TA TBA 1103663 Chapter3
49
BAB III
DESKRIPSI PROYEK
A.
Nama Proyek
1. Nama Bangunan
: Pusat pembinaan Olahraga Bola Voli Kota
Bandung
2. Pemilik
: Swasta
3. Pengguna
a. Pengguna Utama
: Atlet Bola Voli Putra-Putri Usia dini –
Senior Pelatih Pengelola
b. Pengguna Tambahan: Wasit pertandingan
Pengunjung (Penonton dana atau tamu)
4. Fungsi
: Sarana pembinaaan dan pelatihan
5. Fasilitas
: a. Gedung Olahraga
b. Penunjang Pelatihan Fisik
c. Sekretariat Klub
d. Lapangan voli Pasir
e. Asrama
6. Jenis Proyek
B.
: Fiktif
Lokasi
1. Orientasi Tapak Terhadap Kota
Lokasi perancangan ini berada di wilayah Kota Bandung. Secara
makro, letaknya harus berada dalam kawasan olahraga dan harus
berdekatan dengan permukiman penduduk, fasilitas transportasi umum,
fasilitas pendidikan dan harus dapat diakses dengan mudah. Hal ini untuk
mencapai target sasaran pengguna terutama atlet remaja usia SMP dan
SMA. kriteria dalam pemilihan lokasi untuk perancangan ini adalah
sebagai berikut:
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
Tabel 3.1 Kriteria pemilihan Lokasi
No
1
Kriteria
Lokasi
3
RTRW Kota
Bandung
Tinjauan
terhadap struktur
kota
Pencapaian
4
Area Pelayanan
5
Fungsi lahan
Sekitar
Topografi
2
6
Termasuk dalam sub bpusat pelayanan sarana
olahrga ( Ruang Terbuka Non Hijau)
Berada di Kawasan yang mendukung fungsi
GOR Bola Voli sebagai Fasilitas Olahraga
Dapat Diakses mudah dari seluruh wilayah
Kota Bandung, baik dengan angkutan umum
maupun pribadi.
Pelayanan mencakup Khususnya Kota
Bandung Keseluruhan dan wilayah Jawa Barat
Berada di kawasan yang fungsi lahan
sekitarnya mendukung fungsi bangunan
Cendrung datar
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
2. Penentuan Lokasi dan Tapak
1. Alternatif Lokasi dan tapak
Adapun lokasi yang menjadi alternatif pemilihan tapak yaitu
wilayah yang termasuk kedalam sub pelayanan sarana olahraga (
Ruang terbuka Non Hijau ) berdasarkan RTRW Kota Bandung,
diantaranya :
1) Jl. Pacuan Kuda Kecamatan Arcamanik
LOKASI
Gambar 3.1 Foto Udara Lokasi Tapak Arcamanik
Sumber : Google Maps,2015
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
2) Jl. Pajajaran kecamatan CIcendo
LOKASI
UUIII
Gambar 3.2 Foto Udara Lokasi Tapak Pajajaran
Sumber : Google Maps, 2015
3) Kecamatan Gede Bage ( Jl Tol Padaleunyi )
LOKASI
Gambar 3.3 Foto Udara Lokasi Tapak Gedebage
Sumber : Google Maps 2015
4) Jl. Soekarno – Hatta Kec, Panyileukan
LOKASI
Gambar 3.4 Foto Udara Lokasi Tapak Panyileukan
Sumber : Google Maps,2015
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
3. Analisis Kriteria Lokasi
a. Analisis Lokasi
Tabel 3.2 Analisis Lokasi
N
o
1
Kriteria
RTRW Kota
Bandung
Lokasi
Arcamanik
Sub
Pelayanan
RTNH
Area
Pemukiman
Kepadatan
sedang
3
2
Tinjauan
terhadap
struktur kota
3
Pencapaian
Sulit diakses
kendaraan
umum
1
4
Area
Pelayanan
3
5
Fungsi
lahan
Sekitar
Cakupan
pelayanan
luas
Pemukiman
Lapanngan
Golf
Pendidikan
6
Fungsi
Eksisting
Topografi
Lap Pacuan
Kuda
Cendrung
datar
Arcamanik
12
1
7
Jumlah
1
2
3
Pajajaran
Sub
Pelayanan
RTNH
- Area
Pemukiman
Kepadatan
tinggi
- Area
Perkantoran
- Area
Komersil
- Area Sarana
Olahraga
Mudah
diakses
kendaraan
umum/
Pribadi
Cakupan
Pelayanan
Luas
Sarana
Olahraga
Perkantoran
Pendidikan
Kesehatan
Akomodasi
Transportasi
Gor Pajajaran
Cendrung
datar
Pajajaran
20
3
3
Gedebage
Sub
Pelayanan
RTNH
Dekat
dengan area
pengemban
gan
Bandung
Teknopolis
3
3
3
Masih Sulit
diakses
1
3
Cakupan
pelayanan
sedang
Pemukiman,
SUS
Gedebage,
Pengemban
gan
Teknopolis
2
2
Sawah
3
3
berkontur
1
3
Gedebage
15
2
Panyileukan
Pengemban
gan bidang
jasa
Area
perkantora
1
2
Mudah
diakses
Kendaraan
umum/
pribadi
Cakupan
Pelayanan
Sedang
Perkantoran
Pemukiman
3
Lahan
Kosong
Cendrung
Datar
Panyileukan
16
3
2
2
3
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
Berdasarkan analisis dengan mempertimbangkan kriteria tapak
untuk proyek ini dan membandingkan antara tapak satu dengan tapak
yang lain, tapak di Jl. Pajajaran memiliki nilai tertinggi sehingga
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
tapak yang dipilih pada proyek ini adalah tapak yang berada di Jl.
Pajajajaran Kecmatan Cicendo kelurahan Pasirkalilki Kota Bandung.
2. Deskripsi Tapak
Gambar 3.5 Lokasi Tapak
Sumber : Google Earth, 2015
C.
1) Lokasi
: Jl. Pajajaran No.37 Kota Bandung
2) Luas Lahan
: 33589 m2
Rona Lingkungan
Berdasarkan
Peraturan Pembangunan Setempat Tapak Perencanaan
termasuk kedalam Sub Pelayanan Ruang Terbuka Non Hijau, dan terleak pada
jalan arteri sekunder yang ketentuannya adalah :
1. KDB
: 50%
2. KLB
: 1,5
3. KDH
:25%
4. GSB
: 7 – 10 m
5. Rencana Lebar jalan : 20 m
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
D.
Elaborasi Tema
1. Pengertian
Tema pada perancangan Pusat Pembinaan Olahraga Bola Voli ini
adalah “Struktur Sebagai Elemen Estetis” dengan megeksplorasi
pengguanaan struktur bentang lebar Struktur yang digunakan pada objek
rancang tidak hanya menjadi sebuah bagian demi menunjang kekokohan
bangunan, namun juga menjadi unsur pembentuk estetika bangunan.
a. Struktur
Menurut Daniel L. Schodek pengertian struktur berkaitan dengan
masalah bangunan adalah sarana untuk menyalurkan beban ke dalam
tanah. Menurut sistem penyaluran bebannya struktur bangunan
gedung dibagi sebagai berikut:
1) Struktur Utama
Struktur utama adalah organisasi dari elemen-elemen ataupun
komponen komponen bangunan yang menyalurkan beban ketanah
dan tanpa adanya struktur ini bangunan tidak dapat berfungsi
dengan baik, elemen struktur utama meliputi:
a) Elemen Kaku
Kolom
Balok
Flat- plate
Cangkan
Plengkung
b) Elemen Fleksibel
Kabel
Membran
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
Gambar 3.6 Elemen Kaku
Sumber : Daniel Schodek, Struktur.
Gambar 3.7 Elemen Fleksibel
Sumber : Daniel Schodek, Struktur.
2) Struktur pendukung
Struktur pendukung adalah susunan elemen-elemen ataupun
komponen bangunan yang mendukung struktur utama supaya dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik
3) Struktur Bentang Lebar
Struktur bentang lebar diperlukan untuk mengakomodasi
aktivitas yang memerlukan ruang luas dan tidak terhalang oleh
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
kolom,
misalnya
auditorium,
bioskop,
stadion,
gedung
peribadatan, gedung olahraga. Keuntungan struktur bentang lebar
antara lain mampu mengakomodasi ruang yang luas tanpa
halangan kolom, memungkinkan bentuk-bentuk arsitektural yang
lebih beragam. selain kelebihan bangunan bentang lebar juga
mempunyai kekurangan yaitu pengaliran beban tidak ditumpu
kolom
sehingga
memerlukan
cara-cara
khusus
untuk
mengatasinya baik dari segi material maupun sistem struktural.
Beberapa sistem struktur yang cocok digunakan pada
perancangan ini antara lain sebagai berikut
Tabel 3.3 jenis Struktur
Sistem Struktur
Kelebihan
Struktur Portal
- Pandangan
(Goal
Post
penonton
Structure)
tidak
terhalang
- Biaya
tifak
mahal
Kekurangan
Hanya
bisa
digunakan
dengan bentuk
bangunan
persegi panjang,
secara
visual
tidak baik dalam
nilai estetika
Struktur
- Pandangan
- Biaya
Kantilever :
penonton
mahal
Beban
atap
tidak
- Efek
disalurkan pada
terhalang
lateral
satu
sisi - Lebar
besar
dan sisi lainnya
kantilever
tergantung tanpa
dapat
penahan kolom
mencapai 45
m. dan dapat
menonjolkan
sistem
strukturnya
cukup
gaya
angin
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Contoh
57
Struktur
kabel,
yaitu
Sistem
Sistem
struktur
yang
menggunkan
kabel tarik untuk
menopang
atapnya
- Ekonomis
- Dapat
menahan atap
yang lebar
- Pembangunan
lebih cepat
- Nilai
estitis
tinggi
Memerlukan
perawatan
intensif
Diperlukan
penanganan
khusus
terhadap
kabel tarik
Sistem
Rangka
- Hanya efisien
Ruang dan Sistem - Dapat
ketika
rangka batang
menahan
bentangnya
beban
dari
simetris
di
bentangan
kedua arah
yang sangat - Biaya
lebar
dan
perawatan
cocok denga
cukup mahal
semua jenis
atap disertai
penyangga
disekelilingny
a
Struktur
Cangkang :
Merupakan sistem
struktur
yan
bundar
yang
membagi beban
strukturnya secara
geometris
-
Nilai
estetika
yang baik
dan cocok
untuk
bentang
lebar
Faktor
biaya
yang
sangat
mahal
dan
waktu
pembangunan
lama
Sumber : Dokumentas Pribadi, 2015
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
b. Estetika
Ilmu Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu
yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa
yang disebut keindahan (A.A.M Djelantika, Estetika: Sebuah
Pengantar, 1999:9). Istilah estetikas berasal dari kata dalam bahsa
Yunani, yaitu “Aethonomai” yang mempunyai arti „menikmati‟.
Istilah ini kemudian dikenal dengan nama “Aesthetika” pertama kali
dicetuskan oleh seorang filsuf asal Jerman, Alexander Gottlieb
Baumgarten, pada tahun 1750, dan sejak itu istilah tersebut dipakai
dalam Bahasa filsafat mengenai keindahan.
Menurut Vitruvius Sebuah bangunan itu idealnya memenuhi tiga
aspek, yaitu aspek estetika, kekuatan, dan kegunaan (fungsi), dengan
kata lain bangunan hadir dalam kasat mata sebagai sebuah fungsi
bersama-sama dengan kekuatan, dan estetika. Aspek kekuatan
dengan aspek estetika menjadi suatu kesatuan dalam fungsi.
Dalam buku “struktur, Esensi Arsitektur” menyebutkan bahwa
konstruksi bangunan dan arsitektur tidaklah menyatu dan bukan
merupakan hal yang sama. Namun Pada teknik, struktur berpengaruh
pada kekukuhan gedung terhadap pengaruh luar maupun bebannya
sendiri yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk atau robohnya
bangunan. Sedangkan estetika dilihat dari segi keindahan gedung
secara integral dan kualitas arsitekturalnya. Jadi,struktur sebagai
elemen estetis adalah bahwa struktur dijadikan sebagai keindahan
gedung baik secara integral maupun kualitas arsitektur.
c. Interprestasi Tema
Struktur merupakan aspek penting untuk menghadirkan kekuatan
pada sebuah bangunan, dalam kekuatan tersebut bisa juga dibentuk
elemen elemen estetika. Semua elemen struktur yang ada, seperti
kolom, atap, dan sebagainya, pada bangunan, didesain sebagai fungsi
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
yang hadir bersama kekuatan (teknik) dan estetika (kualitas
arsitekturnya).
Tema struktur sebagai elemen estetis erat kaitannya dengan
bangunan bentang lebar. Struktur brntang lebar digunakan, karena
adanya kebutuhan ruang yang besar tanpa sekat atau penghalang pada
perencanaan pusat pembinaan voli ini. Pemilihan ini, sangatlah tepat,
karena keberadaan kolom pada bangunan bentang lebar terletak hanya
pada bagian luar atau dinding luar bangunan.
d. Studi banding Tema Sejenis
1) Luanda Multisports Pavilion
a) Luas Bangunan : 2420 m2
b) Lebar Bentan
: 60 x 40 m
c) Struktur
: Sistem rangka ruang dan rangka batang
d) Lokasi
: Spanyol
Gambar 3.8 Luanda Multisports Pavilion
Sumber : www.archdaily.com
Gambar 3.9 Struktur ata Luanda Multisports Pavilion
Sumber : www.archdaily.com
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
penonjolaan struktur pada struktur kolom dan struktur atapnya
pada bangunan tersebut terlihat rumit tapi menjadikan sebuah nilai
keindahan tersendiri.
1. L‟ Hmeisferic ( Planetarium )
Bangunan karya Santiago Calatrava ini dibangun menggunakan
struktur cangkang sebagai bagian atapnya. penggunaan struktur ini
dikarenakan bentuknya menyerupai kubah diperlukan untuk
planetariumdengan bentangan yang cukup pajnjang.
Gambar 3.10 Fasad 1.
L‟ Hmeisferic ( Planetarium )
Sumber : www.archdaily.com
Gambar 3.11 Penggunaan Struktur
Sumber : www.archdaily.com
Bangunan menggunakan kombinasi material struktur beton
dengan baja, beton digunakan untuk penutup atap berupa cangkang
(Shell) dan struktur lengkung penahannya. Sedangkan baja digunaka
sebagai elemen struktur tegak yang menjadi penyangga lengkung
bagian atas dengan lengkug bagian bawah.
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
DESKRIPSI PROYEK
A.
Nama Proyek
1. Nama Bangunan
: Pusat pembinaan Olahraga Bola Voli Kota
Bandung
2. Pemilik
: Swasta
3. Pengguna
a. Pengguna Utama
: Atlet Bola Voli Putra-Putri Usia dini –
Senior Pelatih Pengelola
b. Pengguna Tambahan: Wasit pertandingan
Pengunjung (Penonton dana atau tamu)
4. Fungsi
: Sarana pembinaaan dan pelatihan
5. Fasilitas
: a. Gedung Olahraga
b. Penunjang Pelatihan Fisik
c. Sekretariat Klub
d. Lapangan voli Pasir
e. Asrama
6. Jenis Proyek
B.
: Fiktif
Lokasi
1. Orientasi Tapak Terhadap Kota
Lokasi perancangan ini berada di wilayah Kota Bandung. Secara
makro, letaknya harus berada dalam kawasan olahraga dan harus
berdekatan dengan permukiman penduduk, fasilitas transportasi umum,
fasilitas pendidikan dan harus dapat diakses dengan mudah. Hal ini untuk
mencapai target sasaran pengguna terutama atlet remaja usia SMP dan
SMA. kriteria dalam pemilihan lokasi untuk perancangan ini adalah
sebagai berikut:
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
Tabel 3.1 Kriteria pemilihan Lokasi
No
1
Kriteria
Lokasi
3
RTRW Kota
Bandung
Tinjauan
terhadap struktur
kota
Pencapaian
4
Area Pelayanan
5
Fungsi lahan
Sekitar
Topografi
2
6
Termasuk dalam sub bpusat pelayanan sarana
olahrga ( Ruang Terbuka Non Hijau)
Berada di Kawasan yang mendukung fungsi
GOR Bola Voli sebagai Fasilitas Olahraga
Dapat Diakses mudah dari seluruh wilayah
Kota Bandung, baik dengan angkutan umum
maupun pribadi.
Pelayanan mencakup Khususnya Kota
Bandung Keseluruhan dan wilayah Jawa Barat
Berada di kawasan yang fungsi lahan
sekitarnya mendukung fungsi bangunan
Cendrung datar
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
2. Penentuan Lokasi dan Tapak
1. Alternatif Lokasi dan tapak
Adapun lokasi yang menjadi alternatif pemilihan tapak yaitu
wilayah yang termasuk kedalam sub pelayanan sarana olahraga (
Ruang terbuka Non Hijau ) berdasarkan RTRW Kota Bandung,
diantaranya :
1) Jl. Pacuan Kuda Kecamatan Arcamanik
LOKASI
Gambar 3.1 Foto Udara Lokasi Tapak Arcamanik
Sumber : Google Maps,2015
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
2) Jl. Pajajaran kecamatan CIcendo
LOKASI
UUIII
Gambar 3.2 Foto Udara Lokasi Tapak Pajajaran
Sumber : Google Maps, 2015
3) Kecamatan Gede Bage ( Jl Tol Padaleunyi )
LOKASI
Gambar 3.3 Foto Udara Lokasi Tapak Gedebage
Sumber : Google Maps 2015
4) Jl. Soekarno – Hatta Kec, Panyileukan
LOKASI
Gambar 3.4 Foto Udara Lokasi Tapak Panyileukan
Sumber : Google Maps,2015
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
3. Analisis Kriteria Lokasi
a. Analisis Lokasi
Tabel 3.2 Analisis Lokasi
N
o
1
Kriteria
RTRW Kota
Bandung
Lokasi
Arcamanik
Sub
Pelayanan
RTNH
Area
Pemukiman
Kepadatan
sedang
3
2
Tinjauan
terhadap
struktur kota
3
Pencapaian
Sulit diakses
kendaraan
umum
1
4
Area
Pelayanan
3
5
Fungsi
lahan
Sekitar
Cakupan
pelayanan
luas
Pemukiman
Lapanngan
Golf
Pendidikan
6
Fungsi
Eksisting
Topografi
Lap Pacuan
Kuda
Cendrung
datar
Arcamanik
12
1
7
Jumlah
1
2
3
Pajajaran
Sub
Pelayanan
RTNH
- Area
Pemukiman
Kepadatan
tinggi
- Area
Perkantoran
- Area
Komersil
- Area Sarana
Olahraga
Mudah
diakses
kendaraan
umum/
Pribadi
Cakupan
Pelayanan
Luas
Sarana
Olahraga
Perkantoran
Pendidikan
Kesehatan
Akomodasi
Transportasi
Gor Pajajaran
Cendrung
datar
Pajajaran
20
3
3
Gedebage
Sub
Pelayanan
RTNH
Dekat
dengan area
pengemban
gan
Bandung
Teknopolis
3
3
3
Masih Sulit
diakses
1
3
Cakupan
pelayanan
sedang
Pemukiman,
SUS
Gedebage,
Pengemban
gan
Teknopolis
2
2
Sawah
3
3
berkontur
1
3
Gedebage
15
2
Panyileukan
Pengemban
gan bidang
jasa
Area
perkantora
1
2
Mudah
diakses
Kendaraan
umum/
pribadi
Cakupan
Pelayanan
Sedang
Perkantoran
Pemukiman
3
Lahan
Kosong
Cendrung
Datar
Panyileukan
16
3
2
2
3
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
Berdasarkan analisis dengan mempertimbangkan kriteria tapak
untuk proyek ini dan membandingkan antara tapak satu dengan tapak
yang lain, tapak di Jl. Pajajaran memiliki nilai tertinggi sehingga
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
tapak yang dipilih pada proyek ini adalah tapak yang berada di Jl.
Pajajajaran Kecmatan Cicendo kelurahan Pasirkalilki Kota Bandung.
2. Deskripsi Tapak
Gambar 3.5 Lokasi Tapak
Sumber : Google Earth, 2015
C.
1) Lokasi
: Jl. Pajajaran No.37 Kota Bandung
2) Luas Lahan
: 33589 m2
Rona Lingkungan
Berdasarkan
Peraturan Pembangunan Setempat Tapak Perencanaan
termasuk kedalam Sub Pelayanan Ruang Terbuka Non Hijau, dan terleak pada
jalan arteri sekunder yang ketentuannya adalah :
1. KDB
: 50%
2. KLB
: 1,5
3. KDH
:25%
4. GSB
: 7 – 10 m
5. Rencana Lebar jalan : 20 m
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
D.
Elaborasi Tema
1. Pengertian
Tema pada perancangan Pusat Pembinaan Olahraga Bola Voli ini
adalah “Struktur Sebagai Elemen Estetis” dengan megeksplorasi
pengguanaan struktur bentang lebar Struktur yang digunakan pada objek
rancang tidak hanya menjadi sebuah bagian demi menunjang kekokohan
bangunan, namun juga menjadi unsur pembentuk estetika bangunan.
a. Struktur
Menurut Daniel L. Schodek pengertian struktur berkaitan dengan
masalah bangunan adalah sarana untuk menyalurkan beban ke dalam
tanah. Menurut sistem penyaluran bebannya struktur bangunan
gedung dibagi sebagai berikut:
1) Struktur Utama
Struktur utama adalah organisasi dari elemen-elemen ataupun
komponen komponen bangunan yang menyalurkan beban ketanah
dan tanpa adanya struktur ini bangunan tidak dapat berfungsi
dengan baik, elemen struktur utama meliputi:
a) Elemen Kaku
Kolom
Balok
Flat- plate
Cangkan
Plengkung
b) Elemen Fleksibel
Kabel
Membran
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
Gambar 3.6 Elemen Kaku
Sumber : Daniel Schodek, Struktur.
Gambar 3.7 Elemen Fleksibel
Sumber : Daniel Schodek, Struktur.
2) Struktur pendukung
Struktur pendukung adalah susunan elemen-elemen ataupun
komponen bangunan yang mendukung struktur utama supaya dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik
3) Struktur Bentang Lebar
Struktur bentang lebar diperlukan untuk mengakomodasi
aktivitas yang memerlukan ruang luas dan tidak terhalang oleh
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
kolom,
misalnya
auditorium,
bioskop,
stadion,
gedung
peribadatan, gedung olahraga. Keuntungan struktur bentang lebar
antara lain mampu mengakomodasi ruang yang luas tanpa
halangan kolom, memungkinkan bentuk-bentuk arsitektural yang
lebih beragam. selain kelebihan bangunan bentang lebar juga
mempunyai kekurangan yaitu pengaliran beban tidak ditumpu
kolom
sehingga
memerlukan
cara-cara
khusus
untuk
mengatasinya baik dari segi material maupun sistem struktural.
Beberapa sistem struktur yang cocok digunakan pada
perancangan ini antara lain sebagai berikut
Tabel 3.3 jenis Struktur
Sistem Struktur
Kelebihan
Struktur Portal
- Pandangan
(Goal
Post
penonton
Structure)
tidak
terhalang
- Biaya
tifak
mahal
Kekurangan
Hanya
bisa
digunakan
dengan bentuk
bangunan
persegi panjang,
secara
visual
tidak baik dalam
nilai estetika
Struktur
- Pandangan
- Biaya
Kantilever :
penonton
mahal
Beban
atap
tidak
- Efek
disalurkan pada
terhalang
lateral
satu
sisi - Lebar
besar
dan sisi lainnya
kantilever
tergantung tanpa
dapat
penahan kolom
mencapai 45
m. dan dapat
menonjolkan
sistem
strukturnya
cukup
gaya
angin
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Contoh
57
Struktur
kabel,
yaitu
Sistem
Sistem
struktur
yang
menggunkan
kabel tarik untuk
menopang
atapnya
- Ekonomis
- Dapat
menahan atap
yang lebar
- Pembangunan
lebih cepat
- Nilai
estitis
tinggi
Memerlukan
perawatan
intensif
Diperlukan
penanganan
khusus
terhadap
kabel tarik
Sistem
Rangka
- Hanya efisien
Ruang dan Sistem - Dapat
ketika
rangka batang
menahan
bentangnya
beban
dari
simetris
di
bentangan
kedua arah
yang sangat - Biaya
lebar
dan
perawatan
cocok denga
cukup mahal
semua jenis
atap disertai
penyangga
disekelilingny
a
Struktur
Cangkang :
Merupakan sistem
struktur
yan
bundar
yang
membagi beban
strukturnya secara
geometris
-
Nilai
estetika
yang baik
dan cocok
untuk
bentang
lebar
Faktor
biaya
yang
sangat
mahal
dan
waktu
pembangunan
lama
Sumber : Dokumentas Pribadi, 2015
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
b. Estetika
Ilmu Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu
yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa
yang disebut keindahan (A.A.M Djelantika, Estetika: Sebuah
Pengantar, 1999:9). Istilah estetikas berasal dari kata dalam bahsa
Yunani, yaitu “Aethonomai” yang mempunyai arti „menikmati‟.
Istilah ini kemudian dikenal dengan nama “Aesthetika” pertama kali
dicetuskan oleh seorang filsuf asal Jerman, Alexander Gottlieb
Baumgarten, pada tahun 1750, dan sejak itu istilah tersebut dipakai
dalam Bahasa filsafat mengenai keindahan.
Menurut Vitruvius Sebuah bangunan itu idealnya memenuhi tiga
aspek, yaitu aspek estetika, kekuatan, dan kegunaan (fungsi), dengan
kata lain bangunan hadir dalam kasat mata sebagai sebuah fungsi
bersama-sama dengan kekuatan, dan estetika. Aspek kekuatan
dengan aspek estetika menjadi suatu kesatuan dalam fungsi.
Dalam buku “struktur, Esensi Arsitektur” menyebutkan bahwa
konstruksi bangunan dan arsitektur tidaklah menyatu dan bukan
merupakan hal yang sama. Namun Pada teknik, struktur berpengaruh
pada kekukuhan gedung terhadap pengaruh luar maupun bebannya
sendiri yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk atau robohnya
bangunan. Sedangkan estetika dilihat dari segi keindahan gedung
secara integral dan kualitas arsitekturalnya. Jadi,struktur sebagai
elemen estetis adalah bahwa struktur dijadikan sebagai keindahan
gedung baik secara integral maupun kualitas arsitektur.
c. Interprestasi Tema
Struktur merupakan aspek penting untuk menghadirkan kekuatan
pada sebuah bangunan, dalam kekuatan tersebut bisa juga dibentuk
elemen elemen estetika. Semua elemen struktur yang ada, seperti
kolom, atap, dan sebagainya, pada bangunan, didesain sebagai fungsi
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
yang hadir bersama kekuatan (teknik) dan estetika (kualitas
arsitekturnya).
Tema struktur sebagai elemen estetis erat kaitannya dengan
bangunan bentang lebar. Struktur brntang lebar digunakan, karena
adanya kebutuhan ruang yang besar tanpa sekat atau penghalang pada
perencanaan pusat pembinaan voli ini. Pemilihan ini, sangatlah tepat,
karena keberadaan kolom pada bangunan bentang lebar terletak hanya
pada bagian luar atau dinding luar bangunan.
d. Studi banding Tema Sejenis
1) Luanda Multisports Pavilion
a) Luas Bangunan : 2420 m2
b) Lebar Bentan
: 60 x 40 m
c) Struktur
: Sistem rangka ruang dan rangka batang
d) Lokasi
: Spanyol
Gambar 3.8 Luanda Multisports Pavilion
Sumber : www.archdaily.com
Gambar 3.9 Struktur ata Luanda Multisports Pavilion
Sumber : www.archdaily.com
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
penonjolaan struktur pada struktur kolom dan struktur atapnya
pada bangunan tersebut terlihat rumit tapi menjadikan sebuah nilai
keindahan tersendiri.
1. L‟ Hmeisferic ( Planetarium )
Bangunan karya Santiago Calatrava ini dibangun menggunakan
struktur cangkang sebagai bagian atapnya. penggunaan struktur ini
dikarenakan bentuknya menyerupai kubah diperlukan untuk
planetariumdengan bentangan yang cukup pajnjang.
Gambar 3.10 Fasad 1.
L‟ Hmeisferic ( Planetarium )
Sumber : www.archdaily.com
Gambar 3.11 Penggunaan Struktur
Sumber : www.archdaily.com
Bangunan menggunakan kombinasi material struktur beton
dengan baja, beton digunakan untuk penutup atap berupa cangkang
(Shell) dan struktur lengkung penahannya. Sedangkan baja digunaka
sebagai elemen struktur tegak yang menjadi penyangga lengkung
bagian atas dengan lengkug bagian bawah.
Epa Sariningsih, 2015
PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu