433
Perbedaan Memori Jangka Pendek pada Pasien Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik di Ruang Bougenville
427 Wiwit Ekhawati, Renny Wulan Apriliyasari
Terapi Bermain untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Anak Usia 36 Tahun yang Mengalami Hospitalisasi
419 Winda Widyastuti, Erna Sulistyawati
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Dokumentasi Keperawatan Dengan Sikap Perawat Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rsud Dr.Loekmono Hadi Kudus
Pada Lansia Di Desa Tenggeles Kudus 411
361 Rudianto, Annik Megawati
403 Umi Kholifah Hubungan Gaya Hidup Dengan Riwayat Hipertensi
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Rsud dr. Loekmonohadi Kudus
397 Susi Wijayanti , Emma Setiyo Wulan
Gambaran FaktorFaktor Penyebab Kecemasan Orang Tua terhadap Hospitalisasi Anak di Rsud dr. Loekmonohadi Kudus Tahun 2017
389 Siti Rofikoh, Sri Hindriyastuti
Studi Fenomenologi Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Pada Usia Dewasa Yang Menjalani Hemodialisa Di Wilayah Kerja Puskesmas Mejobo Kudus Tahun 2017
382 Sholihatun Ni’mah, Galia Wardha Alvita
Shofwatul Mawaddah Pengaruh Storytelling Video Terhadap Perilaku Gosok Gigi Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Mi Mu’awanah Muslimin Muslimat Samirejo Dawe Kabupaten Kudus Tahun 2017
Mental 375
rivalry pada Orang Tua yang Memiliki Anak Retardasi
369 Ruliana Rahmawati Tingkat Pengetahuan Orang Tua tentang Sibling
Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla eciosa blume) terhadap Penuruna Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih
Lampiran ............................................................................................................... 463
Pedoman Penulisan Artikel HEFA ......................................................................... 464
Ucapan Terimakasih dan Penghargaan ................................................................... 470
ANALISIS HIGIENE PERORANGAN PADA JASABOGA
GOLONGAN A1 DI KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI
1
2 Ririn Megawati , David Laksamana Caesar 1,2
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Cendekia Utama Kudus Jalan Lingkar Raya Kudus – Pati Km. 5 Jepang, Mejobo – Kudus megawatiririn7@gmail.com, davidlaksamanacaesar@gmail.com
ABSTRACT
Personal Hygiene is a everything with body hygiene such as hands, hair, nose, and mouth.
Catering is every commercial business which scope is activities provides food and beverages to
public in this place of business. To improve the quality of food in good jasaboga, need good
management in accordance with the requirements of food sanitation hygiene . This research
aims is analyze the personal hygiene in catering group A1 in subdistrict juwana district pati
2017.Design of this research is descriptive analysis. The study was conducted on 15 June until
20 June 2017. The research population was 147 TPM consisting of A1 group is 46 caterings.
Based on the data analysis that has been done shows the condition of the restaurant sample of
46 is still below the value limit is 700, among others for personal hygiene categorized as
eligible as much as (100%) and the goodness of catering such as location, building and
sanitation facilities, illumination, ventilation,clean water, waste water,hand wash fasilities and
toilet facilities, waste disposal, kitchen, employees, food, food protection and food facilities and
cookware were categorized as unqualified (69.6%) and( 30.4%) qualified.based on this result
can the conclusion is catering group A1 in Juwana subdistrict Pati district of starch has been
qualified.Keywords: Personal Hygiene, Catering Group A1.
INTISARI
Higiene Perorangan adalah semua hal yang berhubungan dengan kebersihan badan dari bagian bagian tubuh seperti tangan, rambut, hidung, dan mulut. Jasaboga adalah setiap usaha komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Untuk meningkatkan kualitas makanan pada jasaboga yang baik, perlu pengelolaan makanan yang baik sesuai dengan persyaratan higiene sanitasi makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis higiene perorangan pada jasaboga golongan A1 di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah analisis deskripsi. Penelitian dilakukan pada 15 Juni sampai 20 Juni 2017. Populasi penelitian ada 147 TPM yang terdiri dari golongan A1 ada 46 jasaboga. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menunjukan kondisi rumah makan sebesar 46 sampel masih dibawah batas nilai minumum yaitu 700, antara lain untuk higiene perorangan dikategorikan memenuhi syarat sebanyak (100%) dan kelaikan jasaboga seperti lokasi, bangunan dan fasilitas sanitasi, pencahyaan, penghawaan, air bersih, air kotor, fasilitas cuci tangan dan toilet, pembuangan sampah, ruang pengolahan makanan, karyawan, makanan, perlindungan makanan dan peralatan makanan dan masak dikategorikan tidak memenuhi syarat sebanyak (69,6%) dan yang memenuhi syarat sebanyak (30,4%).Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut dapat disimpulkan higiene perseorangan pada jasaboga golongan A1 di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati telah memenuhi syarat.
Kata Kunci: Higiene Perorangan, Jasaboga Golongan A1.
LATAR BELAKANG
Penjamah makanan (food handler) merupakan sumber utama kontaminasi
makanan yang berasal dari tangan, mulut, rambut, dan kulit. Kebersihan tangan
penjamah makanan perlu diperhatikan, seperti tangan yang kotor berkuku panjang.
Selain itu perlu diperhatikan juga kebiasaan tidak mencuci tangan dengan sabun
sebelum menjamah makanan dan setelah dari toilet. Perhiasan yang digunakan dapat
menjadi tempat berkumpulnya bakteri. Selain itu perhiasan dapat jatuh ke dalam
makanan yang diolah sehingga dapat menimbulkan kontaminasi makanan. Kontaminasi
makanan juga dapat berasal dari berbagai macam sumber kontaminasi silang, seperti
transmisi dari daging mentah ke makanan siap saji (Arnia, dikutip dalam Fitka, 2016).
Tempat pengelolaan makanan (TPM) adalah usaha pengelolaan makanan yaitu
meliputi jasaboga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air minum , kantin,
dan makanan jajanan. TPM dinyatakan sehat apabila memenuhi persyaratan yang ada di
Kepmenkes Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 meliputi persyaratan lokasi bangunan,
persyaratan fasilitas sanitasi, persyaratan dapur, rumah makan, dan gudang makanan,
persyaratan bahan makanan dan makanan jadi, persyaratan pengolahan makanan,
persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi, persyaratan penyajian
makanan jadi, persyaratan peralatan yang digunakan. Berdasarakan data Profil
Kesehatan Indonesia tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah belum mencapai target jumlah
TPM yang memenuhi persyaratan. Target TPM yang harus memenuhi syarat di tahun
2015 nasional adalah 8%, sedangkan Provinsi Jawa Tengah baru mencapai angka
4,96%. Hal ini menunjukan bahwa masih banyak TPM yang belum memenuhi syarat
di Jawa Tengah. (Profil Kesehatan Indonesia,2015).Berdasarkan data Profil Provinsi Jawa Tengah target TPM memenuhi syarat
tahun 2015 adalah 56%. Sedangkan Kabupaten Pati cakupan TPM memenuhi syarat
hanya mencapai 52 % dibandingkan target Provinsi Jawa Tengah yang 56,9%. Hal ini
menunjukan bahwa masih banyak TPM yang belum memenuhi syarat di Kabupaten
Pati. Presentase TPM memenuhi syarat tertinggi adalah Kendal yaitu 100%, diikuti kota
Pekalongan 95,6%, dan kota Salatiga 89%. Kabupaten/Kota dengan persentase TPM
memenuhi syarat terendah adalah Banyumas yaitu 6,6%, diikuti Magelang 24,4%, dan
Pekalongan 31,1%. ( Data Profil Kesehatan Provinsi, 2015).Berdasarkan data tempat pengolahan makanan (TPM ) menurut status higiene
sanitasi di Kabupaten Pati, di Kecamatan Juwana jumlah TPM adalah 912 TPM. TPM
memenuhi syarat higiene sanitasi terdiri jasa boga berjumlah 0, rumah makan restoran
berjumlah 46 , depot air minum(dam) berjumlah 25, makanan jajanan berjumlah 325.
Kemudian, TPM tidak memenuhi syarat higiene sanitasi terdiri jasa boga berjumlah
147, rumah makan berjumlah 0, depot air minum (dam) berjumlah 0, makanan jajanan
berjumlah 369. ( Data Profil Kesehatan Kab.Pati, 2016). Hal ini menujukan bahwa
banyaknya Jasaboga di daerah Juwana yang belum memenuhi persyaratan kesehatan.
Oleh karena itu, peneliti ingin menganalisis higiene perorangan pada jasa boga
golongan A1 di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati . Penelitian ini untuk menganalisis
tentang higiene perorangan pada jasaboga golongan A1 di Kecamatan Juwana
Kabupaten Pati.METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini mencoba menggali dan menjelaskan sebuah kejadian atau
peristiwa tertentu. Penelitian ini dilakukan di jasa boga kecamatan Juwana Kabupaten
Pati pada Bulan Bulan Mei 2017. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau
objek yang diteliti tersebut (Notoadmodjo, 2012 : 115). Populasi dalam penelitian ini
adalah rumah makan golongan A1 yang ada di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati yang
berjumlah 86 jasaboga. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
simple random sampling, sehingga tidak semua populasi dijadikan sampel, dengan
menggunakan rumus slovin didapatkan sebanyak 46 sampel.HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Higiene Perorangan
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Menurut Higiene Perorangan di Jasaboga golongan A1
di Kecamatan Juwana Tahun 2017
Higiene Perorangan Frekuensi Prosentase (%)Baik 13 28,26%
Cukup 32 69,56%
Kurang 1 2,17%
Total 46 100,00
Dari Tabel 4.1 Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kondisi higiene
perorangan yang ada di jasaboga golongan A1 Kecamatan Juwana semua sampel 46
yang dikategorikan baik ada 13 orang ( 28,26%), yang dikategorikan cukup ada 32
orang ( 69,56%)dan yang dikategorikan kurang ada 1 orang (2,17%) . Nilai standar
higiene perorangan dengan kategori baik 8 – 10, cukup 5 – 7 dan kurang 1 – 4.Kelaikan Fisik Jasaboga Golongan A1
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Higiene Sanitasi Jasaboga Golongan A1
di Kecamatan Juwana Tahun 2017
Kondisi Peralatan Frekuensi Prosentase(%)Memenuhi Syarat 14 30,1 Tidak Memenuhi Syarat 32 69,9
Total 46 100,00
Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa kondisi jasaboga golongan A1 di Kecamatan
Juwana sebagian besar masuk dalam kategori tidak memenuhi syarat yaitu 32 sampel
dengan presentasi (69,9%) dan sebagian kecil berkategori memenuhi standar yaitu 14
sampel dengan presentasi (380,1%). Hasil rata rata skor yang diperoleh untuk variabel
higiene sanitasi jasaboga adalah 30.43478 % untuk yang memenuhi syarat dan 69.56522
untuk yang tidak memenuhi syarat dan nilai standar higiene sanitasi jasaboga yang
memenuhi syarat antara 65 – 70 dan yang tidak memenuhi syarat > 65.Pembahasan Higiene Perorangan
Berdasarkan Permenkes No.1098/MENKES/SK/VII/2003 penjamah makanan
adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai
dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai dengan
penyajian. Hasil penelitian yang telah dilakukan di jasaboga golongan A1 di Kecamatan
juwana Kabupaten Pati menunjukkan bahwa yang dikategorikan baik (28,26), cukup
(69,56), dan kurang (2,17). Semua penjamah makanan ada yang mengikuti kursus, ada
juga pernah mengikuti penyuluhan tentang sanitasi penjamah makanan yang diadakan
oleh pihak terkait. Di jasaboga golongan A1 di juwana hanya ada (32,60%) sampel
yang penjamah makanannya menggunakan celemek, yang lain hanya tidak
menggunakan pada saat menangani atau menyajikan makanan. Sebagian besar
penjamah makanan berperilaku bersih dan berpakaian rapi.Setiap tenaga pengolah makanan pada saat bekerja harus memakai celemek/apron,
tutup rambut, sepatu dapur, dan berperilaku (tidak merokok, tidak makan atau
mengunyah, tidak memakai peralatan dan fasilitas yang bukan untuk keperluannya,
selalu mencuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar dari kamar kecil, selalu
memakai pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar, dan selalu memakai
pakaian kerja yang bersih yang tidak dipakai di luar tempat rumah makan atau restoran)
(KMK No 1098/MENKES/SK/VII/2003). Di jasaboga golongan A1 di juwana hanya
ada (32,60%) sampel yang penjamah makanannya menggunakan celemek, yang lain
hanya tidak menggunakan pada saat menangani atau menyajikan makanan. Sebagian
besar penjamah makanan berperilaku bersih dan berpakaian rapi.Berdasarkan penelitian Lany (2012) pada rumah makan di terminal 42 Andalas
Kota Gorontalo menunjukan bahwa perilaku penjamah makanan pada warung makan
dapat mempengaruhi penjamah makanan dalam menerapkan higiene sanitasi warung
makan. Berdasarkan penelitian penjamah makanan menggunakan celemek sebesar
36,4%, dan penggunaan tutup kepala sebesar 0%. Sedangkan pada penelitian Karina
dkk (2016), menunjukan bahwa pada penjamah makanan katering golongan A2 dan A3
di Kota Palangka Raya, berdasarkan hasil uji kelaikan fisik ketenagaan diketahui
seluruh katering sudah memenuhi persyaratan teknis dalam ketenagaan dan perilaku
karyawan dipeoleh skor ratarata (mean) masingmasing 3,8 dan 3,3.Kelaikan Fisik Jasaboga Golongan A1 Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi, bangunan dan fasilitas sanitasi
jasaboga golongan A1 di kecamatan juwana kabupaten pati banyak yang tidak
memenuhi syarat sebanyak 69,9%. Kondisi bangunan yang permanen dan terpisah
dengan tempat tinggal tetapi tidak rapat serangga dan tidak rapat tikus. Dalam
pembagian ruang terdiri dari dari dapur dan ruang makan. Lantai ada yang sebagian
terlihat bersih sebesar 86,95% walaupun ada beberapa rumah makan yang lantainya
sedikit kotor, kedap air, tidak licin, rata,dan kering namun tidak bagus sebesar 13,05%.
Dindingnya juga ada yang terbuat dari tembok sebesar 60,87% dan ada juga yang terbut
dari papan / triplek yang tidak kedap air, tidak rata,dan tidak bersih sebesar 39,13%.
Bagian pintu dan jendela tidak dibuat dengan baik dan kuat yang dapat menutup sendiri,
membuka kedua arah dan dipasang alat penahan lalat dan bau.Berdasarkan penelitian Victa, Hery, Anik (2015) ventilasi juga dapat membantu
sirkulasi udara agar ruangan tidak pengap. Tempat pengolahan makanan menghasilkan
suhu lebih tinggi dan uap panas, serta asap dalam jumlah banyak sehingga ventilasi
yang kurang dapat menyebabkan meningkatnya jumlah karbon dioksida dan lembab.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui dari 44,4% memiliki ventilasi
yang tidak memenuhi syarat sedangkan 55,6% memenuhi syarat dan berfungsi dengan
baik sehingga menimbulkan rasa nyaman.Selain itu, berdasarkan hasil penelitian pencahayaan tidak menyilaukan dan
tersebar merata. Tinggi langitlangit sudah memenuhi syarat yaitu 2,4 meter. Atap tidak
menjadi sarang tikus, tidak bocor dan cukup landai (Permenkes No.1096/SK/VI/2011).
Akan tetapi kondisi bangunan jasaboga golongan A1 di juwana kabupaten pati tidak
memiliki pintu yang dibuat menutup sendiri dan membuka kedua arah .Berdasarkan penelitian Chairin, Dini dan Lailatul (2016) di warung makan daerah
Sleman pencahayaan yang menjamin bahwa semua peralatan yang digunakan di dapur
dan di ruang penyajian dalam keadaan bersih. Selain itu pencahayaan yang memadai
juga sangat penting untuk menjamin keberhasilan pekerjaan preparasi, pengolahan,
penyajian dan penyimpanan makanan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
diketahui pencahayaan yang memenuhi syarat 100% yang tidak memenuhi syarat 0%.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang higiene perorangan pada jasaboga golongan A1 di kecamatan juwana kabupaten pati dapat disimpulkan:
1. Higiene perorangan yang ada di jasaboga golongan A1 di Kecamatan Juwana
Kabupaten Pati sebagian besar diketahui yang di kategorikan baik (69,7%), cukup (28,3%), dan kurang (2,0%).
2. Kelaikan fisik jasaboga golongan A1 di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati
diketahui sebagian besar tidak memenuhi syarat (69,9%) dan memenuhi syarat sebesar ( 30,1%).Saran
1. Bagi Peneliti Dari penelitian yang dilalukan di jasaboga golongan A1 di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti dengan jenis penelitian yang lain, misalnya penelitian analitik.
2. Bagi Kantor Kesehatan Kabupaten Pati Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi dinas sebagai pihak yang melalukan kegiaatan inspeksi/ melakukan pengawasan dan pemeriksaan higiene sanitasi makanan dan minuman dapat bertindak tegas bagi penjual yang tidak memenuhi syarat higiene sanitasi makanan dan minuman yang baik misalnya dapat diberikan sanksi. Selain itu, diperlukan juga pembinaan untuk pemilik rumah makan tentang hgiene sanitasi makanan dan minuman secara berkala
3. Bagi Pemilik Rumah Makan dan Penjamah Makanan Penelitian tentang higiene perorangan pada jasaboga golongan A1 di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati diharapkan pemilik rumah makan atau penjamah makanan dapat lebih menjaga kebersihan rumah makannya dan khususnya personal hygiene penjamah makanannya
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaningsih, Chairin Tri, dkk. (2009). Penjamah Makanan Dengan Kualitas
Bakteriologis Peralatan Makan Di Warung Sleman, Yogyakarta. Vol, 25.Desember, p. 180188.
Malango, lany Mulyani.(2012). Aspek Higiene Sanitasi Makanana Pada Rumah Makan
Di Terminal 42 Andalas Kota Gorontalo. P. 65 74.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2003, Keputusan Menteri Republik Indonesia
Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makanan dan Restora, Jakarta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1096/ MENKES/ PER/ VI/ 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga, Jakarta.Notoadmodjo, Soekidjo, 2012. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Profil Dinas Kesehatan Indonesia. 2015. Tempat Pengelolaan Makanan. Dinas
Kesehatan Indonesia.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2015. Tempat Pengelolaan Makanan.
Dinas Kesehatan Semarang.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. 2015. Tempat Pengelolaan Makanan. Dinas
Kesehatan PatiRomanda, Fitka. 2016. Hubungan Personal Higiene Dengan Keberadaan Escharicha
Coli pada Makanan Di Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Buffer Area Bandara Adi Soemarmo Surakarta 2016. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sawong, Karina Septea Asie, dkk. (2016). Penerapan Higiene Sanitasi Jasa Boga Pada
Katering Golongan A2 dan Golongan A3 Di Kota Palangka Raya ProvinsiKalimantan Tengah. Vol, 11. No, 1 JanuariJuni, p110.
Sonia, Victa, dkk, 2015, Evaluasi Penerapan Higiene dan Sanitasi Penyelenggaraan
Makanan di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak Tahun 2013, Unnes Jurnal of Public Health, Vol. 4 No. 2.
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL PEMAKALAH
SEMINAR KESEHATAN “HEALTH EVENTS FOR ALL”
LPPM STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
A. Ketentuan Artikel Artikel disusun sesuai format baku terdiri dari: Judul Artikel, Nama Penulis, Abstrak(bahasa inggris), Intisari(bahasa Indonesia), Latar Belakang, Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka.
Naskah maksimal 8 halaman, tulisan times new roman ukuran 12 font, ketikan 1 spasi , diketik dalam 1 kolom, jarak tepi 3 cm, dan ukuran kertas A4. Naskah menggunakan bahasa Indonesia baku, setiap kata asing diusahakan dicari padanannya dalam bahasa Indonesia baku, kecuali jika tidak ada, tetap dituliskan dalam bahasa aslinya dengan ditulis italic.
B. Format Penulisan Judul Naskah Judul ditulis secara jelas dan singkat dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan isi pokok/variabel, maksimum 20 kata. Judul diketik dengan huruf Book Antique, ukuran font 13, bold UPPERCASE, center, jarak 1 spasi.
Nama Penulis Meliputi nama lengkap penulis utama tanpa gelar dan anggota, disertai nama institusi/instansi, alamat institusi/instansi, kode pos, PO Box, dan email penulis.
Data Penulis diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 11, center, jarak 1spasi Abstrak dan Intisari Ditulis dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia, dibatasi 250300 kata dalam satu paragraf, bersifat utuh dan mandiri.Tidak boleh ada referensi. Abstrak terdiri dari: latar belakang, tujuan, metode, hasil analisa statistik, dan kesimpulan. Disertai kata kunci/keywords. Intisari dalam Bahasa Indonesia diketik dengan hurufTimes New Roman, ukuran font 11, jarak 1 spasi. Abstrak Bahasa Inggris diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 11, italic, jarak 1spasi.
Latar Belakang Berisi informasi secara sistematis/urut tentang: masalah penelitian, skala masalah,
kronologis masalah, dan konsep solusiyang disajikan secara ringkas dan jelas.
Metode Penelitian Berisi tentang: jenis penelitian, desain, populasi, jumlah sampel, teknik sampling, karakteristik responden, waktu dan tempat penelitian, instrumen yang digunakan, serta uji analisis statistik yang digunakan disajikan dengan jelas.
Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian hendaknya disajikan secara berkesinambungan dari mulai hasil penelitian utama hingga hasil penunjang yang dilangkapi dengan pembahasan.
Hasil dan pembahasan dapat dibuat dalam suatu bagian yang sama atau terpisah. Jika ada penemuan baru, hendaknya tegas dikemukakan dalam pembahasan. Nama tabel/diagram/gambar/skema, isi beserta keterangannya ditulis dalam bahasa Indonesia dan diberi nomor sesuai dengan urutan penyebutan teks. Satuan pengukuran yang digunakan dalam naskah hendaknya mengikuti sistem internasional yang berlaku.
Simpulan dan Saran Kesimpulan hasil penelitian dikemukakan secara jelas.Saran dicantumkan setelah kesimpulan yang disajikan secara teoritis dan secara praktis yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.
Ucapan Terima Kasih(apabila ada) Apabila penelitian ini disponsori oleh pihak penyandang dana tertentu, misalnya
hasil penelitian yang disponsori oleh KEMENRISTEK DIKTI, DINKES, dsb.
Daftar Pustaka Sumber pustaka yang dikutip meliputi: jurnal ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, dan sumber pustaka lain yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Sumber pustaka disusun berdasarkan sistem Harvard.Jumlah acuan minimal 10 pustaka (diutamakan sumber pustaka dari jurnal ilmiah yang uptodate 10 tahun sebelumnya). Nama pengarang diawali dengan nama belakang dan diikuti dengan singkatan nama di depannya. Tanda “&” dapat digunakan dalam menuliskan namanama pengarang, selama penggunaannya bersifat konsisten. Cantumkan semua penulis bila tidak lebih dari 6 orang. Bila lebih dari 6 orang, tulis nama 6 penulis pertama dan selanjutnya dkk. Daftar Pustaka diketik dengan huruf Times New Roman, ukuran font 12, jarak 1 spasi.
C. Tata Cara Penulisan Naskah
Anak Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold UPPERCASE
Sub Judul : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12, Bold, Italic Kutipan : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font 10, italic Tabel : Setiap tabel harus diketik dengan spasi 1, font 11 atau disesuaikan. Nomor tabel diurutkan sesuai dengan urutan penyebutan dalam teks (penulisan nomor tidak memakai tanda baca titik “.”).Tabel diberi judul dan subjudul secara singkat.Judul tabel ditulis diatas tabel.Judul tabel ditulis dengan huruf Times New Roman dengan font 11, bold (awal kalimat huruf besar) dengan jarak 1 spasi, center.Antara judul tabel dan tabel diberi jarak 1 spasi.Bila terdapat keterangan tabel, ditulis dengan font 10, spasi 1, dengan jarak antara tabel dan keterangan tabel 1 spasi.Kolom didalam tabel tanpa garis vertical. Penjelasan semua singkatan tidak baku pada tabel ditempatkan pada catatan kaki.Gambar : Judul gambar diletakkan di bawah gambar. Gambar harus diberi nomor urut sesuai dengan pemunculan dalam teks. Grafik maupun diagram dianggap sebagai gambar. Latar belakang grafik maupun diagram polos. Gambar ditampilkan dalam bentuk 2 dimensi. Judul gambar ditulis dengan huruf Times New Roman dengan font 11, bold (pada tulisan “gambar 1”), awal kalimat huruf besar, dengan jarak 1 spasi, center Bila terdapat keterangan gambar, dituliskan setelah judul gambar.
Rumus :ditulis menggunakan Mathematical Equation, diketik center
D. Teknis Pelaksanaan Seminar Pemakalah Pemakalah Seminar Kesehatan “Health Events for All” LPPM STIKES
Cendekia Utama Kudus dapat memilih pelaksanaan seminar dalam bentuk:
1. Oral Presentasi (format PPT maksimal 10 halaman) atau
2. Poster (sesuai ketentuan pembuatan/ penatakelolaan poster)
PENATAKELOLAAN POSTER
SEMINAR KESEHATAN “HEALTH EVENTS FOR ALL” 2017
Poster yang akan dicetak dan diseminarkan di Seminar Kesehatan “Health Events
for All” dibuat dengan memperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut:
a. poster dalam bentuk cetak berjumlah 1 (satu) lembar ukuran tinggi x lebar adalah
70 cm x 70 cm dipasang secara vertikal;b. poster harus dapat terbaca dengan baik dalam jarak maksimum 7 kaki atau sekitar 2
meter; c. jumlah kata maksimum 250;d. pedoman tipografi: 1. teks ditulis rata kiri (left justified), kecuali ada pengaturan ruang antar kata); dan 2. diketik dengan jarak 1,2 spasi (line spacing).
e. subjudul ditulis dengan ukuran lebih besar daripada teks (dapat juga ditulis
dengan memberi garis bawah (underline) atau dengan menggunakan cetak tebal (bold);f. panjang kolom tidak boleh lebih dari 11 kata;
g. jenis huruf (font) tidak boleh lebih dari 2 jenis typeface;
h. tidak diperkenankan untuk menggunakan huruf kapital (capital letter) semua; i. margin harus disesuaikan dengan besar kolom;
j. desain layout poster harus memperhatikan prinsip keseimbangan formal dan non
formal, yang mencakup:1. aspek simetris dan asimetris; 2. prinsip kesatuan pengaturan elemen gambar, warna, latar belakang, dan gerak; dan 3. mampu mengarahkan mata pembaca mengalir ke seluruh area poster.
k. pertimbangkan hirarki dan kontras untuk menunjukkan penekanan objek atau
aspekaspek yang mendapat perhatian khusus atau diutamakan; l. isi poster harus dapat terbaca secara terstruktur untuk kemudahan 'navigasi'nya; m. poster harus memuat: