Modul-2, General Principles of Industrial Ventilation
PRINSIP UMUM
General Principles of
Industrial Ventilation.L
Modul-2,
FF
IE
General Principles of Industrial Ventilation
R .A M ,
8
1 G /2
1. Defenisi Dasar
IN
9 /1
R
1
2. Prinsip Kerja Aliran Udara/Air Flow
1 E
E
IN
3. Percepatan Udara dan Kehilangan pada
G N
Tudung/Hood
E Y T
4. Kehilangan pada pipa/Duct Losses
FE A
5. Kehilangan pada Fitting/Fitting Losses
S A
IM
.L FF
IE R .A M ,
8
1 G /2
IN
9 /1
R
1
1 E
E
IN
2. I. DEFENISI G
N E Y T
DASAR
FE A S A
IM
.L
2.1.1. DENSITAS/RAPAT MASSA (
2.1.1. DENSITAS/RAPAT MASSA ( ) ) ρ ρ
FF
IE R .A
Densitas/Rapat Massa
M , G
didefenisikan dalam satuan massa per satuan
IN
volum
R
Rapat massa dilambangkan dalam huruf Yunani
E
ρ (rho)
E
IN G N
ρ = m / v ------------- (2.1)
E Y T FE A S A
dimana ;
IM definisi EPA (Environmental Protection Agency) kondisi standar
.L
tekanan (14,7 psia) ------pada temperatur
FF
IE R
3
.A
(70 F = ρ = 0,075 lbm/ft ) Standar
M , G
IN R E E
IN G N E Y T FE A S A
Untuk menghitung besarnya tekanan absulut
.L FF
IE R .A M .............
p = RT ρ
, G
(2.2)
IN R E E
IN
dimana ;
G N
p = tekanan absulut , lb/ft
E
ρ = densitas/rapat massa, lbm/ft
Y T
R= Konstate gas = 53,35 ft- lb/lbm
FE A
T = temperatur absolut dalam
S
derajat Renkine (=R)----- R = F + 459,7
A
IM
.L
Pada : t dan p, konstan, maka ρ = densitas dalam udara
FF
sebagai berikut :
IE R .A M
ρ = ρ T = 0,075 530 Satandar Std
, G
..........(2.2)
IN R E
T T
E
Contoh ;
IN G
untuk menghitung densitas ρ, dengan T= 250 F
N E Y T FE A
ρ = 0,075 530 = 0,056
S A
3 lbf/ft
IM
2.1.2. PRINSIP DESAIN
.L FF
IE R
Aliran udara dihitung sebagai sistem luas penampang, dan
.A M
kecepatan udara. ini dinyatakan sbb :
, G
IN R E
........ 2.3 E Q = V.A
IN G N
dimana ;
E Y T
Q = volumemetrik flow rate, cfm --- atau
FE
aliran udara di cfm (kaki kubik per menit)
A
V = Anerage velocity, fpm ---atau
S A
kecepatan linier di kaki per menit
IM Contoh
.L FF
IE
2 R Luas penampang pipa sebesar 2.75 ft .
.A M
Kecepatan aliran udara dalam pipa sebesar
, G
3600 fpm. Berapa besarnya aliran udara ?
IN R
DIKETAHUI
E E A = 2.75 sq. ft.
IN G N
V = 3600 fpm
E Y
Besarnya Aliran Udara
T
Q = V.A
FE A S A
Hitung,
IM diberi aliran udara V------f(x) VP. --------
.L FF
Kecepatan dinyatakan sebagai fungsi dari kecepatan tekanan, yang
IE
selalu diberikan dalam arah aliran udara. Untuk sistem saluran R
.A
terkontaminasi udara pada suhu kamar dan tekanan atmosfer,
M ,
hubungan ini adalah:
G
IN R
V = 1096 . ,
E E
atau ,
IN G
VP = P ------------- (2.4)
N E Y T FE A S A
IM
.L FF
Kecepatan tekanan/Velocity pressure (VP),
IE R .A
adalah tekanan kinetik (akibat dari gerakan)
M ,
dalam arah aliran yang diperlukan untuk
G
IN
menyebabkan aliran udara dengan kecepatan
R E E
tertentu, dengan satuan inches of water gage
IN
(“wg) atau . dalam inci air
G N E
Takanan statik/Static pressure (SP)
Y T FE
adalah perbedaan tekanan dalam pipa
A S
dan tekanan dalam atmosfr dengan
A
IM u/ densitas standar;
3
.L
ρ = 0,075 lbm/ft , ------- kecepatan udara sbb : Standar
FF
IE R .A M , G
IN
,
R V = 4005 . E E
Atau
IN G N E Y T
- (2.5)
VP =
FE A S A
3.1.3.Konsep Dasar Tekanan
.L FF
IE
Tujuan
R
Mengkonversi dari satu skala tekanan untuk tekanan yang lain .A
M , G
IN R E E
IN G N E Y T FE A S
Gbr,2.3- Laju aliran volumetrik
A
.L FF
IE
Gambar, -2.4 semacan tabung-
R
tabung prcobaan (U-Tube, alat
.A M
untuk mengukur kelajuan gas
, G
dalam pipa dari tabung gas ),
IN
yaitu ujungnya terbuka
R E
menghadap ke sebelah hulu
E
IN
aliran udara, dan diujung
G
terbuka menghadap ke sebelah
N E
udik aliran Di ujung terbuka ini
Y T
terbentuk sebuah titik stagnasi,
FE
Gambar, 2.4- tabung prcobaan dimana tekanan negative, yaitu
A
(pipa pitot = U),
S kurang dari atmosfir. A
.L FF
IE R
Gambar, -2.5 semacan
.A M
tabung-tabung prcobaan
, G
(U-Tube), yaitu yang
IN R
ujungnya terbuka
E E
menghadap ke sebelah
IN G
hulu aliran udara, dan
N E
diujung terbuka ini
Y T
terbentuk sebuah titik
FE A
stragnasi, dimana tekanan
S
Gambar, 2.5- tabung prcobaan
A
positiv, yaitu tekanan lebih (pipa pitot = U),
.L
Salah satu sensor pitot adalah menunjuk
FF
ke arah aliran gas (Point 1) sehingga
IE R
dapat mengukur tekanan statis dan
.A
tekanan gabungan kecepatan. Sensor
M ,
lain dari tabung pitot (Point 2) mengukur
G tekanan statis dari aliran gas bergerak.
IN R
Dengan menghubungkan dua sensor
E E
bersama-sama, tekanan kecepatan
IN G
diukur seperti ditunjukkan pada
N
persamaan
E Y T FE A S A
Tekanan Kecepatan/Velocity pressure
.L FF
(VP)
IE R .A M ,
Tekanan kecepatan /Velocity
G
pressure (VP), adalah tekanan
IN R
kinetik (akibat dari gerakan) dalam
E
Y F
E R
arah aliran yang diperlukan untuk T A
IE E T
IN R
F A menyebabkan aliran udara dengan
A .A L
G
M S
N
/ kecepatan tertentu, dengan satuan
A G
IM E
Y
IN inches of water gage (“wg) atau . R
R P
T E
A dalam inci air
E T E
IN
FE
G
A
N E
S A
Tekanan Statik/Static pressure (SP)
.L FF
IE R .A M , G
Tekanan potensial diberikan oleh
IN R udara diam. . E E
IN G N
Dengan kata lain, itu adalah
E Y
perbedaan antara tekanan dalam
T
pipa yang diberikan ke segala
FE A
arah, dan tekanan dalam
S atmosfir. A
Tekanan Total/Total pressure
.L
(TP)
FF
IE
Jumlah dari tekanan kecepatan dan tekanan statis
R udara dalam sebuah saluran. .A M , G
IN R E E
IN G N E Y T FE A S A Gambar, -2.9, memperlihatkan proses aliran udara Tekanan Kecepatan(VP) Tekanan Statik (SP),. Tekanan Total (TP), yang mana telah dijelaskan pada
.L gambar 2.6 sampai dengan gambar 2.8 . FF
IE R .A M , G
IN R E E
IN G N E Y T FE A S A
.L
Dari keteragan keterangan diatas Tekanan Total (TP) didefenisikan
FF
secara aljabar dengan penjumlahan tekanan statik dan tekanan
IE
kecepatan, adalah sebgai berikut :
R .A M , G
IN R E
TP = SP + VP ......................2.6
E
IN G N E
dimana
Y T
TP = tekanan total sistem, dalam inci air (“wg)
FE
SP = tekanan statik sistem, dalam inci air (“wg)
A S
VP = kecepatan tekanan, dalam inci air (“wg)
A
Tekanan Statik / Static pressure (SP)
.L FF
- – IE R
Tekanan potensial diberikan oleh udara
diam. . Dengan kata lain, itu adalah
.A M
perbedaan antara tekanan dalam pipa dan
, G tekakan dalam atmosfr.
IN R E E
IN
Tekanan Total/Total pressure (TP)
G N
- Jumlah dari tekanan kecepatan dan tekanan
E Y statis udara dalam sebuah saluran. T FE A S
Tekanan Kecepatan/Velocity pressure
A Pada gambar 2.2, SP dan TP negative (diisap/suctioan side), dengan penambahan tekanan aliran fan, SP dan TP positif (ditekan/pressure side). Maka dapat diamsusikan bila ditekan
.L SP dan TP positif, dan bila diisap SP dan TP negative . FF
IE
diisap ditekan
R .A M , G
IN R E E
IN G N E Y T FE A S A
SP + VP = TP SP + VP = TP
IM
.L FF
IE R .A M , G
IN R
2.2. PRINSIP KERJA
E E
IN
ALIRAN UDARA
G N E Y
(AIR FLOW)
T FE A S A
IM
Ada dua prinsip dasar aliran udara dalam sistem ventilasi,
.L FF
yaitu
IE R .A M
1. Konservasi massa (persamaan kontinutas)
, G
2. Konservasi energy (persamaan energi)
IN R E E
IN G
Energi kinetis atau energi gerak (juga disebut
N E
energi kinetik) adalah yang dimiliki oleh
Y T sebuah benda karen FE A
Energi kinetis sebuah benda didefnisikan sebagai
S A
yang dibutuhkan untuk menggerakkan
IM
2.2.1. Konservasi
.L FF
IE
Massa
R .A M
Tingkat massa dari aliran udara tetap konstant sepanjang
, G
jalur yang dialiri cairan (asumsi ; tidak ada kebocoran
IN sepanjang pipa). R E E
IN
Pembuluh aliran/tube of flow, sifatnya homogen dan
G N
kecapatan dalam pembuluh adalah sama, 50 fpm (ttk-1
E
gbr-2.3)
Y T
Untuk menghitung volume dari aliran udara Q, pada
FE A
gambar, 2.3
S A
IM
.L FF
IE R .A M , G
IN R E
Gambar, 2.3 volumemetric flow rates in various situations (a) Flow through a hood (b) Flow
E through a branch entry.
IN G N E
Q = Q
1
2 Y
T
V .A = V .A
1
1
2
2 FE
A
S
dimana :
A
Q - adalah tingkat volume dari
IM
2.2.2.Konservasi Energi Konservasi energi dapat merujuk kepada, i. Hukum kekekalan energi atau hukum konservasi energi ii. Penghematan energi
Hukum Kekekalan Energi (Hukum
I Termodinamika) berbunyi: "Energi dapat
.L FF
IE R
1
1
2
2 L
2.7 SP + VP = SP + VP + h .......
.A M , G
IN
TP = TP + h
1
2 L
R E E
IN
Dimana :
G N
Titik -1 - upstream point
E Y
Titik -2 - downstream point
T
h - kerugian energi, karena gesekan, tahanan, dll.
L FE A S A.L FF
IE
2.3. PERCEPATAN UDARA
R .A M
DAN KEHILANGAN PADA
, G
IN R
(ACCELERATION OF AIR TUDUNG
AND HOOD ENTRY LOSSES)
E E
Aplikasi seperti dicontohkan pada gambar, 2.4 . Hood/tudung
IN
aliran udara sebesar 300 cfm, dan diameternya sebesar 3,5 inch G
N
2 (A= 0,0668 ft area)
E Y T FE A S A
IM R
Contoh perhitungan
.L
Volume flowrate/aliran udara ---- Q = 300 cfm
FF
IE
Duct diameter------------------------- D = 3,5 inc
R
Duct Area ---------------------------- A =
.A M
Duct Velocity ------------------------- V = …..?
, G 2 IN R
- 1ft = 12 inci
A = 3,14(3,5) = 0,668 2 E E ft
IN
4 12
G N E Y T
Q = V.A,----- V = Q/A
FE A S A
Pada Gbr, 2.4 memperlihatkan aliran udara dalam ruang titik -1 ke titik 2 , yaitu dari hood --- duct , maka kecepatan pada duct velocity sebesar 4490 .L fpm
FF
IE Bila
R tekanan kecepatan (VP) = 1,26 “wg ---- (standar udara),
.A M , G
TP = SP + VP
IN R E SP + VP = SP + VP
1
1
2
2 E
IN G N E TP = tekanan total sistem, dalam inci air (“wg)
Y T SP = tekanan statik sistem, dalam inci air (“wg)
FE
VP = tekanan kecepatan, dalam inci air (“wg) A S A
Gbr,2.4, Pada titik – 1---- SP = 0, 1 VP = 0 1 SP = - VP
2
2 = - 1,26 “wg
Entri losses (H ), dan losses koefisien (F ), maka tekanan kecepatan dalam pipa
ch
/Duct velocity pressure (VP), maka .H = F .VP H = F .VP c h c h Prinsip hukum kekekalan energi atau hukum konservasi energy, dapat dihitung persamaan 2.8,
2 2 c Untuk menghitung pada Hood Static Pressure (SP ) h --- SP = SP 2 h
.2.8 SP = - (VP + H )............... . SP h
= - SP
- h
2 = VP
2
c = 1,26 + (0,40)(1,26) = 1,26 + 0,50
= 1,76 “wg diameter 3,5 inch (A = 0,0668 ft
2 area),dan C e
= 0,845 Q = 4005 A.C e
= 4004 (0,0668)(0,845) = 300 cfm Contoh pada gambar, -2.4 yang diasumsikan---------- entry losses koefisien (h c ) = 0,40 TP = - h , hood entry koefisien (C ), defenisikan akar dari 2 c e perbandingan antara duc velocity pressure dengan hood atatis suction, atau ;
C = e
- 3.10
/ G
IN R E E
IN R G A Bila -------- SP = VP, dan C = 1,00 h e
N T A E L Y F T E
IE F R A C = e
.A S M A
= = 0,845
IM R P A T E
hood entry koefisien (C ), pada Hood Static Pressure ;
eQ = V.A = 1096.A. = 1096 A C
2.11 e ......
Standar 2.12 Q = 4005 A.C ............ e Contoh, 2
gbr, 2.4, diameternya sebesar 3,5 inch (A = 0,0668 ft ),dan
C = 0,845 eHitungan : Q = 4005 A.C e
= 4005 (0,0668)(0,845) = 300 cfm
Lanjutan -------------
2.4. KEHILANGAN PADA SISTEM SALURAN UDARA/DUCT LOSSES
.L FF
IE R
Terima
.A M , G
IN R
Kasih
E E
IN G N E Y T FE A S A