Perencanaan Site Layout Facilities Berdasarkan Traveling Distance dan Safety Index pada Proyek Pembangunan Hotel The Alimar Surabaya
Abstrak —Ruang gerak yang sempit akan sulit untuk menentukan penempatan site facilities. Dengan perencanaan site layout facilities yang dapat menghemat pemakaian ruang bangun, hal ini memerlukan kecermatan dalam penempatannya karena berpengaruh pada produktivitas kerja. Semakin besar area yang digunakan dalam penempatan site facilities maka perjalanan antar fasilitas juga semakin banyak memakan waktu. Pembuatan alternatif site layout perlu dilakukan agar memperoleh site facilities yang optimal. Pada penelitian ini dilakukan perencanaan site layout facilities dengan traveling distance dan safety index atau bisa disebut multi objectives function sebagai acuannya. Hasil yang di dapatkan adalah pada saat pekerjaan Sub Structure, site layout yang paling optimal adalah pada alternatif 665 yang mempunyai travelling distance dan safety index terendah dengan nilai TD sebesar 13246,18 m atau mengalami penurunan sebesar 3,30% dan nilai SI sebesar 1048 atau mengalami penurunan sebesar 5,76% dari kondisi eksisting. Sedangkan Pada saat pekerjaan Upper Structure, site layout yang paling optimal adalah pada alternatif 122 yang mempunyai travelling distance dan safety index terendah dengan nilai TD sebesar 18741,6 m atau mengalami penurunan sebesar 5,15% dan nilai SI sebesar 1072 atau mengalami penurunan sebesar 6,78% dari perencanaan awal.
index (SI). Dengan dua acuan tersebut maka pengerjaan
Angga Sukma Wijaya dan Yusroniya Eka Putri
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail : iput@ce.its.ac.id
Perencanaan Site Layout Facilities Berdasarkan
Traveling Distance dan Safety Index pada ProyekPembangunan Hotel The Alimar Surabaya
optimum adalah site layout yang memiliki nilai traveling distance dan safety index minimum.
distance dan safety index. Bentuk site layout facilities yang
Surabaya. Penilitian ini menggunakan acuan traveling
facilities pada proyek pembangunan hotel The Alimar
Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan langkah penelitian yang tersusun secara baik dan tepat. Tahapan yang disusun harus bisa mempermudah maupun mempercepat proses pencarian data hingga pengolahan data. Penelitian ini merupakan studi kasus untuk perencanaan site layout
Tahap Penelitian
II. METODOLOGI A.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan layout fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan suatu proyek dapat dilihat pada buku terbitan (PT. PP (Persero), 2003) [2]. Lokasi proyek merupakan salah satu lingkungan kerja yang mengandung risiko cukup besar. Tim manajemen sebagai pihak yang bertanggung jawab selama proses pembangunan berlangsung harus mendukung dan mengupayakan program-program yang dapat menjamin agar tidak terjadi/meminimalkan kecelakaan kerja atau tindakan- tindakan pencegahannya (Ervianto, 2002) [1].
persegi 2D dan dikategorikan kedalam 3 tipe: fasilitas tetap (fixed), yang tidak dapat bergerak (stationary) dan yang dapat bergerak (moveable) (El Rayes dan Said, 2009) [3].
site konstruksi direpresentasikan menggunakan bentuk
Rencana peletakan bangunan-bangunan pembantu yang bersifat temporal yang diperlukan sebagai sarana pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena sifatnya yang temporal maka pada akhirnya bangunan ini harus dibongkar sehingga pemilihan jenis material disesuaikan dengan keadaan dan kondisi lokasi. Tujuan pembuatan rencana tersebut adalah mengatur letak bangunan-bangunan pembantu sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan efisien, lancar, aman dan sesuai rencana kerja yang disusun (Ervianto, 2002) [1]. Fasilitas
optimasi ini dapat disebut dengan metode Multi Objectives Function .
Dalam pengelompokannya optimasi site layout dikerjakan dengan dua acuan yaitu traveingl distance (TD) dan safety
Kata Kunci — equal, perencanaan, safety index, site layout facilities, traveling distance, unequal.
2
I. PENDAHULUAN ada setiap proyek konstruksi, hal yang terkait dengan pengerjaan dan biaya proyek umumnya sangat penting. Terdapat berbagai hal yang berpengaruh, salah satunya adalah dalam merencanakan tata letak lapangan (site layout). Terkait dengan tata letak tersebut terdapat fasilitas-fasilitas proyek (site facilities) yang letaknya disekitar pembangunan proyek dan bersifat sementara. Untuk menentukan tata letak
site facilities memerlukan kecermatan dalam penempatannya karena hal tersebut berpengaruh pada produktivitas kerja.
Semakin besar area yang digunakan dalam penempatan site
facilities maka perjalanan antar fasilitas juga semakin
banyak memakan waktu. Pembuatan alternatif site layout harus di lakukan agar memperoleh site facilities yang optimal.
Proyek pembangunan hotel The Alimar Surabaya, adalah proyek 7 lantai yang berada di Jl. Ir. Soekarno no. 134 Surabaya. Bangunan tersebut memiliki lantai semi basement dan desain bangunan yang arsitektural. Luas Tanah = 900 m
dengan KDB = 650 m
Dengan perencanaan site layout facilities, diharapkan dapat menghemat pemakaian ruang bangun.
2
sedangkan KLB = 650 m
2
x 7 lantai = 4550 m
2
. Bangunan tersebut berhimpitan langsung dengan rumah warga. Dengan ruang gerak yang sempit akan sulit untuk menentukan penempatan site facilities. Tentu saja menentukan site layout juga akan semakin kompleks.
P
LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH BAGAIMANA BENTUK SITE LAYOUT FACILITIES YANG OPTIMUM PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL THE ALIMAR SURABAYA DITINJAU DARI NILAI TRAVELING DISTANCE (TD) DAN SAFETY INDEX (SI) TINJAUAN PUSTAKA
UPPER STRUCTURE
G Bangunan Utama
Gambar 2. Site Layout Perencanaan awal Jarak antar fasilitas didapatkan dari hasil pengukuran lapangan maupun pada gambar kerja yang diberikan oleh pihak kontraktor. Contoh hasil pengukuran jarak antar fasilitas pada tahap pekerjaan sub structure dapat dilihat pada tabel 1.
Gambar perencanaan tata letak fasilitas berupa data gambar site layout perencanaan awal proyek The Alimar Surabaya dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut.
Dari hasil survey yang dilakukan melalui proses pengamatan di lapangan serta wawancara dengan Project Manager, Site Engineer Manager dan logistik selaku kontraktor pelaksana, penyediaan dan perencanaaan fasilitas dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah site layout facilities pada pekerjaan sub structure dan tahap kedua pada saat pekerjaan upper structure. Selain itu dari hasil survey pada proyek tersebut juga didapatkan data-data berupa gambar site layout, jenis fasilitas dan luasan fasilitas.
Survey dan pengumpulan data dilakukan langsung di lapangan pada proyek pembangunan hotel The Alimar Surabaya. Proyek ini merupakan bangunan berbentuk artistik yang terdiri dari 7 lantai dengan semi basement pada lantai paling bawah dan atap baja pada struktur bangunan atas. Proyek ini mempunyai fasilitas-fasilitas penunjang untuk pelaksanaan pembangunannya. Lahan terbatas pada proyek tersebut membutuhkan penempatan-penempatan fasilitas yang optimal. Survey dilakukan untuk mengumpulkan data tata letak fasilitas, luasan tiap fasilitas, jarak antar fasilitas, frekuensi perpindahan antar fasilitas dan indentifikasi safety index. Survey lokasi menyasar pada lingkup proyek tempat pembangunan saja.
Survey dan Pengumpulan Data
Penjelasan lengkap tentang Metodologi dapat dilihat pada buku Tugas Akhir penulis.
Diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1
Pada penelitian ini secara garis besar akan di lakukan dua kali perencanaan site layout yaitu pada kondisi sub structure dan upper structure. Untuk pemodelan juga di bagi menjadi dua yaitu pemodelan equal dan unequal site layout.
E
C F abrik as i Kay u
H F abrik as i B es i
9800 0C 0B 0A P ark iran
(m) A B C D E F G H A 9,56 17,7
2700 4000 1A 0D 3000 3400 3400
3000 1000 4000 1300
1875 2125 3A 4000 4000 4000
1650 4A 4000 4000 4000
3000 4B B2 2' 50000 3' 1' 2350
8000 8000 13800 1000
4200 4' 8000 4000 8000
5 A' A B1 B B' 5'
4
3
2
Table 1. Contoh Hasi Pengukuran Jarak Antar Fasilitas Pekerjaan Sub Structure Jarak
4 32,4 30,7 7 15,5
1200 2800 4000 4000
3 F 15,5
3
3 49,6 2 48,0
4 32,1 1 27,7
3 H 55,7 50,7 46,9
7 48,0
8 24,7 2 23,1 30,2
5 31,3 5 27,5
2 G 36,3
7 49,6
6 26,3 2 24,7 30,2
7 10,5 7 11,6
1 7,18 24,7 23,1 27,7
7 36,3 5 55,7
7 25,7 7 22,0
1 E 30,7
2 24,7 2 32,1
4 D 32,4 27,4 5,86 7,18 26,3
8 46,9
1 11,6 6 27,5
4 12,7 4 5,86 22,0
C 17,7
7 31,3 5 50,7
4 27,4 25,7 7 10,5
B 9,56 12,7
1
6000 18000 8000 6000 2000 4000 A1 4000
MELAKUKAN SURVEY LOKASI & MENGIDENTIFIKASI FASILITAS PROYEK MENGHITUNG KEBUTUHAN LUAS MATERIAL PADA FASILITAS STOCK YARD MELAKUKAN PEMODELAN ALTERNATIF SUB STRUCTURE
1
00
38
1
8 000
8 000 8 000
8 000 4 000
4 200
4'
5
A' A B1 B B'5'
4
3
2
A1 2000 4000 4000 1200 2800 4000 4000
5
6000 180 00 8000 6000
8000 B' A A'
4000 B
KESIMPULAN & SARAN Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
4. MENDAPAT 5 ALTERNATIF MENGUKUR JARAK ANTAR FASILITAS MENGHITUNG FREKUENSI MENGIDENTIFIKASI SAFETY INDEX SITE LAYOUT FACILITES OPTIMAL DENGAN DIAGRAM PARETO OPTIMA
3. ITERASI / ELIMINASI ALTERNATIF
2. MENENTUKAN BATASAN
1. MEMBUAT ALTERNATIF
4. MENDAPAT 5 ALTERNATIF MELAKUKAN PEMODELAN ALTERNATIF
3. ITERASI / ELIMINASI ALTERNATIF
2. MENENTUKAN BATASAN
1. MEMBUAT ALTERNATIF
1 000 3 000 4B B2
00
B' A A'
C S toc k Y ard
B 8000
A 4000
B D irek s i K eet
L Gudang
F Lif t B arang
J T oilet P ek erja
I Bangunan Utama H P os S at pam
R . K o ns ult an
F R . M eet ing &
E T oile t P e k erja
D F ab rik a s i K ay u
A B F ab rik a s i B es i
2'
003'
1'
G ud an g Lt .1
J D irek s i K ee t Lt .2 &
G P os S at pam
9 800 0C 0B 0A P a rk iran
3 000 3 400 3 400
4 000 1A 0D
4 000 1 300 2 700
3 000 1 000
4 000 4 000 4 000
1 875 2 125 3A
4 000 4 000 4 000
2 350 1 650 4A
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
40
3
Safety A B C D E F G H A
3
3
3
3
3
3
3 B
3
3
1
3
3
3
3 C
3
3
3
3
3
3
4 Identifikasi tingkat bahaya dilakukan dengan cara wawancara untuk memperoleh data mengenai tingkat keamanan dan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Contoh hasil penentuan niali safety index dapat dilihat pada tabel 3 berikut. Tabel 3. Contoh Hasil Penentuan Nilai Safety Index Antar Fasilitas
21
3
8
17
28 E
6
1
15
3
21 F
8
1
20
28
1 G
15
2
17
3
20
4 H
3
25
23
3 D
3
15
Analisa perencanaan site layout facilities ini menggunakan metode Multi Objectives Function. Metode tersebut merupakan istilah dari acuan variable optimasi yang lebih dari satu variable. Variable yang di pakai adalah
3
3
3
2
1
3
1 B.
Perhitungan Optimasi
Sebelum masuk ke perhitungan traveling distance dan safety index terlebih dahulu menentukan alternatif apa yang di pakai untuk di jadikan bentuk site layout yang kemudian di lakukan optimasi. Menentukan alternatif yang dipakai dengan cara iterasi dengan batasan-batasan perpindahan yang dibuat. Dari 720 kemungkinan atau alternatif pertukaran antar dua fasilitas yang di acak dengan menggunakan cara permutasi, dipilih 5 alternatif yang sesuai dengan batasan-batasan perpindahan fasilitas yang ada
Traveling Distance dan Safety Index.
3
Traveling Distance (TD)
Keterangan: TD = hubungan antara jarak dengan frekuensi perpindahan antar fasilitas d = jarak antar fasilitas f = frekuensi perpindahan antar fasilitas n = jumlah fasilitas
Traveling distance di ukur sesuai jarak x,y,z pada lapangan. Traveling Distance juga mengacu pada alur (path) yang setiap alurnya akan melalui nilai safety index yang berbeda-beda tergantung dari dampak bahaya yang di identifikasi dan dikelompokkan dalam tabel.
Safety Index (SI)
Keterangan: SI = hubungan antara tingkat keamanan frekuensi perpindahan antar fasilitas s = tingkat keamanan f = frekuensi perpindahan antar fasilitas n = jumlah fasilitas
Berikut merupakan hasil perhitungan traveling distance dan safety index tersebut. Traveling distance dan safety index fase pekerjaan sub structure 1) Alternatif 1 (perencanaan awal)
Permutasi yang dipakai sebagai acuan utama adalah ABCDEF. Setelah dilakukan perhitungan terhadap alternatif 1, maka didapatkan nilai TD sebesar 13697,98 m. Dari perhitungan
SI alternatif 1 didapatkan nilai SI sebesar 1112. 2) Alternatif 719
Alternatif 719 mengambil pendekatan permutasi FEDCAB.
Gambar 3. Pembagian zona safety index Sub Structure dan Upper
1 H
1
3
1
2
3
2
2 E
3
3
3
2
3
1 F
2
3
3
3
3
3
3
3 G
3
3
3
8
6
00 B
F R. Me e tin g & R. K o n su lta n
2
3
4
5 A' A B1 B B' 5' 4 2 4' 8 4 8
8 8
1 3 8 1 3 4B B2 2' 5 3' 1' 2 3 5 1 6 5 4A 4 4 4 1 8 7 5 2 1 2 5 3A 4 4 4 3 1 4 1 3 2 7 4 1A 0D 3 3 4 3 4 9 8 0C 0B 0A P a rkir a n
G P o s S a tp a m J Di L re k si K e e t t. Gud 2 & a n g L t. 1 A B Fa b rika si B e si
C S toc k Y a rd
D Fa b To rika si K a yu E ile P t e ke rja
I Bangunan Utama H P o s S a tp a m
00
J To P ile t e ke rja
F L ift B a ra n g
L Gud a n g B Di re k si K e e t
A
40
00 B
80
00 B' A A'
60
00
1
12
00
00
80
00 B' A A'
60
00
18
00
80
00
60
20
00
00
40
00 A1
40
00
40
00
40
00
28
18
80
10
10
C Fa b rika si K a yu E
Frekuensi perjalanan pekerja antar fasilitas didapatkan dari hasil pengamatan di lapangan selama jam kerja normal dan wawancara dengan Site Engineer Manager. Frekuensi perpindahan pekerja antar fasilitas dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Table 2. Frekuensi Perpindahan Pekerja Antar Fasilitas
Frekuensi A B C D E F G H A
1
1
3 B
1
5
6
G Bangunan Utama
8
15
25 C
1
5
6
1
1
2
23 D
H Fa b rika si B e si
1 3 8 1 3 4B B2 2' 5 3' 1' 2 3 5 1 6 5 4A 4 4 4 1 8 7 5 2 1 2 5 3A 4 4 4 3 1 4 1 3 2 7 4 1A 0D 3 3 4 3 4 9 8 0C 0B 0A P a rkir a n
00
00
60
00
20
00
40
00 A1
40
00
40
40
8 8
00
28
00
12
00
1
2
3
4
5 A' A B1 B B' 5' 4 2 4' 8 4 8
(1) (2) Setelah dilakukan perhitungan terhadap alternatif 719, dari fasilitas-fasilitas lain yang dipilih. Sehingga alternatif maka didapatkan nilai TD sebesar 14645,62 m. Apabila 665 merupakan bentuk site layout yang optimum pada site dibandingkan dengan TD alternatif 1 maka alternatif ini layout pekerjaan sub structure ini. Gambar site layout mengalami kenaikan nilai TD sebesar 6,92%. Dari optimum dapat dilihat pada gambar 5 berikut. perhitungan SI alternatif 719 didapatkan nilai SI sebesar
B' B B1 A A1 A' B2
1238. Apabila dibandingkan dengan SI alternatif 1 maka 18000
4000 8000 6000 1200 2800 4000 4000 4000 2000
alternatif ini mengalami kenaikan nilai SI sebesar 11,33%. 5'
3) Alternatif 7 4200 Alternatif 7 mengambil pendekatan permutasi ABDCEF.
5 3000
Setelah dilakukan perhitungan terhadap alternatif 7, maka 4B 4000
1000
didapatkan nilai TD sebesar 14286,2 m. Apabila 4' 8000 2350 dibandingkan dengan TD alternatif 1 maka alternatif ini 4000 4A
1650
mengalami kenaikan nilai TD sebesar 4,30%. Dari
4 4000 perhitungan SI alternatif 7 didapatkan nilai SI sebesar 1228. 8000
Apabila dibandingkan dengan SI alternatif 1 maka alternatif 3' 3A 4000 1875 ini mengalami kenaikan nilai SI sebesar 10,43%.
2125 Bangunan Utama
3 H 4000
4) Alternatif 689 2' 8000 50000
Alternatif 689 mengambil pendekatan permutasi
4000
FDCEAB.Setelah dilakukan perhitungan terhadap alternatif
2
689, maka didapatkan nilai TD sebesar 13380,66 m. Apabila
3000 1A 4000
dibandingkan dengan TD alternatif 1 maka alternatif ini 1000 1' 8000 mengalami penurunan nilai TD sebesar 2,32%. Dari
4000
perhitungan SI alternatif 689 didapatkan nilai SI sebesar
1 0D 1300
1230. Apabila dibandingkan dengan SI alternatif 1 maka
4000 2700
alternatif ini mengalami kenaikan nilai SI sebesar 10,61%. 0C
Toilet Peke Fabrikasi Kayu 3000
F rja
13800 0B E
5) Alternatif 665
3400 9800 Direksi Kee Gudang Lt.1
Alternatif 665 mengambil pendekatan permutasi 0A R. Konsu & R. Meetin
t Lt.2 &
FCDEAB.Setelah dilakukan perhitungan terhadap alternatif 3400
ltan g B A
I
665, maka didapatkan nilai TD sebesar 13246,18 m. Apabila
Satpam Pos J
Parkiran G
dibandingkan dengan TD alternatif 1 maka alternatif ini mengalami penurunan nilai TD sebesar 3,30%. Dari perhitungan SI alternatif 665 didapatkan nilai SI sebesar
4000 8000 6000 B' B A A'
1048. Apabila dibandingkan dengan SI alternatif 1 maka alternatif ini mengalami penurunan nilai SI sebesar 5,76%.
Gambar 5 Pemodelan Site Layout Alternatif 665
Traveling distance dan safety index fase pekerjaan upper structure 6) Alternatif 1
Permutasi yang dipakai sebagai acuan utama adalah ABCDEF.Setelah dilakukan perhitungan terhadap alternatif 1, maka didapatkan nilai TD sebesar 19759,44 m. Dari perhitungan SI alternatif 1 didapatkan nilai SI site layout sebesar 1150.
7) Alternatif 634 Alternatif 634 mengambil pendekatan permutasi
FBCDEA.Setelah dilakukan perhitungan terhadap alternatif
Gambar 4. Diagram Pareto Optima Site Layout Pada Saat Pekerjaan Sub
634, maka didapatkan nilai TD sebesar 19339,84 m. Apabila
Structure
dibandingkan dengan TD alternatif 1 maka alternatif ini Dari gambar 4 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat salah mengalami penurunan nilai TD sebesar 2,12%. Dari perhitungan SI alternatif 634 didapatkan nilai SI site layout satu alternatif yang mendekati titik 0. Titik alternatif yang sebesar 1150. Apabila dibandingkan dengan SI alternatif 1 paling mendekati titik 0 adalah yang paling optimum karena maka alternatif ini mengalami penurunan nilai SI sebesar mempunyai nilai TD dan SI yang minimum. Titik alternatif 0%. yang mendekati titik 0 adalah alternatif 665. Maka alternatif 665 dapat di sebut memiliki nilai TD dan SI paling minimum
Gambar 7. Permodelan Site Layout Alternatif 122 Pos S a tpa m
1
3
1
4
1
3
4
4
4
5 3A
2
2
7
5
7
8
1
4
4
4
5 4A
6
1
2
4 1A 0D
3
Alternatif 652 mengambil pendekatan permutasi FCADEB.Setelah dilakukan perhitungan terhadap alternatif 652, maka didapatkan nilai TD sebesar 19681,8 m. Apabila dibandingkan dengan TD alternatif 1 maka alternatif ini mengalami penurunan nilai TD sebesar 0,39%. Dari perhitungan SI alternatif 652 didapatkan nilai SI site layout sebesar 1162. Apabila dibandingkan dengan SI alternatif 1 maka alternatif ini mengalami kenaikan nilai SI sebesar 1,04%.
[3] Rayes, El dan Said. 2009. Dynamic Site Layout Planning Using Approximate Dynamic Programming.
[2] PT. PP (Persero). 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil . Jakarta: PT. PP (Persero).
Ervianto, Wulfram I. 2002. Manajemen Proyek Konstruksi Edisi Revisi . Yogyakarta: Penerbit ANDI.
[1]
Sedangkan Pada saat pekerjaan Upper Structure, site layout yang paling optimal adalah pada alternatif 122 yang mempunyai travelling distance dan safety index terendah dengan nilai TD sebesar 18741,6 m atau mengalami penurunan sebesar 5,15% dan nilai SI sebesar 1072 atau mengalami penurunan sebesar 6,78% dari perencanaan awal.
Pada saat pekerjaan Sub Structure, site layout yang paling optimal adalah pada alternatif 665 yang mempunyai travelling distance dan safety index terendah dengan nilai TD sebesar 13246,18 m atau mengalami penurunan sebesar 3,30% dan nilai SI sebesar 1048 atau mengalami penurunan sebesar 5,76% dari kondisi eksisting.
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap perhitungan optimasi site layout proyek pembangunan gedung hotel The Alimar Surabaya, diperoleh tata letak site layout facilities yang paling optimal.
Gambar 6. Diagram Pareto Optima Site Layout Pada Saat Pekerjaan Upper Structure Dari gambar 6 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat salah satu alternatif yang mendekati titik 0. Titik alternatif yang paling mendekati titik 0 adalah yang paling optimum karena mempunya nilai TD dan SI yang minimum. Titik alternatif yang mendekati titik 0 adalah alternatif 122. Maka alternatif 122 dapat di sebut memiliki nilai TD dan SI paling minimum dari fasilitas-fasilitas lain yang dipilih. Sehingga alternatif 122 merupakan bentuk site layout yang optimum pada site layout pekerjaan upper structure ini. Gambar site layout optimum dapat dilihat pada gambar 7 berikut.
Alternatif 672 mengambil pendekatan permutasi FCEDBA.Setelah dilakukan perhitungan terhadap alternatif 672, maka didapatkan nilai TD sebesar 20011,16 m. Apabila dibandingkan dengan TD alternatif 1 maka alternatif ini mengalami kenaikan nilai TD sebesar 1,27%. Dari perhitungan SI alternatif 672 didapatkan nilai SI site layout sebesar 1146. Apabila dibandingkan dengan SI alternatif 1 maka alternatif ini mengalami penurunan nilai SI sebesar 0,35%.
10) Alternatif 672
9) Alternatif 652
3
BACDFE.Setelah dilakukan perhitungan terhadap alternatif 122, maka didapatkan nilai TD sebesar 18741,6 m. Apabila dibandingkan dengan TD alternatif 1 maka alternatif ini mengalami penurunan nilai TD sebesar 5,15%. Dari perhitungan SI alternatif 112 didapatkan nilai SI site layout sebesar 1072. Apabila dibandingkan dengan SI alternatif 1 maka alternatif ini mengalami penurunan nilai SI sebesar 6,78%.
8) Alternatif 122 Alternatif 122 mengambil pendekatan permutasi
H
G Bangunan Utama
8 0C 0B 0A P a rk ir a n
9
4
3
4
3
5
2
J F a b rikasi B e s i
00
00 A1
40
00
20
00
60
00
80
00
18
60
00
00 B' A A'
80
00 B
40
A
B Dir e k s i K e e t
L Gu d a n g
F L if t Ba ra n g
E T o ile t Pe k e rja
C F a b rikasi K a y u
40
40
2' 5 3' 1'
2 4'
3 4B B2
1
8
3
1
8
8
8
4
8
4
00
5 A' A B1 B B' 5'
4
3
2
1
00
12
00
28
00
40
DAFTAR PUSTAKA
[4]
Wijaya, Angga Sukma. 2016. Perencanaan Site Layout
Facilities Berdasarkan Traveling Distance dan Safety Index Pada Proyek pembangunan Hotel The Alimar Surabaya . Belum dipublikasikan