30Renja Budpar 2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka mengembangkan potensi kebudayaan dan pariwisata agar lebih
berkualitas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau selaku
penanggung jawab teknis Penyelenggaraan Pembangunan Daerah dalam Bidang
Kebudayaan dan Pariwisata berkewajiban menyusun Rencana Kerja (Renja) tahun
2015 sebagai acuan dalam pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan pada
tahun berkenan Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut
RKPD, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah ( RPJMD ) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Penyusunan RKPD
merupakan pelaksanaan dari Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 serta Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah.
RENJA mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah, karena
RENJA menerjemahkan perencanan strategis jangka menengah (RPJMD dan
Renstra SKPD) ke dalam rencana, program, dan penganggaran tahunan, RENJA
menjembatani sinkronisasi, harmonisasi Rencana Strategis ke dalam langkah –
langkah tahunan yang lebih konkrit dan terukur. Dengan demikian RENJA

merupakan pedoman bagi penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah ( RAPBD ), Dimana kebijakan umum APBD ditetapkan secara bersama –
sama antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) dengan Pemerintah.
Dengan cakupan dan cara penetapan tersebut, RENJA mempunyai fungsi pokok
dan menjadi acuan bagi seluruh pelaku pembangunan karena memuat seluruh
kebijakan publik sebagai berikut :
1. Menjadi pedoman dalam penyusunan APBD karena memuat arah kebijakan
pembangunan daerah satu tahun;
2. Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen Pemerintah.
Proses penyusunan RENJA didasarkan pada penjaringan aspirasi yang
diformulasikan melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) tahunan dan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan
pembangunan Daerah pada tahun sebelumnya. Lebih lanjut penyusunan Dokumen
RKPD dan RENJA SKPD juga diintegrasikan dengan prioritas pembangunan
Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat, hal ini sejalan dengan Pasal 2 (dua)
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa Daerah
Kabupaten dan Kota merupakan bagian dari Provinsi serta mempunyai hubungan
wewenang, keuangan, Pelayanan umum, pemanfaatan Sumber Daya Alam dan
Sumber Daya lainnya. Musrenbang berfungsi sebagai forum untuk menghasilkan
kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancangan RKPD dan RENJA

SKPD, yang menitikberatkan pada pembahasan untuk sinkronisasi sasaran, arah
kebijakan, program dan kegiatan SKPD serta masyarakat dalam pencapaian tujuan
pembangunan Kabupaten Sanggau.

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

1

Sebagai Dokumen resmi Pemerintah Daerah, Rencana Kerja SKPD yang dilanjutkan
dengan RENJA SKPD mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani
antara perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan
penganggaran tahunan. Oleh karena itu RKPD dan RENJA SKPD berfungsi
menjabarkan rencana strategis kedalam rencana regional dengan memuat arah
kebijakan pembangunan, Prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi
daerah dan program kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ). Sebagai
rencana operasional, RKPD merupakan pedoman dalam penyusunan Kebijakan
Umum Anggaran, Prioritas Plafon Anggaran Sementara dan APBD. Dalam
perencanaan pembangunan di bidang Kebudayaan dan Pariwisata tujuan yang ingin
dicapai harus benar-benar direncanakan dengan matang, pengkajian yang akurat
dan tolok ukur indikator kinerja yang tepat sehinggga menghasilkan output program

dan kegiatan yang terukur dan berkualitas.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau sebagai Dinas
Daerah yang menangani urusan wajib kebudayaan dan urusan pilihan pariwisata
dengan mengacu pada Undang-Undang Kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009, dan
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 (Lampiran VI) tentang Tahapan Dan Tata Cara
Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD )
kemudian menyusun Rencana Kerja (Renja) di bidang Kebudayaan dan Pariwisata
dengan maksud menyediakan dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang akan digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan
Program dan Kegiatan tahun anggaran 2015. Rencana Kerja di bidang Kebudayaan
dan Pariwisata sebagai penjabaran pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Sanggau merupakan sebuah dokumen perencanaan
sektoral berskala daerah yang disusun secara sistematis dalam rangka menata
perbaikan, pembaharuan dan peningkatan dalam bidang kebudayaan dan
Pariwisata dengan berpedoman pada arah kebijakan yang tertuang dalam peraturan
daerah Kabupaten Sanggau.
Dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 yang merupakan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan,Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Sanggau berupaya menyusun Rencana Kerja SKPD yang mengacu kepada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sanggau
Tahun 2014-2019.
Proses penyusunan Rencana Kerja SKPD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Sanggau merupakan penjabaran Visi : “Sanggau Maju dan Terdepan”
dan Misi : “Mewujudkan Sanggau sebagai daerah tujuan wisata yang Aman dan
Nyaman untuk dikunjungi”. Rencana Kerja SKPD 2015 kemudian dipedomani untuk
menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2015.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana Kerja SKPD Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Sanggau Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

2

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor4737);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4816);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Menteri Dalam Negeri nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;

Pedoman
Peraturan
Peraturan
Pedoman

8. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri
Keuangan, Nomor 28 tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK
95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2010-2014;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah
10. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau nomor 10 tahun 2006 tentang PokokPokok Keuangan Daerah
11. Keputusan Bupati Kabupaten Sanggau Nomor 04 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Sanggau.

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

3

1.3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Maksud dari penyusunan Rencana Kerja SKPD Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Sanggau tahun 2015 adalah untuk mengetahui dan
mendokumenkan perencanaan dalam kurun waktu satu tahun yang berisi
program – program prioritas yang dilaksanakan langsung oleh Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau dengan harapan dapat
mendorong partisipasi masyarakat.
b. Tujuan
Dokumen Rencana Kerja SKPD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Sanggau Tahun 2015 disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mendiskripsikan tentang program – program prioritas yang akan
dilaksanakan langsung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Sanggau;
2. Merumuskan Program dan Kegiatan yang hendak dilaksanakan yang
disertai dengan indikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja pada
tahun 2015.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistimatika Penyusunan Rencana Kerja SKPD Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Sanggau Tahun 2015 mengacu pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dengan
susunan sebagai berikut:
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistimatika Penulisan


BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra
SKPD
2.2. Analisis Kinerja Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD
3.3. Program dan Kegiatan

BAB IV. PENUTUP


Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

4

BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1.

Evaluasi pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

Sebagaimana amanat Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi
dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu Renja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Sanggau tahun 2013 juga harus dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap
Renja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau tahun 2015 meliputi 3
(tiga) hal, yaitu kebijakan perencanaan program kegiatan, pelaksanaan rencana
program dan kegiatan, dan hasil rencana program dan kegiatan.
Penyusunan Renja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau tahun

2015, memperhatikan beberapa unsur pokok sebagaimana berikut :
a. Masalah-masalah yang dihadapi sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya;
b. Tujuan yang dikehendaki;
c. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya;
d. Kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya serta seksi pelaksana;
Penyusuanan Renja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau tahun
2015 juga memperhatikan hal-hal sebagi berikut :
a. Hasil Evaluasi Capaian Kinerja tahun 2013 sebagai entry point dalam
penyusunan rencana Tahun 2015;
b. Memperhatikan keberlanjutan (sustainable development) untuk menjaga
stabilitas dan konsistensi pembangunan. Masalah-masalah yang dihadapi
dan sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiaannya.
Rekapitulasi Evaluasi hasil pelaksanaan Renja dan Pencapaian Renstra
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau tahun 2013 dapat diuraikan
pada tabel dibawahi ini :
Tabel 1
No

URAIAN

1.

Program
Kegiatan
Penyelesaian
Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN JASA SURAT MENYURAT KANTOR
100%
Rp.
3.000.000
Rp.
2.998.000
99,96%

2.

Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian
Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN JASA KOMUNIKASI, AIR, DAN
LISTRIK
100%
Rp.
27.000.000
Rp.
16.898.003
62,59%

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

KET

5

No
3.

URAIAN
Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian
Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN JASA PEMELIHARAAN DAN
PERIZINAN KENDARAN DINAS OPERASIONAL
100%
Rp.
634.000
Rp.
623.000
98,26%

4.

Program
Kegiatan
Penyelesaian
Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN JASA ADMINISTRASI KEUANGAN
100%
Rp.
57.060.000
Rp.
54.610.000
95,71%

5.

Program
Kegiatan
Penyelesaian
Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN JASA KEBERSIHAN KANTOR
100%
Rp.
4.414.260
Rp.
4.413.900
99,99%

6.

Program
Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN JASA PERBAIKAN PERALATAN
100%
Rp.
13.000.000
Rp.
13.000.000
100%

7.

Program
Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN ATK
100%
Rp.
49.961.270
Rp.
49.961.270
100%

8.

Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN
BARANG
CETAKAN
DAN
PENGGANDAAN
100%
Rp.
28.000.000
Rp.
28.000.000
100%

Program
Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK
100%
Rp.
2.965.200
Rp.
2.965.200
100%

9.

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

KET

6

10.

11.

Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

Program
Kegiatan

:
:
:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN BAHAN BACAAN DAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
100%
Rp.
6.480.000
Rp.
6.420.000
99,07%

Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
KANTOR
100%
Rp.
158.550.000
Rp.
158.550.000
100%

12

Program
Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN
100%
Rp.
33.000.000
Rp.
33.000.000
100%

13.

Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
RAPAT-RAPAT KOORDINASI DAN KONSULTASI KE
LUAR DAERAH
100%
Rp.
166.575.000
Rp.
106.475.300
63,92%

14.

Program
Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN JASA TENAGA HONORER
100%
Rp.
40.852.000
Rp.
40.852.000
100%

15.

Program
Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENYEDIAAN JASA ADMINISTRASI KEARSIPAN
100%
Rp.
4.900.100
Rp.
4.900.100
100%

16.

Program
Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:
:

PELAYANAN ADMINI STRASI PERKANTORAN
PENGADAAN MEUBELER
100%
Rp.
3.500.000
Rp.
3.500.000
100%

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

7

17.

18.

19

Program

:

Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:

Program

:

Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:

Program

:
:
:
:
:
:

PENINGKATAN
SARANA
DAN
PRASARANA
APARATUR
PEMELIHARAAN RUTIN PERALATAN KANTOR
100%
Rp.
1.200.000
Rp.
1.200.000
100%

Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR
PENGADAAN PAKAIAN KHUSUS DAN HARI-HARI
TERTENTU
100%
Rp.
18.000.000
Rp.
18.000.000
100%

Program

:

Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:

Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi
20.

21.

22.

23.

PENINGKATAN
SARANA
DAN
PRASARANA
APARATUR
PEMELIHARAAN RUTIN GEDUNG KANTOR
100%
Rp.
15.200.000
Rp.
15.200.000
100%
PENINGKATAN
SARANA
DAN
PRASARANA
APARATUR
PEMELIHARAAN RUTIN BERKALA MOBIL JABATAN
100%
Rp.
44.125.000
Rp.
21.301.690
48,28%

PENINGKATAN
KAPASITAS
SUMBER
APARATUR
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS
100%
Rp.
62.000.000
Rp.
36.717.300
59,22%

DAYA

PENGELOLAAN KEKAYAAN BUDAYA
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN PELESTARIAN PENINGGALAN SEJARAH PURBAKALA,
MUSEUM & PENINGGALAN BAWAH AIR
100%
Rp.
145.049.000
Rp.
132.484.000
91,34%
PENGELOLAAN KERAGAMAN BUDAYA
FASILISASI PENYELENGGARAAN FESTIVAL
BUDAYA DAERAH
100%
Rp.
829.805.580
Rp.
766.542.500
92,38%

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

8

24.

Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA
PELAKSANAAN PROMOSI PARIWISATA NUSANTARA DI DALAM DAN DI LUAR NEGERI
100%
Rp.
286.296.600
Rp.
272.525.200
95,19%

27.

Program
Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:
:

PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA
PELAKSANAAN PROMOSI SENI BUDAYA
100%
Rp.
577.519.000
Rp.
564.221.300
97,70%

28.

Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
PENGEMBANGAN
OBYEK
PARIWISATA
UNGGULAN
100%
Rp.
503.159.200
Rp.
472.540.600
93,91%

29.

Program
Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:
:

PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
PEMBERIAN PAKAN DAN VAKSINASI HEWAN
100%
Rp.
26.637.000
Rp.
24.798.000
93,10%

30.

Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
PEMBINAAN DAN PENDATAAN USAHA
PARIWISATA
100%
Rp.
87.598.400
Rp.
49.278.000
56,25%

25.

26.

PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA
ANALISA
PASAR
UNTUK
PROMOSI
DAN
PEMASARAN OBYEK WISATA
100%
Rp.
53.579.920
Rp.
51.668.800
96,43%
PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA
PENINGKATAN
PEMANFAATAN
TEKNOLOGI
INFORMASI DALAM PEMASARAN PARIWISATA
100%
Rp.
108.494.400
Rp.
107.484.500
99,07%

JASA

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

9

31.

Program
Kegiatan
Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:
:
:

PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
DANA SHARING PNPM PARIWISATA
100%
Rp.
50.535.020
Rp.
37.693.800
74,59%

32.

Program
Kegiatan

:
:

Penyelesaian Pekerjaan
Anggaran
Realisasi
Prosentase Realisasi

:
:
:
:

PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
PELATIHAN DAN PEMBINAAN KELOMPOK SADAR
WISATA DI KAB. SANGGAU
100%
Rp.
60.809.950
Rp.
55.400.950
91,11%

Dari Tabel Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian
Renstra SKPD s.d Tahun 2013 diatas dapat kita lihat bahwa tidak semua program
yang telah direncanakan dapat terealisasi. Keterbatasan anggaran mengakibatkan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau tidak leluasa dalam
melaksanakan semua program kerja yang telah direncanakan. Dari Tabel dapat kita
lihat bahwa hampir semua program kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Sanggau tahun 2013 terealisasi 100%.
2.2.

Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Acuan dalam menganalisis Kinerja Pelayanan SKPD berdasarkan indikator
kinerja dapat mengunakan SPM untuk mengukur jenis dan mutu pelayanan dasar
dan IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 6 Tahun 2008.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau belum memiliki
dokumen Standar Pelayanan Minimal yang menjadi kewenangannya sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga untuk menganalisis dan
mengukur kinerja penyelenggaraan program dan kegiatan pada urusan Kebudayaan
dan Pariwisata digunakan Indikator Kinerja Kunci meliputi Aspek Tingkat Capaian
Kinerja serta menetapkan sejumlah indikator kinerja berdasarkan analisis kebutuhan
pelayanan sesuai tugas pokok dan fungsi kewenangan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Sanggau.
Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 maka Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten mempunyai tugas melaksanakan urusan
wajib bidang kebudayaan dan urusan pilihan pariwisata dengan kewenangan
dan fungsi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Penyusunan
Rencana
Induk
Pengembangan
Kebudayaan
skala
Kabupaten/Kota.
Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan
kabupaten/kota mengenai perlindungan HKI bidang kebudayaan.
Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan
kabupaten/kota mengenai kreteria sistem pemberian penghargaan/anugerah
bagi insan/lembaga yang berjasa di bidang Kebudayaan.
Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan mengenai kerjasama
luar negeri di bidang kebudayaan skala kabupaten/kota.

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

10

5.
6.

7.
8.

Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan
kabupaten/kota dibidang penanaman nilai-nilai tradisi, pembinaan karakter dan
pekerti bangsa.
Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan
kabupaten/kota dalam pembinaan kembaga kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan lembaga adat skala kabupaten/kota.
Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan operasioanl
perfilman skala kabupaten/kota.
Monitoring dan evaluasi pengembangan perfilman skala kabupaten/kota:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.
10.
11.
12.

13.
14.
15.
16.

Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan
kabupaten/kota mengenai standarisasi pemberian izin pengiriman dan
penerimaan delegasi asing di bidang kesenian.
Penerbitan rekomendasi pengiriman misi kesenian dalam rangka
kerjasama luar negeri skala kabupaten/kota.
Penetapan kreteria dan prosedur penyelenggaraan festival, pameran dan
lomba tingkat kabupaten/kota.
Penerapan dan monitoring implementasi SPM bidang kesenian skala
kabupaten/kota.
Pemberian penghargaan kepada seniman yang telah berjasa kepada
Negara skala kabupaten/kota.
Penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan kesenian skala
kabupaten/kota.
Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan
kabupaten/kota mengenai peningkatan bidang apresiasi seni tradisional
dan non tradisional.
Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan
kabupaten/kota dalam rangka perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan kesenian skala kabupaten/kota.
Pelaksanaan pedoman nasional/provinsi dalam penetapan kebijakan
kabupaten/kota di bidang penulisan sejarah lokal dan sejarah kebudayaan
daerah skala kabupaten/kota.
Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan
kabupaten/kota dibidang pemahaman sejarah nasional, sejarah wilayah,
sejarah lokal dan sejarah kebudayaan daerah.
Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan
kabupaten/kota di bidang inventarisasi dan dokumentasi sumber sejarah
dan publikasi sejarah.
Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan
kabupaten/kota mengenai pemberian penghargaan tokoh yang berjasa
terhadap pengembangan sejarah.
Pelaksanaan pedoman mengenai hasil ratifikasi konvensi internasional “
Cultural Diversity, Protection on Cultural landscape, Protection on Cultural
and Natural Heritage” skala kabupaten/kota.
Penerapan kebijakan perlindungan, pemeliharaan dan pemanfaatan BCB/
situs skala kabupaten/kota.
Penetapan BCB/situs skala kabupaten/kota.
Penyelenggaraan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan
kebudayaan skala kabupaten/kota meliputi :
a. Penanaman nilai-nilai tradisi serta pembinaan watak dan pekerti

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

11

bangsa
b. Pembinaan lembaga kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan lembaga adat.
c. Pengembangan jaringan informasi kebudayaan.
d. Peningkatan kemitraan dengan berbagai pihak terkait, lembaga adat
dan masyarakat.
e. Advokasi lembaga kepercayaan terhadap Tuhan Yang maha Esa dan
lembaga adat.
17. Monitoring dan evaluasi kegiatan skala kabupaten/kota meliputi:
a. Pelaksanaan hasil kegiatan.
b. Pengendalian dan Pengawasan kegiatan.
c. Pelaksanaan kebijakan nasional, norma dan standar serta pedoman
penanaman nilai-nilai budaya bangsa di bidang tradisi pada
masyarakat.
d. Pelaksanaan peningkatan apresiasi seni tradisional dan non tradisional
tingkat kabupaten/kota.
e. Pelaksanaan peningkatan apresiasi film skala kabupaten/kota.
f. Pelaksanaan kebijakan sejarah lokal skala kabupaten/kota.
18. Pelaksanaan kongres sejarah tingkat daerah di kabupaten/kota.
19. Pelaksanaan lawatan sejarah tingkat lokal di kabupaten/kota.
20. Pelaksanaan seminar/lokakarya sejarah lokal dalam perspektif nasional di
kabupaten/kota.
21. Pengkajian dan penulisan sejarah daerah dan sejarah kebudayaan
daerah di kabupaten/kota.
22. Koordinasi dan fasilisasi peningkatan peran serta masyarakat dalam
perlindungan, pemeliharaan dan pemanfaatan situs/BCB skala
kabupaten/kota.
23. Pengembangan dan pemanfaatan museum di kabupaten/kota.
24. Pelaksanaan kebijakan nasional, provinsi dan penetapan kebijakan skala
kabupaten/kota :
a. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten/kota.
b. Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan
kabupaten/kota dalam pengembangan sistem informasi pariwisata.
c. Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan
kabupaten/kota dalam penerapan standarisasi bidang pariwisata.
d. Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan pedoman
penegmbangan destinasi pariwisata skala kabupaten/kota.
e. Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan
dalam pembinaan usaha dan penyelenggaraan usaha pariwisata skala
kabupaten/kota.
f. Penerapan dan pelaksanaan pedoman perencanaan pemasaran skala
kabupaten/kota.
25. Pemberian rekomendasi Usaha pariwisata skala kabupaten/kota.
26. Pelaksanaan kerjasama pengembangan destinasi pariwisata skala
kabupaten/kota
27. Monitoring dan evaluasi pengembangan pariwisata skala kabupaten/kota.
28. Penyelenggaraan promosi skala kabupaten/kota:

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

12

a. Peserta / penyelenggara pameran/ event, roadshow bekerjasama
dengan pemerintah/ provinsi.
b. Pengadaan sarana pemasaran skala kabupaten/kota.
c. Penyediaan informasi pariwisata ke pusat pelayanan informasi
pariwisata provinsi dan pembentukan pusat pelayanan informasi
pariwisata skala kabupaten/kota.
d. Penerapan branding pariwisata nasional dan penetapan tagline
pariwisata skala kabupaten/kota.
Berdasarkan uraian kewenangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Sanggau diatas maka Indikator Kinerja Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Sanggau berdasarkan analisis kebutuhan pelayanan yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

2.3.

Kontribusi Sektor pariwisata terhadap PDRB
Jumlah Grup/Sanggar kesenian
Jumlah Gedung Kesenian
Jenis, Kelas dan Jumlah Restoran
Jenis, Kelas dan Jumlah Hotel
Jumlah Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan
Jumlah Kunjungan Wisata

Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

a. Isu Internal
1) Sumber Daya Manusia yang Berkualitas
Salah satu modal utama pengembangan kebudayaan dan pariwisata
adalah sumber daya manusia yang berkualitas dalam arti SDM yang sehat,
mandiri, beriman, taqwa, tangguh, kreatif, berdedikasi, profesional, dan
berwawasan kebangsaan serta memiliki semangat wirausaha melalui suatu
sistem pendidikan dan pelatihan baik formal maupun informal di bidang
kebudayaan dan pariwisata yang terencana untuk mampu memiliki
kompetensi keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, diperlukan pembinaan
dan pengembangan SDM bidang Kebudayaan dan pariwisata, agar lebih
terorientasi pada peningkatan kualitas SDM
Dalam pengembangan ke depan, pengembangan sumber daya
manusia dalam bidang Kebudayaan dan Pariwisata harus memiliki standar
kapasitas dan kompetensi yang baik untuk meningkatkan kualitas SDM
bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Hal ini untuk meningkatkan daya saing di
tingkat global, mengingat penerapan pasar bebas dalam era globalisasi akan
segera diterapkan. Pada tingkat global, isu standarisasi sumber daya
manusia maupun standarisasi produk dan usaha budaya dan pariwisata terus
meningkat.
Sumber Daya Manusia yang kompeten adalah seseorang yang
memiliki unsur-unsur pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), peran
sosial (social role), citra diri (self-image), perilaku (behave), dan motivasi
Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

13

(motive) sesuai dengan jenis pekerjaannya dan jenjang jabatannya. Dari
unsur-unsurkandungan kompetensi tersebut, pengetahuan (knowledge)
merupakan langkah pertama yang harus diberikan kepada semua pihak yang
terlibat dalam pengembangan dan penyelenggaraan Pariwisata.
2) Koordinasi Lintas Sektoral (Lembaga) yang Belum Sinergis
Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata dalam konteksnya
merupakan bidang pembangunan yang sangat kompleks dan memiliki banyak
keterkaitan dengan pihak lainnya, baik yang terkait secara langsung ataupun
tidak langsung. Pengelompokan stakeholders dapat dijabarkan sebagai
berikut : pemerintah; swasta; dan masyarakat. Gambaran pelaku dalam
pembangunann kebudayaan dan kepariwisataan tersebut mengisyaratkan
bahwa setiap upaya dan langkah-langkah pengembangan kebudayaan dan
pariwisata akan memiliki pengaruh terhadap pihak-pihak terkait.
Hubungan kelembagaan dalam wujud koordinasi antara pelaku
pariwisata dirasakan masih belum optimal, sehingga upaya meningkatkan
program-program pembangunan kepariwisataan yang lebih terpadu dan
terintegrasi menjadi prasyarat keberhasilan pembangunan kepariwisataan.
Pemerintah baik pusat maupun daerah sebagai fasilitator dan pembina
pembangunan bidang kebudayaan dan Pariwisata memegang kunci untuk
membuka keterpaduan pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata,
sehingga pihak terkait swasta dan masyarakat akan berpartisipasi aktif dalam
rangka pencapaian sasaran pembangunan kebudayaan dan pariwisata.
Sehingga kondisi keterpaduan antar pihak dalam pembangunan
kepariwisataan perlu segera diperbaiki, hubungan antar asosiasi profesi perlu
ditingkatkan, demikian pula hubungan pusat daerah serta lembaga-lembaga
kebudayaan dan pariwisata yang perlu lebih diberdayakan.
3) Keterbatasan Kemampuan Anggaran Pemerintah Daerah
Upaya untuk membangun kepariwisataan daerah pada saat ini
dihadapkan pada suatu dilema, bahwa di satu sisi diharapkan sektor
pariwisata daerah akan mampu berperan sebagai sektor unggulan
penyumbang devisa terbesar di tingkat nasional. Namun di sisi lain
pemerintah pusat dalam komitmennya untuk menjadikan sektor pariwisata
sebagai penghasil devisa terbesar bagi negara tersebut tidak diimbangi
dengan penyediaan anggaran yang memadai. Di lain pihak pemerintah
daerah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau
tidak memiliki kiat untuk menyusun Daftar Isian kegiatan / Daftar isian
Program yang secara substansial dapat diterima pemerintah pusat.
Keterbatasan pada kemampuan anggaran tersebut tidak hanya dialami
oleh pemerintah pusat namun juga dialami oleh pemerintah daerah
Kabupaten Sanggau. Salah satu konsekuensi menjadi daerah otonom harus
mampu membiayai seluruh kebutuhan daerah, sehingga kabupaten Sanggau
menerapkan skala prioritas untuk berbagai kebutuhannya. Sedangkan
promosi pemasaran sektor pariwisata belum menjadi prioritas untuk

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

14

mendapat anggaran yang cukup. Sehingga perkembangan sektor
kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Sanggau cenderung setengahsetengah dan tidak mampu bergerak cepat.
4) Terbatasnya Investasi di Bidang Pariwisata
Salah satu kunci untuk tumbuh dan berkembangnya pariwisata daerah
pada masa-masa mendatang adalah, terciptanya industri pariwisata yang
handal baik di tingkat nasional maupun internasional. Untuk itu industri
pariwisata Kabupaten Sanggau membutuhkan keterlibatan berbagai sektor
usaha yang akan membentuk industri tersebut. Dalam hal ini peran swasta (
baik daerah, nasional maupun multinasional ) akan menjadi sangat besar dan
menentukan kuat lemahnya industri pariwisata Kabupaten Sanggau.
Salah satu indikasi ketertarikan swasta dalam suatu industri
ditunjukkan pada tingkat investasi yang ditanamkan. Dalam hal ini kegiatan
investasi bidang pariwisata di Kabupaten Sanggau sangat dipengaruhi oleh
kondisi internal dan eksternal.
5) Kurangnya Pengembangan Produk Wisata Kabupaten Sanggau
Kurang minat dan motivasi berkunjung wisatawan (baik mancanegara
maupun nusantara) ke daerah-daerah wisata yang ada di Kabupaten
Sanggau salah satunya disebabkan karena kurangnya tawaran produk wisata
baru. Produk-produk yang ada sekarang lebih merupakan polesan dari
produk-produk lama dengan kemasan baru.
Ditambah lagi dengan belum adanya Biro Perjalanan yang profesional
di bidang Pariwisata di Kabupaten Sanggau.
Indikator Kejenuhan tersebut diantaranya terlihat dari semakin
turunnya jumlah kunjungan wisatawan, menurunnya motivasi wisatawan
untuk melakukan kunjungan ulang (revisit), pendeknya lama tinggal, dan
rendah pembelanjaan wisatawan. Apabila kondisi ini terus berlangsung, maka
akan berdampak pada pudar industri pariwisata Kabupaten Sanggau secara
keseluruhan.
b. Isu Eksternal
1) Globalisasi
Globalisasi telah menjadi isu yang sangat aktual bagi bangsa-bangsa
di seluruh dunia karena konsekuensi-konsekuensi logis yang harus dihadapi
baik dalam membangun kapasitas bangsa yang bersangkutan maupun dalam
konteks hubungan antar bangsa yang tidak mungkin dihindari. Dalam era ini
arus lalu lintas ekonomi, modal, teknologi, manajemen serta budaya mengalir
deras dan leluasa tanpa mengenal batas-batas wilayah suatu negara.
Dampak dari hal tersebut disatu sisi menciptakan peluang, namun di sisi lain
menciptakan berbagai kendala.

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

15

Salah satu konsekuensi logis dari globalisasi adalah liberalisasi dan
aliansi perdagangan jasa-jasa tertuang dalam Persetujuan Umum Tarif Jasa
(GATS) diimplementasikan dengan diberlakunya AFTA / AFAS untuk
menghilangkan beberapa hambatan dalam hal perdagangan meliputi :
transaksi perdagangan barang dan jasa, sumber daya modal/investasi, dan
pergerakan manusia. Dengan diberlakukannya AFTA / AFAS, “batas-batas
negara” yang selama ini menjadi hambatan pergerakan perdagangan baik
barang maupun jasa termasuk didalamnya pariwisata akibat aspek peraturan
dan kebijakan yang berlaku dimasing-masing negara menjadi tidak berlaku
lagi, sesuai dengan prinsip globalisasi yaitu “dunia tanpa batas“. Akibat
konsekuensi logis tersebut maka persaingan/kompetisi antar bangsa adalah
faktor kunci yang menuntut setiap negara untuk menyiapkan strategi-strategi
dan langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi era perdagangan bebas,
misalnya di bidang pariwisata peningkatan kualitas dan pelayanan produk
pariwisata, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
2) Aspek Hak Asasi Manusia
Menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) telah menjadi isu sentral
secara global, dan telah menyatu dalam seluruh aspek kehidupan manusia.
Tingkat apresiasi dan jaminan suatu bangsa terhadap HAM secara langsung
ataupun tidak langsung akan mempengaruhi eksistensi persahabatan dan
kerjasama negara tersebut dengan dunia internasional. Aspek HAM sebagai
kekuatan eksternal yang sewaktu-waktu dapat mengancam kesinambungan
pembangunan yang berwawasan budaya, diupayakan untuk dijadikan
sebagai faktor pendorong dengan ditempatkan dalam skala prioritas di setiap
proses pembangunan. Oleh karena itu, dalam pembangunan dan
pengembangan pariwisata Indonesia, maka kepedulian dan jaminan terhadap
HAM tetap diutamakan.
Di sisi lain, masalah keamanan global menjadi perhatian serius.
Masalah keamanan sangat terkait dengan masalah peperangan maupun
ancaman dan aksi-aksi terorisme global yang pada faktanya telah menjadi
salah satu ancaman yang serius saat ini. Akibat peperangan serta aksi-aksi
terorisme berupa pengeboman di tempat umum, maupun tindakan-tindakan
kekerasan terhadap anak telah mendudukkan harkat dan martabat manusia
pada tataran yang paling rendah. Masalah keamanan global ternyata telah
menciptakan citra yang sangat kurang menguntungkan bagi industri
pariwisata global, dimana keselamatan wisatawan yang menjadi faktor utama
telah terusik akibat aksi bom di destinasi maupun fasilitas pariwisata (hotel
dan pesawat terbang) serta didorong dengan adanya impresi bahwa saat ini
sudah tidak ada lagi destinasi yang aman untuk berwisata. Apabila sentimen
ini sudah masuk dalam benak wisatawan, maka hal ini akan menjadi
permasalahan yang cukup serius bagi perkembangan pariwisata global di
masa depan. Untuk itu perlu dicairkan pemecahan keamanan yang bersifat
global, karena masalah keamanan telah menjadi bagian dari globalisasi.

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

16

Abad 21 yang identik dengan era globalisasi juga ditandai dengan
semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), telah
menimbulkanperkembangan yang sanagat pesat di bidang kebudayaan dan
pariwisata. Kemajuan teknologi di bidang transportasi, komunikasi dan
informasi telah menciptakan dunia tanpa batas, memudahkan terjadinya
mobilitas manusia antar negara maupun pertukaran informasi melalui dunia
maya (virtual). Kerjasama dan pergaulan yang semakin global dengan
memanfaatkan kemajuan IPTEK, harus pula diimbangi dengan upaya
mengangkat unsur budaya lokal yang semakin besar peranannya dalam
membentuk karakter dan identitas bangsa serta meningkatkan keunggulan
kompetitif. Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi telah memacu
terjadinya kontak-kontak antarbudaya secara lebih intensif baik secara
personal (tatap muka) maupun impersonal, melalui berbagai media seperti
radio, televisi, komputer, internet, koran dan majalah.
3) Sistem Informasi Kebudayaan dan Kepariwisataan
Pengembangan kebudayaan dan pariwisata membutuhkan berbagai
acuan, khususnya yang terkait dengan prospek dan kelayakannya.
Penyusunan berbagai acuan tersebut perlu didukung dengan data-data yang
valid dan akurat.
Keberadaan database kebudayaan dan pariwisata sampai saat ini
masih dikelola oleh pemerintah, dengan tingkat pembaharuan data (up-date)
yang lambat. Sehingga beberapa rencana dan program-program yang
disusun baik oleh pemerintah maupun swasta kurang dapat mengantisipasi
kondisi terkini, yang pada akhirnya berdampak pada hasil yang dicapai.
4) Peraturan Perundang-undangan
Gerakan reformasi nasional telah mendorong dilaksanakannya
perubahan-perubahan penting dalam praktek penyelenggaraan good
governance dengan menerapkan prinsip partisipasi masyarakat, transparansi
dan akuntabilitas. Dibutuhkan komitmen dari semua pihak, pemerintah dan
masyarakat
serta
pengembangan
dan
penerapan
sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata supaya penyelenggaraan
good governance dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari KKN.
2.4.

Review terhadap Rancangan Awal RKPD
Rancangan awal RKPD untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Sanggau tahun 2015 sesuai dengan prioritas pembangunan
daerah Kabupaten Sanggau mengacu kepada misi kedua dan misi ke enam
yaitu : Meningkatkan ekonomi masyarakat yang berbasis pada pertanian,
kehutanan, perkebunan, pertambangan, pariwisata, perdagangan dan industri
yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan dengan didukung oleh
ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, dan meningkatkan tata
kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, religius, berbudaya, demokratis,

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

17

dan menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal yang terdiri dari :
1. Reformasi birokrasi yang meliputi :
a. Peningkatan tata kelola pendaftaran usaha jasa dan budaya aparatur.
b. Peningkatan keterbukaan informasi publik.
c. Optimalisasi perencanaan dalam perencanaan pembangunan.
d. Peningkatan pelayanan penyelenggaraan pemerintahan.
e. Peningkatan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah
2. Fasilitasi Visit Kalimantan Barat 2015 yang meliputi:
a. Penyelenggaraan event-event mendukung Visit Kalbar 2015
b. Promosi dan pemasaran wisata di Kabupaten Sanggau
3. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau memiliki visi “
Sanggau Aman dan Nyaman Untuk Dikunjungi “ yang bertujuan untuk
mengembangkan kebudayaan dan kepariwisataan di kabupaten Sanggau. Untuk
mencapai visi serta menunjang pencapaian target kinerja urusan kebudayaan dan
pariwisata yang tertuang dalam RPJMD, maka disusunlah Rencana Strategis 20142019 yang memberikan arahan bagi pencapaian target kinerja tersebut. Selain itu
disusun pula program dan kegiatan dalam Rencana Strategis dan Rencana Kerja
Tahunan yang diarahkan untuk pencapaian kinerja yang telah ditetapkan. Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau secara garis besar
bertaggungjawab terhadap pengembangan urusan kebudayaan dan pariwisata.
Kabupaten Sanggau yang kedepannya sebagai kota yang berfokus pada
perdagangan dan jasa, menghadapi tantangan berat dalam pengembangan urusan
kebudayaan dan pariwisata. Masyarakat Kabupaten Sanggau cenderung kurang
berminat dalam berkesenian secara tradisional sebagai daya tarik wisata, maka
dibutuhkan upaya untuk mengembangkan kebudayaan dan kepariwisataan
kabupaten Sanggau. Dalam pelaksanaan program dan kegiatan. Sibutuhkan sumber
daya pelaku kebudayaan dan pariwisata yang handal dengan jumlah yang memadai
dan didukung penyediaan anggaran yang mencukupi.
Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau pada
tahun 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.5.535.442.190,00, dengan
rincian untuk belanja setiap SKPD (rutin) sebesar Rp.1.198.257.370,00, dan belanja
program kegiatan kebudayaan sebesar Rp. 1.170.289.850,00 , sedangkan untuk
urusan pariwisata alokasi anggarannya sebesar Rp. 1.497.724.340,00.
Apabila dilihat dari alokasi anggaran pada Rencana Strategis Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau pada tahun 2015 anggaran
sebesar Rp. 16.955.585.600,00 digunakan untuk 10 Program yang terdiri dari 44
kegiatan.
2.5.

Penelaah Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi pada Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Sanggau tidak terlepas dari program dan kegiatan yang
diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat yang terkait
langsung pelayanan kota, asosiasi amupun SKPD yang ditunjuk langsung, yang

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

18

sesuai dan terkait dengan tugas pokok dan fungsi berdasarkan hasil pengumpulan
informasi penelitian lapangan SKPD dan pengamatan pelaksanaan Musrenbang
Kecamatan. Usulan program dan kegiatan dari pemangku kepentingan pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.

Gawai Dayak Kabupaten
Festival Faraje’ Keraton Suryanegara
Festival Budaya Kerajaan Tayan
Sanggar Kesenian
Kelompok Sadar Wisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau dalam melaksanakan
tugas juga memperhatikan berbagai masukan masyarakat khususnya melalui
Musrenbang Kecamatan diantaranya Gawai Dayak, Festival Faraje’ dan Festival
Kerajaan Tayan. Gawai Dayak merupakan kegiatan atraksi budaya yang dilakukan
di kawasan Rumah Adat Dayak Dori’ Mpulor. Hal ini dimaksudkan selain untuk
mengembangkan dan melestarikan atraksi budaya, diharapkan dengan adanya
Gawai Dayak akan menjadi daya tarik wisatawan yang datang ke Kabupaten
Sanggau. Kegiatan Gawai Dayak ini telah dilakukan sejak tahun 2008 oleh Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau bersama Dewan Adat Dayak
kabupaten Sanggau.
Terkait dengan pelaksanaan Festival Faraje’ dan Festival Budaya Kerajaan
Tayan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau berfungsi
memberikan fasiltasi kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsi
bidang kebudayaan dan Promosi pariwisata yang antara lain penyelenggaraan
pembinaan dan pengembangan di bidang pelestarian sejarah, dan nilai sejarah,
maka Festival Faraje’ dan Festival Budaya Kerajaan Tayan merupakan tradisi
peninggalan nenek moyang yang harus dilestarikan.
Berdasarkan Peraturan Bupati Sanggau tentang penjabaran Tugas dan
Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau, Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Sanggau mempunyai tugas dan fungsi antara lain
melakukan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian kegiatan
potensi seni, pembinaan kesenian dan pagelaran seni. Dalam melaksanakan
pembinaan tugas dan fungsi tersebut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Sanggau menginventarisasi dan membuat data sanggar/kelompok kesenian yang
ada di Kabupaten Sanggau. Berdasarkan data tersebut Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata
Kabupaten
Sanggau
mengadakan
pembinaan
terhadap
sanggar/kelompok kesenian dengan memantau, mengawasi dan mengendalikan
kegiatannya. Agar diakui keberadaannya sanggar/kelompok kesenian tersebut harus
memilki Surat Keterangan Tanda Daftar dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Sanggau dengan mengajukan syarat tertentu. Dalam rangka
melaksanakan pembinaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sanggau
juga memberikan bantuan berupa biaya pembelian sarana prasarana dan kegiatan
melalui dana hibah yang dianggarkan di BPKAD Kabupaten Sanggau. Bantuan
diberikan kepada sanggar/kelompok kesenian yang membutuhkan dengan
mengajukan proposal yang dilengkapi persyaratan.

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

19

Kelompok sadar wisata merupakan pemangku kepentingan dalam
pengembangan pariwisata. Masyarakat merupakan salah satu stakeholder penting
dalam pengembangan pariwisata disamping pemerintah dan swasta. Keberadaan
Pokdarwis berperan sebagai salah satu penggerak untuk mendukung terciptanya
lingkungan dan suasana kondusif di tingkat lokal di daerahnya, yang secara kolektif
akan berdampak positif bagi perkembangan destinasi pariwisata dan terwujudnya
Sapta Pesona dalam meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan
dan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Kelompok Sadar Wisata
berkedudukan di desa/kelurahan di sekitar destinasi pariwisata. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kebudayaan dan pariwisata PM.04/UM.001/MKP/08 tentang
Sadar Wisata, Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Pariwisata bertindak
sebagai pembina langsung untuk kegiatan pelaksanaan sosialisasi/diseminasi
kebijakan/pedoman ke Pokdarwis di daerah (Kabupaten/Kota), penyelenggaraan
sarasehan/temu Pokdarwis di daerah (Kabupaten/Kota), penyelenggaraan
apresiasi/pemberian penghargaan ke Pokdarwis di daerah (Kabupaten/Kota),
pelaksanaan pendataan dan penyusunan basis data Pokdarwis di daerah
(Kabupaten/Kota) dan monitoring dan evaluasi program.

Rencana Kerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariw isat a Kabupaten Sanggau

20

BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1.

Telaah Terhadap Kebijakan Nasional

Berdasarakn Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun
2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisaan Nasional tahun 20102025 kebijakan pembangunan kepariwisataan nasional adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Destinasi Pariwisata
Pemasaran Pariwisata
Industri Pariwisata
Kelembagaan Kepariwisataan

Visi pembangunan kepariwisataan nasional adalah terwujud Indonesia
sebagai negara tujuan wisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu
mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat. Dalam mewujudkan
visi pembangunan kepariwisataan nasional terdapat empat misi pembangunan
kepariwisataan nasional meliputi pengembangan :
1. Destinasi pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai,
berwawasan lingkungan, meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan
masyarakat.
2. Pemasaran pariwisata yang sinergis, unggul dan bertanggungjawab untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.
3. Industri pariwisata yang berdaya saing, kredibel, menggerakkan kemitraan
usaha dan bertanggungjawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya.
4. Kelembagaan kepariwisataan merupakan organisasi pemerintah, pemerintah
daerah, swasta dan masyarakat, sumber daya manusia, regulasi, dan
mekanisme operasional yang efektif dan efesien dalam rangka mendorong
terwujudnya pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan.
Tujuan Pembangunan kepariwisataan nasional adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata.
2. Mengkomunikasikan destinasi pariwisata indonesia dengan menggunakan
media pemasaran secara efektif, efesien dan bertanggungjawab.
3. Mewujudkan industri pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian
nasional.
4. Mengembangkan kelembagaan kepariwisataan dan tata kelola pariwisata
yang mampu mensinergikan pembangunan destinasi pariwisata, pemasaran
pariwisata dan industri pariwisata secara profesional, efektif dan efisien.
Adapun sasaran pembangunan kepariwisataan nasional adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
Jumlah pergerakan wisatawan nusantara
Jumlah penerimaan devisa dan wisatawan mancanegara
Jumla