Perda pembentukan penghapusan kelurahan

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH
NOMOR 45 TAHUN 2003
TENTANG
PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN
WALIKOTA PRABUMULIH
Menimbang

:

a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 67 ayat (6) Undang-undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 2 sampai dengan pasal 8
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum
Pengaturan mengenai pembentukan Kelurahan, maka dipandang perlu mengambil
langkah-langkah ke arah pembentukan, penghapusan dan penggabungan Kelurahan di
Kota Prabumulih;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan, Penghapusan dan
Penggabungan Kelurahan.

Mengingat


:

1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60; Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3839);
2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Prabumulih
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 86; Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4113);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 54; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
4. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan
Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan
Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 70);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan Beberapa
Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Instruksi
Menteri Dalam Negeri sebagai Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979
tentang Pemerintahan Desa;
6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Dan Penyesuaan Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Desa
dan Kelurahan;
7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum
Pengaturan Mengenai Desa;
8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum
Pengaturan Mengenai Pembentukan Kelurahan;

2
9. Peraturan Daerah Kota Prabumulih Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota dan Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (Lembaran Daerah Kota Prabumulih Tahun 2003 Nomor 41);
10. Peraturan Daerah Kota Prabumulih Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kota
Prabumulih Tahun 2003 Nomor 44);

Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PRABUMULIH
MEMUTUSKAN :
Menetapkan


: PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH TENTANG PEMBENTUKAN,
PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kota Prabumulih
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Prabumulih
3. Walikota adalah Walikota Prabumulih
4. Wakil Walikota adalah Wakil Walikota Prabumulih
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Prabumulih
6. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat Daerah Kota di bawah Kecamatan
7. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam
Sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten
8. Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan
fungsi kawasan sebagai tempat pembinaan pedesaan, pelayanan jasa Pemerintahan, pelayanan sosial
dan kegiatan ekonomi
9. Luas Wilayah adalah luas wilayah yang dimiliki masih memungkinkan untuk dikembangkan untuk tempat

pemukiman masyarakat, pembangunan pusat kegiatan perekomomian serta pembangunan fasilitas
umum dan sosial kemasyarakatan
10. Sosial Budaya adalah sarana yang dapat memberikan adanya kerukunan hidup beragama,
bermasyarakat dan keanekaragaman adat istiadat yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat

3
11. Potensi Kelurahan adalah pemberdayaan, pengembangkan, pembinaan, pembangunan potensi tempat
kegiatan perekonomian rakyat serta penataan lingkungan yang teratur
12. Sarana dan prasarana Pemerintah adalah sarana dan prasarana Pemerintahan yang secara nyata harus
dimiliki oleh Pemerintah Desa dalam mendukung jalannya roda Pemerintahan dan Pembangunan.
BAB II
PEMBENTUKAN KELURAHAN
Pasal 2
(1) Kelurahan dibentuk dikawasan Perkotaan.
(2) Pembentukan Kelurahan terjadi karena pembentukan Kleurah baru sebagai akibat pemecahan,
penghapusan, penggabungan dan atau perubahan Desa menjadi Kelurahan.
(3) Pembentukan Kelurahan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Pasal 3
(1) Dalam pembentukan Kelurahan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Jumlah penduduk minimal 2.500 jiwa atau 500 kepala keluarga, sebanyak-banyaknya 20.000 jiwa

atau 4.000 Kepala Keluarga.
b. Luas wilayah minimal 50 Ha.
(2) Disamping memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud ayat (1) pembentukan Kelurahan juga harus
memperhatikan :
a.

Sosial Budaya.

b.

Potensi Kelurahan.

c.

Sarana dan prasarana Pemerintahan.
Pasal 4

(1) Kelurahan yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud pada pasal 3 dapat dihapus atau digabung.
(3) Penghapusan dan penggabungan sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dilakukan dengan kelurahan

sekitarnya atau diadakan pembentukan Kleurahan Baru, setelah dimusyawarahkan dengan Tokoh-tokoh
masyarakat.

4
BAB III
BATAS – BATAS KELURAHAN
Pasal 5
(1) Setiap Kelurahan harus menetapkan batas wilayah Kelurahan dengan Propinsi atau Kota, atau
Kecamatan atau Kelurahan atau Desa disekitarnya yang harus dipasang tugu tanda batas, dituangkan
dalam Berita Acara dan ditanda tangani bersama dengan tetangga batas wilayah bersangkutan
(2) Penetapan batas wilayah Kelurahan sebagaimana dimaksud ayat (1) sebagai berikut :
a. Penetapan batas wilayah Kelurahan dengan Kelurahan lain dalam Kecamatan yang sama oleh
Camat.
b. Penetapan batas wilayah Kelurahan dengan Kelurahan lain yang merupakan batas Kecamatan dalam
wilayah Kota oleh Walikota.
c. Penetapan wilayah Kelurahan dengan Desa atau Kelurahan lain yang merupakan batas Propinsi
atau Kota oleh Gubernur
BAB IV
ORGANISASI DAN TATA KERJA
Pasal 6

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kelurahan berpedoman kepada ketentuan, dan peraturan
yang berlaku.
(2) Penjabaran Tugas Pokok dan fungsi pemerintah Kelurahan akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut dalam
Keputusan Walikota.
(3) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kelurahan diberlakukan setelah diundangkannya
Peraturan ini.

BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 7
(1) Pembinaan dan pengawasan atas pembentukan Kelurahan Baru akibat pemecahan, pengahpusan,
penggabungan dan atau perubahan Desa menjadi Kelurahan dilakukan oleh Walikota.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan melalui pemberian pedoman,
bimbingan, pelatihan, pengarahan dan pengawasan.

5
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
(1) Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan yang bertentangan dengan

Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, akan ditetapkan lebih lanjut sepanjang mengenai
pelaksanaannya oleh Walikota.
Pasal 9
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Prabumulih

Ditetapkan di Prabumulih
pada tanggal 12 Desember 2003
WALIKOTA PRABUMULIH,

RACHMAN DJALILI

Diundangkan di Prabumulih
pada tanggal 9 Februari 2004
SEKRETARIS DAERAH KOTA
PRABUMULIH

ABDUL LATIEF MENDIWO


LEMBARAN DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2003 NOMOR 1 SERI D