07. PELAPORAN HASIL AKREDITASI SD

LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK
HASIL AKREDITASI SD/MI

TUJUAN PELATIHAN
MELALUI PEMAPARAN MATERI DAN
DISKUSI PESERTA PELATIHAN DAPAT
MENYUSUN LAPORAN VISITASI
SECARA INDIVIDU DAN KELOMPOK.

2

LAPORAN HASIL VISITASI



Laporan individu

Laporan tim/kelompok
CATATAN:

1.


2.

Laporan individu harus dilampirkan dalam
laporan kelompok
Kalau terjadi perbedaan skor dalam laporan
individu hendaknya dimusyawarahkan untuk
menyusun laporan kelompok
3

Laporan Individu
1. PENSKORAN DAN PENILAIAN VISITASI
Laporan individu berisi: Skor Nilai tiaptiap butir antara hasil isian sekolah dan
hasil visitasi masing-masing asesor dan
catatan asesor sebagai hasil visitasi juga
catatan bila ada perbedaan penilaian.

4

FORMAT PENSKORAN DAN PENILAIAN VISITASI

(Lampiran 5a: Format Laporan Individu)
1. Standar Isi
NO
BUTIR
(1)

1

2

3

4

Dst.

BUTIR-BUTIR VISITASI

SKOR
MENURUT

S/M

SKOR
MENURUT
ASESOR

(2)

(3)

(4)

Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

 

 

 Catatan :


 

 

Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum dengan melibatkan
pihak
terkait berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun
oleh BSNP.

 

 

 Catatan :

 

 


Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum dengan menggunakan
prinsip pengembangan KTSP.

 

 

 Catatan :

 

 

Sekolah/Madrasah melaksanakan pengembangan kurikulum melalui
mekanisme penyusunan KTSP.

 

 


 Catatan :

 

 

 

 

 



LAPORAN KELOMPOK
1. LAPORAN TIM/KELOMPOK 
    Berisi ; 
1.  Hasil penilaian Tim ( Lampiran 5 )
2.  Laporan Pelaksanaan Visitasi , lengkap dengan 

     saran dan rekomendasi ( Lampiran 6 )   
Ditandatangani oleh Asesor I dan asesor II   
2. LEMBAR SARAN UNTUK SATUAN PENDIDIKAN
      Lembar saran dan rekomendasi untuk satuan pendidikan
      dibuat terpisah dan isinya sesuai dengan yang tertulis  
      pada lampiran 6.

6

LAPORAN PELAKSANAAN VISITASI
( Lampiran 6 )
Nama Sekolah/madrasah

: ………………………………………………………

Alamat Sekolah/madrasah

: ………………………………………………………

Pelaksanaan Visitasi


: Hari ……………………. s/d. ……………………
: Tanggal ………………… s/d ……………………

No

KOMPONEN
AKREDITASI

1.

Standar Isi

2.

Standar Proses

3.

Standar Kompetensi

Lulusan

4.

Standar Pendidik dan
Tendik

5.

Standar Sarana Prasarana

6.

Standar Pengelolaan

7.

Standar Pembiayaan

8.


Standar Penilaian
Jumlah

Nilai Komponen
Akreditasi
(Sekolah/Madrasah)

Nilai Komponen
Akreditasi
( Tim Asesor )

7

FORMAT PEMBERIAN SARAN-REKOMENDASI
Berdasarkan hasil visitasi, tuliskan saran-saran 
dalam rangka pembinaan, pengembangan dan 
peningkatan mutu sekolah/madrasah 
(Saran-saran bersifat teknis dan spesifik sesuai 
dengan hasil temuan untuk setiap standar);

1.

STANDAR ISI

2. STANDAR PROSES

3. STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN

4 STANDAR SARANA DAN PRASARANA

5. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

www.ban-sm.or.id

6 STANDAR PENGELOLAAN

7 STANDAR PEMBIAYAAN

8. STANDAR PENILAIAN

www.ban-sm.or.id

TIM ASESOR

SARAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil temuan di
lapangan selama pelaksanaan
visitasi,
asesor:
 Memberikan
saran-saran sesuai dengan temuan
di lapangan untuk setiap komponen;


Menyusun rekomendasi untuk sekolah/madrasah
sesuai kondisi objektif sekolah/madrasah.

REKOMENDASI DAN
DAN PENJELASAN
PENJELASAN
REKOMENDASI
Hasil akreditasi disertai dengan:


Rekomendasi untuk tindak lanjut
kepada Sekolah/Madrasah, sesuai
fungsi akreditasi sebagai sistem
evaluasi, pengawasan dan
peningkatan mutu.

Lanjutan

Rekomendasi dan penjelasan
harus bersifat Deskriptif dan
spesifik untuk mempermudah
Sekolah/madrasah melakukan
perbaikan internal berdasarkan
saran asesor tentang cara
Mengatasi Berbagai Kendala Dan
Permasalahan

PENGERTIAN REKOMENDASI
REKOMENDASI
PENGERTIAN
Rekomendasi merupakan: catatan,
arahan, saran dan/atau masukan untuk
perbaikan dan peningkatan suatu,
sistem proses dan kepemimpinan dalam
suatu organisasi, yang didasarkan
kepada hasil temuan dari lapangan.

TUJUAN PEMBERIAN
PEMBERIAN
TUJUAN
REKOMENDASI
REKOMENDASI
Memberikan gambaran kepada
sekolah/madrasah tentang
bagaimana cara mengatasi berbagai
kendala dan permasalahan yang
ada di lapangan.

RUANG LINGKUP
REKOMENDASI
Rekomendasi ditujukan kepada
sistem, proses kelembagaan dan
atau kepada individu, pemimpin
dan anggota organisasi sekolah.

RUMUSAN REKOMENDASI
 Dirumuskan berdasarkan pada kekurangan dan

kelemahan yang merupakan hasil temuan dari
lapangan.
 Harus sistematik dan merupakan solusi atas
kekurangan dan kelemahan tersebut.
 Bersifat teknis operasional yang merupakan
salah satu alternatif terhadap solusi
kekurangan, kelemahan dan permasalahan
tersebut.

RUMUSAN
REKOMENDASI
 Merupakan alternatif pemecahan

masalah yang dapat dikerjakan/visibel.
 Dapat ditujukan kepada proses dan
sistem: Kelembagaan, unit kerja, atau
individu (kepemimpinan/anggota) dalam
organisasi.
 Solusi tehadap permasalahan dapat
direkomendasikan dengan beberapa
alternatif pemecahan yang profesional.

CONTOH REKOMENDASI (1)
Data: Jumlah ruang kelas tidak sesuai/
memadai dibandingkan dengan
jumlah rombongan belajar
Rekomendasi:
- Agar sekolah mengajukan bantuan ruang
kelas baru kepada Dinas pendidikan atau
pihak terkait. ATAU
- Agar sekolah/madrasah membatasi
penerimaan siswa baru, sesuai dengan
kapasitas/ jumlah ruang kelas

Contoh 2:
Data:

Jumlah guru yang memiliki kualifikasi
sarjana (S1) kurang dari 60 %,
Rekomendasi:
Sekolah/madrasah agar segera
mensarjanakan guru-guru, dll.

Contoh
3:
 Data:

Sekolah/madrasah memiliki jumlah buku
pelajaran atau buku referensi lainnya yang
kurang memadai
 Rekomendasi:

Sekolah perlu melakukan pemenuhan buku
(buku teks, BSE= buku sekolah elektronik)

Tahapan
1. Pendahuluan
Gap analysis merupakan suatu cara untuk memperbaiki masalah dengan
membandingkan keadaan sat ini dengan keadaan yang diinginkan atau yang
idealnya. Metode ini dapat digunakan untuk proses perbaikan suatu keadaan
melalui pemahaman terlebih dahulu kondisi atau keadaan yang telah terjadi
atau keadaan
saat ini. Sebagai contoh Implementasi proses perbaikan mutu sekolah.
Dalam metode ini terlebih dahulu diperlukan langkah identifikasi kondisi saat
ini. Beberapa perangkat atau alat ukur untuk identifaksi kondisi saat ini yang
berjalan dapat digunakan seperti instrument akreditasi.Tahap berikutnya
menentukan kondisi yang diinginkan atau idealnya(Standard),kesenjangan
yang
terjadi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang semestinya merupakan
gap/kesenjangan.Gap ini merupakan
titik awal untuk pernyataan masalah( Problem statement) dan identifikasi akar
masalah(Root
cause analysis).Tahap selanjutnya adalah melakukan Rencana Perbaikan
(Improvement Plan), misalnya School Improvement Plan.

Lanjutan

(1)

2. Langkah Penyusunan Rekomendasi
2.1.Identifikasi kondisi saat ini
-Menggunakan instrument akreditasi
-Membuat table frekuensi untuk setiap butir pernyataan untuk setiap
komponen
atau standar
-Menentukan masalah yang muncul
-Menginventarisir masalah yang ditemukan
2.2.Identifikasi kondisi yang diinginkan/ideal
-Menggunakan standar mutu yang telah ditentukan
2.3. Identifikasi Gap/kesenjangan
-Membandingkan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan.
-Gunakan pernyataan dalam instrument akreditasi,bandingkan dengan
jawaban
pernyataan yang paling baik.
2.4.Rencana Tindak/Rencana Perbaikan
-Sesuai dengan butir masalah yang ditemukan,susun solusi perbaikan
dapat
berupa perbaikan kedelapan standar yang telah ditentukan.Solusi dapat
berupa
kegiatan investasi,pelatihan,dll.

Lanjutan

(2)

3. Rekomendasi
Rekomendasi merupakan statemen dari solusi
yang tertuang dalam Rencana Tindak,yang
dapat dirumuskan dalam pernyataan yang
agak umum/global,yang pada gilirannya dapat
digunakan sebagai tema program kegiatan.
(lihat table)

(Sulawesi Tenggara)
Rekomendasi Tindak Lanjut Hasil Akreditasi
S/M
No.

1.

Kompon
en/Stan
dar

Isi

Keadaan saat ini

Keadaan

Kesenjangan

Rencana Tindak

1.Masih terdapat
sekitar 65% guru
yang
harus
dilibatkan dalam
penyusunan
kurikulum.

1.Pelatihan
Penyusunan
Kurikulum bagi guru
SMA/MA.

diinginkan

1.Hanya
35%
guru
dilibatkan
dalam
penyusunan kurikulum,

1.Semua guru dilibatkan
dalam
penyusunan
kurikulum dalam kurun
waktu yang yang tdk lama.

2.Penyusunan
Panduan Penyusunan
Kurikulum SMA/MA

3.Pelatihan
Pengembangan
Kurikulum SMA/MA

Lanjutan
No.

2.

Komponen/
Standar
Proses

(1)

Keadaan saat ini

Keadaan

Kesenjangan

Rencana Tindak

diinginkan
1.Masih terdapat sekitar
6% SMA/MA yang
tidak mengembagkan
silabus,persyaratan
pelaksanaan proses
pembelajaran,melaksa
nakan
proses
pembelajaran sesuai
dengan
langkahlangkah
pembelajaran,melakuk
an
pemantauan,supervisi,
proses evaluasi,dan
menindaklanjuti hasil
pengawasan.

1.Semua
SMA/MA 1.Masih
terdapat
mengembangkan
SMA/MA
yang
silabus,melaksanak
tidak
an
proses
mengembangkan
pembelajaran sesuai
silabus,persyarata
dengan
langkahn
pelaksanaan
langkah
proses
pembelajaran,melak
pembelajaran,mel
ukan
aksanakan proses
supervise,proses
pembelajaran
evaluasi
dan
sesuai
dengan
menindaklanjuti
langkah-langkah
hasil pengawasan.
pembelajaran,mel
akukan
pemantauan,supe
rvisi,proses
evaluasi,dan
menindaklanjuti
hasil pengawasan.

1.Pelatihan
penyusunan
silabus
mata
pelajaran bagi guru
guru.
2.Pelatihan
Strategi
Pelaksanaan
Proses
Pembelajaran di
SMA/MA
3.Pelatihan
Pemantauan,super
visi dan evaluasi
pelaksanaan
proses
pembelajaran.
4.Pelatihan
Tindaklanjut hasil
pengawasan.

Lanjutan
No.

3.

Komponen/
Standar

Kompetensi
Lulusan

(2)

Keadaan saat ini

Keadaan

Kesenjangan

Rencana Tindak

diinginkan

1.Tak satu pun SMA/MA 1.Semua
SMA/MA 1.Masih
banyak
menyediakan
menyediakan kumpulan
SMA/MA
yang
kumpulan karya tulis
karya tulis siswa baik
tidak
siswa
baik
dari
dari penugasan maupun
menyediakan
penugasan maupun
lomba,laporan
hasil
kumpulan karya
lomba,laporan hasil
kunjungan
karya
tulis siswa baik
kunjungan
karya
wisata/studi
dari penugasan
wisata/studi
lapangan,majalah
maupun
lapangan,majalah
dinding dan bulletin
lomba,laporan
dinding dan bulletin
siswa
internal
hasil kunjungan
siswa
internal
sekolah/madrasah.
karya wisata/studi
sekolah/madrasah.
lapangan,majalah
dinding
dan
bulletin
siswa
internal
sekolah/madrasah
.

1.Pelatihan
Teknik
Katalog
dan
Penataan Karya
Tulis.
2.Pelatihan
Teknik
Pembuatan
Majalah Dinding
3.Pelatihan
Pembuatan
Bulletin Siswa.

Lanjutan
No.

Komponen/
Standar

(3)

Keadaan saat ini

Keadaan

Kesenjangan

Rencana Tindak

diinginkan

4.

Pendidik &
Tendk

1.Sebanyak 41% SMA/MA tidak
memiliki
tenaga
laboratorium.

1.Semua SMA/MA harus memiliki
tenaga perpustakaan dan
laboratorium.

1.Masih
terdapat
sekitar
60%
SMA/MA belum
memiliki tenaga
laboratorium dan
65%
SMA/MA
belum memiliki
tenaga
perpustakan.

1.Pengalokasian
formasi
PNS
tenaga
pustakawan
dan
teknisi
laboratorium
untuk SMA/MA secara
bertahap
hingga
terpenuhi
semua
kebutuhan.

 

 

2.Masih terdapat sekitar 35%
SMA/MA tidak memiliki
tenaga perpustakaan

2.Semua kepala sekolah mampu
mengelola siswa dengan
76%-100% lulus diterima di
perguruan tinggi terakreditasi
pada dua tahun terakhir.

2.Masih
terdapat
sekitar
76%
kepala
sekolah/madrasa
h yang mampu
mengelola siswa
dengan
76%100%
lulus
diterima
di
perguruan tinggi
terakreditasi pada
dua tahun terakhir

2.Pelatihan
Strategi
Optimalisasi lulusan
bagi Kepala Sekolah.

 

 

2.Hanya sekitar 24% kepala
sekolah/madrasah
yang
mampu mengelola siswa
dengan 76%-100% lulus
diterima di perguruan tinggi
terakreditasi pada dua
tahun terakhir

 

 

 

Lanjutan
No

5.

Komponen/
.
Standar

Sarana dan
Prasara
na

(4)

Keadaan saat ini

Keadaan

Kesenjangan

Rencana Tindak

diinginkan
1.Sebanyak lebih dari 70%
SMA/MA tidak
memiliki
laboratorium computer.

1.Semua SMA/MA harus memiliki
laboratorium computer.

1.Masih
terdapat
sekitar
70%
SMA/MA
tidak
memiliki
laboratorium
computer.

1.Pengadaan
Laboratorium
computer untuk SMA/MA.

2.Sebanyak 76% SMA/MA tidak
memiliki
laboratorium
bahasa.

2. Semua SMA/MA harus memiliki
laboratorium bahasa.

2.Masih terdapat 76%
SMA/MA
tidak
memiliki
laboratorium
bahasa.

2.Pengadaan laboratorium
bahasa
untuk
SMA/MA.

3.Hampir 53% SMA/MA memiliki
perpustakaan tetapi tidak
sesuai dengan ketentuan

3.Semua
SMA/MA
memiliki
perpustakaan sesuai dengan
ketentuan.

3.Masih
terdapat
sekitar
53%
SMA/MA memiliki
perpustakaan
tetapi tidak sesuai
ketentuan.

3.Pengadaan Perpustakaan
untuk SMA/MA sesuai
dengan ketentuan.

Lanjutan
No.

6.

(5)

Komponen/S
tandar

Keadaan saat ini

Keadaan diinginkan

Kesenjangan

Rencana Tindak

Pengelolaan

1.Masih terdapat sekitar 24%
SMA/MA yang tidak
memiliki
system
informasi,

1.Semua SMA/MA sudah memiliki
system informasi.

1.Masih sekitar 24%
SMA/MA belum
memiliki system
informasi.

1.Pembangunan
system
informasi
bagi
SMA/MA yang belum
memiliki.

Lanjutan
No.

7.

(6)

Komponen/
Standar

Keadaan saat ini

Pembiayaan

1.Hampir 53% SMA/MA tidak
melakukan subsidi silang
untuk membantu siswa
kurang mampu

Keadaan

Kesenjangan

Rencana Tindak

1.Masih
terdapat
sekitar
53%
SMA/MA
tidak
melakukan
subsidi
silang
untuk membantu
siswa
kurang
mampu.

1.Pemerintah menyediakan
program
menggratiskan
SPP
bagi siswa tak mampu.

diinginkan

2.Kebanyakan(35%) SMA/MA
membelanjakan
biaya
sebanyak 1%-25% dari
anggaran pengembangan
pendidikan dan tenaga
kependidikan dalam RKAS/M

1.Semua SMA/MA melakukan
subsidi
silang
untuk
membantu siswa kurang
mampu.

2.SMA/MA
menyiapkan
program anak duafa
dari zakat pendapatan
para
guru
dan
pendapatan sekolah.

Lanjutan
No.

8.

Komponen/
Standar

Penilaian

(7)

Keadaan saat ini

Keadaan

Kesenjangan

Rencana Tindak

diinginkan
1.Hanya sekitar 18% SMA/MA
yang menyelenggarakan
ujian sekolah/madrasah
dan menentukan kelulusan
siswa lebih tinggi dari 1,1
atau lebih di atas criteria
yang berlaku.

1. Lebih dari 18% SMA/MA yang
menyelenggarakan ujian
sekolah/madrasah
dan
menentukan
kelulusan
siswa lebih tinggi dari 1,1
atau lebih di atas criteria
yang berlaku.

1.Masih sekitar 80%
SMA/MA yang tidak
menyelenggarakan
ujian
sekolah/madrasah
dan menentukan
kelulusan
siswa
lebih tinggi dari 1,1
atau lebih di atas
criteria
yang
berlaku.

1.Program
Peningkatan
mutu guru dan kepala
sekolah berstrata dan
non strata.

2.Masih terdapat sekitar 12%
SMA/Madrasah
yang
melaporkan pencapaian
hasil belajar tingkat satuan
pendidikan kepada Diknas
kab/kota dan kanwil Depag
lebih dari satu semester.

2.

2. Masih sekitar 85%
SMA/Madrasah
yang
tidak
melaporkan
pencapaian hasil
belajar
tingkat
satuan pendidikan
kepada
Diknas
kab/kota dan kanwil
Depag lebih

2.Program
Peningkatan
kualitas
lulusan
SMP/MTs.

2.Masih terdapat sekitar 12%
guru
yang
tidak
memanfaatkan
hasil
penilaian untuk perbaikan
pembelajaran.

 

 

3.Penyiapan aturan yang
mengingat
untuk
penyampaian laporan
pencapaian
hasil
belajar.

Lebih
dari
12%
SMA/Madrasah
yang
melaporkan
pencapaian
hasil belajar tingkat satuan
pendidikan kepada Diknas
kab/kota dan kanwil Depag
lebih

REKOMENDASI
1. Degree dan non degree training bagi guru guru SMA/MA secara
bertahap.
2. School management training untuk para kepala
sekolah/madrasah,
3. Pengadaan Perpustakaan yang dilengkapi dengan system ICT
4. Penyediaan Formasi PNS tenaga pustakawan
5. Penyediaan formasi PNS tenaga teknisi ICT
6. Pengadaan Laboratorium bahasa beserta peralatan
7. Penyediaan formasi PNS tenaga pengelola laboratorium bahasa
8. Pengadaan laboratorium IPA beserta peralatannya
9. Penyediaan formasi PNS teknisi laboratorium
10. Pelatihan Peningkatan mutu pembelajaran bagi guru guru
SMA/MA
11. Penelitian School based problem bagi guru guru
12. Magang guru guru ke sekolahan yang sdh mapan.