LaporanSurveySospertan

Laporan
Sosiologi Pertanian dan Perdesaan
“Pola Pemukiman Desa Lubuk Ruso Kecamatan Pemayung”

Dosen Pengampu:
Idris Sardi, SP, M.Si

Disusun Oleh:
Zahratul Aisyah Abel
D1B014120
F

AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015

Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua sehingga
karunia-Nya penulis dapat meyelesaikan laporan survey Sosiologi

Perdesaan dan Pertanian yang membahas tentang ”Pola Pemukiman
di Desa Lubuk Ruso”.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis tak lupa untuk
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Idris Sardi, SP,M.Si selaku dosen Sosiologi Perdesaan
dan Pertanian.
2. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Mohon maaf apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam
penyusunan laporan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis, maupun kepada pembaca. Terimakasih.

Jambi, November 2015

Penyusun

BAB I
Pendahuluan


Indonesia merupakan sebuah Negara yang luasnya 1.904.569 km2 dengan
perairan 4,85%. Dengan 34 provinsi salah satunya adalah Provinsi Jambi dimana
memiliki sebuah desa yang terletak di Kabupaten Batanghari, Kecamatan Pemayung
yaitu Desa Lubuk Ruso.
Desa Lubuk Ruso sendiri memiliki luas 957,50 Ha dan terdiri dari 5 dusun dan
10 Rukun Warga (RW). Dengan meneliti di desa tersebut, kita dapat melihat bagaimana
pola pemukiman yang terbentuk dan seperti apa pemikiran mereka terhadap tetangga –
tetangganya.
Pola pemukiman merupakan tempat untuk bermukim dan melakukan aktivitas
sehari – hari. Terdapat faktor dalam mempengaruhi pola pemukiman yaitu seperti
reliefnya, kesuburan tanah, keadaan iklimnya, serta kultur penduduk setempat.
Tujuan dari setiap pemukim berbeda – beda, ada yang ingin tinggal di tempat
yang ramai dan ada pula yang ingin hidup di tempat yang jauh dari masyarakat
dikarenakan alasan tertentu. Bentuk rumah yang dibangunpun juga dapat
menggambarkan suatu desa tersebut.
Kali ini saya akan meneliti Desa Lubuk Ruso tentang pola pemukiman yang
terbentuk disana dan tentang penggambaran desanya akan di jelaskan dalam
pembahasan.


BAB II
Pembahasan
Menurut UU No. 5 Tahun 1979 desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh
sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan
masyarakat dan hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di
bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Suatu desa biasanya terdiri dari sekelompok
rumah, adanya bangunan yang digunakan untuk kebutuhan bersama, memiliki lahan
bertani, baik itu milik sendiri atau lahan yang digunakan bersama – sama.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pola pemukiman suatu desa adalah:
1. Faktor Geografik
Faktor geografik ini terdiri dari:
 Bentuk permukaan bumi
 Keadaan tanah
 Keadaan iklimnya
2. Faktor social
Faktor social dalam pola pemukiman ini membahas tentang system pertanian
yang dianut oleh desa tersebut. System pertaniannya dapat berupa berpindah –
pindah, kekeluargaan, system upah, atau system yang lainya.
3. Faktor kepercayaan

Dimana faktor ini membahas tentang kepercayaan yang dianut masyarakat
setempat, kemudian tempat – tempat ritual/ tempat mistis.

Suatu pemukiman dapat di katakana desa apabila pemukiman yang bersangkutan
memiliki perangkat, yaitu:
1. Fisik
 Adanya sejumlah keluarga dan lokasi untuk mendirikan perumahan
 Mempunyai lahan desa yang digunakan secara legal untuk mengembangkan
usahatani
 Sumber air cukup
 Mempunyai hutan
2. Non fisik
 Adanya lembaga dan organisasi social dan budaya pedesaan




Ada lembaga ekonomi
Ada lembaga swadaya masyarakat yang fungsional


Desa memiliki tipe sesuai dengan kebiasaan dan sifat kekeluargaan dari suatu desa.
Tipe desa tersebut dapat dibagi menjadi:
1.
2.
3.
4.

Desa Banjar
Desa Eropa
Pemukiman mengikuti lahan usahatani
Desa berbentuk mpat persegi

Pola pemukiman yang terbentuk dari Desa Lubuk Ruso

Gambar 1.
Kantor Kepala Desa Lubuk Ruso

1. Dalam segi geografisnya,
Secara geografis Kecamatan Pemayung terleak di bagian timur Kabupaten
Batang hari yang meliputi wilayah seluas 967,50 Ha. Sedangkan desa Lubuk Ruso

sendiri memiliki luas lahan 210,01 atau 21,93% dari luas total Kecamatan
Pemayung.
Secara umum keadaan tofografi pada Desa Lubuk Ruso adalah dataran sedang
dan terletak persis di sepanjang aliran sungai Batanghari. Dulu sungai merupakan
media transportasi yang sering digunakan masyarakat antar wilayah yang efektif
dalam mendukung aktivitas masyarakat baik dalam kegiatan social, ekonomi,
maupun politik. Tetapi seiring berkembangnya zaman, sekarang jalan darat sudah
ada dan sekarang menjadi tempat transportasi utama.
2. Dari segi faktor sosialnya

Mata pencarian masyarakat di Desa Lubuk Ruso ini yang paling dominan adalah
pertanian. Ada yang berkebun, bertani, beternak, dan ada juga dalam bidang
perikanan. Lahan pertanian yang mudah ditemukan di Desa Lubuk Ruso adalah
lahan Karet dan Sawit.
Masyarakat setempat melakukan kegiatan bertani di lahan orang lain dan ada
pula yang bertani di lahan mereka sendiri. Akan tetapi masyarakat Desa Lubuk
Ruso banyak yang bekerja di lahan mereka sendiri sehingga system pertanian yang
ada pada Desa ini adalah system pertanian keluarga. Pada system pertanian
keluarga hak milik dan hak pakai ada di tangan masing – masing keluarga.
Pengolahan dan dan pekerjaan juga dilakukan oleh keluarga sendiri dan tidak

terkait kepada kelompok social yang lebih besar. sesuai dengan tradisi, lahan tidak
dijual melainkan dimanfaatkan kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya.
Lahan tani yang dimiliki masyarakat setempat 1000m paling jauh dari tempat
tinggal mereka.
3. Dari segi kepercayaan yang dianut
Masyarakat Desa Lubuk Ruso memegang teguh kepercayaannya pada kitab suci
Al-Quran atau beragama Islam. Di daerah tersebut ada tempat yang di jadikan
tempat keramat namanya Lebong Ketok dan Bantar Anjing.

Tipe Desa Lubuk Ruso
Dulu Desa Lubuk Ruso ini rumahnya ditata atau dibangun lurus mengikuti aliran
sungai. Akan tetapi setelah dibangunnya jalan maka tata letak perumahannya dibangun
lurus mengikuti jalan. Sehingga tipe desa di Desa Lubuk Ruso ini adalah Desa Banjar.
Desa Banjar memiliki ciri – ciri:
1. rumah ditata mengikuti garis tertentu menjelang desa menyusur pinggiran
sungai, kanal, anak sungai, atau jalan.
2. Lahan untuk pengembangan usahatani dan padang pengembalaan ternak,
biasanya terletak di dekat rumah.
Dalam kehidupan sehari – hari tentu kita memerlukan asupan air. Desa Lubuk
Ruso terleak di pinggir sungai Batanghari, tetapi sumber air yang digunakan oleh

masyarakat setempat dalam kehidupan sehari - hari mayoritas menggunakan air sumur.
Hanya sebagian kecil masyarakat yang menggunakan air sungai Batanghari. Kalau di

persenkan hanya 20% masyarakat yang menggunakan air sungai dan 80% menggunakan
air sumur dan setiap rumah sudah memiliki kamar mandi dirumah sendiri.
Melihat luas Desa Lubuk Ruso ternyata tanah yang dimiliki oleh penduduk
setempat merupakan tanah warisan yang diberikan secara turun – temurun ke anak –
anak mereka. Jadi bisa disimpulkan bahwa dominan masyarakat Desa Lubuk Ruso
merupakan penduduk asli disana. Jika ada penduduk dari luar mungkin hanya sekitar
5% saja.
Rumah yang ada di Desa Lubuk Ruso sudah ada yang direnovasi dan masih ada
dengan bentuk dan model lama. Rumah tua di desa ini dibuat seperti rumah panggung
dengan bahan utama kayu. Hal ini berfungsi untuk melindungi rumahnya dari air yang
meluap dari sungai Batanghari apabila di musim hujan. Akan tetapi baik rumah dengan
model lama maupun rumah yang sudah melakukan renovasi tetap saja rumah tersebut
tidak menggunakan pagar, namun hanya sedikit rumah yang memiliki pagar dan itupun
pagar yang tidak tinggi. Melihat cara masyarakat hidup, mereka saling memiliki
kepercayaan terhadap keluarga. Selain itu rumah mereka berdekaan dengan sanak
keluarganya. Di sekeliling rumahnya adalah rumah saudaranya seperti rumah paman,
rumah adik dari orang tuanya, atau sebagainya.


Gambar 2.
Rumah Tua Desa Lubuk Ruso

Gambar 3.
Rumah Modern di Desa Lubuk Ruso

Untuk mengenal satu sama lain antar keluarga di desa ini tempat untuk
berkumpul bersama hanya di dan lembaga ekonomi yang ada adalah kelompok tani
padi. Selain itu ada juga lembaga adat desa serta pkk.

Gambar 4.
Lembaga Desa

BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Desa Lubuk Ruso berada di dataran dan pada dulunya tata letak rumah
mengikuti aliran sungai Batanghari. Semakin berkembangnya zaman dan sampai
sekarang tata letak rumah masyarakat setempat mengikuti jalan. Sehingga tipe

desa yang terbentuk adalah Desa Banjar. Masyarakat setempat dominan memiliki
lahan sendiri dan bekerja di lahan mereka dengan pekerjanya adalah keluarganya
karena system pertanian yang digunakan yaitu system pertanian keluarga dan
merupakan warisan yang turun – temurun dari kakek – nenek mereka. Masyarakat
Desa Lubuk Ruso hidup dekat dengan sanak saudara mereka karena hidup di satu
desa dan tinggal disekitar atau di sebelah rumah mereka. Selain bertani penduduk
Desa Lubuk Ruso juga melakukan kegiatan beternak dan perikanan. masyaraka
setempat ada yang beternak ayam untuk diperjual belikan dan memiliki kolam
yang letaknya di sekitar ladang mereka.

Lampiran
Rumah berada di pinggir jalan

Pinggir sungai Batanghari

Jalan sebelum sampai ke Desa Lubuk Ruso

Dokumen yang terkait