Resmawan Kalkulus Integral Lipat Dua pada Daerah Bukan Persegi Panjang

KALKULUS LANJUT

  Integral Lipat

  Resmawan

  Universitas Negeri Gorontalo

  7 November 2018

  13.1. Integral Lipat Dua atas Persegi Panjang

1.1 De…nisi Integral Tentu Fungsi Satu Peubah

  Perhatikan Gambar

1.1 De…nisi Integral Tentu Fungsi Satu Peubah

  De…nition

  Jumlah Rieman untuk f

  n

  f ( t ) ∆x

  

∑ i i

= i

  1 , .

  merupakan hampiran luas daerah dibawah kurva y = f ( x ) x ǫ [

  a, b ] Jika

  n ( ) ∆x

  lim f t

  ∑ i i j P j! i =

  1 [ ]

  ada, maka f dikatakan terintegralkan pada

  a, b . Integral tentu f pada

  [

  a, b ] dide…nisikan sebagai

  Z n b

  f ( x ) dx = lim f ( t ) ∆x

  i i ∑

j j!

a P i =

  1

1.2 De…nisi Integral Lipat Fungsi Dua Peubah

  Perhatikan Gambar

1.2 De…nisi Integral Lipat Fungsi Dua Peubah

  De…nition (Jumlah Riemann Fungsi Dua Variabel) :

  Misalkan R x, y ) a x

  b, c y d g dan f kontinu (kecuali

  = f(

  pada suatu kurva) dan terbatas. Bentuk partisi A dengan panjang ∆x

  k k

  

k k k k

  , , dan lebar ∆y . Jika pada setiap A dipilih titik sampel ( x y ) maka

  Jumlah Riemann diperoleh

  n

  k k k ∑ k 1

  , f ( x y ) ∆A

  = ( )

  yang merupakan hampiran volume ruang diantara permukaan z f x, y dan persegi panjang R.

1.2 De…nisi Integral Lipat Fungsi Dua Peubah

  De…nition (Integral Lipat Fungsi Dua Variabel)

  Misalkan f suatu fungsi dua variabel yang terde…nisi pada suatu persegipanjang tertutup R.Jika

  n

  ,

  ( ) ∆A

  lim f x y

  ∑ k k k j P j! k =

  1

  ada, maka f dikatakan terintegralkan pada R. Selanjutnya disebut dengan Integral Lipat Dua f pada R yang diberikan oleh

  ZZ n

  ,

  =

  f ( x, y ) dA lim f ( x y ) ∆A

  ∑ k k k j P j! = k

  1 R

1.2 De…nisi Integral Lipat Fungsi Dua Peubah

  Catatan penting untuk diingat: Jika f ( x ) 0, maka

  Z b

  f ( x ) dx

  a menyatakan luas daerah dibawah kurva y = f ( x ) diantara a dan b.

  Dengan kaidah yang sama jika f ( x, y ) 0, maka

  ZZ

  f ( x, y ) dA

  R

  menyatakan volume benda pejal dibawah permukaan z = f ( x, y ) dan diatas persegipanjang R.

1.3 Keterintegralan

  Theorem (Keterintegralan)

  Jika f kontinu (kecuali pada suatu kurva) dan terbatas pada persegi panjang R, maka f terintegralkan pada R.

  Example

  Fungsi Tangga

  Example

  Setiap polinom dua peubah terintegralkan pada sembarang persegi panjang.

  1.4 Sifat-Sifat Integral Lipat Dua 1

  Linear

  ZZ ZZ

  k f ( x, y ) dA = k f ( x, y ) dA

  R R ZZ ZZ ZZ [ ( ) + ( + )] = ( ) ( )

  f x, y g x, y dA f x, y dA g x, y dA 2 R R R

  = [

  Aditif (Dapat Dijumlahkan). Jika R R

  1 R 2 maka berlaku ZZ ZZ ZZ

  • =

  f ( x, y ) dA f ( x, y ) dA f ( x, y ) dA 3 R R R 1 2 Monoton (Berlaku Sifat Perbandingan). Jika f ( x, y ) g ( x, y ) untuk semua ( x, y ) di R, maka

  ZZ ZZ

  f ( x, y ) dA g ( x, y ) dA

  R R

1.5 Perhitungan Integral Lipat Dua

  2 2 ) f ( x, y ) =

  2

  3 ; 3 x 4, 0 y

  2

  3, 1 y

  <

  1 ; 1 x

  1

  <

  3, 0 y

  <

  2 ; 1 x

  Example

  Misalkan R

  1

  <

  1 ; 1 x 4, 0 y

  dA jika diberikan fungsi 1 ) f ( x, y ) =

  )

  x, y

  (

  f

  ZZ R

  Hitunglah

  x, y ) : x 4, 0 y 2 g .

  = f(

  2 ; 1 x 4, 1 y

1.5 Perhitungan Integral Lipat Dua

  1

  Dari fungsi diperoleh persegipanjang R

  1 dan R

  2 < =

  R 1 x 4, 0 y

  1

1 R =

  1 x 4, 1 y

  2

  2

  sehingga dengan sifat aditif, diperoleh

ZZ ZZ ZZ

  f ( x, y ) dA = + f ( x, y ) dA f ( x, y ) dA

  R R R

1

2 = ( ) + ( )

  1

  3.1

  2

  3.1

  =

  3

1.5 Perhitungan Integral Lipat Dua

2. Dari fungsi diperoleh persegipanjang R , R dan R

  1

  2

  3 < < =

  R

  1

  1 x 3, 0 y

  1

  <

  R = 1 x 3, 1 y

  2

  2 =

  R 3 x 4, 0 y

  2

  3

  sehingga dengan sifat aditif, diperoleh

ZZ ZZ ZZ ZZ

  f ( x, y ) dA = f ( + x, y ) dA f ( x, y ) dA f ( x, y ) + dA

  R R R R 1 2 3 =

  2 ( 2.1 ) + 1 ( 2.1 ) + 3 ( 1.2 ) =

  12

1.5 Perhitungan Integral Lipat Dua

  Example

  = f(

  : . Diketahui persegipanjang R x, y ) x 4, 0 y 8 g Taksir

  nilai dari

  ZZ

  2

  • 64 8x y dA

  16 R dengan Jumlah Riemann dengan membagi R atas 8 persegi sama besar dan memilih titik-titik tengah tiap persegi sebagai titik sampelnya.

1.5 Perhitungan Integral Lipat Dua

  x

  ZZ R

  64 8x + y

  2

  16 dA

  8 ∑ k =

  1

  f

  (

  k

  89

  , y

  

k

) ∆A k

  =

  4

  16

  (

  57 + 65 + 81 + 105 + 41 + 49 + 65 + 89 )

  =

  138

  16 Dengan ∆A k = 4, diperoleh

  Solution

  Nilai f di titik-titik sampel f ( 1, 1 ) =

  f ( 1, 7 ) =

  57

  16

  f ( 1, 3 ) =

  65

  16

  f ( 1, 5 ) =

  81

  16

  105

  16

  16

  f ( 3, 1 ) =

  41

  16

  f ( 3, 3 ) =

  49

  16

  f ( 3, 5 ) =

  65

  f ( 3, 7 ) =

1.5 Perhitungan Integral Lipat Dua

  2 b ) f ( x, y ) =

  2

  1 ; 3 x 4, 1 y

  2

  3, 1 y

  <

  3 ; 1 x

  1

  <

  2 ; 1 x 4, 0 y

  Problem 1 Misalkan R = f( x, y ) :

  x 4, 0 y

  2

  <

  3, 0 y

  <

  2 ; 1 x

  f ( x, y ) dA jika diberikan fungsi a ) f ( x, y ) =

  ZZ R

  Hitunglah

  g .

  2

  3 ; 3 x 4, 0 y

1.5 Perhitungan Integral Lipat Dua

  Problem :

) g

2. Misalkan R = f( x, y x 6, 0 y

  4 dan P adalah partisi dari R menjadi 6 persegi yang sama oleh garis-garis x = 2, x = 4, dan

  =

  y

  2. Aproksimasi

  ZZ

  f ( x, y ) dA

  R

  dengan menghitung jumlah Riemann dengan fungsi dua peubah: a ) f ( x, y ) = 12 x y

  2 ) ( ) =

  b f x, y 10 y

  1 c ) f ( x, y ) = ( 48 4x 3y )

  6

  13.2. Integral Berulang

2.1 Menghitung Integral Lipat Dua sebagai Integral

  Berulang De…nition

  Jika f terintegralkan pada persegi panjang R = [

  a, b ] [

  c, d ] , maka integral lipat dua dari f pada R dapat dihitung sebagai integral berulang:

  ZZ Z Z d b

  f ( x, y ) dA = f ( x, y ) dxdy

  c a R

  atau

  ZZ Z Z b d

  f ( x, y ) dA = f ( x, y ) dydx

  a c R

  Catatan: Pada cara pertama, ruang diiris sejajar sumbu x terlebih dahulu

2.2 Beberapa Contoh Soal

2 Z

  

2

  16 dxdy

  2

  64 8x

  4

  8 Z

  Z

  dxdy 3 )

  2

  x

  Examples

  1

  2

  1 Z

  1

  Z

  9 x ) dydx 2 )

  3 (

  Z

  Hitunglah masing-masing integral berulang dari 1 )

  • y
  • y

2.2 Beberapa Contoh Soal

  Solution

  2 (

  3 (

2 Z

  )

  

=

Z

  ) Z

  48

  2

=

  2

  2 x

  3

  = 27x

  dx

  ]

  27 3x

  2 [

  9.3 x.3 ) ] dx

  dydx

  2 [(

  

=

Z

  1

  3

  2 [ 9y xy ]

  

=

Z

  dx

  3

  ) j

  9y xy

  9 x

  

=

Z

  dx

2.2 Beberapa Contoh Soal

  Solution

  3

  2 Z Z Z

  1

  2

  

1

  x

  2

  2

  2

  2 x y dxdy = xy + dy

  ) +

  3

  1

  1

  

1

  1 Z

  3

  

1

  2

  1

  2

  2

  • = 2y y + dy

  

1

  3

  3 Z

  

1

  7

  2

  • = y dy

  

1

  3

  1

  

3

  y 7y

  • =

  3

  3

  1

  1

  7

  1

  7

  • = +

  3

  3

  3

  3

  16

  =

  3

2.2 Beberapa Contoh Soal

  Solution

  2

  2

  2

  4 Z Z Z

  8

  4

  8

  x y x xy

  3 ) 4 + dxdy = + 4x dy

  2

  16

  4

  16 Z

  2

  2

  8

  4 4y = 4 4 dy +

  4

  16 Z

  2

  8

  y

  = +

  12 dy

  4

  8

  3

  y

  • = 12y

  12

  3

  8

  • = 12 8

  12

  2

  = 138

  3

2.3 Volume Benda Pejal

  Example

  2 Hitunglah volume benda pejal dibawah permukaan z = : 4 x y diatas .

  ) g

  persegipanjang R = f( x, y x 1, 0 y

  2

2.3 Volume Benda Pejal

  Solution

  Volume estimasi :

  =

  Misal tinggi benda pejal 2.5, maka diperkirakan V ( 2 ) ( 2.5 ) =

  5 Volume dengan pendekatan integral berulang: Jika perhitungan benar, maka volume yang diperoleh harusnya tidak jauh dari angka 5.

  ZZ

  2 V =

  4 x y dA

  R Z Z

  1

  

2

  2 =

  4 x y dydx

2.3 Volume Benda Pejal

  Solution

  2

  2 Z

  1

  y

  2 V = 4y x y dx

  2 Z

  1

  2 =

  6 2x dx

  1

  

3

  2x

  = 6x

  3

  2

  =

  6

  3

  16

  =

  3

2.4 Latihan 1

  Problem

  g .

  ) :

1. Misalkan R = f( x, y

  Hitunglah

  <

  x 4, 0 y

  2

  1 ; 3 x 4, 1 y

  2

  3, 1 y

  <

  3 ; 1 x

  1

  2 ; 1 x 4, 0 y

  ZZ R

  2 b ) f ( x, y ) =

  2

  2

  <

  3, 0 y

  <

  2 ; 1 x

  f ( x, y ) dA jika diberikan fungsi a ) f ( x, y ) =

  3 ; 3 x 4, 0 y

2.3 Latihan 1

  Problem :

) g

2. Misalkan R = f( x, y x 6, 0 y

  4 dan P adalah partisi dari R menjadi 6 persegi yang sama oleh garis-garis x = 2, x = 4, dan

  =

  y

  2. Aproksimasi

  ZZ

  f ( x, y ) dA

  R

  dengan menghitung jumlah Riemann dengan fungsi dua peubah: a ) f ( x, y ) = 12 x y

  2 ) ( ) =

  b f x, y 10 y

  1 c ) f ( x, y ) = ( 48 4x 3y )

  6

2.3 Latihan 1

  2

  3. Hitunglah masing-masing integral berulang dari

  1 )

  Z

  3 Z

  2

(

  9 x ) dxdy 2 )

  Z

  2

  2

  1

  Problem

  x

  • y
  • y

  1 Z

  dydx 3 )

  Z

  4 Z

  8

  64 8x

  2

  16 dydx

  1

2.3 Latihan 1

  Problem

4. Hitunglah volume benda pejal dibawah permukaan:

3.1 De…nisi dan Ilustrasi

  bagaimana menghitung Integral Lipat pada daerah bukan persegipanjang?

3.2 Integral pada Daerah y-Sederhana

3.2 Integral pada Daerah y-Sederhana

  De…nition

  Himpunan S disebut y -sederhana apabila S dapat dituliskan sebagai : ,

  S x, y ) u ( x ) y u ( x ) a x b g

  = f(

  1

  2 dengan u ( x ) dan u ( x ) kontinu.

  1

2 Dalam hal ini, Integral f pada S dapat dihitung sebagai

  ZZ Z Z ( )

b u

2 x

  f ( x, y ) dA = f ( x, y ) dydx

  

a u

1 ( x ) S

3.3 Integral pada Daerah x-Sederhana

3.3 Integral pada Daerah x-Sederhana

  De…nition

  Himpunan S disebut x-sederhana apabila S dapat dituliskan sebagai : S x, y ) c y

  d, v ( x ) x v ( x )g

  = f(

  1

  2 dengan v ( x ) dan v ( x ) kontinu.

  1

2 Dalam hal ini, Integral f pada S dapat dihitung sebagai

  ZZ Z Z ( )

d v

2 x

  f ( x, y ) dA = f ( x, y ) dxdy

  

c v

1 ( x ) S

3.4 Beberapa Contoh Soal

  Example 1 Hitunglah

ZZ

  xydA

  

S

  2

  apabila S adalah daerah tertutup yang dibatasi oleh y = x dan 2 y = 1.

  Hitunglah

  ZZ 2 x

  e dA

  

S

=

  apabila S adalah daerah tertutup yang dibatasi oleh y 2x, garis x = 4 dan sumbu-x.

3.4 Beberapa Contoh Soal

  

1

  1 =

  1

  12

  6

  4 x

  2

  x

  =

  2 dx

  5

  2 x

  x

  1

  Solution ZZ S

  xydA =

  dx

  1 y = x 2

  y =

  2

  2

  xy

  1

  

1

  = Z

  xy dydx

  1 x 2

  1 Z

  

1

  Z

  = Z

  " Terima Kasih, Semoga Bermanfaat "

Dokumen yang terkait

PENGARUH GDP, INFLASI, BI RATE, NILAI TUKAR TERHADAP NON PERFORMING LOAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (Studi pada Bank Umum Konvensional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016)

0 2 10

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. (studi pada Karyawan Kusuma Agrowisata Divisi Hotel Kota Batu)

0 8 9

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Tetap Giant Ekstra Gajayana Malang)

0 0 7

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT XYZ)

0 0 9

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN SAHAM MANAJER, KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSI, DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN (Studi pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 9

PENGARUH PERCEIVED VALUE, CELEBRITY ENDORSER DAN ADVERTISING TERHADAP BRAND ATTITUDE (Survei pada Mahasiswi Universitas Brawijaya Pengguna Kosmetik Wardah)

1 1 9

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN E-COMMERCE PADA PRODUK KOSMETIK BUATAN DALAM NEGERI DI KOTA MALANG (Studi pada PT. Emina pada tahun 2017)

0 3 8

ANALISIS KEAKURATAN MODEL OHLSON DALAM MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN (BANKRUPTCY) (Studi pada Perusahaan Delisting yang terdaftar di BEI periode 2013-2017)

0 1 10

PENGARUH INTERNATIONAL BRAND IMAGE DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP MINAT PENGGUNAAN ULANG (Survei pada Konsumen Layanan GrabCar di Kota Malang)

0 1 8

PENGARUH SPIRITUALITAS DI TEMPAT KERJA (WORKPLACE SPIRITUALITY) TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL (Studi pada Karyawan PT. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Malang Soekarno Hatta)

0 0 8