Kompresi Fractal dengan Metode Partisi Adaptive Quadtree Torkis Nasution

Kompresi Fractal dengan Metode Partisi Adaptive Quadtree

Torkis Nasution Jurusan Teknik Informatika, STMIK-AMIK Riau torkisnasution@stmik-amik-riau.ac.id

Abstrak

bagian tersebut berdasarkan threshold yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Kompresi fractal merupakan teknik yang

tergolong baru dalam sejarah kompresi citra. Kata kunci : citra, kompresi fractal, adaptive Dengan memanfa-atkan kesamaan bentuk

quadtree

dengan bagian yang lebih kecil pada citra,

metode kompresi fractal diperkenalkan. Dalam

Abstract

kompresi fractal, bagian kecil yang memiliki suatu kemiripan dengan bagian yang lebih besar

Fractal compression is categorized as a new pada citra akan dilakukan transformasi scan

technique in history of image compression. By berulang-ulang sehingga membentuk bagian

using the similar shapes in smaller portion of besar tersebut. Proses ini disebut juga dengan

image, this fractal compression is introduced. In iterated function system. Penelitian ini

fractal compression, the smaller part will have membahas mengenai pengompresan citra hitam

similarity with bigger part in image, putih menggunakan metode partisi adaptive

tranformation scan will be carried out quadtree. Maksud dari metode ini adalah

repetitively so that it creates the bigger part. compresi fractal yang skema partisinya

This p rocess is called iterated function menggunakan skema partisi quadtree dengan

system.The research discusses white and black threshold yang berubah­ubah (adaptive

image compression by using adaptive quadtree threshold). Penelitian ini merancang skema

partition method. It means that fractal partisi quadtree menggunakan adaptive

compression which its partition scheme uses threshold untuk l ebih mengoptimalkan hasil

quadtree partition scheme with adaptive suatu kompresi citra baik dari segi kualitas,

threshold. The intention is to optimize the result rasio, dan waktu pengompresan. Pada skema

of image compression in its quality, ratio and partisi standar. suatu citra dipartisi menjadi

time. In standard partition scheme, an image is bagian-bagian berbentuk persegi dengan ukuran

parted into similar size of squares. The main yang sama. Partisi jenis ini memiliki kelemahan

weakness of this kind of partition is the parted of utama yaitu terpartisinya bagian citra yang

low complexity of the real image. It is inefficient sebenarnya memiliki tingkat kompleksitas

because of its wasting bits in recording the rendah. Hal ini sangat tidak efisien dikarenakan

coefficient the parts for compression that the file pemborosan bit yang terjadi untuk merekam

size will be bigger. Quadtree partition scheme koefisien dari bagian-bagian tersebut untuk

enables image partition in different sizes as per pengompresan sehingga menyebabkan ukuran

its complexity based on the determined file menjadi besar. Skema partisi quadtree

threshold.

memungkinkan untuk mempartisi citra menjadi bagian-bagian yang memiliki ukuran yang

Keywords : image, fractal compression, berbeda sesuai dengan tingkat kompleksitas

adaptive quadtree

Torkis Nasution Kompresi Fractal dengan Metode Partisi Adaptive Quadtree

a. Perancangan suatu metode dalam kompresi fractal dengan metode partisi quadtree yang Kualitas dari sebuah citra tergantung dari

1. Pendahuluan

menggunakan adaptive threshold. karakte-ristik citra (ukuran, warna resolusi)

b. Citrayang dipakai menggunakan mode serta cara mem-proses citra tersebut. Semakin

grayscale.

baik kualitas citra yang diproses maka semakin

c. Karakteristik citra yang dipergunakan dalam besar juga ukuran file dari citra tersebut. Untuk

pro-ses dekompresi adalah koefisien citra itu dibuat berbagai jenis metode kompresi citra

global hasil proses transformasi-affine seperti JPEG, GIF, dan PNG. Tetapi akibat-nya

dengan menggu-nakan fungsi rotasi dan terjadi beberapa penurunan kualitas pada

translasi.

citra yang disebabkan hilangnya informasi

pada citra saat diproses. Oleh karena itu Pemfokusan penelitian terhadap tahapan dibutuhkan

metode partisi dikarenakan tahap metode mengecilkan ukuran file citra dengan rasio

suatu metode

baru untuk

partisi merupakan salah satu tahapan tinggi tetapi dapat meminimalisasi penurunan

kompresi fractal yang memiliki peran sangat kualitas tersebut. Salah satu metode kompresi

penting dalam penentuan kualitas, rasio dan yang dapat mem-enuhi kriteria ini adalah

sedangkan alasan kompresi fractal.

waktu

pengompresan,

pemilihan citra grayscale dikarenakan tingkat Kompresi fractal merupakan suatu metode

kerumitan dan karak-terisitik citra grayscale kom-presi yang sangat potensial pada rasio

lebih sederhana dibanding de-ngan citra tinggi. Konsep dari kompresi fractal adalah

berwarna sedangkan penelitian me-ngenai merubah suatu citra asli menjadi koefisien

kompresi fractal saat ini masih tergolong fractal dan menghasilkan citra kembali

sangat baru dan sumber-sumber yang dengan cara melakukan proses dekompresi

mendukung masih sangat sedikit. koefisien fracta tersebut. Dengan hanya

menyimpan beberapa koefisien transformasi

2. Fractal

affine, maka secara otomatis ukuran data citra akan lebih kecil dibanding menyimpan keseluruhan citra.

Pada skripsi ini, dikembangkan suatu metode yang mengkombinasikan kompresi fractal dengan metode partisi adaptive quadtree

untuk menghasilkan suatu bentuk kompresi citra yang memiliki rasio kompresi yang tinggi dan dapat meminimalisasi penu- runan kualitas. Peluang bagi kompresi fractal untuk berkembang di masa depan amatlah luas, terutama di-karenakan kompresi fractal dapat dikombinasikan dengan banyak metode partisi dan algoritma kompresi.

Dalam kompresi fractal

terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi hasil citra yang dikompresi baik dalam segi waktu, rasio dan kualitas. Diantaranya adalah karakteristik citra yang dipakai, metode partisi dan

tahapan­tahapan yang diimplementasikan dalam Gambar 1. Van Koch Snowflake proses pengompresan ataupun dekompresi.

Oleh karena itu, penulisan skripsi ini Fractal adalah objek geometri yang bagian- memfokuskan penelitian terhadap hal sebagai

bagiannya mempunyai persamaan bentuk yang berikut :

mewakili bentuk dasar objek itu sendiri dalam

Jurnal SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2013

segala skala. Bentuk dari fractal adalah

2.1. Dimensi Fractal

irregular (tidak teratur) dan kompleksitas fractal tidak pemah berubah. Fractal memiliki

Dimensi fractal adalah suatu bilangan real dua ciri khas, yaitu self-similarity dan infinite

yang menunjukkan derajat ketidakteraturan detail. Self-similarity

bidang fractal tersebut. Rumus dimensi fractal darifractal memiliki bentuk dasar yang sama

berarti setiap bagian

adalah :

walau dilihat menggunakan skala apapun. Sedangkan infinite detail berarti setiap fractal

memiliki bentuk dasar yang seakan-akan tidak (1 ⁄ ) habis-habis apabila diperhatikan. Berbagai bentuk fractal yang terkenal antara lain

Dimana D adalah dimensi fractal, N adalah Sierpinsky Triangle dan Von Koch Snowflake

jumlah segmen garis pada generator, dan R Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa fractal

adalah panjang segmen garis pada generator Von Koch Snowflake mempunyai tiga buah

dibagi jarak titik awal dan akhir generator objek penting yaitu initiator, generator dan attractor.

Bagian ber-label a disebut juga

2.1.1. Iterated Function System

sebagai initiator. Initiator dapat dianggap sebagai citra asli. Fungsi dari initiator adalah

IFS adalah suatu fungsi iterasi yang terdiri sebagai bahan dasar untuk membuat fractal.

dari sekumpulan transformasi-affine yang Tanpa initiator suatu fractal tidak akan dapat

dipilih sedemikian rupa hingga gabungan dari terbentuk. Berdasarkan definisi diatas, initiator

transformasi-affine tersebut mendekati citra dapat dianggap sebagai bagian terkecil dari

target. Sifat dari IFS menyerupai sifat mesin sebuah fractal. Bagian berlabel bl dan b2 biasa

fotokopi, yaitu menyalin kembali suatu disebut juga sebagai generator. Generator

bentuk ke dalam posisi dan ukuran yang berasal dari hasil transformasi pola yang ada

diinginkan. Prinsip terpenting dalam IFS adalah pada initiator ke dalam bentuk dasar initiator

pemetaan kontraktif (contractive mapping) itu sendiri. Pada gambar 1, terlihat jelas bagian

dimana setelah semua transfor-masi-affine bl terbentuk dari hasil proses transformasi

ditentukan, IFS dapat diterapkan dengan bagian a ke dalam bagian a itu sendiri

mengkodekan semua koefisien transformasi. sedangkan bagian b2 terbentuk dari hasil

Pemetaan suatu fungsi ke dirinya sendiri proses transformasi bagian bl ke bagian bl itu

dikatakan kontraktif bila selisih nilai hasil sendiri. Berdasarkan penjelasan diatas,

fungsi pada setiap iterasi semakin kecil. generator dapat didefi-nisikan sebagai hasil

Teorema pemetaan kontraktif menyatakan dari trans-formasi initiator ke dalam dirinya

bahwa setiap IFS memiliki suatu unique fixed sendiri. Bagian terakhir adalah bagian c.

point pada pemetaan fungsi f(x) = x dimana bagian c dapat disebut juga sebagai attractor.

nilai itu merupakan nilai dari attractor sebuah Attrac-tor

merupakan basil akhir dari IFS. Rumus dari unique fixed point adalah transformasi yang dilakukan generator. Oleh

sebagai berikut :

karena itu attractor sering disebut juga sebagai fractal itu sendiri.

Dimana :

A :Attractor

: Jumlah iterasi

: Transformasi Affine

2.1.2. Transformasi-Affine

Gambar 2. Sierpinsky Triangle

Transformasi-affine adalah transformasi linier

Torkis Nasution Kompresi Fractal dengan Metode Partisi Adaptive Quadtree

yang terdiri dari empat operasi dasar yaitu sumbu x dengan arah berlawanan jarum jam, rotasi, pergeseran, translasi, dan penyekalaan.

sedang F adalah besar sudut rotasi terhadap Transformasi dinamakan affine karena terdapat

sumbu y dengan arah berlawananjarumjam. afinitas (hubungan) antara visual dan struktural

(shearing) , bentuk dari antara bentuk lama dan bentuk yang baru.

b. Pergeseran

transfom1asi ini terlihat seperti "menarik" sebagian sisi objek geometri ke sebuah arah yang parallel dengan koordinat sisi satunya. Bentuk matriks shearing adalah sebagai berikut.

c. Translasi (translation), titik-titik sebuah objek dapat dipindahkan dalam arah horisontal sebesar tx satuan dan dalam arab vertikal sebesar ty satuan dengan operasi penjumlahan sebagai berikut.

Gambar 3. Bentuk transformasi-affine dari segi empat

Transformasi titik-titik dalam bidang dapat

dinyatakan dengan suatu perkalian matriks

d. Penyekalaan (scaling), penyekalaan diatur transformasi T dengan vektor v yang mewakili

oleh clcmcn diagonal matrik, yaitu nilai sx koordinat titik tersebut. Koordinat baru hasil

dan sy. Bentuk matrik transformasinya transformasi

adalah sebagai berikut : melakukan operasi perkalian antara T dan v.

(x2.Y2)

didapatkan

dengan

Dari empat operasi transformasi diatas. =

yang dipakai dalam IFS hanya tiga operasi, yaitu penyekalaan, rotasi dan translasi. Bentuk dari transformasi- affine dalam IFS

Beberapa bentuk transformasi dasar yaitu :

dinyatakan dengan :

a. Rotasi, bentuk matrik transformasinya adalah sebagai berikut

cos =

− sin

x 2 ax+by+tx sin

cos

y 2 =cx+dy+ty

Dimana a, b, c, d mewakili operasi penyekalaan dan rotasi, sedangkan tx dan ty mewakili operasi translasi.

2.2 Teorema Collage

Gam bar 4. Sin q dan Cos F

Proses pada IFS adalah proses untuk meng-

generate suatu fractal dengan cara melakukan Dimana q adalah besar sudut rotasi terhadap

Jurnal SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2013

fungsi iterasi secara kontraktif dengan koefisien memiliki sifat self-similarity tidak dapat affine ke dalam dirinya sendiri. Proses IFS dapat

membentuk keseluruhan citra asli, namun dapat dianggap sebagai proses pembentukan attractor

membentuk bagian tertentu dari citra asli. dari initiator. Lalu muncul sebuah pertanyaan baru, "Apakah mungkin proses itu dibalik, bisakah attractor dikembalikan menjadi sebuah ini-tiator?". Masalah ini dikenal dengan inverse problem, bagaimana dari sebuah fractal kita dapat melacak ini-tiator yang mirip dengan fractal tersebut. Dan muncullah teorema collage sebagai solusinya. Teorema collage menyatakan bahwa jika

W(J)

mendekati maka unique fixed point W(l) = W(W(W..Jf'(l)...)) juga mendekati I. Gambar

W(l) tersusun dari semua gabu-ngan dari

Gambar 5 Self-similarity dari sebuah citra

W(J(l)).

Pada gambar 5 dapat ditemukan bahwa

2.3. Kompresi Citra Fractal

bagian topi dari citra tersebut sama dengan bayangan topi yang terpantul di kaca. Ini

Kompresi citra fractal pertama kali menunjukkan bahwa se-benarnya kemiripan dikenalkan oleh Michael F. Bamsley pada awal

(self-similarity) dalam sebuah citra sebenarnya tahun 1980. Lalu dikembangkan oleh Arnaud

ada tetapi tidak disadari. Teknik mem-partisi Jacquin yang akhirnya menciptakan kompresi

dan menemukan bagian-bagian citra terbaik citra fractal pertama, yaitu Partitioned Iterated

yang saling terkoneksi tidaklah mudah. Function Syslem

Sampai saat ini, banyak teknik partisi citra menggunakan karakteristik fractal dalam

(PIFS). Karena

yang telah dikembang-kan. Diantaranya adalah metode pengompresannya maka teknik

metode partisi quadtree dan horizontal- kompresi ini sering disebut pula sebagai

vertical.

kompresi citra fractal

(fractal

image

compression) atau dapat disingkat menjadi

3. Tahapan Kompresi Citra

kompresifractal.

Fractal

Konsep dari kompresi fractal adalah

merubah suatu citra asli menjadi koefisien Gambaran umum tahapan proses pada fractal menggunakan teorema collage dan kompresi citra fractal adalah sebagai menghasilkan citra dekompresi dengan cara

berikut:

melakukan proses IFS terhadap ko-efisien

a. Skema Partisi

fractal tersebut (Bamsley, 1993). Dengan hanya Skema partisi adalah salah satu tahapan menyimpan.beberapa koesienfractal hasil dari yang sangat penting. Pemilihan metode trans-formasi-affine, maka secara otomatis

sa-ngat mempengaruhi ukuran data citra akan lebih kecil dibanding kualitas, rasio dan waktu pengompresan menyimpan keseluruhan citra. citra. Pada tahap ini, suatu citra dipartisi ke Bamsley mengemukakan bahwa sebuah dalam kumpulan range dan domain. Bentuk fractal merupakan salinan dari setiap initiator- partisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu: nya sendiri. Pada kenyataannya suatu citra

skema

partisi

1. Right angled partition scheme dimana tidak benar-benar me-miliki sebuah bagian kecil bentuk partisinya sesuai dengan bentuk (initiator) yang sama persis dengan dirinya asli piksel dan membentuk sudut yang seperti pada fractal. Tetapi kemung-kinan berpotongan secara tegak lurus. Contoh bahwa adanya kemiripan bagian kecil dari metode partisi ini adalah fixed block, suatu citra dengan bagian yang lainnya selalu region-based dan quadtree. ada. Ini berarti bahwa kumpulan initiator yang

Torkis Nasution Kompresi Fractal dengan Metode Partisi Adaptive Quadtree

2. Not-right angled partition scheme dimana dari bentuk piksel ke dalam bentuk partisi bentuk partisinya tidak sesuai dengan

poligon yang diinginkan. bentuk asli piksel dan membentuk

d. Encoding, pada tahap ini dilakukan proses sudut

yang berpotongan diagonal. penyim-panan dan pengalokasian koefisien Contoh

metode partisi-nya adalah transformasi-affine, lokasi domain dan lokasi triangular dan delaunay triangulation.

range menjadi bentuk bit.

e. Decoding, pada tahap decoding, proses IFS dila-kukan terhadap koefisien fractal yang disimpan sehingga membentuk suatu citra hasil kompresi.

4. Range, Domain, dan Domain

Pool

Region-based Quadtree

Pada awalnya sebuah citra dipartisi menjadi

2 bagian, yaitu range dan domain. Range adalah hasil partisi dari suatu citra dimana setiap bagiannya tidak boleh saling menimpa (non- overlapped block). Dai-amfractal, range disebut juga initiator yang diperlukan untuk membentuk sebuah attractor. Range pada umum-nya

berbentuk bujur sangkar, namun sesungguhnya Triangular

Delaunay Triangualtion

tidak ada keharusan mengenai bentuk dan ukuran range. Pemilihan bentuk serta ukuran

range yang tepat dapat menghasilkan rasio kompresi yang cukup tinggi, kualitas citra yang

Gambar 6. Bentuk partisi

b. Seleksi Domain masih dapat dipertahankan dan waktu kompresi Penentuan panjang dan lebar dari domain

yang cukup rendah.

Bila ukuran range terlalu besar, maka citra kompresi. Semakin kecil ukuran domain

basil proses kompresi akan mengalami menyebabkan kua-litas citra terkomprcsi

penurunan kualitas yang besar, namun rl!sio makin baik namun waktu kom-presi akan

kompresi yang dicapai akan tinggi. Demikian semakin lama dikarenakan banyaknya

sebaliknya jika ukuran range terlalu kecil, domain

maka rasio kompresi akan rendah namun sebaliknya.

yang diproses,

begitu juga

kualitas citra semakin baik. Tidak seperti range,

c. Transformasi Blok domain adalah basil dari partisi citra yang boleh Transformasi blok adalah proses penyekalaan

saling menimpa antara satu dengan yang ukuran domain sehingga sama dengan

block;. Domain ukuran range. Jenis proses transformasi

lainnya (orerlapped

merupakan bagian dari citra yang mirip dengan blok sangat dipengaruhi oleh skema partisi

range. Domain juga sering disebut dengan yang dilakukan. Untuk skema partisi

codebook. Ukuran dari domain harus lebih besar right-angled, proses 'pengecilan' domain

atau sama dengan range. Aturannya adalah dilakukan dengan cara mengalikan domain

O<s<l dimana s adalah faktor skala pengali. dengan faktor skala pengali. Untuk

Faktor skala pengali (s) dari domain ke range mendapatkan nilai piksel maka dila-kukan

pada umumnya dibagi menjadi empat teknik averaging pada piksel tetangga. Se-

ukuran, yaitu s E S ={I I 4,1I 2,3I 4,1}. Domain dikatakan 2 kali lebih besar dari range jika s =

dangkan pada skema partisi not-right Yz, domain dikatakan 4 kali lebih besar dari angled proses transformasi blok lebih rumit range jika s = Y., dan seterusnya. Proses karena diperlukan konversi bentuk bagian

Jurnal SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2013

kompresi dilakukan dengan

3721 domain blok. Dikarenakan ada 8 pemetaan transformasi-ajjine terbaik dari

menemukan

transformasi-ajjine (4 arah rotasi dan 4 arah domain ke range.

translasi) yang dilakukan untuk mencari domain terbaik dari suatu range, maka pada setiap range dilakukan sejumlah 8 x 3721 = 29768 proses. De-ngan jumlah range sebanyak

I 024 range, maka secara keseluruhan ada 29768 x I 024 = 30482432 proses. Semakin banyak proses yang dilakukan berarti sema-kin lama waktu kompresi yang dibutuhkan. Pencarian domain terbaik dengan cara membabi buta sangatlah tidak efisicn dan memakan waktu. Untuk

dibutuhkan strategi untuk mengefisienkan pcncarian domain terbaik. yaitu

itu

Gambar 7. Transformasi-affine memetakan

dengan cara mengurangi jumlah domain yang

domain ke range

dicari. Proses ini disebut dengan domain pool.

Domain pool atau virtual codebook Karena domain boleh saling bertumpuk, adalah beberapa kumpulan domain yang dekat maka jumlah domain pada citra dipengaruhi

dengan suatu range. Landasan pemikiran oleh step horizontal() dan vertical() yang

menyatakan bahwa pada ditentukan rum us per-hitungan range dan umumnya domain terbaik dari suatu range domain pada sebuah citra adalah :

domain pool

terletak tidak jauh dari range tersebut. Pada

domain pool, pemilihan domain terbaik tidak

a. Range, suatu citra berukuran MxM piksel dilakukan pada keseluruhan domain yang ada dengan ukuran range BxB piksel akan

pada citra, melainkan hanya pada domain pool memiliki range se-banyak :

yang yang bersangkutan.

5. Skema Partisi Quadtree

b. Domain, jika kita tentukan step Inti metode partisi quadtree adalah domain sebe-sar 6 piksel, maka total

mempartisi citra ke dalam 4 sub node domain yang ada pada citra tersebut

berbentuk bujur sangkar yang ber-ukuran sama. dapat diperoleh melalui rumus berikut :

X Y Berikut adalah contoh perhitungan range

dan domain. Suatu citra grayscale berukuran Gam bar 8. (a) Bentuk representasi citra

menggunakan metode quadtree

256x256 piksel dengan ukuran range adalah 8x8

piksel. Step horizontal (oh) dan step vertical Perhatikan gambar 8 (a). Pada awalnya (ov) sebesar 4 piksel. Range baik vertikal citra A dibagi menjadi 4 sub node yaitu B, C, maupun horisontal berjumlah 32 buah. Jumlah kemudian node C dipartisi menjadi 4 D, E

range total adalah 32 x 32 = 1024 range. sub node F,G,H,l, node D dibagi menjadi 4 sub Jumlah domain blok adalah 61 x 61 = node J. K, L, M, dan seterusnya. Hubungan

Torkis Nasution Kompresi Fractal dengan Metode Partisi Adaptive Quadtree

dalam metode quadtree juga dapat direpre-

A-B-C-D-E-F-G-H-l-J-K-L-M-N-0-P-Q-R-S-

sentasikan melalui sebuah tree. Setiap node

T-U-V-W-X-Y

dapat dibagi menjadi empat sub node. Sebuah quadtree membagi range ke dalam beberapa

Kode quadtree yang dihasilkan adalah : level sesuai ukuran-nya.

I-O-l-l-l-O-O-O-O-O-I-0-0-0-0-l-0-0-0-0-0-0-0-0-0

Tetapi karena setelah mencapai level maksimum sudah pasti node tidak dapat dibagi lagi menjadi sub node baru, maka kita dapat mengabaikan kode di level maksimum. Jadi kode quadtree yang sudah dikurangi dengan level maksimumnya adalah :

l-0-1-l-l-0-0-0-0-0-l-O-O-O-O-l-O

6. Adaptive Treshold

Gambar 9. (b) Korespondensi dalam suatu

quadtree

Pada awalnya teknik quadtree Perhatikan gam bar 9 (b). Node A

menggunakan satu nilai threshold error tetap sebagai root menunjukkan representasi partisi

(fixed threshold). Namun teknik ini memiliki dalam bentuk quadtree. Setiap node yang

kelemahan karena satu nilai threshold tetap terbagi menjadi empat sub node baru memiliki

tidaklah cocok untuk diaplikasi-kan terhadap level baru yang menggambarkan tingkat

ukuran range yang berbeda-beda. Untuk itu kedalaman partisinya. Begitu pula dengan sub

dipergunakan adaptive threshold dimana setiap node dibawahnya. Representasi dari suatu citra

level quadtree memiliki nilai threshold error meng-gunakan quadtree ditentukan oleh dua

yang berbeda-beda sesuai dengan levelnya. parameter yaitu level minimum dan level

Teknik adaptive threshold sebelumnya maksimum. Ukuran quadtree menentukan

telah di teliti dan dibuktikan bahwa j ika kita bahwa suatu citra minimal harus dipartisi

memakai adaptive threshold pada level sampai level minimumnya dan level partisi

quadtree, maka kualitas peng-kodean citra akan tidak boleh melebihi level maksimurnnya.

lebih baik daripada menggunakan jixed Level

threshold pada bit rate yang sama (Shusterman pengkodean quadtree dimulai sedangkan level

minimum

adalah

level dimana

dan Feder, 1994). Berikut adalah tahapan maksimum adalah batas maksimal pengkodean

adaptive threshold dan penggunaannya dalam quadtree.

partisi quadtree

a. Untuk setiap blok range, cari koefisien antara level minimum dan level maksimum.

Pengkodean quadtree hanya dilakukan di

fractal ter baik yang memiliki minimal error Node yang mem-iliki level dibawah level

diantara domain pool-nya. minimum dan diatas level maksimum tidak

b. Jika error minimal lebih besar dari initial akan dikodekan. Node yang terpecah memiliki

threshold dan level node masih dibawah nilai I, sedangkan node yang tidak terpecah

maksimum level, partisi blok range menjadi memiliki nilai 0.

empat bagian sama besar. Perhatikan

c. Initial threshold (eJ) di level pertama pembacaan struktur quadtree menggunakan

menjadi menjadi sub threshold bagi level breadth first search dengan level minimum

selanjutnya. Rumus dari adaptive threshold = 2 dan level maksimum = 4 adalah sebagai

adalah sebagai berikut : berikut :

Jurnal SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2013

dimana:

8. Analisis Partisi Citra

e i threshold dari level i.

k nilai threshold yang pas bagi Suatu citra T berukuran NxN akan kondisi level. Berdasarkan penelitian

dipartisi menggunakan metode adaptive Shusterman dan Feder, nilai k yang

quadtree. Pertama-tama tentukan terlebih paling tepat pada adaptive threshold

dahulu level minimum dan maksi-mum dari adalah 2.

suatu citra. Setelah parameter tersebut

d. Ulangi tahap a dan b sampai level node ditentukan, partisi citra sampai batas level memenuhi batas maksimum level.

minimum-nya tercapai. Hasil partisi tersebut akan menjadi range dari citra. Selanjutnya

Metode partisi ini kemudian lebih akan dicari domain dan domain pool dari dikenal dengan metode adaptive quadtree

setiap range.

dimana mengguna-kan partisi quadtree dengan Bentuk dari domain dan domain pool menggunakan adaptive threshold.

tersebut adalah persegi. Pemilihan bentuk persegi ini didasarkan pada bentuk dasar dari

7. Analisis Kompresi Citra

piksel itu sendiri agar mem-permudah proses partisi. Untuk mencari domain dan domain

Kerangka umum dari kompresi citra pool dari sebuah range, terlebih dahulu harus mengguna-kan metode adaptive quadtree dapat

ditentukan empat parameter pendukung-nya, dilihat pada gambar di bawah ini :

yaitu lx, ly, step vertical, dan step horizontal. Parameter lx dan ly berguna untuk menentukan panjang dan lebar domain pool. Sedangkan step vertical dan step hori-zontal domain pool. Secara keseluruhan, keempat parameter ini berguna dalam menentukan jumlah domain yang ada pada domain pool.

Gambar 10. Tahapan kompresi citra metoda

Contoh per-hitungan domain dan domain quadtree pool adalah sebagai berikut: jika terdapat

suatu range berukuran B x B dan diketabui Pada gambar diatas, terdapat tiga bagian

nilai s sebesar Y, maka ukuran domain adalab utama proses kompresi citra, yaitu :

2B x 2B dan didapatkan ukuran domain pool

a. Partisi citra, awalnya citra dipartisi ke dalam sebesar (2B+lx) x (2B+ly). range-range

menggunakan

adaptive

quadtree. Lalu tentu-kan parameter- parameter yang dipergunakan, yaitu range, domain, dan domain pool.

b. Transformasi Blok, untuk seluruh domain akan dilakukan transformasi blok menggunakan metode partisi adaptive quadtree. Mula-mula ukuran domain diproses sehingga sama dengan ukuran range. Se-telah itu dilakukan proses pencarian domain terbaik dari range yang ada menggunakan transformasi-affine.

c. Encodin, pada proses encoding, seluruh koefisien yang ada dikonver5i ke dalam byte yang lebih kecil menggunakan algoritma adaptive-arithmetic coding agar

Gambar 11. Bentuk citra sebelum partisi dengan

lebih menghemat kapasitas penyimpa-nan.

range 2x2 yang memiliki domain 4x4

Torkis Nasution Kompresi Fractal dengan Metode Partisi Adaptive Quadtree

Setelah dilakukan proses pencarian domain terbaik maka akan didapatkan pasangan range- Setelah domain dan domain pool didapat

9. Analisis Transformasi Blok

domain terbaik. Sesuai dengan syarat partisi maka akan dilakukan pencarian range-domain

quadtree bahwa jika nilai error terkecil terbaik. Pertama-tama tentukan terlebih dabulu

antara range-domain lebih besar dari initial parameter error yang akan dipergunakan saat

threshold dan level node masih di-bawah pemilihan domain terbaik. Ada dua jenis nilai

level maksimumblok range lalu dipartisi men- error yang dipakai saat penghitungan, yaitu nilai

jadi empat bagian sama besar. error antara domain-range dan nilai initial error

dari threshold. Pemilihan pasangan range-domain dimulai de-ngan mencari domain terbaik dari domain pool. Proses akan dilakukan menggunakan step horizontal ke kanan sebanyak I piksel (sampai batas akhir lx) dan step vertical ke bawah sebanyak I piksel (sampai batas akhir ly). Setelah itu, proses pencarian domain terbaik dilakukan dengan cara menghitung luminansi dan menghitung error · antara range dengan setiap domain yang ada. Pasangan range-domain terbaik adalah pasa-ngan yang memiliki nilai error terkecil dari transformasi-affine dengan 4 arah rotasi dan 4 arah translasi diantara seluruh domain blok yang ada

Gambar 13. Bentuk citra sesudah partisi dengan

range 2x2 yang memiliki domain 4 x 4

Setelah metode partisi quadtree dilakukan

di seluruh bagian range maka akan didapatkan

kumpulan range (B) dengan ukuran yang

7 6 5 4 1 5 6 7 berbeda-beda. Nilai quadtree code lalu

3 2 1 0 0 1 2 3 disimpan untuk dipergunakan saat proses (a) Rotasi 4 arah

dekompresi (membentuk range).

Pemetaan

range-domain terbaik

0 4 8 12 3 2 1 0 digabungkan dengan metode partisi quadtree

1 5 9 13 7 6 5 4 akan menghasi!kan koefisien yang terdiri dari

11 10 9 8 simetri affine, luminansi (contrast dan

brightness), posisi domain, dan quadtree code.

9.1. Analisis Encoding

4 5 6 7 Data koefisien dari proses quadtree dan

0 1 2 3 transformasi-ajjine masih cukup besar. Oleh (b) Transalasi 4 arah

karena itu untuk lebih menghemat kapasitas penyimpanan

serta

mempertinggi rasio

Gambar 12. (a) Bentuk rotasi 4 arah, (b) bentuk

kompresi maka sebelum disimpan, data-data

translasi 4 arah

terse-but harus diencode lagi menggunakan algoritma ter-tentu. Algoritma yang digunakan

Jurnal SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2013

untuk mengencode data quadtree code adalah Ketika meng-encode simbol b (simbol adaptive arithmetic coding. Tiga konsep utama

pertama dalam string bccb), karena symbol dalam adaptive arithmetic coding adalah

occurrence pool (0) masih kosong maka interval peluang, symbol occurrence pool dan

N(a) = N(b) = N(c) = 0, sehingga window size. Symbol occurrence pool adalah

didapatkan p(a) = p(b)= p(c)= 113. suatu wadah untuk menampung simbol-simbol

Interval peluang awal (0,1) akan terbagi yang sudah muncul dalam suatu string saat

menjadi tiga bagian sesuai dengan besar proses encode atau simbol-simbol hasil dari

kemu-nculan masing-masing proses decode. Window size

peluang

simbol. Interval peluang baru dibentuk banyaknY.a jumlah simbol yang dapat

adalah

berdasarkan peluang

ditampung dalam symbol occurrence pool. kemunculan simbol yang di encode Window size ditetapkan berdasarkan jumlah

terhadap interval peluang sebelumnya. simbol pada string yang akan di encode.

Pada tahap ini interval peluang baru Kegunaan window size sangat terlihatjelas pada

yang terbentuk berdasarkan peluang tahap decoding. Berikut ini adalah contoh

kemunculan simbol b adalah (low= 0.3333. proses encvJmg mcnggunakan penghi-tungan

high= 0.6667). Saat ini, symbol occurrence adaptive arithmetic coding. pool (0) akan berisi simbol b dan dinotasikan sebagai berikut : O={b}.

b. Ketika meng-encode simbol c (simbol meru-pakan anggota dari himpunan {a,b,c}

Suatu string bccb dimana setiap symbolnya

kedua dalam string bccb), p(a), p(b) dan akan di encode menggunakan teknik adaptive

p{c) akan dihitung ulang. Karena saat ini arithmetic coding, maka langkah langkah yang

pada symbol occurrence pool berisi satu dilakukan adalah sebagai berikut

simbol b maka N(b) =I sedangkan nilai

a. Inisialisasi symbol occurrence pool sebagai N(a) = N(c) = 0 setelah itu didapatkan p(a) wa-dah kosong 0 = {} dan inisialisasi

= p(c) = 114 dan p(b} = 2/4. Selanjutnya window size sebesar 4 (sesuai jumlah

penghitu-ngan internal peluang baru simbol yang akan di encode) setelah itu

dilakukan berdasarkan peluang simbol c. peluang kemunculan setlap simbol

Kemudian simbol c dimasuk-kan ke anggota himpunan {a,b,c} akan dihitung

dalam symbol occurrence pool. Saat ini menggunakan rumus berikut :

symbol occurrence pool (0) berisi 2 simbol yaitu b dan c: 0 = {b,c}

sedangkan inter-val peluang baru yang

terbentuk adalah low = 0.5834, high = 0.6667.

p( b) =

c. Simbol c (simbol ketiga dalam string

bccb) di encode. p(a), p(b) dan p(c) akan

dihitung ulang. Karena saat ini pada symbol

p( c) = ()+ ()+

occurrence pool berisi dua simbol, yaitu b dan c maka N(a) =0 sedangkan nilai N(b) =

Dimana p melambangkan peluang N(c) = I setelah itu akan didapatkan p(a) kemunculan, N melambangkan jumlah

= 1/5, p(b) = p(c) = 2/5. Selanjutnya peng- symbol tertentu yang ada dalam symbol

hitungan interval peluang baru dilakukan occurrence pool. Penambahan angka pada

berdasarkan peluang simbol c kemudian pembilang dan angka 3 pada penyebut

simbol c dimasukkan ke dalam symbol berdasarkan

occurrence pool. Saat ini symbol besamya pen-ambahan pada penyebut

berisi tiga simbolyaitu didasarkan pada jum-lah simbol pada

occurrence pool

satu simbol b dan dua simbol c : 0= himpunan.

{b,c,c) sedangkan interval peluang baru yang terbentuk adalah low =0.6334, high

Torkis Nasution Kompresi Fractal dengan Metode Partisi Adaptive Quadtree

d. Simbol b (simbol keempat dalam string Langkah 4 Encode simbol awal pada string bccb) di encode. p(a), p(b) danp(c) akan

cara memindahkan dihitung ulang. Karena saat ini pada symbol

dengan

symbol tersebut ke dalam symbol occurrence pool berisi tiga simbol, yaitu

occurrence pool. satu simbol b dan dua symbol c maka N(a)

Langkah 5 Buat interval peluang yang baru =0, nilai N(b) = 1, N(c) = 2 setelah itu

dengan nilai low dan high akan didapatkan p(a) = 116, p(b) = 2/6,

berdasarkannilai posisi low dan p(c) = 3/6. Selanjutnya penghitungan

high pada simbol yang di encode. interval peluang

Langkah 6 Cek apakah jumlah symbol yang berdasarkan peluang simbol b kemudian

baru dilakukan

ada pada symbol occurrence pool simbol b dimasukkan ke dalam symbol

telah men-capai window size. Jika occurrence

sudah, pilih dan simpan nilai occurrence pool berisi empat simbol yaitu

pool. Saat

ini symbol

posisi antara low dan high pada dua simbol b dan dua simbol c : 0 =

interval peluang terbaru kemudian {b,c,c,b} sedangkan interval peluang baru

akhiri prosedur encoding. Jika yang terbentuk adalah low = 0.6390, high =

belum, ulangi langkah ke 2. 0.650 I. Karena pada tahap ini jumlah symbol pada symbol occurrence pool sama

9.2 Analisis Dekompresi Citra

dengan window size, maka proses encode dihentikan

Kerangka umum dari dekompresi citra sembarang angka diantara 0.6390 (low

kemudian

pemilihan

menggu-nakan metode quadtree Dapat dilihat terakhir) dan 0.6501 (high terakhir)

pada gambar di bawah ini

dilakukan. Misal angka decimal 0.64 dipilih, maka encoder akan mengirimkan simbol

Gambar 15. Tahapan dekompresi citra metode quadtree

Pada gambar diatas, terdapat dua bagian utama proses dekompresi citra. Kedua bagian

Gambar 14. Proses Penghitungan Adaptive Arithmetic Coding

tersebut adalah:

a. Decodin , data hasil kompresi yang telah di encode harus dikembalikan lagi ke

Tahapan proses encoding menggunakan adaptive arithmetic coding adalah sebagai

dalam bentuk aslinya agar dapat digunakan untuk pembentukan citra. Proses ini

berikut : dilakukan dengan menggunakan algoritma Langkah 1 Inisialisasi symbol occurrence pool

0 = {}, inisialisasi window size adaptive arithmetic coding.

b. Pembentukan citra, dengan menggunakan sesuai deng-an jumlah simbol yang berba-gai parameter yang ada maka akan di encode dan inisialisasi

interval peluang dengan low = 0 quadtree code akan disusun kembali pada citra baru sehingga menghasilkan

dan high = I. range dengan ukuran yang berbeda. Langkah 2 Hitung peluang masing-masing Setelah itu citra dibentuk dengan simbol yang ada pada himpunan melakukan proses IFS ke dalam citra baru simbol yang ada.

Langkah 3 Hitung nilai posisi setiap simbol

sesuai

denganjumlah iterasi yang

ditentukan.

pada interval peluang berdasarkan

peluangnya masing-masing

Jurnal SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2013

9.3. Analisis Decoding

pool (0) dan dinotasikan sebagai berikut : O={b} sedangkan interval peluang baru yang

Data yang didapat dari file kompresi harus terbentuk adalah low = 0.3333, high = didecode agar kembali ke bentuk semula.

0.6667. Karena jumlah simbol pada symbol Algoritma yang dipakai untuk memenuhi hal ini

occurrence pool belum mencapai window adalah adaptive arithmetic coding. Proses

size, maka proses decode simbol 0.64 akan decoding dari adaptive arith-metic coding

terns diulangi

c. Pada proses decode simbol 0.64 yang ke encoding. Berikut ini adalah contoh proses

merupakan bentuk terbalik dari proses

dua, p(a), p(b) dan p{c) akan dihitung decoding menggunakan penghitungan adaptive

ulang. Karena saat ini pada symbol arithmetic coding. Suat sirnbol 0.64 akan di

occurrence pool berisi satu simbol b decode

maka N(b) =! sedangkan nilai N(a) = arithmetic coding. rnaka langkah-langkah yang

N(c) = 0 setelah itu didapatkan p(a) = dilakukan adalah sebagai berikut:

p(c) = 114 dan p{b) = 2/4. Pada tahap ini

0.64 berada diantara nilai posisi low = wadah kosong 0 = {} dan inisialisasi

a. lnisialisasi symbol occurrence pool sebagai

0.5834, high = 0.6667 yang mewakili windows size sebesar 4 (sesuai dengan

simbol c. maka simbol c dimasukkan ke windows size sewaktu encoding) setelah itu

dalam symbol occurrence pool (0) dan peluang kemunculan setiap simbol anggota

dinotasikan sebagai berikut : 0 = {b,c} himpunan

sedang-kan interval peluang baru yang menggunakan rumus:

{a,b,c}

akan

dihitung

terbentuk adalah low = 0.5834, high = 0.6667.

d. Pada proses decode simbol 0.64 yang ke

tiga, p(a), p{b) dan p{c) akan dihitung ulang. Karena saat ini pada symbol

p( b) =

occurrence pool

()+3 berisi dua simbol, yaitu b dan c maka N(a) =0 sedangkan nilai N(b) =

N(c) = I setelah itu akan didapatkan p(a)

= 115, p(b) = p(c) = 2/5. Pada tahap ini

0.64 ber-ada diantara nilai posisi low = 0.6334, high = 0.6667 yang mewakili

simbol c. maka simbol c dimasukkan ke kemunculan, N melambangkan jumlah

b. dimana p melambangkan

peluang

dalam symbol occurrence pool (0) dan simbol tertentu yang ada dalam symbol

dinotasikan sebagai berikut : 0 = {b.c,c) occurrence pool. Catatan: penamba-han

sedangkan interval peluang baru yang angka l pada pembilang dan angka 3

terbentuk adalah low = 0.6334, high = pada penyebut berdasarkan rumus dasar

peluang, besamya

d. Pada proses decode.. simbol 0.64 yapg ke penyebut didasarkan pada jumlah simbol pada

penambahan

pada

empat, p(a), p(b) dan p(c) akan dihitung himpunan. Decode simbol 0.64 yang pertama

ulang. Karena saat ini pada symbol dilakukan. Karena symbol occurrence pool

occurrence pool berisi tiga simbol, yaitu satu (0) masih kosong maka N{a) = N(b) = N(c)

simbol b dan dua simbol c maka N(a) =0, = 0, sehingga didapatkanp{a) = p{b)= p(c)=

nilai N(b) = I, N(c) = 2 setelah itu akan 113. Interval peluang awal (0,1) akan terbagi

didapatkan p(a) = 116. p(b) = 2/6, p(c) = menjadi tiga bagian sesuai dengan besar

316. Pada tahap ini 0.64 berada diantara nilai peluang kemunculan masing-masing simbol.

posisi lo11. 0.6390. /ugh · 0.6501 yang Pada tahap ini

mewakili simbol c. maka simbol c nilai posisi low = 0.3333, high = 0.6667

0.64 berada diantara

symbol yang mewakili simbol b. maka simbol b

dimasukkan ke dalam

occurrence pool(0) dan dinotasikan sebagai dimasukkan ke dalam symbol occurrence

berikut :0 = {b.c,c,b} sedangkan interval

Torkis Nasution Kompresi Fractal dengan Metode Partisi Adaptive Quadtree

peluang baru yang terbentuk adalah low = proses IFS, yaitu proses yang dilakukan 0.6390, high = 0.650I. Pada saat ini

berulang-ulang sesuai jumlah iterasi yang jumlah symbol pada symbol occurrence

ditentukan. Untuk setiap dimasuk-kan ke dalam pool sama dengan window size, maka proses

domain kemudian dilakukan transformasi-affine decode dihentikan dan string yang dihasilkan

terhadap domain sesuai dengan simetri yang adalah kumpu-lan symbol yang ada pada

ada. Informasi koordinat domain, nilai Jymbol occurrence pool yaitu string bccb.

luminansi, dan simetri affine untuk setiap range tersimpan pada koefisien fractal yang terbentuk

Tahapan proses decoding menggunakan saat proses kompresi. Hasil dari proses ini adaptive arithmetic coding adalah sebagai

adalah terbentuknya citra sementara pada iterasi berikut :

saat ini. Sesuai dengan jumlah iterasi yang Langkah 1 Inisialisasi symbol

ditentukan, ulangi proses IFS terhadap setiap pool

occurrence

0 = {}, inisialisasi window range yang ada. Setelah iterasi selesai size sesuai dengan window size

dilakukan akan terbentuk citra keseluruhan hasil yang ada pada proses encoding

dekompresi.

dan inisialisasi interval peluang dengan low = 0 dan high = I.

9.5. Penghitungan Kualitas Citra

Langkah 2 Hitung peluang masing-masing simbol yang ada pada himpunan

Citra hasil dekompresi akan mengalami simbol yang ada.

penuru-nan kualitas (lossy) dari citra aslinya. Langkah 3 Hi tung nilai

Untuk menghitung seberapa besar perbandingan setiap simbol pada berdasarkan

posisi

penurunan kua-litas citra (citra asli dengan citra peluangnya masing-masing interval

hasil dekompresi) maka dilakukan proses peluang

penghitungan kualitas citra menggunakan PSNR. Langkah 4 Decode simbol baru dengan cara

Pada dasarnya PSNR (peak signal-to- mema-sukkan nilai simbol baru

noise ratio) berguna untuk menghasilkan suatu tersebut ke dalam peluang interval

angka yang dapat mencerminkan kualitas dari yang ada, masuk-kan simbol asli

sebuah citra. Teori PSNR mengatakan bahwa yang memiliki nilai posisi yang

semakin tinggi nilai PSNR berarti semakin baik mencakup nilai dari simbol yan£ di

hasil dekompresi. Namun JccoJ,·

kualitas citra

dikarenakan angka-angka yang di proses pada occurrence pool.

perhi-tungan PSNR didapat dari komputasi nilai Langkah 5 Buat inten al pcluang yang baru

piksel citra asli dan citra hasil dekompresi, dengan nilai low dan high

maka sesungguhnya ukuran PSNR tidaklah berdasarkannilai posisi low dan

sesuai dengan persepsi manusia akan kualitas high

pada symbol asli yang citra. Oleh karena itu nilai PSNR yang lebih terpilih.

tinggi sesungguhnya belum tentu memiliki Langkah 6 Cek apakah jumlah simbol yang ada

kualitas citra yang lebih baik. pada symbol occurrence pool Ielah

Saat ini, telah banyak penelitian mengenai mencapai window size. Jika sudah,

cara mengukur kualitas citra berdasarkan akhiri prosedur decoding. Pada

persepsi penglihatan manusia, namun semuanya tahap ini kumpulan sim-bol yang

masih merupakan perhi-tungan yang masih ada pada symbol occurrence pool

sulit diaplikasikan. Oleh karena itu PSNR adalah representasi dari kumpulan

masih menjadi tolak ukur penghitungan kualitas simbol asli. Jika bel urn, ulangi

citra dalam dunia computer vision. Penjelasan langkah ke 2

penghit-ungan PSNR adalah sebagai berikut. Tersedia suatu citra asli yang dilambangkan

9.4. Analisis Pembcntukan Citra

sebagai f(i,j) yang memiliki NxN piksel dan citra hasil dekompresi yang dilam-bangkan

Proses pembentukan citra menggunakan sebagai F{ij). Untuk menghi-tung nilai PSNR,

Jurnal SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2013

Jangkah pertama yang perlu dilakukan adalah perbandingan, ditinjau dari segi rasio dan menghi-tung nilai dari MSE (mean squared

waktu.

err01) Setelah itu dilakukan penghitungan bit

2. Ditinjau dari segi kualitas citra hasil rate dan MAX1. Setelah mendapatkan semua

dekompresi yang dapat dilihat pada tabel koefisien

pcrbandingan dekompresi adaptive quadtree penghitungan PSNR dapat dilakukan. Adapun

dan PIFS, metode adaptive quad-tree masih rumus-rumus untuk penghitungan MSE, MAX1

kalah dengan metode PIFS, ini disebabkan dan PSNR adalah sebagai berikut :

pemilihan range pada metode adaptive quadtree yang dibatasi dengan level maksimum dan level minimum berdasarkan nilai threshold. sehingga blok-blok range yang dihasikan memiliki bentuk yang tidak sama besar. Tidak seperti metode PIFS yang telah menentukan bentuk rangenya secara tetap dengan ukuran yang sama.

Dimana: Namun, hal diatas menjadi nilai lebih f(i.j)

: Nilai piksel citra asli pada pada metode metode adaptive guadtree, yaitu koordinat

dari rasio pengompresan. Dikarenakan adanya i.j

minimum dan maksimum level pada metode F(i.j)

maka range yang dekompresi pada koordinat i.j

dihasilkan lebih sedikit jumlahnya dari metode Jumlah bit : Jumlah bit

PIFS sehingga data informasi yang disimpan Jumlah_pxl

:Jumlah piksel menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan

B : Jumlah bit per piksel metode PIFS. Metode adaptive quadtree N

: Resolusi citra menghasilkan rasio kompresi yang cukup tinggi MSE

: Nilai error keseluruhan citra yaitu 60%-70% untuk citra dengan detil yang MAX 1 : Nilai piksel maksimum pada citra

berbeda-beda dibandingkan dengan PIFS. serta tidak menutup kemungkinan metode ini

PSNR biasanya memiliki nilai yang digunakan dalam pengompresan video. berkisar diantara 20 sampai 40 dan biasanya

ditulis m enggu-nakan format desimal dengan 2

11. Saran

angka dibelakang koma dengan satuan db (decibel). Namun untuk menampil-kan data

Hendaknya penelitian ini membuka pintu yang sesungguhnya, maka dalam penelitian

baru b a g i p e n e l i t i mengenai penelitian ini nilai PSNR ditulis dengan lengkap sesuai

citra fractal yang merupakan teknologi yang dengan tipe data yang digunakan dalam program

tergolong sangat baru dan masih dalam tahap yang dirancang.

penelitian. Masih terbuka peluang yang cukup luas untuk menggali dan mengembangkan citra

10. Simpulan

fractal.

Berdasarkan hasil

analisis, perancangan,

Daftar Pustaka

implementasi dan evaluasi yang telah dilakukan,

dapat d isimpulkan: [1] Sharat Chandran, S., Kar, (2002). Retrieving

PIFS Fractal Code, digunakan dalam pengompresan citra

1. bahwa metode adaptive quadtree yang

http://www.umiacs.umd.edu/sharat secara keseluruhan lebih memilki nilai

(1995). Fractal Image tambah dibanding metode IFS yang lain

[2] Fisher, Yuval.

Theory and Application. dengan menggunakan metode PIFS sebagai