Percobaan daya hantar listrik (1)

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR II
“Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit”

OLEH :
KELOMPOK 1
1. SUSI NOER CAHYATI (F1C113043)
2. ANDREAN TRI KESUMA W (F1C113015)
3. IHSAN PRANATA (F1C113055)
PRODI : S1-KIMIA
KELAS : A

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2014

Percoban 1
DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN ELEKTROLIT


I.

TUJUAN PERCOBAAN

Dari judul percobaan satu yaitu Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit dengan
tujuan yaitu:
1. Mengukur daya hantar listrik berbagai jenis senyawa dan larutan pada
berbagai konsentrasi.
2. Mempelajari pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan
terhadap daya hantar listrik
II.

DASAR TEORI

Teori Ion Svante August Arrhenius
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam
partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif
dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion
negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang
bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus

listrik disebut larutan elektrolit.
Mengapa larutan elektorit dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan
larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik?
Penjelasan tentang permasalahan diatas pertama kali ditemukan oleh
Svante August Arrhenius (1859-1927) dari Swedia saat presentasi disertasi PhDnya di Universitas Uppsala Tahun 1884. Menurutnya, zat elektrolit dalam
larutannya akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau gugus
atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ION. Ion yang bermuatan positif
disebut Kation, dan ion yang bermuatan negative dinamakan Anion. Peristiwa
terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya disebut proses IONISASI. Ion-ion
zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya
menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sedangkan zat non elektrolit ketika
di larutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk
molekul yang tidak bermuatan listrik.Hal inilah yang menyebabkan larutan non
elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik. Dari penjelasan tersebut, maka
dapat disimpulkan:

a.

Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, karena zat


elektrolit dalam larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik dan
ion-ion tersebut selalu bergerak bebas.
b.

Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena

zat non elektrolit dalam larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi
tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
Zat elektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya dapat menghantarkan arus
listrik karena telah terionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik.
Zat non elektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya tidak dapat
menghantarkan arus listrik, krena tidak terionisasi menjadi ion-ion, tetapi tetap
dalam bentuk molekul. (Sumber: laporan praktikum. Rendra Fauzi dkk. 2013)
i
u
u
i
A
(VI)


B
(V2
)
penghanta
r

Kemampuan suatu penghantar untuk memindahkan muatan listrik dikenal sebagai
Daya Hantar Litrik yang besarnya berbanding terbalik dengan tahanan R.
Penyebab Larutan Elektrolit dapat Menghantarkan Listrik
Setiap larutan elektrolit memiliki daya hantar listrik yang berbeda-beda.
Daya hantar listrik tersebut disebabkan karena suatu peristiwa dimana terurainya
suatu elektrolit menjadi ion-ionnya peristiwa ini disebut proses IONISASI. Ion-ion
zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya
menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sedangkan zat non elektrolit ketika
di larutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk
molekul yang tidak bermuatan listrik.Hal inilah yang menyebabkan larutan non
elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Sebagai contoh larutan elektrolit adalah HCL. Larutan HCl di dalam air
mengurai menjadi kation (H+) dan anion (Cl-). Terjadinya hantaran listrik pada

larutan HCl disebabkan ion H+ menangkap elektron pada katoda dengan
membebaskan gas Hidrogen (H2). Sedangkan ion-ion Cl- melepaskan elektron
pada anoda dengan menghasilkan gas klorin (Cl2).
Arus listrik ialah arus muatan listrik, yaitu banyaknya muatan listrik yang
melintas penampang per satuan waktu, dan rapat arus listrik bagi arus listrik yang
terdistribusi secara kontinyu seperti misalnya oleh gerakan ion-ion yang
berserakan di udara didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang melintas
penampang seluas satu satuan luas per satuan waktu. Pada hakekatnya pembawa
muatan listrik di dalam kawat tahanan ialah electron-elektron bebas, yaitu
elektron-elektron yang lepas dari ikatan atom-atom penyusun bahan konduktor
itu, yang bersikap seperti molekul-molekul gas sehingga disebut gas elektron.
Sedangkan arus listrik di dalam cairan, khususnya larutan elektrolit, adalah oleh
ion-ion yang bergerak dari elektrode satu ke elektrode lainnya, dan di dalam
larutan tidak terdapat elektron bebas. Sudah tentu daya hantar yang memberikan
ukuran mudah-sukarnya arus listrik mengalir, ditentukan sepenuhnya oleh mudahsukarnya pembawa-pembawa muatan listrik, yakni elekkron-elektron ataupun ionion yang bergerak didalam medium (Soedojo,1999 : 263).
Jika kita memakaikan perbedaan potensial yang sama diantara ujung-ujung
tongkat tembaga dan tonkat kayu yang mempunyai geometri yang serupa, maka
dihasilkan arua-arus yang sangat berbeda. Karasteristik ( sifat ) penghantar yang
menyebabkan hal ini adalah hambatan ( resistance ). Kita mendefinisikan
hambatan dari sebuah penghantar ( yang sering danamakan tahanan = resistor )

diantara dua titik dengan memakaikan sebuah perbedaan potensial ( V ) diantara
titik tersebut, dan dengan mengukur arus ( I ) (Halliday, 1984:183-187).
Cara Menentukan Kekuatan Larutan Elektrolit
Kekuatan larutan elektroit ditentukan oleh beberapa faktor :

1.

Jenis larutan elektrolit, tentu saja elektrolit kuat dalam konsentrasi yang
sama atau hampir sama mempunyai kekuatan jauh lebih besar jika
dibanding larutan nonelektrolit. Sebab dalam larutan non elektrolit lemah
hanya sebagian kecil larutan yang terurai menjadi ion2nya (misal dengan
derajat dissosiasi = 0,00001 berarti yang terurai hanya 0,001% dari total
konsentrasinya) sedangkan larutan elektrolit kuat hampir semuanya terurai
(100% dari konsentrasi terurai)

2.

Kadar/Konsentrasinya, bila sama jenisnya (sama-sama elektrolit lemah
atau sama2 elektrolit kuat) kekuatan larutan elektrolit ditentukan oleh
konsentrasinya,


semakin

besar

konsentrasi

maka

semakin

besar

kekuatannya. karena semakin banyak yang mengion.
3.

Jumlah ion yang terbentuk per molekul, konsentrasi larutan bukan
satu2nya faktor yang mempengaruhi kekuatan larutan elektrolit. Jumlah
ion yang terbentuk per molekul pun juga punya pengaruh. sebagai contoh
coba kalian perhatikan reaksi penguraian KCl dan CaCl2 pada contoh

penguraian sebelumnya. Dalam reaksi tersebut tiap satu molekul KCl
menghasilkan 2 ion yaitu satu ion K+ dan satu ion Cl- sedangkan dalam
reaksi penguraian CaCl2 menghasilkan satu ion Ca+ dan dua ion Cl-.
Sehingga total Kcl menghasilkan 2 ion dan CaCl menghasilkan 3 ion.
Sumber:

http://mediabelajaronline.com/2010/03/larutan-elektrolit-dan-

non-elektrolit.html diakses tanggal 04 april 2014.

III.

PROSEDUR KERJA

3.1 Alat Dan Bahan

Alat :
1. Beker Gelas 100 mL

: 8 buah


2. Batang Pengaduk

: 1 buah

3. Rangkaian alat multimeter
4. Gelas ukur 100 mL

: 1 buah

5. Gelas ukur 50 mL

: 1 buah

6. Kaca arloji

: 1 buah

7. Pipet tetes


: 5 buah

8. Spatula

: 1 buah

Bahan:
7. Akuades

1. HCl

8. NaCl

2. NaOH

9. Air jeruk nipis

3. NaBr

10. NH4OH


4. NaI

11. NaOH

5. NH4Cl
6. Minyak Tanah

3.2 Cara Kerja
a. Menentukan Daya Hantar Listrik Berbagai

Senyawa

Gelas beker 100 ml
 disediakan 5 buah
 diisi masing- masing dengan 10 ml minyak tanah, H2O,
larutan NaCl, kristal NaCl , air jeruk nipis
Masing-masing larutan
 diukur daya hantar listriknya

multimeter
 digunakan untuk mengukur daya hantar listriknya

hasil
 ditentukan sifat zat terhadap arus listrik (konduktor kuat,
konduktor lrmah, atau isolator)
Rangkaian Multimeter:
Ke
AC
220
V

ADAP
TOR

larutan

b.

Mempelajari Pengaruh Konsentrasi

Larutan

Terhadap Daya Hantar Listrik

Elektrolit.

NaCl, NaBr,

Air jeruk nipis,
NH4OH, HCL,
NaOH

Larutan

NaI, NH4Cl

Larutan kel 2
disediakan

masing-masing

Larutan kel 1
 disediakan

masing-masing

volume 10 ml dan konsentrasi:

dengan volume 10 ml dan

0,05;0,1;0,5;1,0 M

konsentrasi : 0,05;0,1;0,5;1,0 M

Diukur untuk setiap larutan
daya hantar listriknya

 Diukur untuk setiap larutan
daya hantar listriknya

Dilakukandari larutan terencer

 Dilakukan dari larutan terencer



hasil
digambar grafik daya

hasil


digambar grafik daya

hantar listrik larutan

hantar listrik larutan

terhadap konsentrasi

terhadap konsentrasi.

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

Hasil Pengamatan :
a. Menentukan Daya Hantar Berbagai Senyawa
Senyawa

 (mA)

V (volt)

L=1/R (ohm-1)

Minyak Tanah

0

3

-

H2O

0

3

-

Larutan NaCl

80

3

26,67

Kristal NaCl
Air jeruk nipis

0
18

3
3

5,98

V=Ix
R

b. Mempelajari Pengaruh konsentrasi Terhadap Daya Hantar Listrik
Larutan Elektrolit
Kelompok I (air jeruk nipis, NH4OH, HCl, NaOH)
[M]

Air Jeruk Nipis

NH4OH

HCl

NaOH

0,05

I
mA
.

V
volt
.

L
ohm-1
.

I
mA
2

V
volt
3

L
ohm-1
0,67

I
mA
70

V
volt
3

L
ohm-1
23,25

I
mA
20

V
volt
3

L
ohm-1
6,67

0,1

.

.

.

4

3

1,33

3

33,33

26

3

9,09

0,5

.

.

.

6

3

2

3

33,33

33,3

18

.

.

6

3

2

3

33,33

100
+
100
+

3

1,0

100
+
100
+
100
+

3

33,3

Kelompok II (NaCl,NaBr,NaI,NH4Cl)
[M]

NaCl

NaBr

NaI

NH4Cl

0,05

I
mA
10

V
volt
3

L
ohm-1
3,33

I
mA
30

V
Volt
3

L
ohm-1
10

I
mA
21

V
volt
3

L
ohm-1
6,67

I
mA
20

V
volt
3

L
ohm-1
6,67

0,1

40

3

14,29

40

3

13,3

39

3

13,15

30

3

10

0,5

100
+
100
+

3

33,3

3

33,3

33,3

33,3

3

33,3

3

33,3

100
+
100
+

3

33,3

100
+
100
+

3

3

100
+
100
+

3

33,3

1,0

4.2 PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan praktikum kali ini yang berjudul “daya hantar
larutan elektrolit” dapat di bahas sebagai berikut:
Percobaan ini bertujuan untuk mengukur daya hantar listrik berbagai jenis
senyawa dan larutan pada berbagai konsentrasi, selain itu juga untuk
Mempelajari pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan terhadap
daya hantar listrik.
Daya hantar listrik berarti ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat
menghantarkan listrik. setiap larutan elektrolit memiliki daya hantar listrik
yang berbeda-beda. Daya hantar listrik tersebut disebabkan karena suatu
peristiwa dimana terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya peristiwa ini
disebut proses ionisasi. Pada percobaan ini praktikan mengerjakan dua hal,
yang pertama yaitu Menentukan Daya Hantar Listrik Berbagai Senyawa, dan
yang kedua yaitu Mempelajari Pengaruh Konsentrasi Terhadap Daya Hantar
Listrik Larutan Elektrolit.
a. Menentukan daya hantar listrik senyawa
Dari percobaan yang pertama penentuan daya hantar listrik berbagai
senyawa praktikan memulai dari menyiapkan larutan yang akan di amati daya
hantar listriknya yaitu: 10 ml larutan NaCl 0,5 M, 2,77 gram kristal NaCl, 10
ml H2O, 10 ml minyak tanah dan 10 ml air jeruk nipis. Setelah itu praktikan
menyiapkan alat yang akan digunakan pada percobaan penentuan daya hantar
listrik ini, yaitu multimeter sederhana. Larutan / bahan yang sudah
dipersiapkan untuk di tentukan daya hantar listriknya di ukur menggunakan
multimetr sederhana tersebut dengan cara pada tegangan 3 volt mencelupkan
bagian batang multimeter dan setelah itu lihat catatan angka ampere yang
ditunjukan pada alat multimeter. Sehingga diketehui bahwa, larutan NaCl 0,5
M dengan tegangan 3 volt, I = 80 m.A daya hantar listriknya 26,67 ohm-1.
Larutan NaCl tersebut termasuk kedalam larutan elektrolit kuat
karena ion-ion pada larutan tersebut terionisasi sempurna
membenrtuk ion Na+ dan Cl-. Larutan NaCl juga merupakan

senyawa ion yang dalam bentuk larutan dapat menghantarkan
listrik.
kristal NaCl 2,77 gr dengan tegangan 3 volt, I = 0 m.A daya hantar listriknya 0.
Dengan demikian dapat kita tarik kesimpulan bahwa kristal
NaCl tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik atau
dapat disebut non-elektrolit. Hal ini dapat terjadi karena pada
bentuk padatan ion-ion Na+ dan Cl- nya tidak dapat bergerak
bebas sehingga arus listrik tidak mengalir dan sesuai dengan
teori yang ada bahwa senyawa ion dalam bentuk padatan
tidak dapat menghantakan arus listrik.
Air suling (H2O) merupakan air yang telah dimurnikan
dengan penguapan air. Air suling tidak berisi atau tidak
mengandung mineral didalamnya. Pada percobaan yang telah
dilakukan pegukuran arus listrik pada voltase 3 tidak terdapat
arus listrik yang mengalir sehingga daya hantar listriknya juga
tidak

ada.

Berdasarkan

percobaan

tersebut

aquades

merupakan larutan nonelektrolit karena tidak mengalirkan arus
listrik. Hal ini bisa terjadi karena ion pada aquades yang terlalu
sedikit, sehingga tidak arus listrik tidak mengalir. H2O dengtan
tegangan 3 volt, I = 0 m.A daya hantar listriknya 0.
Minyak tanah dengan tegangan 3 volt, I = 0 m.A daya hantar listriknya 0.
Minyak tanah merupakan senyawa hidrokarbon yang yang tak
berwarna dan mudah terbakar, memiliki rantai C 12 –C15. Ketika
diukur daya hantar listrik 10 ml minyak tanah menggunakan
multimeter dan dengan voltase 3volt didapatkan minyak tanah
tersebut tidak terbaca pada multimeter perubahan arus
listriknya. Setelah dilakukan perhitungan daya hantar listrik
tidak terdapat daya hantar listrik pada minyak tanah. Hal ini
bisa terjadi karena pada minyak tanah tidak terdapat ion-ion
yang terionisasi sehingga tidak terdapat arus listrik karena itu
minyak tanah termasuk larutan non elektrolit.

air jeruk nipis dengan tegangan 3 volt, I = 18 m.A daya hantar listriknya
5,98 ohm-1. dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa, laritan NaCl
merupakan larutan elektrolit kuat, karena pada saat larutan ion-ion NaCl terurai
sempurna atau berionisasi, Na+ dan Cl- pada saat larutan akan menghantarkan
arus listrik/ mempunyai daya hantar listrik yang kuat. Tidak demikian untuk
NaCl yang dalam bentuk kristal karena wujudnya kristal ssehingga ion-ionnya
tidak terurai, dan mengakibatkan NaCl pada wujud kristal tidak dapat
menghantarkan arus listrik. H2O atau air juga terkadang dapat dikategorikan
elektrolit lemah, yang berarti tidak dapat mmenghantarkan arus listrik dengan
baik. Pada percobaan ini air daya hantarnya nol. Begitu juga minyak tanah,
minyak tanah dapat digolongkan pada nonelektrolit, sehingga tidak dapat
menghantarkan arus listrik, dan pada percobaan daya hantar minyak tanah juga
nol. Dan terakhir adalah air jeruk nipis, air jeruk nipis dikategorikan elektrolit
lemah karena, daya hantarnya 18 m.A, sehingga berarti air jeruk nipis dapat
menghantarkan listrik namun tidak baik/ lemah.
b. Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik
larutan elektrolit.
Percobaan kedua yaitu mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap daya
hantar listrik larutan elektrolit. Konsentasi dapat juga dikatakan tingkat
keenceran larutan, sehingga pa percobaan ini praktikan membutuhkan beberapa
konsentrasi larutan dan akan di ukur daya hantarnya, sehingga di dapatkan
beberapa perbedaannya. Percobaan kali ini dimulai dengan mempersiapkan alat
dan bahannya yang di kelompokkan menjadi dua bagian, kelompok 1 (air
jeruk nipis, NH4OH, HCl, NaCl) dan kelompok 2 (NaCl, NaBr, NaI, NH4Cl)
praktikan menyediakan masing-masing dengan volume 25 ml dan konsentrasi
masing-masing larutan 0,05 M, 0,1 M, 0,5 M, dan 1,0 M.
Untuk setiap larutan, praktikan mengukur daya hantar listriknya dengan
menggunakan alat multimeter. Setelah diukur maka dapat diketahui bahwa
larutan pada kelompok 1dengan konsentrasi yang berbeda, pertama bahwa air
jeruk nipis dengan menggunakan alat multimeter 3 volt menunjukkan angka 18
m.A daya hantarnya adalah 5,98 ohm-1, sehimgga air jeruk nipis tergolong
elektrolit lemah.larutan kedua [NH4OH] 0,05 M, dengan 3 volt daya hantar

listriknya adalah 0,67 ohm-1, larutan [NH4OH] 0,1 M, dengan 3 volt daya
hantar listriknya adalah 1,33 ohm-1, larutan [NH4OH] 0,5 M, dengan voltase 3
volt daya hantar listriknya adalah 2 ohm-1 dan larutan [NH4OH] 1,0 M daya
hantar listriknya adalah 2 ohm-1, sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan
NH4OH berkonsentrasi 0,05, 0,1, 0,5, dan 1,0 M adalah tergolong elektrolit
lemah, dapat diketahui dari jumlah kuat arus yang dihasilkan dari larutan
NH4OH adalah hanya < 2 ohm-1. larutan ketiga [HCl] 0,05 M, dengan voltase 3
volt daya hantar listriknya adalah 23,25 ohm-1, dan larutan [HCl] 0,1 M , 0,5
M, 1,0 M dengan voltase 3 volt daya hantar listriknya adalah 33,3 ohm-1 lebih
sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan HCl dengan konsentarsi terencer
sekalipun 0,05 M termasuk larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan
baik/ termasuk larutan elektrilit kuat. Larutan terakhir adalah larutan [NaOH]
pada saat 0,05 M dengan voltase 3 daya hantar listriknya adalah 6,67 ohm-1,
saat [NaOH] 0,1 M voltase 3 volt daya hantar listriknya adalah 9,09 ohm-1, dan
[NaOH] 0,5 M dan 1,0 M daya hantar listriknya sangat kuat yaitu 33,3 ohm-1
lebih, dan dapat di simpulkan juga bahwa larutan [NaOH] dengan konsentrasi
0,05 M dan 0,1 M daya hantar listriknya termasuk lemah, namun pada
konsentrasi 0,5 M dan 1,0 M daya hantar listriknya sangat kuat sehingga
larutan [NaOH] adalah tergolong larutan elektrolit kuat.
Pada larutan kelompok 2 kali ini praktikan juga mengukur daya hantar
listriknya sehingga cara pengerjaan masih sama dengan sebelumnya, yaitu
menggunakan alat multimeter sederhana, dan lihat angka yang ditunjukkan
sehingga dapat diketahui bahwa larutan tersebut dapat dengan baik
mengantarkan arus listrik atau tidak.
Pada percobaan kali ini adanya pengaruh ion segolongan, karena Cl, Br, I,
dalah terletak pada golongan 7A atau ion halida adalah termasuk elektrolit
kuat.Ion-ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah
yang sebenarnya menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Pada saat
percobaan didapatkan sebagai berikut, pada saat larutan NaCl 0,05 M daya
hantar listriknya adalah 3,33 ohm-1, saat konsentrasinya 0,1 M daya hantar
listriknya adalah 14,29 ohm-1, saat konsentrasi 0,5 dan 1,0 M daya hantar
listriknya adalah 33,3 ohm-1 lebih, sehingga larutan NaCl adalah larutan

elektrolit kuat dan dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Larutan
selanjutnya ialah NaBr, NaBr 0,05 M berdaya hantar listrik sebesar 10 ohm-1,
pada saat 0,1 M daya hantar listriknya sebesar 13,3 ohm-1, saat konsentrasinya
0,5 dan 1,0 M daya hyantar listriknya adalah lebih dari 33,3 ohm-1, dapat di
simpulkan juga bahwa larutan NaBr adalah elektrolit kuat. Larutan selanjutnya
ialah larutan NaI, larutan NaI pada saat konsentrasinya 0.05 M daya hantar
listriknya adalah 6,67 ohm-1, saat 0,1 M daya hantar listriknya 13,15 ohm-1, saat
berkontrasi 0,5 dan 1,0 M daya hantar listriknya adalah lebih dari 33,3 ohm-1,
sehingga dapat diketahui bahwa larutan NaBr ini adalah elektrolit kuat, larutan
terakhir adalah laruran NH4Cl. Larutan NH4Cl pada saat konsentrasi 0,05 M
daya hantar listriknya adalah 6,67 ohm-1 , saat 0,1 M daya hantar listriknya
adalah 10 ohm-1, dan saat berkontrasi 0,5 dan 1,0 M daya hantar listriknya
adalah lebih dari 33,3 ohm-1, dari hasil catatan daya hantar listrik tersebut dapat
disimpulkan bahwa larutan NH4Cl adalah juga gergolong dalam larutan
elektrolit kuat.
Pada anion segolongan yang terdapat pada beberapa
larutan tersebut, NaI seharusnya merupakan larutan dengan
anion yang memiliki nilia besar dalam menghantarkan arus
listrik, diikuti dengan NaBr kemudian NaCl. Dalam golongan VI,
I terletak paling bawah jika dibandingkan dengan Cl dan Br.
Dalam satu golongan, dari atas kebawah kelektronegatifan
semakin berkurang. Jika berikatan dengan atom Na yang
tergolong elektopositif, maka kekuatan ion pada NaI jauh lebih
lemah jika dibandingkan dengan NaBr dan NaCl karena
perbedaan

kelektronegatifannya

lebih

kecil.

Perbedaan

kelektronrgatifan yang lebih rendah menyebabkan NaI akan
lebih

mudah

mengion

jika

dibandingkan

dengan

kedua

senyawa lainnya. Semakin mudah suatu senyawa mengion,
maka arus yang dihasilkan juga semakin besar sehingga daya
hantarnya juga semakin besar.
V.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang didapat, maka dapat
disimpulkan bahwa:


Daya hantar listrik suatu senyawa dapat diukur dengan
multimeter (AVOmeter) dan akan didapatkan arus listrik
dan beda votensialnya kemudian dapat dicari tahananya
dan daya hantar listriknya.



Pada

pengukuran

daya

hantar

listrik

jenis

senyawa

mempengaruhi besar kecilnya daya hantar listrik tersebut
karena tidak semua senyawa dapat mengahantarkan listrik,
selain itu konsentrasi suatu larutan juga mempengaruhi
besarnya daya hantar listrik.

Setelah didapat nilai tahanannya kemudian dicari daya hantarnya dengan
rumus:


Pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar yakni semakin besar
konsentrasi larutan, maka daya hantarnya juga semakin besar, begitu pula
sebaliknya

5.2 Saran


Sebaiknya lebih teliti dalam melakukan praktikum ini agar



tidak terjadi kesalahan dalam datanya.
Sebaiknya pengukuran dilakukan lebih dari satu kali agar



lebih menyakinkan.
Sebaiknya membersihkan



sampai benar-benar kering dan bersih.
Sebaiknya alat yang digunakan dalam keadaan yang baik

alat

agar hasil yang didapat lebih baik.

yang

telah

digunakan

DAFTAR PUSTAKA
Fauzi,Rendra.dkk. 2013.Laporan Praktikum.Jakarta :Universitas Jakarta
Halliday. 1984.Fisika. Jakarta: Erlangga
Soedojo, Peter. 1999. Fisika Dasar. Yokyakarta : Penerbit Andi
Tim Kimia Dasr II. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II.
Jambi: Universitas Jambi
http://mediabelajaronline.com/2010/03/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit.html
diakses tanggal 04 april 2014.

LAMPIRAN
1. Grafik Daya Hantar Listrik terhadap Konsentrasi
Kelompok I

Air Jeruk Nipis
8
6

L

4
2
0
0,05 M

0,1 M

0,5 M
M

1M

NH4OH
L

2.5
2
1.5
1
0.5
0
0,05 M

0,1 M

0,5 M

1M

0,5 M

1M

M

HCl
40
30

L

20
10
0
0,05 M

0,1 M
M

NaOH
40
30
L

20
10
0
0,05 M

0,1 M

0,5 M

1M

0,5 M

1M

M

Kelompok II

NaCl
40
30

L

20
10
0
0,05 M

0,1 M
M

NaBr
40
30

L

20
10
0
0,05 M

0,1 M

0,5 M
M

1M

NaI
40
30

L

20
10
0
0,05 M

0,1 M

0,5 M

1M

0,5 M

1M

M

NH4Cl
40
30

L

20
10
0
0,05 M

0,1 M
M

PertanyaanPrapraktikum
1. Apa yang dimaksuddengandayahantarlistrik?
2. Bagaimanasuatularutanelektrolitdapatmenghantarkanlistrik
?
3. Jelaskancarakerjapengukurandayahantarlistrikdenganmeng
gunakanalatmultimeter.
Jawaban:
1. Daya hantar listrik adalah ukuran mudah-sukarnya arus listrik
mengalir,

ditentukan

pembawa-pembawa

sepenuhnya

muatan

listrik,

oleh

mudah-sukarnya

yakni

elekkron-elektron

ataupun ion-ion yang bergerak didalam medium
2. Larutan elektrolit dapat menghantarkan karena jika dilarutkan
dalam air, maka akan mengalami ionisasi/disosiasi menghasilkan
ion

positif

dan

ion

negatif.

Ion-ion

inilah

yang

dapat

mengahantarkan listrik dengan menimbulakan gelembung gas
disekitar elektrode dan menyalakan lampu indikator. Kuat

lemahnya

elektrolit

dapat

diketahui

dari

banyak/sedikitnya

gelembung gas.
3. Pada multimeter terdapat kumparan putar yang bekerja atas
dasar

prinsip

dari

adanya

suatu

kumparan

listrik,

yang

ditetapkan pada medan magnet, yang berasal dari magnet
permanen.

Arus

yang

mengalir

melalui

kumparan

akan

menyebabkan kumparan tersebut berputar. Bila arus searah
yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui kumparan
tersebut, suatu gaya elektromagnetik yang mempunyai arah
tertentu akan dikenakan pada kumparan putar, sebagai hasil
antara arus dan medan magnet sesuai teori fleming.

Evaluasi :
1. Apa yang dimaksuddenganlarutanelektrolit?
2. Bagaimanasifatdarilarutan yang besifatelektrolitkuat, elektrolitlemah, dan nonelektrolit?
3. Berikanmasing-masing 3 buahcontohsenyawa yang bersifatelektrolitkuat,
elektrolitlemah, dan non-elektrolit!
4. Jelaskanpengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan terhadap daya
hantar listrik.!
Jawaban:
1.

Larutan elektolit adalah larutan yang dapat mengahantarkan arus listrik.

2.

- Elektolit kuat: dapat menghantarkan arus listrik dengan baik, larutannya
terionisasi sempurna, dan membentuk banyak ion.
- Elektrolit lemah: dapat menghantarkan arus listrik tetapi tidak baik,
larutannya terionisasi sebagaian dan membentuk sedikit ion.
- Non-Elektrolit: tidak dapat menghantarkan arus listrik, tidak terionisasi, dan
tidak ada ion yang terbentuk.

3.

- Elektrolit kuat: NaCl, HCL, dan NaOH
- Elektrolit lemah: CH3COOH, NH4OH, dan AgCl
- Non-Elektrolit: Larutan Urea, Larutan Sukrosa, dan Larutan Alkohol.

4.

Pada

pengukuran

daya

hantar

listrik

jenis

senyawa

mempengaruhi besar kecilnya daya hantar listrik tersebut
karena yang dapat menghantarkan listrik tersebut tidak
semua senyawa dan memiliki kriteia tersendiri yaitu harus
terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas, selain itu
konsentrasi suatu larutan juga mempengaruhi besarnya daya
hantar listrik, semakin besar konsentrasi maka semakin tinggi
pula daya hantar listiknya dan sebaliknya.