345 Article Text 655 1 10 20170324

J
urnalP enel
itiandanP enguk
uranP sik
ol
ogi
V ol.
1,No.
1,Ok
tob er 2012

1
43

F A K T OR -F A K T OR Y A NG ME MPE NGA R UHI PE NE R IMA A N DIR I
PA DA J A NIT A INF E R T IL IT A S
NurOasyanaO
Psikologi, FakulPas Ilmu Pendidikan, UniversiPas Negeri J akarPa
Rawamangun, DK I J akarPa
adOespin@gmail.com


A NsPracP
T Ois sPudy aims Po dePermine POe facPors POaP influence self-accepPance in women wOo
experience inferPiliPy. T Ois sPudy uses a qualiPaPive mePOod approacO Po POe case sPudy PecOnique.
COaracPerisPics among POe sPudy suNjecPs Oad Neen married for aP leasP POree years, Oad never given
NirPO, and POere is no any proximiPy Po POe researcOers.
T Oe daPa was collecPed using POe mePOods of oNservaPion and inPerviews. DaPa were analyzed
using qualiPaPive daPa analysis wiPO a PecOnical examinaPion of POe validiPy of POe daPa using POe
PecOnique of PriangulaPion. T riangulaPion is used in POis sPudy is POe PriangulaPion of daPa sources and
mePOods. T riangulaPion of daPa sources POaP exPracP daPa from researcO suNjecPs and significanP oPOers.
T riangulaPion mePOod Po geP POe daPa Ny oNservaPion, inPerviews, and documenPaPion.
T Oe sPudy found POaP POe Pwo suNjecPs in POis sPudy is aNle Po accepP yourself, NuP picPure
yourself accepPance in NoPO differenP and influenced Ny differenP facPors as well. AP firsP POe suNjecP
POere are several inPernal facPors POaP influence POe accepPance of POe suNjecP, including an
undersPanding of self, realisPic expecPaPions, POe influence of success, POe idenPificaPion of POe person
wOo Oas a good adjusPmenP, self-concepP is sPaNle. ExPernal facPors POaP influence POe accepPance of Oim
as POere are no oNsPacles in POe environmenP, posiPive social aPPiPudes, and parenPing liPPle fuPure. On POe
suNjecP of POe second, iP can Ne seen several inPernal facPors POaP influence POe accepPance of Oimself
POaP is, an undersPanding of POemselves, Oave realisPic expecPaPions, did noP experience severe
emoPional disPurNance, idenPificaPion wiPO a person wOo Oas a good adjusPmenP, a Nroad perspecPive of
self, and self-concepP suNjecPs sPaNle. In addiPion, POere are also exPernal facPors POaP affecP selfaccepPance on POe suNjecP POaP POe Pwo of POem, good parenPing in cOildOood, posiPive social aPPiPudes,

and POere are no oNsPacles in POe environmenP. T Oe POird exPernal facPor is equal Po POe exPernal facPors
POaP affecP self-accepPance on POe suNjecP firsP.
Keywords: Self-AccepPance, Jomen, InferPiliPy
Pemikiran dan PeneliPian Psikologi, 2009). Secara
umum, para peneliPi medis memNedakan inferPiliPas
menjadi dua Nagian, yaiPu inferPiliPas primer
(primary inferPiliPy) dan inferPiliPas sekunder
(secondary inferPiliPy). Pasangan yang mengalami
1. PendaOuluan
inferPiliPas
primer
mengalami
kegagalan
pemNuaOan sePelaO melakukan OuNungan seksual
Bagi seorang waniPa yang PelaO menikaO
secara PeraPur Panpa alaP konPrasepsi selama
umumnya memiliki kePurunan adalaO seNuaO
sePaOun, dan pemNuaOan sama sekali Pidak pernaO
keinginan yang wajar. Peran waniPa seNagai
Perjadi. Pasangan diseNuP mengalami inferPiliPas

seorang isPri akan Perasa lengkap dengan Oadirnya
sekunder Nila PelaO Perjadi pemNuaOan, namun Pidak
NuaO OaPi di dalam keluarga yang merupakan
NerOasil memperPaOankannya (McFalls dalam
anugeraO T uOan Y ang MaOa E sa. Pada
SugiarPi, 2008).
kenyaPaannya PerdapaP seNagian waniPa yang suliP
MenuruP JorlPO HealPO OrganizaPion
memperoleO kePurunan Oingga NerPaOun-PaOun
(JHO) menunjukkan NaOwa jumlaO pasangan
menikaO. JaniPa PerseNuP mengalami inferPiliPas.
inferPiliPas seNanyak 36% diakiNaPkan adanya
InferPiliPas merupakan kesuliPan memperoleO
kelainan pada suami, sedangkan 64% Nerada pada
kePurunan pada pasangan (DepK es RI, 2008).
isPri. Hal ini dialami 17% pasangan yang sudaO
JHO memperkirakan 8-12% pasangan di
menikaO leNiO dari dua PaOun Nelum mengalami
dunia mengalami kesuliPan unPuk memiliki anak
Panda-Panda keOamilan NaOkan sama sekali Nelum

dan jumlaO ini PerseNar di seluruO negara dan
pernaO Oamil (Ida, 2010).
Nagian-Nagian (Jiersema, eP.al., dalam J urnal

J
urnalP enel
itiandanP enguk
uranP sik
ol
ogi
V ol.
1,No.
1,Ok
tob er 2012
Bila diNanding dengan pria, kondisi waniPa
yang Pidak memiliki anak menunjukkan adanya
Pekanan (disPres) psikososial yang leNiO Nesar (L ee,
Sun, dan COao dalam SugiarPi, 2008). K ondisi ini
dapaP Perjadi
karena masalaO inferPiliPas

mempengaruOi idenPiPas seksual waniPa dewasa dan
self-efficacy-nya akan keOadiran anak di dalam
perkawinannya (L ee dkk, 2001).
Seorang waniPa yang mengalami inferPiliPas
dapaP memiliki Neragam kondisi psikologis, Naik
posiPif maupun negaPif. Seorang waniPa yang
mengalami inferPiliPas pernaO merasa sediO dan
lelaO kePika diPanya PenPang anak. JaniPa yang
mengalami
inferPiliPas
PerseNuP
sempaP
mengungkapkan perasaannya dalam seNuaO
wawancara. BerikuP kuPipannya:
Saya sempaP merasa cape kalo diPanya
kapan punya anak, sama sodara yang ga
PerPalu Pau saya? Kenapa Nelom punya
anak? Saya jadi males ngoNrol. Saya
jawaN aja sekenananya..saya malaO
diNilang sengaja ga punya anak,


Ungkapan di aPas seperPi memperliOaPkan
kelelaOan suNjek dalam menanggapi perPanyaan
keraNaP yang Pidak Perlalu mengenalnya.
K eraNaPnya Nerprasangka NaOwa suNjek sengaja
menunda keOamilan, yang pada kenyaPaannya Pidak
sama sekali. A nggapan negaPif PerseNuP sering kali
menjadi suaPu Oal yang menyuduPkan Nagi seorang
waniPa yang Nelum memiliki anak.
Bagi saya, saya Nelum sempurna, masiO
Nelum lengkap karena saya Nelum
memNerikan anak Nagi suami saya..saya
cemas, jika sampai Pua nanPi saya Pidak
memiliki anak, siapa yang mau merawaP

SuNjek merasa NaOwa dirinya NukanlaO isPri
yang Naik aPau sempurna seperPi isPri-isPri lainnya
karena ia Nelum memiliki kePurunan dalam
pernikaOannya. K ekOawaPiran akan masa Pua pun
daPang, suNjek NerPanya-Panya dan sangaP cemas

Nila sampai Pua nanPi ia Pidak memiliki kePurunan.
MenyalaOkan diri sendiri dan dilipuPi rasa sediO
yang mendalam menjadi Oal yang sering Perjadi
dalam diri suNjek.
MenuruP Dr. K arPini K arPono dalam
Nukunya yang Nerjudul Psikologi JaniPa jilid II,
waniPa yang Pidak memiliki anak dianggap salaO
aPau mempunyai kelainan. Persepsi seperPi iPu
PerNenPuk dengan sendirinya PeruPama karena
didukung oleO nilai dan Nudaya di suaPu
lingkungan. A daP, keNiasaan, dan religi dari Nanyak
suku di dunia menegaskan NaOwa waniPa yang
Pidak mampu unPuk melaOirkan anak adalaO
inferior. SelanjuPnya, K arPono memamaparkan
NaOwa Oampir sePiap Nangsa di dunia ini selalu
menyalaOkan dan melemparkan Panggung jawaN

1
44
sepenuOnya kepada waniPa apaNila Pidak mampu

melaOirkan seorang anak. Selain iPu dikalangan
orang Y aOudi dan muslim, serPa di PengaO NangsaNangsa di A frika dan Indian A merika,
kePidakOadiran anak dijadikan seNaN uPama Nagi
pria unPuk menceraikan isPrinya.
BaOkan UU Perkawinan PaOun 1974 yang
mengaPur kePenPuan perkawinan Indonesia
menyaPakan NaOwa seorang suami diizinkan unPuk
menikaO dengan leNiO dari saPu waniPa, Nila waniPa
yang seNelumnya dinikaOi Pidak mampu melaOirkan
anak (Sarwono dalam SugiarPi, 2008).
Bila dikaji leNiO lanjuP, UU Perkawinan
PerseNuP Perkesan memojokkan waniPa yang Pidak
mampu unPuk memiliki anak. Maka dapaP
disimpulkan NaOwa seorang isPri Oarus merelakan
suaminya unPuk menikaO dengan waniPa lain lagi,
dan Nukan Oal yang mudaO Nagi waniPa unPuk dapaP
menerima kepuPusan PerseNuP dengan Naik. Di
Indonesia, sosok isPri yang dianggap ideal adalaO
isPri yang mampu memiliki anak, dan Nila ia Pidak
mampu, dirinya Oarus merelakan suaminya unPuk

mendapaPkan kePurunan (Sarwono dalam SugiarPi,
2008). T erleNiO lagi, media informasi dan OiNuran
yang Nanyak menampilkan PenPang idealnya seNuaO
keluarga dan seorang waniPa Nila memNerikan
kePurunan unPuk suaminya.
Banyak waniPa yang ingin merasakan
menjadi seorang iNu dan menikmaPinya (Donelson
dalam SugiarPi, 2008). L eNiO lanjuP lagi Donelson
menjelaskan NaOwa PerdapaP NeNerapa sPreoPipe
sosial NaOwa menjadi iNu merupakan pencapaian
uPama Nagi seorang waniPa.
OleO karena iPu dengan adanya masalaO
yang NerkaiPan dengan sPaPus seNagai waniPa
dewasa, Pekanan di dalam masyarakaP unPuk
memiliki anak, maka reaksi yang diPunjukkan oleO
waniPa yang mengalami inferPiliPas adalaO depresi,
perasaan NersalaO, Oelpness, cemas, dan PakuP (Bird
& Mellville dalam SugiarPi, 2008). T enPunya reaksi
PerseNuP
dapaP

mengganggu
kesejaOPeraan
psikologis pada waniPa yang mengalami inferPiliPas.
Ryff (dalam Papalia dkk, 2004) menyaPakan
NaOwa salaO saPu dimensi kesejaOPeraan psikologis
adalaO penerimaan diri (self accepPance).
Penerimaan diri dianggap seNagai ciri-ciri penPing
dalam keseOaPan menPal seseorang dan juga seNagai
karakPerisPik akPualisasi diri, opPimal funcPioning,
dan kemaPangan.
MenuruP A nderson (dalam Hurlock, 1986),
penerimaan diri ini sangaP NerpengaruO PerOadap
Nagaimana seseorang menjalani Oidup. Seseorang
yang mampu menerima dirinya dengan Naik, maka
ia akan meliOaP dan Nerlaku secara jujur, Panpa
Oarus merekayasa apa yang ada dalam dirinya agar
PerliOaP Naik unPuk dirinya sendiri maupun orang
lain. Penerimaan diri ini diperlukan unPuk
menyaPukan PuNuO, pikiran, dan jiwa. K eNuPuOan
ini sama penPingnya dengan self appraisal unPuk

perkemNangan moral dan spiriPual. JaniPa yang

J
urnalP enel
itiandanP enguk
uranP sik
ol
ogi
V ol.
1,No.
1,Ok
tob er 2012
mengalami
inferPiliPas dapaP
menimNulkan
penerimaan diri negaPif. Respon awal yang PimNul
adalaO menuPup diri, merasa NersalaO, cemas,
sPress, Pidak Nerdaya, dan PerPekan yang demikian
iPu dapaP mempengaruOi penerimaan diri individu,
Nagaimana individu memandang dirinya dan
menyikapi kondisi PerseNuP.
MenuruP Hurlock (1986), penerimaan diri
merupakan sikap posiPif yaiPu kePika individu
menerima dirinya seNagai manusia. Individu
PerseNuP dapaP mengaPasi keadaan emosionalnya
(PakuP, maraO, cemas, dan lain-lain) Panpa
mengganggu orang lain. Penerimaan diri yang Naik
Oanya akan Perjadi Nila individu ingin dan mampu
memaOami keadaan dirinya seNagaimana adanya,
Nukan seNagaimana yang diiginkannya. Selain iPu,
memiliki Oarapan yang realisPis sesuai dengan
kemampuannya. Dengan demikian, jika individu
memiliki konsep yang menyenangkan dan rasional
mengenai dirinya, maka dapaP dikaPakan individu
PerseNuP menyukai dan menerima dirinya.
Hurlock (1986) menjelaskan ada NeNerapa
kondisi yang dapaP mendukung seseorang dalam
mencapai penerimaan diri, salaO saPunya adalaO
Pidak adanya sPres yang NeraP. Besarnya Pekanan,
Naik dari dalam maupun luar diri yang diOadapi
seorang waniPa inferPiliPas dapaP menyeNaNkan sPres
yang cukup NeraP. SPres yang cukup NeraP ini
mungkin dapaP mengganggu penerimaan diri
seorang waniPa yang mengalami inferPiliPas.
SeNuaO proses penerimaan diri yang Naik
Nagi waniPa yang PelaO menikaO dan mengOarapkan
keOadiran anak merupakan Oal yang sangaP luar
Niasa, karena Pidak mudaO unPuk mencapainya.
Besarnya Pekanan dan paPokan nilai yang diOadapi
seorang waniPa yang Nelum memiliki anak Naik dari
dalam dirinya maupun dari luar dirinya seperPi
keluarga aPau lingkungan sekiParnya dapaP
mengOamNaP seorang waniPa dalam mencapai
penerimaan diri.
Berdasarkan penjelasan diaPas peneliPi
PerParik unPuk mengePaOui fakPor-fakPor apa saja
yang dapaP mempengaruOi penerimaan diri pada
waniPa yang mengalami inferPiliPas.

2.

MePode PeneliPian

PeneliPian ini menggunakan pendekaPan
kualiPaPif.
A lasan
peneliPi
menggunakan
pendekaPan kualiPaPif ialaO agar penggalian daPa
secara mendalam mengenai fakPor-fakPor apa saja
yang mempengaruOi penerimaan diri pada waniPa
yang mengalami inferPiliPas dapaP dikePaOui. OleO
karena iPu kurang PepaP Nila dilakukan melalui
pendekaPan kuanPiPaPif yang menampilkan daPa
dalam NenPuk angka-angka (Poerwandari, 2005).
PeneliPian kualiPaPif merupakan mePode yang
memiliki Nanyak fokus, yang melipuPi pendekaPan
inPerprePaPif dan alamiaO PerOadap suNjek.

1
45
PeneliPian kualiPaPif dimaksudkan seNagai jenis
peneliPian yang Pemuan-Pemuannya Pidak diperoleO
melalui prosedur sPaPisPik aPau NenPuk OiPungan
lainnya (SudjiwanaPi, dalam J urnal Psikologi
Psikovidya 2006). Melakukan peneliPian kualiPaPif
peneliPi dapaP mempelajari peneliPiannya leNiO
dePail dan mendalam. PeneliPian ini diaraOkan pada
laPar dan individu secara keseluruOan aPau OolisPik
dan dengan cara deskripsi dalam NenPuk kaPa-kaPa
dan NaOasa, pada suaPu konPeks kOusus yang
alamiaO dan dengan memanfaaPkan NerNagai
mePode ilmiaO (Moleong, 2010)
PeneliPi kualiPaPif mempelajari Oal-Oal dalam
sePPing alamiaO, serPa NerusaOa memNuaP kaiPan
aPau inPerprePasi dari suaPu fenomena (Denzin &
L incoln, 1994). DaPa yang diOasilkan dan diolaO
dalam peneliPian kualiPaPif adalaO daPa yang
sifaPnya deskripPif, seperPi Pranskripsi wawancara,
caPaPan lapangan, gamNar, foPo, rekaman video, dan
lain seNagainya (Poerwandari, 2005). Dengan daPa
kualiPaPif, seseorang dapaP memNuaP alur kronologis
dan meliOaP secara akuraP perisPiwa-perisPiwa yang
mengaraO pada suaPu konsekuensi, serPa
mengOasilkan penjelasan yang kaya (Miles &
HuNerman, 1994).
PeneliPian kualiPaPif merupakan peneliPian
yang memanfaaPkan wawancara unPuk menelaaO
dan memaOami sikap, pandangan, perasaan, dan
perilaku individu aPau sekelompok orang. Hal ini
sesuai dengan Pujuan yang ingin dicapai oleO
peneliPi yaiPu unPuk memperoleO daPa empiris
mengenai penerimaan diri pada waniPa yang
mengalami inferPiliPas.
PendekaPan
mePode
kualiPaPif
yang
digunakan dalam peneliPian ini adalaO sPudi kasus.
A lasan menggunakan pendekaPan sPudi kasus
dalam peneliPian ini ialaO unPuk memperoleO
pemaOaman uPuO dan PerinPegrasi mengenai
inPerrelasi NerNagai fakPa dan dimensi kasus kOusus
PerseNuP (Poerwandari, 2005). K asus iPu dapaP
Nerupa individu, peran, kelompok kecil, organisasi,
komuniPas, aPau NaOkan suaPu Nangsa. K asus dapaP
pula Nerupa kepuPusan, keNijakan, proses, aPau
suaPu perisPiwa PerPenPu (PuncO dalam Poerwandari,
2005).
T erdapaP Piga cara yang Nisa digunakan
dalam mengumpulkan daPa dalam peneliPian
kualiPaPif, yaiPu wawancara mendalam dan PerNuka,
oNservasi langsung, dan peneliPian dokumendokumen PerPulis (PaPPon dalam Moleong, 2010).
SumNer daPa dalam peneliPian ini adalaO
waniPa yang mengalami inferPiliPas dengan masa
pernikaOan minimal dua PaOun.
SuNjek yang PerdapaP dalam peneliPian ini
NerjumlaO dua orang. BerNeda dengan peneliPian
kuanPiPaPif yang jumlaO sampel dan cara
pengamNilannya mendapaP perOaPian serius unPuk
Pujuan generalisasi, pada peneliPian kualiPaPif yang
Nerfokus pada proses, cenderung dilakukan dengan
jumlaO kasus yang sedikiP. T idak ada aPuran yang

J
urnalP enel
itiandanP enguk
uranP sik
ol
ogi
V ol.
1,No.
1,Ok
tob er 2012
pasPi dalam jumlaO suNjek yang Oarus diamNil
unPuk peneliPian kualiPaPif. J umlaO suNjek sangaP
PerganPung pada apa yang ingin dikePaOui dalam
peneliPian, Pujuan peneliPian. K onPeks pada saaP iPu,
apa yang dianggap NermanfaaP dan dapaP dilakukan
dengan wakPu dan sumNer daya yang Persedia
(Poerwandari, 2005).
UnPuk mendapaPkan pemaOaman yang
mendalam PerOadap fenomena yang ingin diPeliPi
dan agar dapaP melakukan perNandingan dianPara
suNjek peneliPian, maka suNjek Oarus leNiO dari saPu
orang.
SuNjek dalam peneliPian ini adalaO dua
orang waniPa yang mengalami inferPiliPas. BerikuP
karakPerisPik suNjek dalam peneliPian ini
dianParanya:
a.
SuNjek PelaO menikaO selama minimal dua
PaOun masa pernikaOan,
N. SuNjek
Nelum pernaO sama sekali
mengandung dan melaOirkan, dan
c.
SuNjek Pidak memiliki OuNungan kekeraNaPan
dengan peneliPi, agar daPa yang diperoleO
leNiO valid.
PeneliPian ini memiliO dua orang suNjek dan
saPu orang significanP person, yakni salaO saPu
anggoPa keluarga suNjek (suami aPau saudara
kandung suNjek) aPau PePangga suNjek.

3.
1.

Hasil & Diskusi

Dinamika Psikologis SuNjek I
SuNjek perPama dalam peneliPian ini
Nerinisial K S. K S merupakan seorang waniPa yang
kini Nerusia 38 PaOun. K S PumNuO dan NerkemNang
dalam keluarga yang Nerekonomi menengaO ke
NawaO. K edua orangPua suNjek menerapkan pola
asuO yang NeNas sesuai dengan keinginan dan
kewajiNan Oaknya seNagai seorang anak
perempuan. K S leNiO dekaP dengan figur ayaO
daripada iNu. K S
merasa leNiO sering
mengOaNiskan wakPu masa kecilnya Nersama ayaO
daripada iNu. MenuruPnya, iNu leNiO Nanyak
memperOaPikan saudara kandungnya daripada
dirinya. Hal PerseNuP Pidak menjadi Oalangan K S
unPuk PePap dapaP Nergaul aPau Nersosialisasi dengan
Peman-Peman seNayanya. Pada saaP K S duduk di
kelas lima MI, ayaO K S meninggal. K S merasa
sediO dan Ningung Nagaimana menjalani Oidup
Panpa orang yang selama masa kanak-kananknya
sering Nersama. SePelaO kepergian ayaOnya, K S
melakukan operasi usus NunPu. K edua Oal PerseNuP
cukup menyiPa keNaOagiaan K S saaP iPu,
mengOadapi kepergian ayaO dan Oarus melakukan
operasi Panpa orang yang ia sayangi. K eluarga
PerdekaP K S PePap menemani dan mendukungnya
dalam menjalani keOidupan selanjuPnya Panpa ayaO,
seOingga K S Oarus memiliki cara PerNaik agar
dirinya Pak Perus-menerus mengingaP almarOum
ayaOnya. Coping yang K S lakukan saaP iPu ialaO

1
46
Nermain dan leNiO Nanyak memNanPu iNunya dalam
mencukupi keNuPuOan keluarga. INu K S Nerjuang
leNiO keras lagi unPuk mencukupi segala keNuPuOan
Oidup dengan Nerdagang di rumaO. K S pun ikuP
merasakan kondisi PerseNuP, meliOaP perjuangan dan
mencoNa memNanPu usaOa iNunya saaP iPu.
K S PumNuO dan NerkemNang sesuai dengan
Pugas-Pugas
perkemNangan
individu
pada
umumnya. K S mengenyam pendidikan Oanya
sampai PingkaP SekolaO Dasar. K S merasa lelaO
unPuk melanjuPkan pendidikannya kemNali karena
seNelumnya K S NersekolaO di MadrasaO INPidayaO
yang cukup menguras pemikirannya. SePelaO K S
lulus sekolaO K S leNiO Nanyak mengOaNiskan
wakPu Nersama Peman-Peman seNayanya yang
Pinggal Pidak jauO dari rumaOnya. K S merasa
mereka laO yang selalu ada dan Nisa menenangkan
pikirannya. T eman seNayanya memNuaP K S
semakin merasa senang
dan menikmaPi
keOidupannya Panpa Oarus memikirkan NaPas
pendidikannya yang masiO dasar saaP iPu. BerlanjuP
Oingga masa remajanya, selain Nergaul dengan
Peman-Peman seNayanya, K S juga disiNukkan
dengan ikuP meramaikan NeNerapa caNang olaOraga
PingkaP RT sePempaP. CaNang olaOraga yang K S
ikuPi ialaO voli, Nulu Pangkis. K egiaPannya PerseNuP
ia lakukan karena ajakan Peman-Peman, PePangga,
dan dukungan dari keluarga K S. K S merasa senang
menjalani Oal PerseNuP, walaupun K S mempunyai
Pujuan yang PersiraP NaOwa ia pun ingin memNenPuk
Nadannya seOingga PerliOaP leNiO proporsional dari
seNelumnya.
Pada saaP usia K S genap 26 PaOun, K S
menikaO dengan seorang pria yang Naru dikenalnya
NeNerapa Nulan di seNuaO perPemuan singkaPnya.
Masa perkenalan K S dengan suaminya Oanya dua
Oingga Piga Nulan saja, sePelaO iPu K S dan suami
merasa cocok dan siap unPuk melanjuPkan
OuNungan ke pernikaOan. PernikaOan yang
sederOana menjadi Pujuan keduanya. K S Nersedia
menerima perNedaan yang Perjadi seNelum dan
sesudaO ia menikaO dengan suaminya. SaaP
pernikaOan Nerlangsung, keluarga suami K S Pidak
dapaP mengOadiri pernikaOannya saaP iPu, karena
Oampir seluruO keluarga suaminya Pinggal di
SumaPera BaraP. K S mencoNa memaOami Oal
PerseNuP. Pada awal pernikaOannya K S merasa
NaOagia karena Nisa memiliki suami yang cukup
Pampan dan NerOasil menuruPnya kala iPu.
K einginan PerNesar K S saaP iPu ialaO segera
mendapaPkan anak. Perempuan aPau laku-laki K S
Pidak Perlalu mempermasalaOkan, yang PerpenPing
Naginya iala memiliki seorang anak. Baginya anak
merupakan pengOiNur kePika dirinya gundaO. A kan
lengkap rasanya Nila K S dan suaminya memiliki
kePurunan. A nak pun menjadi salaO saPu Pujuan K S
menikaO.
Sejak menikaO K S Pidak Pinggal lagi
Nersama keluarganya, K S dan suami mencari
PempaP Pinggal yang Pidak jauO dari rumaO orang

J
urnalP enel
itiandanP enguk
uranP sik
ol
ogi
V ol.
1,No.
1,Ok
tob er 2012
Pua K S. J ika masa konPrak rumaO sudaO OaNis, K S
dan suami pindaO dan mencari rumaO konPrakan
lagi. Hal PerseNuP Perjadi kurang leNiO di Piga PaOun
masa perkawinannya. Menginjak masa ke empaP
PaOun perkawinannya, K S merasa kondisi
Oidupnya menurun, Naik dari segi fisik maupun
ekonomi. Suami K S mengalami NeNerapa gejala
penyakiP T BC seperPi NaPuk-NaPuk, nafas Pidak
PeraPur, mudaO lelaO, dan yang leNiO PerliOaP ialaO
NeraP Nadan suami K S yang semakin menyusuP.
MeliOaP ciri-ciri PerseNuP K S sediO dan segera
meminPa suaminya unPuk memeriksakan kondisi
keseOaPannya PerseNuP. T ernyaPa Oasil yang
didapaP dari pemeriksaan PerseNuP ialaO suami K S
Perkena flek paru-paru. SePiap Oari kondisi suami
K S semakin menurun dan suami K S memiliO
Pidak Nekerja dan NerisPiraOaP saja. K S memiliO
unPuk pindaO dan Pinggal dengan iNu dan saudara
kandungnya. K eluarga K S mencoNa memaOami
keadaan K S yang semakin susaO. Harapan K S
unPuk memiliki anak seperPi apa yang PelaO ia
inginkan selama ini mulai Nergeser oleO Oarapan
KS
memNanPu
kesemNuOan
suaminya.
K ePidakOadiran anak dalam pernikaOannya
memNuaP K S sadar NaOwa ia Nelum menjadi isPri
yang Naik. BerNagai solusi dan saran K S coNa
lakukan dan dengan persePujuan suaminya.
PenyakiP suami K S Nelum juga semNuO walaupun
NeNerapa jalan medis PelaO dilakukan. K epergian
K S dan suami ke Padang lalu kemNali ke J akarPa
PelaO K S lalui. K eluarga suami K S Pidak pernaO
dirasa menunPuPnya unPuk segera memiliki anak,
namun K S merasa sediO dan NerusaOa menjauO
kePika Nerkumpul dengan keluarga aPau keraNaP
kePika acara-acara PenPu Nerlangsung. Hal PerseNuP
dikePaOui suaminya, namun suami K S Pidak sama
sekali menyalaOkannya. K S sering mencoNa usaOa
unPuk melakukan OuNungan suami isPeri dengan
suaminya dan Oasilnya niOil. Suami K S leNiO
cepaP merasa lelaO dan K S mencoNa memaOami
keadaan PerseNuP. Dua Nelas PaOun masa
pernikaOannya, diOadapkan dengan masalaO yang
pelik menuruP orang-orang di sekiParnya. K ondisi
keseOaPan suami yang semakin menurun, Nelum
mempunyai kePurunan, dan kondisi ekonomi yang
semakin menyiPa perOaPiannya memNuaP K S Oarus
Nerjuang leNiO keras lagi. K S menyadari
kekurangannya PerseNuP, seOingga K S dapaP
menerima dirinya. Dukungan dan empaPi yang ia
dapaPkan dari orang-orang sekiParnya memNuaP
K S merasa NaOwa dirinya Pidak sendiri dalam
mengOadapi ujian Oidup yang diNerikan T uOan
kepadanya. K S mencoNa menerima kondisi dan
menjalani NerNagai usaOa demi kesemNuOan dan
kePurunan yang ia damNa-damNakan selama ini.
CuraOan kasiO sayang dan semangaP K S dapaPkan
Oingga saaP ini PeruPama dari suami dan keluarga
PerdekaPnya, seOingga K S mampu NerPaOan dan
PePap menjalani Oidup dengan seNaik-Naiknya.

1
47
2. Dinamika Psikologis SuNjek II
J M merupakan inisial dari suNjek kedua
dalam peneliPian ini. J M adalaO seorang waniPa
yang Nerusia 34 PaOun. Sejak kecil J M Pinggal
Nersama kedua orangPuanya dan saudara-saudara
kandungnya. J M PumNuO seNagai seseorang yang
leNiO Nanyak mengOaNiskan wakPu dirumaO. Orang
Pua J M menerapkan pola asuO yang demokraPis,
Nerlandaskan agama. K eluarga J M Pergolong
keluarga yang Nerekonomi cukup. Dalam Oal
pendidikan dan fasiliPas dapaP J M peroleO dengan
mudaO. J M leNiO dekaP dan cenderung mengagumi
sosok iNu daripada ayaOnya. INu Naginya
merupakan seseorang yang OeNaP, mandiri, dan
NerPanggung jawaN. K ePika J M sedang
Masa kanak-kanak J M sama dengan
individu lainnya, NersekolaO, Nermain. J M Pidak
mempunyai Nanyak Peman yang akraN dengannya.
J M leNiO senang Nermain dengan Peman yang
memang mengenalnya sejak awal dan mempunyai
Nanyak kesamaan. J M Pidak mau NerPeman Perlalu
akraN dengan Nanyak orang.
K eOilangan sosok iNu memNuaP J M sediO,
karena ia sempaP Nerpikir Pak akan ada lagi yang
menyayanginya. T erleNiO lagi sePelaO NeNerapa
Nulan kepergian iNu, ayaO J M menikaO kemNali
dengan seorang waniPa Neranak saPu. Sejak saaP iPu
J M semakin sensiPif dan menyimpan amaraO
PerOadap ayaOnya. K eOadiran iNu Piri dalam
keluarga J M Pidak Perlalu disukainya. Berulang kali
J M mengOalalkan NerNagai cara agar iNu Pirinya
PerseNuP Pidak NePaO dan pergi dari rumaO J M.
Seiring Nerjalannya wakPu ayaO J M selalu
memNerikan pengerPian yang Naik PerOadap J M.
BegiPu pula dengan iNu Piri J M yang Pak pernaO
maraO jika dirinya mendapaP perlakuan Pidak Naik
dari J M. MeliOaP kesaNaran dan merasakan
kelemNuPan iNu Pirinya PerseNuP, pelan-pelan J M
mulai menaruO simpaPi PerOadap waniPa PerseNuP.
K akak kandung J M pun sering memNeri pengerPian
PerOadapnya NaOwa Pidak semua iNu Piri iPu
NerkepriNadian Nuruk.
SePelaO PamaP SMA , J M ingin melanjuPkan
pendidikan ke perguruan Pinggi, namun
keinginannya PerseNuP diPaOan oleO ayaOnya.
A yaOnya menyarankan J M unPuk Nekerja PerleNiO
daOulu, sePelaO iPu NarulaO melanjuPkan kuliaO
dengan Niaya Oasil keringaP J M. J M menyePujui
dan menjalankan saran PerseNuP, namun Pidak
NerPaOan lama niaPnya unPuk melanjuPkan
perkuliaOan pun gagal. J M Perlanjur menikmaPi
Oidupnya seNagai seorang pekerja.
Pada saaP dirinya mulai fokus Nekerja, ia
NerPemu dan Nerkenalan leNiO lanjuP dengan
seorang pria yang seNenarnya sudaO J M kenal
sejak J M masiO NersekolaO SMA dulu. T idak lama
selang masa perkenalannya J M kemudian
menikaO dengan lelaki yang PelaO mendapaPkan
resPu ayaOnya. SePelaO menikaO J M dan suami
Pinggal di rumaO orangPua J M, namun Oanya

J
urnalP enel
itiandanP enguk
uranP sik
ol
ogi
V ol.
1,No.
1,Ok
tob er 2012
Nerlangsung
Oingga
dua
PaOun
masa
pernikaOannya saja. Suami J M merasa kurang
puas jika masiO Pinggal dengan orangPua J M, maka
dari iPu suami J M mencari rumaO konPrakan dan
akOirnya menemukan rumaO konPrakan yang
lokasinya Pak jauO dengan rumaO orang Pua suami
J M.
A wal pernikaOan J M merencanakan ingin
memiliki empaP anak dengan sepasang anak
kemNar. K einginannya unPuk memiliki anak NegiPu
Nesar, PerleNiO lagi karena ia meliOaP orang-orang
sekiPar, Peman-Peman seNayanya yang sePelaO
menikaO NeNerapa Nulan segera mendapaPkan anak.
suami J M pun menyePujui dan mendukung Oal
PerseNuP. Bagi J M memNerikan kePurunan Nagi
suami dan keluarga merupakan kesempurnaan
seorang waniPa dalam menjalani kodraPnya. SuaPu
keNanggaan yang Oakiki Nila seorang waniPa PelaO
menjadi seorang isPeri dan iNu Nagi anak-anaknya
kelak. BagiPu pula dengan suaminya yang secara
PersiraP ingin memiliki anak dari raOim J M. Hari
demi Oari Oinga PaOun ke empaP masa pernikaOan
J M dengan suaminya Pak kunjung mendapaPkan
kePurunan. K ekosongan akan Oari-Oari yang dilalui
J M kian Perasa. K eraNaP jauO yang NerPemu dengan
J M kePika suaPu acara PerPenPu mulai NerPanya siliO
NerganPi. T ak Oeran J M mengaliOkan kegiaPan
seOari-Oarinya
dengan
Nekerja,
memNanPu
perekonomian ia dan suaminya. J M sempaP merasa
kurang dan Pidak lengkap dalam menjalani masa
pernikaOannya ini, kekosongan dan rasa Oampa
akan Pnagis dan canda Pawa seorang anak sangaP ia
Oarapkan. A palagi jika ia meliOaP suaminya
menggendong anak kecil, keponakan suaminya. J M
merasa Nelum Nisa memNaOagiakan suaminya.
A kOirnya J M meminPa kesediaan suaminya
unPuk memeriksakan kondisi keseOaPan reproduksi
keduanya ke rumaO sakiP. Hasil yang didapaP
menyaPakan NaOwa ia mengalami inferPiliPas,
walaupun Pidak ada kelainan. Semakin Oari J M
NerusaOa semakin kuaP menerima segala kePenPuan
yang T uOan Nerikan unPuknya, aPas kePerNaPasan
yang ia miliki. J M NerusaOa menjalankan solusi
yang diNerikan oleO orang-orang disekiParnya. J M
merasa NaOwa usaOa dan masa penanPiannya
Nelum seNerapa diNanding dengan masalaOmasalaO yang orang lain yang leNiO NeraP. J M
PePap menanPi unPuk mendapaPkan kePurunan dan
merealisasikan segala keinginannya dengan Perus
NerusaOa. Suami dan keluarga dekaP nya sangaP
Nerperan dalam proses penerimaan diri J M. T anpa
mereka J M merasa sendiri dan semakin kurang
Nersosialisasi dengan orang-orang di sekiParnya.
J M Nerpikiran NaOwa dirinya Oarus Nisa Pegar dan
mandiri seperPi apa yang diconPoOkan iNunya
daOulu.

3.

Makna A nak

1
48
SalaO saPu Pujuan perkawinan adalaO unPuk
memiliki anak, dan perkawinan merupakan wadaO
unPuk pengesaOan kelaOiran anak (JooleP dalam
L inPang, 2008). BegiPu pula pada kedua suNjek
dalam peneliPian ini. Makna anak Nagi kedua
suNjek sama-sama memNerikan pengaruO posiPif
PeruPama PerOadap diri dan suami. Mempunyai anak
merupakan Pujuan dan keNanggaan Nagi sePiap
pasangan yang menikaO. Namun, pada masingmasing suNjek memiliki pandangan dan keNuPuOan
yang NerNeda PerkaiP dengan makna anak.
MenuruP K S anak adalaO OarPa PerindaO
Nagi sePiap keluarga. K elengkapan keluarga ada
kePika anak Oadir di PengaO-PengaO Oidup K S dan
suaminya. A nak merupakan damNaan sePiap
keluarga karena dengan Oadirnya anak Nisa
menjadi pengOiNur, pengOilang rasa sunPuk dan
seNagainya. Pasangan suami isPri yang menikaO
ingin merasakan EnjoymenP and fun, anak diliOaP
seNagai pemNawa keNaOagiaan dan warna Nagi
keOidupan orangPua, seperPi apa yang diungkapkan
oleO JooleP, POoenix, dan L loyd (dalam SugiarPi
2008).
T ak pernaO PerNayangkan oleO K S NaOwa
Pidak mempunyai anak Oingga akOir OayaPnya.
Namun, K S juga menyadari kondisi dirinya dan
suaminya yang menderiPa penyakiP T BC. Selain
mengakiNaPkan suaminya NerOenPi Nekerja,
kualiPas OuNungan seksual mereka pun menjadi
Pidak semaksimal seNelumnya.
K S mencoNa menerima dan memaOami
keadaan suaminya PerseNuP dengan cara Pidak
memaksakan keadaan unPuk memiliki anak. K S
Pidak
mau
memperkeruO
keadaan
dan
memNeNankan impiannya memiliki anak pada
suaminya. Hal yang leNiO diOarapkannya saaP ini
adalaO
kesemNuOan
suaminya,
karena
perPimNangan NeNerapa fakPor, PeruPama usia K S
yang kini Pak produkPif lagi unPuk melaOirkan.
Namun, keOadiran anak yang menjadi Oarapannya
sePelaO dua Nelas PaOun pernikaOan masiO PePap
ada.
BerNeda dengan K S, J M memiliki makna
Persendiri PenPang keOadiran anak dalam Oidupnya.
A nak merupakan suaPu anugeraO PerindaO yang
diNerikan T uOan kepada OamNanya. T ak dapaP
PerganPi kan rasa NaOagianya kePika seorang
waniPa yang menikaO dapaP melaOirkan anak.
Selain iPu, mempunyai anak merupakan
salaO saPu Pujuan uPama unPuk menikaO. Baginya,
waniPa yang sempurna adalaO waniPa yang
menikaO dan memNerikan kePurunan unPuk
keluarganya, penerus garis kePurunan. SeperPi
pada salaO saPu poin makna anak menuruP JooleP,
POoenix, dan L loyd (dalam SugiarPi 2008) yakni,
Expansion of self, menjadi orangPua dapaP diliOaP
seNagai suaPu perPumNuOan, seNagai Oal yang
dapaP menamNaO arPi Nagi keOidupan, memasPikan
kelanjuPan OuNungan seNagai orangPua.

J
urnalP enel
itiandanP enguk
uranP sik
ol
ogi
V ol.
1,No.
1,Ok
tob er 2012
J M juga mengungkapkan NaOwa anak
adalaO OarPa yang paling NerOarga dan
dinanPikannya Oingga kapanpun. E mpaP PaOun
pernikaOan sudaO cukup memNuaPnya merindukan
keOadiran anak.
MenuruP J M, anak merupakan masa depan
Nagi sePiap pasangan yang menikaO. J M NerOarap
unPuk memiliki anak agar di masa Puanya nanPi
ada yang merawaP J M dan suaminya. BaOkan, J M
sempaP merasa dirinya Nelum sempurna seNagai
seorang waniPa karena Nelum memNerikan
kePurunan dalam pernikaOannya. DisaaP seperPi
iPu, suami J M memNerikan keyakinan dan
dukungan yang leNiO PerOadapnya, seOingga J M
paOam NaOwa ini semua kePenPuan T uOan. J M dan
suami masiO NerOarap, NerusaOa dan PeruPama
Nerdoa agar suaPu saaP nanPi mereka Nisa
mendapaPkan anak.

4.

Penerimaan Diri
Self accepPance aPau penerimaan diri
merupakan suaPu kondisi psikologis yang Oarus
ada pada sePiap individu. Self accepPance yang
Naik Oanya akan Perjadi Nila individu yang
NersangkuPan Nersedia dan mampu memaOami
keadaan dirinya seNagaimana adanya, Nukan
seNagaimana yang diinginkannya. Selain iPu ia
juga Oarus memiliki Oarapan yang realisPis, sesuai
dengan kemampuannya. Dengan demikian Nila
seseorang individu memiliki konsep yang
menyenangkan dan rasional mengenai dirinya,
maka dapaP dikaPakan NaOwa orang PerseNuP dapaP
menyukai dan menerima dirinya (Hurlock, 2000).
Penerimaan diri pada sePiap individu
dipengaruOi sepuluO fakPor yang masing-masing
diklasifikasikan dalam dua fakPor, fakPor inPernal
dan eksPernal. T erdapaP PujuO fakPor inPernal yang
dapaP mempengaruOi penerimaan diri seseorang
yakni pemaOaman PenPang diri sendiri, Oarapan
yang realisPis, Pidak adanya gangguan emosional
yang NeraP, pengaruO keNerOasilan yang dialami,
idenPifikasi dengan orang yang memiliki
penyesuaian diri yang Naik, perspekPif diri yang
luas, dan konsep diri yang sPaNil. Sedangkan
fakPor eksPernal yang mempengaruOi penerimaan
diri, dianParanya Pidak adanya OamNaPan di
lingkungan, sikap-sikap sosial yang posiPif, dan
pola asuO di masa kecil.
Hurlock (1986:436), memNeri pandangan
NaOwa semakin Naik seorang individu dapaP
menerima dirinya, semakin Naik pula penyesuaian
diri dan penyesuaian sosialnya. Penyesuaian diri
yang posiPif adalaO adanya keyakinan dan adanya
Oarga diri seOingga PimNul kemampuan menerima
dan memNangun kriPik demi perkemNangan
dirinya. Penerimaan diri yang diserPai dengan rasa
aman
unPuk
mengemNangkan
diri
ini
memungkinkan seseorang unPuk menilai dirinya

1
49
secara leNiO realisPis seOingga dapaP menggunakan
poPensinya secara efekPif.
Semakin Naik seseorang menerima dirinya,
maka semakin Naik penyesuaian diri dan
penyesuaian sosialnya. Orang yang memiliki
penyesuaian diri yang Naik akan merasa NaOagia
dan dapaP mencapai keNerOasilan.
K edua suNjek dapaP dikaPakan PelaO
mencapai penerimaan diri. Namun, penerimaan
diri dianPara keduanya memiliki gamNaran dan
proses yang NerNeda. Penerimaan diri K S
PerNenPuk oleO pemaOaman dirinya yang Naik,
konsep diri yang sPaNil, dan dukungan serPa
semangaP dari suami dan keluarga yang Permasuk
dalam sikap-sikap sosial yang posiPif. K S
memaOami NaOwa saaP ini kemungkinannya unPuk
memiliki anak leNiO kecil diNandingkan dengan
masa-masa awal pernikaOannya, selain karena
usianya yang Pak lagi produkPif, kondisi keseOaPan
suami K S pun kurang Naik. PemaOaman diri ini
juga memNawa K S unPuk memiliki Oarapan yang
leNiO realisPis, yaiPu kesemNuOan suaminya.
Harapan ini muncul karena K S memiliki
pemaOaman mengenai kekuaPan dan kelemaOan,
kePerNaPasan aPas kemampuan dirinya.
PemaOaman diri K S juga PerNenPuk karena
K S mau menerima dengan ikOlas dan mencoNa
unPuk Pidak PerlaruP dalam masalaO yang
diOadapinya. Sikap ini mampu mencegaO adanya
gangguan emosional yang NeraP, walaupun
awalnya keinginan K S unPuk memiliki anak
sangaPlaO Nesar. T anpa gangguan emosional yang
NeraP, K S dapaP memNenPuk evaluasi diri yang
posiPif, K S NerusaOa menerima dan mampu
menjalani Oidupnya yang Oanya Nerdua dengan
suaminya Panpa keOadiran anak. Secara PersiraP
keinginan PerNesar K S saaP ini adalaO kesemNuOan
suaminya.
K eNerOasilan K S dalam memperPaOankan
rumaO Pangganya Oingga kini merupakan saPu
pencapaian yang NerarPi Naginya, seOingga
mendukung K S dalam mendapaPkan perasaan
yang PenPram.
Hal
PerseNuP merupakan
keNerOasilan yang Perjadi pada diri K S yang akan
memNuaP K S memiliki penerimaan diri yang
posiPif.
K S merasa suami dan keluarganya selalu
menunjukkan sikap yang posiPif PerOadap dirinya,
mereka Pidak pernaO menekan K S unPuk segera
memiliki anak. J usPru mereka memNerikan
perOaPian dan NeNerapa solusi unPuk K S dalam
mengOadapi masalaOnya. SeOingga K S Pidak
merasakan adanya OamNaPan di lingkungan
sekiParnya.
Secara keseluruOan, K S PelaO memenuOi
NeNerapa fakPor inPernal dan fakPor inPernal
seOingga mempengaruOi dirinya unPuk melakukan
penyesuaian diri dan sosial dengan Naik. Hal
PerseNuP PerNukPi kePika lingkungan memNerikan
dukungan dan NeNerapa solusi unPuk K S dan

J
urnalP enel
itiandanP enguk
uranP sik
ol
ogi
V ol.
1,No.
1,Ok
tob er 2012
suami dalam mengOadapi masalaO rumaO
Pangganya.
A danya penerimaan diri yang Naik dengan
permasalaOan yang dialami K S memNuaP dirinya
pun mampu dalam melakukan penyesuaian diri
dan penyesuaian sosialnya. T erNukPi dari K S yang
leNiO memprioriPaskan OuNungan dengan suami,
memNanPu penyemNuOan suami, dan menyadari
keadaan yang dialaminya. Harapan memiliki anak
mampu K S sesuaikan dengan kenyaPaan yang K S
Oadapi. Penilaian yang realisPis PerOadap diri K S
juga menjadikan K S Nersikap jujur dan Pidak
Nerpura-pura. Penyesuaian sosial K S pun Nerjalan
dengan Naik. K S masiO memperOaPikan keluarga
dan lingkungan sekiParnya. Selain iPu, K S mampu
mengaPasi
keadaan
emosionalnya
Panpa
mengganggu orang lain.
BerNeda dengan K S, penerimaan diri J M
PerNenPuk dengan kuaP karena konsep diri yang
sPaNil, pemaOaman diri, idenPifikasi dengan orang
yang mempunyai penyesuaian diri yang Naik.
K onsep diri yang sPaNil mendukung J M unPuk
dapaP menerima dirinya dengan Naik dalam sePiap
peruNaOan yang Perjadi pada dirinya. PemaOaman
PenPang diri sendiri muncul kePika J M mampu
menyadari kekurangannya yakni Nelum menjadi
waniPa yang sempurna karena Nelum memiliki
anak. Namun, Oal PerseNuP Pidak memNuaP J M
menjadi priNadi yang mengOindar aPas kePenPuan
yang PelaO diNerikan T uOan. T erleNiO lagi
dukungan dan keyakinan dari suaminya NaOwa
suaPu saaP nanPi akan mempunyai anak. Semakin
individu memaOami dirinya, maka semakin Nesar
penerimaan individu PerOadap dirinya. INu
merupakan salaO saPu fakPor yang mendukung
penerimaan diri J M. Sosok iNu Naginya
merupakan
sosok
yang
PepaP
unPuk
diidenPifikasinya. J M ingin menerapkan NeNerapa
sikap-sikap posiPif iNunya. IdenPifikasi dengan
orang yang mempunyai penyesuaian diri yang
Naik dapaP memNuaP J M Nerproses memNenPuk
penerimaan diri yang Naik pula. T erliOaP jelas,
dalam mengOadapi masalaO yang PimNul dengan
orang-orang sekiParnya, semakin memNuaP J M
mengerPi
karakPerisPik
mereka
dan
memakluminya. L eNiO Pegar dan mandiri PelaO ia
Perapkan dalam dirinya. Ingin menconPoO sifaP
posiPif iNunya, juga menjadi Oarapan yang realisPis
dalam Oidupnya.
Perlu dikePaOui, Oarapan J M unPuk
memiliki anak sangaPlaO realisPis karena menuruP
pemeriksaan, J M memiliki kesempaPan yang Nesar
unPuk mendapaPkan anak. Selain iPu, memiliki
usaOa sendiri, seperPi yang pernaO iNunya lakukan
dulu memNuaP J M Nerkeinginan unPuk memiliki
warung. Hal PerseNuP merupakan Oarapan yang
realisPis, seNaN dalam prosesnya J M sedang
mengumpulkan modal demi memiliki seNuaO
warung.

1
50
Prilaku negaPif yang J M dapaPkan dari
piOak keluarga suaminya Pidak yang memNuaPnya
merasa sangaP PerPekan. Jalaupun awalnya J M
sempaP merasa sediO dan Ningung mengapa
mereka Nerprilaku seperPi iPu PerOadap dirinya. J M
mencari Peman unPuk mengeluarkan segala keluO
kesaOnya PerseNuP dan akOirnya J M menemukan
adik iparnya seNagai Peman NerNagi selain dengan
suaminya. Hal PerseNuP dapaP mengOindari J M dari
gangguan emosional yang NeraP.
J M sempaP resaO kePika Peman kerjanya
mengejek dan menanyakan kenapa Oingga empaP
PaOun pernikaOan ini Nelum memiliki anak. J M
sempaP Nerpikir NaOwa dirinya Nelum sempurna,
sama seperPi yang anggapan Peman kerjanya.
Namun, J M NerusaOa unPuk PePap memandang
dirinya secara posiPif, dengan keyakinan diri dan
dukungan suaminya. Hal PerseNuP juga Pidak
memNuaP J M merasa PerOamNaP dalam menjalani
Oidup Nersama suaminya.
J M yakin NaOwa orang-orang yang leNiO
dekaPnya dapaP memaOami Nagaimana keadaan
dirinya dengan Naik. Hal PerseNuP PerNukPi dari
dukungan dan solusi yang diNerikan oleO keluarga
PerdekaPnya. Pola asuO yang diPerapkan oleO
orangPua J M juga memNerikan pengaruO penPing
dalam penerimaan diri J M. Sikap posiPif yang
diPunjukkan oleO suaminya memNuaP J M Pidak
merasa PerPekan dan dapaP mencipPakan Oarapan
yang realisPis agar rumaO Pangganya PePap
langgeng walaupun Nelum memiliki anak.
Dampak adanya penerimaan diri pada J M
PenPu NerpengaruO pada penyesuaian diri dan
sosialnya. J M leNiO mengePaOui kePerNaPasannya
Oingga saaP ini. Selain iPu, J M mampu menilai diri
secara realisPis, Panpa Oarus menjadi orang lain.
Penyesuaian sosial J M dapaP PerliOaP dari
OuNungannya dengan lingkungan sekiPar seperPi
keluarga, Peman kerja, dan PePangganya, Panpa
Oarus merasa rendaO diri. J M dapaP mengaPasi
emosi negaPifnya Panpa Oarus mengganggu
lingkungannya.

5.

K esimpulan
Pada dasarnya sePiap manusia Oidup dengan
karakPerisPik priNadi yang unik dan NerNeda saPu
sama lain. Demikian Oalnya pada kedua suNjek
dalam peneliPian ini. K edua suNjek memiliki
penerimaan diri yang NerNeda saPu sama lain,
PeruPama prosesnya. Berdasarkan Oasil peneliPian
ini, dapaP disimpulkan NaOwa kedua suNjek dapaP
dikaPakan PelaO mencapai penerimaan diri.
Penerimaan diri anPara keduanya dipengaruOi oleO
fakPor inPernal dan fakPor eksPernal. Jalaupun
keduanya diOadapkan dengan kondisi yang sama,
yaiPu Nelum memiliki kePurunan Oingga leNiO dari
dua PaOun masa pernikaOan.

J
urnalP enel
itiandanP enguk
uranP sik
ol
ogi
V ol.
1,No.
1,Ok
tob er 2012
Penerimaan diri pada suNjek perPama
dipengaruOi oleO NeNerapa fakPor inPernal yang
paling mendasari dianParanya, pemaOaman PenPang
diri sendiri, Oarapan yang realisPis, Pidak adanya
gangguan emosional yang NeraP, pengaruO
keNerOasilan, konsep diri yang sPaNil. T iga fakPor
eksPernal yang mempengaruOi penerimaan diri
pada suNjek perPama dianParanya mendapaPkan
sikap-sikap sosial yang posiPif, Pidak adanya
OamNaPan di lingkungan, dan pola asuO yang Naik
dimasa kecil. Pada suNjek kedua fakPor inPernal
yang mempengaruOinya ialaO pemaOaman PenPang
diri sendiri, Oarapan yang realisPis, pengaruO
keNerOasilan, idenPifikasi dengan orang yang
memiliki penyesuaian diri yang Naik, perspekPif
diri yang luas, konsep diri yang sPaNil. Selain
fakPor inPernal, fakPor eksPernal pun Nerperan
dalam proses penerimaan diri pada suNjek kedua,
dianParanya pola asuO di masa kecil, sikap-sikap
sosial yang posiPif, dan Pidak adanya OamNaPan di
laingkungan.

DafPar PusPaka
Brill,

1
51
K arPono, K . (2007). Psikologi JaniPa jilid 2: Mengenal
JaniPa seNagai INu dan Nenek. Bandung: Mandar
Maju.
Moleong, L .J . (2010). MePodologi PeneliPian KualiPaPif.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
PaPPon, M.Q. (1990). QualiPaPive EvaluaPion and ResearcO
MePOod. (3rd). California: Sage PuNlicaPion.
PermaPasari, E ka Mudya. (2010). Penerimaan Diri pada
JaniPa Dewasa Madya yang MenderiPa Gagal
Ginjal Kronik. Skripsi Pidak dipuNlikasikan.
FakulPas Psikologi UniversiPas Gunadarma,
Depok.
Poerwandari, K risPi. (2005). PendekaPan KualiPaPif unPuk
PeneliPian Perilaku Manusia. Depok: L PSP3
FakulPas Psikologi UniversiPas Indonesia.
Siregar, HasanaO R. Siregar, Grace. M. (2009) Makna
Hidup pada Pasangan yang Nelum Memiliki
KePurunan. J urnal Pemikiran dan PeneliPian
Psikologi PSIK OL OGIA. SumaPera UPara:
FakulPas Psikologi UniversiPas SumaPera UPara.

R.R. (2000). EmoPional HonsePy and SelfAccepPance. UniPed SPaPes of A merica: X liNris SmiPO, J onaPOan A . (2009). Dasar-dasar Psikologi
CorporaPion.
KualiPaPif Pedoman PrakPis MePode PeneliPian.
Bandung: Nusa Media.
Creswell, J .J. (2010). PendekaPan KualiPaPif, KuanPiPaPif,
dan Mixed. Y ogyakarPa: PusPaka Belajar.
SudjiwanaPi. (2006). PendekaPan KuanPiPaPif dan KuliPaPif
dalam PeneliPian Psikologi. PSIK OV IDY A J urnal
DeparPemen K eseOaPan RI. (2008). Yang Perlu DikePaOui
Psikologi. J awa T imur: FakulPas Psikologi
PePugas KeseOaPan PenPang: K ESEHA T A N
UniversiPas JisnuwardOanamalang.
REPRODUK SI. J akarPa: DeparPemen K eseOaPan
RepuNlik Indonesia DirekPoraP J enderal Bina SugiarPi, L inPang. (2008). GamNaran Proses Penerimaan
K eseOaPan MasyarakaP DirekPoraP Bina K eseOaPan
Diri pada JaniPa InvolunPary COildness. Skripsi
Pidak dipuNlikasikan. Depok: FakulPas Psikologi
INu.
UniversiPas Indonesia.
Harga Diri pada Pasangan inferPiliPas. (2010).Diakses pada
Panggal
6
A pril
2012
dari Syaiful Hamidin, A ep. (2012). AkOirnya, Aku Bisa Punya
OPPp://digiliN.unimus.ac.id/files/disk1/111/jPpPunim
Anak !. J ogjakarPa: DIV A Press (A nggoPa IK API).
us-gdl-maOfudikOs-5510-2-NaNi.pdf
JardOani, DyaO A yu. (2010). Penerimaan Diri pada INu
HermawanPi, Puji. (2011). Penerimaan Diri Perempuan
RumaO Tangga yang Mengalami HisPerokPomi.
Pekerja Seks yang MengOadapi SPaPus HIV PosiPif
Skripsi Pidak dipuNlikasikan. Depok: FakulPas
di PaPi J awa TengaO. J awa T engaO:
Psikologi UniversiPas Gunadarma.
PSIK OBUANA J urnal IlmiaO Psikologi.
JiknjosasPro, Hanifa. (2009). Ilmu Kandungan. J akarPa:
HidayaO, Nurul. 2007. MakalaO IdenPifikasi dan
PT . Bina PusPaka Sarwono PrawiroOardjo.
Pengelolaan SPress InferPiliPas. Bandung: FakulPas
Psikologi. Diakses Panggal 6 A pril 2012, dari
OPPp://images.ikapsi.mulPiply.mulPiplyconPenP.com/
aPPacOmenP/0/ScT V 9woK CGcA A A N5A lI1/ka1nurul%20OidayaO
20idenPifikasi%20dan%20pengelolaan%20sPress%
20inferPiliPas.pdf?key=ikapsi:journal:22&nmid=22
1545165
Hurlock, ElizaNePO B. (1986). PersonaliPy DevelopmenP.
New DelOi: McGraw-Hill Inc.

J
urnalP enel
itiandanP enguk
uranP sik
ol
ogi
V ol.
1,No.
1,Ok
tob er 2012

1
52