S PLB 0900900 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan
dalam bentuk bahasa tertulis untuk tujuan, misalnya memberitahu,
meyakinkan, atau menghibur. Menulis bukan hanya menyalin tetapi
juga mengekspresikan pikiran dan perasaan ke dalam lambang-lambang
tulisan. Menulis juga merupakan bagian keterampilan akademik di
pendidikan dasa yang telah diperkenalkan sejak di tingkat pendidikan
anak-anak berupa pembelajaran motorik halus . Dalam kegiatan
menulis terjadi proses yang rumit karena melibatkan berbagai
modalitas, mencakup gerakan tangan, lengan, jari, mata, koordinasi,
pengalaman belajar, dan kognisi. Semua modalitas itu bekerja secara
terintegrasi.
Tidak semua modalitas yang dilibatkan dalam proses menulis
terdapat pada seorang anak tunadaksa terutama pada anak cerebral
palsykarena pada anak tunadaksa Cerebral palsy spastic ini mempunyai
permasalahan

yang sangat rumit, karena disamping mengalami


gangguan pada fungsi gerak juga pada umumnya mengalami gangguan
kecerdasannya. Disamping kadang – kadang disertai juga dengan
gangguan penglihatan, pendengaran dan gangguan persepsi. Oleh
karena itu, permasalahan yang dialami anak cerebral palsy spastic ada
kesamaan dengan anak terbelakang mental, karena pada umumnya anak
Cerebral palsy spastic bukan hanya mengalami gangguan fungsi gerak
tapi juga gangguan kecerdasan, maka proses belajar mengajar yang
diikuti akan menjadi kurang efektif. Proses belajar yang harus diikuti di
sekolah untuk anak tunadaksa adalah dimana anak mampu mengikuti
dan focus terhadap pelajaran yang sedang berlangsung. Dalam proses
belajar anak tunadaksa tidak pernah lepasdari yang namanya menulis
.Menulis menjadi hal utama dalam pembelajaran sehari hari karena
1
Arni Dwi Indriani, 2014
Pengaruh Gerakan Jari Tangan Dalam Kegiatan Menganyam Kertas Terhadap Kemampuan
Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB Hikmat Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2


setiap pelajaran yang dipelajari selalu ada unsure menulis di dalamnya.
Oleh karena itu menulis harus diajarkan pada anak saat pertama kali
masuk sekolah dasar (Abdurrahman, 2003:223).
Kemampuan menulis adalah hal yang sangat penting dimiliki setiap
manusia sebagai bekal dalam mendokumentasikan apa yang sedang
dipelajari, tidak terkecuali anak tunadaksa. Walaupun memiliki
hambatan dalam fungsi dan gerak otot nya namun pada proses
pembelajaran di sekolah anak tunadaksa tidak pernah lepas dari yang
namanya menulis. Kegunaan menulis bagi anak tunadaksaCerebral
palsy spastic adalah untuk menyalin, mengerjakan dan mencatat tugas
tugas sekolah.Kondisi anak tunadaksa Cerebral palsy spasticyang
memiliki hambatan dalam menulis bila tidak dilatih maka akan
membuat perkembangan motorik anak lebih terhambat dan proses
belajar pun menjadi terhambat karenanya. Ini merupakan hal yang
sangat merugikan bagi anak tunadaksa tersebut. Hambatan menulis
yang dialami anak tunadaksa tersebut dapat dilatih dengan cara /
metode yang dapat melatih motorik halus anak dalam menulis, tentunya
dengan cara yang menyenangkan dan membuat anak nyaman serta anak
tidak dihadapkan pada latihan yang membuat anak bosan. Salah satunya
adalah dengan melatih keterampilan menganyam kertas dengan pola

garis lurus sebagai cara meningkatkan kemampuan menulis pada anak.
Pada studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, peneliti
menemukan adanya anak berinisial D kelas 6 SD yang mengalami
hambatan menulis karena kondisi motorik halus anak yang tidak dalam
kondisi seharusnya. Posisi tangan anak dalam memegang pensil masih
kaku, anak belum dapat menebalkan huruf putus putus, menjiplak huruf
dalam kertas ataupun meniru huruf huruf yang menjadi dasar dalam
pembelajaran menulis permulaan. Oleh karena itu, peneliti ingin
mencoba melatih kemampuan menulis permulaan anak dengan melatih
gerakan jari tangan dalam kegiatan menganyam dengan media kertas.

Arni Dwi Indriani, 2014
Pengaruh Gerakan Jari Tangan Dalam Kegiatan Menganyam Kertas Terhadap Kemampuan
Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB Hikmat Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Anak sudah dapat menulis sampai pada tahapan menebalkan garis,
namun itu pun masih dalam tahap dibantu, anak belum dapat

memegang pensil dengan benar. Kemampuan anak dalam persepsi
auditori cukup baik, anak dapat memahami apa yang diucapkan guru
dengan pemberian sedikit penjelasan terlebih dahulu. Sementara,
persepsi visual anak tergolong baik karena tidak ada gangguan pada
pemahaman dari apa yang anak lihat. Terdapat kekakuan pada motorik
tangan dan kaki serta organ bicaranya secara fungsional sehingga anak
tergolong anak tunadaksa tipe spastik. Persepsi kinestetik dan taktil
anak kurang terlatih karena kekakuan pada anggota geraknya, akan
tetapi dalam melakukan pekerjaannya D bersedia mengerjakan tugasnya
dengan tenang hingga selesai.
Siswa D, sekarang duduk di kelas 6 SD, kemampuan menulis
sangat diperlukan karena selain untuk memudahkan dalam mencatat
seluruh pelajaran yang didapat juga sebagai bekal dalam menempuh
kelas selanjutnya yang akan menghadapi ujian, maka dari itu
dibutuhkan latihan menulis permulaan yang efektif bagi anak. Salah
satu yang dapat dilakukan adalah melatih perkembangan motorik halus
nya dengan gerakan dasar dalam menganyam kertas yaitu gerakan jari
tangannya, ini dibutuhkan sebagai salah satu latihan yang berfungsi
sebagai metode yang dapat membantu mengembangkan kemampuan
menulis permulaan siswa D dengan mengajarkan beberapa aktivitas

yang melibatkan gerakan tangan, bahu dan otot tangan. Gerakan jari
tangan dalam menganyam kertas selain merupakan keterampilan yang
mudah dilakukan oleh anak,

juga media yang digunakan mudah

didapat dan aman bagi anak.
Gerakan jari tangan dalam menganyam juga berfungsi untuk melatih
perkembangan motorik halus pada anak, karena melibatkan banyak
otot, saraf dan gerakan tangan sehingga melatih anak agar gerakan
tangan tidak kaku/luwes. Keterampilan menganyam kertas juga melatih
perkembangan motorik halus anak, karena menganyam kertas banyak

Arni Dwi Indriani, 2014
Pengaruh Gerakan Jari Tangan Dalam Kegiatan Menganyam Kertas Terhadap Kemampuan
Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB Hikmat Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4


melibatkan otot otot atau syaraf tangan, jari, lenganyang diharapkan
dengan meningkatnya motorik halus anak maka kemampuan menulis
permulaan anak juga akan meningkat karena menulis permulaan sangat
berkaitan erat dengan motorik halus. Gerakan jari tangan dalam
menganyam pun membantu melenturkan tangan anak. Keterampilan
menganyam ini melibatkan kedua tangan untuk bergerak dari mulai
bahu, lengan, dan jari sehingga dapat membantu melenturkan motorik
halus yang apabila motorik halus anak berkembang secara baik akan
membantu dalam meningkatkan kemampuan menulis permulaan anak.
Keterampilan ini dapat dilakukan tidak hanya dalam pelajaran namun di
luar pelajaran pun keterampilan ini dapat dilakukan sehingga akan
membuat anak menarik dan tidak cepat bosan sebelum proses
pembelajaran menulis dimulai.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin mencoba
meneliti pengaruh gerakan jari tangan dalam keterampilan menganyam
kertas terhadap kemampuan menulis permulaan anakCerebral palsy
spasticdalam proses belajar di SLB HIKMAT BANDUNG, jika anak
tunadaksaCerebral palsy spastic tidak dilatih kemampuan menulisnya,
maka anak akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas
sekolah yang tentunya banyak melibatkan aspek menulis apalagi anak

yang akan diteliti adalah anak kelas 6 yang dimana kemampuan
menulis menjadi sangat penting sebagai bekal menghadapi ujian yang
akan dihadapi.
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi
dalam hal pembelajaran dan keilmuan, serta menjadi suatu inovasi baru
yang bisa diterapkan kepada anak saat belajar, agar kemampuan
menulis permulaan anak dapat terlatih dengan baik seperti yang
diharapkan.

Arni Dwi Indriani, 2014
Pengaruh Gerakan Jari Tangan Dalam Kegiatan Menganyam Kertas Terhadap Kemampuan
Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB Hikmat Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

B. IdentifikasiMasalah
Masalah- masalah

yang


dapat diidentifikasi terhadap

kemampuan menulis permulaan anak tunadaksa, berkaitan dengan faktor
yang mempengaruhi kemampuan menulis permulaanpada anak tunadaksa
adalah sebagai berikut:
1. Metode pengajaran yang dipakai di dalam kelas yang cenderung lebih
banyak mengedepankan teori dibanding praktek,terutama dalam hal
menulis.
2. Iklim pembelajaran bahasa Indonesia kurang kondusif, hal ini terlihat
dari perilaku belajar anak yang jarang menulis di kelas dikarenakan
tidak ada keinginan untuk melatih kemampuan tangannya untuk
menulis.
3. Belum adanya latihan khusus yang diterapkan pada anak dalam
meningkatkan kemampuan menulis permulaan anak.
4. Kurangnya media pembelajaran yang menarik dalam melatih
kemampuan tangan anak untuk menulis, sehingga latihan seperti
menganyam kertas bisa diajarkan dalam meningkatkan kemampuan
menulis permulaan anak.
C.


BatasanMasalah
Agar

penelitian

tidak

terlalu

meluas,

membatasi pada masalah pengaruh gerakan

maka

peneliti

jari tangan dalam


kegiatan menganyam kertas untuk anak tunadaksa cerebral palsy
spastic, yang di titikberatkan pada dimensi menulis permulaan.
D.

RumusanMasalah
Untuk memperjelas target behavior, penulis merumuskan
permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:“apakah
gerakan jari tangan dalamkegiatan menganyam kertas berpengaruh
terhadap kemampuan menulis permulaan anak Cerebral Palsy Spastic
di SLBHIKMAT BANDUNG?

Arni Dwi Indriani, 2014
Pengaruh Gerakan Jari Tangan Dalam Kegiatan Menganyam Kertas Terhadap Kemampuan
Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB Hikmat Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

E. Tujuan dan Kegunaan
1.


Tujuan Penelitian
a. Tujuan Penelitian Secara Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai
pengaruh keterampilan menganyam dalam peningkatan kemampuan
menulis permulaan pada anak Cerebral palsy spastic di SLB
HIKMAT BANDUNG.
b. Tujuan Penelitian Secara Khusus
Untukmengetahuipengaruh

gerakan

jari

tangan

dalam

keterampilan menganyamkertas terhadap kemampuanmenulis
permulaan dalam aspek kesiapan menulis, meniru huruf,
menjiplak huruf dan menebalkan huruf pada anaktunadaksa
Cerebral palsy spastic sebelumdan sesudah dilakukan intervensi.
2. Kegunaan Penelitian
a. Pengembangan Ilmu
Adapun kegunaan dari dilaksanakanya penelitian ini secara
teoritis yaitu dapat menambah pengetahuan dalam Pendidikan Luar
Biasa

terutama

yang

berkaitan

dengan

kemampuanmenulis

permulaan pada anak tunadaksa Cerebral palsy spastic, selain itu
juga dapat mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai pentingnya
gerakan jari tangan dalam keterampilan menganyam kertas yang bisa
digunakan sebagai alat intervensi untuk meningkatkan kemampuan
menulis permulaan anak.
b. Pengembangan KBM
Secara praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam memecahkan masalah dengan cara menerapkan
gerakan jari tangan dalam keterampilan menganyamkertasterhadap
kemampuan menulis permulaan sebagai treatment bagi anaktunadaksa
Cerebral palsy spastic.

Arni Dwi Indriani, 2014
Pengaruh Gerakan Jari Tangan Dalam Kegiatan Menganyam Kertas Terhadap Kemampuan
Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB Hikmat Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

c. Penelitian Lebih Lanjut
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pemberi wawasan
pengetahuan tentang pentingnya gerakan jari tangan dalam kegiatan
menganyam kertas yang bisa digunakan sebagai alat intervensi untuk
meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada anak tunadaksa
Cerebral palsy spastic.

Arni Dwi Indriani, 2014
Pengaruh Gerakan Jari Tangan Dalam Kegiatan Menganyam Kertas Terhadap Kemampuan
Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy Spastic Di SLB Hikmat Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu