PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MEKANIK OTOPED ELEKTRIK SEBAGAI TRANSPORTASI KAMPUS BERBASIS MIKROKONTROLER DESIGN AND IMPLEMENTATION OF MECHANICAL SYSTEM IN MICROCONTROLLER BASED ELECTRIC SCOOTER AS CAMPUS TRANSPORTATION

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 909

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MEKANIK OTOPED ELEKTRIK SEBAGAI

TRANSPORTASI KAMPUS BERBASIS MIKROKONTROLER

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF MECHANICAL SYSTEM IN MICROCONTROLLER BASED

ELECTRIC SCOOTER AS CAMPUS TRANSPORTATION

  1

  2

  3 Pamungkas Aji Santoso , Burhanuddin Dirgantoro , Andrew Brian Osmond 1,2,3

  Prodi S1 Sistem Komputer, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

  1

  

2

pamungkasajisantoso@gmail.com, burhanuddin@telkomuniversity.ac.id,

  3 abosmond@telkomuniversity.ac.id Abstrak

  Pada zaman sekarang manusia dimudahkan oleh berbagai aspek kehidupan, mulai dari kemudahan untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan suatu kendaraan untuk membantu mobilisasi manusia. Dalam hal ini, alat transportasi yang digunakan untuk mendukung aktivitas di kampus yang mampu serta dapat memfasilitasi dosen, mahasiswa serta karyawan dalam berpindah dari satu gedung ke gedung lainnya yang memiliki jarak yang berjauhan.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan sistem mekanik otoped elektrik pada kedua roda bagian depan dengan menggunakan motor dc sebagai penggerak roda, mengimplementasikan sistem mekanik otoped elektrik dengan kontrol motor dc yang berbasis mikrokontroler ATmega128A. Penelitian ini menggunakan rotary encoder sebagai perhitungan untuk kecepatan. Obyek penelitian adalah perancangan dan implementasi sistem mekanik otoped elektrik sebagai transportasi kampus berbasis mikrokontroler ATmega128a.

  Berdasarkan hasil pengujian, kecepatan otoped elektrik memiliki nilai rata-rata kecepatan maksimal pada kondisi tanpa beban adalah 4.4 km/jam, sedangkan nilai rata-rata pada kecepatan maksimal pada kondisi dengan beban adalah sekitar 4.21 km/jam. Sedangkan hasil penelitian menunjukkan kebutuhan daya maksimal saat digunakan dengan kecepatan penuh yaitu dibutuhkan 28.205 watt dan waktu pakai baterai 5.99 jam.

  Kata kunci : ATmega 128A, Motor DC, Otoped Elektrik, Sistem Mekanik, Kecepatan, Daya.

  Abstract In the current era, the human eased in various aspects of life, ranging from the ease to move from one

place to another by using a vehicle to help mobilize human. In this case, the means of transportation used to support

activities on campus that able and can facilitate lecturer, students and employees to move from one building to

another that has a far apart distance.

  This research aims to implement an electric scooter mechanical systems on both the front wheels using a

dc motor as the driving wheel, and implement an electric scooter mechanical systems using dc motor control based

microcontroller ATmega128A. This research is using a rotary encoder for speed calculation. Object of this research

is the design and implementation of electric mechanical systems scooter as campus transportation based

ATmega128a microcontroller.

  Based on test results, the speed of electric scooter has an average value of maximum speed in no-load

condition is 4.4 km / h, while the average value of the maximum speed on the load condition is around 4.21 km / h.

While the results showed the maximum power that required when used at full speed is 28.205 watts and the time of

battery life is 5.99 hours.

  Keywords: ATmega 128A, DC motor, Electric scooter, Mechanical Systems, Speed, Power.

1. PENDAHULUAN

  Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang selalu ingin menciptakan hal baru untuk mempermudah kehidupannya. Alat transportasi salah satu alat yang sangat membantu manusia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menghemat energi yang dikeluarkan. Tidak hanya di tempat umum, di dalam kampus juga

  

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 910

  alat transportasi akan sangat dibutuhkan ketika hendak berpindah dari satu gedung ke gedung lain. Dengan bantuan alat transportasi, karyawan, dosen dan mahasiswa akan lebih menghemat energi dalam berpindah tempat.

  Berdasarkan kebutuhan tersebut, maka untuk mendukung fasilitas mobilisasi di kampus akan dibuat sebuah otoped elektrik yang mampu mendukung aktivitas mobilisasi dengan memanfaatkan jalur penghubung antar gedung yang sudah ada. Alat transportasi ini didukung dengan sistem mekanik berupa dua roda di bagian depan yang dihubungkan motor dc melalui gearbox dan dua roda di bagian belakang, sehingga otoped elektrik tersebut lebih stabil. Sistem penggerak pada otoped elektrik menggunakan motor dc yang dihubungkan dengan dua roda bagian depan, yang akan diproses oleh suatu mikrokontroler. Mikrokontroler yang digunakan pada penelitian ini adalah mikrokontroler ATmega128A.

  Dalam perancangan dan implementasinya diharapkan bisa digunakan sebagai alat transpostasi yang handal dan mampu mempermudah dalam melakukan suatu aktivitas. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang menjelaskan bahwa dalam penetilian tersebut bahwa

  

mobile robot yang dikontrol menggunakan modulasi lebar pulsa (PWM) untuk melakukan kontrol differential drive

pada roda untuk melakukan pergerakan arah, maju, dan mundur [1].

2. DASAR TEORI

  2.1 Gambaran Umum Sistem

  • .:w.m.
  • I - O.Vl c. A ndr o id D rive r Mo tor

      ._ .... M lkroko n tr o l er L C D Bl o k

      I .B J.P J< JJ

    Gambar 2.1 Blok Diagram Sistem

      Berdasarkan blok diagram sistem di atas perancangan sistem secara umum terdiri dari 2 bagian besar, yaitu Blok I yang meliputi perangkat lunak sebagai kontrol serta Blok II yang meliputi perangkat keras pada otoped elektrik. Perangkat keras dan lunak ini akan terhubung melalui modul bluetooth yang bertipe HC-05 yang berfungsi sebagai penghubung untuk mengontrol otoped elektrik melalui smartphone.

      Dalam penelitian ini membahas tentang Blok II tentang Perangkat keras terdiri dari modul bluetooth HC-

      

    ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 911

      pada driver motor Veyron 2x25A untuk menjalankan atau menggerakan motor serta kecepatan motor akan dihitung oleh sensor optocoupler sehingga kecepatan akan stabil sesuai dengan perintah yang diberikan dan hasil dari perhitungan akan ditampilakan pada LCD. Selain itu, terdapat perancangan sistem mekanik pada otoped elektrik yang digunakan pada sistem gerak untuk melakukan manuver serta terdapat sistem energi sebagai sumber catu daya pada otoped elektrik.

    3. PERANCANGAN SISTEM

      3.1 Blok Diagram

      • K ece p a t an

      P W M Driver Motor

      P

      V Kecepa t an = S e nsor P u

      I sa O pt ocou p t e r

    Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

      Pada blok diagram sistem kontrol diatas dijelaskan bahwa kecepatan yang masuk atau setpoint yang diberikan melalui intrupsi dari user kemudiakan akan memberikan nilai pwm yang akan diteruskan oleh driver untuk menjalakan motor sehingga motor akan berjalan sesuai dengan nilai yang frekuensi yang diberikan dan nilai kecepatan sebelumnya maka akan dibaca oleh sensor untuk diperbaiki kembali untuk mendapatkan nilai rpm sesuai dengan nilai setpoint yang diberikan.

      3.2 Diagram Alir Sistem St a r t M e m angg il n il a l I C R da n OC R • • • s p R ud p a ta S /uc ro o rh s p R a d D ata B tuc t o o t h P u l sa • t • r k u •n si x 60 / • Pu ls a pul u x 1 . 5 4 ,

      F i ni s h

    Gambar 3.2 Diagram Alir Sistem Gambar 3.3 Diagram Alir Perhitungan RPM

      

    ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 912

      Dari gambar 3.2 dapat dijelaskan bahwa ketika sistem dijalankan setpoint yang diberikan user akan masuk sebagai perintah untuk membaca frekuensi sesuai dengan setpoint yang sudah ditentukan, dan memanggil nilai ICR dan OCR untuk data frekuensi dan duty cycle yang sudah dimasukan sebelumnya sehingga menghasilkan nilai PWM untuk menggerakan motor dc seseuai dengan perintah yang diberikan melalui aplikasi. Sedangkan, Pada

    gambar 3.3 diatas dijelaskan bahwa perhitungan RPM diawali oleh adanya masukan dari perintar user yang memberikan nilai setpoint untuk memberikan nilai RPM yang sebelumnya diambil dari encoder serta akan dihitung

      berapa nilai pulsa atau pwm yang dihasilkan yang kemudian hasil dari perhitungan akan ditampilkan pada LCD.

      3.3 Perancangan Sistem Mekanik

      Perancangan ini difokuskan pada bagian kedua roda depan yang digerakan oleh dua buah motor dc yang dihubungkan oleh gearbox dan rantai sehingga gerakan atau putaran dari kedua buah roda depan akan tertahan, sehingga akan mengurangi kejutan pada saat otoped elektrik berjalan serta akan diimbangi dengan satu roda bagian belakang yang dipasangan pada rangka otoped elektrik.

      :··------

    • .
    • I

    Gambar 3.4 Gambaran sistem mekanik pada kedua roda depan

      3.4 Implementasi Sistem Mekanik

    Gambar 3.5 Implementasi sistem mekanik pada kedua roda depan

    3.4.1 Roda

      Pada implementasi digunakan roda yang berukuran 10 inch yang dapat menghasilkan suatu gerakan

    4. PENGUJIAN

    4.1 PengujianKecepatan

      1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Pengujian Ke-

      

    ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 913

    Gambar 4.2 Kondisi setpoint maksimal dengan beban

      Pengujian ke-

      

    Kondisi setpoint maksimal dengan beban

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

    Gambar 4.1 Kondisi setpoint maksimal tanpa beban

      1746 1745 1744 1743 1742 1741 1740 1739 1738

      N il a i R PM p ad a Mo to r D C ( R P M ) N il a i R PM p ad a Mo to r D C ( R P M )

      3.4.2 Motor DC

      1828

    Kondisi setpoint maksimal tanpa beban

      Pengujian dilakukan pada kondisi setpoint maksimal pada aplikasi yang dibuat untuk mengatahui kecepatan maksimal pada kondisi tanpa beban dan dengan beban yang dihasilkan oleh otoped elektrik dengan data yang didapatkan adalah rpm yang dihasilkan pada setiap kondisi..

      Rangka yang digunakan pada implementasi otoped elektrik ini adalah menggunakan besi holo dan besi siku yang berukuran 3,5cm x 3,5cm serta besi holo yang ukuran 3,5cm x 1cm yang kemudian disusun dengan menggunakan teknik pengelasan serta baut, sehingga rangka otoped memiliki ukuran 110cm x 30cm.

      3.4.4 Rangka

      Gearbox yang digunakan dalam implementasi adalah gearbox yang memiliki skala 1 : 20, sehingga dapat meredam kejutan pada saat motor dc berjalan serta menaikan performansi dari sistem mekanik tersebut.

      3.4.3 Gearbox

      Dalam implementasi sistem mekanik pada otoped elektrik ini menggunakan dua buah motor dc brushed 24 volt yang bertipe MY 1025 sebagai penggerak utama pada otoped elektrik.

      1826 1824 1822 1820

      

    ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 914

      Berdasarkan hasil pengujian kecepatan otoped elektrik memiliki nilai rata-rata kecepatan maksimal tanpa beban adalah 4.4 km/jam, sedangkan nilai rata-rata kecepatan maksimal dengan beban 4.21 km/jam.

      4.2 Pengujian Kebutuhan Daya

      Pada pengujian kebutuhan daya ini dilakukan pada kecepatan maksimal berapa kebutuhan daya serta berapa lama kapasitas baterai dapat digunakan, data yang diuji adalah nilai tegangan serta nilai arus pada sistem otoped elektrik.

      

    Pengujian Tegangan Pada Kecepatan Maksimal

      12.6

      12.4 ) lt

      12.2 o (v

      12 an g

      11.8 n a g

      11.6 e T

      11.4

      11.2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Percobaan ke-

    Gambar 4.3 Pengujian tegangan pada kecepatan maksimal

      

    Pengujian Arus Pada Kecepatan Maksimal

      2.38

      2.36 ) re

      2.34 e

      2.32 (amp s

      2.3 ru A

      2.28

      2.26 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Percobaan ke-

    Gambar 4.4 Pengujian arus pada kecepatan maksimal

      Berdasarkan hasil pengujian untuk masing-masing kondisi pada pengujian kebutuhan daya dan lama kapasitas baterai habis memiliki nilai rata-rata yaitu pada kondisi maju dengan kecepatan maksimal 28.205 watt dan 5.99 jam.

      4.3 Pengujian Pada Lintasan atau Bidang Miring

      Pengujian ini dilakukan pada lintasan atau bidang miring untuk diketahui berapa nilai awalan rpm untuk melakukan pergerakan sesuai dengan kondisi serta akan diketahui berapa kebutuhan daya yang digunakan untuk melakukan pergerakan tersebut.

      250.8571429 126.0571429 756.4714286

      

    ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 915

      300 250 200 150 100

      tanjakan dengan beban 100 kg Nilai rata-rata perbandingan percobaan

    50 Rata-rata Perbandingan setpoint pada

    Gambar 4.5 Perbandingan rata-rata setpoint dengan beban 100 kg

      Rata-rata Perbandingan RPM pada tanjakan dengan beban 100 kg 1500

      1408.5 1000 500

      Nilai rata-rata perbandingan percobaan Rata-rata nilai RPM pada tanjakan 15 derajat Rata-rata nilai RPM pada tanjakan 30 derajat

      20.3963951 9.769885714 rp m se tp o in t w at t

      Rata- rata perbandingan penggunaan daya pada tanjakan dengan beban 100 kg

      25

      20

      15

      10

      5 Nilai ata-rata perbandingan percobaan Rata-rata penggunaan daya pada tanjakan 15 derajat Rata-rata penggunaan daya pada tanjakan 30 derajat

      Rata-rata nilai setpoint pada tanjakan 15 derajat Rata-rata nilai setpoint pada tanjakan 30 derajat

    Gambar 4.6 Perbandingan rata-rata RPM dengan beban 100 kg Berdasarkan pengujian pada lintasan atau bidang miring memiliki nilai rata-rata setpoint, rpm dan kebutuhan daya untuk setiap kondisi yang diujikan yaitu pada kondisi kemiringan 15 derajat dengan beban 100 kg adalah setpoint 126.06, 756.5 rpm dan 9.8 watt, sedangkan pada kondisi kemiringan 30 derajat dengan beban 100 kg adalah setpoint 250.86, 1406.5 rpm dan 20.4 watt.

      5.2 Kesimpulan

      1. Berdasarkan hasil pengujian nilai rpm dipengaruhi permukaan pada lintasan semakin halus atau rata lintasan, maka nilai rpm akan semakin stabil.

      2. Berdasarkan hasil pengujian semakin besar nilai kecepatan yang dihasilkan akan menghabiskan konsumsi energi yang semakin besar pula.

      3. Dari hasil pengujian kecepatan otoped elektrik memiliki nilai rata-rata kecepatan maksimal tanpa beban adalah 4.4 km/jam, sedangkan nilai rata-rata kecepatan maksimal dengan beban 4.21 km/jam.

      4. Berdasarkan hasil pengujian untuk masing-masing kondisi pada pengujian kebutuhan daya dan lama kapasitas baterai habis memiliki nilai rata-rata yaitu pada kondisi maju dengan kecepatan maksimal 28.205 watt dan 5.99 jam. Hasil rata-rata rpm dan kebutuhan daya untuk setiap kondisi yang diujikan yaitu pada kondisi kemiringan 15 derajat dengan beban 100 kg adalah setpoint 126.06, 756.5 rpm dan 9.8 watt, sedangkan pada kondisi kemiringan 30 derajat dengan beban 100 kg adalah setpoint 250.86, 1406.5 rpm dan 20.4 watt.

      5.3 Saran

      1. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan sistem mekanik untuk berbelok menggunakan tambahan motor dc sebagai penggerak sumbu berbelok dan dapat dikontrol secara otomatis.

      2. Pada sistem energi listrik dalam penelitian selanjutnya diharapkan tersedia charger otomatis dan penerapan monitoring kapasitas accumulator.

      3. Performa pada otoped elektrik dalam penelitian selanjutnya harus lebih aman, nyaman, dan cepat.

      4. Penelitian selanjutnya bentuk otoped elektrik harus lebih aerodinamis.

      [1] Antoni, R., et al. (2008). Perancangan system pengaturan kecepatan motor DC menggunakan zig bee pro berbasis arduino uno ATmega328p. Universitas Maritim Raja Ali Haji

      

    ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 | Page 916

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN LAMPU RUMAH BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN RASPBERRY-PI

0 0 6

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA QUADRIFILAR HELIKS PADA FREKUENSI 145,825 MHz SEBAGAI PENERIMA SINYAL APRS SATELIT LAPAN-A2 DESIGN AND REALIZATION QUADRIFILAR HELIX ANTENNA 145.825 MHz FOR SIGNAL RECEIVER OF APRS LAPAN-A2 SATELLITE

0 1 7

DETEKSI DINI KANKER SERVIKS METODE IVA BERBASIS PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL MENGGUNAKAN DETEKSI TEPI ZERO CROSSING EARLY DETECTION OF CERVICAL CANCER WITH IVA METHOD BASED ON DIGITAL IMAGE PROCESSING USING ZERO CROSSING EDGE DETECTION

0 1 7

GLAUCOMA DETECTION SYSTEM WITH OPTICAL DISK AREA MEASUREMENT ON FUNDUS IMAGE

0 0 8

ANALISIS PERFORMANSI DAN OPTIMASI THROUGHPUT HIGH SPEED DOWNLINK PACKET ACCESS (HSDPA) DI DALAM KERETA API PEFORMANCE ANALYSIS AND OPTIMIZATION THROUGHPUT HIGH SPEED DOWNLINK PACKET ACCESS IN TRAIN

0 1 6

CIGANITRI DESIGN AND ANALYSIS FIBER TO THE HOME ACCESS NETWORK USING GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK TECHNOLOGY (GPON) AT CIGANITRI

0 0 8

AUDIO WATERMARKING DENGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN ECHO HIDING PADA AMBIENT MODE AUDIO WATERMARKING BASED ON DISCRETE WAVELET TRANSFORM METHOD AND ECHO HIDING METHOD ON AMBIENT MODE

0 1 8

IMPLEMENTASI APLIKASI PENGENALAN JENIS KELAMIN BERDASARKAN CITRA WAJAH DENGAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE SECARA REAL TIME Implementation of Gender Recognition Applications Based on Face Image with Support Vector Machine Method in Real Time

0 2 8

DETEKSI PENYUSUP BERDASARKAN ANALISIS DEPTH FRAME MENGGUNAKAN KAMERA KINECT INTRUDER DETECTION BASED ON DEPTH FRAME ANALYSIS USING KINECT CAMERA

0 0 8

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS MONITORING PEMBUANG SAMPAH IMPLEMENTATION AND ANALYSIS OF LITTERBUGS MONITORING ON THE RIVER

0 0 7