Ditjen Dukcapil Kemendagri | Melayani Sepenuh Hati (9) DIRCAPIL
STRATEGI MENINGKATKAAN
CAKUPAN AKTA PENCATATAN SIPIL
SISTEM INFORMASI
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK)
PENCATATAN
SIPIL
?
DATA BASE
SIAK
BIODATA
& KTP EL
Kelahiran;
Lahir mati;
Perkawinan;
Pembatalan Perkawinan;
Perceraian;
Pembatalan Perceraian
Kematian;
Pengangkatan Anak;
Pengakuan Anak;
Pengesahan anak;
Perubahan Nama;
Perubahan Status
Kewaganegaraan;
• Peristiwa Penting lainnya;
• Pelaporan pddk yg tdk
mampu melapor sendiri.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
DAK2,DP4,DATA AKTA
KELAHIRAN ANAK,
DATA STATISTIK
KEPENDUDUKAN. DLL
•
•
•
•
•
•
•
PENDAFTARAN
PENDUDUK
Penerbitan NIK
Perubahan alamat;
Pindat dlm Wil Indonesia
Pindat Antar negara;
Penddk Pelintas batas;
Pendataan Penduduk
Rentan Adminduk;
Pelaporan pddk yg tdk
mampu mengantar
sendiri
PEMANFAATAN DATA UNTUK
PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN
TARGET NASIONAL
Akta Peristiwa 2015
No
Penting
2016
2017
2018
2019
1
Kelahiran Anak*
75 %
77,5 %
80 %
82,5 %
85 %
2
Kematian**
?%
25%
50 %
75%
100 %
3
Perkawinan**
?%
25 %
50 %
75 %
100 %
4
Perceraian**
?%
25 %
50 %
75%
100 %
•* Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN
•** Dari seluruh peristiwa pertahun
I. AKTA KELAHIRAN
1. Peningkatan Akta Kelahiran di DOB
(Kab. Balangan – Kalsel)
Untuk mengetahui akta kelahiran yang
diterbitkan di daerah induk, dilakukan
dengan cara pendataan melalui sekolah
(untuk usia anak > 7 tahun)
Anak usia di bawah 7 tahun
Permendagri No. 9 Tahun 2016.
I. AKTA KELAHIRAN
2. Tenaga Terbatas (Kota Bau-bau)
Kerjasama dengan sekolah
Kerjasama dengan UPT Dinas
Pendidikan
Duta Kependudukan
Menggerakan semua potensi
masyarakat (PKK, Karang Taruna, dll)
I. AKTA KELAHIRAN
3. Kerjasama dengan
RS/Puskesmas/Pustu/Bidan
Lahir baru mendapat 3 dokumen
sekaligus :
Biodata Bayi/NIK
Akta Kelahiran
Kartu Keluarga
I. AKTA KELAHIRAN
4. Perbedaan Nama
Penetapan Pengadilan
Pembetulan Akta
Permendagri Nomor 74 Tahun 2015
I. AKTA KELAHIRAN
5. Melaksanakan Surat Edaran tertanggal
12 Mei 2016 bahwa penerbitan akta
kelahiran tidak memerlukan pengantar
RT/RW
Berpedoman ke Permendagri Nomor
9 Tahun 2016
Sedang disiapkan SIAK online
II. AKTA KEMATIAN
1. UU No 23 Tahun 2006 sbgm diubah UUNo
24 Tahun 2013, Pasal 44 Ayat (1)
keterlambatan pencatatan kematian
melebihi 30 hari tidak harus ke
Pengadilan.
2. Hanya ada sanksi administratif (Pasal 90)
akan disesuaikan dengan nafas UU No
24 Tahun 2013 bahwa tidak ada denda.
II. AKTA KEMATIAN
3. SE MDN tanggal 17 Maret 2016 Jebol, BPP,
SMS Gate Away
4. Sosialisasi Pemahaman Pentingnya Akta
Kematian
5. Kerjasama dengan lembaga lain (Akta
Kematian sbg persyaratan mendapat
asuransi dll)
PENGERTIAN PERKAWINAN CAMPURAN
DALAM UU PERKAWINAN
UU 1/1974 Ps. 57
PERKAWINA
N
CAMPURAN
Perkawinan
beda
kewarganega
raan
Bukan
perkawinan
beda agama
Perkawinan campuran yang diatur dalam UU Perkawinan adalah
perkawinan antara WNI dengan WNA,bukan perkawinan beda agama. Hal
ini perlu dipahami karena seringkali pembahasan perkawinan campuran
disalahartikan termasuk juga perkawinan beda agama.
“Yg dimaksud dg
perkawinan campuran
dalam UU ini ialah
perkawinan
antara
dua orang yg di
Idonesia tunduk pada
hukum yg berlainan,
krn
perbedaan
kewarganegaraan
dan salahsatu pihak
berkewarganegaraan
Indonesia”
PERSYARATAN DAN TATA CARA
PERKAWINAN CAMPURAN
DALAM UU PERKAWINAN
Perkawinan
campuran
tidak
dapat dilangsungkan sebelum
terbukti bahwa syarat-syarat
perkawinan
yang
ditentukan
oleh hukum yang berlaku bagi
pihak
masing-masing
telah
terpenuhi (Ps. 60 ayat 1).
Utk membuktikan bhw syarat2
tsb telah dipenuhi & krn itu tidak
ada
rintangan
utk
melangsungkan
perkawinan
campuran, maka oleh mrk yg
mnrt hukum yg berlaku bagi
pihak
masing2
berwenang
mencatat perkawinan, diberikan
surat keterangan bhw syarat2
telah dipenuhi (Ps. 60 ayat 2)
Syarat pencatatan perka-winan
campuran yang dilakukan di
Indonesia:
1. Surat Keterangan Telah
Terjadinya Perkawinan dari
Pemuka Agama/Penghayat
2. Kutipan Akta Kelahiran
3. Izin
dari
Perwakilan
Negara Ybs
4. Paspor
5. KK
dan
KTP
bagi
penduduk
6. SKTT untuk OA Pemegang
Kitas.
(Ps 12 Ayat 2 Permendagri
12/2010).
Perhatikan : Tidak semua
Perwakilan Negara mau
memberikan izin.
1. UU 1/1974
Pasal 60
Ayat (1) sd (2)
2. Permendagri
Nomor 12 Tahun
2010 tentang
Pedoman
Pencatatan
Perkawinan dan
Pelaporan Akta
Yang Diterbitkan
Negara Lain.
CAKUPAN AKTA PENCATATAN SIPIL
SISTEM INFORMASI
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK)
PENCATATAN
SIPIL
?
DATA BASE
SIAK
BIODATA
& KTP EL
Kelahiran;
Lahir mati;
Perkawinan;
Pembatalan Perkawinan;
Perceraian;
Pembatalan Perceraian
Kematian;
Pengangkatan Anak;
Pengakuan Anak;
Pengesahan anak;
Perubahan Nama;
Perubahan Status
Kewaganegaraan;
• Peristiwa Penting lainnya;
• Pelaporan pddk yg tdk
mampu melapor sendiri.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
DAK2,DP4,DATA AKTA
KELAHIRAN ANAK,
DATA STATISTIK
KEPENDUDUKAN. DLL
•
•
•
•
•
•
•
PENDAFTARAN
PENDUDUK
Penerbitan NIK
Perubahan alamat;
Pindat dlm Wil Indonesia
Pindat Antar negara;
Penddk Pelintas batas;
Pendataan Penduduk
Rentan Adminduk;
Pelaporan pddk yg tdk
mampu mengantar
sendiri
PEMANFAATAN DATA UNTUK
PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN
TARGET NASIONAL
Akta Peristiwa 2015
No
Penting
2016
2017
2018
2019
1
Kelahiran Anak*
75 %
77,5 %
80 %
82,5 %
85 %
2
Kematian**
?%
25%
50 %
75%
100 %
3
Perkawinan**
?%
25 %
50 %
75 %
100 %
4
Perceraian**
?%
25 %
50 %
75%
100 %
•* Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN
•** Dari seluruh peristiwa pertahun
I. AKTA KELAHIRAN
1. Peningkatan Akta Kelahiran di DOB
(Kab. Balangan – Kalsel)
Untuk mengetahui akta kelahiran yang
diterbitkan di daerah induk, dilakukan
dengan cara pendataan melalui sekolah
(untuk usia anak > 7 tahun)
Anak usia di bawah 7 tahun
Permendagri No. 9 Tahun 2016.
I. AKTA KELAHIRAN
2. Tenaga Terbatas (Kota Bau-bau)
Kerjasama dengan sekolah
Kerjasama dengan UPT Dinas
Pendidikan
Duta Kependudukan
Menggerakan semua potensi
masyarakat (PKK, Karang Taruna, dll)
I. AKTA KELAHIRAN
3. Kerjasama dengan
RS/Puskesmas/Pustu/Bidan
Lahir baru mendapat 3 dokumen
sekaligus :
Biodata Bayi/NIK
Akta Kelahiran
Kartu Keluarga
I. AKTA KELAHIRAN
4. Perbedaan Nama
Penetapan Pengadilan
Pembetulan Akta
Permendagri Nomor 74 Tahun 2015
I. AKTA KELAHIRAN
5. Melaksanakan Surat Edaran tertanggal
12 Mei 2016 bahwa penerbitan akta
kelahiran tidak memerlukan pengantar
RT/RW
Berpedoman ke Permendagri Nomor
9 Tahun 2016
Sedang disiapkan SIAK online
II. AKTA KEMATIAN
1. UU No 23 Tahun 2006 sbgm diubah UUNo
24 Tahun 2013, Pasal 44 Ayat (1)
keterlambatan pencatatan kematian
melebihi 30 hari tidak harus ke
Pengadilan.
2. Hanya ada sanksi administratif (Pasal 90)
akan disesuaikan dengan nafas UU No
24 Tahun 2013 bahwa tidak ada denda.
II. AKTA KEMATIAN
3. SE MDN tanggal 17 Maret 2016 Jebol, BPP,
SMS Gate Away
4. Sosialisasi Pemahaman Pentingnya Akta
Kematian
5. Kerjasama dengan lembaga lain (Akta
Kematian sbg persyaratan mendapat
asuransi dll)
PENGERTIAN PERKAWINAN CAMPURAN
DALAM UU PERKAWINAN
UU 1/1974 Ps. 57
PERKAWINA
N
CAMPURAN
Perkawinan
beda
kewarganega
raan
Bukan
perkawinan
beda agama
Perkawinan campuran yang diatur dalam UU Perkawinan adalah
perkawinan antara WNI dengan WNA,bukan perkawinan beda agama. Hal
ini perlu dipahami karena seringkali pembahasan perkawinan campuran
disalahartikan termasuk juga perkawinan beda agama.
“Yg dimaksud dg
perkawinan campuran
dalam UU ini ialah
perkawinan
antara
dua orang yg di
Idonesia tunduk pada
hukum yg berlainan,
krn
perbedaan
kewarganegaraan
dan salahsatu pihak
berkewarganegaraan
Indonesia”
PERSYARATAN DAN TATA CARA
PERKAWINAN CAMPURAN
DALAM UU PERKAWINAN
Perkawinan
campuran
tidak
dapat dilangsungkan sebelum
terbukti bahwa syarat-syarat
perkawinan
yang
ditentukan
oleh hukum yang berlaku bagi
pihak
masing-masing
telah
terpenuhi (Ps. 60 ayat 1).
Utk membuktikan bhw syarat2
tsb telah dipenuhi & krn itu tidak
ada
rintangan
utk
melangsungkan
perkawinan
campuran, maka oleh mrk yg
mnrt hukum yg berlaku bagi
pihak
masing2
berwenang
mencatat perkawinan, diberikan
surat keterangan bhw syarat2
telah dipenuhi (Ps. 60 ayat 2)
Syarat pencatatan perka-winan
campuran yang dilakukan di
Indonesia:
1. Surat Keterangan Telah
Terjadinya Perkawinan dari
Pemuka Agama/Penghayat
2. Kutipan Akta Kelahiran
3. Izin
dari
Perwakilan
Negara Ybs
4. Paspor
5. KK
dan
KTP
bagi
penduduk
6. SKTT untuk OA Pemegang
Kitas.
(Ps 12 Ayat 2 Permendagri
12/2010).
Perhatikan : Tidak semua
Perwakilan Negara mau
memberikan izin.
1. UU 1/1974
Pasal 60
Ayat (1) sd (2)
2. Permendagri
Nomor 12 Tahun
2010 tentang
Pedoman
Pencatatan
Perkawinan dan
Pelaporan Akta
Yang Diterbitkan
Negara Lain.